Вы находитесь на странице: 1из 27

Proposal Penelitian

Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode


Presipitasi

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Magnesium silikat adalah material komposit yang terdiri dari dua bahan
baku utama yaitu magesium Okside (MgO) dan silika (SiO2) yang berbentuk
bubuk (powder) putih, amorph, tidak berbau dan tidak larut dalam air
(Arisurya,2009). Beberapa aplikasi dari komposit MgO-SiO2 adalah adsorpsi
aflatoksin dalam gandum dan sebagai adsorben untuk studi adsorpsi asam lemak
bebas (Free Fatty Acids atau FFA) dalam minyak sawit mentah (Crude Palm Oil
atau CPO) (Clowutimon et al., 2011) dan hasilnya magnesium silikat mampu
menyerap asam lemak bebas, karena pori yang ada pada magnesium silikat dapat
menyerap asam lemak bebas dari CPO. Di Indonesia kebutuhan magnesium
silikat sangat tinggi pada tahun 2016 sebesar 7.279.602 Kg magnesium silikat di
import ke Indonesia (BPS, 2016)
Metode yang dapat digunakan pada pembuatan komposit MgO-SiO2
diantaranya metode presipitasi (menurut Bradyga, 2012) memerlukan waktu yang
lama dan ada beberapa keanehan pada perilaku koagulasi stabilitas sol silika,
terutama dalam kasus adanya kation alkali,percobaan pengendapan akan
dilakukan dalam proses batch, pada konsentrasi silika yang relatif rendah. dan sol-
gel 3 (Kharaziha dan Fathi, 2009; Ni et al., 2007; Kharaziha dan Fathi, 2010).Pada
penelitian ini digunakan metode sol-gel karena metode sol gel relatif mudah
dilakukan, tidak memerlukan waktu yang lama (Sriyanti dkk, 2005), memiliki
homogenitas yang tinggi karena pencampuran dalam skala molekuler, yaitu
mengarah untuk mengurangi suhu kristalisasi dan mencegah pemisahan fase
selama pemanasan (Saberi et al., 2007).Keuntungan metode sol gel diantaranya
yaitu relatif mudah dilakukan, tidak memerlukan waktu yang lama (Sriyanti dkk,
2005), memiliki homogenitas yang tinggi (Petrovic, et al., 2001). Selain itu,
peralatan yang digunakan dalam metode sol-gel sederhana. Dengan menggunakan
metode sol-gel ini dapat diperoleh material dengan pori seragam dan luas

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 1
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

permukaan tinggi serta dapat berlangsung pada temperatur rendah sekaligus


komposisi bahan dapat langsung dikontrol dengan mudah.
Sedangkan penelitian ini mengkaji pembuatan magnesium silica dari abu
baggase dengan proses acidifikasi dengan penambahan H2SO4 dengan proses
presipitasi.
I.2 Tujuan
1. Membuat komposit Magnesium Silikat
2. Mempelajari pengaruh derajat keasaman (pH), terhadap kualitasproduk
karakteristik struktur komposit Mg-SiO3
3. Mempelajari temperature pembakaran terhadap luas permukaan dan
diameter pori.

I.3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini antara lain :

1. Meningkatkan nilai ekonomis dari abu bagasse


2. Mengurangi import ketersedian magnesium silica, serta membangun
industri silika dalam skala nasional
3. Menambah alternatif pembuatan adsorben dengan daya serap dan luas
permukaan yang besar namun dengan biaya yang tidak mahal.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 2
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Secara Umum

II.1.1 Komposit Magnesium Silikat (MgO-SiO2)


Komposit adalah gabungan dua material atau lebih dengan memiliki sifat
yang tidaksama dengan sifat bahan aslinya dengan sifat-sifat yang unggul atau
lebih baik daribahan itu sendiri (Kornmann et al.,1998). Magnesium silikat adalah
materialkomposit yang terdiri dari dua bahan baku utama yaitu magnesium oksida
(MgO) dan silika (SiO2) yang berbentuk bubuk (powder) putih, amorf, tidak
berbau dan tidaklarut dalam air
Magnesium silikat memiliki beberapa sifat spesifik yang
dimilikimagnesium silikatyaitu konduktivitas termal 2,6 Wm-1K-1 dan ekspansi
termal 7,810-6 K-1 atau 8 memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi (Sumarnadi
dkk., 2010) sehingga dapatdigunakan sebagai isolator suhu tinggi. Magnesium
silikat juga memiliki luaspermukaan 612 m2/g dan densitas 2,90 g/cm3
(Bansal,1987; Sumarnadi dkk., 2010) yang dapat diaplikasikan sebagai bahan
katalis.
(Pahlepi, 2013)
Komposit magnesium silikat sendiri memiliki derajat keasamaan (pH)
antara 7 sampai 10,8. Memiliki struktur kristal amorfberwarna putih dengan
struktur internal berpori dan permukaan aktiv yang sangatbesar dan sangat ideal
digunakan sebagai adsorben, anti-statis agen aliran, anticakingagen, pendukung
katalis, pegotor, dan pengisi penguat.Padapenelitian yang dilakukan Ni et al,
(2007) menyatakan bahwa enstatite dikenaldengan rumus kimia Mg2Si2O6 atau
MgSiO3 terbentuk pada suhu 1100 C ,memiliki berat molekul sebesar 200,78
gram dan berat jenis sebesar 3,1-3,9 g/cm.Sedangkan forsterite yang dikenal
dengan rumus kimia Mg2SiO4 terbentuk padasuhu 1200 C, memiliki titik lebur
sebesar 1890 C (Tavangarian and Emadi,2010; Mitchell et al., 1998; Saberi et
al., 2007) dan berat jenis sebesar 3,22 g/cm3(M. Andou, et.all 2002). Menurut

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 3
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Mineral Data (2011) forsterite memilikikarakteristik sebagai berikut, yaitu


berwana hijau, kuning, hijau kuning, dan putih,kekerasan sebesar 6-7 Mohs,
streak (lapisan) berwarna putih, dan kepadatansebesar 3,21-3,33 g/cm3. Struktur
kristal dari forsterite adalah ortohombik dengancell dimensions terdiri dari a =
4.756 , b = 10.195 , c = 5.981 . Kekuatanlentur (bending strength) dan
ketangguhan patah (fracture toughness) forsteritemasing-masing sebesar 203 MPa
dan 2,4 MPa m1/2.

(Kusuma, 2013)
Jumlah Mg dan Si diukur dengan menggunakan spektrometer ICPseq-
7500.Magnesium silikat menunjukkan kelarutan rendah dalam asam dengan
konsentrasi 3 M. Di atas konsentrasi ini sebagian larut. Hal ini terpisah
Dalam asam yang membentuk ion magnesium dan asam silikat dalam apa yang
disebutSebagai '' pelindian asam 'silikat. (Menurut, Clowutimon, dkk, 2011)
Magnesium silikat dengan berbagai rasio silika dan magnesium oksida (rasio
SiO2 / MgO) digunakan sebagai adsorben untuk studi adsorpsi asam lemak bebas

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 4
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

(FFA) dalam minyak sawit mentah (crude palm oil / CPO). Magnesium silikat
dibuat dari magnesium nitrat atau larutan magnesium sulfat yang diendapkan
dengan larutan natrium silikat yang berasal dari sekam padi. peningkatan rasio
SiO2 / MgO magnesium silikat ditemukan untuk mengurangi kapasitas adsorpsi
karena penurunan kemoterapi FFA. Pengaruh jumlah dosis terhadap kapasitas
adsorpsi kesetimbangan dilakukan dengan menambahkan jumlah magnesium
silikat yang berbeda (rasio SiO2 / MgO 1,99) sampai 50 gram CPO. Hasilnya
menunjukkan bahwa efisiensi menurun saat dosis meningkat. Isoterm Fruendlich
dan Langmuir diterapkan untuk menggambarkan sistem penyerapan ini. Nilai
kapasitas serapan maksimum (Q0) dan afinitas serapan Langmuir (b) pada
persamaan Langmuir yang diperoleh dengan regresi linier adalah nilai minus yang
secara fisik tidak bermakna. Dengan demikian, penyerapan FFA pada magnesium
silikat adalah physisorption dan chemisorption dan diwakili dengan baik oleh
isoterm Fruenlich.
Sintesis magnesium silikat adalah bubuk putih halus, konsentrasi
magnesium nitrat atau magnesium sulfat yang lebih tinggi memberikan presipitasi
magnesium silikat dengan rasio SiO2 / MgO yang lebih rendah. Dengan demikian
rasio molar SiO2 / MgO yang diinginkan dari magnesium silikat pada rentang
presipitasi. Pada perbandingan molar SiO2 / MgO yang lebih tinggi, magnesium
silikat tidak dapat diendapkan karena larutannya encer. Kelarutan magnesium
dalam air membatasi rasio molar magnesium silikat yang telah disiapkan
disiapkan.
(Clowutimon, dkk, 2011)

II.2 Silika
Silika atau yang dikenal silkon dioksida (SiO2) merupakan senyawa yang
banyak ditemui dalam sekam padi.Silika atau dalam bahasa kimia silikon dioksida
(SiO2) yang merupakan senyawa yang biasa digunakan dalam proses produksi
gelas atau botol. Kadar silika dalam bentuk SiO2 dalam abu sekam padi menurut
Valchev dkk (2009:256) adalah sekitar 93,54%, sedangkan menurut Kalapathy
dkk (2000) kandungan silika dalam abu sekam adalah sekitar 80%. Menurut

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 5
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

penelitian yang dilakukan di Indonesia yang sebelumnya dilkukan oleh Enymia


(tanpa tahun), kadar silika yang terkandung dalam abu sekam padi adalah 83,33%.
Dari berbagai penelitian yang telah ada dapat disimpulkan bahwa kandungan
silika padi cukup banyak yaitu sekitar 12-25 gram silika dalam 100 gram sekam
padi, dan kandungan silika pada abu sekam adalah 80-95%. Salah satu bahan
berbasis silika yang dapat dibuat adalah silika gel.

(Wardani. dkk, 2016)

Silikat sendiri merupakan bentukmineral dari silika atau dengan kata lain
senyawa silika yang bereaksi dengan unsur lain. Dariikatan bangunnya dapat
dibedakan menjadi Nesosilikat/ Silikat Pulau Tunggal (tetrahedron),Sorosilikat/
Silikat Pulau Ganda (dua ujung tetrahedron yang bertumpuk), Cyclosilikat/
Silikatcincin, Inosilikat/ Silikat Rantai Tunggal dan Rantai Ganda, Phyllosilikat/
Silikat Lembaran, dan11Tectosilikat/ Silikat Bingkai. Biasanya bentuk ikatannya
adalah tetrahedron danyang diikat adalah natrium, potassium, kalsium,
magnesium, besi, dan aluminium.
a. Sifat Fisika :
Nama IUPAC : Silikon dioksida
Nama lain : Kuarsa, Silika, Silikat oksida, Silikon (IV) oksida
Rumus molekul : SiO2
Volume atom : 12,1 cm3/mol
Titik didih : 2630 K
Titik lebur : 1683 K
Massa jenis : 2,33 gram/cm3
Kapasitas panas : 0,7 J/g K
Konduktivitas kalor : 148 W/mK
(Chandra dkk, 2012)
b. Sifat Kimia
Mineral silika mempunyai berbagai sifat kimia antara lain sebagai berikut :
a. Reaksi Asam
Silika relatif tidak reaktif terhadap asam kecuali terhadap asam hidrofluorida
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 6
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

dan asam phospat.


SiO2(s) + 4HF(aq) SiF4(aq) + 2H2O(l) (Vogel, 1985:376)
Dalam asam berlebih reaksinya adalah:
SiO2 + 6HF H2[SiF6](aq) + 2H2O(l) (Vogel, 1985:376)
b. Reaksi basa
Silika dapat bereaksi dengan basa, terutama dengan basa kuat, seperti dengan
hidroksida alkali.
SiO2(s) + 2NaOH(aq) Na2SiO3 + H2O (Vogel,1985:374)
Secara komersial, silika dibuat dengan mencampur larutan natrium silikat
dengan suatu asam mineral. Reaksi ini menghasilkan suatu dispersi pekat yang
akhirnya memisahkan partikel dari silika terhidrat, yang dikenal sebagai silika
hidrosol atau asam silikat yang kemudian dikeringkan pada suhu 110C agar
terbentuk silika gel. Reaksi yang terjadi :
Na2SiO3(aq) + 2HCl(aq) H2SiO3(l) + 2NaCl(aq)
H2SiO3(s) SiO2.H2O(s)
(Retnosari, 2013)
II.2.3 Silika Amorf
Silika non kristalin atau amorf memiliki susunan atom dan molekul
berbentuk pola acakdan tidak beraturan.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 7
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Gambar 3 Sketsa skema susunan atom dalam (a) padatan kristalin, (b) padatan
amorf, dan (c)gas
Baik silika kristalin maupun non kristalin banyak ditemukan di alam seperti di
tanah, batubatuan,dan pasir. Kedua bentuk silika ini banyak dimanfaatkan dalam
industri kaca, bangunan,dan elektronik. Akan tetapi karena silika kristalin bersifat
karsinogenik bagi manusia makapenggunaannya sangat dibatasi. Oleh karena itu
silika non kristalin lebih aman dan banyakdigunakan dalam industri.
Silika amorf biasanya terdapat dalam makhluk hidup seperti diatom,
radiolarian,silicoflagellata, dan beberapa sponges. Silika non kristalin atau amorf
memiliki susunan atomdan molekul berbentuk pola acak dan tidak beraturan.
Akibat pola acak dan tidak beraturantersebut, silika amorf memiliki struktur
spherikal yang rumit. Struktur rumit tersebutmenyebabkan luas area permukaan
yang tinggi, biasanya diatas 3 m2/g.
Silika amorf dalam berbagai kondisi dianggap lebih reaktif dibanding silika
kristalin.Tingkat kereaktifan dari silika amorf disebabkan karena adanya gugus
hidroksil (silanol) yangdidapat setelah pemanasan mencapai temperatur 400oC.
Gugus silanol (-SiOH) ini dapatditemukan di atas permukaan dari sampel silika
yang menyebabkan terbentuknya daerah yang reaktif.
Silika amorf dapat dibuat menjadi berbagai macam produk komersil.
Berdasarkan caramemproduksinya dan cara partikelnya membentuk agregat, silika
amorf dapat dibuat menjadisilika sol, silika gel, silika endapan, dan silika
pirogenik. Sekitar 40% silika amorf sintetikdiproduksi di Eropa, 30% di Amerika
Utara, dan 12% diproduksi di Jepang. Walaupun depositdari silika amorf alami
dapat ditemukan di banyak area di dunia, akan tetapi eksploitasikomersial yang
paling banyak digunakan untuk perindustrian adalah tanah diatom. Tanah diatom
adalah sisa-sisa cangkang dari ganggang diatom yang telah mati dan hancur
membentuk tanah.Tanah diatom dapat dimanfaatkan sebagai bahan peledak,
campuran semen, bahan isolasi, dan lain-lain.
Silika amorf telah diklasifikasi sebagai material tidak beracun. Tidak seperti
silikakristalin, silika amorf tidak menyebabkan silikosis bahkan bagi para pekerja

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 8
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

yang telah terpaparlama oleh silika amorf. Akan tetapi silika amorf yang terhirup
selama 12 hingga 18 bulan dengankadar 6,9-9,9 mg/m3 dapat menyebabkan
gangguan pada alat pernapasan (Kirk-Othmer, 1984).

II.2.4 Standart Produk Magnesium Silikat

Pengujian kadar Tidak kurang dari 15% MgO dan tidak kurang dari 67%
SiO2, dihitung dari data yang ada.
Kelarutan Tidak larut dalam air
Ph optimum 7.0 11.0 (1 dari 10 sample)
Kehilangan berat dalam Tidak kurang dari 15 % (dari bahan yang digunakan pada
proses pengeringan agen anticaking (105 , 2 jam)Simpan sampel kering
untuk menentukan kehilangan pengapian.
Pembakaran (furnace) Tidak lebih dari 15% pada sampel
Pada bahan 1 gr sampel dan dibakar / furnace pada suhu
900 0C / 1000 0C selama 20 menit, setelah itu diinginkan
dan timbang untuk menghitung persentase / kadar
Bebas Alkali Tidak kurang dari 1 % (NaOH)
Garam terlarut Tidak kurang dari 3 %
( JECFA, 2011)

II.3 Karakteristik Bahan Baku

A. Abu Bagassese
Abu bagasses yang digunakan diambil dari Pabrik Gula Kebun Agung,
Malang, Jawa Timur. Telah dianalisa menggunakan XRF (X-ray Fraction) untuk
mengetahui kandungan SiO2 didalamnya. Proses Analisa dilakukan di
Laboratorium Sentral, Universitas Negeri Malang. Hasil Analisanya adalah
sebagai berikut :

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 9
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Tabel Hasil Analisa XRF abu baggase

Unsur
Compound Concentration (%)
Si 56.0
P 1.8
V 0.04
K 12.4
Ca 10.3
Ti 0.73
Mn 0.82
Fe 13.1
Cu 0.40
Zn 0.30
Ba 0.3
Eu 0.2
Ni 3.56

Kandungan yang paling besar dari mineral mineral tersebut adalah


silikon (Si) sebesar 56%. Karena kandungan silika dalam abu bagasse besar maka
abu bagasse berpotensi sebagai bahan baku pembuatan silika gel.

B. Magnesium Sulfat (MgSO4)


Magnesium Sulfat merupakan salah satu jenis garam. Magnesium Sulfat
memiliki banyak jenis. Dimana masing - masing jenis ini memiliki fungsi tertentu.
Hal ini tergantung pada hydrat yang dimiliki. Beberapa macam Magnesium Sulfat
berdasarkan kandungan hidratnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel Jenis jenis Magnesium Sulfat berdasarkan kandungan Hydrat
Nama Rumus
No Hydrat
Mineral Bangun
1 Monohydrate Kieserit MgSO4.H2O

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 10
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

2 Tetrahydrate Starkeyite MgSO4.4H2O

3 Pentahydrate Pentahydrite MgSO4.5H2O

4 Hexahydrate Hexahydrite MgSO4.6H2O

5 Heptahydrate Epsomite MgSO4.7H2O

( Sumber : freepatentsonline, 2007)

Garam Epsom adalah Salah satu jenis Magnesium Sulfat yang dianggap
potensial . Garam ini dikenal sebagai salah satu jenis garam yang sangat penting
dan dapat digunakan dalam industri-industri, seperti: dalam pewarnaan anilin,
untuk produksi pakaian dari bahan katun. Seiring dengan perkembangan industri
terutama dalam bidang farmakologi, aplikasi lain yang ditemukan dalam
kegunaan garam Epsom ini adalah sebagai obat pencahar (pengobatan konstipasi
fungsional dan tidak dapat mengatasi konstipasi yang disebabkan keadaan
patologis usus sebelum pemeriksaan radiologi, pemeriksaan rektum dan opersai
usus dan untuk menghilangkan racun pada penderita keracunan). Dalam proses
pembuatannya, Magnesium Sulfat dibuat dari bahan baku Magnesium Karbonat
dan Asam Sulfat.
Reaksinya sebagai berikut :
MgCO3 + H2SO4 MgSO4 + CO2 + H2O
(Anonim, 2016. Universitas Sumatra Utara)
Sifat
Magnesium sulfat sangat larut dalam air. Bentuk anhidrat adalah sangat
higroskopis, dan dapat digunakan sebagai sebuahpengering.Garam Epsom
memiliki sifat obat bila digunakan baik secara eksternal maupun
internal.Magnesium sulfat merupakan zat utama yang menyebabkan penyerapan
suara dalam air laut (energi akustik diubahmenjadi energi panas). Penyerapan
sangattergantung pada frekuensi: frekuensi yang lebihrendah kurang diserap oleh
garam, sehingga suara bergerak lebih jauh di laut.
(Anonim, 2017.Magnesium Sulfat)

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 11
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

II.3 Landasan Teori


II.3.1 Ekstraksi Padat cair
Ekstraksi Padat Cair atau Leaching adalah transfer difusi komponen terlarut
dari padatan inert ke dalam pelarutnya. Proses ini merupakan proses yang bersifat
fisik karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula
tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padatan dapat
dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalalm solven
pengekstraksi.Ekstraksi berkelanjutan diperlukan apabila padatan hanya sedikit
larut dalam pelarut. (Lucas, 1949)
Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi abu bagasses dengan
menggunakan pelarut NaOH untuk memperoleh Natrium Silikat (Na2SiO3).
Proses ekstraksi dapat dituliskan pada reaksi berikut :
SiO2 (s) + 2 NaOH(aq) Na2SiO3(aq) + H2O(l)

II.3.2 Faktor yang mempengaruhi pembentukan magnesium silikat


1. Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) merupakan faktor penting dalam pembentukan
magnesium silikat. Nilai pH akan mempengaruhi proses presipitasi dalam
pembentukan magnesium silikat. Proses presipitasi magnesium silikat terjadi pada
pH antara 7-10,8
(Iyad rasyid, 2011)
2. Konsentrasi natrium silikat dan magnesium
Konsentrasi silika dalam larutan natrium silikat dan magnesium dalam
bittern menunjukan pengaruh yang cukup signifikan terhadap luas permukaan
pori. Konsentrasi yang rendah akan menyebabkan proses presipitasinya akan
lambat dan luas permukaanya pun relatif kecil dan meningkat seiring dengan
kenaikan konsentrasi silika maupun magnesium.
3. Pengaruh pencucian hasil presipitat
Proses pencucian di harapkan mampu menghilangkan garam-garam yang
masih terdapat pada presipitat. Pencucian biasanya di lakukan berkali-kali agar

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 12
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

bisa membersihkan dari semua garam yang ada dan sekaligus menurunkan pH
menjadi netral, namun di khawatirkan dapat merusak struktur presipitat akibat
terus menerus di rendam dan di aduk di dalam air.
(Muljani, 2014)
4. Pengaruh suhu pembakaran
Proses pembakaran dalam pembuatan magnesium dapat berpengaruh besar
pada kualitas produksi magnesium silikat seperti luas permukaan, presentase
porositas, dan kemurnian dari magnesium silikat itu sendiri
(Dian dahliana, 2013)
II.4 Hipotesa
Dalam penelitian ini, komposit magnesium silikat yang dibuat dari
magnesium sulfat ditambah dengan natrium silikat yang berasal dari abu baggase,
kualitas produksi magnesium silikat dipengaruhi oleh penambahan volume larutan
magnesium sulfat dan temperature pembakaran.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 13
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

BAB III

RENCANA PENELITIAN

III.1 Bahan yang digunakan

Bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah :


1. Abu bagasse, dari Pabrik Gula Kebon Agung Malang
2. Sodium hydroxide (NaOH 99%, Bratachem, Surabaya)
3. Magnesium Sulfat( MgSO4, Tidar kimia, Surabaya)
4. Air demineralisasi

III.2 Rangkaian Alat


1. Rangkaian alat Ekstraksi

1 Keterangan :
1. Rotor Pengaduk
2. Thermometer
2
3 3. Tutup
4. Beaker Glass
4 5. Hot Plate / Kompor listrik

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 14
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

2. Rangkaian alat Mixing

2 Keterangan :

3 1. Buret
2. Statif
3. Klem
4. pH meter
5. Beaker glass
6. Magnetic Stirrer
4

Peralatan Penunjang :

1. Kertas saring
2. Gelas ukur
3. Erlenmeyer
4. Pipet tetes
5. Corong kaca
6. Kawat Kasa
7. Batang pengaduk
8. Kaca arloji
9. Neraca analitik

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 15
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

III.3. Variabel
Variabel tetap
Konsentrasi NaOH :1N
Berat Abu Baggase : 53 gram
Konsentrasi MgSO4 :3N
Waktu pemanasan Na2SiO3 : 60 menit
Waktu Pengovenan : 60 menit
Perbandingan Volume (Na2SiO3 : Aquadest) : (1:5) dalam 250 mL
Variabel Peubah:
Penambahan Volume Larutan MgSO4 : 50, 75, 100, 125, dan 150
Temperatur Pembakaran : 200, 300, 400, 500, dan 600.
III.4.Prosedur Penelitian

1. Persiapan Alat
Alat alat yang akan digunakan dalam penelitian ini harus dibersihkan
dengan air terlebih dahulu agar tidakterkontaminasi.
2. Persiapan bahan:
2.1. Pembuatan Larutan NaOH 1 N sebanyak 1 Liter
1. Menimbang sebanyak 40 gram NaOH pada Neraca Analitik
2. Larutkan dengan air sebanyak 1 Liter
2.2. Pembuatan Natrium silikat
1. Abu baggase seberat 53,3 gram dilarutkan dengan 1 liter NaOH 1 N dan
diaduk pada suhu 100C selama 1 jam.
2. Memisahkan ekstrak silikat dengan padatannya menggunakan kertas
saring.
3. Ekstrak yang didapat (Na2SiO3) sebagai bahan baku untuk penelitian
ini.
4. Filtrat yang didapatkan dari proses ekstraksi diencerkan dengan
perbandingan volume Na2SiO3 dan aquadest 1:5
2.3. Pembuatan komposit MgO-SiO2 Dengan Metode Presipitasi
1. Membuat MgSO4 dengan konsentrasi 3N dalam 1L aquades.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 16
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

2. Kemudian Larutan MgSO4 dicampur dengan larutan Na2SiO3 sesuai


dengan variable peubah penambahan volume larutan MgSO4 (50, 75,
100, 125, dan 150) ml.
3. Proses pencampuran larutan MgSO4 dengan larutan Na2SiO3 dibantu
dengan pengadukan.
4. Kemudian dilakukan proses presipitasi hingga terbentuk secara
sempurna.
5. Setelah itu lakukan penyaringan
6. Padatan yang di peroleh dicuci dengan menggunakan air.
7. Keringkan di dalam oven selama 60 menit pada suhu 100 oC.
8. Panaskan endapan di dalam Furnace pada suhu sesuai variable peubah
yang ditentukan selama 1 jam
9. Hasil yang didapatkan di analisa dengan XRD dan BET

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 17
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

III.5 Diagram Alir


1. Blok diagram ekstraksi silica

Abu Bagasse

furnace 4000C

Ekstraksi NaOH 1 N

Filtrasi

Padatan Analisa kadar


Filtrat
Na2SiO3

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 18
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

2. Blok diagram pembuatan komposit MgO

Larutan Na2SiO3

Proses Sol Gel MgSO4

Proses Aging

Drying Pencucian Aquades

Analisa Produk
Produk Filtrasi
XRD,SAA,BET

Padatan Filtrat

Drying

Analisa Produk
Produk
XRD,SAA,BET

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 19
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

III.6 Analisa

1. Analisa XRD

Gambar 3.1 Alat XRD


Dalam penelitian ini, yang dilakukan adalah untuk menganalisis apakah
komposisi bahan dasar pembentukan senyawa setelah disintering telah
memperoleh hasil yang akan diinginkan dari proses pembentukan komposit MgO-
SiO2 yang berbasis silika sekam padi dan juga dilakukan untuk analisis atau
identifikasi puncak difraksi serta bagaimana analisis struktur kristal dari bahan uji.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 20
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

2. Analisis Komposit MgO-SiO2 Dengan Menggunakan BET


(Brunaur,Emmet, Teller)

Gambar 3.3. Alat BET (SAA)

Dari satu sampel yang terbaik yang telah melalui uji aktivasi dilakukan
analisis dengan menggunakan BET (Brunaur, Emmet, Teller), yang bertujuan
untuk mengetahui luas permukaan spesifik, volume total pori, dan rata-rata jari-
jari pori sampel yang telah dikalsinansi pada suhu 100o.

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 21
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Scanning Electron Microscope.


http://www.docstoc.com/docs/22448227/. Diakses pada tanggal 28 Mei
2017 pukul 12.13 WIB.
Anonim.2013.MetodeSol-Gel.
http://digilib.unila.ac.id/5634/6/p.%20BAB%20II.pdf.Diakses pada
tanggal 28 Mei 2017 pukul 12.13 WIB.
Anonim,2016.Universitas Sumatra Utara
.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/18302/Chapter%
20II.pdf;jsessionid=D4AA1351C820FA874F166602A58B7F02?sequence
=4.Diakses pada tanggal 28 Mei 2017 pukul 12.13 WIB.
Anonim, 2017.Magnesium
Sulfat.https://www.scribd.com/document_downloads/direct/131283183?e
xtension=pdf&ft=1495123088&lt=1495126698&user_id=90680778&uah
k=fj12AEvwMF8YsJDJfm9ylZ14HUI.Diakses pada tanggal 28 Mei
2017 pukul 12.13 WIB.
BaIdyga, J., Jasinska, Jodko, K., dan Petelski, p., 2012, Precipitation of
amorphous colloidal silica
Bansal, N.P. 1987.Sol-Gel Synthesis Of MgO-SiO2 Glass Compositions Having
Stable Liquid-Liquid Immiscibility. Lewis Research Center. Cleveland.
Ohio.
Basset, J et al. 1994.Buku Ajar Vogel Kimia Analitik Kualitatif Anorganik.Jakarta
: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Chandra, Andy, dkk. 2012. Isolasi Dan Karakterisasi SilikaDari Sekam Padi.
Bandung : Universitas Katolik Prahayang
Clowutimon, Weerawat. Kitchaiya, Prakob dan Assawasaengrat, Pornsawan.
2011. Adsorption of Free Fatty Acid from Crude Palm Oil on Magnesium
Silicate Derived From Rice Husk. Thailand

JECFA, 2011. Magnesium Silika, synthetic

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 22
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Kirk, R.E., and Othmer (1984).Encyclopedia of Chemical Technology, Fouth


Edition,Vol. 21, John Wiley and Sons, Inc., New York.

Knorman, X. Bergland, L A, Giannelis, E P. 1998. Nanocomposite based


onmantmarillanite and unsaturated polyster. Polymer. Eng. Sci. 38.
Pp.1351.
Kusuma, Vinidia. 2013. Pengaruh Suhu Kalsinasi Terhadap
KarakteristikKomposit Mgo-Sio2 Berbasis Silika Sekam Padi. Bandar
Lampung :Universitas Lampung

Lucas, 1949. Principles And Practice In Organic Chemistry. New York : Jhon
Willey And Sons, Inc

Matthews, F.L. Wong C.M and Chrysafisis S. Stress Distribution Around


aSingle Bolt in Fiber Reinforced Plastic. Composite,Vol.13. 1986, pp.316-
322.
Mitchell, Matthew B.D. David Jackson dan Peter F. James. 1998. Preparation and
characterisation of forsterite (Mg2SiO4) aerogels. Journal of Non-
Crystalline Solids 225.Hal 125129. Department of Engineering
Materials:Uniersity of Sheffield.
Ni.Siyu., Lee Chou and Jiang Chang. 2007. Preparation and characterization of
forsterite (Mg2SiO4) bioceramics. Ceramics International 33 (2007) 83-
88.

Oscik, J., (1982). Adsorption. New York. John Wiley & Sons

Pahlepi, Reza. 2013. Pengaruh Penambahan Komposisi Mgo Pada Sio2


TerhadapKarakteristik Komposit Mgo-Sio2 BerbasisSilika Sekam Padi.
Bandar Lampung :Universitas Lampung
Retnosari, Agustin. 2013.Ekstraksi Dan Penentuan Kadar Silika (Sio2) Hasil
Ekstraksi Dari Abu Terbang (Fly Ash) Batubara. Jember :Universitas
Jember

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 23
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Saberi, Ali., Babak Alinejad., Zahra Negahdari., Faramarz Kazemi dan Ali
Almasi. 2007. A novel method to low temperature synthesis of
nanocrystalline forsterite. Materials Research Bulletin 42. Hal 666673.
Sumardi, E.Z., Zulkarnain, I., Riyanto, A.M. dan Sulistarihani, N. 2010.
Pembuatan Bata Tahan Api Forsterite: Forsteritisasi Serpentit Pomala
dan Magnesit Pulau Padamarang. PuslitbangGeoteknologi LIPI.
Bandung. Hal 1-12.
Tavangarian, F dan R. Emadi. 2010. Synthesis Of Pure Nanocrystalline
Magnesium Silicate Powder. Ceramics-Silikaty. Isfahan University Of
Technologi (IUT). Vol: 52. No:2. Hal 122-127.

Wardhani, Kusuma Masudah. Fuad, Abdulloh. Ayu, Mailinda Hana Margareta.


Alfiah, Siti Ilmiawati. 2016. Sintesis Silikon Karbida (Sic) Dari Silika
Sekam Padi Dengan Menggunakan Metode Sol Gel .Malang : Universitas
Malang

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 24
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

APPENDIX

Pembuatan Larutan

NaOH 1 N 1 Liter

=



1 = 40
1
1

w = 40 gram, jadi digunakan 40gram NaOH dalam 1 L air untuk membuat


NaOH 1 N 1 Liter
Stokiometri reaksi pada proses sol gel :
Na2SiO3(aq) + MgSO4 MgOSiO2 + Na2SO4


MgSO4 = 1 =

1 =120,366

W=120,366 gr
Jadi 120,366 gram MgSO4 berat yang dibutuhkan untuk proses sol gel
Stokiometri reaksi pada proses Ekstraksi :

SiO2 (s) + 2 NaOH(aq) Na2SiO3(aq) + H2O(l)

BM NaOH = 40 gram/mol
BM SiO2 = 60 gram/mol

n = BM


NaOH 2 mol = 40gr/mol SiO2 1 mol = 60 gr/mol

w = 80 gram w = 60 gram

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 25
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

SiO2 (s) + 2 NaOH(aq) Na2SiO3(aq) + H2O(l)


60 gr 80 gr

Yang dibutuhkan SiO2 dalam 1 mol NaOH :


w = x 60 gram = 30 gram
Kandungan SiO2 dalam abu bagase = ? %
30
maka w sekam padi sebenarnya = ???????? = ????? gram dalam 1 liter

Na2SiO3

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 26
Proposal Penelitian
Karakteristik komposit MgO-SiO2 dari Abu Bagas dengan metode
Presipitasi

Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik


Universitas Pembangunan Nasional VETERAN Jawa Timur 27

Вам также может понравиться