Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
TINJAUAN PUSTAKA
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau pada
saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderung
mengalami pencemaran ketika berada di atmosfer pencemaran yang
berlangsung di atmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu,
mikroorganisme dan gas. Misalnya karbondioksida, nitrogen dan ammonia.
8
9
Air permukaan yang meliputi badan-badan air semacam sungai, danau, telaga,
waduk, rawa, terjun dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air
hujan yang jatuh kepermukaan bumi. Air hujan tersebut kemudian akan
mengalami pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya.
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian
mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami proses
filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, di
dalam perjalanannya kebawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih baik dan
lebih murni dibandingkan air permukaan. Air tanah memiliki beberapa kelebihan
dibandingkan sumber air lain. Pertama, air tanah biasanya bebas dari kuman
penyakit dan tidak perlu mengalami proses purifikasi atau penjernihan.
Persediaan air tanah juga cukup tersedia sepanjang tahun, saat musim
kemarau sekalipun.
10
Air minum yang aman adalah air yang telah memenuhi semua persyaratan
dilihat dari kualitas secara fisik, kimia, mikrobiologi, maupun radioaktif sesuai
dengan standar. Di Indonesia standar kualitas air minum diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010.
Air minum yang ideal seharusnya tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa,
serta tidak mengandung kuman patogen dan mikroorganisme serta zat kimia
berbahaya. Dalam Permenkes tersebut diatur parameter wajib dan parameter
tambahan. Aspek radioaktifitas termasuk ke dalam parameter tambahan.
Parameter wajib dibedakan lagi menjadi dua yaitu parameter yang berhubungan
langsung dengan kesehatan yang mencakup parameter mikrobiologi dan kimia
an-organik serta parameter tidak langsung berhubungan dengan kesehatan
yang mencakup parameter fisik dan kimiawi. Parameter wajib dan parameter
tambahan mengenai standar kualitas air minum yang tercantum dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut:
11
Tabel 2.1
Parameter Wajib Dan Parameter Tambahan Kualitas Air Minum
Kadar maksimum
No Jenis Parameter Satuan
yang diperbolehkan
1. Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan
a. Parameter mikrobiologi
1. E.coli Jumlah per 100 ml 0
sampel
2. Total bakteri Jumlah per 100 ml 0
coliform sampel
b. Parameter Kimia an-organik
1. Arsen mg/l 0.01
2. Fluorida mg/l 1,5
3. Total kromium mg/l 0,05
4. Kadmium mg/l 0,003
5. Nitrit (NO2) mg/l 3
6. Nitrat (NO3) mg/l 50
7. Sianida mg/l 0,07
8. Selenium mg/l 0,01
2. Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan
a. Parameter fisik
1. Bau - Tidak berbau
2. Warna TCU 15
3. Total zat padat mg/l 500
terlarut (TDS)
4. Kekeruhan NTU 5
5. Rasa - Tidak berasa
6. Suhu C Suhu udara 3
b. Parameter kimiawi
1. Alumunium mg/l 0,2
2. Besi mg/l 0,3
3. Kesadahan mg/l 500
4. Khlorida mg/l 250
5. Mangan mg/l 0,4
6. pH - 6,5 8,5
3. Parameter Tambahan
Gross alpha activity Bq/l 0,1
Gross beta activity Bq/l 1
Sumber: Permenkes RI No. 492/MENKES/PER/IV/2010
12
Penyakit akibat kontaminasi air minum yang disebabkan oleh infeksi akibat
bakteri dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 2.2
Penyakit Akibat Kontaminasi Air Minum
Air minum isi ulang adalah air yang telah melalui proses pengolahan yang
berasal dari mata air dan telah melewati tahapan dalam membersihkan
kandungan airnya dari segala mikroorganisme patogen tanpa harus dimasak
sehingga air tersebut dapat langsung diminum. (Prihatini, 2012)
Urutan proses produksi air minum di Depot Air Minum adalah sebagai berikut
(Deperindag, 2004):
1. Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampungan
Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan menggunakan tangki
dan selanjutnya ditampung dalam bak atau tangki penampung (reservoir).
Tangki penampung harus terbuat dari bahan tara pangan (food grade) dan
bebas dari bahan-bahan yang dapat mencemari air.
Tangki pengangkutan memiliki beberapa persyaratan yang harus dipenuhi,
diantaranya adalah khusus digunakan untuk air minum, mudah dibersihkan,
harus mempunyai lubang (manhole), pengisian dan pengeluaran air harus
melalui kran, selang dan pompa yang dipakai untuk air baku harus diberi
penutup dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.
Tangki, selang, pompa dan sambungan harus terbuat dari bahan tara pangan
(food grade), tahan korosi dan bahan kimia yang dapat mencemari air. Tangki
pengangkutan harus dibersihkan dan desinfeksi bagian luar dan dalam minimal
3 (tiga) bulan sekali.
Air baku harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk
diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,
15
2. Tahap Penyaringan/filtrasi
Pada tahap filtrasi ini terdiri dari tiga tahapan dan memiliki fungsi yang berbeda-
beda.
a. Filter 1
Filter pertama berisi media pasir, berfungsi untuk menyaring partikel-partikel
kasar dari tangki air baku. Bahan yang dipakai adalah butir-butir silica (SiO 2)
minimal 80%. Ukuran butir-butir yang dipakai ditentukan dari mutu kejernihan
air yang dinyatakan dalam NTU.
b. Filter 2
Filter kedua berisi media karbon aktif, berfungsi sebagai penyerap bau, rasa,
warna, sisa khlor dan bahan organik. Daya serap terhadap Iodine (I 2)
minimal 75%.
c. Filter 3
Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan halus berukuran maksimal 10
(sepuluh) micron.
3. Tahap Desinfeksi
Wadah yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari bahan tara
pangan (food grade) dan bersih. Depot Air Minum wajib memeriksa wadah yang
dibawa konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak layak untuk
digunakan sebagai tempat air minum. Wadah yang akan diisi harus di sanitasi
dengan menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air yang mengandung ozon).
Apabila ditemukan adanya indikasi kotoran, maka botol/galon dapat disikat
terlebih dahulu dengan mesin sikat yang dilengkapi dengan pembilasan
menggunakan air produk. Penggunaan mesin sikat ini harus berhati-hati dan
hanya sekitar 30 detik. Hal ini untuk menghindari tergoresnya bagian dalam
botol/galon. Air yang digunakan untuk membilas adalah air minum (air produk
depot) dengan penyemprotan air produk selama 10 detik.
5. Pengisian
Pengisian wadah dilakukan menggunakan alat dan mesin serta dilakukan dalam
tempat pengisian yang higienis.
6. Penutupan
Penutupan wadah dilakukan dengan tutup yang dibawa konsumen atau yang
disediakan oleh Depot Air Minum.
17
2. Bangunan
Bangunan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1) Bangunan kuat, aman, mudah dibersihkan dan mudah pemeliharaannya.
2) Lantai kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak
menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta kemiringan cukup landai
untuk memudahkan pembersihan dan tidak terjadi genangan air.
3) Dinding kedap air, permukaan rata, halus, tidak licin, tidak retak, tidak
menyerap debu, dan mudah dibersihkan, serta warna yang terang dan
cerah.
4) Atap dan langit-langit harus kuat, anti tikus, mudah dibersihkan, tidak
menyerap debu, permukaan rata, dan berwarna terang, serta mempunyai
18
3. Fasilitas Sanitasi
Memiliki akses fasilitas sanitasi dasar, seperti jamban, saluran pembuangan
air limbah yang alirannya lancar dan tertutup, tempat sampah yang tertutup
serta tempat cuci tangan yang dilengkapi air mengalir dan sabun.
menimbulkan racun, tidak menyerap bau dan rasa, tahan karat, tahan
pencucian dan tahan disinfeksi ulang.
2) Mikrofilter dan desinfektor tidak kadaluarsa.
3) Tandon air baku harus tertutup dan terlindung.
5. Pelayanan Konsumen
1) Wadah/galon untuk air baku atau air minum sebelum dilakukan pengisian
harus dibersihkan dengan cara dibilas terlebih dahulu dengan air
produksi paling sedikit selama 10 (sepuluh) detik dan setelah pengisian
diberi tutup yang bersih.
2) Wadah/galon yang telah diisi air minum harus langsung diberikan kepada
konsumen dan tidak boleh disimpan pada DAM lebih dari 1x24 jam.
2.7.1 Peraturan
2.7.2 Pembinaan
2.7.3 Pengawasan
3. Uji Petik
Uji Petik sewaktu-waktu dapat dilakukan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota berupa pengujian mutu depot air minum dan air baku serta
menilai kondisi fisik, fasilitas dan lingkungan depot air minum, dan atau dalam
hal ada kejadian luar biasa/wabah dan keadaan yang membahayakan
lainnya. Uji petik dilaksanakan dalam rangka pemantapan pelaksanaan
pengawasan depot air minum yang lebih profesional.
2.8.1 Pendidikan
Pendidikan menurut Notoatmojo (2003) adalah suatu proses belajar yang berarti
di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau
perubahan kearah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang dari individu,
kelompok, atau masyarakat.
23
2.8.2 Pengetahuan
5. Sintesis
Sintetis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau
meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen
pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu
kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang
telah ada.
6. Evaluasi
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan
justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan
sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
norma-norma yang berlaku dimasyarakat.
2.8.3 Sikap
Sikap adalah reaksi atau respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau
objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan (senang - tidak senang, setuju - tidak setuju, baik - tidak baik, dan
sebagainya).
1. Menerima
Menerima diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus
yang diberikan (objek).
2. Menanggapi
25
2.8.4 Tindakan