Вы находитесь на странице: 1из 8

TATA LAKSANA

ABORTUS

RS. Dr. KARIADI


SEMARANG
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 1/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

PENGERTIAN
Abortus ialah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi, sebelum janin dapat hidup
di luar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang 20 minggu
atau berat badan janin kurang dari 500 gram.
Abortus kompletus adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri
pada kehamilan 20 minggu.
Abortus inkompletus adalah sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri,
masih ada yang tertinggal.
Abortus insipien adalah abortus yang sedang mengancam, dimana serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah membuka akan tetapi hasil konsepsi masih dalam
kavum uteri.
Abortus immminens ialah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi perdarahan
pervaginam sedangkan ostium uteri masih tertutup dan hasil konsepsi masih
baik dalam kandumgan.
Missed abortion, dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu, akan tetapi hasil konsepsi seluruhnyaaa masih
tertahan dalam kandungan selama 6 minggu atau lebih. batasan > 6 mgg sdh ga
dipake lagi!!!
Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturut-turut
atau lebih.

TUJUAN
Memberikan pedoman pada petugas tentang langkah-langkah pengelolaan abortus,
sehingga tindakan yang dilakukan jelas dan dapat dipertanggung-jawabkan
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 2/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

KEBIJAKAN
1. Pengelolaan pasien sesuai diagnosis, dirawat di ruang perawatan setelah
ada persetujuan dari dokter.
2. Selama perawatan dan observasi dicatat setiap perkembangan keluhan
pasien.

PETUGAS PELAKSANA
Dokter, bidan dan perawat.

KRITERIA
1. Terlambat haid atau amenore kurang dari 20 minggu. dxny amenore
itu 3 blm loh!!!
2. Perdarahan pervaginam, mungkin disertai jaringan hasil konsepsi.
3. Rasa sakit atau kram perut di daerah atas simfisis.
4. Abortus immminens :
- hamil sebelum 20 minggu.
- perdarahan melalui ostium uteri eksternum.
- mulas sedikit atau tidak sama sekali.
- uterus membesar sebesar usia kehamilan.
- serviks belum membuka
- tes kehamilan positif.
5. Abortus insipien:
- hamil sebelum 20 minggu
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 3/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226
- perdarahan uterus
- dilatasi serviks
- hasil konsepsi masih dalam uterus
- rasa mules biasanya lebih sering dan kuat
6. Abortus inkompletus:
- hamil sebelum 20 minggu
- pengeluaran sebagian hasil konsepsi
- masih ada yang tertinggal dalam uterus
- kanalis servikalis terbuka
- jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang
menonjol pada ostium uteri eksternum
- perdarahan dapat banyak sekali sehingga menyebabkan syok.
Perdarahan tidak akan berhenti sebelum hasil konsepsi dikeluarkan
seluruhnya.
7. Abortus kompletus :
- semua hasil konsepsi sudah keluar
- diagnosis dapat dipermudah apabila hasil konsepsi dapat diperiksa
dan dapat dinyatakan bahwa semuanya sudah keluar dan lengkap
8. Missed abortion biasanya didahului oleh tanda-tanda abortus imminens
yang kemudian menghilang secara spontan atau setelah pengobatan.
9. Abortus habitualis adalah keadaan terjadinya abortus tiga kali berturut-
turut.
10. Diagnosis banding :
- Abortus kompletus
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 4/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

- Abortus inkompletus
- Abortus insipien
- Abortus imminens
- Missed abortion
- Kehamilan ektopik terganggu

PROSEDUR
1. Dokter yang merawat melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
2. Pemeriksaan penunjang yang diperlukan pada abortus imminens, abortus
habitualis dan missed abortion:
- tes kehamilan.
- Pemeriksaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih
hidup, untuk menentukan prognosis.
- Pemerikasaan kadar fibrinogen pada missed abortion.
3. Konsultasi :
- Bagian anestesi untuk mempersiapkan anestesi saat tindakan kuretase.
- Bagian penyakit dalam guna penilaian fungsi kardiorespirasi pada
penderita golongan usia risiko tinggi.
- Bagian patologi anatomi apabila kita ragu dengan hasil kerokan.
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 5/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

4. Pengelolaan
- Pengelolaan abortus imminens meliputi :
- istirahan ditempat tidur, agar aliran darah ke uterus meningkat dan
rangsang mekanik kurang.
- Bila perlu diberi penenang Phenobarbital 3 x 30 mg/hari, dan
spasmolitika misalnya papaverin.
- Untuk melihat prognosis kehamilannya dilakukan pemeriksaan
ultrasonografi.
Penderita bisa pulang setelah perdarahan pervaginam berhenti dengan hasil dari
pemeriksaan kehamilan baik, dengan anjuran 2 minggu kemudian ke poliklinik
Ginekologi.

- Pada abortus insipien prinsip uterus harus dikosongkan segera guna


menghindari perdarahan yang banyak atau syok karena rasa mulas / sakit yang
hebat.
- pasang infus, sebaiknya disertai oksitosin drip guna mempercepat pengeluaran
hasil konsepsi
- Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan
cunam abortus disusul dengan kerokan
- Pasca tindakan diberikan injeksi metil ergometrin maleat, untuk
mempertahankan kontraksi

Penderita bisa pulang setelah keadaan memungkinkan dan tanpa komplikasi,


dengan anjuran kontrol 2 minggu kemudian
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 6/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

- Pada abortus inkompletus, bila disertai syok karena perdarahan, harus segera
diberikan infus cairan Nacl fisiologis atau cairan ringer laktat, disusul
pemberian darah. Setelah syok teratasi dilakukan kerokan. Pada abortus
inkompletus tanpa disertai syok bisa langsung dilakukan kerokan. Pasca
tindakan diberikan injeksi metil ergometrin maleat intra muscular untuk
mempertahankan kontraksi otot uterus. 6 jm dari MMT!!!

- Abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan khusus, cukup uterotonika


atau kalau perlu antibiotika. Bila anemia cukup diberikan tablet sulfas ferosus
dengan anjuran diet banyak protein, vitamin dan mineral.

- Pada missed abortion perlu diperhatikan bahwa saat kuretase sering plasenta
melekat erat dengan dinding uterus.
- periksa kadar fibrinogen sebelum tindakan kuretase, bila normal jaringan konsepsi
bisa segera dikeluarkan, tapi bila kadarnya rendah (<159 mg%) perbaiki dulu
dengan pemberian fibrinogen kering atau darah segar (fresh whole blood ).
- Sebelum tindakan diberikan antibiotik profilaksis
ABORTUS

NO.DOKUMEN : NO.REVISI: Halaman


B 7/7
RS. Dr. KARIADI
SEMARANG
TANGGAL TERBIT : Ditetapkan oleh Direktur Utama,

KEBIJAKAN Januari 2005

Dr. Gatot Suharto, M.kes


NIP. 140 068 226

- Dilatasi kanalis servikalis bisa dengan misoprostol, bougie , atau batang laminaria
tergantung besar kecilnya uterus. Tindakan kuretase dimulai dengan cunam
abortus dilanjutkan dengan sendok kuret tajam.
- Sesudah tindakan diberi uterotonika
Penderita bisa pulang setelah keadaan memungkinkan tanpa komplikasi, anjuran
kontrol 2 minggu.

- Pada abortus habitualis terapi tergantung etiologi.

UNIT TERKAIT
1. Kamar bersalin
2. Bangsal ginekologi
3. Bagian anestesi
4. Bagian penyakit dalam
5. Bagian patologi anatomi.

SASARAN
Pasien-pasien yang dirawat di kamar bersalin dan bangsal ginekologi RS dr. Kariadi

DOKUMEN TERKAIT
Rekam medis pasien.

Вам также может понравиться