Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DI BUAT OLEH :
NPM 1510013411033
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................... ii
C. Tujuan................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 15
B. Saran ................................................................................................................... 16
iii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, penulis panjatkan puji dan syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat beserta karunia-Nya kepada penulis, sehingga makalah
Permainan Tepak Tekong ini ini dapat kami selesaikan.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang
terdekat, sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu, penulis
pada kesempatan ini menyucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada:
1. Ibu Meiriani Armen, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing yang
telah banyak sekali memberikan masukan dan bimbingan dalam
menyelesaikan laporan ini.
2. Ibu dan Ayah tersayang, atas segala bantuan finansial untuk
menyelesaikan laporan ini.
3. Teman-teman tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi
bagi penulis untuk menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam makalah ini.
Oleh karena itu segala kritikan dan saran yang membangun akan penulis terima
dengan baik.
Semoga makalah Permainan Sepak Tekong ini bermamfaat bagi kita
semua.
Penulis
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permainan tempo dulu sebenarnya sangat baik untuk melatih fisik dan
mental anak. Secara tidak langsung anak-anak akan dirangsang kreatifitas,
ketangkasan, jiwa kepemimpinan, kecerdasan, dan keluasan wawasannya melalui
permainan tradisional. Namun sayangnya seiring kemajuan jaman, permainan
yang bermanfaat bagi anak ini mulai ditinggalkan bahkan dilupakan. Anak-anak
terlena oleh televisi dan video game yang ternyata banyak memberi dampak
1
negatif bagi anak-anak, baik dari segi kesehatan, psikologis maupun penurunan
konsentrasi dan semangat belajar.
Permainan Tradisional yang semakin hari semakin hilang di telan
perkembangan jaman, sesungguhnya menyimpan sebuah keunikan, kesenian dan
manfaat yang lebih besar seperti kerja sama tim, olahraga, terkadang juga
membantu meningkatkan daya otak. Berbeda dengan permainan anak jaman
sekarang yang hanya duduk diam memainkan permainan dalam layar monitor dan
sebagainya. Setiap daerah, atau negara memiliki permainan tradisional berbeda-
beda. Berikut ini permainan tradisional asal Indonesia yang sekarang hampir
terlupakan.
Dalam makalah ini akan dibahsa sebuah permainan tradisional yang sudah
banyak dilipakan oleh anak anak zaman sekarang yang lebih memilih bermain
dengan gadget mereka yang bernama permainan Sepak Tekong yang berasal dari
daerah Minang Kabau.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PEMBAHASAN
2
3. Untuk mengetahui siapa saja yang boleh mengikuti permainan Sepak
Tekong
4. Untuk mengetahui bagaimana jalannya permainan Sepak Tekong
5. Untuk mengetahui bagaimana peranan permainan Sepak Tekong dimasa
kini
6. Untuk mengetahui bagaimana tangapan masyarakat terhadapa permainan
Sepak Tekong
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASAL USUL PERMAINAN SEPAK TEKONG
Permainan sepak tekong ini umum untuk daerah Sumatra Barat. Aturan
aturan permainannya pun sama di man mana. Tidak ditemui informasi yang
menunjukkan adanya semacam variasi dari yang biasanya dilakukan oleh anak.
Tekoang (bahasa indonesia = tekong dalam pengertian minangkabau adalah alat
tukar seperti untuk bersa, air, minyak, dan lain lain. Di masa silam tekong (untuk
beras dan jagung) terbuat dari bambu, sedangkan sekarang semuanya beralih ke
kaleng karena lebih praktis. Sekarang masih didengar satu satu orang menyebut
setekong beras, yang artinya satu kaleng susu beras yang sama dengan 1/3 liter.
4
bersama oleh anak anak walaupun berasal dari strata sosial atau kelompok sosial
yangberbeda.
Dipercayai bahwa permainan ini telah diwarisi secara turun temurun untuk
waktu yang lama, dan oleh karena tidak adanya tradisi dokumentasi dalam
masyarakat kita, waktu kelahirannya yang pasti tidak bisa diusut. Hanya dalam
satu masyarakat dijumpai suatu legenda tentang asal usul lahirnya permaianan
sebagai berikut : sejumlah anak anak bersaudara setelah ditringgal ayahnya
bekerja bersama ibunya mencari kayu api dalam hutan untuk dijual guan
penyambung hidup mereka. Dalam asyik bekerja anak anak ini melihat seekor
kucing jantan berlari gelisah kian kemari antara celah celah onggokan batu.
Dalam celah celah batu itu rupanya bersembunyi sejumlah tikus. Pada mulanya
kucing sedang mengorek-ngorek sebuah celah sehingga seekor tikuss yang ada
dalam lobang nyaris tertangkap. Dalam keadaan seperti ini maka mencicitlah
seekor tikus di celah lainnya. Si kucing cepat berlari ke arah bunyi tersebut,
sehingga tikus yang dalam bahaya terbebas dari tangkapan, lalu lari ke tempat
persembunyian yang mebih amam. Sementara itu, kucing pun mengorek celah
yang kedua ini, dimana tkus di dalamnya berada dalam keadaan bahaya pula.
Berikutnya mecicit pula tikus di celah persembunyian lain, yang serentak dengan
itu kucing pun berlari kesana dengan meninggalkan tikus yang dalam bahaya,
tikus ini pun dapat lari ke tempat persembunyian yang lebih aman pula. Begitulah
seterusnya sehingga tikus satu demi satu bersembunyi ditempat yang lebih aman,
sementara kucing semakin letih lari kian kemari tanpa hasil. Pelaksanaan
permaianan sepak tekong betul betulpersih seperti peristiwa kucing dengan tikus
tersebut.
Pola permainan sepak tekong ini tidak pernah berubah dari mula sampai
sekarang. Yang berubah hanyalah alat yang dipakai (tekong) yaitu yang
disesuaikan dengan fasilitas yang ada diwaktu anak-anak memainkannya. Dalam
hal ini apapun alat yang dipakai, sedikitpun tidak mengubah pola permainan.
5
B. WAKTU PERMAINAN SEPAK TEKONG
a. Jumlah pemain
Permainan ini merupakan permaianan bersama dari sejumlah anak anak,
tapi bukan dalam bentuk tim. Tidak ada pembatasan tertentu dari jumlah
6
peserta. Namun jumnlah yang ideal, adalah antara 5 dan 10 orang. Jika
kurang dari 5 permainan kurang hangat, sedang jika melebihi 10 sei anak
yang kebetulan bertugas sebagai penjaga tekong (pencari) akan terlalu
letih dan baginya permainan akan sangat memuakkan dan menjengkelkan.
b. Usia pemian
Permainan ini seperti telah disebutkan diatas, lebih bersifat fisik, namun
demikian, unsur unsur kecerdasan (akal) mempunyai peranan besar di
dalamnya. Sehubungan dengan itu, persyaratan tersebut baru terpenuhi
dengan baik oleh anak anak berumur mulai 7/8 tahun. Walaupun pernah
juga remaja memainkannya, namun batas usia yang umum untuk
permainan ini adalah12/13 tahun. Artinya permaninan ini umumnya
teruntuk bagi anak anak berusia sekolah dasar.
c. Jenis kelamin
Mengingat berat dan besarnya energi yang terpaksa dilepaskan dalam
permainan ini maka secaraumum ia dilakukan oleh anak anak laki laki.
Namun, tidak jarang pula anak nakan perempuan melakukannya.
Camouran anak laki laki dan anak perempuan pernah terjadi dalam
oermainan ini walaupun dalam hal yang khusus. Seperti difahami, dimaasa
yang jauh kebelakang dalam masyarakat pedesan minangkabau, pergaulan
antara laki laki dan perempuan nyang berlainan suiku hampir tidak pernah
terjadi.pada beberapa masyarakat, dapat terjadi pertunanngan usia kana
kanak, ataupun perkawinan dipenghujungusia kanak kanak (12-14 tahun)
dan dalam tradisi begini sudah sewajarnya sudah sejak kecil terbina jarak
antara laki laki dan perempuan yang berlainan suku (yang dapat saling
kawin) oleh karena itu jka terjadi permainan campuran antra laki laki dan
perempuan, hanyalah antar anak anak serumah gadang/sepersukuan.
d. Latar belakang sosial pemain
Seperti telah diutarakan pada latar belakang sosial budaya, maka
permaianan ini dilakukan anak anak secara bersama tanpa dibatasi oleh
latar belakang sosial tertentu. Perlu ditambahkan bahwa bagaimana pun
kota disumatra barat, sifat rurarnya masih kentara. Hal ini ditambah
7
dengan kenyataan bahwa permainan ini lebih bersifat olah raga, maka jika
permainan ini dilakukan oleh aanak anak kota polanya tidak berubah.
Namun permainan ini agak jarang terlihat pada anak anak kota apalagi
dalam pertumbuhan sekarang mereka telah berkenalan denga n jenis
permainan dan sarana permainan baru yang lebih mengasyikkan.
e. Peralatan permainan
Alat permainan ini amat sederhana, biasanya sebuah tempurung kelapa
ataupun lebih umumsebuah kaleng kosong. Keleng yang digunkan adalah
kaleng ukuran kecil seperti kaleng susu sampai 1 kg. Pada dasarnya
adalah bahwa benda itu cukup ringan untuk disepak oleh anak anaka usia
tersebut, namun mengeluarkan bunyi yang cukup keras untuk didengar
oleh anak lain dalam persembunyian. Untuk memperkuat bunyinya, waktu
disepak sering dimasukkan sedikit pasir kedalamnya. Sebetulnya kerasnya
bunyi kaleng waktu disepak tidaklah syarat utama sebab waktu menyepak
anak anak itu meneriakkan sepak tekong namun bunyi kaleng cukup
penting untuk membayanyangkan bagi anak anak yang bersembunyi
kemana arah kaleng tersebut disepak temannya. Tempat permainan
biasanya adalah halaman halaman rumah. Seperti umumnya rumah rumah
pedesaan, suatu persukuan itu didalam rumah yang berdekatan.
Perkarangannya mempunyai halaman yang luas, dengan rumpun bunga
bunga, tanman halaman, bambu dan belukar yang baik untuk bersembunyi
dalam permainan itu. Tempat permainan yang ideal dalah halaman yang
luas dengan perkarangan yang kaya dengan tempat persembunyian dalam
radius relatif kecil.
a. Persiapan
Pertama tama anak nak mempersipkan tekong, jiuk atidak duijumpai
berupa kaleng kosong, dicarilah brupa temurung kelapa. Tempurung
kepala tidak sulit mendapatkannya, oleh karena ibu ibu mereka selalu
8
menyimpan benda ini terutama untuk bahan bakar mendobi yaitu
menyetrika.\berikutnya mereka menetapkan bersama, tempat yang paling
startegis untuk meletakan tekong. Biasanya tempat yang baik adalah
ditengah tengah halaman, yaitu kira kira titik central dari objek objek
persembunyian.setelah menetapkan kira kira tempat demikian, goreslah
halaman itu dengan benda tajam seperti lidi, paku dll, berupa lingkaran
dengan radius kira kira 10-15 cm. Pada centarl lingkaran itulah
ditempatkan tekong. Langkah berikutnya, mereka menetapkan batas
terjauh tempat mereka yang tidak mematuhi ketentuan itu, dalam arti
bersembunyi diluar batas yang telah ditentukan, maka secara otomatis
anak dihukum, yaitu dengan menugskan sebagainpenjaga
tekong,mengganti si penjaga yang sedang bertugas. Lalu mereka siap
memulai permainan.
9
penjaga tekong pergi bersembunyi. Ada dua cara untik memulai
persembunyian:
1. Seluruh anak bersama dengan penjaga tekong berdiri bersama
dekat tekong lalu seorang diantara mereka (bukan sipencari)
menyepaktekong itu dan mengaraknya dengan kaki sejauh
jauhnya. Sipencari lalu mengjar tekong itu, mengambilnya dan
meletakkan di dalam lingkarannya semula. Dalam masa yang
pendek itu seluruh pemain berlari dan menyebar secepatnya
ketempat persembunyianhya yang dirasa masing masing aman.
2. Si pencari duduk diatas tekong sambil menutup mata. Dalam masa
itu pemain lainnya dengan agak tenang menyebar mencari tempat
persembunyiannya. Sipencari yang sedang menutup mata itu, dari
saat kesaat selalu berteriak menanyakan apa taman temannya siap
dengan persembunyian mereka dengan meneriakkan siap jika
dalam hal ini ada diantara mereka yang belum siap, maka teriakan
ini di balas dengan belum sedangkan jika tidak ada lagi suara itu
bearti telah siap. Lalu si pencari membuka matanya dan siap
mencari teman temannya.
10
sipencari Si A dan si B berlari secepatnya berkejaran kearah tekong.
Jika si a dan si B lebih cepat sampai di tekong mereka lalu
menyepaknya jauhjauh. Si pencari harus mengambil lagi tekong itu
dan dengan cepat menempatkannya dalam lingkaran semula. Semntara
itu si A dan si B kembali lari bersembunyi(tentu saja ketempatlain) itu
bearti si A dan si B tidak jadi tertangkap. Tetapi jik asipencarilebih
cepat tiba pada tekong lalu menginjaknya, ini bearti si a dan si B telah
tertangkap dan harus berdiri tidak jauh dari tekong sambil berseru
kami tertangkap, tolong sementara itu sipencari melanjutkan mencari
teman teman yang lain dengan cara yang sama. Tugas teman teman
yang bersembunyi (belum tertangkap) adalah membebaskan si A dan
si B. Caranya adalah dengan berusaha menyepak tekong itu da
saatsipencari sedang hilir mudik mencari teman teman itu. Jika dalam
keadaan itu seseorang dapat menyepak tekong, maka si A dan si B
yang telah tertangkap menjadi bebas untuk bersembvunyi kembali
bersama si penyepak, sementara pencari berlari lagi mengambil tekong
dan meletakkannya kembali ketempt semula.demikian lah
dimainkannya permainan itgu. Tetapi sekiranya dalam setiap kali
penangkapan dimana sipencari selalu lebih cepat sampai dan
menginjak tekong, bearti satu demi stu temannya itu tertangkap. Dan
jika seluruh peserta berhasil ditangkap, maka selesailah tugasnya
sebagai pencari dan permainan akan dilanjutkan dengan putran
berikutnya dimana bekas sipencari itu otomstis bertukar fungsi
sebagai yang bersembunyi bersama kawan yang lain. Yang menjadi
masalahnya sekarang adalah siapa yang manjadi si pencari dalam
putaran berikutnya? Ada dua cara yang bisa ditempuh:
11
berkejaran/berebutan berbarus seorang seorang di belakang sibekas
pencari yang menutup mata manyebutkan salah satu angka( angka
ynag mungki di sebut dalah sebanyak pemaian di belakangnya)
misalnya empat dan ini berti anak yang keempat pada barisan
dibelakangnya terpilih sebagain pencari.
Sebalinya seorang atau lebih yang sedang main jika terpaksa dapat saja
berhenti. Jika yang akan gterpaksa berhenti (misalnya karen adipanggil
orang tua) adalah salah seorangynag sedang berfungsi bersembunyi, ia
mneriakkan keras keras berkali kalai bahwa ia akan berhenti, sehingga di
satu pihak seluruh teman teman tahu dan dipihak lain sipecari tidak
menangkapnya saat ia muncul. Dan permainan berjalan terus. Andaikan
yang akan berhenti kebetulan siopencari maka bearti permaianan harus
dihentian untuk dimulai lagisemekal proses pertama. Dalam hal ini
biasanya seluruh teman teman mengomeldengan berbagai kata sidiran.
12
c. Konsekuensi kalah menang
Dalam permainan ini yang diannggap kalah adalah si pencari yaitu sebagai
akibat kalah suit. Namun bagi mereka dirasakan bukanlh demikian. Kalah
suit sehingga berfungsi sebai pencari, hanya lah sekedar akibat prosedur
yang wjar daricar cara pembahagian pekerjaan dan bukan suatu kekalahan
permainan. Lalu sesorang yang dianggp kalah adalah si pencari yang
selama permainan, tidak berhasil mengubah fungsinya. Andai kata
permainan berlangsung lama, sampai terjadi bebrapa orang sempat
menjadi pencari, maka yang dianggap kalah adlah satu atau lebih diantara
pencari, yaitu yang terlama waktunya dalam fungsi ini bagimanapun
konsekwensi dari semuanya itu tidak ada, dan yang ada hanyalah sekedar
kata kata sindiran dalam batas batas bergurau.
13
Masyarakat menyukai permainan ini oleh karena mereka melihatnya
sebagai salah satu jalan buat latihan fisik anak anak. Sifat sifat baik (aspek
edukatif) seperti sportif, tabah dan lain lain nyata dapat berkembang dengan
permainan ini. Namun kadang kadang orang tua mersa jengkel, justru karena
keasyikan anak anak mereka bermain. Misalnya adalah amat sulit untuk
memanggil nak nak mereka yang sedang main itu untuk disuruh bagi sesuatu
keperluan. Disamping itu seringkali anak anak dapat luka luka pada kaki mereka
oleh karena lari, dan bersembunyi, yang kadangkala di tempat
pembuangan/timbunan sampah. Bagaiamana pun resiko demikian adalah resiko
umumnya bagi setiap permainan yang secara fisik tergolong berat. Dan
dibandingkan dengan nilai yang terkandung di dalamnya, resiko resiko demikian
tidak begitu bearti, sehingga masyarakat membiarkan anak mereka bermain
demikian dan merupakan permainan umum di Sumatra Barat.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Permainan sepak tekong ini umum untuk daerah Sumatra Barat. Aturan
aturan permainannya pun sama di man mana. Tidak ditemui informasi yang
menunjukkan adanya semacam variasi dari yang biasanya dilakukan oleh anak.
Tekoang (bahasa indonesia = tekong dalam pengertian minangkabau adalah alat
tukar seperti untuk bersa, air, minyak, dan lain lain. Aspek olahraga dalam
permainan ini lebih menonjol dari sapek lainnya.permainan ini berdiri sendiri
tanpa ada kaitannya dengan peristiwa peristiwa sosial atau budaya lainnya.
Demikian pula permainan ini terbebas dari unsur unsur kepercayaan religio-
magis. Permainan ini pada dasarnya adalah pengisi waktu senggang anak anak,
bagi penyaluran energi yang berlebih, dengan kata lain merupakan satu dari
kegiatan anak-anak sebagain ujud dari dorongan bergerak yang merupakan sifat
alami mereka.
Dalam permainan ini yang diannggap kalah adalah si pencari yaitu sebagai
akibat kalah suit. Namun bagi mereka dirasakan bukanlh demikian. Kalah suit
sehingga berfungsi sebai pencari, hanya lah sekedar akibat prosedur yang wjar
daricar cara pembahagian pekerjaan dan bukan suatu kekalahan permainan. Lalu
sesorang yang dianggp kalah adalah si pencari yang selama permainan, tidak
berhasil mengubah fungsinya. Andai kata permainan berlangsung lama, sampai
terjadi bebrapa orang sempat menjadi pencari, maka yang dianggap kalah adalah
15
satu atau lebih diantara pencari, yaitu yang terlama waktunya dalam fungsi ini
bagimanapun konsekwensi dari semuanya itu tidak ada, dan yang ada hanyalah
sekedar kata kata sindiran dalam batas batas bergurau.
B. SARAN
16
DAFTAR PUSTAKA
http://budaya-indonesia.org/Sepak-Tekong
17