JAR.

AK Maaf jika itu mengecewakan perasaan,

Bukan maksud mengabaikan atau menganggap tidak ada,

Bukan tentang seberapa jauh ia terbentang, pun seberapa dekat ia Hanya saja,,,,
terlipat
Andai kau tau,, sekeras apa pertahanan yang ku jaga
Saat kau fokus dan mengabaikan sekitar, sejauh apapun kan terasa dekat
Ketika kulihat jarak mulai terlipat mendekat
Sedekat jarak dahi dan lantai tuk sujud bermunajat

Begitu pula ketika berdekatan, namun menganggap angin lalu

Maaf jika egomu pernah terusik,
Semua kan terekam samar dan terasa semu
Terkadang ku tak bisa menahan hati tuk mengagumi
Sejauh langit dan bumi dari berbagai penjuru
Bukan berarti tak ada usaha yang ku lalui

Namun begitu saja gejolak hadir tak terkendali

Karena bagiku jarak itu tentang ingin dan hati
Tak jarang menahan sesak tuk tak merindui
Diam bukan berarti tak memperhati pun merasai

Bisa jadi ia tertunduk takjim dan merekam

Tapi itu adalah masa lalu,
Hingga detail-detail hal yang orang lain tak mampu rasakan
Entah benar telah berlalu

atau aku yang tergesa memaksa sang waktu

Tetap saja, pilihanku bukanlah untuk sesuatu yang semu

Meski saat ku buka ulang tentang kamu masih terasa sendu

Andaipun kini engkau semakin memperjelas jarak,

Setidaknya ijinkan aku berterimakasih,

karena engkau pernah menjadi bagian dari tulisan-tulisanku

karena engkau pernah mendatangkan bermacam atmosfer

karena engkau pernah buatku tak bisa mengendalikan ego