Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Geografi Indonesia didominasi oleh gunung api yang terbentuk akibat zona
subduksi antara lempeng Eurasiadan lempeng Indo-Australia. Beberapa gunung api terkenal karena
letusannya, misalnya Krakatau, yang letusannya berdampak secara global pada tahun
1883,[1] letusan supervulkan Danau Toba yang diperkirakan terjadi 74.000 tahun sebelum
sekarang yang menyebabkan terjadinya musim dingin vulkan selama enam tahun,[2] dan Gunung
Tambora dengan letusan paling hebat yang pernah tercatat dalam sejarah pada tahun 1815.[3]
Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik. 150 entri dalam daftar di
bawah ini dikelompokkan menjadi enam wilayah geografis, empat di antaranya memiliki gunung
berapi dalam barisanBusur Sunda. Dua wilayah lainnya mencakup gunung berapi di Halmahera,
termasuk pulau-pulau vulkanik di sekitarnya, serta gunung berapi di Sulawesi dan Kepulauan
Sangihe. Wilayah terakhir berada dalam satubusur vulkan dengan gunung berapi Filipina.
Gunung berapi yang paling aktif adalah Kelut dan Merapi di Pulau Jawa, yang bertanggung jawab
atas ribuan kematian akibat letusannya di wilayah tersebut. Sejak tahun 1000 M, Kelut telah meletus
lebih dari 30 kali, dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity
Index (VEI),[4] sedangkan Merapi telah meletus lebih dari 80 kali.[5] Asosiasi Internasional
Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi menobatkan Merapi sebagaiGunung Api Dekade Ini sejak tahun
1995 karena aktivitas vulkaniknya yang sangat tinggi
Hingga tahun 2012, Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif dengan kurang lebih 5 juta
penduduk yang berdiam di sekitarnya. Sejak 26 Desember 2004, setelah gempa besar dan tsunami
terjadi, semua pola letusan gunung berapi berubah, misalnya Gunung Sinabung, yang terakhir kali
meletus pada 1600-an, tetapi tiba-tiba aktif kembali pada tahun 2010 dan meletus pada 2013.
Ruang lingkup
Sumber utama dari daftar di bawah ini diambil dari buku "Volcanoes of the World" yang disusun oleh
dua vulkanolog, yakni Tom Simkin dan Lee Siebert yang memuat daftar gunung berapi yang aktif
dalam 10.000 tahun terakhir (Holosen)Khusus Indonesia, Simkin dan Siebert menggunakan katalog
gunung berapi aktif dari Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Interior Bumi.Buku Simkin dan
Siebert adalah buku yang memuat daftar paling lengkap mengenai gunung berapi di Indonesia,
meskipun akurasi catatan letusan dan korban jiwa yang ditimbulkan bervariasi di berbagai wilayah.
Sumber pelengkap mengenai data vulkanik terbaru diperoleh dari Survei Vulkanologi Indonesia,
badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk memantau dan mencatat aktivitas vulkanik dan
mitigasi bencana geologi di Indonesia.
Kelompok geografis
Sumatera
Peta yang menunjukkan lokasi gunung berapi dan garis patahan geologi Sumatera.
Geografi Sumatera didominasi oleh jajaran pegunungan bernama Bukit Barisan. Jajaran
pegunungan ini membentang sepanjang hampir 1,700 km (1,100 mi) dari utara ke selatan pulau,
dan terbentuk oleh pergerakan lempeng tektonik Australia.Lempeng ini bergerak dengan laju
konvergensi 5,5 cm/tahun, yang menyebabkan terjadinya gempa bumi besar di sisi barat Sumatera,
termasuk gempa bumi Samudera Hindia 2004.Pergerakan tektonik ini tak hanya menyebabkan
gempa bumi, tetapi juga perumusan ruang magma di bawah pulau.
Satu dari 35 gunung berapi aktif, yakni Pulau Weh, terpisah dari daratan utama Sumatera.
Pemisahan ini disebabkan oleh letusan besar yang menyebabkan daratan antara Weh dan
Sumatera digenangi oleh air laut pada zaman Pleistosen. Gunung berapi terbesar di Sumatera
adalah supervulkan Toba, 100 km (62 mi) 30 km (19 mi) di kedalaman Danau Toba, yang
terbentuk setelah keruntuhan kaldera (sekitar 74.000 BP).Letusan ini diperkirakan mencapai skala
8 VEI, letusan gunung berapi terbesar yang diketahui sampai saat ini. Puncak tertinggi di jajaran
pegunungan Bukit Barisan adalah Gunung Kerinci, dengan ketinggian 3.800 m (12,467 ft) dari
permukaan laut.
Letusan terakhir
Nama Bentuk Tinggi Geolokasi
(VEI)
Weh stratovulkan 617 meter (2,024 ft) Pleistosen 5,82LU 95,28BT
1,810 meter 5,448LU
Seulawah Agam stratovulkan 1839 (2)
(5,940 ft) 95,658BT
2,801 meter 4,914LU
Peuet Sagoe kompleks 25 Desember 2000 (2)
(9,190 ft) 96,329BT
2,885 meter
Geureudong stratovulkan 1937 4,813LU 96,82BT
(9,465 ft)
2,245 meter
Kembar perisai Pleistosen 3,85LU 97,664BT
(7,365 ft)
2,212 meter
Sibayak stratovulkan 1881 3,23LU 98,52BT
(7,257 ft)
2,460 meter
Sinabung stratovulkan 14 November 2013 3,17LU 98,392BT
(8,070 ft)
2,157 meter
Toba supervulkan 72000 SM 2,58LU 98,83BT
(7,077 ft)
Helatoba- 1,100 meter
Fumarol Pleistosen 2,03LU 98,93BT
Tarutung (3,600 ft)
Tidak 1,505 meter
Imun Tidak diketahui 2,158LU 98,93BT
diketahui (4,938 ft)
1,819 meter 1,556LU
Sibualbuali stratovulkan Tidak diketahui
(5,968 ft) 99,255BT
1,862 meter 1,478LU
Lubukraya stratovulkan Tidak diketahui
(6,109 ft) 99,209BT
2,145 meter 0,686LU
Sorikmarapi stratovulkan 1986 (1)
(7,037 ft) 99,539BT
Talakmau kompleks 2,919 meter Tidak diketahui 0,079LU 99,98BT
(9,577 ft)
Sarik-Gajah kerucut Tidak diketahui Tidak diketahui 0,008LU 100,2BT
2,891 meter 0,381LS
Marapi kompleks 5 Agustus 2004 (2)
(9,485 ft) 100,473BT
2,877 meter 0,42LS
Singgalang Stratovulkan Tidak diketahui
(9,439 ft) 100,317BT
2,438 meter 0,433LS
Tandikat stratovulkan 1924 (1)
(7,999 ft) 100,317BT
2,271 meter 0,354LS
Sago Stratovulkan Tidak diketahui
(7,451 ft) 100,378BT
2,597 meter 0,978LS
Talang stratovulkan 12 April 2005 (2)
(8,520 ft) 100,679BT
3,800 meter 1,697LS
Kerinci stratovulkan 22 Juni 2004 (2)
(12,500 ft) 101,264BT
2,021 meter
Hutapanjang stratovulkan Tidak diketahui 2,33LS 101,6BT
(6,631 ft)
2,507 meter 2,414LS
Sumbing stratovulkan 23 Mei 1921 (2)
(8,225 ft) 101,728BT
2,151 meter 2,592LS
Kunyit stratovulkan Tidak diketahui
(7,057 ft) 101,63BT
Tidak
Pendan Tidak diketahui Tidak diketahui 2,82LS 102,02BT
diketahui
1,958 meter
Belirang-Beriti gabungan Tidak diketahui 2,82LS 102,18BT
(6,424 ft)
2,467 meter
Bukit Daun stratovulkan Tidak diketahui 3,38LS 102,37BT
(8,094 ft)
1,952 meter
Kaba stratovulkan 22 Agustus 2000 (1) 3,52LS 102,62BT
(6,404 ft)
3,173 meter
Dempo stratovulkan Oktober 1994 (1) 4,03LS 103,13BT
(10,410 ft)
Tidak 2,817 meter
Patah Tidak diketahui 4,27LS 103,3BT
diketahui (9,242 ft)
Bukit Lumut 2,055 meter
stratovulkan Tidak diketahui 4,23LS 103,62BT
Balai (6,742 ft)
1,899 meter
Besar stratovulkan April 1940 (1) 4,43LS 103,67BT
(6,230 ft)
1,881 meter
Ranau kaldera Tidak diketahui 4,83LS 103,92BT
(6,171 ft)
Sekincau 1,719 meter
kaldera Tidak diketahui 5,12LS 104,32BT
Belirang (5,640 ft)
Suoh kaldera 1,000 meter 10 Juli 1933 (4) 5,25LS 104,27BT
(3,300 ft)
1,040 meter
Hulubelu kaldera 1836 5,35LS 104,6BT
(3,410 ft)
1,281 meter 5,78LS
Rajabasa stratovulkan 1798
(4,203 ft) 105,625BT
Letusan terakhir
Nama Bentuk Tinggi Geolokasi
(VEI)
Merbuk Tba 1,386 meter (4,547 ft) Tidak diketahui -
Bratan kaldera 2,276 meter (7,467 ft) Tidak diketahui 8,28LS 115,13BT
Batur kaldera 1,717 meter (5,633 ft) 15 Maret 1999 (1) 8,242LS
115,375BT
Agung stratovulkan 3,142 meter (10,308 ft) 18 Februari 1963 (5) 8,342LS
115,508BT
Rinjani stratovulkan 3,726 meter (12,224 ft) 1 Oktober 2004 (2) 8,42LS 116,47BT
Tambora stratovulkan 2,722 meter (8,930 ft) 1967 20 tahun (0) 8,25LS 118BT
Sangeang
kompleks 1,949 meter (6,394 ft) 30 Juli 1985 (3) 8,2LS 119,07BT
Api
Wai Sano kaldera 903 meter (2,963 ft) Tidak diketahui 8,72LS 120,02BT
Tidak
Poco Leok 1,675 meter (5,495 ft) Tidak diketahui 8,68LS 120,48BT
diketahui
Ranakah kubah lava 2,100 meter (6,900 ft) Maret 1991 (1) 8,62LS 120,52BT
Inierie stratovulkan 2,245 meter (7,365 ft) 8050 SM 8,875LS 120,95BT
Inielika kompleks 1,559 meter (5,115 ft) 11 Januari 2001 (2) 8,73LS 120,98BT
Ebulobo stratovulkan 2,124 meter (6,969 ft) 27 Februari 1969 (2) 8,82LS 121,18BT
Iya stratovulkan 637 meter (2,090 ft) 27 Januari 1969 (3) 8,897LS
121,645BT
Sukaria kaldera 1,500 meter (4,900 ft) Tidak diketahui 8,792LS 121,77BT
Ndete Napu fumarol 750 meter (2,460 ft) Tidak diketahui 8,72LS 121,78BT
Kelimutu kompleks 1,639 meter (5,377 ft) 3 Juni 1968 (1) 8,77LS 121,82BT
Paluweh stratovulkan 875 meter (2,871 ft) 3 Februari 1985 (1) 8,32LS 121,708BT
Egon stratovulkan 1,703 meter (5,587 ft) 6 Februari 2005 (1) 8,67LS 122,45BT
Lewotobi stratovulkan 1,703 meter (5,587 ft) 30 Mei 2003 (2) 8,542LS
122,775BT
Leroboleng kompleks 1,117 meter (3,665 ft) 26 Juni 2003 (3) 8,358LS
122,842BT
Riang
fumarol 200 meter (660 ft) Tidak diketahui 8,3LS 122,892BT
Kotang
Iliboleng stratovulkan 1,659 meter (5,443 ft) Juni 1993 (1) 8,342LS
123,258BT
Lewotolo stratovulkan 1,423 meter (4,669 ft) 15 Desember 1951 (2) 8,272LS
123,505BT
Ililabalekan stratovulkan 1,018 meter (3,340 ft) Tidak diketahui 8,55LS 123,38BT
Iliwerung kompleks 1,018 meter (3,340 ft) 22 Mei 1999 (0) 8,53LS 123,57BT
Batu Tara stratovulkan 748 meter (2,454 ft) 1847 (2) 7,792LS
123,579BT
Sirung kompleks 862 meter (2,828 ft) 1970 (2) 8,508LS 124,13BT
3,800 meter
Yersey dasar laut Tidak diketahui 7,53LS 123,95BT
(12,500 ft)
Laut Banda
Laut Banda di sebelah selatan Kepulauan Maluku terdiri dari sekelompok pulau-pulau kecil.
Tiga lempeng tektonik bawah laut utama; Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia, telah bertemu di sana
sejak zaman Mesozoikum. Gunung api di Laut Banda umumnya berupa pulau-pulau, tetapi ada juga
beberapa gunung api bawah laut.
Letusan terakhir
Nama Bentuk Ketinggian Geolokasi
(VEI)
Emperor of 2,850 meter
bawah laut tidak diketahui 6,62LS 124,22BT
China (9,350 ft)
2,285 meter
Nieuwerkerk bawah laut tidak diketahui 6,6LS 124,675BT
(7,497 ft)
Gunungapi
stratovulkan 282 meter (925 ft) 1699 (3) 6,642LS 126,65BT
Wetar
Wurlali stratovulkan 868 meter (2,848 ft) 3 Juni 1892 (2) 7,125LS
128,675BT
Teon stratovulkan 655 meter (2,149 ft) 3 Juni 1904 (2) 6,92LS 129,125BT
Nila stratovulkan 781 meter (2,562 ft) 7 Mei 1968 (1) 6,73LS 129,5BT
Serua stratovulkan 641 meter (2,103 ft) 18 September 1921 (2) 6,3LS 130BT
Manuk stratovulkan 282 meter (925 ft) tidak diketahui 5,53LS 130,292BT
Banda Api kaldera 640 meter (2,100 ft) 9 Mei 1988 (3) 4,525LS
129,871BT
Letusan terakhir
Nama Bentuk Ketinggian Geolokasi
(VEI)
Colo stratovulkan 507 meter (1,663 ft) 18 Juli 1983 (4) 0,17LS 121,608BT
Ambang kompleks 1,795 meter (5,889 ft) 1845 5 years 0,75LU 124,42BT
Soputan stratovulkan 1,784 meter (5,853 ft) 2430 10 2007 1,108LU 124,73BT
Sempu kaldera 1,549 meter (5,082 ft) tidak diketahui 1,13LU 124,758BT
Tondano kaldera 1,202 meter (3,944 ft) tidak diketahui 1,23LU 124,83BT
Mahawu stratovulkan 1,324 meter (4,344 ft) 16 November 1977 (0) 1,358LU
124,858BT
Klabat stratovulkan 1,995 meter (6,545 ft) tidak diketahui 1,47LU 125,03BT
Tongkoko stratovulkan 1,149 meter (3,770 ft) 1880 (1) 1,52LU 125,2BT
Ruang stratovulkan 725 meter (2,379 ft) 25 September 2002 (4) 2,3LU 125,37BT
Karangetang stratovulkan 1,784 meter (5,853 ft) Agustus 2007 2,78LU 125,4BT
Banua Wuhu bawah laut 5 meter (16 ft) 18 Juli 1919 (3) 3,138LU
125,491BT
Awu stratovulkan 1,320 meter (4,330 ft) 2 Juni 2004 (2) 3,67LU 125,5BT
Submarine 5,000 meter
bawah laut tidak diketahui 3,97LU 125,17BT
1922 (16,000 ft)
Halmahera
Pulau Halmahera di sebelah utara Kepulauan Maluku terbentuk oleh pergerakan tiga lempeng
tektonik yang menghasilkan dua pegunungan yang saling berpotongan. Sebuahbusur
vulkanik membentang dari utara ke selatan di Halmahera bagian barat, beberapa di antaranya
adalah pulau-pulau vulkanik, misalnya Gamalama dan Tidore. Pulau tempat Gamalama berada
adalah Ternate, yang telah menjadi pusat perdagangan rempah-rempah sejak Portugis tiba di pulau
tersebut pada tahun 1512. Karena posisinya sebagai pusat perdagangan sejak Zaman
Penjelajahan, catatan sejarah letusan gunung api di Halmahera telah ada sejak abad ke-16.
Letusan terakhir
Nama Bentuk Ketinggian Geolokasi
(VEI)
kerucut
Tarakan 318 meter (1,043 ft) tidak diketahui 1,83LU 127,83BT
piroklastik
1,335 meter
Dukono kompleks 13 Agustus 1933 (3) 1,68LU 127,88BT
(4,380 ft)
1,035 meter
Tobaru tidak diketahui tidak diketahui 1,63LU 127,67BT
(3,396 ft)
1,325 meter 1,488LU
Ibu stratovulkan Mei 2005 (0)
(4,347 ft) 127,63BT
1,635 meter
Gamkonora stratovulkan 9 Juli 2007 (?) 1,38LU 127,53BT
(5,364 ft)
Todoko-
kaldera 979 meter (3,212 ft) tidak diketahui 1,25LU 127,47BT
Ranu
1,130 meter
Jailolo stratovulkan tidak diketahui 1,08LU 127,42BT
(3,710 ft)
Hiri stratovulkan 630 meter (2,070 ft) tidak diketahui 0,9LU 127,32BT
1,715 meter
Gamalama stratovulkan 31 Juli 2003 (2) 0,8LU 127,33BT
(5,627 ft)
1,730 meter
Tidore stratovulkan tidak diketahui 0,658LU 127,4BT
(5,680 ft)
Mare stratovulkan 308 meter (1,010 ft) tidak diketahui 0,57LU 127,4BT
Moti stratovulkan 950 meter (3,120 ft) tidak diketahui 0,45LU 127,4BT
1,357 meter
Makian stratovulkan 29 Juli 1988 (3) 0,32LU 127,4BT
(4,452 ft)
Tigalalu stratovulkan 422 meter (1,385 ft) tidak diketahui 0,07LU 127,42BT
1,030 meter
Amasing stratovulkan tidak diketahui 0,53LS 127,48BT
(3,380 ft)
Bibinoi stratovulkan 900 meter (3,000 ft) tidak diketahui 0,77LS 127,72BT
Tangga
Tangga
Gunung l VE Karakteristi Tsunam Volume tefr Korban
l
api berhent I k i it jiwa
letusan
i
3 8
November Merapi November 4 cv,pf,ld,lm tidak N/A 138
2010 2010
10
Maret cv,cl,pf,ph,ld,l
Februari Kelut 4 tidak 0.13 km 35
1990 m
1990
18 Juli Desember
Colo 4 cv,pf,ph tidak N/A 0
1983 1983
5 April Galunggun 8 Januari
4 cv,pf,lf,lm tidak 0.37 km + 68
1982 g 1983
6 Oktober Maret
Merapi 2 cv,pf,lf,ld,lm tidak 0.021 km 29
1972 1985
26 April 27 April
Kelut 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.089 km 212
1966 1966
17 Maret 27 Januari
Agung 5 cv,pf,lf,lm tidak 1 km 1,148
1963 1964
31 31
Agustus Kelut Agustus 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.2 km 7
1951 1951
25
September
November Merapi 3 cv,rf,pf,lf,ld,lm tidak 0.0017 km 1,369
1931
1930
19 Mei 20 Mei
Kelut 4 cv,cl,pf,lm tidak 0.19 km 5,110
1919 1919
7 Juni 12 Juni
Awu 3 cv,pf,lm ya N/A 1,532
1892 1892
26
Februari cv,se,pf,fa,lm,c
Agustus Krakatau 6 1542 m 58.5 km 36,600
1884 c
1883
15 April 21 April
Merapi 4 cv,pf tidak 0.33 km 200
1872 1872
2 Maret 17 Maret
Awu 3 cv,pf,lm ya 0.510.50 km 2,806
1856 1856
8 Oktober Galunggun Desember
5 cv,pf,ld,lm tidak 1 km + 4,011
1822 g 1822
10 April Gunung 15 Juli 7 cv,pf,cc 12 m 160 km 71,000+
Tangga
Tangga
Gunung l VE Karakteristi Tsunam Volume tefr Korban
l
api berhent I k i it jiwa
letusan
i
1815 Tambora 1815
6 Agustus 8 Agustus
Awu 4 cv,pf,lm tidak 0.550.50 km 963
1812 1812
12 12
Papandaya
Agustus Agustus 3 cv,ph tidak N/A 2,957
n
1772 1772
4 Agustus tidak
Merapi 3 cv,pf,lm tidak N/A 3,000
1672 diketahui
tidak
1586 Kelut 5 cf,cl,lm tidak 1 km + 10,000
diketahui
hampir
memusnahka
tidak
74,000 S Toba 8 pf,lf,cc mungkin 2,800 km n
diketahui
M populasi
manusia
Jumlah korban jiwa bersumber dari Survei Vulkanologi Indonesia,[8] dan Tanguy et al. (1998).
Catatan: cv= letusan ventilasi sentral, pf=aliran piroklastik, lf=aliran lava, lm=lumpur lahar, cl=letusan danau
kawah, ph=letusan freatik, ld=ekstrusi kubah lava, cc=keruntuhan kaldera, se=letusan bawah laut, fa=aktivitas
fumarol, rf=letusan celah radial.
Referensi
Referensi umum^ a M. Neumann van Padang (1951). "Indonesia". Catalog of Active Volcanoes
of the World and Solfatara Fields: 1271, 1, Rome: IAVCEI.
1. ^ a Tom Simkin and Lee Siebert (1994). Volcanoes of the World: A Regional Directory,
Gazetteer, and Chronology of Volcanism During the Last 10,000 Years (2nd ed.).
Geoscience Press. ISBN 0-945005-12-1.
Catatan^ a b c Winchester, Simon (2003). Krakatoa: The Day the World Exploded: 8 27, 1883.
HarperCollins. ISBN 0-06-621285-5.
1. ^ a b c Oppenheimer, C. (2002). "Limited global change due to the largest known Quaternary eruption,
Toba 74 kyr BP?". Quaternary Science Reviews 21 (1415): 15931609. doi:10.1016/S0277-
3791(01)00154-8.
2. ^ a b c Stothers, Richard B. (1984). "The Great Tambora Eruption in 1815 and Its
Aftermath". Science 224 (4654): 11911198. doi:10.1126/science.224.4654.1191.PMID 17819476.
3. ^ "Kelut Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses tanggal 2006-
12-19.
4. ^ a b c d e f "Merapi Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-12-19.
5. ^ "Indonesia Miliki 127 Gunung Api Aktif". 5 2, 2012.
6. ^ "Summary Data Criteria". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-12-31.
7. ^ a b "Centre of Volcanology & Geological Hazard Mitigation". Volcanological Survey of Indonesia.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-16. Diakses tanggal 2006-12-31.
8. ^ a b Simoes, M., Avouac, J.P., Cattin, R., Henry, P. (2004). "The Sumatra subduction zone: A case for
a locked fault zone extending into the mantle" (PDF). Journal of Geophysical Research 109:
B10402. doi:10.1029/2003JB002958.
9. ^ Subarya, C., Chlieh, M., Prawirodirdjo, L., Avouac, J.P., Bock, Y., Sieh, K., Meltzner, A.,
Natawidjaja, D.H., McCaffrey, R. (2006). "Plate-boundary deformation associated with the great
Sumatra-Andaman earthquake" (PDF). Nature 440 (7080): 46
51.doi:10.1038/nature04522. PMID 16511486.
10. ^ Lay, T., Kanamori, H., Ammon, C., Nettles, M., Ward, S., Aster, R., Beck, S., Bilek, S., Brudzinski,
M., Butler, R., DeShon, H., Ekstrom, G. (2005). "The Great Sumatra-Andaman Earthquake of 26 12
2004" (PDF). Science 308 (5725): 11271133.doi:10.1126/science.1112250. PMID 15905392.
11. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sumatra". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
12. ^ Whittaker, R. J.; Bush, M. B. (1993). "Anak Krakatau and old Krakatau: a reply".GeoJournal 29 (4):
417420. doi:10.1007/BF00807545.
13. ^ "Semeru Weekly Reports". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-12-07.
14. ^ International Association of Volcanology and Chemistry of the Earth's Interior (1995). "Decade
Volcano Update". Bulletin of Volcanology 57 (1): 82
83.Bibcode:1995BVol...57...76.. doi:10.1007/BF00298711.
15. ^ Ansje Lhr, Thom Bogaard, Alex Heikens, Martin Hendriks, Sri Sumarti, Manfred van Bergen, Kees
C.A.M. van Gestel, Nico van Straalen, Pieter Vroonand, and Budi Widianarko (2005). "Natural
Pollution Caused by the Extremely Acid Crater Lake Kawah Ijen, East Java,
Indonesia". Environmental Science and Pollution Research 12 (2): 89
95.doi:10.1065/espr2004.09.118.
16. ^ "Mount Merapi Erupts". ANTARA. 18 November 2013. Diakses tanggal 2013-11-19.
17. ^ "Volcanoes of Indonesia - Krakatau". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
18. ^ "Volcanoes of Indonesia - Java". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
19. ^ H. A. Brouwer (7 1939). "Exploration in the Lesser Sunda Islands". The Geographical
Journal (Blackwell Publishing) 94 (1): 110. doi:10.2307/1788584. JSTOR 1788584.
20. ^ "Volcanoes of Indonesia - Lesser Sunda Islands". Global Volcanism Program.Smithsonian
Institution. Diakses tanggal 2006-11-17.
21. ^ Christian Honthaasa, Jean-Pierre Rhaulta, Ren C. Maurya, Herv Bellona, Christophe Hmonda,
Jacques-Andr Maloda, Jean-Jacques Corneb, Michel Villeneuveb, Joseph Cottena, Safri
Burhanuddinc, Herv Guilloud and Nicolas Arnaud (1998). "A Neogene back-arc origin for the Banda
Sea basins: geochemical and geochronological constraints from the Banda ridges (East
Indonesia)". Tectonophysics 298 (4): 297317.doi:10.1016/S0040-1951(98)00190-5.
22. ^ "Volcanoes of Indonesia - Banda Sea". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
23. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sulawesi". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
24. ^ "Volcanoes of Indonesia - Sangihe Islands". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution.
Diakses tanggal 2006-11-17.
25. ^ "Volcanoes of Indonesia - Halmahera". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-11-17.
26. ^ a b c d e f g "Large Holocene Eruptions". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-12-18.
27. ^ Katili, J.A. and Sudradjat, A. (1984). "Galunggung: the 1982-1983 eruption". Volcanology Survei
Indonesia: 102.
28. ^ "Galunggung, Java, Indonesia". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State
University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-16. Diakses tanggal 2006-12-30.
29. ^ a b Michael R. Rampino and Stephen Self (1982). "Historic eruptions of Tambora (1815), Krakatau
(1883), and Agung (1963), their stratospheric aerosols, and climatic impact".Quaternary
Research 18 (2): 127143. Bibcode:1982QuRes..18..127R.doi:10.1016/0033-5894(82)90065-5.
30. ^ a b c "Awu's Eruptive History". Global Volcanism Program. Smithsonian Institution. Diakses
tanggal 2006-12-31.
31. ^ B.H. Choi, E. Pelinovsky, K.O. Kim and J.S. Lee (2003). "Simulation of the trans-oceanic tsunami
propagation due to the 1883 Krakatau volcanic eruption" (PDF). Natural Hazards and Earth System
Sciences 3 (5): 321332. doi:10.5194/nhess-3-321-2003.
32. ^ Oppenheimer, Clive (2003). "Climatic, environmental and human consequences of the largest
known historic eruption: Tambora volcano (Indonesia) 1815". Progress in Physical Geography 27 (2):
230259. doi:10.1191/0309133303pp379ra.
33. ^ "The Deadliest Eruptions". Volcano World. Department of Geosciences at Oregon State University.
Diakses tanggal 2009-03-15.
34. ^ J.-C. Tanguy, Ch. Ribire, A. Scarth and W.S. Tjetjep (1998). "Victims from volcanic eruptions: a
revised database". Bulletin of Volcanology 60 (2): 137
144.Bibcode:1998BVol...60..137T. doi:10.1007/s004450050222.
Pranala luar
Volcanological Survey Indonesia