Вы находитесь на странице: 1из 49

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

Tanggal pengkajian : 25 Juli 2005

Jam : 08.00 WIB

Oleh : Dani Martalaga

Tempat : Ruang Bougenville 2 RS Dr.Sardjito

Metode : Observasi, wawancara, pemeriksaan

fisik dan studi dokumen

1. Identitas

a. Pasien

1) Nama : Tn HM

2) Umur : 64 tahun

3) Pekerjaan : Petani

4) Pendidikan : SLTA

5) Agama : Islam

6) Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

7) Alamat : Widomartani, Ngemplak

Sleman Yogyakarta

8) Diagnosa keperawatan : Serosis Hepatis

9) Tanggal masuk rumah sakit : 13 juli 2005

10)No CM : 00.08.88.54
b. Keluarga/Penanggung Jawab

1) Nama : Ny A

2) Umur : 50 tahun

3) Pekerjaan : Petani/Ibu rumah tangga

4) Pendidikan : SLTA

5) Hubungan dengan Klien : Istri klien

2. Riwayat Kesehatan

a. Kesehatan Klien

1) Riwayat Kesehatan Sekarang

Klien mengeluh tidak nafsu makan, makan sedikit,

perut terasa sebah, bila batuk perut terasa kencang-

kencang. Klien terpasang infus Dextrose 10% sejak 24 Juli

2005. Tiga hari sebelum masuk Rumah Sakit Dr. Sardjito,

klien mengeluh diare. Tidak sembuh-sembuh selama 3 hari

berturut-turut, sampai akhirnya klien merasa lemas dan perut

tambah membesar, kaki udem. Akhirnya klien dibawa ke

Rumah Sakit Dr. Sardjito untuk mondok.

2) Riwayat Kesehatan Yang Lalu

Sebelumnya Klien sudah pernah mondok di Rumah

Sakit dengan diagnosa yang sama sebanyak 5 kali, namun

klien belum pernah menderita penyakit lain sebelumnya.


b. Kesehatan keluarga

1) Genogram menurut Friedman (1998)

Keterangan :

: laki-laki

: perempuan

: sakit sama dengan klien

: perem puan dan laki-laki yang meninggal dunia

: hubungan keturunan

: hubungan pernikahan

: tinggal serumah dengan klien

: klien yang diidentifikasi

2) Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga mengatakan bahwa ayah klien pernah menderita

penyakit yang mempunyai ciri-ciri yang sama dengan klien.


3. Pola Kebiasaan

a. Aspek Fisik-Biologis

1) Pola Nutrisi

a) Sebelum sakit

Klien maka 3 kali sehari dengan porsi 1 piring, menu

terdiri dari nasi, sayur, lauk (ikan, tempe, tahu, telur,

daging) secara berganti-ganti tanpa ada makanan

pantangan sebelumnya. Minum air putih kurang lebih 6-7

gelas sehari.

b) Selama sakit

Klien diharuskan makan dengan menu diet hati II yaitu

diet dalam bentuk lunak. Klien tidak pernah

menghabiskan makanan yang disajikan. Pada pagi ini

diet yang diberikan dari Rumah Sakit belum dimakan

klien mengatakan bahwa perutnya sudah penuh. klien

hanya makan biskuit 3 potong kecil.

2) Pola Eliminasi

a) Sebelum sakit

Klien b.a.b 1 kali sehari pada waktu pagi hari, dengan

konsistensi lunak, bau khas feses dan tidak ada keluhan

nyeri nyeri saat bab.


Klien b.a.k kurang lebih 6 kali sehari, dengan warna

kuning jernih dan bau khas urine.

b) Selama sakit

Klien b.a.b 5-6 kali sehari dengan konsistensi agak cair.

warna gelap dan bau khas feses.

Klien b.a.k 6-7 kali sehari dengan jumlah kurang lebih

750 cc sehari.

3) Pola Aktifitas Istirahat-Tidur

a) Sebelum sakit

1)) Keadaan aktifitas sehari-hari

Klien beraktifitas sebagai petani, klien sering

mengikuti kerja bakti di kampungan, bahkan klien

termasuk sangat rajin mengikuti kegiatan tersebut.

Klien beraktifitas sehari-hari secara mandiri.

2)) Kebutuhan tidur

Saat sebelum sakit klien tidak pernah mengalami

gangguan pola tidur, klien tidur seperti orang

biasanya yaitu 6-7 jam sehari.

3)) Kebutuhn istirahat

Klien beristirahat setelah bekerja dengan

bercengkrama dengan keluarganya.

b) Selama sakit

1)) Keadaan aktifitas sehari-hari


Kebutuhan sehari-hari klien dalam hal makan,

minum, mandi, ganti pakaian, dibantu oleh istrinya

dan anak cucunya secara bergantian dikarenakan

klien hanya bed rest.

2)) Kebutuhan tidur

Selama di Rumah Sakit klien tidur terus.

3)) Kebutuhan istirahat

Klien merasa tidak ada gangguan lingkungan saat

istirahat, hal ini mendukung program klien untuk bed

rest.

4) Pola kebersihan diri

a) sebelum sakit

1)) kebersihan kulit

klien mandi dengan sabun mandi 2 kali sehari

secara mandiri.

2)) Rambut

Klien keramas dengan shampoo kurang lebih 2 kali

dalam 1 minggu.

3)) Telinga

Klien membersihkan telinga bila dirasa telinganya

telah kotor dengan menggunakan cutton but.

4)) Mata
Klien membersihkan mata saat bangun tidur dengan

mencuci muka dan saat mandi.

5)) Mulut

Klien sikat gigi 2 kali sehari pagi dan sore dengan

menggunakan pasta gigi.

b) Selama sakit

1)) Kebersihan kulit

Klien hanya dilap basah saja dengan wash lap pagi

dan sore dengan dibantu istri dan keluarganya

secara bergantian.

2)) Rambut

Selama sakit rambut klien hanya dilap dengan wash

lap basah saja.

3)) Telinga

Selama sakit daun telinga klien hanya dilap dengan

wash lap basah saja.

4)) Mulut

Selama sakit klien mulut klien hanya dibersihkan

bagian bibirnya saja dengan menggunakan wash

lap basah saja.

b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual

1) Konsep diri
a) Identitas diri

Klien menyadari dirinya sebagai seorang laki-laki, klien

sadar dirinya sebagai seorang bapak dan sebagai

seorang kakek serta klien berperilaku sebagai seorang

laki-laki.

b) Harga diri

Klien merasa diperhatikan keluarga. Klien ditunggui istri,

anak dan cucunya secara bergantian.

c) Gambaran diri

Klien menyadari bahwa sekarang dirinya sedang sakit.

d) Peran diri

Klien yang saat ini dalam keadaan sakit merasa tidak

bisa memerankan dirinya sebagai kepala keluarga dan

anggota masyarakat secara optimal.

e) Ideal diri

Klien mengatakan dia ingin segera sembuh dan segera

ingin pulang.

2) Intelektual

Klien dan keluarga tahu bahwa penyakitnya adalah penyakit

hati.

3) Hubungan interpersonal

1)) Sebelum sakit


Istri klien mengatakan dari dulu hubungan klien dan

anggota keluarga harmonis. Istri klien mengatakan

hubungan klien dengan anggota masyarakat baik dan

klien sering mengikuti kerja bakti dan pengajian

bersama.

2)) Selama sakit

Istri klien mengatakan, saat sakit klien ditungui oleh anak

dan cucunya secara bergantian. Hubungan dengan

anggota masyarakat tetap baik. Hal ini dapat dilihat dari

seringnya klien di jenguk oleh tetangga di sekitar

rumahnya.

4) Mekanisme kopping

Klien selalu bercerita dengan keluarga terutama

istrinya bila mempunyai masalah. Klien sudah berusaha

berobat demi kesembuhan penyakitnya.

5) Support sistem

Klien mendapat dukungan dari petugas kesehatan di

Rumah Sakit dan dari keluarga yang selalu ada untuk

menungguinya.

6) Aspek mental emosional

Klien beranggapan bahwa penyakit yang dideritanya

ini sebagai ujian dari Alloh Subhanahuwataala dan berharap


bahwa penyakitnya ini adalah sebagai penghapus dosa-

dosanya yang pernah dilakukan.

7) Aspek intelegensia

Klien mengetahui bahwa penyakitnya adalah penyakit hati.

8) Aspek sosial

Klien berkomunikasi dengan mengunakan bahasa

Jawa dan kata-katanya mudah dimengerti.

9) Apek spiritual

Sebelum sakit klien rajin solat dan mengikuti

pengajian. Selama sakit dirumah sakit klien solat di tempat

tidur menurut kemampuanya.

4. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan umum

1) Kesadaran : Comphos menthis

2) Status gizi

a) Tinggi badan : 170 Cm

b) Berat badan : Tidak terkaji karena klien tidak mampu

untuk berdiri.

3) Tanda vital

a) Suhu tubuh : 36,5C

b) Denyut nadi : 80 kali per menit

c) Respirasi rate : 24 kali per menit

110
d) Tekanan darah : mmHg
70
b. Pemeriksaan Chepalo-Caudal

1) Kepala

a) Bentuk kepala : messochepale

b) Kulit kepala : tidak ada lesi, distribusi rambut merata,

rambut beruban dan rambut pendek.

c) Telinga : kedua daun telinga bersih dan simetris, tidak

ada cairan yang keluar dari lubang telinga.

d) Hidung : tidak ada pernapas cupping hidung

e) Mulut dan tenggorokan : bibir kering dan pecah-pecah,

tidak ada sakit tenggorokan

2) Leher : tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran

kelenjar tyroid dan tidak ada lesi.

3) Tengkuk : tidak ada kaku kuduk.

4) Dada

a) Inspeksi

Dada klien normo chest. Tidak tampak ictus cordis. Tidak

ada otot pernapasan tambahan.

b) Palpasi

Gerakan pernapasan dada kanan dan kiri simetris, tidak

ada rasa sakit saat diraba pada dinding dada.

c) Perkusi

Perkusi pada seluruh lapang paru sonor.

d) Auskultasi
1)) Trakeal

Hasil yang didapatkan adalah inspirasi samadengan

ekspirasi.

2)) Bronkeal

Hasil yang didapatkan adalah ekspirasi lebih panjang

dari inspirasi.

3)) Vesikuler

Hasil yang didapatkan adalah inspirasi lebih panjang

dari ekspirsi.

4)) Bronkovesikuler

Hasil yang sisapatkan adalah inspirasi sama dengan

ekspirasi.

5)) Suara pernapasan tambahan

Tidak ditemukan wheezing dan ronchi.

6)) Suara jantung

Diketahui S1 dan S2 murni.

5) Punggung

Punggung tidak tekaji karena klien sulit untuk miring atau

duduk.

6) Abdomen

1)) Inspeksi

Tidak ada lesi dan didapatkan asites dengan lingkar

perut 95 Cm.
2)) Auskultasi

Peristaltik usus 11 kali per menit.

3)) Perkusi

Suara hipertympani pada kuadran kanan dan kiri bawah.

4)) Palpasi

Tidak ada nyeri tekan. Terdapat pembesaran hati saat

diraba.

7) Anus atau rektum

Tidak ada ateresia ani.

8) Genetalia

Klien tidak ada kateterisasi.

9) Ektrimitas

1)) Atas

Tidak ada cacat, ektrimitas atas lengkap, tidak ada lesi,

kuku tangan pendek.

2)) Bawah

Tidak ada cacat, ektrimitas bawah lengkap, tidak ada

lesi, terdapat udema pada kaki kanan dan kiri, dengan

derajat 2.

5. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium

13 Juli 2005
SGOT : 176 U/L

SGPT : 78 U/L

20 Juli 2005

Hb : 9,6 (13-16) mg %

Hmt : 30,5 (40-54) vol%

AL : 5,77 (4-11) ul

21 Juli 2005

Albumin : 2,14 (3,5-5) mg %

b. Pungsi Asites

Kejernihan : keruh kemerahan

Jumlah sel : 900

Leukosit berinti polimorf : 52%

Limfosit : 48%

Na : 140 meq/l

K : 4,43 meq/l

Cl : 118 meq/l

Kadar protein : 1,63 gr %

Glukosa : 127 mg/ml

c. Ferritin : 30,57 mg/ml

6. Terapi

Aldacton tablet 240 mg

Propanolol tablet 340 mg


Vit K 340 mg

Injeksi furosemid 2,3 ml (IV) tiap 12 jam

Rencana STE ke 8

ANALISA DATA

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


1 DO : Perubahan nutrisi Intake kurang
Diet dari rumah sakit kurang dari kebutuhan
belum dimakan.
Konjungtiva anemis.
Slera ikterik.
Albumin : 2,14
Hb : 9,6
LLA : 26,5 Cm
DS :
klien mengatakan
saya tidak nafsu
makan mas, perut
2 DO : Kelebihan volume Penurunan osmotik
Abdomen asites cairan koloid sekunder
Lingkar perut 95 Cm terhadap penurunan
Kedua kaki udema protein plasma
Albumin 2,14 (3,5-5)
mg %
K : 4,43 (3,1-5)
Na : 140 (136-145)
Cl : 118 (98-107)
Pungsi asites :
warna keruh
kemerahan, jumlah
sel 900, leukosit
berinti polimorf 52%,
limfosit 48%, protein
1,63 gr%, glukosa
127 mg%,
SGOT : 176
SGPT : 78
DS : -

NO DATA MASALAH ETIOLOGI


saya rasanya sudah
penuh.
3 DO : Intoleransi aktifitas Kelemahan fisik
klien bed rest
Abdomen asites
DS :
istri klien
mengatakan saya
yang mengelap
bapak pagi dan sore
secara bergantian
dengan anak dan
cucu saya mas.

4 DO : Resiko infeksi Tindakan invasif


klien terpasang infus pemasangan infus
dextrose 10% sejak dan keadaan
24 Juli 2005. hipoalbumin
Albumin 2,14gr/dl
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Berdasarkan dari analisa data dapat diurutkan prioritas diagnosa

keperawatan berdasarkan kebutuhan dasar manusia adalah sebagai

berikut :

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

penurunan tekanan osmotik koloid sekunder terhadap penurunan

protein plasma ditandai dengan :

DO :

Diet dari rumah sakit belum dimakan.

Konjungtiva anemis.

Slera ikterik.

Albumin : 2,14

Hb : 9,6
LLA : 26,5 Cm

DS :

klien mengatakan saya tidak nafsu makan mas, perut saya

rasanya sudah penuh.

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan tekanan

osmitik koloid sekunder terhadap penurunan protein plasma

ditandai dengan :

DO :
Abdomen asites

Lingkar perut 95 Cm

Kedua kaki udema

Albumin 2,14 (3,5-5) mg %

K : 4,43 (3,1-5)

Na : 140 (136-145)

Cl : 118 (98-107)

Pungsi hati : warna keruh kemerahan, jumlah sel 900, leukosit

berinti polimorf 52%, limfosit 48%, protein 1,63 gr%, glukosa 127

mg%,

SGOT : 176

SGPT : 78

DS : -
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan fisik ditandai

dengan :

DO :
klien bed rest

Abdomen asites

DS :

Istri klien mengatakan saya yang mengelap bapak pagi dan sore

secara bergantian dengan anak dan cucu saya mas.

4. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan invasif pemasangan

infus dan keadaan hipoalbumin ditandai dengan :

DO :

Klien terpasang infus dextrose 10% sejak 24 Juli 2005.

Albumin 2,14gr/dl

DS : -
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 t h No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
2 25/7/2005 pkl 08.00 25/7/2005 pkl1. Ukur Menunjukkan 25/7/05 pkl 25/7/05 pkl
WIB 08.00 WIB masukan & status volume 08.00 WIB 08.00 WIB
Kelebihan volume Setelah dilakukan pengeluaran sirkulasi 1. Mengukur S :-
cairan berhubungan tindakan Balance tekanan darah O:
dengan penurunan keperawatan cairan auskultasi, TD : 110/70
tekanan osmotik selama 7 x 24 jam 2. Awasi Peningkatan paru dan mmHg
koloid sekunder diharapkan,cairan tekanan tekanan darah mengukur Paru
terhadap penurunan klien akan darah setiap biasanya lingkar diauskultasi
protein plasma terkontrol dengan pagi berhubungan abdomen tidak ada
ditandai dengan : kriteria : Kelebihan volume Dani wheezing dan
DO : 1. Input cairan ronchi.
Abdomen asites <output 3. Auskulta LP 95 Cm
Lingkar perut 95 Cm 2. Balance si paru Peningkatan Dani
Kedua kaki udema cairan negatif kongesti pulmonal 25/7/05 08.00 25/7/05 08.00
Alb 2,14 (3,5-5) mg % 3. Udem dan dapat 2. Memberik S : -
K : 4,43 (3,1-5) asites meningkatkan an injeksi O :
Na : 140 (136-145) berkurang konsolidasi furoemid furosemid 2,5
4. Albumin Pertukaran melalui ml masuk (IV)
meningkat 2,15 terganggu dan pembuluh
komplikasi(edema darah Dani
paru) Dani
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
Cl : 118 (98-107) 4. Ukur Menunjukkan
25/7/05 08.35 25/7/05 08.36
Pungsi hati : warna keruh lingkar akumulasi
3. Memberik S:-
kemerahan, abdomen cairan an obat oral O:
jumlah sel dengan diakibatkan
aldacton 40 Vit K,
900, leukosit tepat tiap kelainan.mg, aldacton,
berinti hari propanolol 40 propanolol
polimorf Penurunan alb mg, vit K 40 A:
52%, limfosit Kolabrasi serum mg tujuan belum
48%, protein 5. Awasi Mempengaruhi dani tercapai
1,63 alb serum tekanan P:
dan osmotik Tujuan tercapai
elektrolit Plasma, dani
khususnya mengakibatkan
Na dan K pembentukan
udema

Peningkatan
tekanan
6. transfusi osmotik
albumin mengurangi
udema
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
7. Awasi Kongesti
seri foto vaskular
dada edema paru &
efusi pleural
sering terjadi

Mengontrol
8. kelola edema dan
pemberian asites.
deuretik
aldacton,da
n
Furosemid
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
3 25/7/05 pkl 08.00 WIB 25/7/05 08.00 1. Kaji Memenuhi 25/7/05 08.45 25/7/05 08.45
Intoleransi aktifitas b.d Setelah kemampuan intervensi 1. Mengkaji S :-
kelemahan fisik yang dilakukan klien selanjutnya kemampuan O:
ditandai oleh : tindakan selama beraktivitas aktifitas klien tingkat
DO : 3 x 24 jam Dani fungsional klien
keperawatan.
klien bed rest Diharapkan klien 2. Bantu Memenuhi 4, artinya klien
Abdomen asites mampu pemenuhan kebutuhan tergantung
DS : beraktifitas, kebutuhan sehari-hari klien dengan orang
Isteri klien mengatakan sesuai sehari-hari lain dalam
saya mas yang mengelap kemampuan klien seperti Segala hal
bapak dengan wash lap dengan kriteria : makan, Dani
basah bergantian dengan 1.klien mampu minum, 25/7/05 16.00
yang lain. mengosok mandi, S:
Dani gigi,makan Berpakaian 25/7/05 16.00 cucu klien
ditempat tidur
sendiri,dibantu serta 2. Melibatkan mengatakan
2.tanda vital eliminasi keluarga tadi saya suapi
dalam batas klien dalam hal habis 2 sendok
normal memenuhi
Tekanan 3. Libatkan Keluarga kebutuhan
darah:120/80 keluarga sebagai support klien makan
dalam Dani

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
mm Hg, Suhu memenuhi Sistem dan O:
Tubuh : 36,5- kebutuhan orang tedekat diet dari RS ti
37C, Nadi : klien dak habis
60-80 kali per Berpakaian Dani
menit, serta 25/7/05 16.15 25/7/05 16.15
Respirasi eliminasi 3. menyiapka S : -
rate : 20-24 n O:
kali per menit 4. Libatkan Keluarga Air hangat cucu klien
keluarga sebagai support untuk klien memandikan
dalam sistem dan mandi dengan wash
memenuhi orang terdekat Dani lap
kebutuhan klien klien mampu
klien untuk duduk
A:
tujuan tercapai
sebagian
P:
lanjutkan
intervensi
Dani

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 25/7/05 pkl 08.00 WIB 25/7/05 08.00 1. Bantu Diet yang tepat 25/7/05 08.00 25/7/05 12.30
Perubahan nutrisi kurang Setelah dan dorong sangat penting 1. Memotiv S :
dari kebutuhan b.d intake dilakukan klien untuk untuk asi klien untuk cucu klien
kurang ditandai oleh : tindakan makan, mendukung makan dan mengatakan
DO : keperawatan jelaskan kesembuhan melibatkan tadi sudah
Diet dari RS belum selama 7 x 24 alasan tipe keluarga saya suapi
dimakan jam diharapkan diet untuk mas Cuma
Konjungtiva anemis Nutrisi klien pertimbangk Membantu habis 2 sendok
Sklera ikteriik terpenuhi an makanan klien makan O:
Alb 2,14 (3,5-5) gr/dl dengan kriteria : yang disukai Dani diet tidak habis
Hb 9,6 (13-16) 1. Diet yang dimakan
LLA : 26,5 Cm diberikan 2. Batasi Membantu A:
DS : habis dimakan kafein, menurunkan tujuan belum
Klien mengatakan saya 2. Anemis makanan irigasi gaster tercapai
sudah tidak nafsu makan pada yang atau diare
mas perut saya sudah konjungtiva mengandun dalam ketidak
penuh dan ikterik g gas, nyamanan
Dani pada sklera bumbu dan abdomen atau
berkurang terlalu panas asites
3. Alb 2,15 atau dingin
g/L
4. Hb 9,7-13
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
5. Nafsu Yang dapat P:
makan klien mengganggu lanjutkan
bertambah pemasukan intervensi
oral Dani

3. berikan mulut kotor


perawatan terasa tidak
mulut atau enak dan
oral higiene menambah
anoreksia
Kolaborasi
4. awasi glukosa
pemeriksaan menurun karena
laboratorium gangguan
(glukosa, glukogenesis,
serum, total penurunan
alb, protein simpanan
dan (amonia glikogen

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
4 25/7/05 pkl 08.00 WIB 25/7/05 08.00 1. lakukan memotong agen 25/7/05 08.30 25/7/05 08.35
Resiko infeksi b.d Setelah penggantian penyebab 1. mengganti S :
tindakan invasif dilakukan balutan infus infeksi balutan infus Klien
pemasangan infus dan tindakan tiap hari dan mengatakan
keadaan hipoalbumin keperawatan AL meningkat mengobserva tidak merasa
ditandai dengan : selama 2. monitor sebagai indikasi si tanda-tanda sakit pada
DO : terpasang infus pemeriksaan infeksi infeksi pada tempat luka
klien terpasang infus diharapkan tidak laboratorium luka tusukan tusukan infus
sejak 24 Juli 2005 terjadi infeksi Al infus O:
albumin 2,14 (3,5-5) pada klien Dani Tidak ada
Al 5,77 dengan kriteria : Tanda-tanda
1. Tidak infeksi pada
ada tanda- luka tusukan
tanda infeksi infus
tumor, rubor, balutan bersih
kolor, dolor Dani
dan fungsio
laesa pada
luka tusukan
infus
2. Albumin
2,15
3. Al (4-11)
PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
DS : - 4. Tanda 3. Observasi Mengidentifikasi 25/7/05 08.40
Dani vital dalam tanda-tanda infksi untuk S:
25/7/05 08.35
rentan normal infeksi pada menentukan Klien menga
2. mengukur
Tekanan luka tusukan tindakan Takan saya
tanda vital
darah : 120/80 infus selanjutnya tidak pusing
Dani
mmHg, suhu : O:
36,5-37C, 4. Pantau Perubahan Tekanan
nadi : 60-100 tanda-tanda tanda-tanda darah : 110/70
kali per menit, vital klien vital sebagai mmHg
Respirasi rate minimal indikasi infeksi Respirasi rate :
: 20 kali per sehari sekali 24 kali per
menit menit
Suhu : 36,6C
Nadi : 80 kali
per menit
A:
Tujuan tercapai
sebagian

PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Nama : Tn HM Dx medis : Serosis Hepatis
Usia : 64 th No CM : 00.08.88.54
DIAGNOSA PERENCANAAN
NO IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
P:
Lanjutkan
intervensi
Dani
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
2 25/7/05 PKL 20.00 WIB 25/7/05 PKL 20.00 WIB
Memberikan injeksi Furosemid S:-
2,5 ml (IV) O:
Dani Furosemid 2,5 ml (IV) masuk
Dani
25/7/05 PKL 20.30 WIB 25/7/05 PKL 20.30 WIB
Menganti cairan infus Dextrose S : -
10% O:
Dani Infus lancar makro lini
Dani

26/7/05 PKL 05.00 WIB 26/7/05 PKL 05.00 WIB


Mengambil darah untuk
S:
pemeriksaan Klien mengucapkan terima
Hematologi : Hb, Al, At, AE, kasih
Hmt, hitung jenis leukosit/diff
O:
Kimia : faal ginjal ureum Darah berhasil diambil 6 cc untuk
(BUN), creat, As urat pemeriksaan :
Faal hati : protein total dan Hematologi : Hb, Al, At, AE, Hmt,
albumin hitung jenis leukosit/diff
Kimia : faal ginjal ureum
Dani
(BUN), creat, As urat Faal hati :
protein total dan albumin
Dani
26/7/05 pkl 06.00 WIB 26/7/05 pkl 06.00 WIB
Menghitung balance cairan S:
Dani Klien mengatakan dalam sehari
semalam saya Cuma habis satu
gelas (gelas belimbing) 150 cc.
O:
Output = urin + IWL
Output = 850 + 500 =1350 cc
Input = masukan oral + parenteral
Input = 150 + (500 + 200) = 850
cc
Balance cairan = input output =
850 1350 = -500 cc
Kesimpulan output > input
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Dani

26/7/2005 pkl 08.30 WIB 26/7/2005 pkl 08.30 WIB


Memberikan injeksi furosemid S:
2,5 ml (IV) dan memberikan O:
obat oral aldacton 40mg, vit K Obat oral dan injeksi masuk
40 mg dan proanolol 40 mg Dani
Dani

26/7/2005 pkl 08.30 WIB


Mengukur lingkar abdomen 26/7/2005 pkl 08.30 WIB
Dani S : -
O:
Lingkar abdomen 95 Cm
Dani
26/7/2005 pkl 11.30 WIB
Mengobservasi hasil 26/7/2005 pkl 11.45 WIB
pemeriksaan laboratorium S:
Dani O :
SGOT : 176
SGPT : 78
Hb : 10
AL : 4,94
AE : 3,93
AT : 82
Hm t : 31,7
Na : 130
K : 4,1
CT : 9
BT : 2
S : 74,1
L : 13,8
M : 9,7
E : 2,6
B : 6,4
Cl : 98
Glk : 114
GDR : 56
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
TP : 2,15
Alb : 18,4
BUN : 1,07
Creat : 1,07
Uric : 7,5
AFT : 6,12
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Dani
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
3 25/7/05 pkl 14.00 WIB 25/7/05 pkl 14.00 WIB
Menyiapkan air hangat dan S:
membantu keluarga mengelap O:
klien denngan wash lap Klien kooperatif dan mampu
Dani duduk
Klien kooperatif saat diganti
pakaianya
Cucu klien yang memandikan
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Dani
26/7/05 pkl 08.40 WIB
Membantu klien menggosok 26/7/05 pkl 08.40 WIB
gigi dan menganjurkan keluarga
S:
membantu klien menggosok Keluarga mengatakan kami akan
gigi pagi dan sore lalu membantu bapak untuk menyikat
mengolesi bibirnya dengan gigi pagi dan sore
madu Keluarga mengatakan kami akan
Dani
mengoleskan madu di bibir
bapak
O:
Klien dapat menggosok gigi di
tempat tidur dengan bantuan
Tingkat fungsional klien 3 yaitu
mampu beraktifitas dengan
bantuan
26/7/05 pkl 08.40 WIB Dani
Mengamati kemampuan klien 26/7/05 pkl 08.40 WIB
beraktifitas S:-
Dani O :
Klien mampu menggosok gigi di
tempat tidur dengan bantuan
Tingkat fungsional 3
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Dani
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
1 26/7/05 pkl 08.35 WIB 26/7/05 pkl 08.40 WIB
Mengobservasi makan klien S:
Dani Klien mengatakan saya akan
menghabiskan telurnya
O:
Diet habis setengah porsi
Telurnya habis
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
Dani
26/7/05 pkl 14.00 WIB 26/7/05 pkl 14.15 WIB
Memberikan penyuluhan S :
tentang pentingnya diet hati Keluarga mengatakan kami
Dani sudah sedikit banyak tau mas
karena bapak sudah bolak-balik
masuk RS.
O:
Keluarga tau tentang pantangan
makanan bagi penderita serisis
hepatis
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intervensi saat home
care
Dani
27/7/05 pkl 16.00 WIB 27/7/05 pkl 17.00 WIB
Melakukan home care dan S :
memberikan penjelasan lebih Keluarga mengatakan nanti kami
lanjut tentang diet hati, akan konsul ke poli gizi saat
mencatat lingkar perut dan kontrol
tekanan darah, motivasi kontrol, Keluarga mengatakan kami akan
sarankan konsul ke Poli gizi terus memberikan obat kepada
saat kontrol, motivasi teruskan bapak sesuai dosis yang
terapi sesuai dosis di rumah ditetapkan dokter
Dani Keluarga mengatakan sekarang
kami sudah ingat kembali tentang
diet gizi
Keluarga mengatakan bapak
kencing dan minumnya sedikit
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
tapi lebih banyak kencingnya
Keluarga mengatakan bapak
makanya masih sulit
Keluarga mengucapkan terima
kasih
O:
Lingkar perut 94 Cm
Tekanan darah 110/70 mmHg
Udem masih sama, derajat 2
A:
Tujuan tercapai sebagian
Dani
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
4 25/7/05 pkl 09.00 WIB 25/7/05 pkl 09.00 WIB
Mengganti balutan infus dan S:
mengobservasi tanda-tanda Klien mengatakan bahawa di
infeksi pada tusukan infus tusukan infusnya tidak sakit
Dani O:
Luka bersih
Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti tumor, rubor, kolor, dolor
danfungsio laesa
Infus Dextrose 10% lancar
tetesan 12tetes per menit
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intevensi

Dani
26/7/05 pkl 08.35 WIB 26/7/05 pkl 08.35 WIB
Mengganti balutan infus dan S:
mengobservasi tanda-tanda Klien mengatakan bahawa di
infeksi pada tusukan infus tusukan infusnya tidak sakit
Dani O:
Luka bersih
Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti tumor, rubor, kolor, dolor
danfungsio laesa
Infus Dextrose 10% lancar
tetesan 12tetes per menit
A:
Tujuan tercapai sebagian
P:
Lanjutkan intevensi

Dani
26/7/05 pkl 14.30 WIB 26/7/05 pkl 14.35 WIB
Melepas tusukan infus S:-
Dani O :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
seperti tumo, kolor dolor, rubor
dan fungsio laesa pada tusukan
infus
CATATAN PERKEMBANGAN
NO
IMPLEMENTASI EVALUASI
dx
A:
Tujuan tercapai
P
Hentikan intervensi
Dani
C. RESUME KLIEN PULANG

NO MASUK PULANG
1 Klien datang dengan sesak Klien pulang tidak ada sesak
napas napas
2 Klien masuk dengan diare Klien pulang tidak ada diare
3 Klien masuk dengan asites dan Klien keluar dengan asites dan
udem udem
4 Klien masuk dengan Hb 9,6 Klien keluar Hb 10
5 Klien masuk dengan alb 2,15 Klien keluar Alb 2,15
6 Klien masuk dengan anemia Klien keluar masih anemia

D. PERENCANAAN DI RUMAH

1. Monitor intake dan output

2. Beri penyuluhan tentang diet hati II

3. Motivasi kontrol

4. Motivasi teruskan terapi sesuai dosis dari RS

5. Sarankan konsultasi ke poli gzi saat kontrol

6. Ukur asites dan udema

7. Ukur tekanan darah

SATUAN ACARA PENYULUHAN


DIET HATI II PADA PENDERITA SEROSIS HEPATIS

A. Latar Belakang

Diet yang tepat merupakan salah satu hal penting yang haus

Diperhatikan dalam mendukung pemulihan kesehatan bagi orang sakit

disamping pengobatan dan perawatan yang baik.

B. Topik Penyuluhan

Diet pada penderita serosis hepatis

C. Tujuan Penyuluhan

Tujuan umum

Setelah mendapatkan penyuyluhannkesehatan tentang diet

yang tepat bagi penderita serosis hepatis, diharapkan keluarga paham

dan mentaati diet tesebut bagi kepentingan pemulihan kesehatan klien.

Tujuan khusus

1. Keluarga tau mengenai tujuan diet pada penderita serosis hepatis

2. Perbedaan diet ini dengan makanan biasa

3. Varises esofagus

4. Bahan makanan yang dibatasi apabila ada asites dan udema

D. Sasaran Penyuluhan

Klien dan keluarganya

E. Tempat Dan Waktu Penyuluhan

Hari/tanggal : Rabo,27 Juli 2005

Waktu : 15.30-17.00 WIB


Tempat : Kediaman Tn HM

Oleh : Dani Martalaga

F. Materi Penyuluhan

1. diet bagi penderita serosis hepatis

2. perbedaan diet ini dengan makanan

biasa

3. varises esofagus dan makanan

pantangannya

4. bahan makanan yang harus dibatasi

apabila ada asites dan udema

G. Metode Penyuluhan

Ceramah dan diskusi

H. Alat Bantu

Lieflet
JADWAL PENYULUHAN

Penyuluh : Dani martalaga

NO KEGIATAN MATERI WAKTU


1 Pembukaan 1. Salam 3 menit
2. Mengingatkan kontrak
waktu saat di rs
3. Penyampain maksud dan
tujuan
4. Kontrak waktu
2 Ceramah 1. Diet pada penderita serosis 15 menit
hepatis
2. Perbedaan diet ini dengan
makanan biasa
3. Vaises esofagus dan
makanan pantaganya
4. Bahan makanan yang
harus dibatasi bila ada udem
dan asites
3 Evaluasi Pertanyaan lisan kepada 5 menit
keluarga tentang materi di
atas
4 Diskusi Diserahkan kepada keluarga 5 menit
5 Penutup Kesimpulan dan salam 4 menit
MATERI PENYULUHAN
DIET II PADA PENDERITA SEROSIS HEPATIS

A. Pengertian Diet Hati II

Pada Penderita Serosis Hepatis

Diet pada penderita serosis hepati adalah diet hati. Diet hati ini

ada 4 yitu ; diet hati I, II, III ,IV. Tn HM mendapatkan diet hati II yaitu

diet lunak.

B. Perbedaan diet ini dengan makanan

biasa

1. Energi tinggi terutama diperoleh

dari hidrat arang

2. Protein tinggi pemberianya disesuaikan dengan keadaan

penyakit

3. Lemak cukup, diberikan yang mudaj dicerna

4. Garam dibatasi bila da udem dan asites

C. Varises Esofagus

Varises oesofaus adalah pelebaran vena pada esofagus yang

disebabkan oleh penyempitan pembuluh vena porta yang

mengakibatkan darah mencari jalan baru ke atrium, melalui kolateral

dari traktus intestinal dan limfa. Akibat yang ditimbulkan adalah

meningkatnya tekanan darah yang disebu hipertensi portal.


Padapembuluh daranbagian kolateral ini tidak begitu elasti, tetapi

besifat rapuh dan berkelok-kelok sehingga mudah mengalami

perdarahan. Organ yang paling terpengaruh oleh keadaan ini adalah

esofagus dan lambung bagian atas.

D. Makanan Pantangan Bagi Penderita

Serosis Hepatis Dan Verises Esofagus

1. Pantangan bagi serosis hepatis

a. Sumber hidrat arang

Serisis hepatis tidak diperkenankan mengkonsumsi sumber

hidrat arang yang mengandung gas sepeti ; singkong, ubi dan

talas.

b. Sumber protein

Daging yang terlalu berlemak seperti daging kambing dan babi.

c. Sayuran

Sayuran yang menimbulkan gas seperti ; kol, lobak, sawi, daun

pepaya daun singkong.

d. Buah-buahan

Buah-buahan yang menimbulkan gas seperti nangka, nanas

dan durian.

e. Minuman

Semua minuman yang mengandung alkohol dan mengandung

gas seperti coca cola, sprite, fanta


f. Sumber lemak

Lemak sulit cerna ; mentega dan santen kental

2. Khusus varises esofagus

Bentuk makanan tidak boleh kasar dan harus lunak serta

menghindari goreng-gorengan seperti ceriping, emping rempeyek

dan semua jenis gorengan yang lain.


LAPORAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH PADA
KELUARGA DENGAN SALAH SATU ANGGOTA
KELUARGA MENDERITA PENYAKIT
SEROSIS HEPATIS

A. Pelaksanaan

1. Diet bagi penderita serosis hepatis

2. Perbedaan diet ini dengan makanan biasa

3. Varises esofagus dan makanan pantangannya

4. Bahan makanan yang harus dibatasi apabila ada asites dan udema

B. Susunan Acara

WAKTU ACARA PELAKSANAAN


Pkl 16.00-16.01 WIB Pembukaan Dani martalaga
Pkl 16.01-16.20 WIB ceramah
Pkl 16.20-16.30 WIB Menengok klien di

kamar :

Mengukur lingkar

abdomen 94 Cm

Memeriksa tekanan

darah 110/70 mmHg

Memeriksa udema,
derajat 2

WAKTU ACARA PELAKSANAAN


Memeriksa obat klien ;

Propanolol, Aldacton,

Vit K

Dosis tepat dan rutin

Memotivasi untuk

kontrol

Menyarankan keluarga

untuk konsulkepoli gizi

saat kontrol ke RS
Pkl 16.30-16.35 WIB Evaluasi
Pkl 16.35-16.40 WIB Diskusi
Pkl 16.45-17.00 WIB Penutup

C. Respon

Respon keluarga sangat baik penuh perhatian dan penyambutan,

penuh antusias dan poenghargaan. Keluarga sangat berterima kasih.

D. Hambatan

Tidak ada hambatan yang berarti

E. Evaluasi

Keluarga sudah mengetahui entang diet hati dikarenakan keluarga

sudah 8 kali mendapatkan penyuluhan serupa, oleh karena itu kami

hanya mengulang dan menyegarkan ingatan klien dan keluarga.


F. Pertanyaan

1. Apakah boleh mas makan makanan gorengan tempe sekali dalam

1 minggu?

Jawab :

Boleh, asalkan hanya sekedar merasakan sedikit dimulut saja,

jangan sampai karena sudah seminggu tidak makan gorengan

tempe lalu makan tempenya langsung banyak, itu jadi keliru.

2. Apakah makan jerohan 1 kali dalam seminggu juga boleh mas?

Jawab :

Nah kalau yang satu ini tetap harus dihindari, karena kadar

lemaknya sangat tinggi. Apabila ibu kurang puas atas jawaban

saya ada baiknya bila besok saat kontrol ditanyakan pada ahli gizi

di poli gizi.
DISCARGE PLANNING

A. Identitas Klien

Nama : Tn HM

Umur : 64 tahun

Alamat : Widomartani, Ngemplak, Sleman

Diagnosa Medis : Sirosis Hepatis

No CM : 00.08.88.54

B. Keterangan :

Klien pulang atas permintaan sendiri pada tanggal 26 Agustus 2005.

Klien masih diharuskan untuk kontrol ke Poli Penyakit dalam bagian

Gastrointestinal. Nasehat yang diberikan saat klien pulang adalah

pentingnya mentaati diet hati. Kontrak waktu untuk melakukan Home

Care dengan bahasan tentang diet hati II.

C. Terapi :

Aldacton tablet 2 x 40 mg

Propanolol tablet 3 x 40 mg

Vit K 3 x 40 mg

Diet Hsti II

Вам также может понравиться