Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur
pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom
hanya dapat diamati dengan mikroskop pada saat sel sedang membelah secara mitosis
atau meiosis.
Di dalam inti terdapat benang-benang halus yang dapat menyerap warna yang
disebut kromatin (chroma = berwarna, tin = benang). Pada tahap profase (fase awal
ketika sel akan membelah diri), benang-benang kromatin memendek, menebal, dan
disebut kromosom (chroma = berwarna, soma = badan).

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan
III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, maka dapat di rumuskan suatu masalah yaitu di antaranya
:
1. Bagaimana definisi tentang kromosom ?
2. Bagaimana proses terjadinya pembelahan sel secara Amitosis, Mitosis, dan Meiosis?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka dapat di rumuskan tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu di antaranya untuk mengetahui :
1. Definisi tentang kromosom
2. Proses terjadinya pembelahan sel secara Amitosis, Mitosis, dan Meiosis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 KROMOSOM
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel
setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus
atau bengkok. Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan
genetik, oleh karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika. Nama
kromosom diberikan oleh Waldeyer pada tahun 1888, sedang Morgan dalam tahun
1933 menemukan fungsi kromosom dalam pemindahan materi-materi genetik. DNA
merupakan persenyawaan kimia pembawa materi genetik. Di dalam kromosom
terdapat 35% DNA dari keseluruhan kromosom. DNA merupakan molekul hidup dan
dapat mengadakan replikasi (menggandakan diri). Karena mengandung molekul
DNA, kromosom pun dapat menggandakan diri. Selain itu, DNA merupakan tempat
penyimpanan informasi genetika yang akan diwariskan kepada keturunannya.
Kromosom dikatakan sebagai benang pembawa sifat, karena sifat-sifat makhluk hidup
pada dasarnya tersimpan di dalam DNA yang terdapat di dalam kromosom.

Gb. Kromosom mengandung molekul DNA


Kromosom pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat
dijumpai pada virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja
misalnya pada virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA
seperti pada bakteri Escherichia coli.
Cara penyusunan molekul DNA dan protein sebenarnya cukup rumit.
Pengemasan DNA dalam kromosom terjadi pada tahap profase. Secara ringkas
pengemasan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Untai DNA dipintal pada suatu
set protein, yaitu histon yang menjadi suatu bentukan yang disebut unit nukleosom.
Unit-unit nukleosom tersusun padat membentuk benang yang lebih padat dan terpintal
menjadi lipatan-lipatan solenoid. Lipatan solenoid tersusun padat menjadi benang
kromatin. Benang-benang kromatin tersusun memadat menjadi lengan kromatid.
Lengan kromatid kembar disebut kromosom.

Gb. Kromosom pada organisme eukariotik dan prokariotik

2.2 BAGIAN-BAGIAN DAN BENTUK KROMOSOM

(sumber : situsbiologiindonesia.blogspot.com)
Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer,
sentromer atau kinetokor, satelit, dan telomer.
1. Kromatid
Kromatid adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom.
Kromatid masih melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk
kromatid adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat tipis yang
terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase). Kromonema
sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid. Jadi,
kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.

2. Kromomer
Kromomer adalah penebalan-penebalan pada kromonema. Kromomer ini
merupakan struktur berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi
kromatin yang terkadang terlihat saat interfase. Kromomer sangat jelas terlihat pada
kromosom politen (kromosom dengan DNA yang telah direplikasi berulang kali
tanpa adanya pemisahan dan terletak berdampingan sehingga bentuk kromosom
seperti kawat).

3. Sentromer
Sentromer adalah daerah konstriksi (lekukan primer) di sekitar pertengahan
kromosom. Pada sentromer terdapat kinetokor. Kinetokor adalah bagian kromosom
yang yang merupakan tempat perlekatan benang spindel selama pembelahan inti dan
merupakan tempat melekatnya kromosom.

4. Lekukan kedua
Pada beberapa kromosom terdapat lekukan kedua yang berada di sepanjang
lengan dan berhubungan nucleolus. Oleh karena itu disebut dengan NOR (Nucleolar
Organizing Regions).

5. Satelit
Satelit adalah bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung
lengan kromatid. Satelit terbentuk karena adanya kontriksi sekunder di daerah
tersebut. Tidak semua kromosom memiliki satelit.

6. Telomer
Telomer merupakan istilah yang menunjukkan daerah terujung pada
kromosom. Telomer berfungsi untuk menjaga stabilitas bagian terujung kromosom
agar DNA di daerah tersebut tidak terurai. Karena pentingnya telomer, sel yang
telomer kromosomnya mengalami kerusakan umumnya segera mati.
Gb. Struktur kromosom Gb. Kromomer dan
Kromonema
(sumber : situsbiologiindonesia.blogspot.com)
Letak sentromer pada kromosom membedakan jenis kromosom.
Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi:

1. Telosentrik : sentromer terletak di ujung kromosom sehingga kromosom


hanya memiliki sebuah lengan dan berbentuk seperti huruf I. Kromosom
manusia tidak ada yang berbentuk telosentrik.
2. Akrosentrik : sentromer terletak di dekat ujung kromosom. Satu lengan
kromosom sangat panjang, sedangkan lengan lainnya sangat pendek.
3. Submetasentrik : sentromer terletak di submedian (ke arah salah satu ujung
kromosom) dan membagi lengan kromosom menjadi dua lengan yang tidak
sama panjang. Satu lengan panjang dan satu lengan pendek, seperti huruf L.
4. Metasentrik : sentromer terletak di tengah, membagi lengan kromosom
menjadi dua lengan yang hampir sama panjang seperti huruf V.
Gb. Bentuk-bentuk kromosom

2.3 PEMBELAHAN SEL MITOSIS


Pembelahan sel secara mitosis terjadi secara eksklusif dalam inti sel pada
kromosom. Sama seperti tahap-tahap yang berbeda dalam proses meiosis, pembelahan
sel secara mitosis meliputi tahap berturut-turut. Setiap tahap memiliki serangkaian
proses yang dialami oleh sel. pembelahan sel secara mitosis disertai dengan
sitokinesis. Mitosis dan sitokinesis merupakan fase penting (M) dari siklus sel pada
organisme eukariotik.
Dalam pembelahan sel jenis ini, ada dua sel anak yang keluar dari sel induk,
dimana keduanya berisi rincian genetik, dari inti induk mereka. Reproduksi aseksual
terjadi dengan jenis pembelahan sel, yang membantu dalam dua proses yaitu,
'pengganti sel' dan 'pertumbuhan regenerasi'. Pada organisme multi seluler ini terjadi
ketika sel-sel eukariotik kromosom terpisah dalam nukleus, organel, sitoplasma dan
membran sel. Sel anak tersebut, terbentuk kemudian mengambil karakteristik sel
induk yang identik.
Tujuan dari pembelahan mitosis pada mahkluk hidup bersel banyak
adalah memperbesar ukuran tubuh dan mengganti sel-sel tubuh yang mengalami
kerusakan. Sedangkan pada mahkluk hidup bersel satu, mitosis bertujuan untuk
memperbanyak jumlah sel dan mempertahankan dari kepunahan.

Tahap-tahap Mitosis Dalam Pembelahan Sel.


Mitosis Tahap I: Interphasa adalah tahap persiapan untuk mitosis, di mana sel induk
berpartisipasi dalam kegiatan metabolik, seperti replikasi DNA, sintesis protein dan
pembagian sentriol. Dalam fase ini, ketika dilihat menggunakan mikroskop,
kromosom belum khas, tetapi masih sebagai kromatin dalam inti sel. interfase
merupakan fase terpanjang dari siklus sel.
Mitosis Tahap II: Profase adalah Fase mitosis yang sebenarnya dimulai dengan
profase. Membran nukl dan nucleolus ,tidak lagi terlihat. Molekul DNA mulai
melingkar setelah mengembun membentuk kromosom. Dalam pembagian mitosis sel
manusia, profase berlangsung selama sekitar satu jam.
Mitosis Tahap III: Metaphase merupakan fase yang relatif singkat (berlangsung
selama 15 menit dalam pembelahan sel manusia). Semua kromosom diselaraskan
dengan benar
Mitosis Tahap IV: Tahap anafase mitosis dalam biologi sel, sentromer kromosom
split. Dengan demikian, setiap kromosom terletak di lempeng khatulistiwa
menimbulkan dua kromatid kakak yang secara genetik mirip satu sama lain.
Mitosis Tahap V: Telofase yaitu Kromatid ditarik ke kutub oleh poros serat masing-
masing. Terletak pada dua sisi sel yang kromatid dalam jumlah yang sama.Kemudian
menebal membentuk kromosom.
Mitosis Tahap VI: Dalam sitokinesis, sel parental membelah, menghasilkan dua sel
anak. Selama proses tersebut, sel memisahkan semua komponen, termasuk membran
sel, sitoplasma, nukleus dan organel, menjadi dua bagian hampir sama. Setiap dua sel
anak menerima salah satu bagian dari komponen sel. Sel induk yang mengalami
mitosis bisa menjadi sel diploid atau sel haploid

2.4 PEMBELAHAN SEL MEIOSIS


Tujuan dari pembelahan meiosis adalah untuk pembentukan sel kelamin
(gametogenesis). Pembentukan sperma pada hewan jantan disebut spermatogenesis
sedangkan pembentukan ovum disebut oogenesi. Pada tumbuhan tingkat tinggi
pembentukan serbuk sari disebut mikrosporogenesis, sedangkan pembentukan bakal
buah disebut makrosporogenesis atau megasporogenesis.
Keterkaitan/ hubungan pembelahan sel dengan pewarisan sifat Pembelahan sel
baik itu mitosis maupun meiosis sebenarnya mempunyai tujuan yang sama yaitu
mewariskan sifat (genetik) yang ada pada sel yang sedang membelah tersebut kepada
sel-sel turunannya. Di dalam sel terdapat kromosom yang mengandung gen. Ketika
sel melakukan pembelahan, kromosom di dalam inti akan menduplikat yang akan
diwariskan kepada sel anak. Sehingga sel anak akan menerima (mewarisi) kromosom-
kromosom dan gen-gen dengan tipe dan ukuran yang sama dari induknya.
Dengan demikian setiap individu mempunyai jumlah kromosom yang sama
dengan induknya dan masing-masing kromosom tersebut merupakan sumbangan dari
kedua induknya.

Tahap- tahap Pembelahan Sel secara Meiosis.


Meiosis Tahap 1
1. Pada tahap I, Jumlah sel dua kali lipat, tetapi jumlah kromosom tetap utuh. Ada
empat fase :
a. Profase I: kromosom homolog (masing-masing kromosom memiliki sepasang
kromatid) Pasangan pertama dan membentuk sinapsis (yang berpasangan dikenal
sebagai bivalents). Kumparan kromosom, diikuti dengan disintegrasi membran nuklir
dan chaismata (penyeberangan serat spindel) dibentuk oleh rekombinasi genetik.
Artinya, pasangan kromosom homolog pertukaran beberapa fragmen dari kromatid
(juga dikenal sebagai silang).
b. Metaphase I: bivalents terdiri dari empat benang kromatid menyelaraskan sepanjang
bidang ekuator, dengan orientasi acak. Sentromer (titik pengikatan kromatid) dari
pasangan kromosom yang dimiliki oleh serat gelendong yang meledak dari sentriol
sel. Tahap ini dimana komposisi genetik sel sel ibu atau ayah didapatkan, dalam
setiap kromosom.
c. Anafase I: Pada fase ini, mensegregasikan chiasmata dan kakak menarik kromatid
menuju kutub masing-masing (sentriol). Setiap pasangan sel anak yang dihasilkan,
adalah haploid dan mengandung 23 kromosom (kromosom masing-masing terdiri dari
dua kromatid). Ini adalah fase, di mana ada satu set kromosom haploid, setiap satu
anggota berisi dari pasangan kromosom homolog.
d. Telofase I: Pada fase ini, dekondensi kromosom dan membran nuklir mulai
mengambil bentuk sekitar setiap pasangan kromosom set. Sekarang ada dua anak inti,
setiap pasangan dua mengandung kromatid kakak, setiap pasangan menyatu di
sentromer. Dan kromatid kakak tidak identik karena menyeberang yang terjadi di
Profase I.
Meiosis Tahap 2
2. Pada Tahap II, ada dua set berbeda dari sel anak, yang berisi 2 pasang kromatid
kakak. Fase ini lebih identik dengan fase 1 dengan proses yang terjadi mirip dengan
mitosis.
a. Profase II: Sekarang membran nuklir lagi mulai hancur dan pasangan kromosom lagi
mulai mengembun. Namun adik kromatid dari kromosom masing-masing pasangan
masih menyatu di sentromer. Pembentukan serat gelendong terjadi lagi, dengan serat
meletus dari sentriol.
b. Metaphase II: Pada fase ini, sentromer dari pasangan kromosom yang diikat kuat oleh
serat poros (chaismata). Pasangan kromosom lagi bergerak sepanjang bidang
khatulistiwa antara kutub.
c. Anafase II: Di sini, sentromer ditarik kuat oleh serat poros dan karenanya terpisah.
Kromatid kakak yang ditarik sentriol masing-masing.
d. Telofase II: Pada akhir fase ini, ada 4 inti anak terbentuk.

Perbedaan pembelahan mitosis dan meiosis


NO Mitosis Meiosis
1 Lokasi pembelahan Sel-sel tubuh Lokasi pembelahan Sel gonad/sel
(somatis) dan sel gonad kelamin

2 Jumlah pembelahan Satu kali Jumlah pembelahan Dua kali yaitu


meiosis I dan II
3 Jumlah sel anak hasil pembelahan Jumlah sel anak hasil pembelahan Satu
Satu sel induk menghasilkan 2 sel sel induk menghasilkan 4sel anak
anak
4 Jumlah kromosom anak Diploid Jumlah kromosom anak Diploid (2n)
(2n) Diploid (2n) haploid (n)
5 Pindah silang Tidak terjadi Pindah silang Terjadi pada profase I
6 Komponen genetik Sama dengan Komponen genetik Berbeda dengan
induk induk
7 Tujuan Pertumbuhan dan Tujuan Reduksi kromosom yaitu
regenerasi pembentukan gamet

2.5 PEMBELAHAN AMITOSIS


Pembelahan amitosis merupakan pembelahan sel yang tidak melalui urutan
tahap-tahap tertentu. Satu sel induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua
menjadi empat, empat menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah
banyak.
Pada pembelahan ini nukleus langsung membelah menjadi dua lalu
didistribusikan pada sel anak tanpa didahului oleh pembentukan benang spindel,
peleburan membran inti, penampakan kromosom, atau ciri lain. Pembelahan cara ini
banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik seperti pada bakteri, Amoeba,
Paramecium, atau alga biru.
Gambar Pembelahan sel pada Amoeba
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan:
Dari pembahasan di atas, maka dapat di ambil kesimpulan yaitu di antaranya :
1. Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel setiap
makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus atau
bengkok. Kromosom tersusun atas molekul DNA yang membawa keterangan genetik,
oleh karena itu kromosom mempunyai arti penting dalam genetika.
2. Suatu kromosom terdiri dari beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer
atau kinetokor, satelit, dan telomer.
3. Berdasarkan letak sentromer, kromosom dibedakan menjadi 4 yaitu telosentrik,
akrosentrik, submetasentrik, dan metasentrik.
4. Tahap tahap pembelahan mitosis yaitu Interfase, profase, metafase, anafase, dan di
akhiri dengan sitokinesis. Pembelahan mitosis menghasilkan 2 sel anakan.
5. Tahap- tahap pembelahan meiosis yaitu terjadi 2 kali pembelahan, untuk yang
pembelahan tahap pertama yaitu Profase I, metafase I, anafase I, dan telofase I,
menghasilkan 2 sel anakan dan untuk tahap pembelahan ke dua yaitu Profase II,
metafase II, anafase II, dan telofase II, menhasilkan 2 sel anakan. Tahap pertama
dengan tahap kedua jika di gabungkan hasilnya yaitu menghasilkan 4 sel anakan.
6. Pembelahan Amitosis merupakan pembelahan biner, yaitu Pembelahan amitosis
merupakan pembelahan sel yang tidak melalui urutan tahap-tahap tertentu. Satu sel
induk akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat
menjadi delapan, dan seterusnya hingga sel tersebut bertambah banyak. Pembelahan
ini terjadi pada Amoeba.

Вам также может понравиться