Вы находитесь на странице: 1из 10

TINGGAL KENANGAN

Karya : Shafarty Dwi Srianti Fhamiliana Craretta

XII IPA 3

Sang surya telah menampakan sinarnya, semburan merah menghiasi jagat raya.
Terlihat dari ufuk timur tampak memerah. Ayam jantan telah berkokok pertanda pagi telah
datang. Semburan angin berebutan ingin masuk ke jendela. Terdengar suara menuju kamarku.
Semakin lama suara itu terdengar semakin dekat dan nyaring. Aku masih sembunyi dibalik
bantal dan selimut, cuaca dan suasananya cocok sekali buat tidur . apalagi semalaman aku harus
begadang karena harus mengerjakan tugas akhir semester yang nggak ada habisnya.

Ta, ayo bangun. Anak perempuan bangunnya siang gimana nanti kalau udah
berumah tangga masa mau bangun siang. Ayo cepat bangun! suara itu, suara ibuku yang sedang
membuka tirai. ini masih siang bu, bentar lagi jam 07.00 saya bangun, masih ngantuk bu
jawabku singkat. ibu mau kepasar, sarapan udah disiapkan di atas meja. Jangan lupa susunya
diminum ! oh ya jangan lupa datang ketasyakuran bude munik jam 18.30 ibu nanti habis dari
pasar mau mampir kesana sekalian. iya, bu jawabku singkat.

Alaram yang sudah ku putar jam 07.00 sudah mulai berbunyi. Mata masih buka tutup.
Aku langsung menuju kekamar mandi dan persiapan dandan. Ya biasalah perempuan sukanya
dandan begitu juga denganku. Aku orangnya simpel gak suka yang ribet ribet Cuma pakai
bedak sama pelembab bibir aja itu sudah cukup. Kalau masalah pakaian biasanya Cuma pakai
jeans sama kemeja.

Tintin.tintin suara klakson sepeda motor didepan rumah seakan


memecahkan gendang teling. Suara itu terus diulang ulang. Aku langsung menuju ke blangkon
untuk melihat siapa yang bikin gaduh pagi pagi gini. Setibanya di blangkon tenyata yang
menyalakan klakson adalah arka admaja. Dia adalah teman keciku, orangnya baik, pintar karena
kepintarannya ia pernah memenangkan stend up comedy disekolah penghargaan itu sangat
cocok diberikan kepadanya karena dia juga orang humoris. Arka memiliki arti cahaya jadi cocok
kalau ibu dan ayahnya memberi nama arka admaja. Ta, Ayo buka gerbangnya! Sampai kapan
kau mau bengong disitu. Ayo cepat buka ! panas disini masa tamu agung di biarkan panas
panasan. Katanya. iya tunggu. Kataku. Aku langsung turun untuk membukakan gerbang
untuknya. Masukan motornya kataku. apa ? motornya yang kamu suruh masuk? Dimana
mana tamu yang di suruh masuk terus motornya gerutunya. Ta, segelas teh dan roti seperti
biasanya kata arka sambil memegang perutnya. apa teh sama roti emang rumah ku warteg
apa? Ayo masuk, tunggu disini aku ambilkan makanan dulu jawabku sinis sama arka. Beginilah
kebiasaan kami ada saling melengkapi, saling mengasihi, kadang kami bertengakar untuk
masalah yang kecil sekalipun, tapi pertengkarang itu yang membuat persahabatan kami semakin
dekat. Terkadang orang salah mengartikan persahabatan kami banyak yang mengira kami
pacaran, ada juga yang mengatakan teman tapi mesra, semua opini mereka tentang kami tidak
ada yang bias dibenarkan karena faktanya kami hanya berteman. Setiap ada pertanyaan yang
mucul tentang hubungan kami, kami menanggapinya sebagai hiburan aja, asal tidak melebihi
batasan aja. Karena saat ini arka lagi dekat dengan anak fakultas social. Aku langsung menuju
kedapur untuk membuat teh dan roti. Lama Cuma bikin teh aja gerutunya. iya, iya maaf tadi
ada telphon soalnya. Jadi aku harus angkat dulu. Ini minum dulu selagi masih hangat kataku.
ini sangat nikmat katanya. Kami bersantai di teras depan rumah dekat kolam ikan. Menikmati
gemercik air. oh ya ta, tadi siapa yang telpon?Tanya arka. em,,,,emm,, emmemmmm
belum sempat aku jawab arka langsung menyela. dari tadi emm. Emmmemmm emang
siapa yang telpon ? aku ngerasa ada yang kamu sembunyikan. Aku ragu ragu mengatakannya
yang menelpon aku robby jawabku pelan. apa ? robby? Robby siapa yang kamu
maksud? Apa robby anak fakultas ekonomi itu? Tanya dia.

1
iya robby fakultas eknomi jawabku singkat. Aku tau kenapa ekspresi arka saat mendengar
nama robby jadi marah. Ini karena robby adalah orang yang pernah hadir dalam hidupku.
Mengisi setiap kekosonganku. Kehadirannya pernah menghancurkan hatiku. Robby itu
sebenarnya orang yang baik aku mengenalnya ketika aku pendaftaran kuliah dia setingkat lebih
tinggi dari aku. Ketika itu Aku mengambil fakultas keperawatan dan dia sedang mengambil
formulir pendataran untuk saudaranya. Kami bertemu, dari pertemuan itu kami makin lama,
makin akrab. Tapi ketika ia semester 5 sikapnya mulai berupa kepadaku, ia mulai acuh tak acuh,
kadang sikapnya kasar ini berawal dari keikutannya dalam kegiatan band dan MAPALA
( mahasiswa pencinta alam ) aku seolah tak mengenal robbyku, sepertinya robby yang aku kenal
saat ini bukan robby yang dulu lagi. Aku sempat terpuruk dengan keadaan itu. Di keadaan
terpuruk ini arka yang selalu menemani, selalu ada tempatku bersandar meluapkan segala
emosiku. Tak heran jika kehadiran robby yang tiba tiba ini membuat arka kaget sekaligus
marah. kenapa kamu masih berhubungan dengannya? setelah beberapa bulan belakangan ini
kenapa dia muncul kembali? Apa masutnya ini ? mulai saat ini kamu harus jaga jarak dengan
dia! kata arka. Ka, apa salahnya berhubungan baik dengan seseorang yang pernah menyakiti
kita seperti sabda nabi yang artinya : Barang siapa yang menyambungku, maka allah akan
menyambungnya. Dan barang siapa yang memutusku, maka allah akan memutus hubungan
dengannya. [Muttafaqualaihi] penjelasaanku pada arka. Aku tidak melarang kamu
memaafkan dia atau memutus tali silaturahmi dengan dia, aku tidak mau itu terjadi yang aku mau
kamu jaga jarak dengannya itu saja, aku tidak ingin melihat temanku sedih. Apa salah
keinginanku ta? Tanya arka kepada ku. Arka aku tak meragukan keinginanmu, aku tahu
sahabatku ini pasti ingin yang terbaik untukku, tapi percayalah tidak ada seorang pun yang
berani menyakitiku karena kamu selalu disini,disampingku kataku untuk meyakinkan arka.
kamu janji sebelum arka melanjutkan bicaranya aku menyela aku janji aku akan kuat menjalani
apapun yang akan terjadi kedepannya. Lalu kami sama sama mengikatkan jari kelingking. Ya
udahlah gak usah bahas dia lagi, lupakan saja dia.toh dia Cuma masa laluku bukan masa depanku
yang harus aku pertahankan. Lalu kami berbincang bincang tentang banyak hal dari kulih,
masalah sama teman, kegiata ekstra dan sampal hal hal yang gak penting tetap kami bicarakan.

Waktu menunjukan pukul 10.00 memang tidak terasa jika kita bicara sama teman
yang bicaranya sudah nyatu dengan kita. Kadang sampai bias lupa waktu. Ow ya ta, hari ini ada
acara nggak? Tanya arka. Ngak ada sih ka, kenapa? Tanya ku sedikit penasaran. Baguslah
kalau gitu, kamu ikut aku aja, aku mau nunjukan sesuatu buat kamu. Katanya. Mau kemana?
Tanyaku. udah lah cepat siap siap sana aku tunggu 5 menit pintanya. Aku langsung pergi
kekamar untuk mengambil tas selempang warna merah yang sering aku pakai pergi. Dan melihat
penampilanku apakah sudah rapi. Lalu aku turun menemui arka. ayo! kataku dengan penuh
semangat.

Kami pergi pukul 10.15 mengendarai motornya arka. Di sepanjang perjalanan arka
tidak memberi bocoran kemana ia akan mengajak ku pergi sudah satu jam setengah kami
melakukan perjalanan, saat ini kami sedang melewati jalan terjal dan berlumpur, dilanjutkan
dengan pendakian diantara semak semak hutan untung saja sepedah arka trail jadi jika melewati
jalan terjal, bebatu, berlumpur, mendaki pasti kuat karena udah di buat seperti itu. Setelah
melakukan perjalanan kurang lebih dua jam setengah akhirnya kami sampai di tempat tujuan.

Tepat pukul 13.00 kami sampai sampai ke tepat tujuan. Subahanaallah indah banget
disini, di tempat ini jauh dari hinar binar kemewahan,ketamakan, kerakusa orang orang. disini
seakan mendapatkan surga dunia mata seakan mendapatkan harta karun yang tak ternilai
harganya. Ka, disini indah sekali, dari mana kamu tau tempat ini ? tanyaku kepada arka
dengan penuh penasaran. hatiku yang mendapatkannya, hatiku yang membawaku kemari saat
aku sedih aku meluapkan rasa sedih ku disini, saat aku ingin sendiri mereka ada untuk menemani
dan menghiburku dalam sepi, jiwa terpanggil untuk datang kemari seakan jiwa ragaku tertinggal
dan ketika aku kembali semuanya terkumpul membentuk jiwa yang baru kata arka.

II
Aku tau alasan kenapa arka bias berkata seperti itu, seperti laki pada umumnya mereka kuat di
depannya tapi rapuh di hatinya. Ia tidak bias meneteskan air matanya di depan siapapun karena
menurutnya itu bias menjatuhkan harga dirinya apalagi jika meneteskan air mata di depan wanita
akan sangat malu baginya. Ka, ada apa ? tanyaku. Nggak, nggak ada apa apa kok ta, ta kamu
tau nggak kenapa aku ngajak kamu disini kata arka. aku nggak tau, kenapa kamu ngajak aku
disini tempat yang indah ini, aku sungguh tidak mengerti kajawabku. aku ngajak kamu disini
karena aku ingin nunjukan sesuatu, ayo cepat berdiri, lihat aba abaku perintah arka. Aku
melihat sosok lain di dalam diri arka, aku melihat sosok yang sangat kuat fisiknya tapi rapuh
hatinya, tiba tiba dari sudut mataku sudah mengalir air entah apa arti air yang keluar dari
mataku ini. Aku nggak tega melihat arka seperti ini seperti kehilangn separuh jiwanya. Aku
segera menghapus air mataku menyembunyikannya dari dia, bahkan saat seperti ini aku belum
tau masalah yang di hadapi arka hingga dia bias down seperti itu. Tapi aku nggak bias Tanya
langung,mungkin karena waktunya juga belum tepat. Aku langsung bangkit dari tempat duduk
ku, aku dan arka berpandangan lalu kami menghadap kedepan, di depan sana hanya ada
pemandangan kota yang jauh dari kami langsung ketika itu arka berteriak sangat kencang ia
menggenggam erat tanganku seketika itu air mata yang aku sembunyikan tidak dapat terbendung
lagi arka langsung memelukku ia menangis di pundak ku. Arka, ada apa? Kenapa kamu seperti
ini? Cerita sama aku, seenggaknya bias mengurangi beban dihatimu. Aku membujuknya. Dia
masih menangis di pelukanku. Ta, kamu sami sama seperti tata yang aku kenal dulu kan? Kamu
tidak akan meninggalkanku kan, aku gak butuh mereka yang baik di depanku dapi buruk
dibelakangku, aku mohon jangan tinggalkan ku.pintanya sambil menggenggam tanganku.
Dengarkanku, aku tata aku tata yang dulu, teman kecilmu, sahabatmu,aku tidak akan
meninggalkanmu, aku ada untuk menjadi tempat sandaranmu, keluh kesahmu, emosimu,
amarahmu, kau bias lampiaskan itu kepadaku, tapi aku mohon jangan pernah menganggapku
orang lain, itu sangat menyakitkan bagiku, apalagi jika kamu menyembunyikan sesuatu dariku,
itu akan sangat menyakitkan.Aku memeluknya untuk menghilangkan rasa sedihnya. Lalu kami
menikmati pemandangan yang ada disekitarnya.

Pukul 16.00 kami pulang kerumah arka mengantarku. Sampai di gerbang arka
berpamitan karena ada urusan mendadak, dia mendapat telpon dari temannya waktu kami
perjalanan pulang bahwa temannya ada yang kecelakaan,aku sebenarnya ingin menemaninya
tapi ia melarangku karena dia takut aku kecapekan.

assalamualaikum, ibu ibu asalamualaikum tidak ada panggilan, kemana ibu dari
tadi aku panggil kenapa gak ada jawaban, pintu juga dikunci, oh ya aku inggat ibu kerumah bude
ada acara tasyakuran. Biyasanya jika ibu pergi kunci cadangan di taruh di samping pot. Aku cari
lalu masuk ke rumah. Ini rumah apa kuburan sepi sekali ibu pergi, ayah kerja, kakak ke luar
kota, sedangkan aku terdampar disini sendirian gerutuku. Aku langsung kekamar untuk istirahat
karena jam 18.30 aku harus hadir di tasyakuran bude.

Disisi lain arka, menemui temannya yang kecelakaan ternyata yang kecelakaan
adalah teman perempuan yang saat ini sedang dekat dengan arka namanya adalah bina anak
fakultas social, sebenarnya yang kecelakaan bukan teman bina, yang kelakaan korban tabrakan
bina. Bina sangat bingung ia menelpon arka untuk meminta bantuan karena kasus kecelakaan ini
sudah ditangani pihak kepolisian. Ia sangat ketakutan arka mencari cara untuk mencari jalan
keluar, tiba tiba polisi datang menanyakan bagaiman kejadian bias terjadi? Siapa yang harus
bertanggung jawab disini? Bina mulai mengeluarkan keringat dingin, ia bergemetaran, matanya
mulai meneteskan air mata. Ketika itu arka melihat ia tidak tega semua jalan sudah buntu
akhirnya arka mengakui kesalahan bina dia mengaku yang menabrak , setelah itu polisi Tanya
kebina apakah benar yang dikatakan saudara arka, lalu bina mengangguk. Setelah itu arka di
geret masuk kepenjara atas kasus kecelakaan. Ketika itu bina langsung bias bernapas lega.
Ketika itu langsung bina meninggalkan rumah sakit meninggalkan tanggung jawabnya .
meninggalkan korban yang ia tabrak sendirian, karena ia takut jika keluarga korban datang akan
bertanya macam macam yang dapat menyudutkannya.

III
Benar yang dikatakan bina tak lama setelah ia meninggalkan rumah sakit salah satu keluarganya
datang untuk menanyakan korban kecelakaan pada suster , suster mengatakan korban tersebut
berada di UGD. Dia langsung berlari menuju ke UGD, di dalam UGD operasi sedang dilakukan.

Disisi lain aku sedang bersiap untuk pergi ke tasyakuran bude munik, aku
mengenakan kaftan warna merah jambu dan hijab warna senada. Kaftan ini pemberian temanku
yang habis pergi ke dubai di memberikannya waktu ulang tahunku yang ke 19. Dan aku
membawa dompet kecil warna putih. Aku langsung menuju kegarasi untuk mengeluarkan
motor rencananya tadi aku pesan taksi tapi jika pesan taksi pasti aku akan sangat terlambat untuk
itu aku memutuskan untuk naik motor saja, motor ini sebenarnya lama udah nggak aku pakai,
ayah membelikannya untuk aku pakai kuliah, sayangnya saat aku kuliah setiap berangkat ada
robby yang mengantarku kalau nggak gitu ya arka mereka menjemputku pagi dan
mengantarkanku pulang tiap sore, ketika hubunganku mulai renggang dengan robby dan arka
yang sibuk dengan kegiatannya sesekali aku memakainya atau kalau malas naik motor aku pesar
taksi atau naik kendaraan umum lainnya. Motor ini juga belum perah di servis agak kawatir juga
sih sebenarnya tapi nggak papa kali jarak rumah ku dengan bude munik juga gak terlalu jauh.
Setelah mengunci pintu rumah dan gerbang aku pergi .

Pukul 18.00 aku meningglkan rumah. Perjalanan kerumah bude munik sekitar dua
puluh menitan itu jika tidak terkena macet jika kejebak macet bias setengah jam. Untung aja
keberuntungan berpihak kepadaku jalanan ramai lancar, tapi tiba tiba motorku mogok di tengah
jalan aku tidak tau kenapa sepedah motor ini bisa mogok setelah aku cek ternyata bengsinnya
habis aku lihat sekelilingku daerahnya sangat sepi mana mungkin aku bisa mendapatkan bengsi
di daerah sepi ini, toko pun setau ku masih 200 meteran. Aku buka dompet putih ku aku telpon
ibu tapi pongselnya tidak diangkat, aku telpon bude munik juga nggak diangkat, aku telpon alan
anaknya juga gak bisa mungkin karena tamu tamu sudah berdatangan, kesempatanku terakhirku
menelpon, aku memutuskan menelpon arka semoga kali ini diangkat, tapi sama seperti yang
sebelumnya arka pun tidak mengangkat. Aku ingin menelpon robby tapi sepertinya itu nggak
mungkin karena aku sudah berjanji pada arka untuk jaga jarak dengannya. Terpaksa aku
menuntunnya.

Tin..Tinn.Tinnswara klakson aku berharap ada relawan yang membantu ku.


Aku langsung menengok kearah sumber bunyi. Ternyata yang membunyikan klakson adalah
orang berbaju hitam berbadan kekar wajahnya tidak begitu jelas tapi pas ada penerangan lampu
jalan raya ternyata mereka adalah preman aku langsung kaget. Serahkan dompetmu atau
nyawamu akan melayang teriak salah satu preman itu. Dan yang satunya berusaha mengambil
dompetku sambil menodongkan pisau ke arahku. Aku tidak ingin menyerahkan dompetku ini
kepada mereka karena dompet ini pemberian arka, arka menabung uangnya untuk membelikan
dompet ini untukku, manamungkin aku bisa melepaskannya begitu saja, pengorbanan arka untuk
membelikan dompet ini tak mudah, apakah aku harus dengan mudahnya melepaskan dompet ini
untuk mereka itu sangat tidak mungkin bagiku dia berkorban untukku masa aku tidak bisa
menjaganya untuk menghargai usahanya. berikan dompetnya, atau kau tidak bisa menghirup
udara lagi setelah ini teriak seorang preman sambil berusaha merebut dompetku. Lalu ia
mengeluarkan pisau dari balik saku nya ia mengarahkan pisau ia kearahku. Tiba tiba ada seorang
laki laki bejaket abu abu menendang tangan preman itu sehingga pisaunya jatuh dari tangannya.
kalian memang tidak punya malu, kalian merusak harga diri seorang laki - laki kalian seperti
banci beraninya hanya sama wanita, pergilah atau aku yang akan mematahkan tulang kaliankata
laki laki berjaket itu. hah.. anak ingusan mau ngajari kami, gak usah banyak cincong seruan
kedua preman itu. Mereka lalu berkelahi hebat preman preman itu sangat jago berkelahi,
mungkin karena profesinya menjadi seorang preman oleh sebab itu mereka harus mempunyai
keahlihan berkelahi seperti ini untuk melindungi diri mereka. Mereka berkelahi cukup lama salah
satu preman bisa di tahlukkan tetapi yang satunya menyerang dari belakang menyabitkan bisau
kearah tangannya sontak aku teriak. Awas! Teriakku. Ternyata terlambat pisau itu mengenai
lengannya.

IV
Ia yang melihat lengannya terluka ia langsung memukuli preman itu akhirnya kedua preman itu
dapat di tahlukan mereka tidak mendapatkan dompetku malah mendapat pukulan keras. Kau
tidak apa apa, dimana yang terluka? Maafkan aku, karena aku kau jadi terluka seperti ini,
tolong buka jaket mu pinta ku untuk mengetahui lukannya. Aku tidak apa apa, ini luka biasa
jawab lelaki itu dengan nada cuek. Aku mohon, seenggaknya hanya ini yang bisa aku lakukan
untuk berterima kasih kepadamu. Pintaku kepadanya. Akhirnya dia mau melepaskan jaketnya,
setelah aku lihat keadaannya tidak terlalu parah hal ini karena ia tadi mengenakan jaket sehingga
lukanya tidak telalu dalam. Aku membuka jok sepedah aku mengampil kotak P3K dan air lalu
aku bersihkan darahnya dengan air hal ini agar bakteri tidak masuk lalu aku kasih betadin aku
balut lukannya. kenapa kau bisa disini, di sini tempat yang tidak aman untuk wanita tanya dia
kepada ku. Aku kehabisan bensin, sebenarnya aku ada acara tasyakuran di komplek sebrang
sana, tapi tiba tiba motorku mati jawabku. Lalu lelaki berjaket abu abu itu mengetap
bengsinnya ke bensinku. cepatlah pergi, setelah kau sampai tempat tasyakuran segera isi
mungkin ini hanya cukup sampai di tujuanmu jelasnya. Sebelum aku berterima kasih dia
langsung pergi dari tempat itu. cuek banget kataku dalam hati.

Pukul 19.30 aku sampai ditempat bude, acara di sini sudah selesai sekarang para tamu
sedang menikmati jamuan. Aku bertemu alan di depan pintu lan, dimana bude ?tanyaku. ibu
lagi didalam cepat masuk, tari tadi mbak di cari. Jawabnya. Aku langsung masuk menemui
bude, ternyata bude sama ibu lagi didalam raut wajah mereka terlihat kecewa ketika melihatku,
aku pantas menerimannya ini acara tasyakuran rumah baru bude, karena selama ini bude munik
satu satunya orang bisa mengerti aku selain keluargaku. assalamualaikum bude, ibukataku.
waalaikumsalam, dari mana saja ? jawab bude dengan ketus. Aku lalu menceritakan kenapa
aku bisa sampai terlambat kesini, dan kejadian yang baru aku alami tadi dan akhirnya bude dan
ibu mengerti. Setelah tasyakuran berakhir para tamu pergi. Aku dan alan mengambil beberapa
poto untuk kami unggah di medsos kami, dari gaya manyun, kocak, cemberut, sampai sampai
kami berdua lupa waktu.

Pukul 22.00 alan mengantarkan ku dan ibu pulang karena bude takut dengan kejadian
yang barusan aku alami akan terulang kembali, karena malampun sudah larut, sementara
sepedahnya aku tinggal disini besok baru aku ambil kami pergi dengan mobil bude. Aku duduk
di depan bersama alan sedangkanibu duduk di belakang, karena kecapekan ibu sampai ketiduran.
Selama perjalanan pulang kami berbincang bincang maklumlah kami jarang sekali betemu
perbedaan umur yang tidak terpaut jauh juga yang menyebabkan obrolan kami nyambung.
Akhirnya kami sampai rumah jam 22.34 alan langsung berpamitan pulang. Aku dan ibu
langsumng menuju ke kamar untuk tidur.

Pagi ini begitu aneh semalaman aku nggak bisa tidur, firasatku mengatakan hal buruk
akan terjdi. Aku melihat hp ku tidak ada telpon ataupun sms dari arka. mungkin dia sedang tidur
atau sedang di rumah sakit menengok temannya yang kecelakaan kalau aku telpon atau sms nanti
dia kegeeran dikiranya aku kangen lagi. Terus aku kepikiran kalau menelponnya dengan alasan
menanyakan kabar temannya yang kecelakaan. Aku telpon dia tapi hpnya nggak diangkat, aku
coba sms juga nggak di bales ada apa ini firasatku mulai tidak tenang. Aku langsung menelpon
kerumahnya tapi nggak ada jawaban. Aku langsung mandi dan bergegas kerumah arka, ta mau
kemana tumen pagi pagi udah rapi bukannya kamu tadi malam bilang kalau kamu masuk
kuliah siang? tanya ibu. iya bu, aku mau mampir ke rumah arka dulu selepas itu aku langsung
kekampus, assalamualaikum jawabku.

Aku pesan taksi, Pak ke komplek patimura no 67 cepat ya pak pinta ku. Setelah tiba
disana aku lihat motor arka ada di garasi, aku ketuk rumahnya gak ada jawaban terlihat rumah
sepi, aku tanya ke tetangganya tapi mereka juga tidak tau, aku menunggu di depan rumahnya,
cukup lama sekitar 2 jam aku menunggu tapi gak ada perubahan hp arka dan ibunya tidak bisa
dihubungi akhinya aku pergi, sekarang waktunya pergi kekampus, dikampus aku tidak bisa
focus ke materi yang diajarkan dosen.

V
Ta, ada apa kelihatannya kamu lagi ada masalah? Ada yang bisa kami bantutanya salah satu
temanku,nggak ada apa, aku pergi dulu, maaf permisi jawabku/Pulang kampus aku pergi
kerumah arka lagi, semoga kali ini dia ada dirumah kataku dalam hati. Tapi sayang keadaan
rumah itu sama seperti tadi pagi saat aku kesini. Hari demi hari ku jalani, bulan demi bulan
kulalui tapi tak ada kabar darimu.

Hari ini aku ada siding di kampus, disaat saat seperti ini aku membutuhkan
dukunganmu, tapi kau pergi meninggalkan luka dihati. Sebelum berangkat aku minta doa restu
kedua orang tuaku ayah, ibu tata minta doanya agar sidangnya berjalan lancar, agar dapat
menjawab semua pertannyaan dari dosennya nanti kataku. ibu dan ayah selalu mendoakanmu
agar kelak kau sukses. Jawab ibuku. Setelah meminta restu aku pergi kekampus. Aku pergi naik
angkutan umum.

Setelah sampai di gerbang sekolah aku mengecek dokumen yang telah aku persiapkan
tadi malam dan juga mengecek hpku siapa tau arka menghubungiku, tiba tiba ada sepedah motor
yang menabrakku sontak aku terjatuh dan dokumen bertebaran dijalanan. aduh, pinggang ku,
hai kamu punya mata gak, kamu lihat ini! dokumenku bertebaran, jangan mentang mentang
motormu besar jadi kamu bisa berperilaku seenaknya coba kalau aku gak terburu buru kamu
pasti akan habis aku marahi aku terus berbicara sambil merapikan dokumen yang bertebaran.
Aku langsung meninggalkan dia yang menabrakku sambil berjalan sedikit dengklang mungkin
karena kakiku terkilir. Aku langsung menuju ke ruangan sidang. Ta, sebenar lagi giliranmu
masuk, semoga sukses kata temanku. Tata Ramadhani! namaku telah dipanggil. Aku
langsung bergegas masuk disana ada beberapa dosen salah satu dosen menghadap
membelakangku. Salah satu dosen meminta laporanku, lalu aku mencarinya di tumpukan
dokumen yang berantakan tadi ternyata dokumen itu hilang mungkin karena tabrakan tadi. maaf
pak, sebenarnya saya sudah mengerjakan laporannya, tapi tadi saya habis keserempet motor dan
dokumennya berantakan di jalan mungkin dokumennya masih tertinggal disina tolong berikan
saya sepuluh menit pak untuk mencarinya aku berusaha meyakinkannya. Tidak perluh,
dokumen itu ada disini jawab salah satu dosen yang duduknya membelakangiku, saat ia
menghadapku aku kaget ternyata yang menabrakku adalah dosenku kagetku tidak berhenti
sampai situ saja ternyata dia orang yang menolongku ketika aku hendak dirampok. Setelah itu
sidang berlangsung. Setelah beberapa jam saya diminta keluar meninggalkan tempat sidang. Ada
perasaan tidak nyaman karena aku sempat marah kepada orang yang pernah mengorbankan
nyawanya demi aku. Untuk menebus kesalahanku aku menunggunya menyelesaikan sidang.
Ketika ia keluar aku langsung meminta maaf. Sidang selesai cukup malam, setelah aku meminta
maaf aku langsung pulang, aku menunggu kendaraan di halte cukup lama aku menunggu, sampai
akhirnya ada angkutan umum tapi udah penuh dengan penumpang lain. Aku menunggu lagi aku
melihat dosen cuek itu lewat di depanku mengendrai motornya. Setelah itu jalanan sepi sekali
aku melihat jam yang melingkar di tanganku menunjukan pukul 21.30 entah kenapa dosen cuek
itu kembali lagi dan menemuiku di halte. naiklah katanya. siapa? Saya pak? tanyaku. iya
kamu emang siapa lagi jawabnya dengan nada sok cool. Lalu aku naik ke motor yang
menabrakku. Di perjalanan pulang perutku bunyi krucuk..krucukk.kucuk maaf pak bisa
berhenti sebentar, diapun meminggirkan sepeahnya ada apa? tanya dia. saya lapar, bisakah
kita makan dulu di lesehan depan tanyaku. Ia langung pergi ketempat warung yang aku tunjuk.
Aku memesan gurami bakar dan sambal ekstra pedah dan air jeruk sedangkan dia hanya
memesan air putih. Sambil menunggu pesanan datang aku berbicara untuk mencairkan suasana
dari memperkenalkan nama, sampai cerita waktu aku mau dirampok. Pesananku datang aku
langsung menyantapnya ketika ia melihatku makan dengan lahap aku melihat sosok arka didiri
nya aku sepontan menyuapinnya dengan gurami bakar, setelah bayangan arka hilang maaf pak,
seharusnya saya tidak munyuapi bapak seperti itu, maaf pak? kataku. Tidak apa apa, panggil
saya juna, kamu kenapa kelihatan ada masalah kata juna. Saya tadi seperti melihat arka dari diri
bapak, di tempat ini biyasanya setiap akhir pekan seperti ini ia mengajaku kemari, karena kami
berdua suka masakan laut, apalagi gurami sambal pedas itu kesukaannya arka.

VI
Tapi, sekarang ia telah pergi tanpa memeritahuku.Hampir 5 bulan tak ada kabar sama sekali
darinya, setiap akhir bulan aku menghabiskan sendiri waktuku disini bersama kenangan foto
yang ia tinggalkan untukku. Tak terasa air mataku telah membasahi pipiku. apakah dia
kekasihmu? tanya juna. dia bukan kekasih ku, dia lebih dari itu dia sahabatku yang detiap
penderitaannya adalah penderitaanku, kesedihannya adalah kesedihanku jawabku kepada juna.
baiklah tak usah menangis, mari kita pulang sambil menyodorkan saputangan untukku.
Setelah sampai rumah juna langsung pamit pulang karena sudah kemalaman.

Dari situlah kedekatan kami di awali, sosok juna yang cuek hari demi hari mulai
berubah, kami semakin akrab satu sama lain. Seperti seharusnya sikap kami kalau kampus
selayaknya dosen dengan mahasiswa / mahasiswi, sedangkan jika di luar itu kami berteman
dekat. Pertemanan kami sudah terjalin hampir 7 bulana. Satu sama lain saling mengerti dan
memahami. Suatu hari saat juna mengajakku makan di warung lesehan didekat pantai. Ia
memesankan makanan kesukaanku, disaat seperti ini suasananya sangat romantis dengan deruan
suara omak menabrak karang dan angis sepoi sepoi dari pepohonan menambah suasana
menjadi sangat romantis sayangnya disaat seperti ini suasana romantis hanya dalam kolidor
pertemanan. Kami menikmati makanannya. Setelah selesai makan, juna pamit ingin pergi ke
toilet, ia pergi cukup lama. Suasana disini sangat nyaman dan tenang sayangnya juna tak
menikmatinya padahal sayang momen momen seperti ini di lewatkan, kita mungkin tidak akan
menemukan suasana seperti ini di kota kata ku dalam hati.

Tiba tiba dia muncul di belakangku, dia memberikanku mawar merah sambil
memegang tanganku Ta, aku sudah cukup mengenalmu, aku menginginkan hubungan kita lebih
dari teman, apakah kau mau jadi pacarku tanya juna sontak aku kaget dengan sikap juna tapi
aku tidak bisa mengungkiri perasaanku sendiri kepadanya entah kapan perasaan ini mulai
muncul tapi aku senang juna mengakui perasaannya. aku mau jawabku ke juna. Ditempat ini
jadi saksi bisu pepisahan menjadi teman dan menjalin hubungan baru sebagai seorang kekasih.
Tingtingg..tingg suara hpku berdering. Juna menyuruhku mengangkat panggilan tersebut.
Setelah aku angkat hallo siapa ini ? kataku. Tak ada respon. Aku ulang kembali hallo saya
bicara dengn siapa masih belum ada respon, saat aku hendak mematikan telepon ternyata ada
suara Ta.. Tata.. aku seperti mengenal suara ini batinku. ini aku ta, Arka ternyata telepon
itu dari arka. Apa arka, ka kamu dimana? Bagaimana kabarmu? Aku ingin menemuimu kamu
dimana sekarang jawabku. aku di penjara ta, aku dikalpores Jakarta timur hallo ka, arka
hallo telpon itu langsung mati. arka di penjara, apa yang sebenarnya terjadi batinku. Lalu aku
menceritakan kepada juna tentang telepon yang baru aku terima. Ia lalu mengantarku ke kalpores
Jakarta timur.

Saat tiba disana jam besuk sudah habis, aku meminta pengertian dari bapak polisi,
tapi mereka tidak mengijinkanku masuk, aku tidak bisa menghentikan keinginanku untuk
menemui sahabatku air mataku berlinang dari masing masing sudut, tak terbendung lagi juna
erusaha menenangkanku, tapi tak berhasil, lalu ia membunjuk polisi tersebut untuk
mempertemukan tata dengan arka untuk sebentar saja, dengan pertimbangan cukup lama polisi
akhirnya memperbolehkan tata menemui arka hanya 10 menit. Dan itu pun hanya seorang saja.

Akhirnya aku bisa bertemu denganmu ka, setelah sekian lama. Kami berbicara hanya
sebentar aku memaksa arka untuk bicara tentang apa yang sebenarnya terjadi, arka sempat ragu,
tapi pada akhirnya dia mau mengungkapanya, ia menceritakan dari awal kisah suram ini terjadi,
waktu sepuluh menit pun berakhir cerita arka pun berakhir. Aku tau sekarang pokok
permasalahan yang dialami sahabatku ini. Kau tenang saja aku akan mencari cara untuk
membebaskan mu dari sini, kau harus yakin bahwa kau sebentar lagi akan bebas.

VII
Setelah mendengarkan cerita arka, besoknya aku langsung mencari petunjuk, tidak mudah
mencari petunjuk kejadian kecelakaan 5 bulan lalu. Tapi semua ini harus aku lakukan demi arka.
Hari demi hari kulalui petunjuk kejadian kecelakaan itu mulai terbongkar. Ini karena di
persimpangan dekat TKP terdapat kamera CCTV aku meminta kepada petugas yang mempunyai
saluran CCTV untuk memutarkan peristiwa kecelakaan sekitar 5 bulan lalu, aku sangat terkejut
ketika melihat siapa yang sebenarnya menaberak wanita itu adalah seorang perempuan, aku
seperti mengenali motor yang dipakai perempuan tersebut, setelah aku ingat ingat ternyata
motor itu milik bina, benar, motor itu milik bina, oh ya waktu itu arka mendapat telpon dari
bina, terus arka kerumah sakit, terus arka di tangkap, ini salah sebelum kejadian tabrakan itu arka
bersamaku, sedangkan korban sudah dirumah sakit pikirku. Aku minta salinan CCTV ini.

Disisi lain juna menelponku, ia meminta tolong untuk melihat keadaan adiknya yang
sedang sakit, karena waktu makan siang ia akan sangat terlambat karena harus mengurus nilai
mahasiswa, selama ini ia sangat posesif kepada adiknya mungkin karena adiknya yang pernah
mengalami koma beberapa bulan lalu,untuk itu ia selalu mengontrol asupan makanan dan obat
obatan yang akan di konsumsinya. Aku menuju kerumahnya, setelah tiba disana aku langsung
dikejutkan dengan asisten rumah tangganya juna yang tak lain adalah ibu arka. ibu? Kenapa
ibu bisa disini? Apa yang ibu lakukan disini ? tanyaku. Ibu arka sempat bingung mau
menjelaskan dari mana awal permasalahan, langsung aku meminta ia untuk menceritakan dengan
sejujur jujurnya, akhirnya beliau menjelaskan kalau polisi menghubunginya dan mengatakan
arka ditahan karena kasus kecelakaan, setelah itu ibu menemuinya arka mengatakan hal yang
sama seperti yang dikatakan bapak polisi, ibu sempat tak percaya dengan apa yang di ucapkan
arka, ibu lalu datang ke TKP untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, ibu lalu menemui
korban ia masih tergeletek di UGD waktu itu ia koma, ibu sangat khawatir dengan kondisi
korban dan arka, lalu nak juna melihat ibu yang memperhatikan adiknya, nak juna tanya apa
pekerjaan ibu? Ibu jawab saya tidak mempunyai pekerjaan, lalu ia memperkerjakan ibu sebagai
asisten rumah tangga di rumahnya sampai sekarang, ibu khawatir dengan kondisi arka saat ini
nak tata. Lalu aku meyakinkan ibu bahwa arka sebentar lagi akan bebas karena saya sudah
memiliki bukti. Ibu arka lalu merasa lega telah mendengar kabar itu.

Aku menemui adik juna di kamarnya, aku memberikan obat kepadanya, dia masih
kelihatan pucat, aku sebenarnya ingin menanyakan sesuatu kepadanya tapi apa ini waktu yang
tepat kataku dalam hati. Tapi ini kesempatanku, aku mulai berbicara kepadanya, untuk
pembukaan aku kasih obrolan yang ringan, setelah ia nyaman denganku aku lalu menceritakan
kisah arka dengannya tapi aku tak menyebutkan nama. Aku bertanya Apa yang akan kamu
lakukan jika ada orang yang tak bersalah harus mendekam dipenjara karena kasus kecelakaan
yang tak pernah ia lakukan? tanyaku kepadanya. ia harus dibebaskan, kita harus mencari bukti
untuk membebaskannya jawabnya. apa kamu tau orang yang menaberak kamu, apakah laki
laki ataukah perempuan? tanyaku lagi. aku ingat dia seorang wanita, aku yakin dia wanita
tegasnya. sekarang aku butuh bantuanmu, kasus tabrakanmu melibatkan sahabatku, aku lalu
menceritakan kepadanya tentang kasus arka ke adiknya juna. Apa kamu mau bersaksi bahwa
sebenarnya bukan arka yang menabrak kamu? pintaku. Ia lalu berpikir Baiklah, aku kan
bersaksi jawaban adik juna. Tak lama setelah itu juna pulang ia menemuiku dan adiknya di
kamar. Kami berbincang bincang, setelah itu aku mengajak juna dan adiknya untuk menemui
seseorang. Mereka berdua bersedia. Juna membopong adiknya kekursi roda dan aku
mendorongnya. Kami pergi menggunakan mobil putih avanza.

Di perjalana juna bertanya mau keman?, aku tak menjawabnya aku hanya memberi
arahan saja, ia terkejut ketika kami berhenti di sebuah kantor polisi. ada apa ini sebenarnya?
tanya dia sekali lagi. Aku mohon masuk lah, ada sesuatu yang ingin aku kasih tau ke kamu jun,
pintaku. Ia lalu menuruti ku lalu Kami masuk ke kantor polisi, Pak kami ingin mengunjungi
saudara arka admaja kataku dengan salah satu polisi yang berjaga disana. pak, antar dia
ketahana yang bernama arka jawab petugas polisi ke polisi yang lain.

VIII
Lalu juna terkejut ketika melihat arka, wajahnya memerah membakar, tangannya mulai
mengepal kamu! Kamu yang menyebabkan adikku seperti ini! Aku akan membalasmu amarah
juna membakar ia hendak mengarahkan pukulannya ke arka. tenanglah juna, dia adalah arka
sahabatku, orang yang selama ini kamu kurung di dalam sel tahanan ini adalah sahabatku yang
aku cari, kau telah mempenjarakan orang yang salah, kamu menuduhnya yang menaberak
adikmu tanpa kau cari bukti kau jebloskan dia ke penjara, lihatlah rekaman CCTV ini, disini
menunjukan bahwa arka tidak bersalah, bahkan arka tidak ada saat peristiwa naas itu terjadi,
kamu boleh melihatnya sekarang! jawabku dengan nada tegas. Lalu juna melihat isi rekaman
itu, apa sekarang kamu percaya bahwa yang menabrak bukan lah arka disini terlihat kelas
bahwa si penabrak adalah peremuan bukan laki laki jelasku kepada juna. Akhirnya juna
mengakui kesalahannya ia lalu mencabut tuntutannya kepada arka ia juga mengakui
kesalahannya ia meminta maaf kepadanya. Bahagia adalah gambaran yang tepat untuk
menjelaskan perasaanku saat ini.

Keluar dari kantor polisi, aku langsung pergi ke mobil duluan, aku ingin memberi
sesuatu untuk arka, aku meminta kunci mobil kepada juna. Terlihat Juna serta adiknya sedang
asik berbicara dengan arka. jun, minta kunci mobil! kataku. Ia lalu memberikannya, aku
sangat bahagia bahwa saat ini arka telah bebas dari penjara, aku membuka tempat duduk
belakang karena disana aku membelikan mawar merah untuk arka sebagai ucapan kebebasan.
Ketika aku mau menemui mereka, ada sebuah truk dari arah depanku yang melajung dengan
sangat kencang Tata Awassss! Teriak juna. Brakkk.. benturan keras terjadi mawar yang
hendak aku berikan ke arka telah jatuh dan terlindas truk. Aku jatuh, kepala ku terbentur sangat
keras darah keluar dari dahiku. Arka.. teriak adik juna. Juna berlari menghampiri tata
sedangkan adiknya mengengkol kursi roda menemui arka. bangunlah ta ayo bangun teriakan
juna sambil menggoyang tubuhku, ia terus mengulanginya lagi dan lagi. Disisi lain ada seorang
ibu yag berteriak Arka! Arka anakku, teriak ibu itu. Juna kaget mendengar perkataan yang
dilontarkan asisten rumah tangganya ia baru tahu ternyata ibu itu adalah ibu arka, mereka semua
menangis. tata bangun! teriak juna keras air matanya menetes di tangan tata. Ibu arka terkejut
ketika tata penuh darah di kepalannya. Ia menangis pun menangis, tiba tiba juna melihat tangan
tata bergerak lalu ia perlahan membuka mata, arka,,,, arka,,, suara tata yang mengigau
memanggil nama tersebut. Ketika matanya terbuka lebar ia menangis melihat kondisi arka yang
penuh darah. Aku langsung berlari menemui arka aku pegang kepalanya arka bangunlah, kau
telah berjaji tidak akan meninggalkanku pergi, kau harus kembali air mataku tak terbendung
lagi. Tiba tiba arka terbangun arka arka sadarlah aku akan membawamu ke rumah sakit,
sadarlah, kau akan sembuh kita akan ke rumah sakit kataku panjang lebar sambil berusaha
mengangkatnya. Arka menghentikan tanganku yang hendak mengangkatnya menuju mobil ia
pindahkan tanganku ke hatinya biarkan aku yang bicara saat ini kata arka. Ucapan ini
membuat air mataku semakin deras mengalir. Aku telah berjanji tidak akan meninggalkanmu,
janji itu pasti aku penuhi karna mesiki aku tak ada lagi tapi hati, jiwaku akan selalu menemanimu
ada untukmu jun juna arka menarik tangan juna ke hatinya diatas tanganku tangan kami
bertiga berpegangan aku titip tata kepadamu, jaga dia, ibu jaga diri ibu baik baik aku harus
pergi, kata arka. Lalu seketika genggaman itu mulai renggang. Arkaini tidak mungkin
Mataku tak bisa menahan derasnya air mata aku tidak bisa menerima kenyataan bahwa saat ini
sahabatku telah meninggalkanku. semua orang bersedih atas meninggalnya arka

~Selesai~

IX
TUGAS BAHASA INDONESIA
CERITA

Kelas : XII IPA 3

Guru Pembimbing : Bu Ita Kurnia Isna

Nama : Shafarty Dwi S.F.C

No. absen : 26

SMA NEGERI 1 BALEN

TAHUN AJARAN 2015 / 2016

Вам также может понравиться

  • Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Hipertensi
    Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Hipertensi
    Документ2 страницы
    Penatalaksanaan Ibu Hamil Dengan Hipertensi
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Woc Anak Hiv
    Woc Anak Hiv
    Документ1 страница
    Woc Anak Hiv
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Sap DPD
    Sap DPD
    Документ9 страниц
    Sap DPD
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Woc Anak Hiv
    Woc Anak Hiv
    Документ1 страница
    Woc Anak Hiv
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Sap DPD
    Sap DPD
    Документ9 страниц
    Sap DPD
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Woc Anak Hiv
    Woc Anak Hiv
    Документ1 страница
    Woc Anak Hiv
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Kripik Lidah Buaya PPT Semester 4 Kelompok 3
    Kripik Lidah Buaya PPT Semester 4 Kelompok 3
    Документ7 страниц
    Kripik Lidah Buaya PPT Semester 4 Kelompok 3
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Makalah Bahasa Indonesia Tentang Jenis Jenis Karangan
    Makalah Bahasa Indonesia Tentang Jenis Jenis Karangan
    Документ26 страниц
    Makalah Bahasa Indonesia Tentang Jenis Jenis Karangan
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Kebutuhan Personal Hygiene Adult
    Kebutuhan Personal Hygiene Adult
    Документ12 страниц
    Kebutuhan Personal Hygiene Adult
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Документ10 страниц
    Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Hakikat Manusia Dalam Islam (Autosaved)
    Hakikat Manusia Dalam Islam (Autosaved)
    Документ11 страниц
    Hakikat Manusia Dalam Islam (Autosaved)
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Документ10 страниц
    Proses Keperawatan Dan Oksigenansi
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Документ16 страниц
    LAPORAN
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Cerpen B. Indo Baru
    Cerpen B. Indo Baru
    Документ10 страниц
    Cerpen B. Indo Baru
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • LAPORAN
    LAPORAN
    Документ16 страниц
    LAPORAN
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Kel 2
    Kel 2
    Документ8 страниц
    Kel 2
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • Isi
    Isi
    Документ5 страниц
    Isi
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет
  • B. Indo
    B. Indo
    Документ2 страницы
    B. Indo
    Fhameliana Dwi Clareta
    Оценок пока нет