Вы находитесь на странице: 1из 13

III-1

BAB III
MANFAAT KEBERADAAN USAHA

A. Manfaat Pembangunan Indomaret Sutan Syahrir

Keuntungan pembagunan Indomaret Sutan Syahrir adalah :

1. Penambahan pemasukan pajak dan retribusi sesuai dengan


peraturan yang berlaku
2. Tersedianya alternatif perbelanjaan yang representatif bagi
masyarakat Kota Metro.
3. Tercapainya penataan ruang dan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat Kota Metro dan Sekitarnya.

Membahas tentang penyerapan tenaga kerja lokal, terdapat


tahapan yang dapat menyerap tenaga kerja lokal. Tahapan
pekerjaan ini terbagi menjadi dua, yaitu tahapan pembangunan
dan tahapan operasional.

B. Analisis Perekonomian Kota Metro

Seiring dengan perjalanan waktu, Kota Metro mengalami


perkembangan sebagai akibat dari meningkatnya jumlah penduduk,
perubahan kehidupan ekonomi, dan interaksi dengan daerah lain
di sekitarnya. Secara fisik, perkembangan suatu kota dicirikan
oleh penduduknya yang kian hari kian meningkat dan padat,
gedung-gedung yang terus dibangun, peningkatan pelayanan
pendidikan dan kesehatan, serta semakin lengkapnya fasilitas
kota, yang mendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat.

Peningkatkan pertumbuhan ekonomi yang dapat diukur dengan


angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), investasi,
inflasi, pajak dan retribusi, pinjaman, dan pelayanan bidang
ekonomi. Lebih jauh, perkembangan besaran nilai PDRB merupakan
salah satu indikator yang dapat dijadikan ukuran, untuk
menilai keberhasilan pembangunan suatu daerah. Atau dengan
kata lain, pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat tercermin

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-2

melalui pertumbuhan nilai PDRB. Kota Metro merupakan wilayah


yang memiliki angka PDRB paling rendah. Penyebabnya karena
sektor yang memiliki pertumbuhan dan kontribusi tertinggi
dalam pembentukan nilai PDRB hanyalah sektor jasa, pertanian,
dan perdagangan. Kontribusi sektor pertanian terhadap
perekonomian Kota Metro setiap tahun selalu menurun.
Sedangkan, sektor jasa dan perdagangan memberikan kontribusi
yang semakin besar.

Selain PDRB, ada indikator lain untuk mengukur tingkat


kesejahteraan umum adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM adalah ukuran ringkas rata-rata capaian/keberhasilan, IPM
menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil
pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidika
dan sebagainya. Indeks Pembangunan (IPM) Kota Metro selalu
meningkat setiap tahunya. Secara rinci peningkatan IPM Kota
Metro disajikan pada tabel 3.1. berikut :

Tabel 3.1.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Metro Tahun 2010-2014

Kota Metro 2010 2011 2012 2013 2014


IPM 71,37 72,23 72,86 74,27 74,98
AHH 70,59 70,62 70,65 70,68 70,98
MYS 9,40 9,74 9,75 10,47 10,54
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Metro, 2015

Terdapat sembilan jenis lapangan usaha yang sudah


diciptakan menurut sensus yang diadakan oleh BPS Kota Metro.
Sembilan jenis usaha yang diciptakan masyarakat menjadikan
salah satu pendapatan bagi Kota Metro melalui pajaknya.
Berikut adalah tabel mengenai lapangan usaha dan persentasenya
dari masyarakat usia produktif.

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-3

Tabel 3.2.
Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas di Kota Metro Menurut Lapangan
Usaha

Jumlah
Lapangan Usaha
(%)
1. Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Perikanan dan 11.98
Peternakan
2. Pertambangan dan Penggalian 0.30
3. Industri Pengolahan 7.48
4. Listrik, Gas, dan Air 0.10
5. Bangunan 9.78
6. Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan dan Hotel 29.80
7. Angkutan, Penggudangan, dan Komunikasi 4.59
8. Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Tanah dan Tanah 2.80
9. Jasa Kemasyarakatan 33.17
Jumlah 100.00
Sumber: Metro Dalam Angka, 2013

Dilihat dari tabel 3.1. mengenai Persentase Penduduk 15


Tahun ke Atas di Kota Metro Menurut Lapangan Usaha, terlihat
bahwa persentase penduduk yang melakukan usaha perdagangan
baik itu besar eceran, mencapai 29.80%. Jumlah tersebut
merupakan terbanyak kedua setelah jasa kemasyarakatan.
Walaupun bukan merupakan mayoritas pekerjaan masyarakat Kota
Metro, namun jika dilihat dari pembeli yang datang dari luar
Kota Metro yang berbatasan langsung dengan Kota Metro seperti
kecamatan Punggur, kecamatan Pekalongan, Kecamatan Metro
Kibang, dan Kecamatan Trimurjo. Penduduk di kecamatan tersebut
lebih sering berbelanja di pasar metro karena jaraknya yang
tidak terlalu jauh. Maka dari itu, perdagangan seharusnya
menjadi perhatian yang serius oleh pemerintah Kota Metro.

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-4

C. Analisis Potensi Penerimaan Daerah

Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penerimaan yang


berasal dari daerah sendiri yang terdiri dari : hasil pajak
Daerah, hasil retribusi daerah, bagian laba pengelolaan aset
daerah yang dipisahkan lain - lain pendapatan asli daerah yang
sah, diharapkan dapat menjadi menyangga dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintah daerah. Dengan semakin banyak kebutuhan
daerah dapat dibiayai oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka
semakin tinggi pula tingkat kualitas otonomi daerah, juga
semakin mandiri dalam bidang keuangan daerahnya. Perkembangan
realisasi Pajak Daerah Kota Metro selama 10 tahun terakhir ini
dapat dilihat dari Tabel 3.3 dan Gambar 3.1 berikut ini:

Tabel 3.3
PAD Kota Metro Berdasarkan Sumber-sumbernya Tahun 2004 2013
Th Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil pengolahan Lain-lain Total PAD
kekayaan daerah pendapatan daerah
yang dipisahkan yang sah
2004 2.252.021.140,00 5.746.274.978,00 136.457.352,03 2.376.743.679,53 10.511.497.149,56
2005 2.128.646.300,00 8.179.273.339,05 167.349.607,00 2.423.856.122,00 12.899.125.368,05
2006 2.447.578.390,00 10.560.120.556,00 254.386.641,00 4.281.269.090,91 17.543.354.677,91
2007 2.567.719.926,00 10.868.674.979,00 390.476.808,00 8.392.393.400,29 22.219.265.113,29
2008 2.552.490.505,00 12.842.733.009,00 520.452.000,00 4.064.957.438,26 19.980.632.952,26
2009 3.660.580.994,00 13.485.295.948,00 665.120.737,49 3.249.412.189,00 21.060.409.868,49
2010 3.499.101.891,00 19.730.395.511,00 937.823.489,86 3.422.178.694,25 27.589.499.586,11
2011 6.158.571.584,00 2.514.943.447,05 1.576.543.753,00 31.757.440.130,19 42.007.498.914,24
2012 6.807.598.744,00 4.217.549.646,05 2.056.949.123,00 35.299.227.342,79 48.381.324.855,84
2013 11.291.481.099,78 4.980.519.054,00 2.884.797.831,09 40.067.730.027,54 59.224.528.012,41
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Metro Laporan Realisasi Penerimaan
APBD, 2013

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-5

Gambar 3.1
Perkembangan PAD Kota Metro, Tahun 2004 2013

Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kota Metro Laporan Realisasi Penerimaan
APBD, 2013

Dari Tabel 3.3 dan Gambar 3.1 di atas dapat dilihat bahwa
selama periode 10 tahun anggaran Kota Metro realisasi
penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) cenderung meningkat.
Pada tahun 2011 pada pajak daerah mengalami kenaikan yang
cukup signifikan karena adanya penambahan pajak daerah yaitu
pajak parkir dan pajak BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan.

Berdirinya Indomaret Sutan Syahrir tentunya dapat


memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota
Metro dari aspek perizinan maupun pajak-pajak yang diwajibkan
bagi pengusaha toko modern seperti Indomaret. Adapun
kontribusi Indomaret Sutan Syahrir terhadap Pendapatan Asli
Daerah Kota Metro antara lain :

1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


2. Pajak Penghasilan (PPh)
3. Retribusi dan pajak parkir
4. Retribusi kebersihan dan sampah

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-6

5. Pajak air tanah


6. Pajak reklame
7. IMB
8. HO

D. Perkembangan Pemukiman Baru

Pengaturan lokasi minimarket dalam Peraturan Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 pasal 5 ayat (4)
disebutkan bahwa minimarket boleh berlokasi pada setiap sistem
jalan lingkungan pada kawasan pelayanan lingkungan (perumahan)
didalam kota / perkotaan. Hal ini dapat diartikan bahwa
minimarket bisa membuka gerai hingga ke wilayah pemukiman
warga.

Jl. Sutan Syahrir merupakan kawasan yang belum banyak


terdapat perumahan / pemukiman warga saat ini. Namun dilihat
dari segi infrastuktur jalan, yaitu Jl. Sutan Syahrir yang
merupakan jalan kabupaten/ Kota, dapat diprediksi bahwa
seiring berjalannya waktu maka akan bertambahnya
pemukiman/perumahan disekitar Jl. Sutan Syahrir. Berdirinya
Indomaret Sutan Syahrir di Jl. Sutan Syahrir ini bisa menjadi
pendukung bertambahnya pemukiman disekitar Jl. Sutan Syahrir
dimana konsumen dipemukiman adalah salah satu target pasar
dari Minimarket.

E. Dukungan / ketersediaan Infrastruktur

Satu-satunya dukungan infrastruktur Indomaret Sutan


Syahrir yaitu infrastruktur dari Pemerintah Kota Metro Berupa
jalan Sutan Syahrir yang diperuntukan bagi lalu lintas. Jl.
Sutan Syahrir merupakan kabupaten/ Kota dalam sistem jaringan
jalan primer yang sampai saat ini kondisi jalan Sutan Syahrir
masih cukup baik dengan tidak adanya lubang-lubang dibagian
jalan.

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-7

Selain jalan Sutan Syahrir sebagai infrastruktur akses


masyarakat yang berbelanja di Indomaret Sutan Syahrir,
Infrastuktur lainnya yang masih berhubungan dengan
infrastruktur jalan pemerintah Kota metro yaitu trotoar yang
menghubungkan/ pembatas antara jalan dengan area Indomaret
Sutan Syahrir. Trotoar yang berada tepat di area Indomaret
Sutan Syahrir di rehap sedemikian rupa dengan tujuan untuk
mempermudah akses konsumen/ masyarakat ke area Indomaret Sutan
Syahrir dengan tidak merubah fungsi dari trotoar itu sendiri.
Adapun infrastruktur fisik berupa bangunan gedung yang
ditujukan untuk mendukung operasional Indomaret berupa
fasilitas karyawan yang digunakan sebagai camp karyawan.

F. Analisa Jarak dengan Pasar Tradisional dan Modern

Lokasi pasar sangat menentukan keberlanjutan pasar-pasar


disekitarnya. Indomaret merupakan toko modern dengan skala
kecil dibandingkan dengan Pasar tradisional maupun Pasar
Modern. Meskipun demikian keberadaan Indomaret juga perlu
meninjau dengan keberadaan pasar tradisional maupun pasar
modern yang ada di Kota Metro. Berikut merupakan tabel yang
menggambarkan jarak pasar tradisional maupun pasar semi modern
dengan keberadaan Indomaret.

Tabel 3.4
Analisis Jarak Pasar Tradisional Maupun Pasar Modern dengan
Indomaret Sutan Syahrir
No Nama Pasar Kecamatan Jarak Jenis Pasar
(KM)
1. Pasar 24 Tejoagung Metro Timur 1,0 Tradisional
2. Pasar margorejo Metro Selatan 2,1 Tradisional
3. Pasar Kopindo Metro Pusat 3,8 Tradisonal
4. Pasar Sumur Bandung Metro Pusat 4,0 Modern
5. Pasar Shopping Mall Metro Pusat 3,4 Modern
6. Pasar Cendrawasih Metro Pusat 3,5 Modern
Sumber : Data Analisis Peneliti, 2016

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-8

Dari tabel 3.4. Aalisis Jarak Pasar Tradisional Maupun Pasar


Modern dengan Indomaret Sutan Syahrir diatas memperlihatkan
keberadaan / jarak Indomaret Sutan Syahrir terdekat yaitu dengan
keberadaan pasar tradisional 24 Tejoagung dengan jarak 1 km.

G. Analisis Jarak dengan Warung/Toko Tradisional dan Toko Modern

Pedagang warung/toko tradisional disekitar lokasi


Indomaret Sutan Syahrir yang mungkin terpengaruh adalah
pedagang yang menjual produk yang sama dengan yang dijual di
kedua tempat tersebut. Dengan demikian, pedagang yang menjual
makanan segar (daging, ayam, ikan, sayur-sayuran, buah-
buahan), dan usaha kuliner maupun usaha lainnya di bidang jasa
masih bisa bersaing karena produk yang dijual berbeda dengan
apa yang dijual di Indomaret Sutan Syahrir. Berikut adalah
tabel yang menyajikan jenis usaha dan jarak yang ada disekitar
Indomaret Sutan Syahrir :

Tabel 3.5
Jarak Warung, Minimarket dan Pasar dengan Indomaret Sutan Syahrir

No Nama Usaha Jenis Usaha Jarak (M)


1 Warung pak suto Warung /toko tradisional 10
2 Modis 24 Toko pakaian 60
3 RM. Pusoko minang Kuliner makanan 150
4 TB Rua Jaya Toko bangunan 150
5 RM. Sopongiro Kuliner makanan 250
6 Warung bu har Warung /toko tradisional 350
7 Alfamart Toko Modern 400
8 Warung bu endang Warung /toko tradisional 400
Sumber : Data Analisis Peneliti, 2016

Dari tabel 3.5. diatas dapat disimpulkan adapun jenis


usaha yang menjual produk sama disekitar Indomaret Sutan
Syahrir namun dengan skala kecil dengan jarak yang berdekatan
berjumlah 1 (saru) warung/toko tradisional. Berdasarkan

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-9

Peraturan Daerah Kota Metro Nomor 04 Tahun 2015 Tentang


Pengelolaan Pasar, pasal 15 ayat 3 yang berbunyi jarak toko
modern dengan pasar tradisional ditetapkan sejauh 200 M. hal
ini dapat diartikan bahwa terdapat 1 (satu) Toko/ Warung
Tradisional dengan jarak yang tidak sesuai dengan peraturan
tersebut, namun hal ini dapat disiasati dengan pengaturan jam
buka Indomaret yang dimulai dari pukul 07.00 WIB 22.00 WIB.
juga diperkuat dengan surat pernyataan pedagang tradisional
dan warga sekitar yang menyatakan tidak keberatan atas
berdirinya atau dibukanya Indomaret Sutan Syahrir. Surat
pernyataan terlampir.

Agar tidak terjadi persaingan yang memberatkan ataupun


keresahan warung/ toko tradisional dengan jarak yang
berdekatan, maka pihak indomaret Sutan Syahrir selain mengatur
jam buka toko pihak indomaret juga menetapkan harga jual
produk yang ada di Indomaret tidak boleh lebih rendah/murah
dari produk yang dijual warung/toko yang berdekatan yang
menjual produk yang sama. Hal ini sesuai dengan Peraturan
Daerah Kota Metro Nomor 04 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan
Pasar.

H. Kesesuaian Tata Ruang

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Nomor 01 Metro Tahun


2012 pasal 12 ayat 3, kawasan Kecamatan Metro Timur
dialokasikan sebagai Sub Pusat Pelayanan Kota sebagaimana
dimaksud pada point (a) Yaitu Kecamatan Metro Timur yang
berfungsi sebagai sebagai pusat pendidikan tinggi, kesehatan,
perdagangan dan jasa, wisata buatan dan perumahan/permukiman.
Berdasarkan pasal tersebut, maka lahan yang digunakan untuk
kegiatan Indomaret Sutan Syahrir sudah sesuai dengan Rencana
Tata Ruang dan Wilayah Kota Metro.

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-10

Tabel 3.6.
Rencana Sistem Pusat Pelayanan Kota Metro

No Pusat Pelayanan Fungsi Skala Pelayanan


A. Pusat Pelayana Kota (PPK)
1. Kecamatan Metro Pusat 1. Pusat Pemerintahan Regional dan
2. Perdagangan dan Kota
Jasa
3. Perkantoran
4. Pendidikan
5. pemukiman
B. Sub Pusat Pelayanan Kota (SPPK)
1. Keccamatan Metro 1. Perdagangan dan Kota dan Lokal
Timur Jasa
2. Pemukiman
3. Pendidikan
4. wisata
2. Kecamatan Metro Barat 1. Perdagangan dan
Jasa
2. Pemukiman
3. Pendidikan
4. wisata
3. Kecamatan Metro Utara 1. Perdagangan dan
Jasa
2. Pemukiman
3. Pendidikan
4. Wisata
5. Pertanian
6. Peternakan
Sumber : RTRW Kota Metro Tahun 2011-2031

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-11

Gambar 3.2.
Pola Tata Ruang Kota Metro

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-12

I. Rencana Kemitraan Dengan UMKM Lokal

Operasional Indomaret Sutan Syahrir diharapkan mampu


meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Indomaret merupakan
sarana bagi UMKM untuk meningkatkan pangsa pasar dan kemitraan
bisnis, diharapkan juga UMKM tersebut dapat berkembang dan
memiliki daya saing. Banyanya Home Industry maupun UMKM di
Kota Metro adalah salah satu faktor yang mendukung kemitraan
bisnis dengan Home Industry maupun UMKM di Kota Metro, maka
dengan keadaan ini pihak Indomaret Sutan Syahrir bertekad
untuk membangun kemitraan bisnis dengan UMKM di Kota Metro
sebagai tempat untuk memasarkan produknya. Namun sampai saat
dokumen ini dibuat belum ada Home Industry maupun UMKM di Kota
Metro yang sudah bemitra dengan Indomaret Sutan Syahrir.

J. Rencana Penyerapan Tenaga Lokal

Untuk menunjang kelancaran aktifitas operasional


Indomaret Sutan Syahrir memerlukan tenaga kerja yang berasal
dari latar belakang dan kualifikasi pendidikan yang berbeda-
beda. Dalam hal penggunaan Tenaga kerja, Indomaret Sutan
Syahrir mengutamakan tenaga kerja lokal yaitu berasal dari
Kota Metro dan sekitarnya. Hal ini bertujuan agar Indomaret
Sutan Syahrir dapat berkontribusi dalam penyediaan lapangan
pekerjaan khususnya di Kota Metro dan sekitarnya. Adapun
jumlah tenaga kerja yang terdapat di Indomaret Sutan Syahrir
yaitu berjumlah 5 orang yang terdiri 2 orang berjenis kelamin
laki-laki dan 3 orang berjenis kelamin perempuan. Rincian dari
ketenagakerjaan Indomaret Sutan Syahrir di jelaskan pada tabel
3.7. berikut ini :

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR


III-13

Tabel 3.7.
Data Ketenagakerjaan di Indomaret Sutan Syahrir

No Jenis Tenaga Pendidikan Jumlah


1. Kepala Toko SMA 1
2. Asisten SMA 1
3. Marchandiser SMA 1
4. Kasir SMA 1
5. Pramuniaga SMA 1
Jumlah 5
Sumber : Data Indomaret Sutan Syahrir ; 2016

Dari data jumlah keseluruhan ketenagakerjaan yang ada di


Indomaret Sutan Syahrir secara lebih terperinci disajikan
dalam gambar 3.3. struktur organisasi Indomaret Sutan Syahrir
sebagai berikut :

Gambar 3.3.
Stuktur Organisasi Indomaret Sutan Syahrir

KEPALA TOKO

ASISTEN

KASIR MARCHANDISER PRAMUNIAGA

DOKUMEN ANALISA KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SUTAN SYAHRIR

Вам также может понравиться