Вы находитесь на странице: 1из 19

BAB II

PEMBAHASAN

A. Kriteria Keruntuhan
Keruntuhan (failure) adalah suatu proses dimana material berubah
dari satu perilaku menjadi kondisi perilaku yang lain. Kriteria keruntuhan
merupakan hubungan tegangan dan regangan yang memberi sifat
terjadinya keruntuhan batuan dan ditentukan berdasarkan hasil-hasil
percobaan. Untuk membahas kriteria keruntuhan dikenal dua metode
yaitu cara analitik dan empirik. Metode analitik meliputi :
1. Kriteria keruntuhan Mohr-Coulomb
2. Kriteria keruntuhan Tresca
3. Kriteria keruntuhan Drucker-Prager
4. Kriteria keruntuhan Von Miles
5. Kriteria keruntuhan Griffith
Metode empirik meliputi :
1. Kriteria Bieniaswski
2. Kriteria Protodyakonov
3. Kriteria Hoek dan Brown
Sedangkan dalam paper ini kami akan membahas mengenai kriteria
keruntuhan Mohr-Coulomb.

B. Teori Mohr
Teori Mohr menganggap bahwa :
1. Untuk suatu keadaan tegangan 1 > 2 > 3, (intermediate stress)
tidak mempengaruhi failure batuan.
2. Kuat tarik tidak sama dengan kuat tekan.
Teori ini didasarkan pada hipotesis bahwa tegangan normal dan
tegangan geser yang bekerja pada permukaan rupture memainkan
peranan pada proses failure batuan. Untuk beberapa bidang rupture
dimana tegangan normal sama besarnya, maka bidang yang paling lemah

Coulomb-Mohr Theory | 1
adalah bidang yang mempunyai tegangan geser paling besar sehingga
kriteria Mohr dapat ditulis sebagai berikut :
= f ()
Untuk keadaan tegangan 1 > 2 > 3 yang diposisikan pada bidang (,
), terlihat bahwa lingkaran Mohr (1, 3 ) mempengaruhi kriteria failure.
Failure terjadi jika lingkaran Mohr menyinggung kurva Mohr (kurva
intrinsik) dan lingkaran tersebut disebut lingkaran failure (lihat gambar
2.1).

Coulomb-Mohr Theory | 2
Gambar 2.1 Kriteria Mohr

Kurva Mohr merupakan envelope dari lingkaran-lingkaran Mohr pada


saat failure. Kurva ini tidak dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang
sederhana, melainkan didapat dari hasil percobaan dengan
menggambarkan envelope dari beberapa lingkaran Mohr pada saat
failure, pada berbagai kondisi tegangan. Kriteria Mohr juga dapat
digunakan untuk memepelajari kekuatan geser (shear strength) di dalam
patahan, kekar atau jenis-jenis diskontinuitas lainnya.

Gambar 2.2 Kekuatan Geser Pada Patahan

Keruntuhan (failure) terjadi jika lingkaran Mohr Menyinggung kurva


Mohr (kurva intrinsik) dan lingkaran tersebut disebut lingkaran
keruntuhan. Kurva Mohr merupakan selubung keruntuhan dari
lingkaran-lingkaran Mohr saat keruntuhan.

Coulomb-Mohr Theory | 3
Gambar 2.3 Lingkaran Keruntuhan

C. Kriteria Keruntuhan Mohr Coulumb


Keruntuhan geser (shear failure) tanah terjadi bukan disebabkan
hancurnya butir-butir tanah tersebut tetapi karena adanya gerak relatif
antara butir-butir tanah tersebut. Mohr (1900) mengemukakan teori
keruntuhan tentang material yang menyatakan bahwa kerutuhan pada
suatu material tergantung pada kohesi material dan besarnya tegangan
normal yang bekerja pada dinding keruntuhan tersebut, selain itu juga
dipengaruhi oleh hubungan antara tegangan normal dan geser pada
sebuah bidang keruntuhan. Oleh karena itu, kriteria keruntuhan Mohr
Coulomb digambarkan dalam bentuk garis lurus. Jika kedudukan
tegangan baru mencapai titik P, keruntuhan tidak akan terjadi. Pada titik
Q akan terjadi keruntuhan karena titik tersebut terletak tepat pada garis
keruntuhan. Titik R tidak akan pernah dicapai, karena sebelum menvapai
titik R sudah terjadi keruntuhan. (lihat gambar 3.1)

Coulomb-Mohr Theory | 4
Gambar 3.1 Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb

Terzaghi (1925) mengubah persamaan Coulomb dalam bentuk efektif


karena tanah sangat dipengaruhi oleh tekanan air pori.

karena

Maka persamaan menjadi :

Keterangan :

= tegangan geser pada saat runtuh (kN/m2)

= tegangan normal efektif (kN/m2)

= kohesi tanah efektif (kN/m2)

= sudut gesek dalam tanah efektif (derajat)

Kuat geser tanah bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan efektif

dan pada saat keruntuhan terjadi. Lingkaran Mohr berbentuk

Coulomb-Mohr Theory | 5
setengah lingkaran dengan koordinat ( ) dan ( ) dilihatkan dalam (

Gambar 3.2 ).

Gambar 3.2 Lingkaran Mohr Berbentuk Setengah Lingkaran

Keterangan gambar :
r-r = bidang rupture
t-t = garis kuat geser Coulomb
1-3 = diameter lingkaran Mohr
= sudut keruntuhan (derajat)
= sudut keruntuhan (derajat)

Faktor keamanan ditentukan berdasarkan jarak dari titik pusat


lingkaran Mohr ke garis kekuatan batuan (kurva intrinsik) dibagi dengan
jari-jari lingkaran Mohr. Faktor keamanan ini menyatakan perbandingan
keadaan kekuatan batuan terhadap tegangan yang bekerja pada batuan
tersebut.(Gambar 3.3)

Coulomb-Mohr Theory | 6
Gambar 3.3 Penentuan Faktor Keamanan

c 1 2
sin
Faktor Keamanan =
a =
tan 2
b 1 2
2
Dimana:

Kriteria Tegangan Tarik Maksimum

Kriteria ini menganggap bahwa batuan mengalami karuntuhan

oleh fracture fragile (brittle) yang diakibatkan oleh tarikan yang

dikenakan pada batuan tersebut. Keadaan ini dapat disamakan dengan

Coulomb-Mohr Theory | 7
pengenaan tegangan utama -3 yang besarnya sama dengan kuat tarik

uniaksial (T) batuan.

3 = tult

Kriteria Tegangan Geser Maksimum

Kriteria keruntuhan Tresca berlaku untuk batuan isotrop dan

ductile. Kriteria ini merupakan fungsi dari tegangan 1 dan 3. Menurut

kriteria ini, batuan mengalami keruntuhan jika tegangan geser maksimum

max sama dengan kuat geser batuan S.

1 3
S = max = ( ) / 2

dimana 1 dan 3 adalah tegangan utama mayor dan tegangan utama

minor, sedangkan tegangan utama intermediate tidak berperan di dalam

kriteria ini.

D. Kelebihan dan Kekurangan Coulomb Mohr Theory


Dalam mendefinisikan kriteria kerutuhan suatu material terdapat
banyak cara yang digunakan, salah satunya adalah kriteria keruntuhan
Mohr-Coulomb. Namun, dalam penggunaan metode ini masih terdapat
beberapa kekurangan dan kelebihan sebagai berikut :
Kelebihan :
1. Paling sering digunakan karena kesederhanaannya.

Coulomb-Mohr Theory | 8
2. Untuk jenis tanah yang tidak menunjukkan perbedaan yang jelas
adanya tegangan puncak dan residual (tanah Normally
Consolidated) ataupun tanah yang getas (runtuh tiba-tiba) teori ini
tetap berlaku, karena tegangan puncak = tegangan residual
Kekurangan :
1. Tidak memperhitungkan adanya regangan, padahal dalam semua
uji tanah regangan mempengaruhi kekuatan tanah.
2. Mengambil parameter kekuatan geser pada keadaan tegangan
puncak yang pada umumnya terjadi perubahan regangan.
3. Teori ini tidak berlaku untuk tanah yang menunjukkan adanya
keadaan puncak dan keadaan residual, karena untuk jenis tanah ini
teori Coulomb benar jika mengambil parameter keadaan residual.

E. Penentuan Sifat Mekanik Batuan


Pengujian untuk menentukan sifat mekanik batuan dapat dilakukan
diantaranya dengan pengujian dibawah ini :

Pengujian Kuat Tekan Bebas (Unconfined Compressive Strength)


Coulomb-Mohr Theory | 9
Pengujian ini menggunakan mesin tekan untuk menekan
percontoh batu yang berbentuk silinder, balok atau prisma dari satu arah
(uniaksial). Perbandingan antara tinggi dan fiameter percontoh (l/D)

mempengaruhi nilai kuat tekan batuan. Untuk perbandingan l/D = 1


kondisi tegangan triaksial saling bertemu sehingga akan memperbesar
nilai kuat tekan batuan untuk pengujian kuat tekan digunakan 2 < l/D <
2,5. Makin besar l/D maka kuat tekan akan bertambah kecil.

Coulomb-Mohr Theory | 10
Perpindahan dari percontoh batuan baik aksial (l) maupun lateral (D) selama
pengujian diukur dengan menggunakan dial gauge atau electric strain gauge.Dari
hasil pengujian kuat tekan, dapat digambarkan kurva tegangan-regangan (stress-
strain) untuk tiap percontoh batu, kemudian ari kurva ini dapat ditentukan sifat
mekanik batuan :

1. Kuat tekan c

Coulomb-Mohr Theory | 11
2. Batas Elastik E

3. Modulus Young

E= /a

4. Poissons Ratio

= I1/ a1

Pengujian Triaksial

Pengujian ini adalah salah satu pengujian yang terpenting dalam


mekanika batuan untuk menentukan kekuatan batuan di bawah tekanan
triaksial. Percontoh yang digunakan berbentuk silinder dengan syarat-
syarat sama pada pengujian kuat tekan. Dari hasil pengujian triaksial
dapat ditentukan :

- Strength envelope (kurva instrinsic) atau selubung kekuatan

Coulomb-Mohr Theory | 12
- Kuat geser atau shear strength

- Sudut geser dalam,

- Kohesi, C

Pengujian Kuat Tarik-Uji Brazilia (Indirect Tensile Strength Test)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kuat tarik (tensile


strength) dari percontoh batu berbentuk silinder secara tidak langsung.
Alat yang digunakan adalah mesin tekan seperti pada pengujian kuat
tekan.

Kuat Tarik : t =P/RH

Coulomb-Mohr Theory | 13
F. Perilaku Plastisitas Beton Terkekang
Beton Terkekang (Confined Concrete)

Kekangan pada beton dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu


kekangan yang bersifat pasif, berupa kekangan oleh tulangan lateral baik
berbentuk spiral maupun persegi, dan kekangan yang bersifat aktif
dimana kekangannya diberikan oleh fluida. Pada kekangan pasif, tekanan
lateral yang diberikan tidak konstan seperti kekangan aktif, tetapi
tergantung pada deformasi aksial dari inti beton dan perilaku tegangan-
regangan tulangan lateral. Selain itu kekangan yang diberikan oleh
tulangan lateral akan menghasilkan gaya lateral yang tidak merata, yang
bekerja pada inti beton, yang besarnya ditentukan oleh rasio tulangan
lateral terhadap inti beton, tegangan leleh tulangan lateral, spasi dan
konfigurasi tulangan lateral tersebut. Dengan adanya tegangan lateral (f2)
yang dikenakan pada beton, maka beton berada dalam kondisi terkekang
(confined), dan tegangan aksial beton (fc) mulai meningkat. Seiring
dengan meningkatnya tegangan lateral yang semakin tinggi, kekuatan
beton pada arah aksial (fc) juga akan meningkat secara signifikan.
Peningkatan aplikasi tegangan lateral akan menyebabkan daktilitas
material beton juga akan meningkat, yang ditandai dengan semakin
landainya kurva respon beton setelah respon puncak. Respon beton

Coulomb-Mohr Theory | 14
dengan berbagai sistim pengekangan diperlihatkan pada gambar 1.
Kondisi beton yang terkekang secara pasif dapat dijumpai pada elemen
struktur kolom, dimana kekangan diberikan oleh tulangan lateral ataupun
pipa baja dan juga Interior joint dimana kekangan diberikan oleh balok.

Kriteria Mohr-Coulomb

Kriteria ini digunakan sebagai filosofi dasar dalam SNI Beton


untuk menentukan persamaan tulangan pengekang pada kolom.
Kriteria Mohr-Coulomb dinyatakan dalam persamaan:
||= c - tan (1)

Berdasarkan gambar 3, persamaan (4) dapat diubah menjadi :

- =1 (2)

Untuk kekangan (confinement) berlaku 123, atau

Coulomb-Mohr Theory | 15
- =1 (3)

Persamaan (1) dapat dikembangkan menjadi:

K= =1+m (4)

dimana fcc identik dengan tegangan tekan beton yang terkekang


(=-3=-c), f2 adalah tegangan kekangan/lateral (=-1), dan fc adalah
kuat tekan beton terhadap beban uniaksial. Koefisien m pada persamaan
(4) diperoleh dari hasil uji eksperimental.

Coulomb-Mohr Theory | 16
Kriteria Mohr-Coulomb mempunyai kelebihan antara lain fungsi
kelelehannya sederhana oleh karena hanya mengandung dua parameter,
sehingga sangat populer. Namun demikian kriteria ini mempunyai
kekurangan diantaranya yaitu garis batas permukaan kelelehan pada
bidang meridian adalah linier, dimana hal ini tidak sesuai dengan
permukaan kelelehan bidang meridian yang berlaku pada beton.

Coulomb-Mohr Theory | 17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keruntuhan (failure) adalah suatu proses dimana material berubah dari

satu perilaku menjadi kondisi perilaku yang lain. Kriteria keruntuhan
dikenal dua metode yaitu cara analitik dan empirik.
Teori Mohr menganggap bahwa :

1. Untuk suatu keadaan tegangan 1 > 2 > 3, (intermediate stress)


tidak mempengaruhi failure batuan.
2. Kuat tarik tidak sama dengan kuat tekan.
Mohr (1900) mengemukakan teori keruntuhan tentang material yang

menyatakan bahwa keruntuhan pada suatu material tergantung pada
kohesi material dan besarnya tegangan normal yang bekerja pada
dinding keruntuhan tersebut, selain itu juga dipengaruhi oleh
hubungan antara tegangan normal dan geser pada sebuah bidang
keruntuhan.
Kelebihan dan kekurangan Coulomb-Mohr Theory:

Kelebihan :
1. Paling sering digunakan karena kesederhanaannya.
2. Untuk jenis tanah yang tidak menunjukkan perbedaan yang jelas
adanya tegangan puncak dan residual (tanah Normally
Consolidated) ataupun tanah yang getas (runtuh tiba-tiba) teori ini
tetap berlaku, karena tegangan puncak = tegangan residual
Kekurangan :
1. Tidak memperhitungkan adanya regangan, padahal dalam semua
uji tanah regangan mempengaruhi kekuatan tanah.

Coulomb-Mohr Theory | 18
2. Mengambil parameter kekuatan geser pada keadaan tegangan
puncak yang pada umumnya terjadi perubahan regangan.
Pengujian untuk menentukan sifat mekanik batuan dapat dilakukan
dengan pengujian kuat tekan bebas (Unconfined Compressive
Strength), pengujian triaksial, dan pengujian kuat tarik-uji brazilia
(Indirect Tensile Strength Test)

Kekangan pada beton dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu

kekangan yang bersifat pasif, berupa kekangan oleh tulangan lateral


baik berbentuk spiral maupun persegi, dan kekangan yang bersifat
aktif dimana kekangannya diberikan oleh fluida.

Coulomb-Mohr Theory | 19

Вам также может понравиться