Вы находитесь на странице: 1из 28

LAPORAN KASUS

Seorang Wanita 46 Tahun dengan Carpal Tunnel Syndrome


Bilateral

Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Saraf RSUD Tugurejo

Pembimbing:
dr. Siti Istiqomah, Sp. S

Disusun oleh :
Himmatul Ulya
H2A013013P

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
2017

1
BAB I
PENDAHULUAN

Carpal tunnel syndrome (CTS) atau sindroma terowongan karpal adalah salah
satu gangguan pada lengan tangan karena terjadi penyempitan pada terowongan
karpal, baik akibat edema fasia pada terowongan tersebut maupun akibat kelainan
pada tulang-tulang kecil tangan sehingga terjadi penekanan terhadap nervus medianus
dipergelangan tangan. Carpal tunnel syndrome diartikan sebagai kelemahan pada
tangan yang disertai nyeri pada daerah ditribusi nervus medianus.

Carpal tunnel syndrome merupakan neuropati tekanan terhadap nervus


medianus terowongan karpal di pergelangan tangan dengan kejadian yang paling
sering, bersifat kronik dan ditandai dengan nyeri tangan pada malam hari, parestesi
jari-jari yang mendapat innervasi dari saraf medianus, kelemahan dan atrofi otot
thenar.

Terowongan karpal terdapat dibagian depan dari pergelangan tangan dimana


tulang dan ligamentum membentuk suatu terowongan sempit yang dilalui oleh
beberapa tendon dan nervus medianus. Tulang-tulang karpalia membentuk dasar dan
sisi-sisi terowongan yang keras dan kaku sedangkan atapnya dibentuk oleh fleksor
retinakulum yang kuat dan melengkung di atas tulang-tulang karpalia tersebut. Setiap
perubahan yang mempersempit terowongan ini, akan menyebabkan penekanan
terhadap struktur yang paling rentan didalamnya yaitu nervus medianus.

2
BAB II
LAPORAN KASUS

1. IDENTITAS
Nama : Ny. S
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ngaliyan, Semarang
Pekerjaan : Buruh Cuci
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 31 Juli 2017
2. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 31 Juli 2017 jam
11.00 WIB.
Keluhan Utama : Kedua telapak tangan sering kesemutan.
A. Riwayat Penyakit Sekarang
Onset : tiga bulan yang lalu
Lokasi : kedua telapak tangan
Kronologis : pasien mengeluh kesemutan di kedua telapak
tangan yang dirasakan sejak 3 bulan yang lalu setelah bangun tidur
yang hilang timbul sampai sekarang. Pasien juga mengeluh rasa sedikit
tebal pada jari tengah, telunjuk, dan ibu jari tangan kanan. . Pasien juga
mengaku terdapat nyeri di pergelangan tangan yang tidak menjalar.
Kualitas : kesemutan bersifat hilang timbul dan dirasakan
terutama pada malam hari
Kuantitas : kesemutan sering dirasakan pasien

3
Faktor memperberat : Tidak ada faktor yang mempengaruhi keluhan
menjadi lebih berat
Faktor memperingan : pergelangan tangan dipijat atau dikibas-
kibaskan.
Keluhan lain :-
B. Riwayat Penyakit Dahulu
1. Riwayat penyakit yang sama : disangkal
2. Riwayat penyakit DM : disangkal
3. Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
4. Riwayat penyakit jantung : disangkal
5. Riwayat trauma : disangkal
6. Riwayat alergi : disangkal
7. Riwayat penggunaan obat : disangkal

C. Riwayat Penyakit Keluarga


1. Riwayat penyakit yang sama : disangkal
2. Riwayat penyakit DM : disangkal
3. Riwayat penyakit hipertensi : disangkal
4. Riwayat penyakit jantung : disangkal

D. Riwayat Pribadi dan Sosial Ekonomi


Pasien bekerja sebagai tukang buruh cuci yang aktivitasnya mencuci,
memeras, dan menyetrika baju setiap hari yang sudah dijalani lebih dari 10
tahun. Pasien periksa menggunakan BPJS.

3. PEMERIKSAAN FISIK

A. Status Generalis
Keadaan Umum : baik

4
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 51 kg
Status Gizi : cukup
Tanda Vital
- Suhu Tubuh : 37.0oC (per axilla)
- Tekanan Darah : 125/80
- Nadi : 84 x/menit, regular
- Laju Nafas : 20 x/menit, reguler
B. Status Internus
- Kepala/leher : normosefali, deformitas (-), bengkak (-)
: pembesaran KGB -/-
: pembesaran kelenjar tiroid -/-
- Mata : Reflek cahaya +/+
: Konjungtiva anemis -/-
: Sklera ikterik -/-
: Pupil isokor, 3mm/3mm
- Telinga/hidung : deformitas (-), nyeri (-), sekret (-)
: septum nasi ditengah
- Mulut/faring : mukosa tidak pucat, hiperemis (-)
: tonsil T1/T1
: uvula ditengah
- Thorax
Paru
Inspeksi : bentuk dada normal dan simetris
: gerak napas tertinggal (-)
Palpasi : tactile fremitus simetris, sama kuat
: ekspansi normal
Perkusi : bunyi sonor pada semua lapang paru
Auskultasi : vesikuler, wheezing -/-, ronki -/-

5
Jantung
Inspeksi : iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : iktus kordis tidak teraba, thrill (-)
Perkusi : pekak, batas jantung normal
Auskultasi : S1/S2 normal, (-) murmur, (-) gallop
- Abdomen
Inspeksi : cembung, bekas luka (-)
Auskultasi : bising usus normal, bruits (-)
Perkusi : timpani
Palpasi : nyeri tekan epigastrik (-)
: hepatomegali (-), splenomegali (-)
- Punggung : nyeri punggung bawah (-)
- Ekstremitas : akral hangat
: deformitas (-), edema (-)
: CRT <2 detik

C. Status Neurologis
1. Fungsi Luhur
- Kesadaran :
Kualitatif : compos mentis
Kuantitatif GCS : E4M6V5
- Orientasi : tempat, waktu dan situasi baik
- Daya ingat
Baru : baik
Lama : baik
- Gerakan abnormal : tidak ditemukan
- Gangguan berbahasa :
Afasia motorik : -
Afasia sensorik : -

6
Akalkuli :-
2. Koordinasi dan Keseimbangan

- Gait : normal
- Tes tunjuk hidung : normal
- Tes tumit-lutut : normal
- Disdiadokokinesis : normal

3. Saraf Otonom

- Miksi : normal
- Defekasi : normal
- Sekresi keringat : normal

4. Nervi Cranialis
Nervus Kranialis Kanan Kiri
N. I (Olfactorius)
Daya Penghidu Normosmia Normosmia
N.II (Opticus)
a. Daya penglihatan baik baik
b. Lapang pandang baik baik
c. Fundus okuli t.d.l t.d.l
N.III (Oculomotorius)
a. Ptosis (-) (-)
b. Gerak mata keatas (+) (+)
c. Gerak mata kebawah (+) (+)
d. Gerak mata media (+) (+)
e. Ukuran pupil 3 mm 3 mm
f. Bentuk pupil Bulat, reguler Bulat, reguler
g. Reflek cahaya langsung (+) (+)

7
(-) (-)
h. Strabismus divergen
(-) (-)
i. Diplopia
N.IV (Trochlearis) :
a. Gerak mata lateral bawah (+) (+)
b. Strabismus konvergen (-) (-)
c. Diplopia (-) (-)
N.V (Trigeminus)
a. Menggigit (+) (+)
b. Membuka mulut (+) (+)
c. Sensibilitas (+) (+)
d. Reflek kornea (+) (+)
e. Reflek bersin t.d.l t.d.l
f. Reflek masseter t.d.l t.d.l
g. Reflek zigomatikus t.d.l t.d.l

N.VI (Abducens) :
a. Pergerakan mata (ke lateral) (+) (+)
b. Strabismus konvergen (-) (-)
c. Diplopia (-) (-)
N. VII (Facialis)
a. Kerutan kulit dahi (+) (+)
b. Mengerutkan dahi (+) (+)
c. Mengangkat alis (+) (+)
d. Menutup mata (+) (+)
e. Lipatan nasolabia (+) (+)
f. Sudut mulut (+) (+)
g. Meringis (+) (+)

8
h. Tik fasial (-) (-)
i. Lakrimasi (+) (+)
j. Daya kecap 2/3 depan t.d.l t.d.l
N. VIII (Vestibulocochlearis)
a. Mendengarkan suara berbisik N (N)
b. Mendengarkan detik arloji t.d.l t.d.l
c. Tes rinne t.d.l t.d.l
d. Tes weber t.d.l t.d.l
e. Tes schwabach t.d.l t.d.l
f. Nistagmus (-) (-)

N IX (Glossopharyngeus)
a. Arkus faring Simetris Simetris
b. Uvula Simetris Simetris
c. Daya kecap 1/3 belakang t.d.l t.d.l
d. Reflek muntah - -
e. Sengau (-) (-)
f. Tersedak (-) (-)
N X (Vagus)
a. Arkus faring Simetris Simetris
b. Daya kecap 1/3 belakang t.d.l t.d.l
c. Bersuara (+) (+)
d. Menelan (+) (+)

N XI (Accesorius)
a. Memalingkan muka (+) (+)
b. Sikap bahu (+) (+)
c. Mengangkat bahu (+) (+)

9
d. Trofi otot bahu N N
N XII (Hypoglossus)
a. Sikap lidah N N
b. Menjulurkan lidah N N
c. Artikulasi N N
d. Tremor lidah (-) (-)
e. Trofi otot lidah (-) (-)
f. Fasikulasi lidah (-) (-)

ANGGOTA GERAK
ATAS Kanan Kiri
Inspeksi:
Drop hand Tidak ada Tidak ada
Claw hand Tidak ada Tidak ada
Kontraktur Tidak ada Tidak ada
Warna kulit Normal Normal
Sistem motorik :
Gerakan + normal + normal
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus Normal Normal
Trofi (-) (-)
Sensibilitas + normal + normal
Nyeri + normal + normal
Reflek fisiologik :
Bisep + normal + normal
+ normal + normal
Trisep
+ normal + normal
Radius
(-) (-)
Reflek Patologi :

Hoffman
(-) (-)
Tromer

10
ANGGOTA GERAK
Kanan Kiri
BAWAH
Inspeksi:
Drop foot Tidak ada Tidak ada
Claw foot Tidak ada Tidak ada
Pitchers foot Tidak ada Tidak ada
Kontraktur Tidak ada Tidak ada
Warna kulit Normal Normal
Sistem motorik
Gerakan (+) normal (+) normal
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus (+) normal (+) normal
trofi (-) (-)
Klonus (-) (-)
Reflek fisiologik (patella) (+) normal (+) normal
Sensibilitas (+) normal (+) normal
Nyeri normal Normal

11
Keterangan Kanan Kiri

Reflek Patologis
Babinski - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
Schaeffer - -
Mendel Bechterew - -
Rossolimo - -
Gonda - -
Klonus patella - -
Klonus kaki - -

Rangsang Meningeal
Kaku Kuduk - -
Kernig sign - -
Brudzinski I - -
Brudzinski II - -

Rangsang Radikuler
Tes Lasegue - -
Tes Patrik - -
Tes Kontra Patrik - -
Tes naffziger - -
Tes valsava - -

12
4.Resume

Pasien mengeluh kesemutan di kedua telapak tangan yang dirasakan sejak 3


bulan yang lalu setelah bangun tidur yang hilang timbul sampai sekarang. Pasien juga
mengeluh rasa sedikit tebal pada jari tengah, telunjuk, dan ibu jari tangan kanan.
Pasien juga mengaku terdapat nyeri di pergelangan tangan yang tidak menjalar.
Kesemutan bersifat hilang timbul dan dirasakan terutama pada malam hari. Tidak ada
faktor yang mempengaruhi keluhan menjadi lebih berat dan keluhan terasa lebih
ringan pergelangan tangan dipijat atau dikibas-kibaskan.
Tidak ada riwayat trauma dan penyakit serupa. Pasien bekerja sebagai tukang
buruh cuci yang aktivitasnya mencuci, memeras, dan menyetrika baju setiap hari
yang sudah dijalani lebih dari 10 tahun. Pasien periksa menggunakan BPJS.
Pemeriksaan nyeri Flicks sign: (+/+) Wrist extension test : (+/+) Phalens
test: (+/+) Tinelss sign: (+/-)

5. Diagnosis
Diagnosis klinis : Hipoestesia palmar dextra sinistra, hipoestesia digiti I,
II, III dextra sinistra
Diagnosis topis :Nervus medianus dalam terowongan karpal
Diagnosis etiologis : Suspek Carpal Tunnel Syndrome dextra sinistra
6. Rencana awal
Rencana pemeriksaan :
- Cek laboratorium (pemeriksaan darah lengkap)
- Foto Rontgen wrist join dextra sinistra AP/lat
Terapi :
- Medikamentosa
Meloxicam 15 mg 1 x 1
Vit B 6 (piridoksin) tab 50mg 3x1
Injeksi metylprednisolon 20 mg intrakompartemen

13
- Nonmedikamentosa
Fisioterapi
Fiksasi pergelangan tangan dengan bandage
Mengurangi aktivitas yang memberatkan penyakit seperti mencuci baju
dengan tangan, dan memeras pakaian.
Monitoring:
- Perjalanan penyakit
- Pemeriksaan neurologis
7. Prognosis
Ad vitam : sanam
Ad sanam : sanam
Ad fungsionam : sanam

14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi

15
Gambar 1. Persarafan motorik Nervus medianus

Nervus medianus tersusun oleh belahan fasikulus lateralis dan belahan


fasikulus medialis. N. medianus membawakan serabut-serabut radiks ventralis dan
dorsalis C.6, C.7, C.8, dan T.1. Otot-otot yang dipersarafinya ialah otot-otot yang
melakukan pronasi lengan bawah (m.pronator teres dan m.pronator kuadratus),
fleksi falangs paling ujung jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari (mm.lumbrikales
sisi radial), fleksi jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari pada sendi
metakarpofalangeal (mm.lumbrikales dan mm.interoseae sisi radial), fleksi jari sisi
radial di sendi interfalangeal (mm.fleksor digitorum profundus sisi radial), oposisi
dan abduksi ibu jari (m.opones polisis dan m.abduktor polisis brevis).

Gambar 2. Persarafan sensoris Nervus medianus

Kawasan sensoriknya mencakup kulit yang menutupi telapak tangan, kecuali


daerah ulnar selebar 11/2 jari. Dan pada dorsum manus kawasan sensoriknya
adalah kulit yang menutupi falangs kedua dan falangs ujung jari telunjuk, jari
tengah, dan separuh jari manis.

16
N. medianus sering terjepit atau tertekan dalam perjalanannya melalui
m.pronator teres, siku dan retinakulum pergelangan tangan. Pada luka di
pergelangan tangan, misalnya, n.medianus dapat terpotong bersama dengan
n.ulnaris. Hal itu sering terjadi pada kecelakaan di mana tangan menerobos kaca.
Kelumpuhan yang menyusulnya melanda ketiga jari sisi radial, sehingga ibu jari,
jari telunjuk, dan jari tengah tidak dapat difleksikan, baik di sendi
metakarpofalangeal, maupun di sendi interfalangeal. Ibu jari tidak dapat
melakukan oposisi dan abduksi. Atrofi otot-otot tenar akan cepat menyusul
kelumpuhan tersebut.

Gambar 3. Jepitan pada Nervus medianus

B. Carpal tunnel syndrome

1. Definisi

Carpal tunnel syndrome adalah kumpulan gejala khas dan tanda-tanda yang
terjadi termasuk kompresi saraf medianus dalam terowongan karpal. Gejala yang
termasuk adalah mati rasa, paresetesia, dan nyeri pada distribusi saraf medianus.

17
Gejala ini mungkin atau tidak disertai dengan perubahan obyektif dalam sensasi dan
kekuatan struktur medianus yang diinervasi di tangan.3

Sindroma ini dulu juga dikenal sebagai acroparesthesia, median thenar


neuritis, atau partial thenar atrophy. Diagnosis carpal tunnel syndrome berupa adanya
nyeri, mati rasa dan kesemutan yang dapat menjalar hingga pundak dan leher,
gangguan ini sering terjadi di malam hari saat tidur dengan posisi tidur berbaring ke
satu sisi. Untuk mencegah terjadinya carpal tunnel syndrome akibat aktivitas repetitif
yang menimbulkan mati rasa dan nyeri, perlu dilakukan gerakan pergelangan tangan,
tangan dan jari tangan. Selain itu, pengobatan yang efektif bagi penderita carpal
tunnel syndrome dengan menggunakan splint (balut tangan), injeksi kortikosteroid
dan pembedahan.4

Mayoritas kasus carpal tunnel syndrome didiagnosis tanpa disertai dengan


penyebab yang khusus dan pada beberapa penderita diartikan oleh faktor genetik.

2. Etiologi

Terowongan karpal yang sempit selain dilalui oleh saraf medianus juga dilalui
beberapa tendon fleksor. Setiap kondisi yang mengakibatkan semakin padatnya
terowongan ini dapat menyebabkan terjadinya penekanan pada saraf medianus
sehingga timbul carpal tunnel syndrome.

Pada sebagian kasus, etiologinya tidak diketahui terutama pada penderita


lanjut usia. Beberapa penulis menghubungkan gerakan yang berulang-ulang pada
pergelangan tangan dengan bertambahnya resiko menderita gangguan pada
pergelangan tangan termasuk carpal tunnel syndrome

Pada kasus yang lain etiologinya adalah :6

1. Herediter : neuropati herediter yang cenderung menjadi pressure palsy,


misalnya HMSN (hereditary motory and sensory neuropathies ) tipe III.

18
2. Trauma : dislokasi, fraktur atau hematom pada lengan bawah,
pergelangan tangan. Sprain pada pergelangan tangan. Trauma langsung
terhadap pergelangan tangan.

3. Pekerjaan : gerakan mengetuk atau fleksi dan ekstensi pergelangan


tangan yang berulang-ulang. Seorang sekretaris yang sering mengetik,
pekerjaan kasar yang sering mengangkat beban berat dan pemain musik
terutama pemain piano dan pemain gitar yang banyak menggunakan
tangannya juga merupakan penyebab yang mendasari carpal tunnel syndrome.

4. Infeksi : tenosinovitis, tuberkulosis tulang, sarkoidosis

5. Metabolik : amiloidosis dan gout artritis

6. Endokrin : akromegali, terapi estrogen atau androgen, DM, hipotiroid


dan kehamilan

7. Neoplasma : kista ganglion, lipoma,infiltrasi metastase dan mieloma

8. Penyakit kolagen vaskular : reumatoid artritis, polimialgia reumatika,


skleroderma, dan SLE

9. Degeneratif : osteoartritis

10. Iatrogenik : punksi arteri radialis, pemasangan shunt vaskular untuk


dialisis, hematoma, komplikasi dan terapi anti koagulan

11. Faktor stress

12. Inflamasi : inflamasi dari membran mukosa yang mengelilingi tendon


yang menyebabkan saraf medianus tertekan.

19
3. Gejala Klinis

Pada tahap awal gejala umumnya berupa gangguan sensorik saja. Gangguan
motorik hanya terjadi pada keadaan yang berat. Gejala awal biasanya berupa
parestesia, hilangnya sensasi atau rasa seperti terkena aliran listrik pada jari dan
setengah sisi radial jari walaupun kadang-kadang dirasakan mengenai seluruh jari-
jari. Keluhan paresetesi biasanya lebih menonjol di malam hari.

Gejala lainnya adalah nyeri di tangan yang juga dirasakan lebih berat pada
malam hari sehinga sering membangunkan penderita dari tidurnya. Rasa nyeri ini
umumnya agak berkurang bila penderita memijat atau menggerak-gerakan tangannya
atau dengan meletakan tangannya pada posisi yang lebih tinggi. Nyeri juga akan
berkurang bila penderita lebih banyak mengistirahatkan tangannya. Bila penyakit
berlanjut, rasa nyeri dapat bertambah berat dengan frekuensi serangan yang semakin
sering bahkan dapat menetap. Kadang-kadang rasa nyeri dapat terus terasa sampai ke
lengan atas dan leher, sedangkan parestesia umumnya terbatas di daerah distal
pergelangan tangan.

Dapat pula dijumpai pembengkakan dan kekauan pada jari-jari, tangan, dan
pergelangan tangan terutama di pagi hari. Gejala ini akan berkurang setelah penderita
mulai mempergunakan tangannya. Hipestesia pata dijumai [ada daerah yang impuls
sensoriknya diinervasi oleh nervus medianus.

Pada tahap yang lebih lanjut penderita mengeluh jari-jarinya menjadi kurang
terampil misalnya saat menyulam atau memungut benda-benda kecil. Kelemahan
pada tangan juga dapat dijumpai, sering dinyatakan dengan keluhan adanya kesulitan
yang dialami penderita sewaktu mencoba memutar tutup botol atau menggenggam.
Pada penderita carpal tunnel syndrome pada tahap lanjut dapat dijumpai atrofi otot-
otot thenar dan otot-otot lainnya yang diinervasi oleh saraf medianus.7

20
4. Patogenesis

Ada beberapa hipotesa mengenai patogenesis dari carpal tunnel syndrome.


Umumnya carpal tunnel syndrome terjadi secara kronis dimana terjadi penebalan
fleksor retinakulum yang menyebabkan tekanan terhadap saraf medianus. Tekanan
yang beruang-ulang dan lama akan menyebabkan peningkatan tekanan intravaskuler.
Akibatnya aliran darah vena intravaskular melambat. Kongesti yang terjadi akan
mengganggu nutrisi intravaskular lalu diikuti oleh anoksia yang akan merusak
endotel. Kerusakan endotel ini akan mengakibatkan kebocoran protein sehingga
terjadi edema epineural. Keadaan ini menyebabkan keluhan nyeri dan bengkak yang
terutama timbul pada malam hari. Pada pagi hari akan terasa berkurang setelah tangan
digerak-gerakan atau diurut. Apabila keadaan ini terus berlanjut maka akan terjadi
fibrosis epineural yang merusak serabut saraf. Lalu saraf menjadi atrofi dan
digantikan oleh jaringan ikat yang mengakibatkan fungsinsaraf medianus terganggu
secara menyeluruh.

Pada carpal tunnel syndrome akut biasanya terjadi penekanan yang melebihi
tekanan perfusi kapiler sehingga terjadi gangguan mikrosirkulasi dan timbul iskemik
saraf. Keadaan iskemik ini diperberat lagi oleh peninggian tekanan intravaskular yang
menyebabkan berlanjutnya gangguan aliran darah. Selanjutnya terjadi vasodilatasi
yang menyebabkan edema sehingga aliran darah ke saraf terganggu. Akibatnya
kerusakan pada saraf tersebut.

Tekanan langsung pada saraf perifer dapat pula menimbulkan invaginasi


nodus ranvier dan demielinisasi lokal sehingga konduksi saraf terganggu.8

5.Diagnosis

Diagnosis carpal tunnel syndrome ditegakan berdasarkan gejala-gejala yang


ada dan disukung oleh beberapa pemeriksaan:9

21
a. Pemeriksaan fisik

Haruslah dilakukan pemeriksaan menyeluruh pada penderita dengan perhatian


khusus pada fungsi motorik, sensorik, dan otonom tangan. Beberapa
pemeriksaan tes provokasi yang dapat membantu menegakan diagnosis carpal
tunnel syndrome adalah sebagai berikut:

1) Flicks sign

Penderita diminta mengibas-ibaskan tangan atau menggerak-gerakan jari-


jarinya. Bila keluhan berkurang atau menghilang akan menyokong
diagnosa.

2) Thenar wasting

Pada inspeksi dan palpasi terdapat atrofi otot-otot thenar.

3) Wrist extension test

Penderita melakukan ekstensi secara maksimal, sebaiknya dilakukan


secara serentak pada kedua tangan sehingga dapat dibandingkan. Bila
dalam 60 detik timbul gejala-gejala seperti carpal tunnel syndrome, maka
tes ini menyokong.

4) Phalens test

Penderita melakukan fleksi tangan secara maksimal. Bila dalam waktu 60


detik timbul gejala seperti carpal tunnel syndrome, tes ini menyokong
diagnosis.

22
5) Torniquet test

Dilakukan pemasangan tourniquet dengan menggunakan tensimeter diatas


siku dengan tekanan sedikit diatas sistolik. Bila dalam 1 menit timbul
gejala CTS maka tes ini menyokong.

6) Tinels sign

Tes ini mendukung diagnosis bila timbul parestesia atau nyeri pada daerah
distribusi nervus medianus kalau dilakukan perkusi pada terowongan
karpal dengan posisi tangan sedikit dorsofleksi.

7) Pressure test

Nervus medianus ditekan di terowongan karpal dengan menggunakan ibu


jari. Bila dalam waktu kurang dari 120 detik timbul gejala seperti CTS, tes
ini menyokong

8) Luthys sign

Penderita diminta melingkari bu jari dan jari telunjuk pada botol atau
gelas. Bila kulit tangan penderita tidak dapat menyentuh dindingnya
dengan rapat maka tes ini menyokong diagnosa.

9) Pemeriksaan fungsi otonom

Diperhatikan adakah perbedaan keringat, kulit yang kering atau licin yang
terbatas pada daerah inervasi nervus medianus.

10) Pemeriksaan sensibilitas

Bila penderita tidak dapat membedakan dua titik (two-point


discrimination) pada jarak lebih dari 6 mm di daerah nervus medianus, tes
dianggap positif.

23
b. Pemeriksaan neurofisiologi (elektrodiagnostik)

a. Pemeriksaan EMG dapat menunjukan adanya fibrilasi, polifasik,


gelombang positif dan berkurangnya jumlah motor unit pada otot-otot
thenar. Pada beberapa kasus tidak dijumpai kelainan pada otot-otot
lumbrikal. EMG bisa normal pada 31% kasus carpal tunnel syndrome.

b. Kecepatan hantar saraf pada 15-20% kasus bisa normal. Pada yang lainnya
KHS akan menurun dan masa latent distal dapat memanjang, menunjukan
adanya gangguan pada konduksi saraf di pergelangan tangan. Masa laten
sensorik lebih sensitif dari masa laten motorik.

c. Pemerksaan radiologis

Pemeriksaan foto roentgen pada pergelangan tangan dapat membantu melihat


apakah penyebab dari CTS terdapat penyebab lain seperti fraktur atau artritis.

d. Pemeriksaan laboratorium

Bila etiologi dari CTS belum jelas seperti pada usia muda tanpa adanya
gerakan tangan yang repetitif, dapat dilakukan beberapa pemeriksaan seperti
kadar gula darah, kadar hormon tiroid ataupun darah lengkap.

6.Terapi

Terapi yang ditujukan pada carpal tunnel syndrome adalah terapi terhadap
penyakit yang mendasari keadaan tersebut atau penyakit yang menyebabkan
terjadinya carpal tunnel syndrome. Oleh karena itu sebaiknya terapi dibagi
menjadi 2 kelompok, yaitu:10

a. Terapi langsung terhadap carpal tunnel syndrome

1) Terapi konservatif

24
a) Istirahatkan pergelangan tangan

b) Obat anti inflamasi non steroid

c) Pemasangan bidai pada posisi netral pergelangan tangan. Bidai dapat


dipasang terus-menerus atau hanya pada malam hari selama 2-3
minggu.

d) Injeksi steroid. Deksametason 1-4 mg atau hidrokortison 10-25 mg


atau metilprednisolon 20 mg atau 40 mg diinjeksikan ke dalam
terowongan karpal dengan menggunakan jarum no.23 atau 25 pada
lokasi 1 cm ke arah proksimal lipat pergelangan tangan di sebelah
medial tendon musculus palmaris longus. Bila belum berhasil,
suntikan dapat diulangi setelah 2 minggu atau lebih. Tindakan operasi
dapat dipertimbangkan bila hasil terapi belum memuaskan setelah
diberi 3 kali suntikan.

e) Kontrol cairan, misalnya dengan pemberian diuretik

f) Vitamin B6. Beberapa hipotesis menyatakan bahwa CTS terjadi


karena adanya defisiensi vitamin B6 sehingga dianjurkan pemberian
piridoksin 100-300 mg/hari selama 3 bulan. Tetapi beberapa penulis
lainnya berpendapat bahwa pemberian piridoksin tidak bermanfaat
bahkan dapat menimbulkan neuropati bila diberikan dalam dosis besar

g) Fisioterapi. Dianjurkan untuk perbaikan vaskularisasi tangan.

2) Terapi operatif

Tindakan operasi pada carpal tunnel syndrome disebut neurolisis


nervus medianus pada pergelangan tangan. Operasi hanya dilakukan pada
kasus yang tidak mengalami perbaikan dengan terapi konservatif atau bila

25
terjadi gangguan sensorik yang berat atau adanya atrofi otot-otot thenar.
Indikasi relatif tindakan operasi adalh hilangnya sensibilitas persisten.

b. Terapi terhadap keadaan atau penyakit yang mendasri Carpal Tunnel


Syndrome

Keadaan atau penyakit yang mendasari terjadinya carpal tunnel


syndrome harus ditanggulangi, sebab bila tidak dapat menimbulkan
kekambuhan Carpal tunnel syndrome kembali. Pada keadaan dimana CTS
terjadi karena adanya gerakan tangan yang repetitif harus dilakukan
penyesuaian ataupun pencegahan.

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya


carpal tunnel syndrome atau mencegah kekambuhannya antara lain:

1) Usahakan agar pergelangan tangan selalu dalam posisi netral

2) Perbaiki cara memegang atau menggenggam alat benda. Gunakanlah


seluruh tangan dan jari-jari untuk menggenggam sebuah benda, jangan
hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk.

3) Batasi gerakan tangan yang repetitif

4) Istirahatkan tangan secara periodik

5) Kurangi kecepatan dan kekuatan tangan agar pergelangan tangan


memiliki waktu untuk beristirahat

6) Latih otot-otot tangan dan lengan bawah dengan melakukan


peregangan secara teratur

Disamping itu perlu pula diperhatikan beberapa penyakit yang sering


mendasari terjadinya carpal tunnel syndrome seperti: trauma akut maupun
kronik pada pergelangan tangan dan daerah sekitarnya, gagal ginjal, penderita

26
yang sering hemodialisa, myxedema akibat hipotiroid, akromegali akibat
tumor hipofise, kehamilan atau penggunaan pil kontrasepsi, penyakit kolagen
vaskular, artritis, tenosinovitis, infeksi pergelangan tangan, obesitas dan
penyakit lain yang dapat menyebabakan retensi cairan atau menyebabakan
bertambahnya isi terowongan.

7. Pencegahan

Salah satu cara menhindari Carpal tunnel syndrome adalah dengan


cara jika melakukan sesuatu yang banyak menimbulkan pergerakan pada
pergelangan tangan dianjurkan untuk berhenti sejenak setiap 15-20 menit
dengan melakukan stretching agar pergelangan tangan tidak terekspos terus-
menerus. Menjaga tangan tetap hangat karena tangan lebih mudah terasa sakit
bila dalam suhu dingin. Perbaiki postur tubuh karena potur tubuh yang salah
dapat menyebabkan posisi bahu sedikit kedepan sehingga pada posisi ini otot
leher dan bahu akan memendek dan menekan saraf-saraf leher yang dapat
mempengaruhipergelangan tangan, jari da tangan.11

8. Komplikasi

Komplikasi yang dapat dijumpai adalah kelemahan dan hilangnya


sensibilitas yang persisten di daerah distribusi nervus medianus. Komplikasi
yang paling berat adalah reflek sympathetic dystrophyyang ditandai dengan
nyeri hebat, hiperalgesia, disestesia, dan gangguan trofik. Sekalipun prognosa
carpal tunnel syndrome dengan terapi konservatif maupun operatif cukup
baik, tetapi resiko untuk kambuh kembali masih tetap ada. Bila terjadi
kekambuhan, prosedur terapi baik konservatif atau operatif dapat diulangi
kembali.

27
DAFTAR PUSTAKA

Burns, D. K., V. Kumar. 2007. Sistem Saraf. Dalam: Kumar, V., R. S. Cortran, dan S.
L. Robbins. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume 2. Terjemahan B. U. Pendit.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp: 903-948.
Dorland, W. A. N. 2007. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 29. Terjemahan H.
Hartanto, et.al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Gilliland, B. C. 2007. Polikondritis Berulang dan Berbagai Artritis Lain. Dalam:
Isselbacher, K. J., E. Braunwald, J. D. Wilson, J. B. Martin, A. S. Fauci, D. L.
Kasper. 2007.
Harrison, Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam Volume 4. Edisi 13. Terjemahan
Asdie, A. H., et. al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. pp: 1902-1903
Guyton, A. C., J. E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11.
Terjemahan Irawati, et.al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Mardjono, M., P. Sidharta. 2008. Neurologi Klinis Dasar. Edisi 5. Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat.

28

Вам также может понравиться

  • Laporan Kasus Cts
    Laporan Kasus Cts
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Cts
    farracholidia_867630
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS - Nyeri Kepala
    LAPORAN KASUS - Nyeri Kepala
    Документ57 страниц
    LAPORAN KASUS - Nyeri Kepala
    Jessica Filbertine
    Оценок пока нет
  • Lapsus Bells Palsy
    Lapsus Bells Palsy
    Документ34 страницы
    Lapsus Bells Palsy
    tatitsyahadania
    100% (2)
  • Borang BPPV
    Borang BPPV
    Документ18 страниц
    Borang BPPV
    Charlie Windri
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Carpal Tunnel Syndrome
    Laporan Kasus Carpal Tunnel Syndrome
    Документ41 страница
    Laporan Kasus Carpal Tunnel Syndrome
    Super stickman thunder gaming
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Cts
    Laporan Kasus Cts
    Документ5 страниц
    Laporan Kasus Cts
    witwiiw
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus LBP
    Laporan Kasus LBP
    Документ54 страницы
    Laporan Kasus LBP
    Okta Putri Wulandary Efendi
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus HNP Ridwan
    Laporan Kasus HNP Ridwan
    Документ26 страниц
    Laporan Kasus HNP Ridwan
    Hurrotunnuroh Anakku
    Оценок пока нет
  • Bells Palsy
    Bells Palsy
    Документ22 страницы
    Bells Palsy
    Ezra Ayrton
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Kista Ganglion
    Laporan Kasus Kista Ganglion
    Документ21 страница
    Laporan Kasus Kista Ganglion
    prahasta
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Cts
    Laporan Kasus Cts
    Документ50 страниц
    Laporan Kasus Cts
    ananto windha
    Оценок пока нет
  • Lapsus Spraint Ankle
    Lapsus Spraint Ankle
    Документ20 страниц
    Lapsus Spraint Ankle
    Syarif Hidayah
    Оценок пока нет
  • Lapkas Hipertensi
    Lapkas Hipertensi
    Документ21 страница
    Lapkas Hipertensi
    yuli triretno
    Оценок пока нет
  • Bell's Palsy
    Bell's Palsy
    Документ2 страницы
    Bell's Palsy
    Rafiqy Sa'adiy Faizun
    Оценок пока нет
  • Crs THT Serumen Prop 2
    Crs THT Serumen Prop 2
    Документ20 страниц
    Crs THT Serumen Prop 2
    Andre Hotabilardus
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Frozen Shoulder
    Laporan Kasus Frozen Shoulder
    Документ34 страницы
    Laporan Kasus Frozen Shoulder
    Laduni Estu Syalwa
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Low Back Pain Yolanda
    Laporan Kasus Low Back Pain Yolanda
    Документ24 страницы
    Laporan Kasus Low Back Pain Yolanda
    Renaldy Pamungkas
    Оценок пока нет
  • Case Vaginosis Bakterialis
    Case Vaginosis Bakterialis
    Документ3 страницы
    Case Vaginosis Bakterialis
    Ros Eva Nurhidayati
    Оценок пока нет
  • Preskas Pleurapneumonia
    Preskas Pleurapneumonia
    Документ30 страниц
    Preskas Pleurapneumonia
    ditayang
    Оценок пока нет
  • Bahan Belajar DOPS
    Bahan Belajar DOPS
    Документ7 страниц
    Bahan Belajar DOPS
    dien okta
    Оценок пока нет
  • Lapsus Trigger Finger
    Lapsus Trigger Finger
    Документ22 страницы
    Lapsus Trigger Finger
    musfirahhatta
    Оценок пока нет
  • Lapsus Anak KOTA-Pneumonia
    Lapsus Anak KOTA-Pneumonia
    Документ27 страниц
    Lapsus Anak KOTA-Pneumonia
    Laili Khairani
    0% (1)
  • Contoh Kasus Sprain Ankle
    Contoh Kasus Sprain Ankle
    Документ19 страниц
    Contoh Kasus Sprain Ankle
    Lexie Kim
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Frozen Shoulder
    LAPORAN KASUS Frozen Shoulder
    Документ19 страниц
    LAPORAN KASUS Frozen Shoulder
    Wijayanti Sukma
    100% (1)
  • Referat Benign Paroksismal Positional Vertigo
    Referat Benign Paroksismal Positional Vertigo
    Документ29 страниц
    Referat Benign Paroksismal Positional Vertigo
    Handre Putra
    75% (4)
  • Case Distonia Cervical
    Case Distonia Cervical
    Документ49 страниц
    Case Distonia Cervical
    Josie Talitha Gyl
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus RM Hemiparese Dextra
    Laporan Kasus RM Hemiparese Dextra
    Документ59 страниц
    Laporan Kasus RM Hemiparese Dextra
    Habibie El Ramadhani
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Pediatri UNSRAT
    Laporan Kasus Pediatri UNSRAT
    Документ30 страниц
    Laporan Kasus Pediatri UNSRAT
    Rilano Umboh
    Оценок пока нет
  • Mandala of Health
    Mandala of Health
    Документ3 страницы
    Mandala of Health
    Dinda Bintoro
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Efusi Pleura Tumor Paru
    Laporan Kasus Efusi Pleura Tumor Paru
    Документ35 страниц
    Laporan Kasus Efusi Pleura Tumor Paru
    Dwi Zirobe
    Оценок пока нет
  • 2 Laporan Kasus Sinusitis
    2 Laporan Kasus Sinusitis
    Документ35 страниц
    2 Laporan Kasus Sinusitis
    Syifa Zn
    Оценок пока нет
  • Status Pasien Oa
    Status Pasien Oa
    Документ15 страниц
    Status Pasien Oa
    Medissa Moth
    Оценок пока нет
  • Laporan Cts
    Laporan Cts
    Документ34 страницы
    Laporan Cts
    Fahmi Wahyu Rakhmanda
    0% (1)
  • Lapsus Frozen Shoulder
    Lapsus Frozen Shoulder
    Документ29 страниц
    Lapsus Frozen Shoulder
    'fanny Quenhita'
    Оценок пока нет
  • Cervical Root Syndrome
     Cervical Root Syndrome
    Документ39 страниц
    Cervical Root Syndrome
    Retno arun
    Оценок пока нет
  • Lapkas LBP Ec HNP
    Lapkas LBP Ec HNP
    Документ36 страниц
    Lapkas LBP Ec HNP
    alestari
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Tinea Cruris
    Laporan Kasus Tinea Cruris
    Документ89 страниц
    Laporan Kasus Tinea Cruris
    Keky Afrians
    Оценок пока нет
  • Lapsus LBP
    Lapsus LBP
    Документ25 страниц
    Lapsus LBP
    Rina Lesiana
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Rehab Mohan Cts
    Laporan Kasus Rehab Mohan Cts
    Документ31 страница
    Laporan Kasus Rehab Mohan Cts
    MohanBabu
    Оценок пока нет
  • Portofolio Steven Johnson Syndrome
    Portofolio Steven Johnson Syndrome
    Документ15 страниц
    Portofolio Steven Johnson Syndrome
    amal.fathullah
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Bedah Anak-Gastroschisis
    Presentasi Kasus Bedah Anak-Gastroschisis
    Документ23 страницы
    Presentasi Kasus Bedah Anak-Gastroschisis
    RianitaPalupi
    Оценок пока нет
  • LAPORAN KASUS Polineuropati
    LAPORAN KASUS Polineuropati
    Документ3 страницы
    LAPORAN KASUS Polineuropati
    Saesaria Pradita Dhita
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Frozen Shoulder
    Laporan Kasus Frozen Shoulder
    Документ10 страниц
    Laporan Kasus Frozen Shoulder
    damaiswari
    100% (1)
  • Laporan Kasus Impetigo Bulosa Fix
    Laporan Kasus Impetigo Bulosa Fix
    Документ17 страниц
    Laporan Kasus Impetigo Bulosa Fix
    Selba Momouya
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Polineuropati
    Laporan Kasus Polineuropati
    Документ30 страниц
    Laporan Kasus Polineuropati
    Aqil Azizi
    Оценок пока нет
  • Bacterial Vaginosis - DR Malvin
    Bacterial Vaginosis - DR Malvin
    Документ31 страница
    Bacterial Vaginosis - DR Malvin
    Inggrid Monica
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus HNP
    Laporan Kasus HNP
    Документ41 страница
    Laporan Kasus HNP
    StefanieAngeline
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Sinusitis
    Laporan Kasus Sinusitis
    Документ8 страниц
    Laporan Kasus Sinusitis
    nisakhair
    100% (1)
  • Laporan Kasus Fasciitis Plantaris Shalin
    Laporan Kasus Fasciitis Plantaris Shalin
    Документ33 страницы
    Laporan Kasus Fasciitis Plantaris Shalin
    sessa
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Trigger Finger
    Laporan Kasus Trigger Finger
    Документ10 страниц
    Laporan Kasus Trigger Finger
    Queen Agna
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus
    Laporan Kasus
    Документ34 страницы
    Laporan Kasus
    Amanda Smith
    Оценок пока нет
  • Ricky Aden - Refka TTH
    Ricky Aden - Refka TTH
    Документ9 страниц
    Ricky Aden - Refka TTH
    Ricky Aden
    Оценок пока нет
  • Case Frozen Shoulder
    Case Frozen Shoulder
    Документ21 страница
    Case Frozen Shoulder
    dijahmeidika
    Оценок пока нет
  • Kasus LBP
    Kasus LBP
    Документ58 страниц
    Kasus LBP
    Rikardo Tobing
    100% (1)
  • Vertigo
    Vertigo
    Документ29 страниц
    Vertigo
    yunita rahmawati
    Оценок пока нет
  • CBD Fix Rak Komen
    CBD Fix Rak Komen
    Документ45 страниц
    CBD Fix Rak Komen
    Ahmad Tara
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Tetraparesis
    Laporan Kasus Tetraparesis
    Документ41 страница
    Laporan Kasus Tetraparesis
    faridi
    Оценок пока нет
  • Tutorial 3 Multiple Sclerosis Rev
    Tutorial 3 Multiple Sclerosis Rev
    Документ23 страницы
    Tutorial 3 Multiple Sclerosis Rev
    Eva Fadila
    Оценок пока нет
  • CR Oligodendroglioma
    CR Oligodendroglioma
    Документ25 страниц
    CR Oligodendroglioma
    sultantra
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Paraparese Spastik
    Laporan Kasus Paraparese Spastik
    Документ29 страниц
    Laporan Kasus Paraparese Spastik
    rachellebetsy
    Оценок пока нет
  • Memindahkan Pasien Meninggal Ke Brangkar
    Memindahkan Pasien Meninggal Ke Brangkar
    Документ13 страниц
    Memindahkan Pasien Meninggal Ke Brangkar
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus: Tn. R 63 Tahun Dengan DM Tipe 2, Hiperglikemia Dan Sindrom Koroner Akut
    Laporan Kasus: Tn. R 63 Tahun Dengan DM Tipe 2, Hiperglikemia Dan Sindrom Koroner Akut
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus: Tn. R 63 Tahun Dengan DM Tipe 2, Hiperglikemia Dan Sindrom Koroner Akut
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • PEB Kompre
    PEB Kompre
    Документ29 страниц
    PEB Kompre
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Lapsus METB
    Lapsus METB
    Документ43 страницы
    Lapsus METB
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Lapjag Dadrs 26 Juli 2018
    Lapjag Dadrs 26 Juli 2018
    Документ21 страница
    Lapjag Dadrs 26 Juli 2018
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Документ2 страницы
    Bab Iii
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Translet Jurnal
    Translet Jurnal
    Документ14 страниц
    Translet Jurnal
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • DR, Affandy
    DR, Affandy
    Документ2 страницы
    DR, Affandy
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Step 7-Skenario 2 BPJS
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    Документ3 страницы
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Translet Jurnal
    Translet Jurnal
    Документ14 страниц
    Translet Jurnal
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Tipus Dr. Nanang
    Tipus Dr. Nanang
    Документ44 страницы
    Tipus Dr. Nanang
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Himma Lapsus
    Himma Lapsus
    Документ28 страниц
    Himma Lapsus
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Lapjag Himma
    Lapjag Himma
    Документ3 страницы
    Lapjag Himma
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Cholelitiasis
    Cholelitiasis
    Документ17 страниц
    Cholelitiasis
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Referat SGB
    Referat SGB
    Документ14 страниц
    Referat SGB
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Step 7-Skenario 2 BPJS
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    Документ3 страницы
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • THT-Epistaksis
    THT-Epistaksis
    Документ11 страниц
    THT-Epistaksis
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Lapsus BST LBP
    Lapsus BST LBP
    Документ21 страница
    Lapsus BST LBP
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Lapsus BST LBP
    Lapsus BST LBP
    Документ21 страница
    Lapsus BST LBP
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • VH-Persetubuhan Baru
    VH-Persetubuhan Baru
    Документ4 страницы
    VH-Persetubuhan Baru
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus Cts
    Laporan Kasus Cts
    Документ28 страниц
    Laporan Kasus Cts
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Referat SGB
    Referat SGB
    Документ17 страниц
    Referat SGB
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • 155 Penyakit
    155 Penyakit
    Документ4 страницы
    155 Penyakit
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Daftra Pustaka
    Daftra Pustaka
    Документ3 страницы
    Daftra Pustaka
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Step 7-Skenario 2 BPJS
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    Документ3 страницы
    Step 7-Skenario 2 BPJS
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • THT-Epistaksis
    THT-Epistaksis
    Документ13 страниц
    THT-Epistaksis
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • THT Epistaksis
    THT Epistaksis
    Документ13 страниц
    THT Epistaksis
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Cakupan Penjelasan Tentang Tindakan Kedokteran Dalam Informed Consent
    Cakupan Penjelasan Tentang Tindakan Kedokteran Dalam Informed Consent
    Документ2 страницы
    Cakupan Penjelasan Tentang Tindakan Kedokteran Dalam Informed Consent
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет
  • Referat SGB
    Referat SGB
    Документ17 страниц
    Referat SGB
    HimmatulUlya
    Оценок пока нет