Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRACT
Family planning actions that help couples to get certain objectives, avoid unwanted births, get a
desired birth, set the interval between pregnancies, control the time of birth in relation to the age
of husband and wife and determine the number of children in the family.
The purpose of this research is to know the correlation between knowledge of fertile
age couple about long term contraception method (MKJP) with participation as KB acceptor in
Sialagundi Village Sipirok Sub District South Tapanuli Regency 2017. This research type is
descriptive correlational with cross-sectional approach. The population in this study as many as
162 people. Sampling using purposive sampling technique counted 32 respondents. And the
statistical test used in this research is Chi-Square.
After the data were analyzed from 32 respondents based on the statistical test on the
variables of knowledge by using chi-square test, p-value was 0.000 (<0,05). This means that this
research is related to the knowledge of husband of EFA about long term contraception method
(MKJP) participation to become KB acceptor in Sialagundi Village Sipirok Sub-district, South
Tapanuli Regency 2017.
PENDAHULUAN
1
Jumlah penduduk Indonesia yang sudah banyak menggunakan alat kontrasepsi non
mengetahui tentang program KB mencapai 95 MKJP.
%, tetapi yang memiliki kesadaran megikuti Berdasarkan data yang diperoleh Jumlah
program KB hanya 61 %, dan dari sekian pasangan usia subur di Sialagundi tahun 2016
banyak warga yang tidak ber-KB hanya 9 % berjumlah 1381 orang, jumlah pemakaian
di antaranya memiliki keinginan untuk ber- kontrasepsi suntik 323 orang (23,4 %), pil 359
KB, tetapi urung karena berbagai orang (26 %), kondom 54 orang (3,91 %),
pertimbangan. Berdasarkan dari beberapa sementara jumlah pasangan subur yang
kasus yang ada, diperoleh alasan keengganan memakai metode kontrasepsi jangka panjang
yang disebabkan karena takut akan efek seperti IUD 30 orang (2,17 %), implan 54
samping atau prosedurnya, atau takut kepada orang (3,91 %), MOW 42 orang (3,04 %),
tenanga medis yang menangani (BKKBN, MOP 8 orang (0,57 %). Berdasarkan data
2012). yang ada, penggunaan MKJP sebanyak 9,69
Pola pemakaian KB di Indonesia dari %, sedangkan penggunaan non MKJP
61,4 % pengguna metode kontrasepsi, dan sebanyak 53,31 %. Sehingga mayoritas
31,6 % menggunakan suntik. Sedangkan pil pasangan usia subur yang memakai KB lebih
hanya 13,2 %, memakai IUD ( Intra Uterine banyak menggunakan alat kontrasepsi non
Device) atau spiral 4,8 % , implant 2,8 %, dan MKJP.
kondom 1,3 % sisanya vasektomi dan Berdasarkan wawancara untuk
tubektomi (kontap) 7,7 % (BKKBN, 2010). kebutuhan survey awal peneliti dengan 10
Berdasarkan data yang ada, penggunaan pasangan usia subur tentang metode
MKJP sebanyak 15,3 %, sedangkan kontrasepsi jangka panjang, hanya 4 pasangan
penggunaan non MKJP sebanyak 46,1 %. usia subur yang mengetahui metode
Sehingga mayoritas masyarakat Indonesia kontrasepsi jangka panjang. Sedangkan 6
yang memakai KB lebih banyak pasangan usia subur tidak mengetahui tentang
menggunakan alat kontrasepsi non MKJP. metode kontrasepsi jangka panjang. Dan dari
Hasil pelayanan Peserta KB Baru di 10 pasangan usia subur hanya 4 yang
Sumatera Utara sampai dengan bulan menggunakan metode kontrasepsi jangka
Desember 2014 mencapai 419.691 peserta panjang
atau 101,1 %, dari perkiraan permintaan
masyarakat sebagai peserta KB Baru tahun Rumusan Masalah
2014 sebanyak 414.958 peserta, berarti
Rumusan masalah pada penulisan ini
pencapaian rata-rata per bulan diatas 8 % dan
adalah apakah ada hubungan pengetahuan
apabila presentase pencapaian rata-rata ini di
suami pasangan usia subur tentang metode
pertahankan, maka sasaran pencapai peserta
kontrasepsi jangka panjang dengan
KB Baru tahun 2014 tercapai. Dari
keikutsertaan menjadi akseptor KB di Desa
pencapaian sebanyak 419.691 peserta KB
Sialagundi Kecamatan Sipirok Kabupaten
Baru tersebut, peserta KB IUD mencapai 30.
Tapanuli Selatan Tahun 2017?
612 peserta atau 7,3 %, KB metode Medis
Operasi Pria (MOP) mencapai 3.671 peserta Tujuan Penelitian
atau 0,87 %, dan KB metode Medis Operasi
Wanita (MOW) mencapai 10. 176 peserta Untuk mengetahui hubungan
atau 2,42 %, KB Kondom mencapai 49.431 pengetahuan suami pasangan usia subur
peserta atau 11,77 %, KB Implant mencapai tentang metode kontrasepsi jangka panjang
58.034 peserta atau 13,8 %, KB Suntik dengan keikutsertaan menjadi akseptor KB di
mencapai 135.252 peserta atau 32,22% dan Desa Sialagundi Kecamatan Sipirok
KB PIL mencapai 132.515 peserta atau 31,57 Kabupaten Tapanuli Selatan Tahun 2017.
% (BKKBN, 2010). Berdasarkan data yang
ada, penggunaan MKJP sebanyak 10,59 %,
sedangkan penggunaan non MKJP sebanyak
89,36%. Sehingga mayoritas masyarakat di
Sumatera Utara yang memakai KB lebih
Manfaat Penelitian Karakteristik Responden
1.Bagi Perkembangan Ilmu Kesehatan Tabel 1: Karakteristik Responden
Masyarakat
Dapat dijadikan bacaan dan referensi Karakteristik Jumlah Persentase
No
untuk penelitian selanjutnya tentang Responden (%) (%)
hubungan pengetahuan pasangan usia subur
Umur (tahun)
tentang metode kontrasepsi jangka panjang
dengan keikutsertaan menjadi akseptor KB 1 <20 Tahun 5 15,62
di Desa Sialagundi Kecamatan Sipirok
Kabupaten Tapanuli Selatan. 2 21-35 Tahun 14 43,75