Вы находитесь на странице: 1из 10

A.

BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB

Ali bin Abi Thalib adalah putra dari Abu Thalib bin Abdul muthallib dan Fatimah
binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang
paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sepupu Rasullullah Saw., dan
juga khalifah terakhir dalam kekhalifahan Kulafaur Rasyidin menurut pandangan Sunni.
Namun bagi Islam Syiah, Ali adalah khalifah pertama dan juga imam pertama dari 12
imam Syiah. Ali dilahirkan di Mekkah, daerah Hejaz, Jazirah Arab, pada tanggal 13
Rajab. Menurut sejarawan, Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian
Muhammad, sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib.
Namun Rasullullah Saw. tidak menyukainya dan memanggilnya Ali yang berarti
memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah.

Ketika Rasullullah Saw. mulai menyebarkan Islam, Ali saat itu berusia 10 tahun.
Namun ia mempercayai Rasullullah Saw. dan menjadi orang yang pertama masuk Islam
dari golongan anak-anak. Masa remajanya banyak dihabiskan untuk belajar bersama
Rasullullah sehingga Ali tumbuh menjadi pemuda cerdas, berani, dan bijak. Jika
Rasullullah Saw. adalah gudang ilmu, maka Ali ibarat kunci untuk membuka gudang
tersebut.

Secara fisik Ali bin Abi Thalib memiliki wajah yang tampan , paling cerah
wajahnya , dan murah senyum. Ada juga yang menyebutkan bahwa dia memiliki bulu
dada yang lebat, berdahi lebar, dan bermata sayu. Perawi lainnya mengatakan bahwa
tubuh Ali tidak tinggi menjulang, tetapi tidak pendek kuntet. Tinggi badannya melebihi
orang orang .

Para periwi sepakat bahwa Ali memiliki pangkal lengan dan betis yang besar
serta berdagu lebar.

Dia seorang penunggang kuda yang tidak mengalami kesulitan oleh debu;seorang
pemberani yang tidak gentar oleh siapapun dan tiada penunggang lain yang dapat
melukainya di medan laga.

Tidaklah seorang musuh tampil dari barisannya melainkan Ali membunuhnya.


Tidaklah bertemu dengan seseorang dimedan perang melainkan dia kabur dari
hadapannya.

1
Ali adalah seorang yang memelihara kesucian diri, bertakwa, zuhud, dan wara.

Ali bersaudara dengan orang yang diberi risalah oleh Allah dan dia adalah
kekasih orang yang menerima wahyu dari langit. Ali adalah suami putri rosulullah dan
manusia yang di cintai qobulnya.

Ali adalah seorang yang dicintai Allah dan rosul-Nya, sebagaimana yang
diberitahukan Rosulullah saw sendiri. Baginnya Ali adalah seperti harun bagi musa,
hanya saja tiada lagi nabi sesudah beliau, sebagaimana yang diungkapkan oleh orang
yang jujur dan dibenarkan orang itu.

Ali bin Abi Thalib . ia dikenal sebagai seorang yang gagah berani, tangkas,
pandai bermain pedang, dan sangat dalam pengetahuannya.

Usman bin Affan terbunuh, madinah dibawah kendali para pemberontak.


Kepemimpinan islam mengalami kekosongan untuk sementara waktu. Umat islam tidak
dapat dibiarkan tanpa pemimpin. Untuk mengisi kekosongan tersebut, para pembangkang
berpendapat bahwa yang paling pantas menjadi khlifah adalah Ali bin Abi Thalib.
Selanjutnya,mereka pergi kerumah Ali bin Abi Thalib dan mendesaknya untuk menerima
jabatan tersebut.

Pada awalnya, Ali bin Abi Thalib menolak permintaan mereka karena tidak ada
pemuka islam yang mendukungnya.karena kuatnya desakan mereka,akhirnya Ali bin Abi
Thalib menerima jabatan khalifah tersebut, atas baiat pemberontak ini, Ali ditetapkan
sebagai khalifah keempat dalam jajaran khulafaur Rasyidin.

Setelah masyarakat memberinya baiat, Ali bin Abi Thalib berpidato, wahai
sekalian manusia! Kamu semua telah membaiat saya, sebagaimana yang kamu lakukan
terhadap ketiga khalifah sebelumku. Saya hanya boleh menolak sebelum pilihan
ditetapka. Apabila penunjukan sudah diputuskan, penolakan tidak di izinkan lagi. Imam
harus teguh dan rakyatharus patuh. Baiat terhadap diriku adalah merata dan umum.
Barang siapa yang ingkar, terpisalah dari islam.

Menanggapi pembaiatan Ali bin Abi Thalib, para sahabat terkemuka terbagi
menjadi beberapa kelompok. Pertama, mereka yang mau berbaiat walaupun pada
mulanya mereka enggan menyatakan persetujuannya.yang termasuk golongan ini, antara
lain zubair bin Awwam dan talhah bin Ubaidillah. Mereka mau membaiat Ali bin Abi

2
Thalib dikarenakan desakan dari kaum pemberontak. Kedua, mereka yang tidak mau
berbaiat karena menuntut pengusutan atas terbunuhnya Usman bin affan. Yang termasuk
golongan ini, antara lain Aisyah,Muawiyah bin Abu sufyan, Hasan bin Sabit, kaab bin
Malik, Abu saad bin Abi Waqqas, Abdullah bin Umar, Zaid bin Sabit, dan Usamah bin
Zaid.

Pengangkatan Ali bin Abi Thalib berbeda dengan pengangkatan khalifah


sebelumnya. Inisiatif pemberian baiat datang dari kaum pemberontak. Mereka memaksa
Ali bin Abi Thalib sehingga ia tidak dapat mengelak dari desakan tersebut.menyadari hal
itu, akhirnya para sahabat terkemuka juga menyetujui pengangkatan dan penetapan Ali
bin Abi thalib sebagai khalifah.

Ali bin Abi Thalib memerintah selama 4 tahun 9 bulan, yaitu dari bulan zulhijah
tahun 36H/656M sampai bulan ramadhan tahun 41H/661 M. Ia meninggal pada usia 63
tahun karena dibunuh oleh Abdur Rahman bin Muljam . dengan wafatnya Ali bin Abi
Thalib, berakhirlah masa kekhalifahan Khulafaur Rasyidin.1

Berikut adalah kepribadian seorang Ali bin Abi Thalib


a. Pemberani
Keberanian Ali dapat dibuktikan antara lain ketika beliau tidur diranjang nabi saat beliau
dikepung tentara kafir Quraisy untuk membunuh Nabi. Namun beliau berani menghadapi
resiko besar demi menyelamatkan jiwa rasulullah. Pada waktu itu Nabi berhasil lolos dari
pengepungan pemuda Quraisy dan selanjutya beliau melakukan perjalanan hijrah ke
Madinah bersama Abu Bakar Sidiq.
Keberanian ali juga mewarnai berbagai peperangan yang dipimpin oleh Rasulullah. Ia
selalu berada dibarisan depan. Hampir disetiap peperangn yang dipimpin oleh nabi, Ali
Ali bergulat dan bergumul dalam perang tanding dengan tak takut mati sedikitpun. Ali
sering merebut kemenangan bagi tentara islam dengan kilatan mata pedangnya yang
sangat tajam.
b. Keshalehan, keadilan dan kebesaran jiwanya
Ia terhitung salah seorang dari tiga tokoh utama yang telah menimba ilmu pengetahuan,
budi pengerti dan kebersihan jiwanya dari Rasulullah SAW., disamping Abu Bakar dan
Umar bin Khatab.

1
Umairah ,DR. Abdurahman. Tokoh Tokoh Yang Diabadikan Dalam Islam.jakarta : Gama
insani. 2002.

3
c. Keluasan Ilmu
Ali adalah salah seorang yang dikenal dengan keluasan ilmunya. Beliau ditunjuk sebagai
penasihat khalifah sejak Abu Bakar, Umar, dan Usman. Berbagai masalah keagamaan,
kenegaraan, sosial, dan hukumdapat di[ecahkan dengan baik oleh beliau.2
d. Menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
e. Berakhlak terpuji, yaitu jujur, rendah hati, memegang amanat, adil, disiplin,
qanaah.

B. STRATEGI KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TOLIB

Pada masa pemerintahannya, Ali bin Abi Talib disibukkan oleh perpecahan yang
terjadi di kalangan umat islam. Seluruh waktunnya di curahkan untuk menyelesaikan
masalah tersebut sehingga tidak terjadi perluasan wilayah, sebagaimana yang dilakukan
oleh khalifah sebelumnya.

Pengangkatan Ali bin Abi Talib sebagai khalifah dilaksanakan dilaksanakan


dalam suasana yang masih kacau karena terbunuhnya Usman bin Affan. Ketika itu ibu
kota negara berada dalam kendali para pemberontak. Ali bin Abi Talib ditetapkan sebagai
penguasa atas desakan dari para pemberontak. Banyak sahabat terkemuka yang
menyatakan persetujuannya dengan tidak sepenuh hati, seperti Zubair bin Awwam dan
talhah bin Ubaidillah.

Kontak fisik pun tak dapat dielakkan antara umat islam dengan Ali bin Abi Talib.
Peristiwa ini disebut Waqiah al-jamal atau perang unta karena panglima perang itu
mengendarai unta yang dipimpin oleh Aisyah, salah satu istri Rasulullah saw. Ia dibantu
oleh Zubair bin Awwam dan Talhah bin Ubaidillah. Ketiga tokoh ini menuntut kepada
Ali bin Abi Talib untuk mengusut tuntas atas pembunuhan Usman bin Affan sebelum
mereka memberi baiat. Karena Ali bin Abi Talib tak segera menyalesaikan pengusutan
tersebut, mereka akhirnya pada 36 H/657 M memberangkatkan pasukan dari Mekah
menuju Basrah. Mendengar berita itu, Ali bin Abi Talib segera mengerahkan pasukannya
untuk membendung gerakan mereka. Bentrok antara Ali bin Abi Talib dan Aisyah ini
merupakan tragedi pertama dalam sejarah umat islam. Talhah bin Ubaidillah terpanah dan

2
Tim Penulis Arafah. Pai 2 SLTP. Semarang: 1996, hlm. 56-57

4
meninggal dunia dalam perjalanan mengundurkan diri. Zubair bin Awwam terbunuh pada
akhir pertempuran. Adapun Aisyah di kembalikan ke madinah dengan penuh
penghormatan.

Perang besar antara muslimin yang kedua terjadi lagi, yaitu antara Khalifah Ali
bin Abi Talib dan Muawiyah bin Abi Sufyan yang disebut perang Siffin. Perang ini di
akhiri dengan diadakannya tahkim atau arbitrase. Sebagai wakil dalam perundingan,
pihak Muawiyah bin Abi Sufyan menunjuk Amru bin As yang dikenal sangat pandai
berdiplomasi. Adapun pihak Ali bin Abi Talib menunjuk Abu Musa al-Asyari, seorang
toko senior dari kaum Muhajirrin yang juga dikenal kejujuran, kesalehan, dan wara.

Hasil arbitrase adalah untuk sementara waktu, tidak ada kekhalifaan dan akan
ditentukan berikutnya siapa yang berhak menduduki jabatan khalifah.3

C. Kebijakan-Kebijakan Ali bin Abi THalib

Ali seorang yang terkenal disiplin, keras, dan radikal. Beliau suka berterus terang,
tegas bertindak, dan berpegang teguh pada prisip dalam menjalankan kebenaran dan
keadilan. Karena itu, usaha-usaha yang hendak dilaksanakan pada awal pemerintahannya
adalah:

1. Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh usman dan menggantinya


dengan pilihan sendiri, hal ini tidak lain karena kepala daerah yang diangkat oleh
usman umumnya famili usman sendiri.
2. Mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan usman kepada siapa saja yang
tidak dibenarkan, dikembalikan oleh ali.
3. Membenahi Keuangan Negara
Khalifah Ali bin Abi Thalib menyita harta para pejabat tersebut yang
memperoleh secara tidak benar. Harta tersebut kemudian disimpan di Baitul Mal
dan digunakan untuk kesejahteraan rakyat.
4. Memajukan Bidang Ilmu Bahasa
Pada saat Khalifah Ali bin Abi Thalib memegang pemerintahan, wilayah islam
sudah mencapai India. Pada saat itu, penulisan huruf Hijaiyah belum dilengkapi

3
Khazanah Sejarah Islam MA hlm.33

5
dengan tanda baca, seperti kasrah, dhammah, fathah, dan syaddah. Hal itu
menyebabkan banyaknya kesalahan bacaan teks Al-Quran dan hadits didaerah-
daerah yang jauh dari Jazirah Arab.
Untuk menghindari kesalahan fatal dalam bacaan Al-Quran dan hadits, Khalifah
Ali memerintahkan Abu Aswad Ad-Duali untuk mengembangkan pokok-pokok
ilmu nahwu4. Keberadaan ilmu nahwu diharapkan dapat membantu orang-orang
non-Arab dalam mempelajari sumber utama ajaran Islam, yaitu Al-Quran dan
Hadits.
5. Bidang pembangunan
Salah satu pembangunan yang mendapat perhatian khusus dari Khalifah Ali bin
Abi Thalib adalah pembangunan kota Kufah. Pada awalnya, kota Kufah
disiapkan sebagai pusat pertahanan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan. Akan tetapi,
kota Kufah kemudian berkempang menjadi pusat ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu
nahwu, dan ilmu pengetahuan lainnya.

D. Masa Akhir Kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib

Pada saat pengangkatan kekhalifahan Ali Bin Abi Thalib, beliau telah melakukan
kebijakan-kebijakan demi rakyatnya sendiri. Beberapa kebijakan itu diantaranya,
mengambil alih tanah yang telah diberikan pada masa kekhalifahan utsman bin affan
kepada keluarganya untuk diserahkan kembali kepada negara dan juga pencabutan
jabatan Gubernur yang tidak disenangi oleh para rakyat. Salah satu gubernur yang dicabut
jabatannya yaitu Muawiyah. Tapi dia tak mau untuk melepaskan jabatannya tu, bahkan
dia tidak mengakui keberadaan Ali Bin Abi Thalib sebagai Khalifah.

Pada masa kekhalifahan ali ini, telah terjadi pertentangan dan pemberontakan yang
dilakukan oleh kaum muslimin sendiri yang dilatarbelakangi oeh kematian utsman. Ali
tidak menghukum orang yang yang telah membunuh utsman. Dan permasalahan ini
dimanfaatkan oleh muawiyah untuk melemahkan kedudukan ali sebagai khalifah.

Pemberontakan terjadi pertama kali dilakukan ole Thalhah dan Zubair. Mereka
mencabut baiatnya karena Ali tak merespon tuntutan mereka dan tidak menghukum

4
Ilmu nahwu, yaitu ilmu yang mempelajari tata bahasa Arab

6
orang yang telah membunuh Utsman. Pemberontakan ini pula diikuti oleh Siti Aisyah
dan terjadi Perang Jamal. Didalam perang ini pul, muawiyah ikut andil dengan cara
menuduh Ali sebagai dalang dari pembunuhan Utsman. Akibat fitnah , terjadilah
pertumpahan darah perang ini terjadi pada tahun 36 H Tholhah terbunuh ketika hendak
melarikan diri dan Aisyah hendak dikembalikan ke madinah . Dan puluhan islam gugur
pada peperangan ini.

Peperangan kedua terjadi antara khalifah Ali bin Abi Thalib dengan muawiyah.
Perang ini terjadi khalifah Ali ingin menyelesaikan pemberontakan Muawiyah yang
menolak peletakkan jabatan dan secara terang-terangan menentang keberadaan Ali.
Peperangan ini terjadi di Shiffin pada tahun 37 yang hampir dimenangkan oleh Ali,
namun karena kelicikan Muawiyah yang yang dimotori oleh panglima perangnya Amr
bin Ash yang mengacungka Al-Quran dengan tombaknya yang menandakan bahwa
mereka mengajukan damai dengan menggunakan Al-Quran. Alin mengetahui bahwa hal
itu adalah tipuan muslihat yang dilakukan Muawiyah dan Amr. Namun karena desakan
para pengikut Ali, Ali pun menerima perdamaian tersebut. Akhirnya peristiwa ini diakhiri
dengan tahkim5, yang secara politis Ali mengalami kekalahan. Karena Amr wakil
Khalifah, dia menurunkan Ali sebagai kholifah sementara dia tidak menurunkan
Muawiyah sebagai gubernur. Bahkan menjadikan kedudukan Muawiyah setingkat dengan
Khalifah.6

Peristiwa tahkim tersebut, memecahkan para pengikut Ali kedalam dua kelompok.
Kelompok yang pertama yaitu mereka yang secara terpaksa menghadapi hasil tahkim dan
tetap setia pada Ali. Sedangkan yang kedua mereka yang menolak hasil tahkim dan
kecewa terhadap kekholifahan Ali. Mereka mencabut baiatnya dan akan melakukan
perlawanan terhadap mereka semua pihak yang terlibat tahkkim. Mereka menjadikan
Nahrawan sebagai markasnya serta terus menerus merongrong pemerintahan Ali.
Golongan yang keluar dari barisan Ali ini biasa disebut sebagai Khawarij.

Perlawanan yang dilkukan oleh orang-orang khawarij ini terjadi perang Nahrawan.
Orang-orang khawarij mengalami kekalahan. Banyak dari kalangan khawarij yang gugur
dimedan perang ini. dan kemenangan berada ditangan Ali.

5
Perdamaian
6
Dedi supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: PT. Pustaka Setia, 2008, hlm 98

7
Tiga orang kaum khawarij yang selamat dari perang, berkumpul untuk merencanakan
membunuh Ali, karena teman-teman mereka gugur di perang Nahrawan. Mereka adalah
Abdurrahman bin amru, yang dikenal dengan sebutan ibnu muljam al-himyari al-kindi,
al-burak bin abdillah at-tamimi dan amru bin bakr at-tamimi

Mereka berkata apa yang kita lakukan sepeninggal mereka? Mereka adalah sebaik-
baik manusia dan yang paling banyak shalatnya., mereka adalah penyeru manusia kepada
allah. Mereka tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela dalam menegakkan
agama allah. Bagaimana kalau kita tebus diri kita lalu kita datangi pemimpin-pemimpin
yang sesat itu kemudian kita bunuh merekasehingg kita membebaskan negara dari
kejahatan mereka dan kita dpat membalas dendam atas kematian teman-teman kita.

Ibnu muljam berkata , Aku akan menghabisi ali bin abi thalib!

Al-burak bin abdillah berkata, Aku akan menghabisi Muawiyyah bin Abi Sofyan.

Amru bin bakr berkat, Aku akan menghabisi Amru bin Al-Ash.

Mereka pun berikrar dan mengikat perjanjian untuk tidak mundur dari niat semula
hingga masing-masing berhasil membunuh targetnya atau terbunuh. Mereka pun
mengambil pedang masing-masing sambil menyebut nama sahabat yang menjadi
targetnya. Mereka sepakat melakukannya serempak pada tanggal 17 ramadhan tahun 40
H kemudian ketiganya berangkat menuju tempat target masing-masing.

Adapun ibnu muljam berangkat ke kufah. Setibanya disana ia menyembunyikan


identitas, hingga terhadap teman-temannya dari kalangan khawarij yang dahilu
bersamanya. Ketika ia sedang duduk-duduk bersama beberapa orang bani taim ar-ribab ,
mereka mengenang teman-teman mereka yang terbunuh pada peperangan Nahrawan.
Tiba-tiba datanglh seorang wanita bernama Qothan binti Asy-Syijnah, ayah dan kakaknya
dibunuh oleh ali pada peperangan nahrawan. Ia adlah wanita yang sangat cantik dan
populer. Dan ia telah mengkhususkan beribadah di masjid jami. Demi melihatnya ibnu
muljam mabuk kepayang. Ia lupa tujuannya dtang ke Kufah. Ia meminang wanita itu.
Qatham mensyaratkan mahar tiga ribu dirham, seorang khadim, budak wanita dan
membunuh Ali bin Abi Thalib untuk dirinya. Ibnu Muljam berkata, Engku pasti
mendapatkannya demi Allah tidaklah aku datang ke kota ini melainkan untuk membunuh
Ali.

8
Lalu Ibnu Muljam menikahinya dan berkumpul dengannya. Kemudian Qatham mulai
mendorongnya utuk melaksanakan tugasnya itu. Ia mengutus seorang lelaki dari
kaumnya bernama Wardan, dari Taim Ar-Ribab, untuk menyertainya dan melindunginya.
Lalu Ibnu Muljam juga menggaet seorang lelaki lain bernama Syabib bin Najrah al-Asy-
jai al-Haruri. Ibnu Muljam berkata kepadanya, Maukah kamu memperoleh kemuliaan
dunia akhirat?

Apa itu? Tanyanya

Membunuh Ali Jawab Ibnu Muljam.

Ia berkata, celakalah engkau, engkau telah mengatakan perkara yang sangat besar!
Bagaimana mungkin engkau akan membunuhnya?

Ibnu Muljam berkata, Aku mengintainya di masjid, apabila ia keluar untuk


melaksanakan sholat subuh, kita mengepungnya dan membunuhnya. Apabila berhasil
maka kita merasa puas dan kita telah membalas dendam. Dan bila kita terbunuh maka apa
yang tersedia di sisi Allah lebih baik daripada dunia.

Ia berkata, Celaka engkau, kalaulah engkau bukan Ali tentu aku tidak akan
keberatan melakukannya. Engkau tenti tahu senioritas beliau dalam islam dan
kekerabatan beliau dengan Rasulullah SAW. Hatiku tidak terbuka untuk membunuhnya.

Ibnu Muljam berkata, Bukankah ia telah membunuh teman-teman kita di


Nahrawan?

Benar! Jawabnya

Marilah kita bunuh ia sebagai balasan bagi teman-teman kita yang telah
dibunuhnya kata Ibnu Muljam.

Beberapa kemudian Syabib menyambutnya.

Masuklah bulan Ramadhan. Ibnu Muljam membuat kesepakatan dengan teman-


temannya pada malam jumat 17 Ramadhan. Ibnu Miljam berkata malam itulah aku
membuat kesepakatan dengan teman-temanku untuk membunuh target masing-masing.
Lalu mulailah ketiga orang ini bergerak, yakni Ibnu Muljam, Wardan dan Syabib ,
dengan menghunus pedang. Mereka duduk dihadapan pintu yang mana ali biasa keluar

9
dari-nya. Ketika Ali keluar, beliau membangunkan orang-orang untuk shalat sembari
berkata shalat....shalat! Dengan cepat Syabib menterang dengan pedangnya dengan
memukulkan tepat mengenai leher beliau. Kemudian Ibnu Muljam menebaskan
pedangnya keatas kepala beliau. Darah beliau mengalir membasahi jenggot beliau. Ketika
Ibnu Muljam menebasnya, ia berkata tidak ada hukum kecuali milik Allah, bukan
milikmu dan bukan milik teman-temanmu, hai Ali!. I membaca firman Allah yang
artinya Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari
keridhaan Allah, dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya. (Al-
Baqarah:207)

Ali berteriak tangkap mereka !

Adapun Wardan melarikan diri, namun berhasil dikejar oleh seorang lelaki dari
Hadhramaut lalu membunuhnya. Adapun Syabib, berhasil menyelamatkan diri dan
selamat dari kejaran manusia. Sementara Ibnu Muljam berhasil ditagkap.

Ali menyuruh Jadah bin Hubairah bin Abi Wahab untuk mengimami Shalat Fajar.
Ali pun dibopong kerumahnya. Lalu digiring pula Ibnu Muljam kepada beliau dan dibawa
kehadapan beliau dalam keadaan dibelenggu tangannya kebelakang pundak, semoga allah
memburukkan rupanya . ali berkata kepadanya apa yang mendorongmu melakukan ini?
Ibnu Muljam berkata, Aku telah mengasah pedang ini selama empat puluh hari. Aku
memohon kepada Allah agar aku dapat membunuh dengan pedang ini makhlukNya yang
paling buruk!

Ali berkata kepadanya, Menurutku engkau harus terbunuh dengan pedang itu. Dan
menurutku engkau adalah orang yang paling buruk.

Kemudian engkau berkata, Jika aku mati, maka bunuhlah orang ini, dan jika ku
selamat maka aku lebih tahu bagaimana aku harus memperlakukan orang ini!

10

Вам также может понравиться

  • Bab I
    Bab I
    Документ9 страниц
    Bab I
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • Matdis Kelompok
    Matdis Kelompok
    Документ63 страницы
    Matdis Kelompok
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • MAKALAH Makiyah Madaniyah
    MAKALAH Makiyah Madaniyah
    Документ8 страниц
    MAKALAH Makiyah Madaniyah
    Eka Risma Handayani
    100% (1)
  • 689 5800 1 PB
    689 5800 1 PB
    Документ26 страниц
    689 5800 1 PB
    Alecia Hanna
    Оценок пока нет
  • Fungsi Logaritma Dan Trigonometri
    Fungsi Logaritma Dan Trigonometri
    Документ16 страниц
    Fungsi Logaritma Dan Trigonometri
    Eka Risma Handayani
    100% (1)
  • Lks Matriks
    Lks Matriks
    Документ12 страниц
    Lks Matriks
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • 5A Eka Risma Handayani
    5A Eka Risma Handayani
    Документ19 страниц
    5A Eka Risma Handayani
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • Pengantar Studi Hadis
    Pengantar Studi Hadis
    Документ37 страниц
    Pengantar Studi Hadis
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • Tugas Pertemuan Ke-4
    Tugas Pertemuan Ke-4
    Документ1 страница
    Tugas Pertemuan Ke-4
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • Lembar Aktivitas Siswa (Bener)
    Lembar Aktivitas Siswa (Bener)
    Документ5 страниц
    Lembar Aktivitas Siswa (Bener)
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет
  • Turi
    Turi
    Документ21 страница
    Turi
    Eka Risma Handayani
    Оценок пока нет