Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Aktif Di UKGS Aktif Dan Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Utara IITahun 2015
School aged students are oral health susceptible group because the 6 12 aged
children are mixed dentition period that occur change from deciduous teeth to
permanent teeth. The purpose of this study is to know the differences of students oral
health level between active UKGS with non active UKGS in elementary schools at
puskesmas II Denpasar Utara in 2015.The sample school used 2 as sample that were
took by purposive sampling from 19 elementary schools that have UKGS program
which of of Puskesmas II Denpasar Utara working area. There is only one elementary
school that have active UKGS. This observational study with cross sectional design use
186 students as sample from both schools and analyzed by MannWhitney-test. Results
showed that the students oral hygiene and DMF-T scores at elementary school that
have active UKGS with non active UKGS in which of Puskesmas II Denpasar Utara
working area have different significantly for each (p<0,05). Conclusion of this study is
the oral health level of students at elementary school that have active UKGS are better
than non active UKGS one. Dental school program in elementary schools should be
given regularly by teachers holders UKGS program so that elementary students have
the attitude, knowledge and behavior about oral health was good
Key words: UKGS, OHI-S, DMF-T and School age children
ABSTRAK
Usia anak sekolah dasar dikatakan rentan terhadap kesehatan gigi dan mulut karena
pada usia 6-12 tahun terjadi peralihan atau pergantian gigi, yaitu dari gigi sulung ke
gigi permanen. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat
derajat kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dengan program UKGS aktif dan tidak
aktif di wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Utara tahun 2015. Penelitian ini
merupakan penelitian observasional dengan rancangan cross sectional analytic.
Sampel penelitian diambil secara purposive sampling dari 19 SD dengan program
UKGS di Puskesmas II Denpasar Utara hanya satu SD yang aktif selainnya tidak aktif.
Jumlah sampel yang digunakan adalah 186 siswa. Data penelitian dianalisa dengan uji
Mann Withney. Hasil penelitian menujukkan bahwa kebersihan gigi dan mulut serta
nilai DMF-T pada siswa SD dengan UKGS aktif dengan SD UKGS tidak aktif di
wilayah kerja Puskesmas II Denpasar Utara Tahun 2015 masing-masing berbeda
secara bermakna (p<0,05). Kesimpulan derajat kesehatan gigi dan mulut pada siswa
SD dengan UKGS aktif lebih baik daripada SD dengan UKGS tidak aktif. Program
UKGS di sekolah dasar hendaknya diberikan secara berkala oleh guru pemegang
program UKGS sehingga siswa SD memiliki sikap, pengetahuan dan perilaku tentang
kesehatan gigi dan mulut yang baik.
Kata kunci : UKGS, OHI-S, DMF-T dan Usia Anak Sekolah
124
125 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah rutin dilakukan setiap tahun untuk
(UKGS) adalah suatu komponen dari semua SD. Bentuk kegiatan yang
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan dilakukan hanya pemeriksaan kesehatan
merupakan strategi klinis pelayanan gigi dan mulut saja, sedangkan kegiatan
kesehatan gigi dan mulut bagi anak promotif dan preventif seperti,
sekolah. Pelaksanaannya disesuaikan penyuluhan dan sikat gigi massal
dengan kebutuhan tumbuh kembang jarang dilakukan. Hal ini disebabkan
anak (Depkes RI,1996). karena keterbatasan waktu, tenaga dan
saran prasarana seperti tidak tersedianya
Puskesmas II Denpasar Utara adalah
UKGS kit dan alat diagnostik. Hasil
salah satu Puskesmas yang telah
wawancara dengan guru Pembina
melaksanakan program UKGS sejak
UKGS di wilayah kerja Puskesmas II
tahun 1981 sampai sekarang.
Denpasar Utara, diperoleh informasi
Puskesmas II Denpasar Utara
bahwa diantara 19 SD yang berada di
membawahi 19 sekolah dasar yang
wilayah kerja Puskesmas II Denpasar
tersebar di dua desa dan satu kelurahan.
Utara, hanya satu SD yang secara aktif
Dari hasil penjaringan program UKGS
melaksanakan kegiatan program UKGS
tahun 2012-2014 pada anak sekolah
(5,3%). Berdasarkan permasalahan
dasar di wilayah kerja Puskesmas II
program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Denpasar Utara belum mencapai
(UKGS) serta belum pernah
Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dilakukannya evaluasi tentang
100% Pada tahun 2012 murid sekolah
efektivitas program UKGS di
dasar yang menerima perawatan gigi
Puskesmas II Denpasar Utara, maka
dari tenaga medis gigi di Puskesmas II
penulis tertarik melakukan penelitian
Denpasar Utara sebanyak 47,8%, tahun
tentang perbedaan derajat kesehatan
2013 meningkat menjadi 52,2%, dan
gigi dan mulut pada SD program UKGS
tahun 2014 sebanyak 53,6% (Dinkes,
aktif dengan yang tidak aktif di wilayah
2014).
kerja Puskesmas II Denpasar Utara.
Berdasarkan hasil wawancara
Penelitian ini bertujuan untuk
pendahuluan dengan pemegang
mengetahui perbedaan derajat kesehatan
program UKGS di Puskesmas II
gigi dan mulut pada siswa SD dengan
Denpasar Utara, diperoleh informasi
program UKGS aktif dan tidak aktif di
bahwa kegiatan program UKGS sudah
126
127 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian
n = {1,96 2. 0,5 (1- 0,5)+0,8 0,21 + 0,25}2
observasional yang dilakukan dengan (0,7 0,5)2
rancangan cross sectional. n = 93
127
Nyoman, Perbedaan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sd Dengan Program Tidak 128
Aktif Di UKGS Aktif Dan Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Utara IITahun 2015
mulut, pinset, sonde, excavator) dan terletak dalam satu gugus, status
hasilnya dicatat pada lembar kartu pekerjaan orang tua siswa sebagian
status. besar pedagang dan buruh, kurikulum
Data yang telah terkumpul dan telah pendidikan yang sama, dan sama-sama
ditabulasi selanjutnya dianalisa secara mempunyai ruang serta guru UKS.
Univariat digunakan untuk mencari Disamping mempunyai karakteristik
rata-rata (mean) OHI-S dan DMF-T. yang sama, pada UKGS aktif dengan
Analisa Bivariat untuk menganalisis SD UKGS tidak aktif juga mempunyai
perbedaan OHI-S dan DMF-T antara perbedaan yaitu: pada UKGS aktif
SD dengan program UKGS aktif dan melakukan program kegiatan UKGS
UKGS tidak aktif digunakan bila data berupa, pendidikan atau penyuluhan
OHI-S dan DMF-T berdistribusi tidak kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi
normal menggunakan uji mann withney bersama, pemeriksaan kesehatan gigi
U test, dan bila berdistribusi normal dan mulut dan melakukan rujukan.
digunakan uji test indevendent. Sedangkan pada SD UKGS tidak aktif,
hanya melakukan program kegiatan
HASIL DAN PEMBAHASAN UKGS berupa pemeriksaan kesehatan
1. Karakteristik responden gigi dan mulut, serta melakukan rujukan
Sampel subyek penelitian ini bila diperlukan perawatan lebih lanjut
mempunyai karakteristik yang sama
yaitu: terletak dekat dengan Puskesmas,
Tabel 1
Karakteristik responden
Karakteristik UKGS Aktif UKGS Tidak Aktif
Frekuensi % Frekuensi %
Jenis Kelamin 93 100 93 100
Laki-laki 45 48,4 63 67,7
Perempuan 48 51,6 30 32,3
Umur 93 100 93 100
9 Tahun 1 1,1 1 1,1
10 Tahun 82 88,2 33 35,5
11 Tahun 10 10,8 54 58,1
12 Tahun 0 0 5 5,4
128
129 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
kebersihan gigi dan mulut siswa kategori baik dan pada SD dengan
pada SD dengan UKGS aktif UKGS tidak aktif sebesar 1,8 yang
sebesar 0,9 yang tergolong dalam tergolong dalam kategori sedang.
Tabel 2
Distribusi responden Menurut Kategori Kebersihan Gigi Dan Mulut Siswa
Pada SD Dengan UKGS Aktif dan Tidak Aktif Di Wilayah Kerja
Puskesmas II Denpasar Utara Tahun 2015
UKGS Aktif UKGS Tidak Aktif
Kebersihan gigi dan mulut
Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
Baik (scor = 0,0 s.d 1,2) 62 66,7 16 17,2
Sedang (scor = 1,3 s.d 3,0) 31 33,3 71 76,3
Buruk (scor =3,1 s,d 6,0) 0 0 6 6,5
Total 93 100 93 100
Tabel 3
Distribusi Sampel Penelitian Menurut Status DMF-T Target Nasional Siswa
Pada SD Dengan UKGS Aktif dan Tidak Aktif Di Wilayah Kerja
Puskesmas II Denpasar Utara Tahun 2015
UKGS Aktif UKGS Tidak Aktif
Status DMF-T
Persentase Persentase
Frekuensi Frekuensi
(%) (%)
>1( lebih dari 1) 18 19,4 67 72
< 1(kurang atau sama
75 80,6 26 28
dengan 1)
Total 93 100 93 100
129
Nyoman, Perbedaan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sd Dengan Program Tidak 130
Aktif Di UKGS Aktif Dan Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Utara IITahun 2015
Tabel 4
Perbedaan Rerata OHI-S Dua Sampel Pada Kelompok UKGS Aktif dan UKGS
Tidak Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Utara Tahun 2015
Perbedaan rerata OHI-S pada kelompok pada rerata kelompok UKGS tidak aktif
UKGS Aktif dan kelompok UKGS sebesar 128,52, dengan nilai p= 0,00 <
tidak aktif. Berdasarkan hasil penelitian 0,005.Dapat disimpulkan bahwa ada
terdapat perbedaan nilai rata-rata perbedaan rata-rata nilai kebersihan gigi
kebersihan gigi dan mulut (OHI-S) dan mulut pada siswa SD dengan
pada kelompok UKGS aktif dan tidak UKGS aktif dengan SD UKGS tidak
aktif. Rerata OHI-S sebesar 58,48 pada aktif di wilayah kerja Puskesmas II
kelompok UKGS aktif lebih rendah dari Denpasar Utara Tahun 2015.
Tabel 5
Perbedaan Rerata DMF-T Dua Sampel Pada Kelompok UKGS Aktif dan
UKGS Tidak Aktif Di Wilayah Kerja Puskesmas II Denpasar Utara Tahun
2015
Kelompok UKGS Mean Rank Asym.sig.(2-tailed)
Aktif 56,95
0,000
Tidak Aktif 130,05
Berdasarkan hasil penelitian terdapat sebesar 130,05 dengan nilai p= 0,00 <
perbedaan nilai rata-rata DMF-T pada 0,005.
kelompok UKGS aktif dan tidak aktif.
Dapat disimpulkan bahwa ada
Rerata DMF-T kelompok UKGS aktif
perbedaan rata-rata nilai DMF-T pada
sebesar 59,95 lebih rendah dari pada
siswa SD dengan UKGS aktif dengan
rerata kelompok UKGS tidak aktif
130
131 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
SD UKGS tidak aktif di wilayah kerja Hasil penelitian ini sejalan dengan
Puskesmas II Denpasar Utara Tahun penelitian yang dilakukan oleh
2015. Astriliana (2011) di wilayah kerja
Puskesmas Babakansari Kota Bandung
Program Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Tahun 2011, yang menyebutkan bahwa
merupakan salah satu upaya kesehatan
anak usia sekolah dasar yang mendapat
yang sangat relevan, dalam mengatasi
program usaha kesehatan gigi sekolah
pencegahan masalah kesehatan gigi dan
rata-rata indeks oral hyigiene (OHI-S)
mulut siswa sekolah dasar. Upaya-
sebesar 2,76 yang tergolong dalam
upaya yang dilakukan berupa
kategori sedang. Sedangkan sekolah
pendidikan dan penyuluhan anak
dasar yang tidak mendapatkan
sekolah yang dilakukan tiga bulan
pelayanan program usaha kesehatan gigi
sekali, sikat gigi bersama yang
sekolah memilki rata-rata indeks oral
dilakukan satu bulan sekali.
hyigiene (OHI-S) sebesar 3,05 yang
Pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
tergolong dalam kategori buruk.
anak sekolah yang dilakukan satu tahun
sekali serta melakukan rujukan apabila Hasil penelitian ini juga sejalan dengan
ditemukan kasus pada waktu dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Sirat
pemeriksaan anak sekolah (Depkes RI, (2011) pada siswa SD di wilayah kerja
2004). Puskesmas I Denpasar Selatan Tahun
2011, menemukan bahwa siswa SD
Hasil penelitian tingkat kebersihan gigi
yang mendapat pelayanan asuhan
dan mulut siswa SD di wilayah kerja
kesehatan gigi dan mulut mempunyai
Puskesmas II Denpasar Utara, rata-rata
nilai OHI-S dengan kreteria baik,
nilai kebersihan gigi dan mulut pada
dengan OR sebesar 9,930 kali
siswa SD dengan program UKGS aktif
dibandingkan dengan siswa SD UKGS
sebesar 0,9 (tergolong dalam kategori
yang tidak mendapatkan pelayanan
baik). Sedangkan rata-rata nilai
asuhan. Hal ini kemungkinan
kebersihan gigi dan mulut pada siswa
disebabkan oleh karena SD yang
SD dengan dengan program UKGS
mendapat pelayanan asuhan
tidak aktif sebesar 1,8 (tergolong dalam
memperoleh pelayanan kesehatan gigi
kategori sedang). Terdapat perbedaan
dan mulut secara menyeluruh, antara
yang bermakna sebesar 0,9 pada rata-
lain: penyuluhan, sikat gigi bersama
rata nilai kebersihan gigi dan mulut di
yang dilakukan secara rutin setiap dua
dua kelompok sampel tersebut.
Nyoman, Perbedaan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sd Dengan Program Tidak 132
Aktif Di UKGS Aktif Dan Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Utara IITahun 2015
132
133 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
mulut, serta status sosial ekonomi orang menggosok gigi yang baik dan benar.
tua siswa yang menentukan akses Pengetahuan, sikap dan perilaku
terhadap layanan kesehatan gigi dan terhadap kesehatan gigi dan mulut lebih
mulut, pekerjaan orang tua siswa yang baik pada siswa SD dengan UKGS
sebagian besar pedagang dan buruh juga aktif. Pada akhirnya berujung pada
mempengaruhi hasil tingkat kebersihan status kebersihan gigi dan mulut yang
gigi dan mulut. lebih baik pada siswa SD dengan UKGS
aktif dibandingkan dengan siswa SD
Siswa-siswa dengan latar belakang UKGS tidak aktif tahun 2015.
tingkat sosial ekonomi yang lebih
tinggi, memiliki rata-rata DMF-T lebih Penelitian yang dilakukan oleh Samin,
rendah karena memiliki kesempatan dkk.(2013) terhadap anak-anak usia SD
yang lebih besar untuk berkunjung ke di kota Vancouver menunjukkan bahwa
klinik-klinik pelayanan kesehatan gigi. strategi yang diperlukan luntuk
Kejadian karies pada anak usia 12-14 meningkatkan kualitas kesehatan gigi
dipengaruhi oleh kurangnya dukungan dan mulut adalah melalui promosi
keluarga, tidak adanya kebiasaan kesehatan berbasis sekolah berdasarkan
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut WHO. Inisiatif Kesehatan Sekolah
yang baik, konsumsi makanan dengan menurut WHO adalah untuk
kandungan tinggi gula, kurangnya meningkatkan kesehatan siswa dan
pengetahuan tentang kesehatan gigi dan seluruh masyarakat sekolah, keluarga
mulut (Al-Darwish, dkk., 2014). dan masyarakat sekitarnya.
134
135 Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol. 3 No. 2, Maret 2016, hal : 124-136
1). Sedangkan hasil penelitian indek 6 Ada perbedaan yang bermakna nilai
DMF-T pada siswa SD dengan program DMF-T pada siswa SD dengan
UKGS tidak aktif menurut WHO indek UKGS aktif dengan SD UKGS yang
DMF-T masih diatas target. tidak aktif di wilayah kerja
Puskesmas II Denpasar Utara
SIMPULAN
Saran yang dapat diberikan yaitu:
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
1. Program UKGS di sekolah dasar
disimpulkan bahwa:
harus diberikan secara sehingga
1 Rata-rata nilai kebersihan gigi dan
siswa SD memiliki sikap,
mulut siswa pada SD dengan UKGS
pengetahuan dan perilaku tentang
aktif di wilayah kerja Puskesmas II
kesehatan gigi dan mulut yang baik.
Denpasar Utara sebesar 0,9 yang
2. Diharapkan pemegang program UKS
tergolong dalam kategori baik.
dan UKGS di Puskesmas melakukan
2 Rata-rata nilai kebersihan gigi dan
pembinaan lebih intensif ke sekolah-
mulut siswa pada SD dengan UKGS
sekolah
tidak aktif di wilayah kerja
3. Dinas Kesehatan Kota Denpasar dan
Puskesmas II Denpasar Utara sebesar
Dinas Pendidikan dan Olah Raga
1,8 yang tergolong dalam kategori
Hendaknya lebih meningkatkan
sedang.
koordinasi lintas sektor dalam hal
3 Rata-rata nilai DMF-T siswa pada
program UKS dan UKGS
SD dengan UKGS aktif di wilayah
kerja Puskesmas II Denpasar Utara
DAFTAR RUJUKAN
sebesar 0,3 yang tergolong dalam
Al-Darwish, Ansari, WE dan Bener, A.
kategori rendah. 2014. Prevalence of dental caries
4 Rata-rata nilai DMF-T siswa pada among 12-14 year old children in
Qatar. The Saudi Dental Journal,
SD dengan UKGS tidak aktif di 26 : 115 125.
wilayah kerja Puskesmas II Denpasar
Astriliana, F. 2011. Perbedaan Indeks
Utara sebesar 1,1. Oral Hygiene Pada Anak Usia
5 Ada perbedaan yang bermakna pada Sekolah Dasar Dengan Dan
Tanpa Program Usaha Kesehatan
nilai rata-rata kebersihan gigi dan Gigi Sekolah Wilayah Puskesmas
mulut pada siswa SD dengan UKGS
Chemiawan, dkk. 2004. Perbedaan
aktif dengan SD UKGS yang tidak Prevalensi Karies Pada Anak SD
aktif di wilayah kerja Puskesmas II Dengan Program UKGS dan
Tanpa UKGS. Lembaga
Denpasar Utara
Nyoman, Perbedaan Derajat Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Siswa Sd Dengan Program Tidak 136
Aktif Di UKGS Aktif Dan Wilayah Kerja Puskesmas Denpasar Utara IITahun 2015
136