Вы находитесь на странице: 1из 14

PENERAPAN KONSEP SMART BUILDING PADA GEREJA

Oleh:
Nama : Rasyid Abdirrahman (22241/XII GB2)

SMK N 1 DENPASAR
GAMBAR BANGUNAN
DENPASAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala rahmat dan restu-Nya sehingga
penyusunan makalah dengan judul Penerapan Konsep Smart Building pada
Bangunan Peribadatan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Makalah ini disusun berdasarkan hasil kegiatan belajar dan survey


lapangan. Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat pengerjaan makalah,
penulis menyadari masih banyak masalah dan kendala yang penulis hadapi. Ini
semua penulis sadari semua dalam proses belajar. Sehingga pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Tuhan Yang Maha Kuasa
2. Bapak I Ketut Suparsa, ST, MT selaku bapak kepala sekolah SMK N 1
Denpasar
3. Bapak I Made Widarsa, S.Pd, selaku kepala program Gambar
Bangunan.
4. Bapak I Made Intaran, S. Pd, selaku guru pembimbing
5. Bapak I Gusti Ngurah Lanang Bagus Oka, ST, MT selaku guru
pembimbing
6. serta semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, karena penulis hanya lah manusia biasa yang tak luput dari
kesalahan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya dan
memohon kritik dan saran dari para pembaca. Kami juga berharap makalah ini
kedepannya dapat berguna bagi para pembaca.

Denpasar, 30 Oktober 2014

Rasyid Abdirrahman

i
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3 Tujuan ............................................................................................... 2

1.4 Manfaat ............................................................................................. 3

1.5 Ruang Lingkup .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 4

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................... 4

2.2 Konsep Rancangan Smart Building .................................................. 4

2.2.1 Perencanaan sistem pencahayaan (lighting) ................................ 4

2.2.1.1 Pencahayaan Alami .............................................................. 4

2.2.1.2 Pencahayaan Buatan ............................................................ 5

2.2.2 Perencanaan Sirkulasi Udara ....................................................... 5

2.2.3 Perencanaan Sistem Pembuangan Limbah Air ............................ 6

2.2.3.1 Pengaturan Pemipaan Saluran Pembuangan Limbah .......... 7

2.2.3.2 Membuat Penampungan Air Hujan ..................................... 8

2.3 Desain Arsitektur Bangunan Peribadatan ......................................... 8

ii
BAB III PENUTUP ................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan ....................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pencahayaan Alami ........................................................... 5

Gambar 2.2 Pencahayaan Buatan .......................................................... 5

Gambar 2.3 Sirkulasi Udara Cerobong/Stack Effect ............................. 6

Gambar 2.4 Sirkulasi Udara Silang/Cross Ventilation .......................... 6

Gambar 2.5 Penampungan Septic Tank ................................................. 7

Gambar 2.6 Penampungan Air Hujan dari Talang Horizontal .............. 7

Gambar 2.7 Pemanfaatan Vegetasi Sebagai Barrier.............................. 8

Gambar 2.8 Contoh bangunan peribadatan dengan konsep

budaya Bali ....................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gaya hidup masa kini menuntut desain arsitektur, dan mekanikal yang
terpadu dan tersistem agar dapat memberikan gerak/mobilitas serta
kemudahan kontrol juga dari akses dari arah manapun dan waktu kapanpun.
Dalam memenuhi/memfasilitasi kepentingan umum bangunan harus di desain
sedemikian mungkin agar memberikan kemudahan bagi pemakainya. Didasari
dengan teknologi terbarukan, berbagai elemen dalam bangunan mulai dari
cahaya lampu (lighting), pendingin (AC), keamanan pada pintu jendela
(security) dan komunikasi yang mudah hingga peralatan audio video (sound
system) saling terhubung dan terkoordinasi di dalam satu sistem otomatisasi
yang disebut Smart Building.

Pembangunan Fasilitas umum di perkotaan sangat pesat belakangan ini,


salah satunya pembangunan tempat peribadatan. Tetapi pesatnya
pembangunan tersebut tidak diimbangin dengan konsep desain ramah
lingkungan. Seperti pemborosan energi dalam pemakainnya yang berlebihan,
pembuangan limbah yang tidak terarah dan permasalahan lainnya. Hal
tersebut tentu akan menambah parahnya kerusakan lingkungan, yang pada
akhirnya muncul berbagai permasalahan yang serius pada lingkungan. Maka
dari itu dalam membangun suatu gedung peribadatan harus memperhatikan
aspek aspek bangunan ramah lingkungan. Seperti, efisien dalam
menggunakan energi (listrik, dan sumber daya lainnya), pengurangan limbah,
polusi dan degradasi lingkungan serta kesehatan pemakai tempat ibadah yaitu
manusia itu sendiri.

Budaya merupakan suatu peninggalan dari nenek moyang kita dan


merupakan sesuatu yang akan menunjukan identitas dari suatu daerah. Seiring
dengan perkembangan zaman, banyak budaya-budaya yang mulai
ditinggalkan. Perkembangan arsitektur bangunan sudah mengacu pada
bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur modern, seperti bangunan

1
minimalis, dll. Oleh karena itu perlu kita lestarikan dan kita jaga agar martabat
kita juga terangkat.

Indonesia negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466


pulau, luas daratan Indonesia 1.922.570 km dan luas perairannya
3.257.483 km merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati dan
lingkungannya yang asri. Populasi rakyat Indonesia sekitar 260 juta jiwa, yang
terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama memiliki berbagai
bangunan peribadatan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Permasalahan lingkungan yang semakin komplek mengharuskan desain
bangunan peribadatan berkonsep lingkungan.

Maka dari itu makalah ini disusun untuk memberikan Alternatif Desain
rumah peribadatan yang ramah lingkungan, Smart building, berwawasan
Nusantara dan dapat direalisasikan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat disusun rumusan masalah


penulisan makalah ini, meliputi:

1. Bagaimana cara mewujudkan bangunan peribadahan yang


menerapkan konsep smart building.
2. Bagaimana cara mewujudkan bangunan peribadatan berwawasan
nusantara.
3. Bagaimana cara menjelaskan keunggulan bangunan peribadahan
yang menggunakan konsep smart building.
4. Bagaimana cara untuk menciptakan ruang pencahayaan, tata udara
dan sistem pembuangan limbah air yang baik dan bersih dalam
bangunan peribadahan.

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dapat disusun tujuan penulisan


makalah ini, meliputi:

2
1. Untuk mewujudkan bangunan peribadahan yang menerapkan
konsep smart building.
2. Untuk mewujudkan bangunan peribadatan berwawasan nusantara.
3. Untuk dapat menjelaskan keunggulan bangunan peribadahan yang
menggunakan konsep smart building.
4. Untuk menciptakan ruang pencahayaan, tata udara dan system
pembuangan limbah air yang baik dan bersih dalam bangunan
peribadahan.

1.4 Manfaat

1. Agar siswa/pembaca dapat mengetahui penerapan konsep smart


building pada gereja
2. Meningkatkan kompetensi siswa dalam pembuatan makalah
3. Untuk mendapatkan nilai tugas

1.5 Ruang Lingkup

Agar materi dalam penulisan ini menjadi jelas dan mempunyai arah yang
pas, maka saya membatasi permasalahan dalam makalah ini. Materi yang saya
gunakan adalah penerapan konsep Smart Building pada gereja.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Smart Building adalah suatu usaha untuk mewujudkan bangunan hemat


energi yang menggunakan teknologi energi terbarukan. Bangunan yang
smart dan futuristik menjadi pilihan untuk menjawab tantangan ini. Konsep
desain ini adalah pemanfaatan energi alam, energi buatan, maupun energi
terbarukan untuk utilitas bangunan tinggi dan kompleks. Dengan menitik
beratkan bagaimana energi digunakan untuk melangsungkan kegiatan-
kegiatan dalam bangunan meliputi HVAC ( Heating, Ventilation, Air
Condition), yang pada prinsipnya bagaimana konsumsi energi dalam
bangunan tersebut dapat dikurangi.

2.2 Konsep rancangan smart building.

Dengan menyusun rancangan bangunan peribadatan yang menggunakan


konsep smart building, maka kita harus memperhatikan:

2.2.1 Perencanaan system pencahayaan ( lighting )

Pencahayaan merupakan penataan peralatan cahaya, dalam hal ini


alat untuk menerangi objek untuk dapat dilihat oleh pengliatan secara
langsung. Pencahayaan dapat di bagi menjadi 2 yaitu:

2.2.1.1 Pencahayaan alami

Pencahayaan alami merupakan pencahayaan yang dibantu


dengan bantuan sinar matahari secara langsung.

4
Gambar 2.1 Pencahayaan alami

2.2.1.2 Pencahayaan buatan

Pencahayaan buatan berupa lampu LED yang hanya


digunakan pada malam hari atau keadaan terang langit pada siang
hari dianggap kurang memadai. Sumber pencahayaan buatan
berasal dari solar panel yang dipasang di atap bangunan. Panas
yang didapat pada siang hari dapat disimpan dan digunakan untuk
pencahayaan pada malam hari. . Dalam aplikasinya solar cell lebih
sering digunakan sebagai pembangkit listrik DC tenaga surya
(matahari)

Gambar 2.2 Pencahayaan buatan

2.2.2 Perencanaan Sirkulasi Udara

5
Penggunaan ventilasi alami merupakan salah satu hal yang perlu
dalam desain bangunan, lebih-lebih jika menginginkan penggunaan hemat
energi.
Dalam ventilasi alami ada beberapa macam/ jenis, diantaranya
ventilasi gaya thermal/ cerobong/ Stack Effect dan gaya angin/ silang/
cross ventilation. Ke dua macam tersebut prinsipnya berbeda, untuk
ventilasi gaya thermal/ cerobong aliran udara bergerak vertikal dari bawah
ke atas atau sebaliknya karena perbedaan suhu, sedangkan ventilasi gaya
angin/ silang aliran udara bergerak secara horizontal melalui lubang-
lubang yang tersedia

Gambar 2.3 Sirkulasi udara cerobong/ Stack Effect

Gambar 2.4 Sirkulasi udara silang/ cross ventilation

2.2.3 Perencanaan system pembuangan limbah air.

6
2.2.3.1 Pengaturan Pemipaan Saluran Pembuangan Limbah
Sistem pemipaan menurut cara pengaliran airnya, adalah cara
untuk mengalirkan air buangan ke tempat penampungan air. Tempat
penampungan air ada 2 yaitu penampungan air sisa buang kamar mandi
dan penampungan air hujan.

Gambar 2.5 Penampungan septic tank

2.2.3.2 Membuat Penampungan Air Hujan.


Air hujan adalah air dari awan yang jatuh dipermukaan tanah. Air
tersebut dialirkan kesaluran-saluran tertentu. Air hujan yang jatuh pada
rumah tinggal atau komplek perummahan disalurkan melalui talang-
talang-talang vertical dengan deameter 3 (minimal) yang diteruskan ke
saluran-saluran horizontal dengan kemiringan 0,5-1% dengan jarak
terpendek menuju ke saluran terbuka lingkungan.

Gambar 2.6 Penampungan air hujan dari talang horizontal

7
2.2.4 Pemanfaatan Vegetasi
Pemanfaatan vegetasi tidak hanya sebagai pengurang polusi tetapi dapat
juga sebagai barrier bangunan. Dimana saat angin atau hujan yang kencang
datang, bangunan tidak akan langsung terkena karena ada vegetasi vegetasi yang
menahannya. Vegetasi juga dapat dimanfaatkan sebagai alat kedap suara

.
Gambar 2.7 Pemanfaatan vegetasi sebagai barrier
2.3 Desain arsiterktur bangunan peribadatan
Dalam mendesain bangunan peribadahan. Kami harus tetap mendasari
bangunan tersebut agar tetap berwawasan nusantara. Bangunan peribadatan yang
akan kami desain mengambil budaya bali. Artinya interior dan exterior dari
bangunan ini menggunakan ukiran - ukiran Bali pada umumnya dan tidak
melupakan unsur unsur religius itu sendiri.

Gambar 2.8 Contoh bangunan peribadatan dengan konsep budaya Bali.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Smart building adalah suatu usaha untuk mewujudkan bangunan hemat
energi yang menitik beratkan pada pemanfaatan energi alam, energi buatan,
maupun energi terbarukan untuk utilitas bangunan tinggi dan kompleks.
Rancangan bangunan dengan konsep smart building harus memperhatikan
efisiensi energi, kenyamanan pengguna, pengaruh pada lingkungan, dan HVAC
(Heating, Ventilation, Air Condition). Arsitektur berwawasan Nusantara akan
menambah nilai estetik dari bangunan smart building itu sendiri.

3.2 Saran
Pembangunan bangunan peribadatan dewasa ini sangat pesat mengikuti
pesatnya laju pertumbuhan manusia. Tetapi, pembangunan tersebut tanpa diikuti
akan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Oleh karena itu saya sebagai penulis
menyarankan pembangunan rumah peribadatan yang ramah lingkungan. Yakni
dengan menerapkan konsep bangunan smart building pada bangunan peribadatan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Sinopoli, Jim. (2013). Defining a Smart Building. [Online]. Tersedia:


http://efficiencylaunchpad.com/jim-sinopoli-smart-buildings-different-green-
buildings/ [25 Agustus 2014]

Anonim. (2009). Pencahayaan Rumah Sehat dan Hemat [Online]. Tersedia:


http://www.hdesignideas.com/2009/11/pencahayaan-rumah-sehat-dan-hemat.html
[28 Agustus 2014]

Hanum, Meivirina dan Chairul Murod. (2011). Efisiensi Energi Pada Smart
Building untuk Arsitektur Masa Depan. Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya. Palembang

Hasna Devy.R, Ranis. (2014). Herbal dan Organik Cottages di Ubud Gianyar.
Jurusan Arsitektur Reguler, Fakultas Teknik Universitas Udayana. Denpasar

Anonim (2012). Menggunakan Cahaya Alami untuk Menambah Kenyamanan


Rumah Tinggal [Online]. Tersedia:
http://www.hdesignideas.com/2012/06/menggunakan-cahaya-alami-untuk-
menambah.html [28 Agustus 2014]

Artikel non-personal. 25 Agustus 2014. Indonesia. Wikipedia Bahasa Indonesia.


http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. [28 Agustus 2014]

iv

Вам также может понравиться