Вы находитесь на странице: 1из 2

Distribusi stratigrafi sequence batuan membatubara : kontrol dasar dan

contoh2 paralic
Abstrak : Volume berarti dari organic matter terrigenous dapat terawetkan
membentuk batu bara hanya ketika dan dimana secara keseluruhan meningkat
dalam accommodation kira-kira sama dengan kecepatan produksi peat.
Accommodation adalah fungsi subsidence dan base level. Untuk mire, base level
sangat secara rinci groundwater table. Dalam setting paralic, groundwater table
secara kuat dikontrol oleh sea level dan ratio precipitation/evaporation. Peat
mengumpul diatas kisaran kecepatan, tetapi selalu dengan set kecepatan
maksimum pasti oleh produktifitas organic original dan space yang tersedia
dibawah depositional base level (groundwater table).
Dibawah ambang kecepatan accommodation (nonzero), tidak ada peat
mengumpul menerus, karena jatuh atau rendahnya groundwater table, sedimentary
bypass, dan perluasan erosi oleh fluvial channel. Ini adalah jenis upper highstand,
lowstand fan, dan basal lowstand-wedge system tract. Kecepatan accommodation
lebih besar menyediakan kondisi stabil dan naiknya groundwater table secara
relatif. Mire memulai dan tumbuh dengan subur, secara cepat mengisi
accommodation lokal secara vertikal dan meluas secara lateral, menyokong
pengumpulan secara lateral menerus batu bara dalam zona paralic di dalam baik
middle lowstand dan middle highstand system tract. Jika accommodation
meningkat seimbang atau sedikit melebihi produktifitas organic, mire mengumpul
peat secara vertikal, hasil lebih tebal, batu bara lebih terisolasi sebagian besar
mungkin selama periode late lowstand-early transgressive dan late transgressive-
early highstand. Saat meningkatnya accommodation sangat besar, mire tertekan
dan secepatnya dibanjiri oleh klastik atau standing water (seperti di middle
transgressive system tract).
Hubungan ini akan valid untuk mire pada semua setting, termasuk alluvial, lake
plain, dan paralic. Pertalian untuk sea level dalam paralic zone tergantung pada
subsidence lokal, sediment supply, dan resim groundwater. Konsep ini juga
berguna untuk menyelidiki distribusi fasies seal dan reservoir pada setting
nonmarine.
Kesimpulan : Konsep yang dikenalkan pada paper ini dapat digunakan untuk
membangun perkakas praktis untuk menempatkan batuan organic rich terrigenous,
mengevaluasi potensial sumber hidrokarbonnya, dan memetakan dan
memprediksi luas dan volumenya. Kejadian, distribusi, dan sifat batu bara
berbeda-beda secara sistematik sebagai fungsi dari kecepatan relatif produksi peat
dan perubahan accommodation. Perubahan accommodation dapat diprediksi
diseluruh sequen depositional; karena itu distribusi batu bara dapat diprediksi di
dalam framework sequence stratigrafi. Yang paling tebal, sebagian besar isolated
coal terdapat pada upper lowstand dan basal transgressive system tract; batu bara
yang paling menerus ditemukan di middle lowstand dan middle highstand system
tract; dan minimal, very isolated coal ditemukan di basal lowstand, middle
transgressive, dan upper highstand system tract. Batu bara paling tebal secara khas
cocok untuk kondisi terbaik untuk organic preservation, dan secara umum
mempertinggi potensial sumber petroleum. Satu perlengkaan metode untuk
memprediksi kejadian batu bara di area perbatasan menggunakan iklim sebagai
wakil untuk kecepatan produksi peat, dikombinasikan dengan analisis subsidence
untuk waktu dan area pokok dari kemungkinan besar keseimbangan. Model
stratigrafi sequence dan komponen paleogeografiknya juga menunjukkan sebagian
besar kemungkinan besar area dan interval dari pengumpulan coal. Potensial
sumber hidrokarbon tergantung pada organic preservation, sehingga ini
memungkinkan untuk menggunakan konsep sequence stratigrafi dan
paleogeografi didalam untuk memperkirakan sifat batu bara dan potensial sumber.
Model juga memberikan pengetahuan untuk memetakan dan memperhitungkan
kemungkinan luas dari paralic coal dan batuan membatubara melalui kombinasi
dari analisis subsidence, paleogeografi dan stratigrafi sequence.
Akhirnya, kita mengenal mire tersebut adalah sistem dinamik yang sensitif dan
komplek. Model ini dimaksudkan untuk membantu dalam membangun framework
stratigrafi didalam yang untuk mempertimbangkan dan menjelaskan kompleksitas
banyak sekali dari distribusi dan kejadian batu bara.

Вам также может понравиться