Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Selain itu kebersihan dari alat dapat mempengaruhi hasil praktikum. Apabila
alat yang akan digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya pada alat tersebut masih tersisa zat kimia, maka zat tersebut
dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat
mengakibatkan kegagalan dalam praktikum. Tentunya mengenal dan memahami alat
laboratorium sangatlah penting bagi praktikan agar praktikum berjalan lancar.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita juga akan
melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang hampir sama
seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu dapat disebut
penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen yang dibuat di
laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan terkontrol, jadi hasil
eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali (Braddy, 1999: 5).
Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca
yang tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis.
Permukaan yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis,
tak tampak yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang
tercemar, air tidak terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan
tetesan yang kecil, yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat
kaca yang bisa dimasuki sikat seperti bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan
dengan sabun atau detergen sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin
memerlukan larutan detergen panas untuk bisa benar-benar bersih. Jika permukaan
kaca itu masih membuang airnya secara seragam, mungkin perlu digunakan larutan
pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapat memastikan kebersihan permukaan kaca
keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu hendaknya dibilas beberapa kali dengan air
kran, kemudian dengan sedikit air suling, dan akhirnya mengering sendiri (Day dan
Underwood, 1999 : 577-578).
- untuk
menampung/menjebak gas
yang terbentuk akibat
metabolisme pada bakteri
yang diujikan
6 Tabung Durham
- penempatannya terbaik
dalam tabung reaksi dan
harus terendam sempurna
dalam media (jangan
sampai ada sisa udara)
Pipet ukur
- untuk memindahkan
larutan dengan berbagai
ukuran volume
Pipet Ukur dan
7 Pipet volume
Pipet Volume
- untuk memindahkan
larutan dan hanya
memiliki satu ukuran
volume
Untuk membersihkan
13. Sikat Tabung
tabung reaksi
Untuk mengambil
17 Objek Glass preparen yang akan
diamati
Untuk memanaskan
20 Hot Plate
sediaan atau media
Untuk sterilisasi kering
atau untuk mensterilkan
alat-alat gelas yang tidak
21 Oven berskala, juga sama seperti
inkubator untuk
menginkubasi pada suhu
yang terkontrol
Dalam percobaan yang telah dilakukan, terdapat berbagai macam alat, berikut
akan diuraikan pengkategorian dan penanganan alat-alat yang ada di laboratorium
berdasarkan kemampuan yang dimiliki alat untuk mendukung berbagai proses yang
dilakukan dalam percobaan kimia ini. Alat-alat pemanasan terdiri atas pembakar gas,
pembakar spiritus, pemanas mantel, kompor listrik, kaki tiga, kasa, gelas beker,
tabung reaksi, labu didih, penjepit. Untuk alat-alat penimbangan terdiri atas labu
ukur, labu erlenmeyer, pipet gondok, gelas beker. Dan terakhir untuk alat titrasi
terdiri atas statif, buret, labu erlenmeyer dan corong dan lain-lain.
Saat praktikum, baik sebelum atau sesudahnya, semua alat yang digunakan
mesti dicuci. Ini bertujuan agar alat tetap steril sehingga menunjukkan hasil kerja
yang maksimal. Cara mencucinya adalah dicuci dengan sabun, kemudian diguyur
dengan air kran hingga bersih, dibilas dengan akuades dan dikeringkan dengan lap
dan tisu.
Hidroskopis
Aquades
Aquades adalah air hasil destilasi/penyulingan sama dengan air murni atau
H2O, karena H2O hampir tidak mengandung mineral.
Air mineral
Air mineral adalah air pelarut yang universial. Oleh karena itu air dengan
mudah menyerap atau melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan
dengan mudah menjadi tercemar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Brady, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Jilid Pertama. Penerbit
Erlangga: Jakarta.
Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. Analisis Kimia Kualitatif. Edisi Kelima.
Petruci, Ralp H dan Suminar. 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern.
Jakarta : Erlangga.
Utami, Budi dan Nugroho, Agung. 2009. Kimia Dasar Universitas. Jakarta :
Erlangga.