BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan model konseptual yang berkaitan
dengan bagaimana seorang peneliti menyusun teori atau menghubungkan
secara logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah (Hidayat,
2009).
Berdasarkan tinjauan teoritis, menurut L. Green dalam
Notoatmojdo (2005) menjelaskan bahwa perilaku itu dilatarbelakangi atau
dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor predisposisi, faktor pendukung dan
faktor pendorong.
Kejadian hipertensi secara tidak lansung dapat dipengaruhi oleh
perilaku kesehatan, sedangkan perilaku kesehatan itu sendiri dipengaruhi oleh
faktor predisposisi, faktor pendukung dan faktor pendorong. Adapun faktor
predisposisi terdiri dari pengetahuan dan sikap. Faktor pendukung terdiri dari
sarana dan prasarana sedangkan, faktor pendorong terdiri dari sikap dan
perilaku tenaga kesehatan.
Maka kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:

33 Poltekkes Kemenkes Palembang

 34

Skema 3.1
Kerangka Konsep Penelitian

Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Tentang Diet DASH (Dietary

Approaches to Stopping Hypertension) Dengan Kejadian Hipertensi Pada
Penderita Gagal Ginjal Kronik

Pengetahuan tentang
diet DASH

Kejadian Hipertensi pada

Sikap tentang diet
Penderita Gagal Ginjal
DASH
Kronik

Tindakan tentang
diet DASH

Poltekkes Kemenkes Palembang

 35

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Cara Skala
No. Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur
1. Kejadian Suatu keadaan dimana terjadi Angket Kuesioner 1. Ya, Jika Ordinal
Hipertensi peningkatan tekanan darah yaitu tekanan
pada 140/90 mmHg pada responden. darah
Penderita diastolik
Gagal Ginjal 90 mmHg
Kronik. 2. Tidak,
Jika
tekanan
darah <
90 mmHg
2. Pengetahuan Pengertian sekaligus pemahaman Angket Kuesioner 1. Kurang, Ordinal
tentang diet responden tentang diet DASH. Tingkat jika
DASH pengetahuan responden yang dimaksud Responden
antara lain dapat dilihat dari dapat
kemampuan dalam menyebutkan dan menjawab
menjelaskan tentang diet DASH, pertanyaan
meliputi: dengan
1. Pengertian Diet DASH. benar <
2. Kelompok makanan pada Diet 56%.
DASH. 2. Cukup, jika
3. Makanan untuk menutrisi tubuh. Responden
4. Menghindari makanan sampah. dapat
5. Diet antihipertensi untuk orang menjawab
tua. pertanyaan
dengan
benar 56-
75%.

Poltekkes Kemenkes Palembang

 36

3. Baik, jika
Responden
dapat
menjawab
pertanyaan
dengan
benar 76-
100%.
(Arikunto,
2006 dalam
Dewi &
Wawan,
2010).

3. Sikap tentang Reaksi dan keyakinan serta kesiapan Angket Kuesioner 1. Negatif, Ordinal
diet DASH responden tentang bahaya dan upaya Baik, jika
pencegahan terjadinya hipertensi pada Responden
penderita gagal ginjal kronik. Sikap dapat
narapidana tersebut antara lain dapat menjawab
dilihat dari kesiapan dan kesediaan pertanyaan
narapidana untuk melakukan upaya dengan
pencegahan terjadinya hipertensi. benar <
median.
2. Positif, jika
Responden
dapat
menjawab
pertanyaan
dengan
benar
median.

Poltekkes Kemenkes Palembang

 37

4. Tindakan Perbuatan nyata dari responden yang Angket Kuesioner 1. Tidak Ordinal
tentang diet memungkinkan terjadinya hipertensi Aktif, jika
DASH pada penderita gagal ginjal kronik. Responden
dapat
menjawab
pertanyaan
dengan
benar <
mean
2. Aktif, jika
Responden
dapat
menjawab
pertanyaan
dengan
benar
mean.

Poltekkes Kemenkes Palembang

 38

3.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep penelitian dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut.
1. Ada hubungan pengetahuan tentang Diet DASH (Dietary Approaches
to Stopping Hypertension) dengan kejadian hipertensi pada penderita
gagal ginjal kronik di instalasi hemodialisa RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Tahun 2013.
2. Ada hubungan sikap tentang Diet DASH (Dietary Approaches to
Stopping Hypertension) dengan kejadian hipertensi pada penderita
gagal ginjal kronik di instalasi hemodialisa RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Tahun 2013.
3. Ada hubungan tindakan tentang Diet DASH (Dietary Approaches to
Stopping Hypertension) dengan kejadian hipertensi pada penderita
gagal ginjal kronik di instalasi hemodialisa RSUP Dr. Mohammad
Hoesin Palembang Tahun 2013.

Poltekkes Kemenkes Palembang