Вы находитесь на странице: 1из 9

Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

KANDUNGAN ARSEN (As), BERBENTUK SUSPENSI DAN


TERLARUT, DI PERAIRAN TELUK MANADO

(The Concentration of Arsenic [As], in Forms of Suspended and Dissolved


Arsenic, in Manado Bay Coastal Waters)

Henry E. Lasut1, Nickson J. Kawung1, dan Markus T. Lasut2


1 Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam
Ratulangi, Jl. Kampus UNSRAT Bahu, Manado 95115.
2 Program Magister Ilmu Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Sam

Ratulangi, Jl. Kampus UNSRAT Bahu, Manado 95115.


*e-mail: lasuthenry@ymail.com

A study on arsenic (As) contamination in Manado Bay Coastal Waters and its vicinity has
been conducted with aims: 1) to measure As concentration in forms of suspended (As-S) and
dissolved (As-T) arsenics; 2) to evaluate As concentration in the rivers of Bailang and Tondano
which is loading to the bay; 3) to assess the status of water quality of the bay in relation to arsenic
contamination. The results showed that: 1) concentration of As (in both forms) in Manado Bay
was < 0.0005 ppm; 2) concentration of As (in both forms) in the river of Bailang was < 0.0005
ppm; while in the river of Tondano, the concentration was 0.0012 ppm and 0.0011 ppm in forms
of As-S and As-T, respectively; 3) water quality status of Manado Bay in relation to arsenic
contamination was 'save', according to Indonesian regulation.

Keywords: Arsenic (As), Manado Bay, Bailang River, Tondano River, Manado

Penelitian tentang kandungan arsen (As) di Perairan Teluk Manado dan sekitarnya telah
dilakukan dengan tujuan untuk: 1) mengukur kandungan As yang terdapat dalam kolom air Teluk
Manado, baik berbentuk suspensi maupun terlarut; 2) mengevaluasi kandungan As yang berasal
dari Sungai Bailang dan S. Tondano yang masuk ke Perairan Teluk Manado, dan mengevaluasi
perbedaan kandungan As antara kedua sungai tersebut; 3) menilai status pencemaran As di
Perairan Teluk Manado berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa : 1) kandungan As dalam kolom air Perairan Teluk Manado sebesar <
0,0005 ppm; 2) konsentrasi As dalam kolom air yang masuk ke Perairan Teluk Manado sebesar
< 0,0005 ppm untuk kedua bentuk As dari S. Bailang; 0,0012 ppm As bentuk suspensi dan 0,0011
ppm As bentuk terlarut dari S. Tondano; 3) status pencemaran As Perairan Teluk Manado masih
dalam kondisi aman.

Kata kunci: Arsen (As), Teluk Manado, Sungai Bailang, Sungai Tondano, Manado

PENDAHULUAN konsentrasi yang ada di dalam tubuh


Arsen (As) merupakan bahan alga laut, konsentrasi di air berkisar
kimia yang bersifat metaloid beracun 2000 5000 lebih rendah (UNEP,
yang ada dalam berbagai bentuk 1988). Sebagai contoh, yang terukur di
organik dan anorganik di alam. Metaloid perairan English Channel sebesar 2,6
adalah kelompok unsur kimia yang ppb (Armstrong & Harvey, 1950 dalam
memiliki sifat antara logam dan UNEP, 1988), dan di perairan Cape
nonlogam, sulit dibedakan dengan Basin (Atlantik) sebesar 1,3-1,7 ppb
logam (Wikipedia, 2015). Di alam, (Burton et al., 1980 dalam UNEP,
bahan kimia ini terdapat di air, sedimen, 1988). Namun ada juga perairan yang
dan biota (UNEP, 1988). mengalami peningkatan konsentrasi,
Konsentrasinya di air berada sangat khususnya di daerah estuari, misalnya
rendah. Dibandingkan dengan di Carnon River sebesar 42 ppb di mana
30
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

daerah ini merupakan daerah yang berturut-turut, sebesar 0,0061 ppm dan
terhubung dengan kegiatan 0,011 ppm; sedangkan untuk As
pertambangan (Klumpp dan Peterson, berbentuk terlarut, berturut-turut,
1979 dalam UNEP, 1988). sebesar 0,005 ppm dan 0,011 ppm.
Produksi dan penggunaan As di Selain itu, dari hasil yang mereka
dalam kegiatan industri merupakan peroleh, nampak bahwa konsentrasi As
salah satu sumber pencemarannya di bentuk suspensi dan terlarut di S. Buyat
lingkungan. Industri-industri tersebut, memiliki konsentrasi yang berbeda.
antara lain, adalah industri pengolahan Perairan Teluk Manado, di
bijih logam, industri pestisida, industri Provinsi Sulawesi Utara, merupakan
pertambangan, industri pelapisan perairan yang memiliki tingkat aktivitas
logam, dan proses penghilangan cat manusia yang cukup tinggi, baik secara
atau paint stripping (Istriani dan langsung maupun tidak, misalnya:
Pandebesie, 2014). Goulden (1952) penangkapan ikan, transportasi, dan
dalam Sukar (2003) mengemukakan pariwisata, serta aktivitas di daerah
bahwa salah satu industri tambang yang perkotaan. Kondisi perairan di teluk ini
melakukan pembakaran batubara dan berpotensi terkontaminasi dengan
pelelehan logam merupakan sumber bahan-bahan pencemar, karena
utama pencemaran As di udara. Studi di buangan limbah dari kegiatan di
inggris menunjukan bahwa kadar rata- perkotaan yang masuk ke perairan
rata tahunan bahan kimia ini di daerah tersebut dalam status tercemar (Lasut et
perkotaan sebagai total suspended al., 2005), limbah tersebut tidak diolah
particulate (TSP) berkisar antara 0,04 terlebih dahulu (Lasut et al., 2008).
g/m3 dan 0,14 g/m3. Arsen juga Salah satu bahan pencemar tersebut
digunakan dalam berbagai keperluan, adalah Arsen (As), yang sangat
misalnya treatment penyakit syphilis berbahaya bagi biota-biota yang hidup
(Rompas et al., 2009), di bidang di perairan dan dapat membahayakan
pertanian untuk pestisida (Garelick dan kesehatan manusia (Mukono, 2009).
Jones, 2008; WHO, 1996; WHO, 2012). Menurut Lasut et al. (2005) dan (2008),
Kontaminasi As di lingkungan limbah bahan pencemaran yang masuk
perairan laut memberikan dampak yang ke Teluk Manado berasal dari daratan,
merugikan, terutama di daerah di mana yang pada umumnya, melalui sungai-
kegiatan industri yang membuang sungai. Enam sungai utama yang ada,
limbahnya yang mengandung As jenis yaitu: S. Bailang, S. Maasing, S.
arsenous oxide/arsenite yang secara Tondano, S. Sario, dan S. Bahu, dan S.
akut dan kronis beracun terhadap Malalayang.
kehidupan perairan laut (UNEP, 1988). Berhubungan dengan buangan
Selanjutnya, karena senyawa As dalam bahan pencemar As, informasi tentang
jumlah yang signifikan ditemukan pada masuknya logam berat ini ke perairan
organisme perairan laut; hal ini Teluk Manado (baik dalam bentuk
menimbulkan tanda tanya mengenai suspensi maupun bentuk terlarut) dari
risikonya terhadap manusia manakala masing-masing sungai (S. Bailang dan
mengkonsumsi makanan dari laut. S. Tondano) belum pernah dilakukan
Informasi tentang konsentrasi As analisis, sehingga kandungan As di
di perairan (baik perairan sungai, pantai, perairan Teluk Manado belum ada
maupun laut) di Provinsi Sulawesi Utara informasi dari beberapa pustaka yang
sulit ditemukan, kecuali yang dilakukan digunakan. Hal ini menjadi penting untuk
oleh Anonimus (2014) yang memantau diteliti dalam upaya untuk memantau
perairan Sungai Buyat dan S. Totok. dan melindungi perairan Teluk Manado
Hasil penelitian mereka untuk S. Buyat dari ancaman pencemaran perairan.
dan S. Totok menunjukkan bahwa Berhubungan dengan hal tersebut,
konsentrasi As berbentuk suspensi, penelitian ini

31
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian (1-9: titik pengambilan sampel [TS])


sampling (TS). Koordinat posisi TS
dilaksanakan di mana bertujuan untuk: secara geografis ditentukan
1) mengukur kandungan As yang menggunakan alat Global Positioning
terdapat dalam kolom air Teluk Manado, System (GPS) (Gambar 1).
baik berbentuk suspensi maupun Penentuan TS di aliran sungai
terlarut; 2) mengevaluasi kandungan As dilakukan dengan cara menentukan
yang berasal dari Sungai Bailang dan S. bagian sungai yang belum bercampur
Tondano yang masuk ke Perairan Teluk dengan air asin, yang ditandai dengan
Manado, dan mengevaluasi perbedaan rendahnya salinitas air (salinitas diukur
kandungan As antara kedua sungai menggunakan refraktosalinometer
tersebut; dan 3) menilai status digital). Setelah menentukan bagian
pencemaran As di Perairan Teluk sungai tersebut, 3 (tiga) TS ditentukan,
Manado berdasarkan Peraturan yaitu 2 (dua) TS pada bagian pinggir (kiri
Pemerintah Republik Indonesia. dan kanan), dan 1 (satu) TS pada
bagian tengah. Metode pengambilan
sampel air sesuai dengan Standar
METODE PENELITIAN Nasional Indonesia (SNI) 6989.57-2008.
Lokasi Pengambilan Sampel
Air dijadikan sebagai sampel Teknik Pengambilan Sampel
dalam penelitian ini, karena fokus Pengambilan sampel air laut di
penelitian adalah kolom air perairan. Perairan Teluk Manado dilakukan di
Pengambilan sampel (sampling) air bagian pinggiran pantai yang mudah
dilakukan di 2 bagian perairan, yaitu: 1) dijangkau. Kolom air yang diambil
Perairan Pantai Teluk Manado, dan 2) adalah pada bagian permukaan (kira-
perairan sungai yang berhubungan kira pada kedalaman 50 cm dari
dengan teluk tersebut. Pengambilan permukaan). Di masing-masing lokasi,
sampel yang berada di Perairan Pantai ditentukan 3 TS, yaitu di bagian tengah,
Teluk Manado dilakukan di 3 lokasi sisi kiri, dan sisi kanan. Jarak antara TS
(Lokasi 1-3), dan yang berada di di bagian tengah dan TS di sisi kiri atau
perairan sungai dilakukan di 2 lokasi sisi kanan adalah sejauh 50 m. Sampel
(Sungai Bailang dan S. Tondano). Pada air, di masing-masing lokasi, diambil
masing-masing lokasi, ditentukan 3 titik secara komposit, yaitu mencampur
sampel air dari 3 TS (bagian tengah, sisi
32
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

kiri, dan sisi kanan). Pencatatan posisi digestion dengan cara sebagai
koordinat geografi dilakukan pada TS berikut:
bagian tengah. Pengambilan sampel air - menuang 50 ml sampel (yang
di ketiga TS dilakukan menggunakan telah diawet dengn HNO3 pekat
wadah kecil (volume 1,800 ml); hingga pH <2) ke dalam piala
kemudian ketiga sampel air dalam gelas 100 mL kemudian
wadah kecil dicampur (komposit) secara tambahkan 2.5 ml HNO3 pekat.
merata (dengan melakukan Tutup piala gelas tersebut
pengadukan secukupnya) di dalam dengan kaca arloji dan panaskan
wadah besar (volume 5,400 ml). Sampel pada suhu 85 5C selama 2
air sebanyak 100 ml diambil dari wadah jam.
besar tersebut dengan menggunakan - menurunkan piala gelas dalam
botol kaca berpenutup (volume 100 ml), pemanas. Bila kaca arloji
yang telah disterilkan. penutup dan dinding piala gelas
Pengambilan sampel air sungai dengan air ultra pure.
dilakukan secara langsung Tambahkan 1.5 ml HNO3 pekat
menggunakan wadah besar (volume kemudian panaskan kembali
5,400 ml). Sampel air sebanyak 100 ml dengan suhu 85 5 C selama
diambil dari wadah besar tersebut 15 menit.
dengan menggunakan botol kaca - mendinginkan sampel tersebut
berpenutup (volume 100 ml), yang telah dan saring dengan kertas saring
disterilkan. Selama kegiatan sampling, 0.45 ke dalam labu ukur 100
botol yang telah berisi sampel dan mL dan himpitkan hingga tanda
ditutup rapat diletakkan dalam kotak batas. Sampel siap untuk
penyimpanan sementara yang berisi gel dianalisis.
pendingin (cool box) sebelum dianalisis - membuat blank digestion pada
di laboratorium. awal, setiap kelipatan 15 sampel
dan air digest.
2. Persiapan sampel air untuk analisis
Pengukuran Arsen As terlarut (As-T). Analisis sampel
Pengukuran kandungan As dilakukan dengan cara sebagai
dalam sampel dilakukan di Laboratorium berikut:
WLN Manado, menurut panduan - menyaring sampel
American Public Health Association menggunakan kertas saring 0.45
dengan nomor APHA-3120-B (2012). , kemudian ditambahkan
Penentuan kandungan As (bentuk pengawet HNO3 pekat hingga
suspensi dan terlarut) menggunakan pH <2 dan dihomogenkan.
alat Inductively Coupled Plasma- Sampel siap untuk dianalisis.
Emmission Spectrofotometer (ICP- - membuat blank penyaringan
OES), yang memiliki batas deteksi pada awal, setiap kelipatan 15
sebesar 0,0005 ppm. Secara ringkas, sampel dan air penyaringan.
analisis laboratorium untuk pengukuran
As dalam sampel air adalah sebagai
berikut: b. Pengukuran Sampel
Dengan menggunakan alat ICP-
a. Persiapan Sampel OES, konsentrasi As dihasilkan secara
Oleh karena 2 (dua) bentuk sampel air digital dan dibaca langsung pada alat
yang diukur (suspensi dan terlarut), tersebut.
maka sampel disiapkan dengan cara
sebagai berikut:
1. Sampel air untuk analisis As
berbentuk suspensi (As-S). Dalam
analisis sampel dilakukan proses
33
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

Tabel 1. Konsentrasi Arsen berbentuk suspensi (As-S) dan terlarut (As-T) di Perairan
Teluk Manado.

Lokasi Salinitas Koordinat TS As-S As-T


Sampling (ppt) LU BT (ppm) (ppm)
1 34 1o3129.6 124o5016.6 < 0,0005 < 0,0005
2 35 1o2913.7 124o502.5 < 0,0005 < 0,0005
3 31 1 2745.8
o
124o4916.6 < 0,0005 < 0,0005
Rerata < 0,0005 < 0,0005
Keterangan: LU: Lintang Utara; BT: Bujur Timur

Tabel 2. Konsentrasi Arsen berbentuk suspensi (As-S) terlarut (As-T) di Sungai


Bailang dan Sungai Tondano.

Titik Sampling Salitas Koordinat TS As-S As-T


(TS) (ppt) LU BT (ppm) (ppm)
A. Sungai Bailang
4 1 < 0,0005 < 0,0005
5 1 1o3144.2 124o5051.4 < 0,0005 < 0,0005
6 1 < 0,0005 < 0,0005
Rerata < 0,0005 < 0,0005
B. Sungai Tondano
7 1 0,0010 0,0010
8 1 1o2935.1 124o5049.1 < 0,0005 < 0,0005
9 1 0,0014 0,0011
Rerata 0,0012 0,0011
Keterangan: LU: Lintang Utara; BT: Bujur Timur

Analisis Data ada dalam air yang dapat bersifat racun


Data hasil pengukuran bagi biota yang hidup di dalamnya.
kandungan As dianalisis menggunakan Bahan kimia yang mempengaruhi
Statistika sederhana (simple Statistica) kualitas air tersebut, yaitu arsen (As) di
untuk menghitung rerata. Kemudian mana secara alami bersumber dari alam
data disajikan secara deskriptif dalam itu sendiri, dan juga dari aktivitas
bentuk tabel. manusia.
Hasil pengukuran arsen di
HASIL DAN PEMBAHASAN Perairan Teluk Manado baik dalam
Kandungan Arsen (As) di Perairan bentuk suspensi (As-S) maupun terlarut
Teluk Manado (As-T) pada 3 lokasi pengambilan
Perairan Teluk Manado sampel ditunjukan pada Tabel 1.
tergolong perairan yang memiliki Nampak, baik As berbentuk
aktivitas yang tinggi mulai dari suspensi (As-S) maupun terlarut (As-T),
transportasi laut sampai pada kegiatan berada dalam konsentrasi sangat
pertokoan di garis pantai. Adanya rendah (lebih rendah dari batas deteksi
kegiatan tersebut bukan tidak mungkin alat, yaitu <0,0005 ppm). Hasil ini juga
memberikan dampak bagi kondisi memperlihatkan, bahwa konsentrasi As
kualitas air di perairan tersebut. Faktor antara bentuk tersuspensi (As-S) dan
yang mempengaruhi kondisi kualitas air, terlarut (As-T) tidak berbeda. Dengan
antara lain, yaitu komponen kimia yang demikian, kandungan As di Perairan

34
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

Teluk Manado adalah sebesar <0,0005 terdapat pada TS-7 dan 9. Tingginya
ppm. konsentrasi As pada kedua titik tersebut
Di alam, konsentrasi As yang disebabkan karena titik-titik tersebut
tinggi, umumnya, ditemukan di air berada di bagian tepi sungai yang
sekitar daerah geothermal, yang dapat berhubungan langsung dengan daerah
mencapai 2,6 50 ppm (Herdianira dan yang diduga merupakan sumber dari As.
Priadi, 2008). Konsentrasi yang rendah Hal yang sama juga terjadi pada
ditemukan pada air tanah (aquifer), konsentrasi As terlarut di mana pada
seperti yang ditemukan di daerah kedua titik tersebut konsentrasinya lebih
permukiman di pesisir Pulau Jawa, yaitu tinggi dibandingkan dengan TS-8. Hal ini
berkisar 0,59 15,19 ppb (Suryono et disebabkan karena massa air di TS-8
al., 2008). Hal ini menunjukkan bahwa telah mengalami percampuran sehingga
As berasal dari berbagai sumber di konsentrasi As menurun.
alam. Perbedaan konsentrasi antara
Arsen di perairan pantai berada As berbentuk suspensi (As-S) dan
dalam konsentrasi bervariasi. terlarut (As-T) nampak pada sampel air
Keberadaannya berasal dari berbagai dari sungai. Konsentrasi As berbentuk
sumber (non-point source), misalnya suspensi lebih tinggi dari terlarut. Di TS-
dari bebatuan alamiah (Istarani dan 9, perbedaan konsentrasi dari kedua
Pandebesie, 2014) dan dari bentuk As tersebut sebesar 0,0003 ppm.
pembuangan limbah pertambangan Secara alamiah, apabila tidak
(Santosa, 2013). Di sedimen buangan ada sumber pencemar (point-source),
tailing di Teluk Buyat, As diukur sebesar As di perairan sungai berada pada
550-660 ppm (Walhi, 2007 dalam Ilyas konsentrasi yang rendah. Hal ini
et al., 2009). ditunjukkan dari hasil penelitian saat ini
(Tabel 2). Tingkatan yang sama juga
Masukan Arsen (As) dari S. Tondano ditunjukkan di perairan Sungai
dan S. Bailang ke Teluk Manado Pangkajene, Kabaten Pankep, di mana
Tabel 2 menampilkan masukan As terukur sebesar 0,03366 ppm (Bahar
(input) As, baik dalam bentuk et al., 2016).
tersuspensi (As-S) maupun terlarut (As- Keberadaan As di perairan
T), dari S. Bailang dan S. Tondano ke sungai dapat berasal dari penggunaan
Perairan Teluk Manado pada saat pestisida (insektisida dan fungisida) di
pengambilan sampel. Nampak, lahan pertanian. Contoh pestisida yang
konsentrasi kedua bentuk As pada mengandung As, yaitu: bermerek
sampel air di S. Bailang (TS-4, 5, dan 6) Dursban 200 EC, Antracol 70 WP,
sama besarnya, yaitu sebesar < 0,0005 Bamex, Reagen 50 SC, Curacron,
ppm; sedangkan konsentrasi As di S. Prevathon 50 SC, Agrimec 18 EC, Decis
Tondano (TS-7, 8, dan 9), menunjukkan 2,5 EC, dan Dithane M-4/Detazeb 80 W
variasi, baik variasi antara kedua bentuk (Fikri et al., 2012). Kegiatan
As maupun antara titik sampling (TS). Di pertambangan emas rakyat skala kecil
S. Tondano, konsentrasi As berbentuk juga dianggap sebagai sumber As di
suspensi (As-S) dan terlarut (As-T) perairan sekitarnya, di mana As tersebut
tertinggi ditemukan pada TS-9, yaitu, berasal dari bebatuan yang diolah untuk
berturut-turut, sebesar 0,0014 ppm dan mendapatkan emas (Harijoko et al.,
0,0011 ppm; dan rerata konsentrasi As 2010).
berbentuk suspensi (As-S) dan terlarut
(As-T), berturut-turut, sebesar 0,0012
ppm dan 0,0011 ppm.
Konsentrasi As berbentuk
suspensi (As-S) di S. Tondano tertinggi

35
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

Tabel 3. Status pencemaran perairan sungai dan Teluk Manado terhadap bahan kimia
Arsen

Perairan Lokasi Koordinat TS Baku As-T* Status


LU BT Mutu (ppm)
(ppm) Hasil
Penelitian
Teluk 1 1o3129.6 124o5016.6 0,012a < 0,0005
Aman
Manado 2 1 2913.7
o
124 502.5
o
0,025b < 0,0005
Aman
3 1 2745.8
o
124 4916.6
o
< 0,0005
Aman
Sungai Bailang 0,05c < 0,0005
Aman
1 3144.2
o
124 5051.4
o
(TS 4-6) 1d
Sungai Tondano 1e 0,0011 Aman
1o2935.1 124o5049.1
(TS 7-9) 1f
Keterangan:
a
Kepmen LH No. 51/2004, Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut;
b
Kepmen LH No. 51/2004, Baku Mutu Air Laut Untuk Wisata Bahari;
c
PP No. 82/2001, Kelas 1; d PP No. 82/2001, Kelas 2; e PP No. 82/2001, Kelas
3; f PP No. 82/2001, Kelas 4 * As-T: Arsen bentuk terlarut

masuk ke Perairan Teluk Manado


Status Pencemaran Arsen (As) di pada saat pengamatan yaitu
Teluk Manado sebesar < 0,0005 ppm untuk kedua
Status pencemaran perairan bentuk As dari S. Bailang; 0,0012
sungai (S. Bailang dan S. Tondano) dan ppm As bentuk suspensi dan 0,0011
Teluk Manado terhadap bahan kimia As ppm As bentuk terlarut dari S.
ditampilkan dalam Tabel 3. Parameter Tondano.
yang digunakan untuk menentukan 3. Status pencemaran As Perairan
status pencemaran adalah As berbentuk Teluk Manado masih berada dalam
terlarut (As-T). Hasil pengukuran kondisi aman.
menunjukkan bahwa kondisi Perairan
Teluk Manado, S. Bailang, dan S.
Tondano masih aman (tidak tercemar) DAFTAR PUSTAKA
terhadap bahan pencemar As. Untuk Anonimus. 2014. Kegiatan penelitian
Perairan Teluk Manado, kondisi dampak arsen pada masyarakat
perairan tersebut memenuhi baku mutu buyat. Laporan Akhir. Kerjasama
untuk biota laut dan wisata bahari. Untuk antara Yayasan Pembangunan
perairan sungai, kondisi S. Bailang dan Berkelanjutan Sulawesi Utara
S. Tondano memenuhi baku mutu untuk (YPBSU) dan Fakultas
semua kelas peruntukan air. Perikanan dan Ilmu Kelautan
Unsrat. Fakultas Perikanan dan
Ilmu kelautan Unsrat.
KESIMPULAN
Bahar, S.N., Daud, A., Indar. 2016.
Beberapa hal dapat disimpulkan
Risiko paparan arsen pada
dalam penelitian ini, yaitu:
masyarakat sekitar Sungai
1. Kandungan As dalam kolom air
Pangkajene, Kecamatan
Perairan Teluk Manado, baik
Bungoro, Kabupaten Pangkep.
berbentuk suspensi maupun terlarut
Retrieved Februari 10, 2016,
sebesar < 0,0005 ppm.
From http://repository.unhas.
2. Konsentrasi As (bentuk suspensi
ac.id/handle/123456789/6477.
dan terlarut) dalam kolom air yang

36
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

Fikri, E., Setiani, O., Nurjazuli. 2012. kadmium (Cd) terhadap


Hubungan paparan pestisida penurunan kualitas lingkungan.
dengan kandungan Arsen (As) Jurnal Teknik Pomits, 3 (1):
dalam urin dan kejadian anemia D53-D58.
(studi: pada petani penyemprot
Lasut, M.T., Jensen, K.R., Arai, T.,
pestisida di Kabupaten Brebes).
Miyazaki, N. 2005. An
Retrieved Februari 10, 2016,
assessment of water quality
From
along the rivers loading to the
http://ejournal.undip.ac.id/index.
Manado Bay, North Sulawesi,
php/jkli/article/view/4138.
Indonesia. Coastal Marine
Garelick, H., Jones. H. 2008. Reviews of Science 29 (2): 124132.
Environmental Contamination
Lasut, M.T., Jensen, K.R., Shivakoti, G.
and Toxicology, Arsenic
2008. Analysis of constraints and
Pollution and Remediation: An
potentials for wastewater
International Perspective.
management in the coastal city
Springer. 194 hal.
of Manado, North Sulawesi,
Harijoko, A., H, T.M., Saputra, R., Indonesia. Journal of
Warmada, I.W., Stijadji, L.D., Environmental Management 88:
Imai, A., Watanabe, K. 2010. 1141-1150.
Mercury and arsenic
Mukono, H.J. 2009. Arsen (As), Dampak
contamination from small scale
Terhadap Kesehatan dan
gold mining activities at Selogiri
Penanggulangannya. Retrie-ved
Area, Central Java, Indonesia.
November 12, 2014, From
Retrieved Februari 10, 2016,
http://mukono.blog.unair.
From http://jurnal.ugm.ac.id/jag/
ac.id/2009/09/.
article/view/7235.
Rompas, R.M., Rumampuk, N.D.C.,
Herdianita, N.R,. Priadi, B. 2008.
Rompas, R.J. 2009. Oseanografi
Arsenic and Mercury
Kimia. Penerbit Sekertariat
Concentrations at Several
Dewan Kelautan Indonesia.
Geothermal System in West
Java, Indonesia. Retrieved Santosa, R.W. 2013. Dampak
Februari, 10, 2016, From pencemaran lingkungan laut
http://journals.itb.ac.id/index.php oleh perusahaan pertambangan
/jmfs/article/view/28. Human terhadap nelayan tradisional.
Services Public Health Service. Retrieved Februari 10, 2016,
499 hal. From http://ejournal.unsrat.ac.id/
index.php/administratum/article/
Ilyas, M., Sudaryanto, A., Anantasena,
view/3017.
Y., Takahashi, D., Tanabe, S.
2009. Is arsenic a potential threat Sukar. 2003. Sumber dan Terjadinya
for human health in Indonesia. Arsen di Lingkungan (Review).
Inorganic Arsenic Coumpounds. Jurnal Ekologi Kesehatan. 2003,
Twelfth Edition. Durham, 2, 232-238.
National Institute of Enviromental Suryono, Ch.A., Sabdono, A., Rochaddi,
Health Science. Retrieved B., Susanti, B.T. 2008. Arsenic
Februari 10, 2016, From contamination of the coastal
https://www.terrapub.co. jp/ aquifers in the North Coast of
onlineproceedings/ec/02/pdf/ Java, Indonesia. Retrieved
ERA21.pdf. Februari 10, 2016, From
Istarani, F., Pandebesie. E.S. 2014. http://ejournal.undip.ac.id
Studi dampak arsen (As) dan /index.php/ijms/article/view/521.

37
Jurnal Pesisir dan Laut Tropis Volume 1 Nomor 1 Tahun 2016

UNEP. 1988. GESAMP: Arsenic,


mercury and selenium in the
marine environment. UNEP
Regional Seas Reports and
Studies No. 92, GESAMP
Reports and Studies No. 28.
Regional Seas. 172 hal.
WHO. 1996. Guidelines for Drinking-
Water Quality. Vol 2, 2nd ed.
Geneva, World Health
Organization.
WHO. 2012. Arsenic. Fact Sheet No372.
Retrieved November 12, 2014,
from http://www.who.int/
mediacentre/factsheets/fs372/en
Wikipedia. 2015. Metaloid. http://id.
wikipedia.org/wiki/Metaloid.
Diakses pada 17 Mei 2015.

38

Вам также может понравиться