Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Tanggal: 1 Juli 2015 Jam: 08 : 00 wib
1. IDENTITAS LANSIA
Nama : Tn. S
Umur : 78 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/ bangsa : Jawa/Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Pendidikan : SGA
Alamat : Jl. Dr. Gumbreg, RT/RW 003/006
Tanggal Masuk: 18 Agustus 2013
Diagnosa medis: Hipertensi
b. Riwayat Penyakit Sekarang : : Tn. S merasakan sesak nafas sejak 1 tahun yang
lalu. Sesak tiba-tiba muncul saat ia sedang beraktivitas membersihan rumah.
Sesak biasanya timbul di pagi, sore dan malam hari, saat berjalan jauh dan saat
berubah posisi dari duduk ke berdiri. Sesak dirasakan lebih dari 1 jam. Saat sesak
timbul Tn. S biasanya langsung beristirahat. Tn. S juga mendapat terapi obat
salbutamol 4mg 2x1 kaplet dan Obh syrup 3x1 sendok makan yang di dapat dari
pengurus Balai. Tn. S juga mengeluhkan nyeri di bagian tengkuk dan belakang
kepala yang di rasakan sejak 1 setengh tahun yang lalu. Nyeri muncul secara tiba-
tiba. Nyeri biasanya timbul di pagi dan sore hari, saat berubah posisi dari duduk
ke berdiri. Nyeri seperti di timpa beban berat (cekut-cekut). Nyeri dirasakan
kurang lebih 30 menit. Saat nyeri timbul Tn. S biasanya memijit sendiri tengkuk
dan kepalanya. Tn. S juga mendapat terapi obat Captropil 25 mg 2x1 kaplet yang
di dapat dari pengurus Balai.
c. Riwayat Penyakit Dahulu : Tn. S mengatakan tidak pernah menderita sakit yang
parah sampai dirawat di Rumah Sakit. Tn. S hanya mengatakan bahwa dia
mempunyai darah tinggi.
b. System Integumen
KELUHAN YA TIDAK
Lesi atau Luka
Pruritas (gatal-gatal)
Perubahan pigmen kulit
Perubahan tekstur Kulit
Kulit kering
Keratosis (kulit kasar bersisik)
Sering memar
Kelainan pada rambut
Kelainan pada kuku
Kelainan pada jari kuku
Penurunan respons terhadap ketajaman dan ketumpulan
Penurunan respons terhadap panas dan dingin
Penurunan sensitivitas sentuhan
Warna kulit: Sawo mateng
Suhu : 37oC
Pola penyembuhan luka
Penjelasan lain
c. System Hemopoitik
KELUHAN YA TIDAK
Perdarahan
Pembengkakan kelenjar limfa
Conjungtiva anemis
Muka pucat
Kadar haemoglobin
Penjelasan
d. System Penginderaan
1. Mata
KELUHAN YA TIDAK
Perubahan penglihatan
Penggunaan kacamata
Nyeri pada mata
Air mata berlebih
Edema sekitar mata
Diploppia (melihat dua tampilan dari satu objek)
Penglihatan kabur
Kekeringan pada mata
Penggunaan obat tetes mata
Fotobia
Kesulitan menentukan obyek jauh
Kesulitan menentukan obyek dekat
Adanya halo (seperti melihat pelangi)
Riwayat infeksi
Peningkatan TIO (tekanan Intra Okuler)
Reaksi pupil
Lapang pandang
Visus
Riwayat operasi
Dampak terhadap aktivitas sehari hari
Penjelasan
2. Hidung
KELUHAN YA TIDAK
Mendengkur
Epistaksis
Iritasi mukosa hidung
Penurunan ketajaman penciiuman
Nyeri pada sinus
Penggunaan obat nasal
Riwayat infeksi
Penilaian kemampuan olfaktori
Penjelasan
3. Lidah
KELUHAN YA TIDAK
Penurunan sensasi rasa
Lidah kotor dan pecah-pecah
Penjelasan
e. Sytsem Pencernaan
KELUHAN YA TIDAK
Dysfagia
Nyeri ulu hati
Mual/muntah
Penurunan nafsu makan
Odinofagia (nyeri saat menelan)
Nyeri perut bagian bawah
Benjolan atau massa
Diare
Konstipasi
Hemmoroid
Pendarahan pada rektum
Keutuhan gigi
Penggunaan gigi palsu
Pendarahan gusi
Karies gigi
Halitosis
Penggunaan obat-obatan
Kemampuan mengunyah: Berkurang
Bising usus: 10x/menit
LILA
Pola defekasi
Frekuensi BAB: 2x sehari
Karakteristik faces: keras
Penjelasan
f. System Pernafasan
KELUHAN YA TIDAK
Batuk
Sesak nafas
Sputum
Nyeri dada saat bernafas
Penggunaan otot-otot tambahan saat bernafas
Kesimetrisan ekspansi paru: Simetris
Kesimetrisan taktil premitus
Hemaptoe
Wheezing
Respirasi rate: 25 X/mnt, Reguler/irreguler
Suara nafas: Vesikuler
Suara nafas tambahan: Ronchi
Penjelasan:
g. System Cardiovaskuler
KELUHAN YA TIDAK
Nyeri dada
Palpitasi
Pusing
Peningkatan JVP (Juguralis Vena Pressure)
Edema tungkai dan kaki
Varises
Akral dingin
Bunyi jantung : S1 S2 Reguler
Buni jantung tambahan: Tidak ada
Blood Pressure: 170/100 MmHg
Heart rate: 65 X/mnt, Reguler/Irreguler
Penjelasan:
h. System Perkemihan
KELUHAN YA TIDAK
Disuria (nyeri saat berkemih)
Inkontensia (tidak mampu menahan buang air kecil)
Nokturia (berkemih pada malah hari dengan frekuensi lebih
dari 2 kali)
Poliuria (produksi urin berlebih)
Oliguria (produksi urin sedikit < 400ml/hari)
Hematuri (ada darah pada urin)
Urgensi
Distensi kandung kemih
Riwayat pembedahan
Nyeri saat berkemih
Palpasi nyeri area pinggang
Nyeri tean pada abdomen
Keluhan lain saat miksi: Tidak ada
Jumlah cairan yang masuk: 7-8 gelas sehari
Frekuensi berkemih: 4-5 x dalam sehari
Karakteristik berkemih: lancar
Karakteristik urine: Jernih
Penjelasan
i. System Genitoreproduksi
KELUHAN YA TIDAK
Lesi
Benjolan payudara
Nyeri tekan payudara
Riwayat Ca Payudara
Pelaksanaan pemeriksaan payudara sendiri
Masalah prostate pada laki-laki
Perubahan libido
Perdarahan post koitus
Keluarnya rabas vagina
Penggunaan terapi esterogen
Perdarahan vagina
Kekeringan vagina
Kekeringan/rasa gatal pada vagina
Menopouse
Pap Smear
Riwayat menstruasi (usia menarche, ppost menstruasi tahun,
lamanya haid, banyaknya haid, keluhan haid):........
Penyait Kelamin:...
Penjelasan
j. System Muskuloskeletal
KELUHAN YA TIDAK
Nyeri sendi
Kekakuan sendi
Parestesia (kesemutan sampai rasa seperti terbakar)
Skoliosis
Lordosis
Nyeri tekan diatas prosesus xipoideus
Pembengkakan sendi
Deformitas
Spasme
Kram
Kelemahan otot
Nyeri punggung
Riwayat cedera pada muskuloskeletal
Penggunaan obat-obatan
Kekuatan otot; 5 5
5 5
Rom: Aktif
Aktivitas sehari-hari: Mandiri
Penjelasan
k. Nyeri Syaraf
KELUHAN YA TIDAK
Sakit kepala
Sinkope (pingsan)
Paralisis (kelumpuhan)
Parastesia (kesemutan sampai rasa seperti terbakar)
Masalah koordinarsi
Tremor penur7unan fungsi motorik
Riwayat kejang
Kaku kuduk
Penurunan kognitif komunikatif
Penurunan status mental
Reflek-reflek:..
Fungsi neves:..
Penjelasan:..
l. System Endokrin
KELUHAN YA TIDAK
Goiter (pembesaran kelenjar tiroid)
Intolerance panas
Intolerance dingin
Pigmentasi kulit
Polipagia (banyak makan)
Polidipsi (banyak minum)
Poliuria (produksi urin berlebih)
Retinopati (kelainan pembuluh darah di retina)
Peningkatan gula darah
Penjelasan:
5. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
Psikososial :
- Klien mengatakan tidak ada masalah dalam berhubungan dengan orang lain, klien
mudah dalam bersosialisasi dengan orang baru. Harapan klien orang lain mau
menerimanya apaadanya. Klien merasa senang jika ada yang mengajak ngobrol.
Emosional :
PERTANYAAN TAHAP 1
Apakah klien mengalami sukar tidur ? Ya
Apakah klien sering merasa gelisah ? Tidak
Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? Tidak
Apakah klien sering was-was atau khawatir ? Ya
Lanjutkan ke pertanyaan tahap 2 jika lebih dari atau sama dengan 1 jawaban Ya
PERTANYAAN TAHAP 2
Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ? Ya
Ada masalah atau banyak pikiran ? Tidak
Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain? Tidak
Menggunakan obat tidur/penenangnatas anjuran dokter ? Tidak
Cenderung mengurung diri ? Tidak
Spiritual
Klien mengatakan dia memeluk agama islam, kalian juga sering mengikuti
kegiatan keagamaan seperti pengajian yang diadakan setiap dua minggu di aula. Klien
meyakini bahwa semua yang hidup di muka bumi ini akan mati tidak ada yang abadi.
Harapan klien semoga dia kelak akan mati dengan khusnul khotimah.
Keterangan :
Mandiri : berarti tanpa pengawasan, pengarahan atau bantuan aktif dari orang lain, seseorang
yang menolak untuk melakukan suatu fungsi dianggap tidak melakukan fungsi, meskipun ia
anggap mampu
Interpretasi: Klien termasuk kategori a, karena klien mampu melakukan aktivitas
sehari-hari secara mandiri tanpa bantuan dari orang lain.
b. Bartel Indeks
Termasuk yang manakah klien ?
No. Kriteria Dengan Mandiri Keterangan
Bantuan
1 Makan 5 10 Frekuensi : 3 x sehari
Jumlah : 1 porsi
Jenis : nasi, sayur, lauk,
buah
Mandiri
2. Minum 5 10 Frekuensi :
Jumlah : 7-8 gelas
belimbing
Jenis : air bening, susu
Mandiri
3. Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15 Mandiri
tempat tidur, atau
sebaliknya
4. Personal toilet (cuci muka, 0 10 Frekuensi : 2 x sehari
menyisir rambut dan gosok
gigi)
5. Keluar masuk toilet 5 10 Mandiri
(mencuci pakaian, menyeka
tubuh atau menyiram
6. Mandi 5 10 Frekuensi : 2 x sehari
7. Jalan dipermukaan datar 0 10 Mandiri
8. Naik turun tangga 5 10 Mandiri
9. Mengenakan pakaian 5 10 Mandiri
10. Kontrol bawel 5 10 Mandiri
11. Kontrol Bladder 5 10 Mandiri
12. Olah raga dan latihan 5 10 Mandiri
13. Rekreasi dan pemanfaatan 5 10 Jenis : Menonton tv
waktu luang
Instruksi:
Ajukan pertanyaan 1-10 pada daftar di bawah ini dan catat semua jawaban, kemudian
jumlahkan kesalahan total berdasar 10 pertanyaan tersebut.
Benar Salah No. Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Berapa umur anda ?
6 Kapan anda Lahir ?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang ?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya ?
9 Sebutkan nama Ibu?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari
setiap angka baru, semua dilakuan secara menurun
Total Score 0
Score total =
Interpretasi hasil :
a. salah 0-3 : fungsi intelektual utuh
b. salah 4-5 : kerusakan intelektual ringan
c. salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. salah 9-10 : kerusakan intelektual berat
Interpretasi: total skor salah klien 0, sehingga klien masuk dalam kategori fungsi
intelektual utuh.
b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan MMSE (mini
mental status exam)
No. Aspek kognitif Nilai Nilai Kriteria
Maks Klien
1 Orientasi 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun
Musim
Tanggal
Hari
Bulan
5 Dimana sekarang kita berada ?
Negara
Propinsi
Kota
Desa
RT/RW no rumah
2 Registrasi 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan
masing-masing obyek. Kemudian
tanyakan kepada klien ketiga obyek
tadi (untuk disebutkan)
Obyek
Obyek
Obyek
3 Perhatian dan 5 Minta klien untuk memulai dari angka
kalkulasi 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5
kali/tingkat
93 72
86 65
79
4 Mengingat 3 Minta klien untuk mengingat ketiga
obyek pada no 2 (registrasi) tadi. Bila
benar, 1 point untuk masing-masing
obyek.
5 Bahasa 9 Tunjukkan pada klien dua benda dan
tanyakan namanya pada klien
(Misal jam tangan)
(Misal Boltpoint)
Minta klien untuk mengulang kata
berikut : tak ada, jika, dan, atau,
Bila benar, nilai satu point
Meminta klien untuk mengikuti
perintah berikut yang terdiri dari 3
langkah :
Ambil kertas di tangan anda,
lipat dua dan
taruh di lantai
Perintahkan klien untuk hal berikut:
(Bila aktivitas sesuai perintah nilai 1
point)
Tutup mata anda
Perintahkan pada klien untuk menulis
satu kalimat dan menyalin gambar
Tulis satu kalimat
Menyalin gambar
TOTAL NILAI:
Interpretasi: total skor klien 30, sehingga klien termasuk dalam kategori aspek
kognitif dan fungsi mental baik.
8. POLA KOMUNIKASI
ASPEK YANG
NO URAIAN
DINILAI
1 Pendengaran a.
Pendengeran adeuat tanpa menggunakan hearing-aid
b.
Pendengeran adeuat dengan menggunakan hearing-aid
c.
Sedikit mengalami kesulitan bila lingkungan ramai
d.
Hanya dapat mendengar dalam situasi khusus (harus
dengan suara keras dan jelas)
e. Pendengaran terganggu walaupun menggunakan
hearaing-aid
2 Kemampuan a. Dapat memahami
memahami informasi b. Pada umumnya dapat memahami, hanya kehilangan
sebagian atau pesan tertentu
c. Kadang-kadang dapat memahami
d. Jarang/tidak memahami
3 Kejelasan bicara a. Bicara jelas
b. Bicara tidak jelas (kata-kata tidak jelas, omat-kamit)
c. Tidak dapat bicara
4 Perubahan pola Bandingkan dengan pola komunikasi pada 3 bulan terakhir
komunikasi atau dengan pengkajian sebelum ini:
a. Tidak ada perubahan
b. Beratmbah baik
c. Bertambah buruk
Keterangan: ...............................................................................................
Tulis kondisi klien ...............................................................................................
Interpretasi:
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
9. POLA PERILAKU DAN ALAM PERASAAN
NO INDIKATOR URAIAN
1 Depresi/cemas/alam a. Mengekpresikan pernyataan negatif
perasaan sedih b. Mengekpresikan pertanyaan yang mengulang-ulang
c. Mengekpresikan ketakutan yang realistis
d. Mengeluh tentang kondisi kesehatanya
e. Merasakan tidak tenang diwaktu pagi
f. Insomnnia/perubahan pola tidur
g. Mengulang-ulang gerakan yang sama
h. Menarik diri
i. Tidak berminat dalam aktivitas
kelompok/keluarga/teman
2 Tipe alam perasaan a.Sedih
b.Datar
c.Berubah-ubah
d. Lain-lain
3 Perubahan pola alam Bandingkan dengan kondisi alam perasaan 3 bulan
perasaan terakhir/dengan pengkajian sebelum ini:
a. Tidak ada perubahan
b. Bertambah baik
c. Bertambah buruk
4 Perilaku a. Bergerak/berjalan tanpa tujuan yang jelas
b. Mengekresikan marah secara verbal
c. Mengekpresikan marah secara fisik
d. Memperlihatkan perilaku yang menggunakan
lingkungan/orang lain
e. Menolak obat per oral/makan
f. Menolak bantuan ADL
5 Perubahan perilaku Bandingkan dengan kondisi alam perasaan 3 bulan
terakhir/dengan pengkajian sebelum ini:
a. Tidak ada perubahan
b. Bertambah baik
c. Bertambah buruk
Interpretasi:
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
10. PSIKOSOSIAL DAN SPIRITUAL
NO INDIKATOR URAIAN
1 Inisiatif/keterlibatan a. Mudah berinteraksi dengan orang lain/lingkungan
b. Mudah merencanakan dan menyususn aktifitas
c. Mudah melakukan akvits untu diri sendiri/orang lain
d. Melibatkan diri dalam aktifitas sosial
e. Beribadah secara teratur
f. Melibatkan diri dalam kegiatan rohani
g. Lain-lain
2 Perubahan relasi a. Mengalami konflik dengsn staff
keperawatan/petugas
b. Tidak bahagia/senang dengan teman seamar
c. Secara terbuka mengekpresikan kemarahan terhadap
keluarga/teman-teman
d. Tidak menjalin ontak dengan keluarga/teman-teman
e. Mengalami kehilangan anggota keluarga
terdekat/teman (sebutkan:...........................................
kapan............................................... )
f. Tidak mudah/sukar menyesuaiakan diri pada
perubahan dari suatu yang rutinitas
g. Lain-lain
3 Peran di masa lalu a. Sangat kuat mengidentifiikasikan dengan peran-
peran dan ststus kehidupan yang lalu
b. Mengekpresikan sedih/marah/perasan kehilangan
peran/status
c. Mempunyai persepsi bahwa kebiasaan rutin saat ini
sangat berbeda dengan masa lalu
d. Lain-lain
Interpretasi:
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................
ANALISA DATA
Nama : Tn. S
Umur : 78 tahun
Wisma :1
DO :
- RR 26x/menit
- Suhu 37oC
- Batuk yang tidak efektif
- Klien terlihat berusaha
membuang lendir yang ada di
area pernafasannya
berdiri.
cekut)
5.
menit.
DO :
duduk ke berdiri.
sehari.
Tgl/Jam Data Fokus Problem Etiologi Paraf
mengalami stroke.
DO :
kekhawatirannya
- RR meningkat
1 Juli -
2015
08.45
WIB
1. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan mucus dalam jumlah yang berlebih
panas.
sebelah kanan.
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
ketidaknyamanan duduk ke berdiri.
09.15 Mengevaluasi S : klien mengatakan nyeri di lutut
penggunaan istirahat/tidur
bantal suportif
08.50 gerak sendi dan O : kaki kiri tidak dapat ekstensi penuh.
fungsi luar
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
klien utuk bersama rekan-rekannya.
WIB
membantunya berjalan.
2x1 kaplet
P : Lanjutkan intervensi
menggunakan walker
P : lanjutkan intervensi
No.
Tgl/Jam Evaluasi Paraf
Diagnosa
3. 8 Juni S : klien mengatakan kakinya susah untuk berjalan Suci
P : lanjutkan intervensi
- Identifikasi karakteristik lingkungan yang
lembut
istirahat mmhg
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
09.10 Membantu klien S : -
optimal untuk
gerak
resiko jatuh
pentingnya nganggurnya
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
istirahat tidur yang cukup adalah 8
P : lanjutkan intervensi
P : lanjutkan intervensi
secara rutin
No.
Tgl/Jam Evaluasi Paraf
Diagnosa
3. 9 Juni S : klien mengatakan kegiatannya tidak banyak dan Suci
istirahat
P : lanjutkan intervensi
WIB
hari
mengurangi nyeri.
No.
Tgl/Jam Tindakan Respon Paraf
Dx
08.50 - Memberikan S:-
karena mau
mengikuti latihan
memikirkan cucunya.
EVALUASI HARI KETIGA
P : lanjutkan intervesi
P : lanjutkan intervensi
No.
Tgl/Jam Evaluasi Sumatif Paraf
Diagnosa
3. 10 Juni S : klien mengatakan tidak boleh menyapu atau Suci
diajarkan.
P : lanjutkan intervensi
- Manajemen lingkungan
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan
akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subjekif. Keluhan sensorik yang dinyatakan
seperti pegal, linu, ngilu, kemeng, cangkeul, dan seterusnya dapat dianggap sebagai
modalitas nyeri (Muttaqin, 2008). Nyeri adalah suatu hal yang bersifat subjektif dan
personal, stimulasi terhadap timbulnya nyeri merupakan sesuatu yang bersifat fisik
dan/atau mental yang terjadi secara alami (Potter & Perry, 2010). Menurut NANDA
(2012), nyeri kronis adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual atau potensial atau
digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa (International Association for the
Study of Pain); awitan yang tiba-tiba atau lambat dengan intensitas dari ringan hingga
berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi atau
yang ditemukan pada Ny. S, antara lain : Ny. S mengatakan lutut sebelah kiri terasa nyeri
dan sudah dirasakan sejak 3 tahun yang lalu, P : nyeri biasanya dirasakan jika hawa
dingin, berjalan terlalu jauh, serta berubah posisi dari duduk ke berdiri, Q : nyeri terasa
cekut-cekut dan terasa panas, R : nyeri terasa di lutut sebelah kiri, S : skala nyeri yang
dirasakan 5, T : nyeri biasanya dirasakan pada pagi, sore dan malam hari dan nyeri
berlangsung lebih dari 1 jam. Dari data objektif diperoleh data : kaki sebelah kiri tampak
kaku untuk digerakan dan tidak mampu ekstensi penuh, lutut sebelah kiri tampak bengkak
di banding lutut sebelah kanan, ekspresi wajah menahan nyeri saat klien berubah posisi
dari duduk ke berdiri, Ny. S mendapat terapi Proxicam 2x1 kaplet. Berdasarkan data
kronis dan sering kambuh yang menyebabkan rasa nyeri pada sendi yang terserang
(Bandiyah, 2009).
karena nyeri merupakan masalah kebutuhan kenyamana pada diri seseorang dan berperan
penting dalam perlindungan tubuh, artinya nyeri tidak saja menyangkut sistem saraf tetapi
juga sistem pertahanan tubuh yang meliputi berbagai sel imun saerta berbagai sel-sel dan
hormon yang bertugas untuk perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi, proses inilah
yang bertugas memelihara kelangsungan hidup tubuh manusia (Potter & Perry, 2010).
(1605), setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam diharapkan klien mampu
mencapai kriteria hasil : mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu
dan distraksi, kompres panas, masase, perubahan posisi, bantal suportif), melaporkan
bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri, menyatakan rasa nyaman
setelah nyeri berkurang. Intervensi yang penulis lakukan Pain Management (1400) yaitu :
(tehnik relaksasi dan distraksi, kompres panas, massase, bantal suportif, bebat teknik
relaksasi), rasional : relaksasi dan distraksi dapat meningkatkan kemampuan koping dan
memberikan rasa control nyeri, kompres panas dapat meningkatkan relaksasi otot dan
mobilitas, menurunkan rasa sakit, dan menghilangkan kekakuan pada pagi hari, masase
yang lembut dapat mengurangi tegangan otot, bantal suportif membantu mengistirahatkan
sendi-sendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral, bebat dapat menurunkan sendi
dan mungkin dapat mengurangi kerusakan pada sendi; anjurkan klien untuk
meningkatkan istirahat, rasional : untuk membatasi nyeri atau cedera sendi; evaluasi
nyeri.
pencahayaan dan kebisingan yang penulis rencanakan tidak terlaksana karena kondisi
wisma sudah baik, jika pagi mendapat sinar matahari yang cukup dan saat malam
mendapat pencahayaan yang baik dari lampu, wisma di huni oleh 10 rang lansia dan tidak
ada keributan. Kemudian untuk implementasi keperawatan sudah berjalan sesuai dengan
Evaluasi hari pertama untuk nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik
kronis belum teratasi dengan data yang diperoleh sebagai berikut : Ny. S mengatakan
nyeri di lutut kiri terutama di pagi dan malam hari, lutut sebelah kiri tampak bengkak,
kaki kiri tampak kaku untuk digerakan dan tidak mampu ekstensi penuh, Ny. S mendapat
terapi Proxicam 2x1 kaplet. Evaluasi hari kedua mengenai nyeri kronis berhubungan
dengan ketunadayaan fisik kronis teratasi sebagian dengan tanda sebagai berikut : Ny. S
mengatakan tadi pagi saat bangun tidur lutut sebelah kirinya terasa sakit, tekanan darah
190/100 mmhg, klien mendapat terapi obat Proxicam 2x1 kaplet, klien mengkompres
lutut kiri yang sakit dengan air hangat secara mandiri. Evaluasi hari ketiga mengenai
nyeri kronis berhubungan dengan ketunadayaan fisik kronis teratasi sebagian dengan
tanda sebagai berikut : Ny. S mengatakan nyeri di kakinya berkurang jika di kompres air
seluruhnya, yaitu : mampu mengontrol nyeri, karena klien masih perlu bimbingan dalam
melakukan beberapa tehnik yang dapat digunakan untuk mengontrol nyeri dan nyeri yang
Mobilisasi atau mobilitas adalah kemampuan klien bergerak dengan bebas (Potter
& Perry, 2010). Hambatan mobilitas fisik adalah keterbatasan pada pergerakan fisik
tubuh atau satu atau lebih ekstremitas secara mandiri dan terarah (NANDA, 2012).
data subjektif yang ditemukan pada Ny. S antara lain : Ny. S mengatakan kaki sebelah
kiri kaku untuk digerakan dan terasa sakit, Ny. S mengatakan sudah tidak bisa berjalan
jika tanpa alat bantu jalan, sedangkan data objektif : Ny. S berjalan menggunakan alat
bantu (walker), saat berdiri, kaki sebelah kiri Ny. S membengkok ke arah luar, lutut
sebelah kiri tampak bengkak. Berdasarkan data tersebut maka penulis merumuskan
mobilisasi merupakan kebutuhan fisiologis yang paling mendasar selain dari rasa
nyaman.
setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam diharapkan klien mampu
mencapai kriteria hasil : klien meningkat dalam aktivitas fisik, mengerti tujuan dari
Intervensi yang penulis lakukan Exercise Therapy : Joint Mobility (0224) yaitu : tentukan
keterbatasan gerakan sendi dan berpengaruh pada fungsi, pantau lokasi dan sifat
ketidaknyamanan atau nyeri selama gerakan/aktivitas, rasional : tingkat aktivitas/latihan
pasien untuk menjaga atau mengembalikan gerakan bersama, jelaskan kepada klien
tujuan dan rencana latihan bersama, rasional : membantu merencanakan program latihan;
lakukan langkah-langkah kontrol nyeri sebelum memulai latihan bersama, lindungi pasien
dari trauma selama latihan, rasional : menghindari cedera; bantu pasien memposisi tubuh
(mengurangi risiko cedera); bantu dengan gerakan teratur berirama bersama dalam batas
rasa sakit, daya tahan, dan mobilitas sendi, bantu lakukan latihan gerak Pasive Range of
latihan Active Range of Motion (AROM) secara teratur dan terjadwal, rasional : latihan
yang tidak adekuat dapat menimbulkan kekakuan sendi, karenanya aktivitas yang
berlebihan dapat merusak sendi; berikan dukungan positif karena mau mengikuti latihan.
intervensi diatas karena sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pasien dalam
Evaluasi hari pertama untuk masalah keperawatan hambatan mobilitas fisik belum
teratasi dengan tanda sebagai berikut : Ny. S mengatakan ingin bisa lebih kuat berjalan
jauh sampai ke mushola, kaki kiri Ny. S tidak dapat ekstensi penuh, saat berdiri kaki kiri
Ny. S bengkok ke arah luar, Ny. S berjalan menggunakan walker. Evaluasi hari kedua
masalak keperawatan hambatan mobilitas fisik teratasi sebagian dengan tanda sebagai
berikut : Ny.S mengatakan kaki kirinya sakit saat di tekuk dan di luruskan, kaki kanan
Ny. S dapat melakukan ROM(Range of Motion) aktif tetapi kaki kiri nyeri saat
melakukan ROM (Range of Motion) aktif, Ny. S mampu mengikuti sebagian gerakan
yang diajarkan. Sedangkan evaluasi hari ketiga untuk masalah keperawatan hambatan
mobilitas fisik teratasi sebagian dengan tanda sebagai berikut : Ny. S mengatakan
sebelum tidur juga melakukan gerakan yoga yang dulu pernah diajarkan seorang
mahasiswi padanya, Ny. S mengikuti gerakan senam reumatik sesuai arahan, Ny.S sudah
tidak mengkonsumsi Proxicam karena sudah habis dan sekarang mengkonsumsi obat
untuk hipertensinya.
Berdasarkan data evaluasi tersebut belum semuanya sesuai dengan kriteria hasil
karena klien masih memerlukan bimbingan dalam melakukan gerakan ROM (Range of
Motion) dan belum melakukan latihan ROM (Range of Motion) secara rutin dan
terjadwal.
C. Risiko jatuh berhubungan dengan usia lebih dari 65 tahun dan penurunan kekuatan
ekstremitas bawah
yang ditemukan pada Ny. S antara lain : Ny. S mengatakan sekarang susah untuk berjalan
dan tidak bias berjalan jauh, sedangkan data objektif : Usia Ny. S 74 tahun, Ny. S
menggunakan alat bantu jalan (walker), saat berdiri kaki kiri Ny. S tampak bengkok ke
arah luar, Ny. S tampak sulit dan berhati-hati saat berjalan. Berdasarkan data tersebut
maka penulis merumuskan diagnosa risiko jatuh berhubungan dengan usia lebih dari 65
tahun dan penurunan kekuatan ekstremitas bawah, karena jatuh tidak hanya menyebabkan
cidera, tetapi juga hospitalisasi, kehilangan kemandirian dan efek psikologis bagi lanjut
usia.
Behavior (1909), setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x8 jam diharapkan
klien mampu mencapai kriteria hasil : penggunaan alat bantu jalan, kontrol agitasi dan
kelelahan. Intervensi yang penulis lakukan Fall Prevention (6490) yaitu : identifikasi
ada/perubahan susunan rumah untuk memenuhi kebutuhan klien; tanyakan persepsi klien
jatuh; anjurkan menggunakan alas kaki yang nyaman dan aman, rasional : untuk
menghindari slip ; sediakan alat bantu jalan, rasional : keselamatan pasien saat
untuk menggunakan alas kaki yang nyaman dan aman, karena saat di dalam ruangan Ny.
S dan rekan-rekannya tidak menggunakan sandal, lalu saat keluar ruangan Ny. S selalu
Evaluasi hari pertama untuk masalah keperawatan risiko jatuh belum teratasi
ditandai dengan : Ny. S mengatakan kakinya susah untuk berjalan dan terkadang rasanya
ingin jatuh saat berjalan dari wisma ke aula, Ny. S menggunakan 2 walker untuk berjalan.
Usia klien 74 tahun. Evaluasi hari kedua untuk masalah keperawatan risiko jatuh teratasi
sebagian dengan tanda sebagai berikut : Ny. S mengatakan kegiatannya tidak banyak dan
tidak pernah mengikuti apel yang di adakan setiap pagi di lapangan, Ny. S tidak dapat
berjalan jauh, tampak hati-hati saat berjalan dan Ny. S mengetahui pentingnya istirahat.
Sedangkan evaluasi hari ketiga masalah keperawatan risiko jatuh teratasi sebagian
ditandai dengan : Ny. S mengatakan tidak boleh menyapu atau mengepel oleh rekan-
rekannya Ny. U rekan dari Ny. S tampak sering membantu dan menasihati Ny. S agar
banyak istirahat dan tidak terlalu memikirkan cucunya, Ny. S banyak duduk dan tidur saat
siang hari, Ny. S lupa dengan gerakan ROM (Range of Motion) yang sudah diajarkan.
Berdasarkan data evaluasi tersebut belum semuanya sesuai dengan kriteria hasil
yang penulis rencanakan yaitu : kontrol agitasi dan kelelahan, karena kondisi klien yang
cepat lelah dan ekstremitas bawah yang melemah sehingga klien tetap berrisiko jatuh.
BAB V
PENUTUP
Reumatoid di wisma 7 Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap selama tiga hari
dari tanggal 8 Juni 2015 - 10 Juni 2015. Penulis dapat mengambil kesimpulan dan
A. Kesimpulan
Langkah- langkah yang digunakan penulis dalam pengkajian yaitu dengan beberapa
itu, penulis juga melakukan observasi secara langsung keadaan pasien. Dimana
pengkajian tersebut dilakukan oleh penulis dengan tujuan untuk mendapatkan data
keperawatan sesuai dengan kondisi kegawat daruratan dan kebutuhan dasar manusia
menurut Maslow. Dan untuk diagnosa keperawatan yang pertama yaitu nyeri kronis
muskuloskeletal, selanjutnya adalah risiko jatuh berhubungan dengan usia lebih dari
dengan masalah keperawatan yang ada pada Ny. S. Rencana keperawatan yang
ditetapkan dapat dijadikan pedoman dalam melakukan implementasi keperawatan
mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan sebagai
evaluasi formatif.
terhadap asuhan keperawatan yang telah dilakukan dan hasilnya adalah masalah
teratasi sebagian. Untuk evaluasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang penulis buat maka saran yang sifatnya dapat bermanfaat
antara lain :
1. Seharusnya penulis lebih menguasai konsep dan asuhan keperawatan yang dibuat
agar dapat menentukan intervensi lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan klien.
keperawatan.
3. Untuk Balai Pelayanan Sosial Lanjut Usia lebih memperhatikan kondisi dan