Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Latar belakang
a.Cairan intraselular
Cairan intraselular adalan cairan yang terdapat di dalam sel, sekitar
40-50 % dari berat tubuh letaknya di dalam sel dan mengandung
elektrolit, serta kalium dan fosfat dan bahan makanan seperti glukosa
dan asam amino. Pada orang dewasa, sekitar duapertiga dari cairan
dalam tubuhnya terdapat di intraselular (sekitar 27 liter rata-rata untuk
dewasa laki-laki dengan berat badan sekitar 70 kilogram), sebaliknya
pada bayi hanya setengah dari berat badannya merupakan cairan
intraselular.
b.Cairan ekstraselular
Cairan ekstraselular adalah cairan yang terdapat di luar sel. Cairan
ini membentuk 30 persen dari cairan dalam tubuh (kira-kira 12 liter). Air
ini merupakan medium, di tengah-tengah dimana sel hidup. Sel
menerima garam, makanan serta oksigen dan melepaskan semua hasil
buangannya ke dalam cairan itu juga. Jumlah relatif cairan ekstraselular
berkurang seiring dengan usia. Pada bayi baru lahir, sekitar setengah
dari cairan tubuh terdapat di cairan ekstraselluler. Setelah usia satu
tahun,
jumlah cairan ekstraseluler menurun sampai sekitar sepertiga dari
volume total. Ini sebanding dengan sekitar 15 liter pada dewasa muda
dengan berat rata-rata 70 kg.
Difusi
Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu bergerak
dan cenderung menyebar dari daerah yang konsentrasinya tinggi ke
konsentrasi yang lebih rendah sehingga konsentrasi substansi partikel
tersebut merata. Perpindahan partikel seperti ini disebut difusi.
Osmosis
Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan
tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan air
murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul air
telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila konsentrasi zat
yang terlarut meningkatkan, konsentrasi air akan menurun.
Filtrasi
Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua ruang yang dibatasi oleh
membran. Cairan akan keluar dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan
rendah. Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan tekanan, luas
permukaan membran dan permeabilitas membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi
ini disebut tekanan hidrostatik.
Transport aktif
Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang telah berdifusi secara
pasif dari daerah yang konsentrasinya rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih
tinggi. Perpindahan seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan perbedaan
konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K.
Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan keseimbangan cairan perlu memperhatikan dua parameter penting, yaitu
volume cairan ekstrasel dan osmolaritas cairan ekstrasel. Ginjal mengontrol volume
cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan garam dan mengontrol
osmolaritas cairan ekstrasel dengan mempertahankan keseimbangan cairan.
Kehilangan air terbesar melalui ginjal yang merupakan bagian yang tidak dapat
di hindarkan, bagian yang dikendalikan oleh antidiuretik hormon (ADH). ADH dihasilkan
di dalam hipotalamus dan ditransportasikan ke kelenjar pituitari, darimana dilepaskan
sesuai dengan kebutuhan. Hal tersebut mengatur reabsorbsi air dari tubulus distal ginjal
dan juga mengatur jumlah urine yang dieksresikan.sel-sel syaraf hipotalamus
mengirimkan pesan agar ADH dilepaskan. Hormon ADH memastikan lebih banyak
cairan akan diserap kembali dari ginjal. Setelah darah terencerkan, pelepasan ADH
berhenti.
2) B.Cairan Elektrolit
Zat terlarut yang ada di dalam cairan tubuh terdiri dari non-elektrolit da
elektrolit.
a).Cairan Non-Elektrolit
Merupakan zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bemuatan listrik.
Cairan non-elektrolit terdiri dari:
Protein
Urea
Glukosa
Oksigen
Karbon dioksida
Dan asam organik lainnya.
b).Cairan Elektrolit
Garam yang terurai di dalam air menjadi satu atau lebih partikel bermuatan, disebut
ion atau elektrolit. Larutan elektrolit juga menghantarkan listrik, ion yang bermuatan
positif (+) disebut kation dan yang bermuatan negatif (-) disebut anion.
Di dalam tubuh manusia, kesetimbangan antar air (H2O) dengan elektrolit diatur secara
ketat agar sel-sel dan organ tubuh dapat berfungsi dengan baik-baik. Pada tubuh
manusia, elektrolit-elektrolit ini akan memiliki fungsi antara lain dalam menjaga tekanan
osmotik tubuh, mengatur pendistribuan cairan ke dalam kompartemen badan air (bodys
fluid compartement), menjaga pH tubuh dan juga akan terlibat dalam setiap reaksi
oksidasi dan reduksi serta ikut berperan dalam setiap proses metabolisme.
a.Natrium (Na)
Natrium biasanya dalam bentuk garam seperti natrium klorida (NaCl).Garam
natrium merupakan garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh dengan
minimum kebutuhan untuk orang dewasa berkisar antara 1,3-1,6 gr/hari (ekivalen
dengan 3.3-4,0 gr NaCl/hari). Setiap kelebihan natrium yang terjadi di dalam tubuh
dapat dikeluarkan melalui urin dan keringat.
Sebagai kation utama dalam cairan ekstrasellular, natrium akan berfungsi untuk
menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, menjaga aktivitas saraf, kontraksi otot dan
juga akan berperan dalam proses absorpsi glukosa. Pada keadaan normal, natrium
(Na+) bersama dengan pasangan (terutama klorida) akan memberikan kontribusi lebih
dari 90% terhadap efektif osmolalits di dalam cairan ekstrasellular.
b.Kalium (K)
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di dalam
cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari total
kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0,4 % dari total kalium
tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan
ekstrasellular dengan konsentrasi antara 3,5-5,0 mmol/L.
Kalium merupakan kation utama (99%) di dalam cairan ekstraseluler berperan
penting di dalam terapi gangguan keseimbangan air dan elektrolit. Jumlah kalium dalam
tubuh sekitar 53 mEq/kgBB dimana 99% dapat berubah-ubah sedangkan yang tidak
dapat berpindah adalah kalium yang terikat dengan protein didalam sel.
c.Magnesium
Magnesium ditemukan di semua jenis makanan. Kebutuhan untuk pertumbuhan
+ 10 mg/hari. Dikeluarkan melalui urine dan feses.
d.Klorida
Elektrolit utama yang berada di dalam cairan ekstrasellular (ECF) adalah
elektrolit bermuatan negatif yaitu klorida (Cl). Jumlah ion klorida (Cl) yang terdapat di
dalam jaringan tubuh diperkirakan sebanyak 1,1 g/kg berat badan dengan konsentrasi
antara 98-106 mmol/L.
e.Bicarbonat
Asam karbonat dan karbohidrat terdapat dalam tubuh sebagai salah satu hasil
akhir daripada metabolisme. Kadar bikarbonat dikontrol oleh ginjal. Sedikit sekali
bikarbonat yang akan dikeluarkan urine. Asam bikarbonat dikontrol oleh paru-paru dan
sangat penting peranannya dalam keseimbangan asam basa.
DAFTAR PUSTAKA
http://staff.ui.ac.id/internal/1308050290/publikasi/fluidbalance.pdf
http://sites.google.com/site/asidosis/Home/keseimbangan-cairan-elektrolit
http://ilmydhilaanezar.blogspot.com/2010_09_01_archive.html
http://sulaifi.wordpress.com/2010/03/19/gagal-jantung-dan-penanganannya/