Вы находитесь на странице: 1из 352

IKATAN KONSULTAN PAJAK INDONESIA

PENGURUS DAERAH DKI JAYA 2014 - 2019

IMPLEMENTASI PSAK 70:


AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS
PENGAMPUNAN PAJAK
(MEMAHAMI PERLAKUAN AKUNTANSI BAGI ENTITAS
YANG MENGIKUTI PROGRAM AMNESTI PAJAK)

Santika Hotel Kelapa Gading, Mahaka Square, Bl. HF3, Kelapa Gading, JAKARTA.
Sabtu, 22 Oktober 2016
ARDHIE WIDYANTHO SUMARSO, SE, M.ACC, BKP, CPSAK

Mengawali karirnya setelah lulus dari STAN Jakarta di


Departemen Keuangan RI selama beberapa tahun. Kemudian ia
bergabung pada konsultan Pajak sebagai Senior Konsultan dan
Senior Trainer. Dengan pemahaman yang sangat baik atas
perubahan peraturan perpajakan dan pengalamannya sebagai
praktisi konsultan, ia sering diundang sebagai pembicara aktif
dalam berbagai seminar, lokakarya, dan pelatihan perpajakan
di Indonesia.

Hingga saat ini ia masih aktif sebagai dosen dan pengajar di


STAN Jakarta dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Dengan latar
belakang bekerja yang bervariasi memberikan sebuah sinergi
dalam meningkatkan keahliannya dalam memenuhi kebutuhan
kliennya. Beliau adalah kandidat master dalam bidang
akuntansi. Memiliki ijin konsultan pajak sertifikat C dan ijin sebagai
Kuasa Hukum di Pengadilan Pajak.

Beliau juga memiliki gelar CPSAK yang menunjukkan penguasaan


terhadap akuntansi dengan baik.
SUSUNAN ACARA

JAM KEGIATAN
08.30 s/d 09.00 Registrasi Ulang dan Coffee Break I
09.00 s/d 09.15 Ucapan Selamat Datang dan Pembukaan
1. Ucapan Selamat Datang dan Laporan Kegiatan oleh Ketua PENGDA DKI JAYA
2. Pembukaan Oleh Ketua Umum Ikatan Konsultan Pajak Indonesia
09.15 s/d 11.00 Materi I : Memahami PSAK 70
11.00 s/d 12.00 Materi II : Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
12.00 s/d 13.00 ISOMA
13.00 s/d 15.30 Materi III : Lanjutan - Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
15.30 s/d 16.00 Coffee Break I
16.00 s/d 17.00 Materi IV : Lanjutan - Hubungan PSAK 70 Dengan PSAK Lainnya
17.00 s/d Selesai Pembagian Sertifikat PPL
AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS
PENGAMPUNAN PAJAK

PSAK 70
TUJUAN

Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan


akuntansi atas aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (UU
Pengampunan Pajak).
RUANG LINGKUP

Dalam menentukan apakah entitas mengakui aset dan


liabilitas pengampunan pajak dalam laporan
keuangannya, entitas mengikuti ketentuan dalam UU
Pengampunan Pajak.
Entitas menerapkan persyaratan dalam Pernyataan ini,
jika entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan
pajak dalam laporan keuangannya.
Pernyataan ini dapat diterapkan oleh entitas yang tidak
memiliki akuntabilitas publik yang signifikan
sebagaimana didefinisikan dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP),
jika entitas tersebut mengakui aset dan liabilitas
pengampunan pajak dalam laporan keuangannya.
DEFINISI

Aset pengampunan pajak adalah aset yang timbul dari


pengampunan pajak berdasarkan Surat Keterangan
Pengampunan Pajak.
Biaya perolehan aset pengampunan pajak adalah nilai
aset berdasarkan Surat Keterangan Pengampunan
Pajak.
Liabilitas pengampunan pajak adalah liabilitas yang
berkaitan langsung dengan perolehan aset
pengampunan pajak.
Pengampunan pajak adalah penghapusan pajak yang
seharusnya terutang, tidak dikenai sanksi administrasi
perpajakan dan sanksi pidana di bidang perpajakan,
dengan cara mengungkap aset dan membayar uang
tebusan sebagaimana diatur dalam UU Pengampunan
Pajak.
DEFINISI

Surat Keterangan Pengampunan Pajak (Surat Keterangan)


adalah surat yang diterbitkan oleh Menteri Keuangan
sebagai bukti pemberian pengampunan pajak. Dalam hal
jangka waktu 10 hari terhitung sejak tanggal diterimanya Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak, Menteri
Keuangan atau pejabat yang ditunjuk atas nama Menteri
Keuangan belum menerbitkan Surat Keterangan, maka Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak dianggap
sebagai Surat Keterangan.
Surat Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak (Surat
Pernyataan Harta) adalah surat yang digunakan oleh Wajib
Pajak untuk mengungkapkan aset, liabilitas, nilai aset neto,
serta penghitungan dan pembayaran uang tebusan.
Uang tebusan adalah sejumlah uang yang dibayarkan ke kas
negara untuk mendapatkan pengampunan pajak.
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Paragraf 06
Pada saat diterbitkannya Surat Keterangan, entitas
dalam laporan posisi keuangannya:
(a)mengakui aset dan liabilitas pengampunan pajak,
jika pengakuan atas aset atau liabilitas tersebut
disyaratkan oleh SAK;
(b)tidak mengakui suatu item sebagai aset dan
liabilitas, jika SAK tidak memperkenankan
pengakuan item tersebut; dan
(c) mengukur, menyajikan, serta mengungkapkan
aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai
dengan SAK.
KEBIJAKAN AKUNTANSI

Terlepas dari ketentuan dalam paragraf 06,


Pernyataan ini memberikan opsi bagi entitas pada
saat pengakuan awal untuk mengukur,
menyajikan, serta mengungkapkan aset dan
liabilitas pengampunan pajak sesuai dengan
ketentuan dalam paragraf 10-23.
Entitas menerapkan opsi kebijakan akuntansi yang
telah dipilih secara konsisten untuk seluruh aset dan
liabilitas pengampunan pajak yang diakui.
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
PENGAKUAN

Entitas mengakui aset dan liabilitas pengampunan


pajak, jika pengakuan atas aset dan liabilitas
tersebut disyaratkan oleh SAK. Entitas tidak mengakui
suatu item sebagai aset dan liabilitas, jika SAK tidak
memperkenankan pengakuan item tersebut,
PENGUKURAN AWAL

Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya


perolehan aset pengampunan pajak
sebagaimanana didefinisikan dalam Paragraf 05.
Biaya perolehan aset pengampunan pajak
merupakan deemed cost dan menjadi dasar bagi
entitas dalam melakukan pengukuran setelah
pengakuan awal sesuai dengan Paragraf 15.
Liabilitas pengampunan pajak diakui sebesar
kewajiban kontraktual untuk menyerahkan kas atau
setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang
berkaitan langsung dengan perolehan aset
pengampunan pajak.
PENGUKURAN AWAL

Entitas mengakui selisih antara aset pengampunan


pajak dan liabilitas pengampunan pajak di ekuitas
dalam pos tambahan modal disetor. Jumlah tersebut
tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun
direklasifikasi ke saldo laba.
Entitas mengakui uang tebusan yang dibayarkan dalam
laba rugi pada periode Surat Pernyataan disampaikan.
Entitas melakukan penyesuaian atas saldo klaim, aset
pajak tangguhan, dan provisi dalam laba rugi pada
periode Surat Pernyataan disampaikan sesuai dengan
UU Pengampunan Pajak sebagai akibat hilangnya hak
yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan
pembayaran pajak, aset pajak tangguhan atas
akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi
pajak sebelum menerapkan Pernyataan ini.
PENGUKURAN SETELAH
PENGUKURAN AWAL
Paragraf 15
Pengukuran setelah pengakuan awal aset dan liabilitas
pengampunan pajak mengacu pada SAK yang relevan,
termasuk, namun tidak terbatas pada:
(a) Properti investasi, sesuai dengan PSAK 13: Properti Investasi
(b) Persediaan, sesuai dengan PSAK 14: Persediaan
(c) Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama, sesuai
dengan PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura
Bersama
(d) Aset tetap, sesuai dengan PSAK 16: Aset Tetap
(e) Aset takberwujud, sesuai dengan PSAK 19: Aset Takberwujud
(f) Instrumen keuangan, sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PENGUKURAN SETELAH
PENGUKURAN AWAL
Paragraf 16
Entitas diperkenankan, namun tidak disyaratkan, untuk
mengukur kembali aset dan liabilitas pengampunan
pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan SAK pada
tanggal Surat Keterangan.
Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada
tanggal Surat Keterangan dengan biaya perolehan aset
dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui
sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal
disetor.
Nilai hasil pengukuran kembali menjadi dasar baru bagi
entitas dalam menerapkan ketentuan pengukuran
setelah pengakuan awal sesuai dengan Paragraf 15.
PENGUKURAN SETELAH
PENGUKURAN AWAL
Paragraf 17
Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan pajak
mengakibatkan entitas memperoleh pengendalian atas
investee sesuai dengan PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian, entitas disyaratkan untuk, selama periode
pengukuran kembali, mengukur kembali aset dan
liabilitas pengampunan pajak pada tanggal Surat
Keterangan.
Periode pengukuran kembali dimulai setelah tanggal
Surat Keterangan sampai dengan 31 Desember 2017.
Dalam hal investee bukan merupakan entitas
sepengendali, maka entitas menerapkan ketentuan
pengukuran dalam PSAK 22: Kombinasi Bisnis.
PENGUKURAN SETELAH
PENGUKURAN AWAL
Lanjutan Paragraf 17
Jika investee merupakan entitas sepengendali, maka entitas
menerapkan ketentuan pengukuran dalam PSAK 38:
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali pada tanggal Surat
Keterangan.
Entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK
65 Paragraf PP86-PP88 sejak dilakukannya pengukuran
kembali.
Sejak tanggal Surat Keterangan sampai dengan periode
sebelum entitas menerapkan prosedur konsolidasi sesuai
dengan PSAK 65, entitas disyaratkan untuk mengukur investasi
dalam entitas anak dengan menggunakan metode biaya.
Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggal
Surat Keterangan dengan nilai yang telah diakui sebelumnya
disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.
PENGHENTIAN PENGAKUAN

Entitas menerapkan kriteria penghentian pengakuan


atas masing-masing aset dan liabilitas pengampunan
pajak sesuai dengan ketentuan dalam SAK untuk
masing-masing jenis aset dan liabilitas tersebut.
PENYAJIAN

Paragraf 19
Aset dan liabilitas pengampunan pajak disajikan secara
terpisah dari aset dan liabilitas lainnya dalam laporan posisi
keuangan, jika entitas memilih kebijakan akuntansi sesuai
dengan Paragraf 07, namun namun tidak menerapkan
Paragraf 16 dan 17. Jika entitas menyajikan aset lancar dan
aset tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi
keuangan, maka entitas dapat menyajikan secara terpisah aset
pengampuan pajak lancar dan tidak lancar serta liabilitas
pengampunan pajak jangka pendek dan jangka panjang jika,
dan hanya jika, entitas memiliki informasi yang memadai untuk
melakukan pemisahan klasifikasi tersebut. Jika dasar pemisahan
klasifikasi tersebut bersifat arbiter, maka entitas menyajikan aset
dan liabilitas pengampunan pajak sebagai bagian dari aset
tidak lancar dan liabilitas jangka panjang dalam laporan posisi
keuangan.
PENYAJIAN

Entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan


pajak, yang sebelumnya disajikan sesuai dengan Paragraf
19, ke dalam pos aset dan liabilitas serupa, ketika:
(a) entitas mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak sesuai dengan Paragraf 16; atau
(b) entitas memperoleh pengendalian atas investee
sesuai Paragraf 17.
Entitas menyajikan kembali laporan keuangan terdekat
sebelumnya, hanya jika tanggal laporan keuangan
tersebut adalah setelah tanggal Surat Keterangan.
PENYAJIAN

Entitas tidak melakukan saling hapus antara aset dan


liabilitas pengampunan pajak
PENGUNGKAPAN

Entitas mengungkapkan, dalam laporan


keuangannya, tanggal Surat Keterangan dan
jumlah yang diakui sebagai aset pengampunan
pajak berdasarkan Surat Keterangan, serta jumlah
liabilitas pengampunan pajak.
Entitas menggunakan petimbangannya dalam
mengungkapkan kebijakan dan estimasi akuntansi,
serta rincian atas jumlah tercatat yang memiliki
dampak signifikan terhadap laporan keuangan
untuk menghasilkan informasi yang relevan dan
andal.
KETENTUAN TRANSISI DAN
TANGGAL EFEKTIF
Entitas menerapkan ketentuan dalam PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Estimasi, dan Kesalahan
Paragraf 41-53, jika entitas memilih kebijakan
akuntansi sesuai dengan Paragraf 06.
Entitas menerapkan persyaratan dalam Pernyataan
ini secara prospektif, jika memilih kebijakan
akuntansi sesuai dengan Paragraf 07. Laporan
keuangan untuk periode sebelum tanggal efektif
Pernyataan ini tidak perlu disajikan kembali.

Pernyataan ini berlaku sejak tanggal pengesahan UU


Pengampunan Pajak.
PSAK 16: ASET TETAP
DAN PSAK TERKAIT
SIFAT ASET TETAP
Ya
Aset Tetap
Aset tetap mempunyai umur
yang panjang atau permanen.
Beban / Biaya
Tidak

Ya
Aset tetap berwujud karena Aset Tetap
mempunyai bentuk fisik.
Aset tak
Tidak berwujud

Ya
Aset Tetap
Dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dan tidak untuk
Persediaan
dijual sebagai bagian dari Tidak
operasional. Investasi
PENGATURAN ASET TETAP DALAM PSAK

Bunga Penurunan
Nilai Aset
Pinjaman
PSAK PSAK
26 48

Aset Tetap
PSAK PSAK Terkait
PSAK
16 Aset tetap 58
PSAK
13 & 19 Aset Tidak Lancar
ISAK 25 Dimiliki untuk Dijual dan
PSAK
Operasi yang
Sewa 30 Dihentikan
ISAK 8 Investasi Properti
Aset tidak berwujud
Tanah
27
IKHTISAR PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2011)
No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama
1 Istilah Aset Aktiva
2 Penyusutan Digabung di PSAK 16. Diatur di PSAK lain
Bagian yg signifikan
disusutkan terpisah.
3 Komponen biaya Termasuk: Tidak mengatur 2 hal
perolehan biaya imbalan kerja tsb secara spesifik.
biaya pengujian aset
hasil penjualan dari
pengujian
4 Bukan Kegiatan insidental ini Tidak mengatur hal tsb
komponen biaya mungkin terjadi sebelum secara spesifik.
perolehan atau selama konstruksi atau
aktivitas pengembangan
(misal : parkir)
5 Pertukaran aset Membedakan antara ada Membedakan
substansi komersial atau pertukaran sejenis dan
tidak. tidak sejenis 28
IKHTISAR PERUBAHAN PSAK 16 (REVISI 2011)

No Perihal PSAK 16 Revisi PSAK 16 Lama


6 Pengukuran Cost Model atau Hanya Cost Model,
setelah Revaluation Model revaluasi boleh
pengakuan Awal dilakukan jika sesuai
ketentuan pemerintah
7 Telaah ulang nilai Harus dilakukan minimum Telaah nilai residu tidak
residu, umur tiap akhir tahun dan diatur, perubahan
manfaat & perubahannya diperlakukan umur manfaat
metode sebagai perubahan estimasi diperlakukan
penyusutan (prospektif). prospektif, perubahan
metode penyusutan
retrospektif.
8 Aktiva Lain-lain Diatur di PSAK lain Mengatur Aktiva Lain-
lain
9 Dismantling cost Diakui sebagai biaya Tidak diatur
perolehan dan kewajiban
29
PENGERTIAN ASET TETAP

Definisi Aset tetap adalah aset berwujud yang: (par 6)


1. Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa, untuk direntalkan
kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif;
dan
2. Diharapkan digunakan selama lebih dari satu periode.

Ciri
Used in operations and not
for resale.
Long-term in nature and
Tidak berlaku untuk
usually depreciated.
Hak penambangan
Possess physical substance. Reservasi tambang

30
HARGA PEROLEHAN ASET TETAP - DIKAPITALISASI

Kapitalisasi proses menangguhkan biaya


perolehan yang terjadi pada periode sekarang
ke periode masa depan di mana aset tersebut
diharapkan memberikan manfaat

Biaya dikapitalisasi jika memenuhi kriteria :


Terjadi dari transaksi masa lalu
Dapat diidentifikasi dan memiliki manfaat
di masa mendatang
Pemilik memiliki kendali atas manfaat
di masa depan dari aset tersebut
control over future benefits
HARGA PEROLEHAN ASET TETAP
DIALOKASIKAN BEBAN DEPRESIASI

Alokasi proses membebankan biaya yang


dikapitalisasi pada periode di mana aset
tersebut memberikan manfaat.
Ditentukan oleh masa manfaat, nilai sisi dan
metode alokasi

Proses alokasi dikenal sebagai:


Depreciation untuk aset tetap
PENGAKUAN ASET TETAP

Biaya perolehan aset tetap harus diakui


sebagai aset jika dan hanya jika : (par 7)
a)Besar kemungkinan manfaat ekonomis
di masa depan berkenaan dengan
aset tersebut akan mengalir ke entitas;
dan
b)Biaya perolehan aset dapat diukur
secara andal.
Kriteria pengakuan berlaku pada saat
pengakuan awal dan untuk biaya setelah
perolehan awal.

33
PENGAKUAN ASET TETAP

Suku cadang utama dan peralatan siap


pakai termasuk aset tetap jika
digunakan lebih dari satu periode
hanya digunakan untuk aset tertentu
komponen yang diganti tidak diakui lagi.

Contoh: Entitas membeli suatu komponen suku


cadang dari suatu mesin. Suku cadang tersebut
spesifik dan harganya material dibandingkan
dengan nilai aset tersebut. Jangka waktu
pemakaian suku cadang tersebut lebih satu tahun.
Suku cadang dikategorikan sebagai aset pada saat
pembelian, dengan syarat komponen yang akan
diganti dihapuskan dari pembukuan.
34
PENGAKUAN ASET TETAP -
MATERIALITAS
Unit ukuran dalam pengakuan sesuai kondisi
entitas. Kriteria agregasi atau invidual.
Mempengaruhi nilai aset
Mempengaruhi biaya depresiasi atau biaya
operasi Laba (potensi earning management)

Materialitas digunakan sebagai tambahan kriteria untuk


menentukan, apakah pengeluaran akan dicatat sebagai aset tetap
Pengeluaran yang memenuhi kriteria aset tetap namun tidak
material dari sisi jumlah seringkali tidak dikapitalisasi dan dicatat
sebagai beban pada periode berjalan.
Suatu aset secara individu tidak material, namun pembelian dalam
jumlah banyak material sehingga dikapitalisasi

35
PENGAKUAN ASET TETAP -
MATERIALITAS

Agregasi
Entitas membeli satu buah kursi seharga ?
Rp1.000.000
Entitas membeli 100 buah kursi dengan ?
harga satuan Rp1.000.000 total
Rp100.000.000
Materialitas
Entitas membeli mesin hitung elektrik
seharga Rp 1.500.000 ?
Entitas membeli dinding seharga
Rp1.250.000 ?

36
PERTIMBANGAN - MATERIALITAS

Pertimbangan penentuan batas suatu pengeluaran


dikapitalisasi sebagai aset tetap:
Ukuran entitas
Relevansi informasi bagi pengguna
Biaya dan manfaat, biaya untuk menyelenggarakan
pencatatan aset tetap dan manfaat dari informasi
yang dihasilkan dari pencatatan aset tetap tersebut.
Konsekuensi ekonomis
Semakin tinggi batas materialitas pengeluaran akan
cenderung dicatat sebagai beban
laba akan kecil
administrasi pencatatan aset lebih mudah
Entitas dapat menetapkan 1 jt, 5 jt, 10jt, 25jt, 50jt
Jika tidak dicatat sebagai aset biasanya tidak
diinventarisasi sehingga aset tidak dipelihara.

37
PENGUKURAN AWAL
Suatu aset tetap yang memenuhi kualifikasi diakui
sebagai aset tetap pada awalnya harus diukur
sebesar biaya perolehan. (par 15)

Biaya Perolehan

Biaya yang dapat


diatribusikan
secara langsung
Biaya pembongkaran
dan pemindahan aset
tetap dan restorasi
lokasi aset
38
BIAYA PEROLEHAN AWAL

Seluruh biaya terkait aset yang memiliki


manfaat di masa mendatang.
Aset lain yang berfungsi agar suatu
aset dapat memiliki manfaat di masa
mendatang.
Alat yang dipasang agar pabrik
dapat berjalan sesuai dengan
ketentuan pengolahan limbah
industri.

39
BIAYA SETELAH PEROLEHAN AWAL
Biaya pemeliharaan dan perbaikan diakui beban
di laporan laba rugi komprehensif periode berjalan
Perawatan
Suku cadang kecil
Penggantian aset akan menambah aset jika:
Memenuhi kriteria aset (memiliki masa manfaat lebih
dari satu periode dan diukur dengan andal)
Komponen yang diganti tidak lagi dicatat sebagai
aset
Inspeksi yang signifikan dapat diakui sebagai aset
jika:
Memenuhi kriteria aset
Nilai inspeksi terdahulu (dibedakan dari fisik)
dihentikan pencatatanya

40
KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

a) Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian


yang tidak dapat dikreditkan setelah dikurangi diskon
pembelian dan potongan lain;
b) Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar
aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud
manajemen
c) Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset
tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut
timbul
ketika aset tersebut diperoleh, atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode
tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

41
BIAYA DIATRIBUSIKAN LANGSUNG

a) Biaya imbalan kerja yang timbul dari


pembangunan atau akuisisi aset tetap.
b) Biaya penyiapan lahan untuk pabrik;
c) Biaya handling dan penyerahan awal;
d) Biaya perakitan dan instalasi
e) Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi
dengan baik (setelah dikurangi hasil penjualan
produk tersebut)
f) Komisi profesional

42
BUKAN KOMPONEN BIAYA PEROLEHAN

a) Biaya pembukaan fasilitas baru


b) Biaya pengenalan produk baru
c) Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru
termasuk biaya pelatihan staf
d) Administrasi dan overhead umum
e) Biaya saat alat belum beroperasi penuh
f) Kerugian awal operasi
g) Biaya relokasi dan reorganisasi operasi entitas.
h) Hasil dari aset sebelum dimanfaatkan (hasil
parkir dari lahan yang belum digunakan).
i) Laba internal jika aset tersebut merupakan
persediaan perusahaan.

43
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
Entitas membeli peralatan tambang, diimport
dari luar neger. Harga peralatan 200.000 USD.
Cost insurance and freight sebesar 10.000 USD.
Peralatan tersebut dikenakan bea masuk dan
bea masuk tambahan sebesar 15% dari nilai
CIF.
PPN 10%, PPnBM 10% dan PPh 22 sebesar 2,5%.
Kurs spot atas atas pembelian peralatan
tersebut sebesar 11.000 dan kurs KMK yang
berlaku pada saat transaksi sebesar 11.100.

44
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
Nilai peralatan : 200.000 + 10.000 = 210.000 USD
210.000 x 11.000 = 2.310.000.000 pencatatan perusahaan
Bea masuk 210.000 x 15% x 11.100 = 349.650.000
Total CIF + bea masuk (kurs pajak) = 210.000 x 115% x 11.100 = 2.680.650.000
PPN = 10% x 2.680.650.000 = 268.065.000
PPnBM = 20% x 2.680.650.000 = 536.130.000
PPh 22 = 2,5% x 2.680.650.000 = 67.016.250
Nilai peralatan 2.310.000.000 + 349.650.000 + 536.130.000 = 3.195.780.000

Peralatan 2.310.000.000
Utang Dagang 2.310.000.000
Peralatan (bea masuk) 349.650.000
Peralatan (PPnBM) 536.130.000
Kas 885.780.000
PPN Masukan 268.065.000
Pajak dby dmk PPh22 67.016.250
Kas 604.800.000

45
ILUSTRASI BIAYA PEROLEHAN
Contoh

Berikut ini biaya yang dikeluarkan PT. Kelana dalam


rangka perolehan mesin baru untuk produk barunya:
1. 20 milyar untuk pembelian mesin
2. 1.300 juta biaya tenaga kerja untuk memodifikasi
dan instalasi mesin sesuai layout pabrik.
Diskusikan
3. 200 juta untuk penyiapan lokasi pabrik
mana yang
4. 300 juta untuk pengiriman mesin merupakan
5. 1.000 juta PPN dan 1.500 juta bea masuk. biaya
6. Biaya promosi produk baru 700 juta perolehan?
7. Biaya pengetesan awal 250 juta ?
8. Biaya grand opening 350 juta
9. Biaya tenaga enginering yang melakukan
pengetesan dan instalasi 150 juta
10.Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta

46
PENGUKURAN AWAL
Example

Biaya dari pembukaan pabrik tersebut


sebesar
20.000+1.300+200+300+1.500+250+250+150
= 23.700 milyar
Biaya yang tidak berhubungan langsung
dengan perolehan dan pemasangan mesin
pabrik tersebut tidak boleh diakui.
1. Biaya grand opening 350 juta
2. Biaya promosi produk baru 800 juta
3. Biaya administrasi yang dimasukkan dalam biaya
overhead 120 juta

47
DISMANTLING COST Contoh

Perusahaan menyewa sebuah bangunan selama 8 tahun untuk


dijadikan kantor senilai 2.000juta. Perusahaan mengeluarkan biaya
untuk modifikasi interior ruangan sebesar 1.000juta.
Menurut perjanjian bangunan tersebut harus kembali dalam keadaan
kosong di akhir masa sewa. Estimasi biaya pembongkaran interior
tersebut 100 juta. Harga perolehan peralatan interior perolehan interior
adalah 1.000 juta ditambah estimasi biaya pembongkaran. 100 juta : (1
+ 6%)8 = 62.741jt) asumsi tingkat suku bunga 6%

Biaya partisi diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 1.062,741 jt
Cr Kas 1.000 jt
Kewajiban diestimasi 63,741jt

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Beban bunga 3,764 jt
Kewajiban diestimasi 3,764jt

48
DISMANTLING COST Example

PT. ABC membangun instalasi minyak lepas pantai. Biaya yang


dikeluarkan sebesar 500 milyar. Peraturan pemerintah
mengharuskan entitas memindahkan instalasi tersebut di akhir
konsesi (20 tahun yang akan datang). Estimasi biaya untuk
melakukan pemindahan dan restorasi sebesar 80 milyar.
Tingkat bunga yang berlaku 6%. PV dari biaya restorasi 24,94.

Instalasi minyak diakui dalam neraca dengan jurnal berikut:


Dr Aset Tetap 524,94 milyar
Cr Kas 500 milyar
Kewajiban diestimasi 24,94 milyar

Jurnal penyesuaian kewajiban tahun 1


Cr Beban bunga 1,497 milyar
Kewajiban diestimasi 1,497 milyar
49
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL
Entitas membeli peralatan dengan harga 2,4 milyar. Biaya
instalasi dan pemasangan 200 juta. Biaya komisi /
perantara sebesar 600 juta, biaya pengadaan dan
perjalanan dinas terkait pengadaan peralatan tersebut
400 juta?
Biaya lain-lain tersebut apakah dapat dikategorikan
sebagai biaya perolehan aset ?

Berdasarkan konsep perolehan semua biaya yang


terkait dengan pengadaan dapat ditambahkan
dalam penilaian aset.
Namun jika nilai biaya ini material, akan membuat nilai
tercatat aset tidak mencerminkan manfaat yang akan
diperoleh di masa mendatang.
Aset dapat dicatat mengalami penurunan nilai pada
periode berikutnya

50
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL
Bagaimana pencatatan nilai aset dan biaya-biaya lain
terkait dengan aset tersebut?
Apakah perlu dipisahkan atau dicatat menjadi satu?
Praktik yang sering dilakukan, semua biaya tersebut
dicatat menjadi satu sebagai nilai aset.
Dokumen transaksi yang menjelaskan secara rinci
komponen biaya perolehan.
Tanggal pengeluaran biaya seringkali berbeda-beda,
dapat terjadi sebelum atau sesudah aset utama
diperoleh.
Untuk sebelum aset utama diperoleh jika dapat diidentifikasi
berhubungan langsung dengan aset dapat diakui sebagai
beban tangguhan sebelum dicatat sebagai aset.
Untuk beban setelah aset utama diakui sebagai penambah nilai
aset tetap ditentukan titik pengakuan saat aset mulai
digunakan.

51
DISKUSI - PENGUKURAN AWAL

Apakah pencatatan aset dilakukan secara global


sebagai satu kesatuan atau pencatatan harus dilakukan
untuk masing-masing komponen.
Pertimbangan pencatatan sebagai aset terpisah
Manfaat dan biaya dari pencatatan aset secara terpisah
Aset dapat diidentifikasi secara terpisah
Entitas dapat secara ekonomis memisahkan biaya aset per
komponen.
Masing-masing komponen aset memiliki masa manfaat yang
berbeda contoh rangka pesawat dan asesoris dalam
pesawat; bangunan dan lift; tanah dan bangunan.
Perolehan aset dilakukan secara terpisah sehingga dapat
diidentifikasi dengan mudah.

52
Perolehan Bangunan

Semua biaya terkait dengan akuisisi atau konstruksi :

Material, tenaga kerja, overhead selama proses


konstruksi , biaya bunga jika membangun sendiri

Harga beli bangunan dan pengurusan hak


perolehan bangunan.

Fee profesional

Ijin pendirian bangunan

53
PEROLEHAN TANAH
Semua biaya terkait dengan akuisisi dan penyiapan
tanah sesuai dengan tujuan penggunaan :
(1) Harga Beli
(2) Biaya pengurusan hak tanah (sertifikat,
pajak/BPHTB, biaya notaris, dll.
(3) Biaya untuk perataan tanah, penghancuran
bangunan yang tidak diperlukan.

54
ILUSTRASI : PEROLEHAN
Pengeluaran dan penerimaan berikut terkait dengan tanah, land
improvement dan pembelian gedung. Tentukan bagaimana
perusahaan mengklasifikasikan pengeluaran tersebut?
1. Biaya arsitek membangun gedung 1. Bangunan
2. Biaya untuk membeli pabrik, 2.000juta untuk 2. Tanah
tanah dan 5.000 bangunan
3. Biaya komisi pembelian pabrik 3. Tanah
4. Biaya untuk membangun pagar di sekeliling 4. Land Improvement
tanah dan bangunan
5. Biaya untuk menghancurkan bangunan yang ada 5. Tanah
di atas tanah sebelum gedung dibangun
6. Hasil dari penjualan sisa bangunan yang 6. (Tanah)
dihancurkan
7. Biaya untuk membangun lahan parkir 7. Land Improvement
8. Biaya untuk membeli pohon ditanam sekitar 8. Land
bangunan
55
PSAK 13
TANAH DAN BANGUNAN INVESTASI PROPERTI

Properti Investasi menurut PSAK 13 adalah:


properti (tanah atau bangunanatau bagian dari
bangunanatau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik
atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk
menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau
kedua-duanya, dan tidak untuk:
1. Digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa atau untuk
tujuan administratif; atau
2. Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Sebagian aset digunakan sebagian yang
lain disewakan prorata

56
PSAK 13
PENGAKUAN INVESTASI PROPERTI

Kriteria Pengakuan Sama dengan PSAK 16


Memiliki manfaat ekonomi di masa mendatang
Dapat diukur dengan andal
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya
perolehan.
Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal
Biaya pengurusan surat-surat
Setelah pengukuran awal perusahaan dapat memilih
menggunakan :
Metode biaya harga perolehan dikurangi akumulasi
depresiasi
Metode nilai wajar nilai properti pada tanggal pelaporan,
selisih perubahan nilai diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif, aset properti investasi tidak disusutkan.

57
PSAK 13
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

Fair value model (PSAK 13) Revaluation model (PSAK 16)

Menggunakan nilai wajar Menggunakan nilai wajar

Perubahan nilai wajar diakui Perubahan nilai wajar diakui


dalam laporan laba rugi pada dalam ekuitas (laba
periode terjadinya. komprehensif atau laba rugi
untuk penurunan nilai.

Tidak ada penyusutan. Penyusutan.

Mencerminkan kondisi pasar Tidak spesifik, hanya


pada tanggal neraca. mengharuskan secara reguler.

58
ILUSTRASI - INVESTASI PROPERTI
Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai
digunakan untuk kegiatan entitas, sedangkan
sisanya disewakan. Aktivitas utama entitas bukan
menyewakan gedung.

Bagian gedung yang digunakan sebagai


aset tetap, bagian gedung yang disewakan
disajikan sebagai properti investasi
Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah
lantai
ILUSTRASI - INVESTASI PROPERTI
PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai
4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan
bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan metode fair value
untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan
bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:
31/12/2012 31/12/2013
Tanah 2.000 2.100
Bangunan 3.000 2.800

Properti Investasi 4.500


Kas 4.500
Properti Investasi 500
Keuntungan peningkatan nilai 500
Kerugian penurunan nilai 100
Properti investasi 100
PEROLEHAN PERALATAN

Peralatan dapat meliputi mesin, kendaraan, peralatan


kantor, peralatan pabrik, peralatan tambang, mesin
dan peralatan lain.
Biaya perolehan meliputi
(1) Harga beli,
(2) Pajak atau Bea yang tidak dapat dikreditkan
(3) Biaya transportasi
(4) Biaya asuransi selama pengiriman barang
(5) Biaya instalasi dan biaya penyiapan tempat untuk
melakukan instalasi
(6) Biaya untuk pengetesan peralatan

61
ASET DIBANGUN SENDIRI

Biaya yang dikeluarkan sampai aset tersebut


siap digunakan:
Material dan tenaga kerja
Overhead biaya variabel dan porsi dari
fixed overhead yang terkait langsung dengan
pembangunan aset.
Biaya bunga selama proses pembangunan

62
BUNGA SELAMA PROSES KONSTRUKSI

Alternatif pembebanan biaya bungan yang


muncul selama proses konstruksi

Rp 0 Menambah Nilai Aset Rp ?

Biaya bunga Kapitalisasi


Kapitalisasi biaya
tidak semua biaya
bunga aktual
dikapitalisasi bunga
selama konstruksi
selama
(dengan modifikasi)
konstruksi

IFRS/PSAK
63
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
PSAK 26 (IFRS 23) mengkapitalisasi biaya bunga aktual
(dengan modifikasi)
SAK ETAP dan IFRS SME, bunga pinjaman tidak dikapitalisasi
Konsisten dengan prinsip harga perolehan
Dalam kapitalisasi ada tiga pertimbangan
1. Qualifying assets
2. Periode kapitalisasi
3. Jumlah yang dikapitalisasi

Qualifying Assets / Aset kualifikasi


Memerlukan periode yang cukup lama untuk membangun atau
menyiapkan aset tujuan penggunaannya:
Ada dua jenis aset : aset yang dibangun sendiri maupun aset
yang akan dijual / disewakan.

64
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)

Periode Kapitalisasi
Dimulai :
1. terjadinya pengeluaran untuk aset;
2. terjadinya biaya pinjaman; dan
3. entitas telah melakukan aktivitas yang diperlukan
untuk menyiapkan aset untuk digunakan atau dijual
sesuai dengan maksudnya.
Berakhir
1. Aset telah selesai dibangun dan siap digunakan
2. Jika aset dihentikan pembangunannya karena
kondisi force major maka kapitalisasi dihentikan
sementara.

65
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)

Jumlah yang dikapitalisasi


Jumlah yang lebih kecil antara
Biaya bunga aktual
Avoidable interest bunga yang dapat
dihindarkan yaitu biaya bunga yang tidak akan
muncul jika kegiatan pembangunan tersebut
tidak dilaksanakan.

66
BUNGA PINJAMAN (PSAK 26)
Pinjaman dapat meliputi
1. Pinjaman khusus yang dikeluarkan untuk untuk mendanai
aset tersebut
2. Pinjaman umum yang ada saat proses pembangunan
aset tersebut terjadi
Pinjaman khusus menggunakan aktual biaya bunga
yang terjadi dikurangi pendapatan bunga yang dihasilkan
dari pinjaman khusus sebelum digunakan.
Pinjaman umum menggunakan rata-rata tertimbang
dana yang terpakai dikalikan dengan bunga rata-rata.
Dana yang digunakan gabungan ??
PSAK / IFRS tidak ada penjelasan khusus
US GAAP sampai dengan jumlah sebesar pinjaman
khusus menggunakan rate bunga pinjaman khusus,
sisanya menggunakan bunga pinjaman umum

67
PENGAKUAN PSAK 26

Sepanjang entitas meminjam dana secara


spesifik untuk tujuan memperoleh aset
kualifikasian, entitas harus menentukan
jumlah biaya pinjaman yang dapat
dikapitalisasi sebesar:
biaya pinjaman aktual yang terjadi atas pinjaman
tersebut selama periode berjalan dikurangi
penghasilan investasi dari investasi temporer
pinjaman tersebut.

68
PENGAKUAN BUNGA PINJAMAN
Menggunakan dana secara umum tingkat
kapitalisasi untuk pengeluaran atas aset tersebut.
Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang biaya
pinjaman yang dapat diterapkan atas saldo pinjaman
selama periode berjalan, selain pinjaman yang secara
spesifik untuk tujuan memperoleh aset kualifikasian.
Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak
boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi.
Gabungan dana dipisahkan sumber dana dari
pinjaman khusus dan pinjaman umum
Pinjaman khusus = bunga aktual dikurangi hasil investasi
Pinjaman umum = rata tertimbang biaya pinjaman x
pinjaman umum yang digunakan untuk pembangunan
aset

69
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN
PT. Melati meminjam ke Bank sejumlah 10.000 juta
untuk membangun gedung dengan tingkat bunga
8%. Pengeluaran dilakukan selama proses
pembangunan sehingga sebagian dana
diinvestasikan.
Hasil investasi yang terjadi selama proses
pembangunan gedung dari pinjaman yang belum
dipakai sebesar 300juta.

Total biaya bunga yang terjadi adalah:


10.000 x 8% = 800 juta
Bunga yang dapat dikapiltalisasi adalah
800 juta 300 juta = 500 juta

70
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN

PT. Mutiara memiliki beberapa utang pada 1/1/2010


Utang 1 sebesar 1.600 juta bunga 9%
Utang 2 sebesar 4.000 juta bunga 8%
Utang 3 sebesar 800 juta bunga 7,5%
Perusahaan membangun pabrik baru dengan total biaya
1.600 juta. Waktu untuk membangunnya 6 bulan. Tidak ada
utang khusus yang ditarik untuk mendanai pembangunan
pabrik tersebut.
Bunga rata-rata pinjaman (1.600 x 0.09) + (4.000 x 0.08) +
(800 x 0.075) / (1.600 + 4.000 + 800) = 8%
Bunga yang dikapitalisasi adalah : 1.600 x 8% x 6/12 = 64 juta

71
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

PT. Melati membangun sendiri gedung dengan melakukan


pengeluaran selama tahun 2011:
Jan 31: 480.000juta Juli 31: 360.000 juta.

Dana yang tidak dipakai diinvestasikan dengan bunga 6%.


Perusahaan sebelumnya memiliki utang outstanding utang
dalam bentuk notes. Sumber pendanaan pembangunan
tersebut adalah sbb:
1. 10%, utang bang 2 tahun untuk proyek tersebut : 500.000 juta
2. 8%, utang bank 5 untuk keperluan modal kerja 400.000 juta

Berapa bunga yang dikapitalisasi ??


ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA PINJAMAN
Up to
specific loan, 45.833
500.000 at avoidable
10% x 11/12
Expenditure +
840.000
Excess
(840,000 less 11.333
500.000 = 340.000) avoidable
At 8% x 5/12

600
Revenue -
56.567
Ilustrasi Kapitalisasi Bunga Pinjaman

Bunga yang dapat dihindari : 56.567


Bunga aktual :
500,000 @ 10% = 50.000
400,000 @ 8% = 32.000
82.000
Bunga yang dihindari lebih kecil dari bunga
aktual sehingga bunga yang dapat
dikapitalisasi 56.567.
Beban bunga 25.433 (82.000-56.567).
PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN
Diskon Diskon harus dikurangkan dari harga
perolehan aset aset dicatat setelah diskon
Pembayaran ditangguhkan Aset yang dibeli dengan
pembayaran ditangguhkan dinilai setara nilai tunainya.
Perbedan nilai tunai dengan pembayaran diakui sebagai
beban bunga.
Pertukaran aset menggunakan nilai wajar kecuali
tidak ada substansi ekonomi atau tidak ada nilai wajar
yang andal.
Pembelian dengan lumpsum dialokasikan nilai total
biaya perolehan ke masing-masing aset dengan dasar
nilai wajar aset. (jika asetnya diklasikan atau memiliki
masa manfaat berbeda).
75
PENGUKURAN BIAYA PEROLEHAN
Penerbitan saham menggunakan dasar nilai
wajar dari saham sebagai indikator nilai wajar aset,
jika nilai saham dapat diandalkan.
Mana yang lebih andal antara nilai wajar saham atau aset.
Jika keduanya andal maka nilai wajar aset yang diserahkan
digunakan untuk mengukur aset yang diterima.

Hibah pemerintah tidak boleh diakui sampai


diperoleh keyakinan bahwa entitas memenuhi
persyaratan dan hibah akan diperoleh.

76
PERTUKARAN ASET
Biaya perolehan aset tetap dari suatu pertukaran
diukur sebesar nilai wajar
kecuali:
Tidak memiliki substansi komersial, Substansi
Komersial
atau
Nilai wajar aset yang diterima dan Nilai wajar
diserahkan tidak dapat diukur Aset dipertukarkan
secara andal

Biaya perolehannya diukur dengan jumlah


tercatat dari aset yang diserahkan.

77
ILUSTRASI PEMBAYARAN TANGGUHAN

PT. Kencana membeli kendaraan melalui angsuran. Uang


muka yang dibayarkan sebesar 500 juta dan angsuran selama
5 tahun yang dibayarkan 200juta per tahun.
Tingkat bunga yang berlaku 12%
Nilai tunai mesin tersebut adalah PVA i=12%, n=5. Nilai tunai
angsuran = 720,95
Nilai mesin 730,95+500 = 1.230,95
Jurnal perolehan
Kendaraan 1.230,95
Kas 500
Utang 720,95
Pembayaran angsuran 1
Utang 113,49
Beban bunga 86,51
Kas 200
78
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
ASET

Pengeluaran yang dilakukan untuk mengakuisisi aset


tetap baru atau menambah aset tetap baru belanja
modal = capital expenditure.
Pengeluaran akan dicatat menambah nilai aset jika
sesuai dengan definisi aset tetap yaitu memiliki
manfaat ekonomi di masa depan dan nilainya dapat
diukur dengan andal
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN
ASET

Pengeluaran untuk memperbaiki


atau memelihara aset tetap yang
tidak memberikan manfaat di masa
mendatang disebut belanja
pendapatan = revenue expenditure.
Pengeluaran akan diklasifikasikan
sebagai beban pemerliharaan
PENGELUARAN SETELAH PEROLEHAN ASET

KEWAJIBAN

CAPITAL
ASET EKUITAS
EXPENDITURE PEMILIK

Laba bersih
1. Biaya awal
2. Penambahan BEBAN PENDAPATAN
3. Peningkatan
4. Perbaikan luar
biasa

REVENUE Perbaikan dan


pemeliharaan
EXPENDITURE normal dan rutin
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL
Entitas harus memilih antara:

Sebagai kebijakan
Cost Model akuntansinya, dan
Menerapkan kebijakan
tersebut terhadap
seluruh aset tetap dalam
Revaluation Model
kelompok yang sama.

82
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN
AWAL
Cost Model Setelah diakui sebagai aset, aset tetap
dicatat sebesar :
Biaya perolehan dikurangi
Akumulasi penyusutan dan Akumulasi
rugi penurunan nilai aset

Setelah diakui sebagai aset, aset tetap


Revaluation Model
dicatat sebesar :
Jumlah revaluasian, yaitu nilai wajar
pada tanggal revaluasi, dikurangi
Akumulasi penyusutan dan
Akumulasi rugi penurunan nilai aset
yang terjadi setelah tanggal
revaluasi.
83
NILAI WAJAR

Nilai wajar adalah jumlah yang


dipakai untuk mempertukarkan suatu
aset antara pihak-pihak yang
berkeinginan dan memiliki
pengetahuan memadai dalam suatu
transaksi dengan wajar.

Bukan nilai yang akan diterima atau


dibayarkan entitas dalam suatu transaksi
yang dipaksakan, likuidasi yang
dipaksakan, atau penjualan akibat
kesulitan keuangan.
84
HIRARKI PENENTUAN NILAI WAJAR

Kuotasi harga di pasar aktif;


Jika pasar tidak aktif, maka menggunakan
teknik penilaian yang meliputi:
penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang
terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia;
referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain
yang secara substansial sama;
analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash
flow analysis); dan
model penetapan harga opsi (option pricing
model)

85
DEFINISI NILAI WAJAR PSAK 68

harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset


atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan
suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara
pelaku pasar pada tanggal pengukuran.

...the price that would be received to sell an asset


or transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the measurement
date.
IFRS 13 par 9

86
HIRARKI FAIR VALUE PSAK 68 87

Apakah ada harga kuotasian


Yes dalam pasar aktif untuk aset
No
atau liabilitas yang identik
(Level 1)

Gunakan nilai wajar Apakah ada input selain


pengukuran dengan Level 1 harga kuotasioan yang
dapat diobservasi*
Harus digunakan tanpa
penyesuaian No
Yes

Gunakan input selain Gunakan input yang


* Maksimumkan input yang dapat
diobservasi, termasuk informasi pasar Harga kuotasian yang bukan berdasarkan
dan informasi publik lainnya
Input yang tidak dapat diobservasi
dapat diobservasi baik harga pasar yang
diantaranya data entitas (anggaran, secara langsung atau tidak dapat diobservasi.
proyeksi), harus disesuaikan jika langsung, pengukuan Level 3
pelaku pasar menggunakan asumsi
berbeda Level 2

87
PENENTUAN NILAI WAJAR

Nilai wajar tanah dan bangunan biasanya


ditentukan melalui penilaian yang dilakukan oleh
penilai yang memiliki kualifikasi professional
berdasarkan bukti pasar.
Nilai wajar pabrik dan peralatan biasanya
menggunakan nilai pasar yang ditentukan oleh
penilai.

88
PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL

Jika tidak ada pasar yang dapat dijadikan dasar


penentuan nilai karena sifat aset yang khusus dan
jarang diperjualbelikan, kecuali sebagai bagian dari
bisnis yang berkelanjutan, maka
Entitas mengestimasi nilai wajar menggunakan
pendekatan
penghasilan atau
biaya pengganti yang telah disusutkan
(depreciated replacement cost).

89
FREKUENSI PENILAIAN
Frekuensi revaluasi tergantung perubahan
nilai wajar dari suatu asset tetap.
Jika nilai wajar dari asset yang direvaluasi berbeda
secara material dari jumlah tercatatnya, maka
revaluasi lanjutan perlu dilakukan.
Beberapa asset tetap mengalami perubahan nilai
wajar secara signifikan dan fluktuatif, sehingga perlu
direvaluasi secara tahunan.
Revaluasi tahunan tidak perlu, apabila perubahan
nilai wajar tidak signifikan, asset dapat direvaluasi
setiap tiga atau lima tahun sekali.

90
REVALUATION MODEL

Revaluation Model Revaluasi harus dilakukan


secara reguler Untuk
memastikan jumlah tercatat
tidak berbeda secara material
dengan nilai wajar pada
tanggal neraca.

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi


diperlakukan dengan metode: proporsional, atau
eliminasi.

91
AKUMULASI PENYUSUTAN REVALUTION MODEL

Revaluation Model

Akumulasi penyusutan pada tanggal revaluasi


diperlakukan dengan metode:
proporsional
Nilai akumulasi depresiasi dan harga perolehan
dinaikkan secara proporsional sehingga nilai bersih
aset sama dengan nilai revaluasi.
eliminasi.
Nilai akumulasi depresiai ditutup mengurangi nilai
aset. Kemudian aset dinaikkan menjadi nilai
revaluasi

92
REVALUATION MODEL
Metode Proporsional Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh
tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar
aset adalah 90.000.000.

1/1/2012 Aset tetap 100.000.000


Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Aset Tetap 12.500.000


Akumulasi Penyusutan 2.500.000*
Surplus Revaluasi 10.000.000

*(90.000.000 - 80.000.000) / 80.000.000) x 20.000.000 = 2.500.000

93
REVALUATION MODEL

Metode Eliminasi Peralatan senilai 100.000.000 diperoleh


tanggal 1 Januari 2012 dengan masa
manfaat ekonomis 5 tahun tanpa nilai
sisa. tanggal 31 Desember 2012 nilai wajar
aset adalah 90.000.000.
1/1/2012 Aset tetap 100.000.000
Kas 100.000.000
31/12/2012 Beban Penyusutan 20.000.000
Akumulasi Penyusutan 20.000.000

31/12/ 2012 Akumulasi Penyusutan 20.000.000


Aset Tetap 20.000.000

Aset Tetap 10.000,000


Surplus Revaluasi 10.000.000

94
PENGUKURAN SETELAH
PENGAKUAN AWAL
Revaluation Model

Jika suatu aset tetap direvaluasi, maka Entire


seluruh aset tetap dalam kelompok yang sama class
harus direvaluasi
Jika jumlah tercatat aset meningkat akibat
revaluasi, kenaikan tersebut langsung dikreditkan
To Equity
ke ekuitas pada bagian surplus revaluasi.
directly
Dikredit ke saldo laba jika sebelumnya ada
penurunan akibat revaluasi terdahulu /
impairment.
Jika jumlah tercatat aset menurun akibat revaluasi,
Negative
penurunan tersebut diakui dalam laporn laba rugi.
to P/L
Didebit ke surplus revaluasi (ekuitas) sejumlah
saldo kredit surplus revaluasi (jika ada) sebelum
debit ke saldo laba.
95
REVALUATION MODEL
Revaluation Model

Surplus revaluasi di ekuitas dapat dipindahkan langsung ke


sado laba pada saat aset tersebut dihentikan
penggunaannya.
Namun, pemindahan ke saldo laba dapat dilakukan seiring
dengan penggunaan aset oleh entitas. (partially realized)
saat penyusutan
Dipindahkan sebesar perbedaan penyusutan dengan
revaluasian dan penyusutan dengan biaya perolehan (atau
nilai surplus revaluasi dibagi sisa manfaat ekonomis)
Dr Surplus Revaluasi
Cr Saldo Laba
Pemindahan surplus revaluasi tidak dilakukan
melalui Laporan Laba Rugi.

96
REVALUATION MODEL

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 3.900.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000

Dr Aset Tetap 1.200.000


Cr Surplus Revaluasi 1.200.000

97
REVALUATION MODEL

Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan


akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan revaluasi dan
menghasilkan nilai Rp 3.900.000. Sebelumnya pernah
direvaluasi dengan penurunan Rp 400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000
Dr Aset Tetap 1.200.000
Cr Keuntungan Revaluasi 400.000
Cr - Surplus Revaluasi 800.000

98
REVALUATION MODEL
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp3.300.000 dilakukan revaluasi
dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap
3.300.000

Dr Rugi Revaluasi 700.000


Cr Aset Tetap
700.000.

99
REVALUATION MODEL
Aset tetap dengan biaya perolehan Rp 6.000.000 dan
akumulasi penyusutan Rp 3.300.000 dilakukan
revaluasi dan menghasilkan nilai Rp 2.000.000.
Sebelumnya pernah direvaluasi dengan surplus Rp
400.000.

Dr - Akumulasi Penyusutan 3.300.000


Cr Aset Tetap 3.300.000

Dr Rugi Revaluasi 300.000


Dr Surplus Revaluasi 400.000
Cr Aset Tetap 700.000

100
REVALUATION MODEL Contoh

Revaluation Model
1.1.2010
PT. Kenanga membeli Dr Aset tetap 50,000
mesin dengan harga Cr Kas 50,000
50.000 pada 1 Jan 31.12.2010
2010 dan
menggunakan Dr Beban Penyusutan 10,000
metode revaluasi Cr Akumulasi Penyusutan 10,000
Mesin tersebut Dr Akumulasi Penyusutan 10,000
disusutkan dengan
Cr Aset tetap 2,000
metode garis lurus
5thn. Cr Surplus Revaluasi 8,000
Pada 31 Desember 31.12.2011
2010 direvaluasi Dr Beban Penyusutan ($48K/4) 12,000
sebesar 48.000 Cr Akumulasi Penyusutan 12,000
Buat jurnal untuk tahun Dr Surplus Revaluasi 2,000
2010 dan 2011. Cr Saldo Laba 2,000
101
PENYUSUTAN

Cost Model
Penyusutan
Revaluation Model

Penyusutan adalah alokasi sistematis jumlah yang


dapat disusutkan (depreciable amount) dari suatu
aset selama umur manfaatnya (useful life).

102
SIFAT PENYUSUTAN
Depresiasi fisik terjadi dari
Semua aset tetap kecuali pengausan atau perusakan
tanah kehilangan saat digunakan atau karena
kapasitasnya saat cuaca.
digunakan.
Kehilangan kapasitas
produksi ini diakui sebagai
Beban Depresiasi. Depresasi fungsional
Depresiasi alokasi biaya terjadi saat aset tetap tidak
perolehan lagi dapat digunakan pada
tingkat yang diharapkan.
SIFAT PENYUSUTAN
Faktor yang Mempengaruhi
Beban Depresiasi

Biaya Perolehan - Nilai Sisa = Biaya didepresiasi

Masa manfaat

Beban depresiasi
periodik
PENYUSUTAN
Penyusutan
Setiap bagian aset tetap yang
memiliki biaya perolehan
cukup signifikan terhadap total
biaya perolehan seluruh aset
harus disusutkan secara
terpisah.
Contoh : rangka dan mesin
pesawat
Beban penyusutan untuk setiap
periode harus diakui dalam
laporan laba rugi kecuali jika
beban tersebut dimasukkan
dalam jumlah tercatat aset
lain.

105
PENYUSUTAN
Penyusutan aset dimulai pada Penyusutan
saat aset tersebut siap
digunakan
Pada saat aset berada di lokasi Implikasinya,
dan kondisi yang diinginkan agar penyusutan tidak
aset siap digunakan sesuai dihentikan
dengan keinginan dan maksud sekalipun aset:
manajemen. tidak digunakan
Penyusutan aset dihentikan lebih atau
awal ketika: dihentikan
penggunaannya
Diklasifikasikan sebagai aset
dimiliki untuk dijual; dan
Aset dihentikan pengakuannya.
Tanah dan bangunan
diperlakukan sebagai aset 106
terpisah walaupun diperoleh
PENYUSUTAN
Nilai residu dan umur manfaat
suatu aset harus di-review
minimum setiap akhir tahun buku
Jika hasil review berbeda dengan
estimasi sebelumnya maka
perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan
estimasi akuntansi.

107
PENYUSUTAN

Faktor yang harus diperhitungkan dalam


menentukan umur manfaat.
Prakiraan daya pakai aset;
Prakiraan tingkat keausan fisik;
Keusangan teknis dan keusangan komersil;
Pembatasan penggunaan aset karena aspek
hukum (misal : sewa).

108
PENYUSUTAN
Metode penyusutan yang
digunakan:
Harus mencerminkan
ekspektasi pola konsumsi
manfaat ekonomis masa
depan atas aset oleh entitas.
Harus di-review minimum setiap
akhir tahun buku, dan
Perubahan metode
diperlakukan sebagai
perubahan estimasi.

109
PENYUSUTAN

Metode Penyusutan

Menghasilkan pembebanan yang tetap


Garis Lurus sepanjang umur manfaat selagi nilai
residu tidak berubah

Menghasilkan pembebanan yang


Saldo Menurun
menurun sepanjang umur manfaat

Menghasilkan pembebanan berdasarkan


Jumlah Unit
penggunaan

110
PENYUSUTAN
Sebagian besar
perusahaan di USA
menggunakan metode
garis lurus / straight line Lainnya
Unit Produksi
8% 5%
4%
Saldo Menurun

83%
Garis Lurus
Sumber: Accounting Trends & Techniques, edisi 56, American Institute of
Certified Public Accountants, New York, 2002.
Data

Biaya Awal.......... 2.400.000


Masa manfaat dalam tahun.. 5 tahun
Masa manfaat dalam jam... 10.000
Nilai sisa............................ 200.000
Metode Penyusutan Garis Lurus

Biaya Nilai Sisa


= depresiasi tahunan
Masa Manfaat
2.400.000 200.000
= 440.000 depresiasi tahunan
5 tahun
440.000
= 18.3% Tingkat
2.400.000 depresiasi garis
lurus
Metode Garis Lurus

Akum. Depr. Nilai Buku Nilai buku


pada awal pada awal Beban pada akhir
Tahun Biaya tahun tahun Depr. tahun

1 2.400.000 2.400.000 440.000 1.960.000


2 2.400.000 440.000 1.960.000 440.000 1.520.000
3 2.400.000 880.000 1.520.000 440.000 1.080.000
4 2.400.000 1.320.000 1.080.000 440.000 640.000
5 2.400.000 1.760.000 640.000 440.000 200.000
Beban
Biaya (2.400.000) Nilai Sisa (200.000) Depresiasi
Estimasi Masa Manfaat 5 thn)
=
tahunan (440.000)

114
METODE UNIT PRODUKSI
Biaya Estimasi nilai sisa
= Depresiasi per unit,
Estimasi masa manfaat dalam unit, jam, dsb.
jam, dsb.

2.400.000 200.000
= 220 per jam.
10,000 jam

Metode unit produksi lebih sesuai


dibandingkan dengan metode garis lurus
saat jumlah penggunaan aset tetap
bervariasi dari tahun ke tahun.
METODE SALDO MENURUN

Tahap 1 2.400.000 200.000


= 480.000
5 tahun
Mengabaikan nilai
sisa, menghitung 480.000
tingkat garis lurus = 20%
2.400.000
Tahap 2
Cara mudahnya dengan
membagi satu dengan
Tingkat garis lurus dikali dua. jumlah tahun (1 5 = .20).
0.20 x 2 = .40
Untuk tahun pertama, biaya dari aset dikalikan dengan 0.40. Setelah
tahun pertama, nilai buku yang menurun dari aset dikalikan dengan 0.40.
116
TABEL PERHITUNGAN SALDO MENURUN

Tahap 3
Akumulasi
Nilai Buku Depresiasi Depresiasi Nilai Buku
Tahun Awal Tahun Tingkat Tahunan Akhir Tahun Akhir Tahun
1 2.400.000 40% 960.000 960.000 1.440.000
2 1.440.000 40% 576.000 1.536.000 864.000
3 864.000 40% 345.600 345.600 518.400
4 518.400 40% 207.360 207.360 311.040
5 311.040 111.040 111.040 200.000

311.040 200.000 Nilai Buku akhir


yang diinginkan
PENURUNAN NILAI PSAK 48
PSAK 48 tentang Penurunan Nilai Aset, yang membahas:
1. Bagaimana entitas melakukan review atas nilai tercatat aset,
2. Bagaimana menentukan recoverable amount suatu aset, dan
3. Kapan mengakui atau membalik rugi penurunan nilai.
Penurunan nilai terjadi jika nilai tercatat aset lebih tinggi
dibandingkan nilai terpulihkan (recoverable amount)
Recoverable amount adalah nilai tertinggi antara nilai wajar
dikurangi biaya penjualan dengan nilai kini penggunaan aset.
Penurunan nilai diakui di laporan laba rugi
Revew penurunan nilai dilakukan setiap pelaporan
Penurunan boleh dapat dibalikkan sebesar yang telah terjadi

118
IDENTIFIKASI ASET YANG MUNGKIN
MENGALAMI PENURUNAN NILAI ASET

Akhir periode
Jika ada indikasi
Entitas menilai
apakah terdapat Entitas mengestimasi
indikasi suatu aset jumlah terpulihkan
mengalami aset.
penurunan nilai
Terlepas apakah terdapat indikasi penurunan nilai entitas harus:
Minimal setahun sekali, melakukan pengujian penurunan nilai
(impairment test).
Aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas
Aset tidak berwujud yang belum digunakan
Goodwill yang diperoleh dalam kombinasi bisnis

119
IDENTIFIKASI ASET YANG MUNGKIN
MENGALAMI PENURUNAN NILAI ASET
PSAK 48 par 12

Informasi minimum yang dipertimbangkan


Informasi dari sumber-sumber Informasi dari sumber-sumber
eksternal internal
Perubahan signifikan nilai Bukti keusangan atau
pasar kerusakan fisik aset
Perubahan signifikan Perubahan signifikan atas
teknologi, pasar, ekonomi penggunaan, penghentian
dan lingkup hukum dan masa manfaat aset
Perubahan suku bunga Bukti internal
Jumlah tercatat aset neto mengindikasikan bahwa
enttitas melebihi kapitalisasi kinerja ekonomi aset lebih
pasarnya buruk dari yang diharapkan.

120
PENDEKATAN UMUM DARI PENGUKURAN
PENURUNAN NILAI

Akumulasi
Penyusutan
Carrying dan
Nilai Aset Akumulasi
Amount Rugi
Penurunan
Nilai

Nilai Wajar Recovered


Recoverabl dikurangi Biaya through sale
e Amount Penjualan
Nilai
tertinggi Recovered
through use
Nilai Pakai

121
PENGUKURAN JUMLAH TERPULIHKAN
PSAK 48 mendefinisikan jumlah terpulihkan suatu aset
sebagai jumlah yang lebih tinggi antara:

Fair Value Less Costs to Sell da Nilai pakai (Value in Use)


n
adalah jumlah yang dapat adalah nilai sekarang
dihasilkan dari penjualan suatu dari taksiran arus kas
aset atau unit penghasil kas yang
dalam transaksi antara pihak- diharapkan akan
pihak yang mengerti dan diterima atau unit
berkehendak bebas tanpa penghasil kas.
tekanan, dikurangi biaya
pelepasan aset.

122
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI

nilai terpulihkan aset < dari nilai tercatatnya


PSAK 48
Par 59-60-
nilai tecatat aset diturunkan menjadi sebesar 61
nilai terpulihkan.
Penurunan tersebut adalah rugi penurunan
nilai
Rugi penurunan nilai segera diakui dalam laporan laba rugi,
Kecuali aset disajikan pada jumlah direvaluasi sesuai dengan
standar lain (Contoh PSAK 16: Aset Tetap)

123
PENGAKUAN RUGI PENURUNAN NILAI
Setiap rugi penurunan nilai aset revalusian
diperlakukan sebagai penurunan revaluasi.

diakui dalam pendapatan komprehensif lain,


sepanjang kerugian penurunan nilai tidak
melebihi jumlah surplus revaluasi untuk aset
yang sama

rugi penurunan nilai atas aset revaluasian


mengurangi surplus revaluasi untuk aset
tersebut

124
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI 1
Contoh: Misalkan PT Anggrek melakukan uji penurunan nilai
terhadap peralatan yang dimilikinya. Nilai tercatat dari
peralatan sebesar Rp 200 juta, nilai wajar dikurangi biaya
untuk menjual Rp180 juta dan nilai pakainyaRp 205 juta.
Rp 200 juta Rp 205 juta
Tidak ada
penurunan
nilai

Rp 180 juta Rp 205 juta


125
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI 2
Contoh: Misalkan infromasi PT Mawar yang tersedia sama
kecuali nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 175 juta.

Rp20 juta Rugi Penurunan Nilai

Illustration 11-15
Rp 200 juta Rp 180 juta

Rp 180 juta Rp 175 juta


126
Ilustrasi Penurunan Nilai 2 (Contd)

PT Mawar membuat jurnal berikut ini untuk mencatat


kerugian penurunan nilai:.

Dr. Kerugian Penurunan Nilai Rp 20 juta


Cr. Akulumasi Depresiasi - Peralatan Rp 20 juta

127
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat:
a) dilepaskan; atau
b) Tidak ada manfaat ekonomis masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
atau pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari
penghentian pengakuan aset tetap harus
dimasukkan dalam laporan laba rugi
pada saat aset tersebut dihentikan
pengakuannya (kecuali transaksi jual-
sewa balik).
Laba tidak boleh diklasifikasikan sebagai
pendapatan.
128
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Penghentin pengakuan pada saat penggantian sebagian
aset tetap
Entitas mengakui biaya perolehan dari penggantian dalam
jumlah tercatat aset,
Kemudian menghentikan pengakuan jumlah tercatat bagian
yang digantikan tanpa memperhatikan bagian yang
digantikan telah disusutkan secara terpisah. Jika tidak praktis,
biaya perolehan penggantian = biaya perolehan yang
digantikan .
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan
suatu aset tetap harus ditentukan sebesar perbedaan
antara :
Jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dan
Jumlah tercatat dari aset.

129
PENGHENTIAN PENGAKUAN
Penghentian pengakuan aset dapat dilakukan dengan
beberapa cara :
1. dibuang,
2. dijual, atau
3. ditukar tambah dengan aset serupa.
Jurnal yang diperlukan tergantung pelepasan dan
kondisi, namun secara umum terdiri dari:
Akun aset dikredit untuk mengeluarkan aset dari pembukuan
Akun Akumulasi Penyusutan terkait harus didebit untuk
mengeluarkan saldonya dari buku besar.
Tambahkan aset yang diterima dari proses penghentian jika ada
Selisih akan diperhitungkan dalam keuntungan atau kerugian
PENGHENTIAN ASET
Suatu peralatan dibeli dengan harga
2.50.000 telah sepenuhnya disusutkan.
Pada tanggal 14 Februari, peralatan
tersebut dibuang.

Feb. 14 Akumulasi Peny.Peralatan 2.500.000


Peralatan 2.500.000
Menghapus peralatan yang
sudah sepenuhnya disusutkan.
PENJUALAN ASET
Ketika aset tetap dijual, dapat timbul kerugian atau
keuntungan.
Jika harga jual sama dengan dengan nilai buku, tidak ada untung
atau rugi.
Jika harga jual lebih kecil dari nilai buku, ada kerugian sebesar
selisih tersebut.
Jika harga jual lebih besar dari nilai buku, ada keuntungan
sebesar selisih tersebut.
Keuntungan atau kerugian akan dilaporkan di laporan
laba rugi sebagai Pendapatan Lain-lain atau Kerugian
Lain-lain.
PENJUALAN ASET
Peralatan seharga 1.000.000 didepresiasikan dengan
metode tahunan garis lurus 10 tahun. Peralatan tersebut
dijual secara tunai pada tanggal 1 Oktober. Akumulasi
Penyusutan (terakhir disesuaikan tanggal 31 Des.)
memiliki saldo sebesar 700.000.

Okt. 1 Beban PenyusutanPeralatan 75.000


Ak. PenyusutanPeralatan 75.000
Mencatat beban penyusutan
tahun berjalan atas peralatan 1.000.000
yang dijual. 10%
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 225.000, jadi tidak
untung maupun rugi.

Okt. 1 Kas 225.000


Ak. PenyusutanPeralatan 775.000
Peralatan 1.000.000
Menjual peralatan.
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 100.000, jadi
terjadi kerugian.125.000

Okt. 1 Kas 100.000


Ak. PenyusutanPeralatan 775.000
Kerugian atas Pelepasan Aset Tetap 125.000
Peralatan 1.000.000
Menjual peralatan.
PENJUALAN ASET
Asumsi 1: Peralatan tersebut dijual
seharga 300.000, jadi
terjadi keuntungan.75.000

Okt. 1 Kas 300.000


Ak. PenyusutanPeralatan 775.000
Keuntunganatas Pelepasan Aset 75.000
Peralatan 1.000.000
Menjual peralatan.
ILUSTRASI PENJUALAN ASET
Penjualan Aset
PT. Kelud memilik mesin yang dibeli 1 Juli 2X07 dengan harga 20.000.000.
Depresiasi sebesar 2.400.000 per tahun, jurnal depresiasi dilakukan setiap
akhir tahun. Pada 1 September 2X11 mesin dijual dengan harga 10.000.000.
Buatlah jurnal untuk mencatat penjualan tersebut.
Mencatat depresiasi 3 bulan
Beban depresiasi 1.600.000
Akumulasi depresiasi 1.600.000
Jurnal penjualan
Akumulasi depresiasi 10.000.000
Kas 10.500.000
Mesin 20.000.000
Akumulasi depresiasi 5.000.000
Nilai akumulasi depresiasi 1 September 2X11
4.167 tahun x 2.400.000 = 10.000.000

137
PSAK 58 - ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK DIJUAL
DAN OPERASI DIHENTIKAN

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual dan operasi


dihentikan
Kriteria :
aset (atau kelompok lepasan) harus berada dalam keadaan yang dapat
dijual dengan segera
penjualan tersebut dapat dikatakan sangat mungkin terjadi, manajemen
pada hirarki yang memadai harus mempunyai komitmen terhadap
rencana penjualan aset.
Diukur pada nilai yang lebih rendah antara jumlah
tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual, dan penyusutan atas aset tersebut dihentikan
Aset Yang Dimiliki Untuk Dijual disajikan sebagai aset
lancar dan terpisah dari pos lainnya.
138
KLASIFIKASI ASET TIDAK LANCAR DIMILIKI UNTUK
DIJUAL

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual

JIKA

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui


transaksi penjualan daripada melalui
pemakaian berlanjut

Syarat yang harus terpenuhi:


Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual
Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly
probable)
PENYAJIAN MENURUT PSAK 58

Annual Report:

140
CONTOH 1
PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1
Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.
Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan
masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007,
aset tsb diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk
dijual.
Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk
menjual adalah Rp3juta.
Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga
Rp77juta.

141
CONTOH 1

a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:


a. Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok
Aset dimiliki untuk dijual
b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah
Rp77juta (Rp80 Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai
tercatat aset sebesar Rp73juta (Rp100 ((Rp100-Rp10)/10
X 3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.
b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba
dari penjualan sebesar Rp4juta (perolehan
Rp77juta nilai tercatat kini Rp73juta)

142
CONTOH 1

Jurnal:
1 Desember 2007
Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73juta
Dr. Akumulasi depresiasi Rp27juta
Cr. Aset tetap Rp100juta

30 Juni 2008
Dr. Kas Rp77juta
Cr. Aset dimiliki utk dijual Rp73juta
Cr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta

143
PENGUNGKAPAN
Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan
jumlah tercatat bruto
Metode penyusutan yang digunakan
Masa manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan
Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan awal
dan akhir periode.
Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode
Keberadaan dan jumlah restriksi atas hak milik karena
penjaminan utang
Jumlah pengeluaran yang diakui dalam
pembangunan
Jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan
Jumlah kompensasi pihak ketiga untuk aset yang
mengalami penurunan nilai, hilang / dihentikan.
Pemilihan metode akuntansi
Perubahan estimasi
144
PENGUNGKAPAN REVALUASI

Dasar yang digunakan untuk menilai


kembali aktiva
Tanggal efektif penilaian
Nama penilai independen, bila ada
Hakekat setiap petunjuk yang digunakan
untuk menentukan biaya pengganti
Jumlah tercatat setiap jenis aktiva tetap
Surplus penilaian kembali neraca

145
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Analisis Aset Tetap
Asset Turnover Ratio
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan penjualan
yang dihasilkan dari aset
yang diinvertsasikan

Illustration 11-24

146
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Analisis Aset Tetap
Profit Margin on Sales
Mengukur kemampuan
perusahaan untuk
menghasilkan laba dari
setiap penjualan yang
dilakukan

Illustration 11-25

147
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Analisis Aset Tetap
Rate of Return on Assets
Mengukur keberhasilan
perusahaan
menggunakan asetnya
untuk menghasilkan laba

Illustration 11-26

148
LO 8
PENYAJIAN DAN ANALISIS
ROA dapat diagregasi menjadi komponen profit margin
dan turnover yang merupakan perpaduan antara efisiensi
dan profitabilitas

Rate of Return Profit Margin on Asset Turnover


= x
on Assets Sales

Net Income Net Income Net Sales


= x
Average Total Assets Net Sales Average Total Assets

149
PENYAJIAN DAN ANALISIS
Agregasi ROA menjadi komponen profitabilitas dan efisiensi

Profitabilitas Efisiensi

Rate of Return Profit Margin on Asset Turnover


= x
on Assets Sales

644 644 10,799


= x
(9,533 8,325) / 2 10,799 (9,533 8,325) / 2

7.2% = 5.96% x 1.21

150
ILUSTRASI KAPITALISASI BUNGA
Ilustrasi kapitalisasi bunga: Blue Corporation meminjam dana senilai $200,000
dengan suku bunga 12% dari Bank Negara pada tanggal 1 Januari 2011.
Pinjaman tersebut khusus digunakan untuk membuat peralatan yang akan
digunakan untuk kegiatan operasinya. Pembuatan peralatan tersebut
dimulai pada tanggal 1 Januari 2011. Dana yang tidak terpakai diinvestasikan
dengan bunga 10%. Berikut ini pengeluaran yang terjadi untuk pembuatan
peralatan sebelum pembuatan selesai pada tanggal 31 Desember 2011:

Pengeluaran Aktual 2011:


1 Januari $100,000 Pinjaman umum yang ada
30 April 150,000 pada 1 Januari 2011:
1 November 300,000
31 Desember 100,000 Obligasi $500,000, 14%,
Total pengeluaran $650,000 10 tahun

Wesel bayar $300,000,


10%, 5 tahun
151
MENGHITUNG AVOIDABLE INTEREST
RATE
Up to
specific loan,
$200,000 at $18,333.33
10% x 11/12 avoidable

Expenditure +
$650,000
Excess
$37,500
($650,000 less
avoidable
$200,000 = $450,000)
At 12.5% x 8/12
$3,333.33
- Revenue

$22,500
152
MEMBANDINGKAN BUNGA AKTUAL DAN
AVOIDABLE:

Avoidable interest: $22,500


Actual interest:
$500,000 @ 14% = 70,000
$300,000 @ 10% = 30,000
$100,000
Capitalize avoidable interest of $22,500
(the lesser of avoidable and actual interest).
Expense $77,500 ($100,000 less $22,500).
KASUS PERTUKARAN ASET
Santana Company exchanged equipment used in its
manufacturing operations plus $2,000 in cash for similar
equipment used in the operations of Delaware Company. The
following information pertains to the exchange.
Santana Delaware
Equipment (cost) $28,000 $28,000
Accumulated Depreciation 19,000 10,000
Fair value of equipment 13,500 15,500
Cash given up 2,000

Instructions: Prepare the journal entries to record the


exchange on the books of both companies.

154
KASUS PERTUKARAN ASET
Calculation of Gain or Loss
Santana Delaware
Fair value of equipment received $15,500 $13,500
Cash received / paid (2,000) 2,000
Less: Bookvalue of equipment
($28,000-19,000) (9,000)
($28,000-10,000) (18,000)
Gain or (Loss) on Exchange $4,500 ($2,500)

155
KASUS PERTUKARAN ASET
Has Commercial Substance
Santana:
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on exchange 4,500

Delaware:
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on exchange 2,500
Equipment 28,000

156
KASUS PERTUKARAN ASET
Santana (Has Commercial Substance):
Equipment 15,500
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000
Gain on disposal of equipment 4,500

Santana (LACKS Commercial Substance):


Equipment (15,500 4,500) 11,000
Accumulated depreciation 19,000
Cash 2,000
Equipment 28,000

157
KASUS PERTUKARAN ASET
Delaware (Has Commercial Substance):
Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000

Delaware (LACKS Commercial Substance):


Cash 2,000
Equipment 13,500
Accumulated depreciation 10,000
Loss on disposal of equipment 2,500
Equipment 28,000

158
KASUS REVALUASI
RevaluationLand
Illustration: Siemens Group (DEU) purchased land for
1,000,000 on January 5, 2010. The company elects to use
revaluation accounting for the land in subsequent periods. At
December 31, 2010, the lands fair value is 1,200,000. The
entry to record the land at fair value is as follows.

Land 200,000
Unrealized Gain on Revaluation - Land 200,000

Unrealized Gain on RevaluationLand increases other comprehensive


income in the statement of comprehensive income.

159
KASUS REVALUASI
RevaluationDepreciable Assets
Illustration: Lenovo Group (CHN) purchases equipment for
500,000 on January 2, 2010. The equipment has a useful life
of five years, is depreciated using the straight-line method of
depreciation, and its residual value is zero. Lenovo chooses to
revalue its equipment to fair value over the life of the
equipment. Lenovo records depreciation expense of 100,000
(500,000 5) at December 31, 2010, as follows.

Depreciation Expense 100,000


Accumulated DepreciationEquipment 100,000

160
KASUS REVALUASI
RevaluationDepreciable Assets
After this entry, Lenovos equipment has a carrying amount of
400,000 (500,000 - 100,000). Lenovo receives an
independent appraisal for the fair value of equipment at
December 31, 2010, which is 460,000.

Accumulated DepreciationEquipment 100,000


Equipment 40,000
Unrealized Gain on RevaluationEquipment 60,000

161
KASUS REVALUASI
RevaluationDepreciable Assets
Illustration 11-22
Financial Statement
PresentationRevaluations

Lenovo reports depreciation expense of 100,000. The Accumulated Other


Comprehensive Income account related to revaluations cannot have a negative
balance.
162
KASUS MODEL REVALUASI & COST
An asset was acquired January 1, 2006, for 1.000.000 and is
expected to have a 5-year life without any salvage value.
Straight-line depreciation is used.
On January 1, 2007 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 1.200.000
On January 1, 2008 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 450.000
On January 1, 2009 the asset is appraised at a sound value
(depreciated replacement cost) of 500.000
Required:
a. Prepare all necessary journal based on revaluation model!
b. Prepare all necessary journal based on cost model! Assume
that the condition of January 1, 2008 fulfills the criteria for
impairment!

163
ILUSTRASI PERUBAHAN ESTIMASI
Arcadia HS, purchased equipment for $510,000 which was
estimated to have a useful life of 10 years with a residual
value of $10,000 at the end of that time. Depreciation has
been recorded for 7 years on a straight-line basis. In 2010
(year 8), it is determined that the total estimated life
should be 15 years with a residual value of $5,000 at the
end of that time.

Questions:
What is the journal entry to correct
the prior years depreciation?
Calculate the depreciation expense
for 2010. 164
KASUS PENURUNAN NILAI
Impairments Illustrations Case 1
At December 31, 2011, Hanoi Company has equipment with a cost of
VND26,000,000, and accumulated depreciation of VND12,000,000. The
equipment has a total useful life of four years with a residual value of
VND2,000,000. The following information relates to this equipment.
1. The equipments carrying amount at December 31, 2011, is
VND14,000,000 (VND26,000,000 VND12,000,000).

2. Hanoi uses straight-line depreciation. Depreciation was VND6,000,000


for 2011 and is recorded.

3. Hanoi has determined that the recoverable amount for this asset at
December 31, 2011, is VND11,000,000.

4. The remaining useful life after December 31, 2011, is two years.

165
KASUS PENURUNAN NILAI
Case 1: Hanoi records the impairment on its equipment at
December 31, 2011, as follows.
VND3,000,000 Impairment Loss

VND14,000,000 VND11,000,000

Loss on Impairment 3,000,000


Accumulated Depreciation
Equipment 3,000,000

166
KASUS PENURUNAN NILAI
Equipment VND 26,000,000
Less: Accumulated Depreciation-Equipment 15,000,000
Carrying value (Dec. 31, 2011) VND 11,000,000

Hanoi Company determines that the equipments total useful life has
not changed (remaining useful life is still two years). However, the
estimated residual value of the equipment is now zero. Hanoi
continues to use straight-line depreciation and makes the following
journal entry to record depreciation for 2012.

Depreciation Expense 5,500,000

Accumulated DepreciationEquipment 5,500,000

167
KASUS PENURUNAN NILAI
Impairments Illustrations Case 2
At the end of 2010, Verma Company tests a machine for impairment. The
machine has a carrying amount of $200,000. It has an estimated remaining
useful life of five years. Because there is little market-related information on
which to base a recoverable amount based on fair value, Verma determines
the machines recoverable amount should be based on value-in-use. Verma
uses a discount rate of 8 percent. Vermas analysis indicates that its future
cash flows will be $40,000 each year for five years, and it will receive a
residual value of $10,000 at the end of the five years. It is assumed that all
cash flows occur at the end of the year.
Illustration 11-16

168
KASUS PENURUNAN NILAI
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss

Illustration 11-15
$200,000 $166,514

Unknown $166,514
169
KASUS PENURUNAN NILAI
Case 2: Computation of the impairment loss on the machine at
the end of 2010.
$33,486 Impairment Loss

Illustration 11-15
$200,000 $166,514

Loss on Impairment 33,486


Accumulated Depreciation
machine 33,486

Unknown $166,514
170
KASUS PENURUNAN NILAI

Reversal of Impairment Loss


Tan Company purchases equipment on January 1, 2010, for
$300,000, useful life of three years, and no residual value.

At December 31, 2010, Tan records an impairment loss of $20,000.


Loss on Impairment 20,000
Accumulated DepreciationEquipment 20,000

171
KASUS PENURUNAN NILAI
Reversal of Impairment Loss
Depreciation expense and related carrying amount after the
impairment.

At the end of 2011, Tan determines that the recoverable amount of the
equipment is $96,000. Tan reverses the impairment loss.

Accumulated DepreciationEquipment 6,000

Recovery of Impairment Loss 6,000


172
PSAK 22: Kombinasi Bisnis

IFRS 3: BUSINESS COMBINATION


ISI

Akuntansi dan
Metode Akuisisi Pengukuran setelah Pengungkapan
Pengakuan Awal

Pedoman Aplikasi

174
TEORI KONSOLIDASI
Entity Theory menganggap entitas konsolidasi sebagai satu
entitas tersendiri yang dimiliki oleh induk dan non pengendali
Parent Theory menganggap konsolidasi sebagai perpanjangan
entitas induk
Atribut Entity Theory Parent Theory
Perbedaan fair value Diakui penuh,
dari aset dan liabilitas mencerminkan hak induk Hanya diakui sebesar
terindentifikasi pada saat dan kepentingan hak induk
akuisisi nonpengendali.
Tidak sebagai equity
Penyajian pihak Sebagai bagian dari
atau utang (sebelum
Nonpengendali / NCI ekuitas
ekuitas)
Goodwill merupakan
aset entitas yang diakui Goodwill hanya milik
Goodwill
penuh pada tanggal induk
akuisis

175
PRINSIP DALAM PSAK 22
Pendekatan dua kolom
Elemen yang
dikeluarkan

Goodwill
Imbalan diberikan

Kepemilikan Aset teridentifikasi


sebelumnya yang diperoleh dan
liabilitas yang
Kepentingan diambil alih
nonpengendali
TUJUAN

Meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding


informasi mengenai kombinasi bisnis dan dampaknya

Mengukur aset Mangakui dan


Menentukan
teridentifikasi, mengukur
jenis informasi
liabilitas yang goodwill atau
yang
diambil alih, dan keuntungan dari
diungkapkan
kepentingan pembelian
nonpengendali dengan diskon

177
RUANG LINGKUP

Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang


memenuhi definisi bisnis kombinasi
Tidak diterapkan untuk:

1 2 3
Pembentukan Akuisi aset atau Kombinasi entitas
ventura bersama kelompok aset yang atau bisnis
bukan merupakan sepengendali (B01-
suatu bisnis B04)

178
IDENTIFIKASI KOMBINASI BISNIS

Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau


peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih
bisnis.

penggabungan sesungguhnya (true merger) atau


penggabungan setara (merger of equals)

179
BISNIS

Bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari


kegiatan dan aset yang mampu diadakan dan
dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam
bentuk dividen, biaya yang lebih rendah, atau
manfaat ekonomi lainnya secara langsung
kepada investor atau pemilik, anggota, atau
peserta lainnya.

180
PENGENDALIAN PSAK 4

Pengendalian
Ketika entitas induk:
memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas
anak lebih dari setengah (>50%) kekuasaan suara suatu
entitas, kecuali
dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut
tidak diikuti dengan pengendalian.
METODE AKUISISI
Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan
menerapkan metode akuisisi.

a b c d

Pengidentifikasian Penentuan Pengakuan dan


Pengakuan dan
pihak pengakuisisi tanggal akuisisi pengukuran aset
pengukuran
teridentifikasi,
goodwill atau
liabilitas yang
keuntungan dari
diambil alih, dan
pembelian
kepentingan
diskon
nonpengendali

182
PIHAK PENGAKUISISI

Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang


bergabung diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi (Par. 06).
Entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak yang diakuisisi.
(B14-B18)

1 2 3 4

Entitas yang Menerbitkan


mengalihkan ekuitas. Ukuran Berinisiatif
kas atau aset Reverse relatifnya telah ada
atau acqusition signifikan lebih sebelum
menimbulkan penerbit = besar kombinasi
liabilitas diakuisisi

183
PENENTUAN TANGGAL AKUISISI

Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu


tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi.

Tanggal pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan,


memperoleh aset, dan mengambil alih liabilitas pihak yang
diakuisisi, yaitu tanggal penutupan.
Dapat terjadi sebelum atau sesudah tanggal penutupan.
Mempertimbangkan semua fakta dan keadaan

184
PENGAKUAN
Excluded
elements
Consideration Goodwill
transferred
Previously Identifiable
held interest assets and
liabilities
Noncontrolling
interest

Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui, secara terpisah dari


goodwill, aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih,
dan kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi. (Par. 10-11)

Memenuhi definisi aset dan liabilitas sesuai dengan KDPPLK pada tanggal akuisisi.
Merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak pengakuisisi dan pihak yang
diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis (Par. 51-53), bukan hasil transaksi
terpisah (SAK terkait).
Memungkinkan munculnya aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh
pihak yang diakuisisi.
Pengecualian 22-28, Sewa Operasi (B28-B40)

185
PENGAKUAN
Excluded
elements

Consideration Goodwill
transferred
Previously Identifiable
held interest assets and
Non-ontrolling liabilities
interest

Mengklasifikasikan atau menentukan aset teridentifikasi yang diperoleh


dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan untuk
menerapkan SAK lain.
Membuat klasifikasi berdasarkan persyaratan kontraktual, kondisi
ekonomi, kebijakan operasional atau akuntansinya, dan kondisi terkait
lainnya yang ada pada tanggal akuisisi.

Pengecualian atas kontrak sewa operasi dan kontrak asuransi; dilihat kondisi
kontrak pada tanggal akuisisi

186
PENGUKURAN
Excluded
elements

Consideration Goodwill
transferred
Previously Identifiable
held interest assets and
Non-ontrolling liabilities
interest

Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang


diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dengan nilai
wajar pada tanggal akuisisi.
Pengukuran kepentingan nonpengendali, baik pada nilai wajar maupun
pada proporsi kepemilikan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi
dari pihak yang diakuisisi.
Pengukuran nilai wajar aset teridentifikasi tertentu dan kepentingan
nonpengendali (B41-45)
Pengecualian Par. 24-31

187
PENGECUALIAN PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
Excluded
elements

Pengakuan Consideration
transferred
Goodwill

Liabilitas kontijensi (PSAK 57 tidak berlaku) Previously Identifiable


assets and
held interest
Pengukuran dan pengakuan Non-ontrolling
interest
liabilities

Pajak penghasilan (PSAK 46),


Imbalan kerja (PASK 24),
Aset idemnifikasi (Nilai yang dijamin).
Pengukuran
Hak yang diperoleh kembali aset takberwujud (B35-36),
Penghargaan pembayaran berbasis saham (PSAK 53),
Aset dimiliki untuk dijual (PSAK 58)

188
GOODWILL (PAR. 32)
Excluded
elements

Consideration Goodwill
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada transferred
Identifiable
tanggal akuisisi yang diukur sebagai selisih Previously
held interest assets and
liabilities
lebih (a) atas (b) : Non-ontrolling
interest
a) Nilai agregat dari:
i. Imbalan yang dialihkan nilai wajar pada tanggal
akuisisi (Par. 37);
ii. Kepentingan nonpengendali pada pihak yang
diakuisisi; dan
iii. untuk kombinasi bisnis bertahap (Par. 41 dan Par.
42), nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan
ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak
pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi.
b) Selisih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi

189
GOODWILL (PAR. 33)

Excluded
elements

Jika kepentingan ekuitas pihak yang Consideration


transferred
Goodwill

diakuisisi lebih andal, goodwill ditentukan Previously Identifiable


assets and
dengan nilai wajar tanggal akuisisi dari held interest
Non-ontrolling liabilities

kepentingan ekuitas yang dialihkan. interest

Jika terdapat imbalan yang dialihkan


nilai wajar kepentingan ekuitas pengakuisisi
ditentukan dengan teknik penilaian (B46-
49)

190
PEMBELIAN DISKON (PAR. 34-36)
Excluded
elements

Consideration Goodwill
transferred
Previously Identifiable
held interest assets and
Non-ontrolling liabilities
Jika jumlah b melebihi jumlah a: interest

Pihak pengakuisisi mengakui keuntungan yang


dihasilkan dalam laporan laba rugi pada tanggal
akuisisi.
Terjadi karena pembelian terpaksa atau karena
pengecualian (Par. 22-31).
Sebelum diakui, pihak pengakuisisi menilai
kembali apakah telah mengidentifikasi dengan
tepat seluruh aset yang diperoleh dan liabilitas
yang dialihkan serta aset/kewajiban lain.

191
IMBALAN YANG DIALIHKAN
Excluded
elements

Consideration Goodwill
transferred
Previously Identifiable
held interest assets and
Non-ontrolling liabilities
Diukur dengan nilai wajar interest

Penjumlahan seluruh aset yang dialihkan


pengakuisisi, liabilitas yang diakui pengakuisisi, dan
kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh
pengakuisisi.
Penghargaan karyawan (Par. 30).
Nilai tercatat imbalan yang dialihkan diukur dengan
nilai wajar. Keuntungan dan kerugian pada tanggal
akuisisi, (kecuali tetap berada dalam entitas tidak
boleh diakui).

192
IMBALAN KONTIJENSI
Imbalan kontijensi timbul karena kesepakatan.
Mengakui imbalan kontijensi dengan nilai wajar pada
tanggal akuisisi.
Diklasifikasikan sebagai liabilitas atau ekuitas
berdasarkan definisi instrumen ekuitas (PSAK 50).
Pengakuisisi mengklasifikasikan hak atas imbal hasil dari
imbalan yang dialihkan sebelumnya sebagai aset jika
memenuhi kondisi tertentu (Par. 58)
Jika laba perusahaan yang diakuisisi dalam dua tahun pertama
meningkat lebih dari 10%, maka akan diberikan tambahan
pembayaran sebesar 10% dari kenaikan laba di atas 10%.
Pihak yang diakuisisi diberikan opsi saham dengan nilai tertentu
yang dikaitkan dengan kinerja

193
KEPEMILIKAN SEBELUMNYA AKUISISI
BERTAHAP

Pihak pengakuisisi mengukur kepentingan ekuitas yang


dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada
nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan
dan kerugian yang dihasilkan.
Jumlah yang diakui dalam pendapatan komprehensif
lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana
dipersyaratkan jika pengakuisisi telah melepas secara
langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki
sebelumnya.

194
KOMBINASI BISNIS TANPA PENGALIHAN
IMBALAN
Pengendalian dapat diperoleh tanpa adanya pengalihan
imbalan, termasuk:
Pihak yang yang diakuisisi membeli kembali sahamnya sehingga
pengakuisisi memperoleh pengendalian.
Hilangnya hak veto yang sebelumnya menghalangi pengakuisisi
untuk mengendalikan.
Pengakuisisi dan pihak yang diakuisisi sepakat untuk
mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata.
Contoh: penggabungan dua bisnis bersama-sama dalam satu
kesepakatan gabungan (stapling arrangement) atau pembentukan
perusahaan yang tercatat di dua bursa (dual listed corporation)
Pengakuan sesuai PSAK ini, memunculkan kepentingan
nonpengendali yang dominan atau seluruhnya.

195
PERIODE PENGUKURAN

Jika proses kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode


pelaporan, maka pihak pengakuisisi melaporkan jumlah sementara
untuk pos-pos (items) yang proses akuntansinya belum selesai.
Pihak pengakuisisi menyesuaikan secara retrospektif jumlah sementara
yang diakui pada tanggal akuisisi untuk mencerminkan informasi baru
yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal
akusisi dan berdampak pada pengukuran yang diakui.
Pihak pengakuisisi mengakui aset atau liabilitas tambahan jika
informasi baru diperoleh mengenai fakta dan keadaan yang ada
pada tanggal akuisisi
Periode pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi
menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang
ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari bahwa informasi lebih
tidak dapat diperoleh.
Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal
akuisisi.

196
ELEMEN YANG DIKELUARKAN
Excluded
Elemen yang dikeluarkan (Par. 51) elements

Hubungan antara pengakuisisi dan pihak Consideration Goodwill


transferred
yang diakuisisi sebelum negosiasi kombinasi
Identifiable
bisnis dimulai. Previously
held interest assets and
Non-ontrolling liabilities
Mengidentifiikasi setiap jumlah yang bukan interest
bagian yang dipertukarkan.
Pihak pengakuisisi mengakui hanya atas
imbalan yang dialihkan untuk pihak yang
diakuisisi serta aset yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih yang
dipertukarkan untuk pihak yang diakuisisi
sebagai bagian dari penerapan metode
akuisisi.
Transaksi terpisah lainnya diperlakukan sesuai
dengan SAK yang relevan.

197
2009
ELEMEN YANG DIKELUARKAN
Elemen yang dikeluarkan Excluded
elements
Pembayaran yang dilakukan pada saat Goodwill
Consideration
akuisisi yang tidak termasuk bagian transferred
Identifiable
transaksi kombinasi bisnis. Previously assets and
Pertimbangkan alasan, siapa yang held interest
Non-ontrolling
liabilities

menginisiasi dan waktu transaksi (B50) interest

Contoh
Biaya transaksi (Par 53).
Penyelesaian hubungan yang telah ada Biaya akuisisi dicatat
(Par 52). sebagai biaya periode
berjalan dengan satu
Remunerasi jasa karyawan di masa
pengecualian.
mendatang (Par 52).
Biaya penerbitan utang
Penggantian untuk pihak yang diakuisisi dan ekuitas PSAK 55,
(Par. 52). mengurangi nilai
Biaya penerbitan saham atau utang (Par. tambahan modal disetor
53).
Pembayaran aset idemnifikasi (Par. 57).
ASET INDEMNIFIKASI (INDEMNIFICATION)

Penjual menjamin pihak pengakuisisi atas ketidakpastian


kontijensi atau aset/liabilitas tertentu (Par. 27-28).
Misal: Penjual menjamin liabilitas pengakuisisi tidak akan
melampaui jumlah tertentu.
Pihak pengakuisisi memperoleh aset indemnifikasi, saat yang
sama dengan saat mengakui hal yang dijamin dan diukur
dengan dasar yang sama.
Setiap akhir periode, pengakuisisi mengukur aset indemnifikasi
dengan dasar yang sama dengan aset/liabilitas yang dijamin
(Par. 57).
Pengakuan dihentikan jika pengakuisisi mengambil aset,
menjual, atau kehilangan hak.
AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH
PENGAKUAN AWAL

Secara umum, pihak pengakuisisi mengukur dan mencatat


aset yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi,
dan instrumen ekuitas yang diterbitkan dalam kombinasi
bisnis sesuai dengan SAK terkait untuk pos-pos (items)
tersebut, tergantung dari sifatnya.
Panduan khusus
(a) hak yang diperoleh kembali;
(b) liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
(c) aset indemnifikasi; dan
(d) imbalan kontinjensi.
Paragraf B63 memberikan panduan aplikasi yang terkait.

200
Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal

Hak yang diperoleh kembali;


Diakui sebagai aset takberwujud dan diamortiasasi selama sisa
periode kontraktual yang mendasari kontrak tersebut.
Jumlah tercatat sebagai dasar untuk menentukan keuntungan
dan kerugian jika dijual.
Liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi;
Diakui selama belum kadaluwarsa atau dibatalkan sebesar nilai
yang lebih tinggi dari:
Jumlah yang seharusnya diakui menurut PSAK 57;
Jumlah yang pada awalnya diakui dikurangi dengan akumulasi
amortiasi (PSAK 23)

201
Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal
Aset Indemnifikasi
Mengukur aset indemnifikasi yang diakui dengan dasar yang sama dengan liabilitas
atau aset yang dijamin, tunduk kepada setiap pembatasan kontraktual atas
jumlahnya.
Untuk aset indemnifikasi yang setelah pengakuan awalnya tidak diukur pada nilai
wajarnya, subjek dari penilaian manajemen tentang kolektibilitas aset
indemnifikasi tersebut.
Pihak pengakuisisi menghentikan pengakuan ketika pihak pengakusisi mengambil
aset, menjualnya, atau kehilangan hak atasnya.
Imbalan kontijensi
Ekuitas, tidak diukur kembali dan penyelesaiannya diperhitungkan dalam ekuitas.
Instrumen keuangan (PSAK 55) diukur dengan nilai wajar munculnya
keuntungan/kerugian (P/L atau penghasilan komprehensif lain).
Tidak termasuk instrumen keuangan (PSAK 57)

202
PENGUNGKAPAN

Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi


yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan dapat mengevaluasi sifat dan
dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang
terjadi:
selama periode pelaporan berjalan; atau
setelah akhir periode pelaporan, tetapi sebelum
tanggalpenyelesaian laporan keuangan.
Diatur lebih lanjut (Par. B64-B66).

203
PENGUNGKAPAN
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat
mengevaluasi dampak keuangan dari penyesuaian yang
diakui pada periode pelaporan berjalan yang
berhubungan dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada
periode tersebut atau periode pelaporan sebelumnya (Par.
B67).
Jika pengungkapan spesifik yang dipersyaratkan tidak
mencapai tujuan pengungkapan, maka pihak pengakuisisi
mengungkapkan seluruh informasi tambahan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.

204
KETENTUAN TRANSISI
Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang
tanggal akuisisinya sebelum 1 Januari 2011 tidak
disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini.
Goodwill yang diakui sebelumnya diakui secara prospektif
untuk kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011.
Menghentikan amortisasi goodwill
Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan
akumulasi amortisasi sehubungan penurunan goodwill
Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill
Goodwill negatif yang diakui sebelumnya
Jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya
dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo laba awal
periode tahun buku 1 Januari 2011.

205
KETENTUAN TRANSISI
Investasi yang dicatat dengan metode ekuitas setelah 1 Januari
2011
Diperoleh setelah 1 Januari 2011
Amortisasi goodwill tidak termasuk dalam menentukan
bagian entitas atas laba rugi investee.
Penghasilan jika muncul goodwill negatif; menentukan
bagian entitas atas laba rugi
Diperoleh sebelum 1 Jnauari 2011
Menghentikan amortisasi goodwill
Menghentikan goodwill negatif
Pajak Penghasilan
Pengakuisisi menerapkan PSAK 46 secara prospektif.
Pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak
tangguhan tersebut sebagai penyesuaian laba atau bukan
jika disyaratkan dalam PSAK 46

206
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
Entitas A memperoleh 80% saham Entitas B pada tanggal 2 Januari 2013 dengan
mengeluarkan 8.000 lembar dengan harga 10/lembar dan nilai nominalnya
5/lembar. Total aset neto Entitas B pada tanggal akuisisi adalah 80.000.
Berdasarkan informasi penilai, aset Entitas B dalam rangka akuisisi dinilai kembali
dengan kenaikan sebesar 10.000. Dalam rangka akuisisi tersebut, dikeluarkan
biaya konsultan dan akuntan sebesar 4.000. Biaya registrasi akuisi saham sebesar
2.000.
Jurnal akuisisi Entitas A
Investasi pada Entitas B 80.000
Biaya akuisisi 4.000
Modal saham 40.000
Tambahan modal saham 40.000
Kas 4.000
Tambahan modal disetor 2.000
Kas 2.000
Nilai investasi 80.000
Jumlah tercatat 80.000
Nilai wajar 90.000.
Jumlah yang dibeli 80% = 64.000 dan nilai wajar 72.000.
Goodwill parent 8.000
Goodwill total 10.000
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA
PT Induk mengakuisi 80% saham PT Anak dengan mengeluarkan kas sebesar
1.200.000. Jumlah tercatat ekuitas PT Anak pada tanggal akuisisi adalah 1.000.000.
Terdapat perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar sebesar 300.000, yaitu tanah
200.000 dan gedung 100.000 (masih memiliki masa manfaat 10 thn). Laba PT Anak
selama tahun tersebut adalah 200.000 dan dividen yang dibagikan 100.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak


Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000


ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA

Goodwill = Investasi (% Kepemilikan X FV Aset)


Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000 Aset
Goodwill = 1.200.000 (80% x 1.300.000) = 160.000 menjadi
Goodwill untuk induk lebih
Goodwill untuk NCI = (160.000/80%) x 20% = 40.000 besar
Jika goodwilll hanya untuk induk = 160.000
Jika untuk induk dan kepentingan nonpengendali = 200.000

Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000 + 300.000 = 1.800.000


Kepentingan nonpengendali = 20% x 1.300.000 = 260.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.000.000


ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA

Induk Anak Induk Anak


Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak 6.800.000 Ekuitas 6.000.000
lancar
Goodwill 200.000 Non 300.000
pengendali
9.500.000 9.500.000

210
ILUSTRASI PENGGABUNGAN USAHA BERTAHAP
Entitas A memiliki 20% saham Entitas B dengan nilai 320 juta. Total jumlah
tercatat Entitas B adalah 1.500 juta.
Entitas A membeli tambahan 60% saham entitas B dengan harga 1.200 juta.
Nilai wajar aset B pada tanggal adalah 1.800 juta.

Total kepemilikan baru = 20% + 60% = 80%.


Nilai wajar 60% saham yang baru = 1.200; 100% = 2.000
Nilai wajar aset yang dibeli 1.800:
Goodwill total 2.000 - 1.800 = 200; Goodwill NCI = 40
Goodwiil induk = 1.600 (80% x 1.800) = 1.600 1.440 = 160
Kepemilikan lama = 20% x 2.000 = 400; Keuntungan 400 - 320 = 80.
Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
Jurnal:
Investasi 1.200
Kas 1.200
Investasi 80
Keuntungan investasi 80
GOODWILL TIDAK DIAMORTISASI
Goodwill diuji untuk menilai adanya penurunan nilai.
Jika goodwill mengalami penurunan nilai, maka nilai goodwill
diturunkan dan direview minimum setiap akhir tahun.
Penurunan nilai: jumlah tercatat lebih tinggi dibandingkan
dengan Jumlah terpulihkan (recoverable amount)
Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara :
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan; dan
nilai pakai
Jumlah tercatat
5.000.000
Nilai wajar -/- Nilai pakai
Penurunan
biaya pelepasan nilai 500.000 4.000.000
4.500.000

Jumlah terpulihkan
4.500.000
PENURUNAN NILAI

Investasi pada PT. A memiliki komponen aset


neto sebagai berikut:
Goodwill 20.000 Penurunan nilai :
Properti Investasi 40.000 1. Pertama dialokasikan ke
Aset Tetap 60.000
Total 120.000 goodwill
2. Sisanya dialokasikan ke
Jumlah terpulihkan 90.000 aset tidak lancar secara
prorata

Goodwill Properti Aset Tetap Total

Carrying amount 20.000 40.00 60.000 120.000


Impairment loss (20.000) (4.000) (6.000) (30.000)
- 36.000 54.000 90.000

213
PSAK 55:
INSTRUMEN KEUANGAN:
PENGAKUAN DAN PENGUKURAN
KLASIFIKASI INSTRUMEN
KEUANGAN
Definisi Instrumen Keuangan
setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan
entitas dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas
entitas lain
Aset Keuangan
Kontrak
Instrumen
Hak diselesaikan
Kas ekuitas entitas
kontraktual dengan instrumen
lain
ekuitas entitas
Liabilitas keuangan

kontrak yang diselesaikan


Kewajiban kontraktual
dengan instrumen ekuitas entitas

Ekuitas

Kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas


setelah dikurangi dengan seluruh kewajibannya

215
JENIS INSTRUMEN KEUANGAN
Instrumen Keuangan

Aset Liabilitas Instrumen Instrumen Instrumen


Keuangan Keuangan Ekuitas Derivatif Lindung Nilai

Aset Keuangan
Liabilitas
Keuangan Instrumen Derivatif Atas Nilai
yang diukur
pada nilai wajar yang diukur Ekuitas Biasa Biasa Wajar
melalui laporan pada nilai
laba rugi
wajar melalui
Investas laporan laba Instrumen Derivatif Atas Arus Kas
dimiliki hingga rugi Ekuitas Melekat
jatuh tempo Majemuk
Kewajiban Atas Investasi
Pinjaman Lainnya Neto pada
diberikan dan Operasi Luar
Instrumen
Piutang Negeri
Ekuitas
Aset keuangan Sinstesis
tersedia untuk
dijual
216
KATEGORI ASET KEUANGAN

Pinjaman Bentuk
Tujuan
atau NO Investasi NO YES
Spekulatif
Piutang dlm Utang

NO
YES

Available Trading
YES Keinginan for Sale
memegang

Diukur dg
YES Nilai Wajar

Held to
No YES
maturity

Nilai Wajar
Nilai Beli
217
INSTRUMEN KEUANGAN
setiap kontrak yang menambah nilai:
aset keuangan entitas , dan (di sisi lain)
liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

Aset Keuangan LiabilitasKeuangan


Kas Kewajiban kontraktual:
Instrumen ekuitas yang diterbitkan untuk menyerahkan kas atau aset
entitas lain keuangan lain kepada entitas lain; atau
Hak kontraktual:
untuk mempertukarkan aset keuangan
untuk menerima kas atau aset
keuangan lainnya dari entitas lain; atau kewajiban keuangan dengan entitas
atau lain dengan kondisi yang berpotensi tidak
untuk mempertukarkan aset menguntungkan entitas;
keuangan dengan entitas lain kontrak yang akan atau mungkin
dengan kondisi berpotensi untung; diselesaikan dengan menggunakan
atau instrumen ekuitas yang diterbitkan entitas
Kontrak yang akan diselesaikan dan merupakan suatu:
dengan penerbitan instrumen ekuitas non derivatif; atau
entitas
derivatif
nonderivatif
derivatif

218
TUJUAN

Mengatur prinsip-prinsip dasar


pengakuan dan pengukuran
aset keuangan, liabilitas
keuangan, dan kontrak
pembelian atau penjualan
item nonkeuangan.

219
RUANG LINGKUP
Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen
keuangan, kecuali untuk:
Investasi pada entitas anak, asosiasi, dan ventura bersama
(PSAK 65, PSAK 15, dan PSAK 66)
Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK 30)
Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi
definisi instrumen ekuitas
Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
Transaksi imbalan berbasis saham (PSAK 53)

220
RUANG LINGKUP

Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang


lingkup
komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan entitas
sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi.
komitmen pinjaman yang diberikan yang dapat diselesaikan
secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
komitmen untuk menyediakan pinjaman yang diberikan pada
tingkat suku bunga di bawah suku bunga pasar.
Diterapkan pada kontrak pembelian atau penjualan item
nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas
atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan
mempertukarkan instrumen keuangan,

221
ASET/LIABILITAS KEUANGAN YANG DIUKUR PADA
NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI

Diperdagangkan:
Diperoleh/dimiliki untuk tujuan dijual/dibeli kembali dalam waktu
dekat (trading);
Bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang
memiliki pola ambil untung dalam jangka pendek; atau
merupakan derivatif (kecuali derivatif yang ditetapkan sebagai
instrumen lindung nilai dan efektif).

Ditetapkan untuk dinilai pada Nilai Wajar melalui


Laporan Laba Rugi

222
INVESTASI DIMILIKI HINGGA JATUH
TEMPO

Kriteria:
Aset keuangan
nonderivatif; Kecuali:
Pembayaran tetap/ ditetapkan sebagai aset
telah ditentukan; keuangan yang diukur
Jatuh tempo telah pada nilai wajar melalui
laba rugi;
ditetapkan; ditetapkan sebagai tersedia
Entitas memiliki untuk dijual;
maksud dan memenuhi definisi pinjaman
kemampuan untuk yang diberikan dan piutang.
memiliki hingga jatuh
tempo

223
PINJAMAN DIBERIKAN DAN PIUTANG

Kecuali:
dimaksudkan utk dijual dlm
waktu dekat (trading);
ditetapkan sebagai aset
Kriteria: keuangan yang diukur pada
Aset keuangan nilai wajar melalui laba rugi;
nonderivatif; diklasifikasikan sebagai
tersedia untuk dijual;
Pembayaran tetap/ pinjaman yang diberikan
telah ditentukan; dan piutang yang investasi
awalnya tidak akan
tidak mempunyai diperoleh kembali secara
kuotasi di pasar aktif, substansial (kecuali karena
penurunan kualitas),
sehingga diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk
dijual.

224
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK
DIJUAL
Kriteria:
Aset keuangan nonderivatif;
Ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual;
Tidak diklasifikasikan sebagai:
pinjaman yang diberikan dan piutang,
dimiliki hingga jatuh tempo, atau
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

225
TRANSFER / REKLASIFIKASI
Loans &
Receivabl HTM Diizinkan jika ada
e
perubahan intensi.

Situasi
yang langka
Diizinkan, namun
harus memenuhi
tainting rule

FVTPL AFS
TAINTING

Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset


keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh
tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam
kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual
atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh
tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan (more than insignificant) sebelum
jatuh tempo
TAINTING

Kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut


dilakukan:
Mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali (contohnya, kurang dari tiga bulan
sebelum jatuh tempo)
Setelah entitas telah memperoleh secara
substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan
tersebut sesuai jadwal pembayaran atau entitas
telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau
Terkait dengan kejadian tertentu yang berada di
luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak
dapat diantisipasi secara wajar oleh entitas.
PENGUKURAN AWAL

Aset dan Liabilitas


Keuangan

Diukur pada nilai wajar Selain yang diukur pada


melalui laba rugi nilai wajar melalui laba
rugi

Nilai wajar Nilai wajar ditambah


biaya transaksi

(Biaya transaksi: Expense) (Biaya transaksi:


dikapitalisasi)

229
DEFINISI NILAI WAJAR

Nilai wajar sebagai harga yang akan diterima untuk


menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi
teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.

...the price that would be received to sell an asset


or transfer a liability in an orderly transaction
between market participants at the measurement
date.
IFRS 13 para 9

230
PENGUKURAN SELANJUTNYA

Klasifikasi Laporan Biaya Keuntungan Bunga dan Penurunan Pembalikan


Posisi Transaksi atau Dividen Nilai Penurunan
Keuangan Kerugian Nilai
Nilai Wajar

FVTPL Nilai wajar Dibebankan Laba rugi Laba rugi By default By default

Harga
HTM Perolehan Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Diamortisasi

Pinjaman yang Harga


Diberikan dan Perolehan Dikapitalisasi - Laba rugi Laba rugi Laba rugi
Piutang Diamortisasii
PENGUKURAN SELANJUTNYA

Klasifikasi Jenis / Biaya Laporan Keuntungan Bunga dan Penurunan Pemulihan


Transaksi Posisi atau Kerugian Dividen Nilai Penurunan
Keuangan Nilai Wajar Nilai

Utang/ Penghasilan
Dikapitalisasi Nilai wajar komprehensif Laba Rugi Laba Rugi Laba Rugi
lain*

Penghasilan Penghasilan
Ekuitas/ Nilai wajar komprehensif Laba Rugi Laba Rugi komprehensif
Dikapitalisasi lain* lain
AFS

Ekuitas:
Tidak dapat Harga - Laba Rugi Laba Rugi -
diukur secara perolehan
andal/
Dikapitalisasi

* Dibebankan ke laba rugi saat pelepasan atau terjadi penurunan nilai


PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
PINJAMAN DAN PIUTANG

a) Nilai wajar
b) Harga perolehan diamortisasi
c) Biaya (penggunaan terbatas hanya
jika nilai wajar tidak dapat ditentukan)

PSAK 55 mengklasifikasikan:
4 kategori aset keuangan
2 kategori liabilitas keuangan
Kategori tersebut menentukan metode yang
digunakan untuk pengukuran selanjutnya

233
HARGA PEROLEHAN AMORTISASI

Jumlah saat pengukuran


awal
Plus or Minus
Akumulasi amortisasi dengan
metode suku bunga efektif
Minus
Pembayaran

Minus
Penurunan Nilai

234
SUKU BUNGA EFEKTIF

Suku bunga yang menyamakan antara nilai


awal aset dengan nilai kini dari pembayaran
yang diterima di masa mendatang.
Nilai awal aset keuangan termasuk biaya
transaksi dan biaya lain terkait dengan
perolehan/penerbitan aset/liabilitas keuangan.
Suku bunga efektif tidak selalu sama dengan
suku bunga yang ditetapkan.
Suku bunga efektif digunakan untuk mengitung
amortisasi premium atau diskonto.

235
BIAYA TRANSAKSI DAN PROVISI

Biaya transaksi/Provisi merupakan biaya yang dikeluarkan


terkait dengan suatu kredit yang diberikan
Pinjaman yang diberikan kepada peminjam sebesar nilai
nominal pinjaman, namun yang dicatat oleh pemberi
pinjaman adalah :
Pokok pinjaman;
Ditambah biaya yang secara langsung dikeluarkan;
Dikurangi dengan provisi (biaya yang ditanggung oleh penerima
kredit)

236
ILUSTRASI PROVISI

Enitas A memberikan pinjaman Rp6.000.000, bunga 8%


per tahun. Bunga sebesar 8% dari total pinjaman
dibayarkan setiap akhir tahun dan pokok pijaman
dilunasi pada akhir tahun ketiga. Entitas A
membebankan provisi sebesar 4% yang dipotong dari
pinjaman yang diberikan
Jumlah pinjaman yang diberikan/diterima adalah
sebesar 6.000.000 dikurang 4% = 5.760.000. Bunga
efektif dihitung sebesar yang menyamakan nilai kini
arus kas yang akan diterima dengan nilai pinjaman
5.760.000.

237
ILUSTRASI PROVISI

Tidak ada provisi 6.000,000


Pembayaran PV
8% 1 480.000 444.444
Tingkat suku bunga
2 480.000 411.520 efektif lebih besar
3 480.000 381.040 karena nilai uang
3 6.000.000 4.762.990 yang diberikan lebih
kecil.
6.000.000
Perusahaan tetap
Dengan provisi 4% 5.760.000 akan memperoleh
Pembayaran PV pembayaran bunga
9.59708% 1 480.000 437.970 8% dari pokok
2 480.000 399.620
3 480.000 364.620 Tingkat suku bunga
3 6.000.000 4.557.790 efektif dihitung
sebesar 9,59708%.
5.760.000
238
ILUSTRASI PROVISI LANJUTAN

Kredit yang diberikan 5.760.000


Kas 5.760.000
(Kredit dapat dicatat sebesar 6.000.000 dikurangi diskon 40.000)

Jurnal pembayaran bunga akhir tahun pertama dan amortisasi


biaya transaksi
Kas 480.000
Kredit yang diberikan 72.790
Pendapatan bunga 552.790

Pendapatan bunga dihitung dengan suku bunga efektif

239
ILUSTRASI PROVISI LANJUTAN

Pembayaran Bunga Amortisasi Pinjaman


9.59708% 5.760.000
1 480.000 552.790 72.790 5.832.790
2 480.000 559.780 79.780 5.912.570
3 480.000 567.430 87.430 6.000.000
3 6.000.000 6.000.000

240
PENURUNAN NILAI

Aset keuangan atau kelompok aset keuangan


mengalami penurunan nilai apabila:
Jumlah tercatat/biaya perolehan diamortisasi
melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali
Evaluasi apakah terdapat bukti objektif
penurunan nilai dilakukan pada setiap tanggal
laporan keuangan
Jika terdapat bukti objektif penurunan nilai,
maka entitas mengestimasi nilai yang dapat
diperoleh kembali dan mengakui rugi
penurunan nilai
PENURUNAN NILAI

Piutang setiap pelaporan dievaluasi apakah terdapat bukti


objektif aset keuangan tersebut mengalami penurunan nilai

Jika terdapat bukti objektif, maka entitas mengakui rugi


penurunan nilai

Bukti objektif terjadi akibat dari satu atau lebih peristiwa


setelah pengakuan awal yang merugikan dan berdampak
pada arus kas di masa depan

242
PENURUNAN NILAI

Kesulitan keuangan signifikan pihak peminjam

Pelanggaran kontrak seperti terjadi penundaan


pembayaran bunga maupun pokok

Pihak pemberi pinjaman memberikan


kelonggaran akibat kesulitan keuangan yang
dialami peminjam

Peminjam dinyatakan pailit oleh pengadilan

Memburuknya kondisi ekonomi yang


menyebabkan kemampuan membayar turun

243
PENURUNAN NILAI

Kerugian diukur sebesar selisih


Terdapat bukti antara jumlah tercatat piutang
objektif dan nilai kini dari estimasi arus kas
masa depan

Tingkat diskonto suku


bunga efektif yang berlaku
pada saat pengakuan awal
dari aset tersebut

Kerugian diakui Jumlah tercatat piutang


dalam laporan laba dikurangi langsung/dibuat
rugi pencadangan

244
PENURUNAN NILAI

Piutang dagang
Piutang dagang terbukti tidak dibayar

Menghapuskan seluruh
piutang tersebut,
Tidak dibayar kecuali terdapat
jaminan

Dibayar, tetapi
waktu Kerugian diakui sebesar
pembayarannya piutang yang tidak
lebih panjang dari mempunyai jaminan
yang diperjanjikan

245
PENURUNAN NILAI
Evaluasi bukti
objektif secara
individual

Piutang dimasukkan
Jika terdapat
dalam kelompok
bukti objektif
piutang yang
menghitung arus
mengalami
kas masa depan
penurunan nilai
dari piutang
secara kolektif

Jika tidak
Selisihnya diakui
terdapat bukti
sebagai rugi
objektif individual
penurunan nilai
piutang
246
PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN YANG
DICATAT BERDASARKAN BIAYA PEROLEHAN
DIAMORTISASI
Meliputi investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang
Aset individual yang signifikan:
Penurunan nilai pertama kali dinilai secara individual.
Jika tidak terdapat bukti penurunan nilai saat penilaian
individual, maka piutang dinilai dalam kelompok yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa.
Penilaian secara kelompok:
Untuk aset-aset yang secara individu tidak signifikan dan
aset-aset lain
Tidak dapat dievaluasi secara individual
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF ASET KEUANGAN
YANG DICATAT BERDASARKAN BIAYA PEROLEHAN
DIAMORTISASI

Penurunan nilai secara kolektif aset keuangan


yang dicatat berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi meliputi:
1. Kelompok aset keuangan sejenis yang
tidak signifikan secara individual; dan
2. Aset keuangan yang signifikan secara
individual yang tidak mengalami
penurunan nilai berdasarkan evaluasi
secara individual;
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF ASET KEUANGAN

BIAYA PEROLEHAN DIAMORTISASI
Kerugian penurunan nilai diukur sebesar
selisih antara jumlah tercatat aset dan nilai
kini estimasi arus kas masa depan yang
didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset tersebut.
Jumlah tercatat aset tersebut dikurangi,
baik secara langsung maupun
menggunakan pos cadangan.
Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada
laporan laba rugi.
PENURUNAN NILAI KOLEKTIF ASET KEUANGAN

BIAYA PEROLEHAN DIAMORTISASI
Jika pada periode berikutnya jumlah kerugian
penurunan nilai berkurang, maka kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus
dipulihkan.
Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan
nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya
perolehan diamortisasi sebelum adanya
pengakuan penurunan nilai pada tanggal
pemulihan dilakukan.
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada
laporan laba rugi.
PENURUNAN NILAI
ASET KEUANGAN YANG DICATAT PADA BIAYA
PEROLEHAN

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur sebesar


selisih antara jumlah tercatat aset keuangan
dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan pada tingkat pengembalian
yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa
Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat
dipulihkan.
PENURUNAN NILAI
ASET KEUANGAN TERSEDIA UNTUK DIJUAL

Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuangan yang


diklasikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual telah
diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti
objektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai,
maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secara
langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan
diakui pada laporan laba rugi
Kerugian penurunan nilai yang diakui pada laporan laba rugi
atas investasi instrumen ekuitas yang diklasikasikan sebagai
instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual tidak boleh
dipulihkan melalui laporan laba rugi.
Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang
yang diklasikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
meningkat, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus
dipulihkan melalui laporan laba rugi.
IMPAIRMENT OF FINANCIAL ASSETS MEASURED
AT AMORTIZED COST

Procedures for assessing impairment (IAS 39: 63-65)

Test for impairment for


Financial Assets

Not Individually
Individually Significant
Significant

Individually Individually Collectively

Fail Pass Fail Pass

Collectively tested
with similar credit
risk

253
IMPAIRMENT OF AFS FINANCIAL ASSETS

Changes in fair value of


AFS taken to equity

Decline in fair value must


be determined

Objective evidence of
Decline in fair value
impairment

Cumulative loss in equity


transferred to income Current fair Previous
Acquisition - impairment loss
cost value
statement

Debt instrument: Reversible

Equity instrument: Non reversible


254
PENURUNAN NILAI PENGHITUNGAN

Piutang yang signifikan secara individu dihitung


secara individu
Jika peminjam pailit dan tidak ada yang menjamin
piutang diturunkan nilainya seluruhnya
Seluruh piutang tersebut dihapuskan dan diakui
entitas sebagai beban
Jika peminjam pailit dan terdapat jaminan atas
piutang
Jumlah penurunan nilai Seluruh nilai piutang
dicatat sebesar nilai jaminan yang dikuasai oleh
perusahaan

255
ILUSTRASI PELANGGAN PAILIT

Entitas A memiliki piutang kepada Entitas B sebesar 100.000. Piutang diberikan 1 Juni
2013. Pada 15 Desember 2014 Entitas A mendapatkan informasi bahwa Entitas B
dipailitkan oleh pengadilan. Piutang ini tidak dijamin, aset Entitas B tidak dapat
digunakan untuk membayar utang dagang. Piutang diturunkan seluruhya karena arus kas
masa depan Rp0.
Entitas A menghapuskan piutang mendebit cadangan penurunan nilai piutang
Pencadangan penurunan nilai
Beban penurunan nilai piutang 100.000
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Penghapusan piutang
Cadangan penurunan nilai piutang 100.000
Piutang Dagang 100.000

256
PENURUNAN NILAI PENGHITUNGAN

Piutang masih dapat ditagih, tetapi proses


pembayarannya terlambat dari yang diperjanjikan.
Entitas mengestimasi waktu penerimaan kas atas
piutang tersebut dan menghitung nilai kini piutang
tersebut dengan menggunakan suku bunga pasar.
Piutang berbunga menggunakan bunga efektif
pinjaman

257
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI
PIUTANG INDIVIDU

Entitas A melakukan penjualan kredit pada Entitas B pada 1


Agustus 2014 sebesar 500.000. Menurut perjanjian, pembayaran
akan dilakukan dalam waktu sebulan setelah penjualan. Hingga
31 Desember 2014, ketika Entitas A menyusun laporan
keuangannya, belum ada pembayaran atas piutang tersebut.
Entitas B menjanjikan melunasi utangnya pada awal Juli 2016.
Suku bunga pasar adalah 5%.

258
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
INDIVIDUAL
500,000
5% PV 5% 1,5 tahun 464,714
35,286

PV piutang 500.000 x 0.962250 (PV 5%, n=1,5) = 464.714


Penurunan nilai = 500.000 -- 64.714 = 35.286
Jumlah ini akan digabungkan dengan penurunan nilai piutang lain dan
penurunan nilai secara kolektif.
Jika dibuat jurnal sendiri:
Beban penurunan nilai piutang 35.286
Cadangan penurunan nilai piutang 35.286
Jika pada 1 Juli 2015 dibayar, maka jurnal yang dibuat adalah:
Cadangan penurunan nilai piutang 35.286
Beban penurunan nilai piutang 35.286
Kas 500.000
Piutang dagang 500.000

259
PENURUNAN NILAI PENGHITUNGAN

Pinjaman yang diberikan dalam bentuk kredit


Tanda kegagalan: Restrukturisasi

Hasil restrukturisasi:

Nilai kini arus Jumlah Penurunan


kas masa
depan
< tercatat nilai
pinjaman

260
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG

Entitas A memberikan pinjaman kepada Entitas B 400.000 pada 30 Desember


2012. Jangka waktu pinjaman 2 tahun, suku bunga 10% dikenakan atas saldo
pinjaman setiap tahun dan pinjaman dilunasi seluruhnya pada akhir tahun
kedua. Pada 30 Desember 2013, Entitas B tidak membayar bunganya karena
mengalami kesulitan keuangan. Oleh karena itu, dilakukan negosiasi ulang atas
pinjaman tersebut.

261
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG

Kasus 1
Diberikan grace period pada tahun pertama dan pembayaran bunga dimulai
pada tahun kedua, piutang baru dilunasi pada tahun ketiga

Perubahan
Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 40,000 36,364
2 40,000 33,058 40,000 33,058
2 400,000 330,579 40,000 30,053
400,000 300,526
400,000 363,636
Kerugian 36,364
Rugi penurunan nilai

262
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI
PIUTANG

Kasus 2
Pinjaman akan diangsur mulai 2013, namun angsuran pertama akan
memperhitungkan bunga tertunggak selama tahun pertama. Untuk angsuran
kedua dan pelunasan akan dilakukan pada tahun berikutnya
Perubahan
Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 40,000 36,364
2 40,000 33,058 84,000 69,421
2 400,000 330,579 40,000 30,053
400,000 300,526
400,000 400,000
Kerugian -
Tidak terjadi penurunan nilai 263
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI
Kasus 3
Kesepakatan menyebutkan bahwa pinjaman mulai diangsur pada tahun 2013 dan sisanya
di tahun berikutnya, tetapi Entitas B dikenakan kenaikan suku bunga menjadi 12%.
Pembayaran angsuran pertama dilakukan bersamaan dengan pembayaran bunga
tertunggak dan bunga periode tersebut yang dihitung berdasarkan rate baru secara flat.
Bunga = (Rp200.000*0,12*2 = Rp48.000)

Perubahan
Tahun Skedul awal PV lama Skedul PV baru
1 120.000.000 109.090.909
2 110.000.000 90.909.091
3 148.000.000 111.194.591
tidak
4 136.000.000 92.889.830
terjadi
200.000.000 < 204.084.420 penurunan
(4.084.420) nilai

264
PENURUNAN NILAI

Tidak seluruh piutang yang dimiliki signifikan

Tidak seluruh piutang yang signifikan


mengalami penurunan nilai

Dievaluasi penurunan nilainya secara


kolektif

265
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
KELOMPOK

Entitas M memiliki piutang beberapa pelanggan pada 31 Desember 2014

Nama Pelanggan Nilai Piutang


Entitas A 300.000
Entitas B 260.000
Entitas C 250.000
Entitas D 150.000
Entitas E 50.000
Entitas F 30.000
Piutang lain tidak signifikan 250.000

266
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
KELOMPOK

Seluruh piutang tidak memiliki jaminan. Terdapat informasi Entitas F


mengalami kesulitan keuangan dan dinyatakan pailit. Piutang kepada
Entitas D telah berumur 3 bulan, di mana dalam perjanjian piutang akan
dilunasi dalam 1 bulan. Entitas D baru dapat melunasi piutangnya pada 31
Desember 2015. Bunga incremental borrowing sebesar 6%.
Berdasarkan pengalaman dan data historis, tingkat piutang tidak tertagih
adalah 2% dari nilai piutang.

267
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
KELOMPOK

Entitas F dinyatakan pailit sehingga terdapat bukti objektif penurunan nilai


piutang. Arus kas yang diharapkan di masa depan adalah 0 sehingga seluruh
piutang sebesar 30.000 di-impairment.
Piutang kepada Entitas D baru dibayar setahun kemudian. Entitas
memperhitungkan nilai kini dari arus kas di masa depan.
Nilai kini dari arus kas dengan tingkat bunga 6%, satu tahun
= 150.000 x 0.9434 = 141.500
Jumlah tercatat piutang = 150.000
Kerugian penurunan nilai = 8.500

268
ILUSTRASI PENURUNAN NILAI PIUTANG
KELOMPOK

Piutang lain yang tidak signifikan dan piutang yang secara individual tidak
mengalami penurunan nilai adalah:
300.000+260.000+250.000+50.000+250.000= 1.111.000
Penurunan nilai kolektif: 2% x 1.111.000 = 22.220
Total penurunan piutang sebesar 30.000 + 8.500 + 22.200 = 60.700.

Jurnal yang dibuat adalah:


Beban penurunan nilai piutang 60.700
Cadangan penurunan nilai piutang 60.700

269
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF

Dihitung berdasarkan data historis beberapa tahun


sebelumnya (3-5 tahun)

Metode
Metode pembebanan rata-rata (Average charge
method)
&
Metode roll
rate

270
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Average charge-off
methodMendasarkan jumlah penurunan nilai berdasarkan
1 data historis rata-rata tingkat kerugian pinjaman

Masing-masing tahun diperoleh data saldo


2 piutang, jumlah piutang yang dihapuskan serta
jumlah piutang yang telah dihapuskan namun
dapat ditagih
Hitung jumlah pinjaman neto yang dihapuskan
3 pinjaman yang dihapuskan dikurangi pinjaman
yang telah dihapuskan namun dapat ditagih
(recovery)
Rata-rata kerugian pinjaman tiap tahun
4 pinjaman neto yang dihapuskan dibagi rata-rata
pinjaman untuk masing-masing tahun selama 5 th

271
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Average charge-off
method
Rata2
5
2005 2006 2007 2008 2009 tahun
Pinjaman yang
dihapuskan 450.000.000 420.000.000 400.000.000 390.000.000 380.000.000
Pinjaman
recovery (80.000.000) (78.000.000) (70.000.000) (64.000.000) (60.000.000)
Pinjaman net
yang
dihapuskan 370.000.000 342.000.000 330.000.000 326.000.000 320.000.000

36.800.000.00 38.000.000.00
Pinjaman 36.500.000.000 35.800.000.000 0 0 38.600.000.000
Rata-rata 36.300.000.00 37.400.000.00
Pinjaman 36.500.000.000 36.150.000.000 0 0 38.300.000.000

Rata-rata 0,009
kerugian 0,0101 0,0095 0,0091 0,0087 0,0084 2
272
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Average charge-off
method
Rata-rata
Pinjaman yang Pinjaman data
secara individu yang historis
Total pinjaman mengalami dievaluasi kerugian Penurunan
tahun 2011 penurunan nilai secara kolektif pinjaman nilai kolektif

48.000.000.000 (8.000.000.000) 40.000.000.000 0,0092 366.000.000

273
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Roll Rate Method
menghitung probability piutang pada periode sekarang
akan tetap menjadi piutang pada periode berikutnya

Misal:
Piutang yang belum jatuh tempo pada bulan Jan 2010
sebesar 5.000.000, dari jumlah tersebut yang masih belum
tertagih pada Feb 2011 sebesar Rp1.000.000 sehingga roll
rate ratio sebesar 20% dihitung dalam jangka waktu
1 tahun, untuk kemudian dihitung nilai rata-ratanya

274
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF

Roll Rate Method

Bulan/ 31-60 61-180 181-365 > 365


tahun Current 1-30 hari hari hari hari hari
2 Jan
2011 5.000.000 1.500.000 1.000.000 800.000 400.000
2 Feb
2011 1.000.000 600.000 500.000 560.000 320.000

Roll rate 20% 40% 50% 70% 80% 100%

275
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Roll Rate Method
Bulan/tahun Current 1-30 hari 31-60 hari 61-180 hari 181-365 hari > 365 hari

2 Jan 2011 20% 40% 50% 70% 80% 100%


2 Feb 2011 25% 42% 54% 68% 78% 100%
2 Mar 2011 22% 44% 50% 62% 78% 100%
2 Apr 2011 25% 45% 52% 70% 78% 100%
2 Mei 2011 26% 43% 46% 66% 86% 100%
2 Jun 2011 28% 41% 48% 64% 84% 100%
2 Jul 2011 26% 40% 50% 68% 80% 100%
2 Agt 2011 25% 41% 52% 72% 82% 100%
2 Sep 2011 18% 38% 54% 66% 80% 100%
2 Oct 2011 19% 38% 52% 68% 76% 100%
2 Nop 2011 18% 36% 50% 70% 80% 100%
2 Dec 2011 18% 38% 48% 66% 78% 100%
Rata-rata roll rate 22.50% 40.50% 50.50% 67.50% 80.00% 100.00%
276
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF
Roll Rate Method
% Penurunan
Umur Piutang Nilai Perhitungan
Current 2.48% 22.50%*40,50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
1-30 hari 11.04% 40.50%*50.50%*65.50%*80.00%*100%
31-60 hari 27.27% 50.50%*65.50%*80.00%*100%
61-180 hari 54.00% 65.50%*80.00%*100%
181-365 hari 80.00% 80.00%*100%
> 365 hari 100.00% 100.00%

Nilai roll rate rata-rata per tahun digunakan untuk menentukan nilai
piutang tidak tertagih untuk masing-masing umur piutang dengan
mengalikan prosentase tidak tertagih pada periode tersebut dan
setelahnya digunakan untuk menentukan penurunan nilai
piutang secara kolektif
277
MENGHITUNG PENURUNAN NILAI
KOLEKTIF

Cadangan penurunan nilai awal periode 5000


Beban penurunan nilai periode tsb 2000
Piutang yang dihapuskan (individu&kolektif) (1000)
Piutang recovery (sudah dihapuskan tertagih) 500
Cadangan penurunan nilai akhir periode 6500

278
PENURUNAN NILAI ESTIMASI
Konsep penyisihan piutang dilakukan karena
perusahaan dalam laporan keuangan harus menyajikan
piutang sebesar jumlah yang dapat direalisasi
diperlukan estimasi jumlah yang tidak dapat ditagih
di masa depan

X
Estimasi didasarkan pada:

Nilai
Nilai Piutang
Penjualan

Tidak diperkenankan
oleh PSAK 55

279
PSAK 65:
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

IFRS 10: Consolidated Financial Statements


KOMBINASI BISNIS

Penggabungan usaha
entitas tidak sepengendali
(PSAK 22) nilai wajar, selisih
nilai wajar dan imbalan yang
dialihkan diakui sebagai
goodwiill
Laporan Keuangan
Konsolidasi didahului
dengan kombinasi
bisnis
Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali (PSAK 38)
jumlah tercatat, selisih
imbalan yang dialihkan dan
jumlah tercatat diakui
sebagai tambahan modal
disetor

281
PERUBAHAN PSAK 65 (REVISI 2013)
PSAK 4
Hal PSAK 65 dan
ISAK 7
Ruang Lingkup Tidak meliputi LK tersendiri Diatur
Definisi Diatur dalam lampiran tersendiri Diatur
Pengendalian Definisi yang umum meliputi: Diatur
kekuasaan, ekposur hak dan
kemampuan menggunakan
kekuasaan
Pengendalian tanpa Memberikan panduan penerapan Diatur
adanya hak suara dalam menaksir pengendalian tanpa
mayoritas hak suara
Hak suara potensial Ketentuan lebih detail Diatur
Hubungan keagenan Terdapat pedoman penerapan Tidak
hubungan keagenan Diatur

282
Perubahan PSAK 65 (Revisi 2013)

Hal PSAK 65 PSAK 4


dan
ISAK 7
Persyaratan akuntansi LK konsolidasian disusun dengan Diatur
menggunakan kebijakan yan sama

Kepentingan non Penyajiannya terpisah dari ekuitas Diatur


pengendali pemiliki entitas induk

Penentuan apakah Terdapat definisi Tidak


entitas adalah entitas Diatur
investasi
Entitas investasi Tidak dikonsolidasi tetapi mengukur Tidak
pengecualian terhadap investasinya dengan nilai wajar Diatur
konsolidasi

283
PSAK 65

Isi
LK Konsolidasian

Tujuan Lampiran
Ruang lingkup
Pengendalian Lampiran A: Definisi
Persyaratan akuntansi Lampiran B: Pedoman
Penentuan apakah Penerapan
entitas adalah entitas Lampiran C: Tanggal
investasi Efektif dan Ketentuan
Entitas investasi Transisi
pengecualian terhadap Contoh Ilustrasi (bukan
konsolidasi bagian)

Menarik PSAK 4
Menarik ISAK 7
LAMPIRAN A - DEFINISI

Aktivitas relevan (relevant activities) adalah aktivitas investee yang


secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
Entitas anak (subsidiary) adalah entitas yang dikendalikan oleh
entias lain.
Entitas induk (parent) adalah entitas yang mengendalikan satu atau
lebih entitas.
Entitas investasi (investment entity) adalah entitas yang:
(a)memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan
memberikan investor tersebut jasa manajemen investasi;
(b)menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya
adalah untuk menginvestasikan dana yang semata-mata untuk
memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya; dan
(c)mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya
yang substansial berdasarkan pada nilai wajar.
LAMPIRAN A - DEFINISI

Hak pencabutan (removal rights) adalah hak untuk mencabut


kewenangan pengambilan keputusan yang dimiliki oleh pengambil
keputusan.
Hak protektif (protective rights) adalah hak yang didesain untuk
melindungi kepentingan pihak pemegang hak protektif tanpa
memberikan kekuasaan kepada pihak tersebut atas entitas di mana
hak tersebut terkait.
Kekuasaan (power) adalah hak yang ada saat ini yang memberikan
kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas relevan.
Kelompok usaha (group) entitas induk dan entitas anaknya.
Kepentingan nonpengendali (non-controlling interest) adalah
ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung
atau tidak langsung kepada entitas induk.
Laporan keuangan konsolidasian (consolidated financial
statements) adalah laporan keuangan kelompok usaha yang di
dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas
entitas induk dan entitas anak disajikan sebagai suatu entitas
LAMPIRAN A - DEFINISI

Pengambil keputusan (decision maker) adalah entitas dengan hak


pengambilan keputusan yang merupakan prinsipal maupun agen
untuk pihak lain.
Pengendalian atas investee (control of investee). Investor
mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak
atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut
melalui kekuasaannya atas investee.
TUJUAN

Menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan


konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
(a)mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau
lebih entitas lain (entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan
konsolidasian;
(b)mendefinisikan prinsip pengendalian (control) dan menetapkan
pengendalian sebagai dasar konsolidasi;
(c) menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian
untuk mengidentifikasi apakah investor mengendalikan investee
sehingga investor mengonsolidasi investee;
(d)menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan
keuangan konsolidasian; dan
(e) mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk
mengonsolidasikan entitas anak tertentu dari entitas investasi.
RUANG LINGKUP

Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan


keuangan konsolidasian.
Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
(a) program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja
jangka panjang lain yang diatur dalam PSAK 24: Imbalan
Kerja.
(b) entitas investasi tidak perlu menyajikan laporan keuangan
konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk
mengukur seluruh entitas anaknya pada nilai wajar melalui
laba rugi sesuai dengan Paragraf 31.
PENGENDALIAN PSAK 65

Investor mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki


hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui
kekuasaannya atas investee.
Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki
seluruh hal berikut ini:
(a)kekuasaan atas investee (lihat Paragraf 10-14);
(b)eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee (lihat Paragraf 15 dan 16); dan
(c)kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk
mempengaruhi jumlah imbal hasil investor (lihat Paragraf 17 dan 18).

Eksposur
Kekuasaan Pengendalian
imbal hasil

Kemampuan
KOMPONEN PENGENDALIAN (PEDOMAN
PENERAPAN)

Tergantung pada sifat kegiatan, struktur hukum, dan


pengambilan keputusan.
Hak Hak suara, hak suara potensial, dan hak kontraktual
Hak protektif diabaikan.
Mengevaluasi dampak dari berbagai hak dan interaksi
mereka
Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak
Substantif Kemampuan saat ini untuk aktivitas relevan langsung
Tidak perlu semua hak dilaksanakan secara aktif
(pemilik mayoritas yang pasti memiliki semua
kekuasaan)
Aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi
imbal hasil investee.
Aktivitas Contoh: pembelian/penjualan, manajemen aset
Relevan keuangan, pembiayaan.
Keputusan dalam aktivitas relevan: anggaran,
perekrutan/kompensasi dari manajemen, keputusan
investasi.
KEKUASAAN

Memiliki kemampuan untuk mengarahkan aktivitas relevan, yaitu


aktivitas yang secara signifikan mempengarui imbal hasil investee.
Kekuasaan timbul dari hak. Penaksiran kekuasaan mudah
ditentukan ketika kekuasaan berasal dari instrumen ekuitas.
Penaksiran kadang kompleks dan perlu mempertimbangkan
banyak faktor.
Bukti investor mengarahkan aktivitas relevan dapat membantu
menentukan kekuasaan, namun bukti tersebut tidak dengan
sendirinya meyakinkan.
Investor yang paling mempengaruhi imbal hasil investee yang
memiliki kekuasaan.
Kekuasaan muncul dari hak termasuk:
Hak suara
Hak suara potensial
Hak menunjuk personil manajemen kunci
Hak pengambilan keputusan dalam kontrak manajemen
Hak mengganti (kick-out)
IMBAL HASIL

Investor terekspos atas imbal hasil variabel dengan investee


ketika imbal hasil investor dari keterlibatannya tersebut
berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja investee.
Imbal hasil investor dapat hanya positif, hanya negatif, atau
positif dan negatif.
Meskipun hanya satu investor yang dapat mengendalikan
investee, lebih dari satu pihak dapat berbagi imbal hasil
investee. Sebagai contoh, pemilik kepentingan nonpengendali
dapat berbagi laba atau distribusi dari investee.
Contoh:
Dividen, bunga, dan perubahan nilai investasi.
Renumerasi jasa atas atas investee, fee dan eksposur atas kerugian
pemberian bantuan likuiditas, hak residual atas likuidasi, manfaat
pajak, dan sebagainya.
Tidak tersedia bagi pihak lain, misalnya penggabungan aset
investor dan investee untuk meningkatkan nilai aset investor.
KEKUASAAN DAN IMBAL HASIL

Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya


memiliki kekuasaan atas investee dan eksposur atau hak atas
imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee,
tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya dalam mempengaruhi imbal hasil investor dari
keterlibatannya dengan investee.
Investor dengan hak pengambilan keputusan menentukan
apakah investor bertindak sebagai prinsipal atau agen.
Investor yang bertindak sebagai agen, sesuai dengan
Paragraf PP58-PP72, tidak mengendalikan investee ketika
investor tersebut melaksanakan hak pengambilan keputusan
yang didelegasikan kepada investor tersebut.
KEKUASAAN DAN IMBAL HASIL

Kekuasaan dapat dilaksanakan sendiri.


Kekuasaan dapat didelegasikan pada pihak lain
(wewenang pengambilan keputusan) melalui agen dan
prinsipal.
Ruang lingkup pengambilan keputusan.
Hak pihak lain (misalnya hak pencabutan atau
membebastugaskan pengambil keputusan tanpa sebab, dan
pembatasan diskresi pengambil keputusan).
Renumerasi (sepadan dengan jasa yg diberikan dan perjanjian
renumerasi persyaratan untuk jasa serupa)
Eksposur variabilitas imbal hasil dari kepentingan (interest) lain,
yaitu ketika memiliki kepentingan (interest) pada investee
apakah eksposurnya berbeda dg investor lain.
AKTIVITAS RELEVAN

Aktivitas relevan (penentuan kebijakan operasional dan


keuangan):
Penjualan dan pembelian barang atau jasa;
Pengelolaan aset keuangan;
Seleksi, akuisisi, dan pelepasan aset;
Riset dan pengembangan produk atau proses baru;
Penentuan struktur pendanaan atau perolehan pendanaan.
Keputusan aktivitas relevan
Keputusan operasional dan permodalan investe (misal
anggaran);
Penunjukan dan pemberian renumerasi personil manajemen
kunci atau penyedia jasa atau pemutusan hubungan kerja
tersebut.
TUJUAN DAN DESAIN INVESTEE

Traditional Entities
Hak suara sebagai faktor dominan; pihak yang memiliki hak
suara yang cukup untuk menentukan kebijakan operasional
dan keuangan investee merupakan pihak yang
mengendalikan investee (pemegang hak suara mayoritas).

Structured Entities
Hak suara bukan merupakan faktor yang dominan (hak suara
hanya terkait tujuan administratif).
Hak suara;
Risiko terhadap investor (desain paparan, desain pihak yang
terpapar, dan apakah investor terpapar risiko tersebut).

Tujuan setiap investor, alasan keterlibatan investor


dengan investee, dan bagaimana keterlibatan
tersebut
HAK SAAT INI

Indikator Utama
Hak suara;
Hak untuk menunjuk, memindahtugaskan, atau mengganti
personil manajemen kunci;
Hak menunjuk atau mengganti entitas lain yang
mengarahkan aktivitas relevan;
Hak mengarahkan investee untuk melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan investor;
Hak lain (misalnya hak pengambilan keputusan dalam
kontrak manajemen).
HAK SAAT INI

Indikator Tambahan
Dapat menunjuk atau menyetujui personil manajemen kunci;
Dapat mengarahkan investee melakukan atau memveto
perubahan terhadap transaksi untuk kepentingan investor;
Dapat mendominasi proses nominasi organ pengatur atau
memperoleh mandat dari pemegang suara lain;
Personil manajemen kunci investee adalah pihak berelasi
dengan investor (misal CEO investee adalah juga CEO investor);
Mayoritas organ pengatur investee adalah pihak berelasi
dengan investor.
HAK SAAT INI

Indikator Lain
Personil manajemen kunci investee adalah karyawan atau
mantan karyawan investor;
Kegiatan operasional investee bergantung pada investor;
Porsi signifikan aktivitas investee melibatkan investor atau atas
nama investor;
Eksposur atau hak atas imbal hasil tidak proporsional lebih
besar daripada hak suara.
HAK SAAT INI

HAK SUBSTANTIF
Kemampuan praktis untuk melaksanakan hak tersebut.
Terdapat hambatan (ekonomi dan lain)? Misal insentif
keuangan atau penalti, ketentuan hukum atau
regulasi,dsb
Ketika perlu persetujuan pihak lain, terdapat mekanisme
untuk melaksanakan hak secara kolektif?
Para pihak yg memiliki hak akan memperoleh manfaat
dari hak tsb?
Hak substantif jika dapat dilaksanakan ketika perlu
dibuat keputusan arah aktivitas relevan
Hak substantif dapat dilaksanakan saat ini
(umumnya) atau tidak saat ini
HAK SAAT INI

Hak Protektif
Melindungi pemilik hak, tetapi tanpa kekuasaan atas investee
(misalnya hak kreditur untuk membatasi penggunaan dana
pinjaman dan mengambil alih aset jika debitur gagal bayar).
Hak veto umumnya merupakan hak protektif;
Waralaba
Pewaralaba (franchisee) memberi hak ke pemilik waralaba
(franchisor) untuk melindungi merek waralaba franchisor
memiliki hak protektif (dukungan keuangan franchisor dan
paparan variabilitas imbal hasil dari franchisee).
HAK SUARA

Hak suara mayoritas memiliki kekuasaan.


Hak suara mayoritas tanpa kekuasaan:
Aktivitas relevan diarahkan pihak lain
berdasarkan perjanjian dan pihak lain tersebut
bukan agen dari investor;
Hak suara tidak substantif (misalnya aktivitas
relevan diarahkan oleh Pemerintah, Pengadilan,
kurator, likuidator, dan sebagainya.
HAK SUARA

Hak suara bukan mayoritas kekuasaan (pengendalian de-facto,


kemampuan praktis untuk mengarahkan aktivitas relevan secara
sepihak):
Ukuran relatif hak suara investor terhadap ukuran dan sebaran
pemegang hak suara lain (besaran hak suara, besaran hak suara
relatif, dan jumlah banyak pihak lain bertindak bersama);
Hak suara potensial;
Hak dalam pengaturan kontraktual;
Fakta dan keadaan tambahan.
CONTOH HAK SAAT INI

RUPS menentukan arah aktivitas relevan dan dijadwalkan


dilakukan delapan bulan lagi. Pemegang saham individual atau
kolektif sebesar 10% dapat meminta RUPSLB paling cepat 30 hari
setelah pemberitahuan kepada pemegang saham lain.
Investor memiliki hak suara mayoritas investee: hak substantif;
Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham
mayoritas investee dengan tanggal penyelesaian dalam 25 hari: hak
substantif;
Investor memiliki opsi substantif untuk memperoleh saham mayoritas
investee dalam 25 hari: hak substantif;
Investor memiliki forward contract untuk memperoleh saham
mayoritas investee dalam 6 bulan: bukan hak substantif.
HUBUNGAN KEAGENAN
Investor A mempunyai Investor B mempunyai
kemampuan untuk kemampuan untuk
mengarahkan mengarahkan
Persetujuan Regulator

Mengembangkan dan Memproduksi dan


memasarkan produk memasarkan produk

Siapakah yang mempunyai kekuasaan atas investee?


Apakah aktivitas relevan investee?
Berbagai macam faktor perlu dipertimbangkan:
(a) tujuan dan desain investee,
(b) faktor yang menentukan marjin laba, pendapatan, dan nilai investee maupun nilai
dari produk,
(c) dampak imbal hasil investee yang dihasilkan dari wewenang pengambilan keputusan
masing-masing investor pada huruf (b),
(d) eksposur investor atas variabilitas imbal hasil,
(e) ketidakpastian dan usaha dalam memperoleh persetujuan regulator,
(f) investor mana yang mengendalikan produk ketika tahap pengembangan telah
berhasil.
Seluruh fakta dan keadaan harus dipertimbangkan dan memerlukan
pertimbangan (judgement).
Perlu penilaian kembali jika fakta dan keadaan berubah.
CONTOH

A memiliki 45% hak suara B; sisa 55% hak suara B dimiliki oleh
berbagai pihak yang tersebar secara luas (tidak ada salah satu
pihak yang memiliki > 1% hak suara).
A memiliki kekuasaan atas B, karena A mempunyai hak suara
mayoritas B (berdasarkan ukuran absolut).

C memiliki 45% hak suara D; sisa 55% hak suara D dimiliki oleh dua
pihak lain (masingmasing memiliki 26%) dan 3% dimiliki oleh tiga
pihak lain, masing-masing 1%.
C tidak memiliki kekuasaan atas D, karena jika dua pihak yang
memiliki masingmasing 26% secara bersama-sama dapat
mencegah pihak C untuk mengambil keputusan terkait aktivitas
relevan.
CONTOH

E memiliki 45% hak suara F; sisa 55% hak suara F dimiliki secara
tersebar oleh 11 pemegang saham yang masing-masing memiliki
5%.
Ukuran kepemilikan hak suara E dan penyebaran hak suara lain
tidak secara konklusif menentukan apakah E memiliki kekuasaan
atas F. Fakta dan keadaan lain harus dipertimbangkan untuk
menentukan apakah E memiliki kekuasaan atas F.

C memiliki 40% hak suara D; sisa 40% hak suara D dimiliki oleh G,
sebesar 15% dimiliki dana pesiun perusahaan, dan lainnya dimiliki
oleh pihak lain yang masing-masing memegang kurang dari 1%.
C memiliki kekuasaan atas D, karena dana pernsiun tidak mungkin
memiliki keputusan yang berbeda dengan perusahaan, sehingga
secara de facto entitas C mengendalikan D.
CONTOH

AAA memiliki 35% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 5%, dan 50% pemegang saham
lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir
dihadiri oleh 75% pemegang saham. AAA tidak memiliki
kekuasaan atas BBB.

AAA memiliki 38% hak suara BBB, tiga pemegang saham lain
memiliki masing-masing 4%, dan 50% pemegang saham
lainnya dengan masing-masing kurang 1%. RUPS terakhir
dihadiri oleh 75%. AAA memiliki kekuasaan atas BBB?
PERSYARATAN AKUNTANSI

Entitas induk menyusun laporan keuangan konsolidasian


dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk
transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor
memperoleh pengendalian atas investee dan berakhir ketika
investor kehilangan pengendalian atas investee.
Paragraf PP109PP116 menetapkan pedoman penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
KEPENTINGAN NONPENGENDALI

Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di


ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah
dari ekuitas pemilik entitas induk.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya
pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah
transaksi ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik).
Paragraf PP117PP119 menetapkan pedoman akuntansi
untuk kepentingan nonpengendali dalam laporan keuangan
konsolidasian.
KEHILANGAN PENGENDALIAN

Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak,


maka entitas induk:
menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu
dari laporan posisi keuangan konsolidasian;
mengakui sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai
wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya
mencatat sisa investasi tersebut dan setiap jumlah terutang oleh
atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain yang
relevan. Nilai wajar tersebut dianggap sebagai nilai wajar pada saat
pengakuan awal aset keuangan sesuai dengan PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran atau (jika sesuai) biaya
perolehan pada saat pengakuan awal investasi pada entitas
asosiasi atau ventura bersama;
mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya
pengendalian yang dapat diatribusikan pada kepentingan
pengendali terdahulu.
KEHILANGAN PENGENDALIAN PP98

Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas
induk:
a. menghentikan pengakuan:
i. aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada jumlah
tercatatnya ketika pengendalian hilang; dan
ii. jumlah tercatat setiap kepentingan nonpengendali pada entitas anak
terdahulu ketika pengendalian hilang (termasuk setiap komponen
penghasilan komprehensif lain yang diatribusikan pada kepentingan
nonpengendali).
b. mengakui:
i. nilai wajar pembayaran yang diterima (jika ada) dari transaksi, peristiwa,
atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya pengendalian;
ii. jika transaksi, peristiwa, atau keadaan yang mengakibatkan hilangnya
pengendalian melibatkan distribusi saham entitas anak kepada pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik;dan
iii. setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya
pada tanggal hilangnya pengendalian.
KEHILANGAN PENGENDALIAN PP98

c. reklasifikasi ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo


laba jika disyaratkan oleh SAK lain, jumlah yang diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dalam kaitan dengan entitas anak
atas dasar yang dijelaskan dalam paragraf PP99;
d. mengakui perbedaan apapun yang dihasilkan sebagai keuntungan
atau kerugian dalam laba rugi yang diatribusikan kepada entitas
induk.

Paragraf PP99
Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka
entitas induk mencatat seluruh jumlah yang diakui sebelumnya dalam
penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan entitas anak
tersebut dengan dasar yang sama yang disyaratkan jika entitas induk
telah melepaskan secara langsung aset dan liabilitas terkait, yaitu ke
laba rugi atau saldo laba.
HAK SUARA POTENSIAL

Instrumen yang dapat dikonversi menjadi saham: option,


forward, convertible instrument, dan sebagainya.
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang
saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak
suara potensial yang dimiliki oleh entitas lain,
dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas
mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional entitas lain.
Pertimbangan hak suara potensi secara substansi: harga
exercise , cash dan pendanaan yang tersedia, dan periode
exercise.
Dipertimbangkan secara individual atau kombinasi.
Tidak dikeluarkan: modal ventura, reksa dana, dan unit
perwalian
Aktivitas tidak sama tetap dikonsolidasi: segmen operasi
CONTOH KEHILANGAN
PENGENDALIAN
Entitas A memiliki 100% saham Entitas B (aset neto 500)
Entitas A menjual 85% saham Entitas B, sisa 15% saham Entitas B
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual (AFS).
Hasil penjualan 85% saham Entitas B 750
Nilai wajar sisa 15% saham Entitas B 130
Aset keuangan tersedia untuk dijual 130
Kas 750
Investasi pada Entitas B (entitas anak) 500
Keuntungan 380

Perhitungan keuntungan:
85% 750 (85% x 500) 325
15% 130 (15% x 500) 55
Total 380

316
CONTOH TIDAK KEHILANGAN
PENGENDALIAN

Entitas A memiliki 100% saham Entitas B (aset neto 4.000)


Entitas A menjual 10% saham Entitas B dengan harga 500

Kas 500
Investasi pada Entitas B (10% x 4.000) 400
Tambahan modal disetor 100

317
PENGGABUNGAN TRANSAKSI

Disepakati pada waktu sama atau terkait;


Transaksi tunggal secara komersial;
Ketergantungan antar perjanjian;
Secara ekonomi, tidak dapat dijustifikasi secara individual,
tetapi dapat dijustifikasi secara gabungan.

318
CONTOH PENGGABUNGAN TRANSAKSI

Entitas A memiliki 70% saham Entitas B (aset neto 1.100)


Pada Desember 20X1, Entitas A menjual 19% saham Entitas B dengan
harga 200
Pada Februari 20X2, Entitas A menjual 51% saham Entitas B dengan harga
550
Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasil penjualan (200 + 550) 750
Bagian aset neto (70% x 1.100) (770)
Pengendalian
Kerugianhilang pada Febuari 20X2 sehingga
( 20) Entitas A tetap
mengkonsolidasi Entitas B untuk tahun 20X1.
Des Kas 200
Uang muka 200
Feb Kas 550
Uang muka 200
Kerugian 20
Investasi pada Entitas B 770

319
CONTOH PENGGABUNGAN TRANSAKSI

Entitas A memiliki 70% saham Entitas B (aset neto 1.100)


Pada Desember 20X1, Entitas A menjual saham Entitas B dengan harga
750
Kas diterima oleh Entitas A sebesar 200 pada Desember 20X1, dan sisanya
sebesar 550 diterima pada Februari 20X2.
Kedua transaksi diperlakukan sebagai transaksi tunggal
Hasil penjualan 750
Bagian aset neto (70% x 1.100) (770)
Kerugian ( 20)
Pengendalian hilang pada Desember 20X1 sehingga Entitas A tidak
mengkonsolidasi Entitas B untuk tahun 20X1.
Des Kas 200
Piutang 550
Kerugian 20
Investasi pada Entitas B 770
Feb Kas 550
Piutang 550
320
HUBUNGAN KEAGENAN

Manajer investasi/aset bertindak


Haruskah manajer sebagai prinsipal - mengonsolidasi
investasi mengonsolidasi
reksa dana yang
Manajer investasi/aset bertindak
dikelolanya?
sebagai agen - tidak
mengonsolidasi

Hal- hal yang dipertimbangkan dalam menentukan apakah manajer


investasi/aset adalah agen:
a) ruang lingkup wewenang pengambilan keputusannya atas investee;
b) hak yang dimiliki pihak lain;
c) remunerasi yang menjadi haknya sesuai dengan perjanjian remunerasi;
d) eksposur pengambil keputusan terhadap variabilitas imbal hasil yang berasal
dari kepentingan lain yang dimilikinya dalam investee.
Pembobotan berbeda diterapkan untuk setiap faktor berdasarkan fakta dan
keadaan tertentu.
PENGECULIAN KONSOLIDASI

Entitas investasi dikecualikan dari konsolidasi.


Entitas investasi adalah entitas yang:
a) memperoleh dana dengan tujuan jasa manajemen investasi;
b) tujuan bisnisnya untuk menginvestasikan dana yang semata-mata
untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal, penghasilan
investasi, atau keduanya; dan
c) mengukur dan mengevaluasi pada nilai wajar.

Karakteristik khusus entitas yang harus dipertimbangkan entitas


dalam menaksir apakah dirinya merupakan entitas investasi atau
bukan, yaitu:
a) Memiliki lebih dari satu investasi;
b) Memiliki lebih dari satu investor;
c) Memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari
entitas; dan
d) Memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk ekuitas atau kepentingan
serupa.
TEKNIK DAN PROSEDUR
KONSOLIDASI
Menggabungkan LK entitas induk dan entitas anak: menjumlahkan
pos-pos sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, dan beban.

1 2 3
Investasi entitas Kepentingan Saldo, transaksi,
induk pada anak nonpengendali penghasilan, dan
dengan porsi entitas diidentifikasi: beban intra
atas ekuitas anak ekuitas awal dan kelompok usaha
dieliminasi (muncul perubahan, laba/rugi dieliminasi secara
goodwill) penuh: belum
direaliasi, dampak
pajak penghasilan
ELIMINASI

Investasi
Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak;
Jika kepemilikan pada entitas anak tidak 100%, maka akan
muncul kepentingan nonpengendali;
Perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas
entitas anak pada tanggal akuisisi diperhitungkan dalam
konsolidasi (nilai wajar yang dikonsolidasi;
Goodwill muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai
wajar.
Akun
Utang-piutang antara anak dan induk dieliminasi.
Transaksi
Transaksi yang diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga,
transaksi antara induk dan anak dieliminasi.
ELIMINASI TRANSAKSI

Persediaan
Penjualan dan harga pokok penjualan;
Jika barang belum terjual, maka laba yang belum direalisasi
harus dikurangkan dari nilai persediaan dan mempengaruhi
laba yang telah diakui.
Aset tetap
Pada tahun terjadinya transaksi tidak mengakui
keuntungan/ kerugian dari transaksi tersebut;
Laba yang ada dalam aset tersebut dieliminasip
Nilai penyusutan disesuaikan.
Obligasi
Obligasi diakui hanya sebesar obligasi pada pihak eksternal;
Pendapatan/beban bunga dieliminasi.
LABA YANG BELUM DIREALISASI

Keuntungan dan kerugian dari transaksi intra


kelompok usaha yang diakui dalam persediaan,
aset tetap, dan obligasi dieliminasi:
Mempengaruhi nilai aset dan liabilitas.
Mempengaruhi laba/rugi periode berjalan: harga pokok
penjualan, beban bunga, dan penyusutan.
Jika terdapat penjualan hulu dari entitas induk,
maka laba yang disesuaikan mempengaruhi
bagian laba induk.
Jika terdapat penjualan hilir dari entitas anak, maka
laba yang disesuaikan mempengaruhi bagian
laba/ kepentingan nonpengendali, karena laba
terjadi di entitas anak.
TANGGAL LAPORAN KEUANGAN

LK yang digunakan untuk menyusun LK


konsolidasian disusun dengan tanggal yang sama.
Jika tidak sama, menyusun LK dengan tanggal
yang sama, kecuali tidak praktis.
Jika tanggal berbeda, penyesuaian dilakukan atas
dampak transaksi/peristiwa yang signifikan (tidak
lebih dari 3 bulan).
Lama periode pelaporan dan perbedaan antar
akhir periode, sama dari periode ke periode.
PROSEDUR

LK konsolidasian menggunakan kebijakan


akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa
lain dalam keadaan yang serupa.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas
induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat
sebagai transaksi ekuitas.
KETENTUAN TRANSISI

Tanggal efektif: 1 Januari 2015.


Ketentuan transisi:
Menerapkan pernyataan ini secara retrospektif sesuai PSAK
25;
Referensi untuk Periode Terdekat Sebelumnya
PSAK 65 menggantikan PSAK 4 dan ISAK 7
KETENTUAN TRANSISI

Tidak terjadi perubahan status konsolidasi: tidak


ada penyesuaian.
Terjadi perubahan status konsolidasi menjadi tidak
dikonsolidasi: berlaku retrospektif
Terjadi perubahan status konsolidasi menjadi
dikonsolidasi: konsolidasi sejak tanggal entitas
memiliki pengendalian tanpa goodwill,
penyesuaian saldo awal ekuitas.
PP HAK SUARA POTENSIAL

Perbedaan pengaruh signifikan, pengendalian bersama, dan


pengendalian.
Hak suara potensial tidak ada jika tidak memiliki substansi
ekonomi.
Ilustrasi:
Contoh opsi posisi tidak untung (out of the money);
Kemungkinan pelaksanaan atau konversi;
Hak lainnya yang mempunyai potensi untuk meningkatkan hak
suara suatu entitas atau mengurangi hak suara entitas lain;
Maksud manajemen;
Kemampuan manajemen.
ILUSTRASI 1: HAK SUARA
POTENSIAL

Issued Percentage Issued Potential Total shares Percentag


ordinary of ordinary share shares from (issued and e of total
shares shares warrants warrants potential) shares

Company
10,000,000 50% 5,000,000 10,000,000 20,000,000 62.50%
A
Other
10,000,000 50% 1,000,000 2,000,000 12,000,000 37.50%
investors

Total 20,000,000 100% 6,000,000 12,000,000 32,000,000 100.00%

Although Company A owns only 50% of the total issued ordinary shares, its
holding of the share warrants gives it de facto control over Company B
Ilustrasi 2: Goodwill

Entitas A membeli seluruh kepemilikan saham di Entitas B


dengan harga 20,000. Pada tanggal tersebut ekuitas Entitas B
terdiri dari:
Saham 5,000
Saldo laba 6,000.
Saham dan saldo laba dielminasi dengan harga perolehan
investasi, selisihnya akan dicatat sebagai goodwill.
Harga perolehan 20,000
Dikurangi : Net aset Entitas B
Saham 5,000
Saldo Laba 6,000
11,000
Goodwill 9,000

333
ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA

PT Induk mengakuisi 80% saham PT Anak dengan mengeluarkan kas sebesar


1.200.000. Jumlah tercatat ekuitas PT Anak pada tanggal akuisisi adalah 1.000.000.
Terdapat perbedaan jumlah tercatat dan nilai wajar sebesar 300.000, yaitu tanah
200.000 dan gedung 100.000 (masih memiliki masa manfaat 10 thn). Laba PT Anak
selama tahun tersebut adalah 200.000 dan dividen yang dibagikan 100.000
Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000

Induk Anak Induk Anak


Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.500.000 Ekuitas 6.000.000 1.000.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.000.000 8.200.000 2.000.000


ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA

Goodwill = Investasi (% Kepemilikan X FV Aset)


Nilai wajar aset = 1.000.000 + 300.000 = 1.300.000 Aset
Goodwill = 1.200.000 (80% x 1.300.000) = 160.000 menjadi
Goodwill untuk induk lebih
Goodwill untuk NCI = (160.000/80%) x 20% = 40.000 besar
Jika goodwilll hanya untuk induk = 160.000
Jika untuk induk dan kepentingan nonpengendali = 200.000

Aset digabungkan sebesar nilai wajar 1.500.000 + 300.000 = 1.800.000


Kepentingan nonpengendali = 20% x 1.300.000 = 260.000

Induk Anak Induk Anak

Aset lancar 3.200.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.000.000


ILUSTRASI 3: PENGGABUNGAN USAHA

Induk Anak Induk Anak


Aset lancar 2.000.000 500.000 Liabilitas 2.200.000 1.000.000

Aset tidak lancar 5.000.000 1.800.000 Ekuitas 6.000.000 1.300.000

Investasi di anak 1.200.000

8.200.000 2.300.000 8.200.000 2.300.000

Konsolidasi Konsolidasi
Aset lancar 2.500.000 Liabilitas 3.200.000
Aset tidak 6.800.000 Ekuitas 6.000.000
lancar
Goodwill 200.000 Non 300.000
pengendali
9.500.000 9.500.000

336
ILUSTRASI 4: PENGGABUNGAN USAHA
BERTAHAP

Entitas A memiliki 20% saham Entitas B dengan nilai 320 juta. Total jumlah
tercatat Entitas B adalah 1.500 juta.
Entitas A membeli tambahan 60% saham entitas B dengan harga 1.200 juta.
Nilai wajar aset B pada tanggal adalah 1.800 juta.

Total kepemilikan baru = 20% + 60% = 80%.


Nilai wajar 60% saham yang baru = 1.200; 100% = 2.000
Nilai wajar aset yang dibeli 1.800:
Goodwill total 2.000 - 1.800 = 200; Goodwill NCI = 40
Goodwiil induk = 1.600 (80% x 1.800) = 1.600 1.440 = 160
Kepemilikan lama = 20% x 2.000 = 400; Keuntungan 400 - 320 = 80.
Investasi yang baru sebesar 80% x 2000 = 1.600
Jurnal:
Investasi 1.200
Kas 1.200
Investasi 80
Keuntungan investasi 80
ILUSTRASI 5

Entitas A membeli 60% saham Entitas B pada 1 Januari 20X1 (40%


kepentingan nonpengendali) dengan harga 18.000. Pada tanggal
akusisi, ekuitas Entitas B adalah :
Saham 5.000
Saldo laba 15.000
Laba setelah pajak pada 31 December 200X1 adalah 10,000 dan saldo
laba 25.000.
Selisih harga perolehan dan nilai wajar aset adalah goodwill
Harga perolehan 18,000
Kepentingan nonpengendali (40% (5,000+15,000)) 8,000
Total 26,000
Net Aset Entitas B (5,000 + 15,000) (20.000)
Goodwill 6,000
Kepentingan nonpengendali akhir periode 12,000 (40% x
(5,000+25,000)).
Bagian laba untuk kepentingan nonpengendali 4,000 (40% x 10,000).
Dalam saldo laba konsolidasian, terdapat bagian induk atas
peningkatan saldo laba sebesar 6,000 (60% x (25,000 - 15,000)).
Saldo laba sebelum akuisisi dieliminasi dengan harga perolehan.
338
ILUSTRASI 6

PT I mengakuisisi PT A pada tanggal 1 Januari 20X0


dengan harga 6.000.
Pada saat akuisisi, nilai aset tetap PT A 1.000 lebih
tinggi dari jumlah tercatatnya.
Aset tetap didepresiasi 5 tahun.
ILUSTRASI 6: KONSOLIDASI 100%

PT I PT A Elimination Consolidated
Cash 25.000 2.000 27.000
Securities 30.000 3.000 33.000
Loans 255.000 30.000 285.000
Plant assets 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in PT A 6.000 (6.000) -
Goodwill 1.000 1.000
326.000 39.000 (4.000) 361.000
Time deposit 250.000 32.000 282.000
Liability 11.000 3.000 14.000
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
326.00 39.000 (4.000) 361.000
ILUSTRASI 7

PT I mengakuisisi 70% kepemilikan PT A pada tanggal


1 Januari 20X0 dengan harga 4.000.
Pada tanggal akuisisi, nilai aset PT A 1.000 lebih tinggi
dari jumlah tercatatnya.
Aset disusutkan selama 5 tahun.
ILUSTRASI 7 : KONSOLIDASI KURANG
100%

PT I PT A Elimination Consolidated
Cash 26.000 2.000 28.000
Securities 30.000 3.000 33.000
Loans 255.000 30.000 285.000
Plant assets 10.000 4.000 1.000 15.000
Investment in PT A 4.000 (4.000) -
Goodwiil 500 500
325.000 39.000 (2.500) 361.500
Time deposit 250.000 32.000 282.000
Liabilities 10.000 3.000 13.000
NCI 1.500 1.500
Common stock 20.000 1.000 (1.000) 20.000
Retained Earning 45.000 3.000 (3.000) 45.000
325.000 39.000 (2.500) 361.500
ILUSTRASI 8

PT I memiliki 60% kepemilikan saham PT A.


Berikut ini laporan keuangan tersendiri kedua perusahaan:
PT I
Piutang usaha 280.000, termasuk 50.000 dari PT A
Utang usaha 220.000, termasuk 10.000 dari PT A
PT A
Piutang usaha 125.000, termasuk 10.000 dari PT I
Utang usaha 95.000, termasuk 50.000 dari PT I

Angka-angka berikut ini dimasukkan dalam laporan posisi keuangan


konsolidasian kedua entitas:
Piutang usaha: 280.000 - 50.000 + 125.000 - 10.000 = 345.000
Utang usaha: 220,000 - 10.000 + 95.000 - 50.000 = 255.000

Saldo utang-piutang dieliminasi penuh.


Piutang usaha dan utang
usaha hanya memasukkan saldo dari pihak ketiga.
343
ILUSTRASI 9

PT Induk memiliki 75% kepemilikan PT Anak. Pada akhir periode pelaporan, entitas
memiliki persedian yang dibeli dari entitas lain seharga 50.000 ditambah biaya
tambahan (cost plus) 25%.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian telah disusun tanpa
penyesuaian sehubungan dengan kepemilikan persediaan ini.
Penyesuaian dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk
persediaan, Kepentingan Nonpengendali, dan saldo laba ditetapkan
berdasarkan asumsi sebagai berikut:
Asumsi 1: PT Induk memegang persediaan yang dibeli dari PT Anak.
Asumsi 2: PT Anak memegang persediaan yang dibeli dari PT Induk.
Berdasarkan kedua asumsi tersebut, 10.000 dari laba harus dikeluarkan
dari nilai tercatat persediaan (25/125 x 50.000 =
10.000). Jumlah ini dihapus dari saldo laba penjual.
Asumsi 1 PT Anak adalah penjualan
Bagian dari pengurangan tersebut adalah untuk mengurangi kepentingan
nonpengendali sehingga kepentingan nonpengendali berkurang sebesar
25% dari 10.000 = 2.500 dan saldo laba (berkurang) sebesar 75% = 7.500.
Asumsi 2 PT Induk adalah penjual
Seluruh 10.000 mengurangi saldo laba.
344
UJI PEMAHAMAN 1

Berikut ini istilah yang menggambarkan laporan


keuangan entitas induk yang investasinya
diperhitungkan berdasarkan kepentingan langsung
adalah:
a. Laporan keuangan tunggal
b. Laporan keuangan gabungan
c. Laporan keuangan terpisah
d. Laporan keuangan konsolidasi.

345
UJI PEMAHAMAN 2

PT Paimo memiliki 75% kepemilikan saham PT Surti. Berikut ini adalah


laporan keuangan tersendiri kedua entitas:

PT Paimo:
Piutang usaha 1.040.000, termasuk 30.000 dari PT Surti.
PT Surti:
Piutang usaha 215.000, termasuk 40.000 dari PT Paimo.

Berdasarkan PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian, berapakah


piutang usaha dalam Laporan Posisi Keuangan ?
a. 1.215.000
b. 1.225.000
c. 1.255.000
d. 1.185.000

346
UJI PEMAHAMAN 3

PT Papa mengakuisisi 60% saham PT Sony ketika ekuitas PT Sony


terdiri dari modal saham 100.000 dan saldo laba 150.000.

Laporan posisi keuangan PT Sony menunjukkan modal saham


100.000, saldo laba 300.000, dan keuntungan revaluasi 75.000.

Berapakah Kepentingan Nonpengendali yang disajikan


dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian?
a. 150.000
b. 160.000
c. 190.000
d. 90.000

347
UJI PERMAHAMAN 4

PT Besak memiliki 70% kepemilikan saham PT Kecik.


Pada akhir tahun berjalan, PT
Besak memegang persediaan yang dibeli dari PT Kecik seharga
270.000 dengan keuntungan 20%.
Penyesuaian apa yang dilakukan dalam
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian untuk
Kepentingan Nonpengendali dan Saldo Laba?

Kepentingan Nonpengendali Saldo Laba


a. Tidak ada perubahan
Berkurang 45.000
b. Tidak ada
perubahan Berkurang 54.000
c. Berkurang 16.200 Berkurang 37.800
d. Berkurang 13.500 Berkurang 31.500
348
UJI PEMAHAMAN 5

PT Gede memiliki 65% kepemilikan saham PT


Kecit. Pada hari terakhir periode akuntansi, PT Kecit
menjual aset tidak lancar ke PT Gede dengan harga
200.000. Jumlah tercatat aset tersebut adalah 160.000 dan
harga perolehannya 500.000.

Penyesuaian apa yang dibuat untuk aset tidak lancar dan saldo
laba?
Aset tidak lancar Saldo laba
a. Meningkat 300.000 Meningkat 195.000
b. Berkurang 40000 Berkurang 26.000
c. Berkurang 40000 Berkurang 40.000
d. Meningkat 300.000 Meningkat 300.000

349
UJI PEMAHAMAN 6

PT Gunung memiliki 75% kepemilikan saham PT Bukit. Pada tanggal


31 Desember 20X1, hari terakhir periode akuntansi, PT Bukit menjual
aset tidak lancar ke PT Gunung dengan harga 200.000. Jumlah
tercatat aset adalah 160,000 dan harga perolehannya 500.000.

Penyesuaian apa yang dibuat dalam Laporan Posisi Keuangan


Konsolidasian untuk saldo laba dan Kepentingan Nonpengendali?

Saldo laba Kepentingan Nonpengendali


a. Meningkat 225.000 Meningkat 75.000
b. b. Meningkat 300.000 Tidak ada perubahan
c. Berkurang 30,000 Berkurang 10.000
d. Berkurang 40.000 Tidak ada perubahan

350
UJI PEMAHAMAN 7

PT Adam memiliki 65% kepemilikan saham PT Habil. Pada tanggal


31 Desember 20X1, hari terakhir periode akuntansi, PT Adam
menjual aset tidak lancar ke PT Habil dengan harga 1.000. Biaya
perolehan aset tersebut adalah 2.500 dan jumlah tercatatnya 800.

Penyesuaian apa yang harus dibuat dalam Laporan Posisi


Keuangan Konsolidasian untuk aset tidak lancar dan Kepentingan
Nonpengendali?

Aset tidak lancar Kepentingan Nonpengendali


a. Meningkat 1.500 Meningkat 525
b. Berkurangi 200 Tidak ada perubahan
c. Berkurang 200 Berkurang 70
d. Meningkat 1.500 Tidak ada perubahan

351
UJI PEMAHAMAN 8

PT Investee membeli peralatan pada tanggal 1 Januari 20X1


dengan harga 800.000. Peralatan ini disusutkan 8 tahun dan tidak
ada nilai residu.
Pada tanggal 1 Januari 20X4, PT Investor mengakuisisi 100%
kepemilikan saham PT Investee. Nilai wajar peralatan diperkirakan
460.000 dan sisa masa manfaatnya 5 tahun.
Nilai wajar tidak dimasukkan dalam pembukuan PT Investee dan
beban penyusutan dihitung dengan dasar harga perolehan.
Penyesuaian apa yang harus dibuat untuk jumlah tercatat aset dan
beban penyusutan dalam Laporan Posisi Keuangan untuk
menyusun Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 20X5?
Beban Depresiasi Jumlah tercatat
a. Meningkat 8.000 Meningkat 24.000
b. Meningkat 8.000 Berkurang 24.000
c. Berkurang 8.000 Meningkat 24.000
d. Berkurang 8.000 Berkurang 24.000

352

Вам также может понравиться