Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
id
Skripsi
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Disusun oleh:
I1309015
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah,
penentuan tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi dan
sistematika penulisan. Keseluruhan pokok bahasan dalam bab ini diharapkan
memberikan gambaran umum tentang penelitian ini dan perlunya penelitian ini
dilakukan.
I-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1.6 Asumsi
Asumsi yang digunakan dalam penelitian yaitu tidak ada perubahan tekanan
penghampaan selama proses penghampaan plastik kemasan berlangsung.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi, dan
sistematika penulisan.
I-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pembuatan rancangan suatu alat diperlukan data-data yang
dibutuhkan yang mudah dimengerti dengan maksud untuk menerangkan hasil
produk ini agar menjadi sesuatu yang mudah diterima oleh orang lain. Data yang
ada berupa hasil percobaan, observasi, konsultasi dan lain-lain. Dalam hal ini
dijelaskan beberapa data pendukung yang telah dicantumkan untuk meyakinkan
masyarakat umum agar dapat diterima.
2.1 Pengemasan
Kemasan adalah ilmu, seni dan teknologi yang menutupi atau melindungi
produk untuk distribusi, penyimpanan, penjualan dan penggunaannya. Kemasan
juga mengacu pada proses desain, evaluasi dan produksi paket. Kemasan dapat
digambarkan sebagai sistem yang terkondisi menyiapkan barang untuk
transportasi, pergudangan, logistik, penjualan, dan akhirnya sampai digunakan.
Fungsi dari pengmasan adalah untuk mengatur interaksi antara bahan yang akan
dikemas dengan lingkungan sekitar (Calver, 2004).
Pengemasan makanan, dalam hal ini membutuhkan perlindungan terhadap
dunia luar agar bahan yang ada di dalamnya tidak terkontaminasi oleh luar. Hal
ini juga untuk menjaga agar susunan nutrisi maupun zat yang terkandung di
dalamnya tidak keluar maupun sebaliknya, zat dari luar tidak dapat
mengkontaminasi bagian dalamnya (Taufik, 2009).
Tujuan dari pengemasan tersebut antara lain :
- Membuat umur simpan bahan pangan menjadi lebih panjang.
- Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.
- Mencegah rusaknya nutrisi atau gizi bahan pangan.
- Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.
- Memudahkan distribusi atau pengangkutan bahan pangan.
- Mendukung perkembangan makanan siap saji.
- Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan.
Pengemasan bahan pangan harus memenuhi beberapa kondisi atau aspek
untuk dapat mencapai tujuan pengemasan, yaitu bahan pengemasnya harus
commit to user
memenuhi persyaratan tertentu (contoh : tahan panas, kedap udara, tahan air, dan
II - 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
lain-lain). Metode atau teknik pengemasan harus tepat, hal ini mengacu pada
produk yang akan dikemas. Beberapa contoh teknik pengemasan adalah dengan
digulung, dilipat, dibalut / dibungkus, dan dianyam. Pola distribusi dan
penyimpanan produk hasil pengemasan harus baik (Rosiana, 2011).
Interaksi bahan pangan atau makanan dengan lingkungan dapat
menimbulkan dampak yang merugikan bagi bahan pangan tersebut, antara lain :
a. Interaksi masa :
- Kontaminasi mikroba, (jamur, bakteri, dan lain-lain).
- Kontaminasi serangga.
- Penambahan air atau menguapnya air.
- Benturan atau gesekan.
b. Interaksi cahaya : oksidasi terhadap lemak, protein, vitamin, dan lain-lain.
c. Interaksi panas :
- Terjadi gosong atau perubahan warna.
- Rusaknya nutrisi
Bahan pengemas memiliki persyaratan yang harus dipenuhi untuk mancapai
tujuan pengemasan, antara lain :
a. Memiliki permeabilitas (kemampuan melewatkan) udara yang sesuai dengan
jenis bahan pangan yang akan dikemas.
b. Harus bersifat tidak beracun dan inert (tidak bereaksi dengan bahan pangan)
c. Harus kedap air.
d. Tahan panas.
e. Mudah dikerjakan secara masinal dan harganya relatif murah.
Jenis-jenis bahan pengemas :
1. Untuk wadah utama (pengemas yang berhubungan langsung dengan bahan
pangan) :
a. Kaleng / logam
b. Botol / Gelas
c. Plastik
d. Kertas
e. Kain
commitdan
f. Kulit, daun, gerabah, bambu, to user
lain-lain.
II - 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Untuk wadah luar (pelindung wadah utama selama distribusi, penjualan, atau
penyimnanan :
a. Kayu
b. Karton / kardus
II - 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yaitu dengan memberi zat pengawet, sedangkan fisika karena dikalengi dalam
ruang hampa udara.
4. Pengeringan
Mikroorganisme menyukai tempat yang lembab atau basah mengandung
air. Jadi teknik pengeringan membuat makanan menjadi kering dengan kadar
air serendah mungkin dengan cara dijemur, dioven, dipanaskan, dan
sebagainya. Semakin banyak kadar air pada makanan, maka akan menjadi
mudah proses pembusukan makanan.
5. Penghampaan
Penghampaan dilakukan dengan menghilangkan udara yang ada di dalam
kemasan. Penghilangan udara akan mengeluarkan semua oksigen sehingga
mencegah berlangsungnya reaksi kimiawi dan enzimatis yang dipicu oleh
oksigen, juga menghambat pertumbuhan mikroorganisme aerobik.
6. Pemanisan
Pemanisan makanan yaitu dengan menaruh atau meletakkan makanan
pada medium yang mengandung gula dengan kadar konsentrasi sebesar 40%
untuk menurunkan kadar mikroorganisme. Jika dicelup pada konsenstrasi 70%
maka dapat mencegah kerusakan makanan. Contoh makanan yang dimaniskan
adalah seperti manisan buah, susu, jeli, agar-agar, dan lain sebagainya.
7. Pengasinan
Cara yang terakhir ini dengan menggunakan bahan NaCl atau yang kita
kenal sebagai garam dapur untuk mengawetkan makanan. Tehnik ini disebut
juga dengan sebutan penggaraman. Garam dapur memiliki sifat yang
menghambat perkembangan dan pertumbuhan mikroorganisme perusak atau
pembusuk makanan. Contohnya seperti ikan asin yang merupakan paduan
antara pengasinan dengan pengeringan.
2.3 Vakum
II - 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(<10-7 pa). Untuk mengukur kadar vakum suatu ruangan dibutuhkan suatu alat
yang dapat membandingkan tekanan dalam ruang tersebut, salah satunya adalah
preesure gauge.
Gambar commit
2.2 Caratokerja
userpompa vakum
II - 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II - 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II - 7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
arus. Di pasaran ada jenis nikelin gepeng, bulat dan kembang yang dapat dipilih
sesuai kebutuhan. Ukurannya pun juga bermacam-macam.
II - 8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II - 9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
Gambar 2.12 to user
Pembudidayaan jamur tiram
II - 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Masa panen jamur tiram termasuk singkat, yaitu sekitar 40 hari setelah
pembibitan dengan frekuensi panen yang dilakukan setiap hari, karena
pertumbuhan masing-masing tanaman yang bervariatif. Pemanenan jamur bisa
dilakukan antara 4-8 kali dan jumlah jamur yang dipanen per musim. Setelah
melewati masa panen, sisa pembibitan harus dibuang dan menggantinya dengan
bibit baru. Jamur tiram yang sudah dipanen harus segera dipasarkan karena dalam
waktu kurang dari 24 jam akan berubah warna dan selanjutnya membusuk.
Perhitungan rangka dilakukan pada titik kritis yang ada yaitu titik dimana
sebagai penobang beban gaya yang terjadi. Perhitungan titik kritis dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan 2.1.
MA = - lA x F1 + l . RB .... (2.1)
Keterangan :
MA = momen di titik A (N)
lA = panjang lengan A (mm)
F1 = gaya 1 (N) commit to user
RB = gaya tumpu di titik B (N)
II - 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Fmaks = m x g ...(2.2)
Keterangan :
Fmaks = gaya total beban (N)
m = massa beban (Kg)
g = percepatan gravitasi (9,8m/s2)
II - 12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterlibatan konsumen inilah yang menjadi tujuan utama dari metode QFD.
Metode khusus ini menjadikan para pelanggan sebagai bagian dari siklus
pengembangan produk suatu perusahaan.
QFD adalah suatu proses dimana kebutuhan, keinginan dan nilai-nilai
konsumen diterjemahkan ke dalam ketentuan-ketentuan teknis. QFD pertama kali
dikembangkan di perusahaan Jepang pada tahun 1970an. Salah seorang tokoh
penemu metode ini adalah Dr. Yoji Akao (Marsot, 2004). Kemudian metode ini
diadopsi oleh Toyota. Pada tahun 1986 konsep metode ini dibawa ke Amerika
Serikat oleh Ford Motor Company dan Xerox. Semenjak itu metode QFD
digunakan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang, Amerika Serikat dan Eropa
(Wasserman, 1993).
Berdasarkan definisinya QFD merupakan praktek untuk merancang suatu
proses sebagai tanggapan terhadap kebutuhan pelanggan atau Voice of Customer
(VOC). QFD menerjemahkan apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang
dihasilkan organisasi. Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan pada
proses pengembangan produk sedini mungkin. Filosofi yang mendasarinya adalah
bahwa pelanggan tidak akan puas dengan suatu produk meskipun suatu produk
yang telah dihasilkan dengan sempurna bila mana memang tidak menginginkan
atau membutuhkannya.QFD memungkinkan organisasi untuk memprioritaskan
kebutuhan pelanggan, menemukan tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
tersebut, dan memperbaiki proses hingga tercapai efektivitas maksimum. QFD
juga merupakan praktek menuju perbaikan proses yang dapat memungkinkan
organisasi untuk melampaui harapan pelanggannya (Marsot, 2004).
commit to user
II - 13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tahap awal dari metode QFD adalah menggali kebutuhan pelanggan. Poses
penggalian kebutuhan pelanggan meliputi pengumpulan data awal pelanggan,
menafsirkan data awal menjadi kebutuhan pelanggan, membuat uraian kebutuhan
pelanggan, menetapkan kepentingan setiap kebutuhan pelanggan.
Pada dasarnya langkah awal dari metode QFD adalah untuk mendapatkan
apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pengguna terhadap suatu produk atau
jasa Kebutuhan dan keinginan pengguna itulah yang disebut dengan voice of
customer. Menurut Ulrich and Eppinger (2001) tujuan dari identifikasi kebutuhan
pelanggan adalah meyakinkan bahwa produk telah difokuskan terhadap
kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan yang tersembunyi
dan tidak terucapkan (eksplisit), menjadi basis untuk menyusun spesifikasi
produk menjamin tidak ada kebutuhan pelanggan yang terlupakan.
commit to user
II - 14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II - 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II - 16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Struktur dasar quality function deployment ini meliputi konstruksi dari satu
atau lebih matriks yang kadangkala disebut dengan tabel-tabel kualitas. Bagian
pertama dari matriks-matriks tersebut adalah yang disebut house of quality
(HOQ), yang merupakan alat pokok yang digunakan di dalam quality function
deployment. House of quality adalah sebuah matriks yang menunjukkan hubungan
antara kebutuhan-kebutuhan pengguna dan sifat-sifat rekayasa teknik. Dengan
menggunakan alat ini, perusahaan akan mampu menyesuaikan kebutuhan para
pelanggan dengan desain dan kendala-kendala fabrikasi.
II - 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= (2.4)
DKepentingan i = derajat kepentingan responden ke-i
n = jumlah responden
b. Customer satisfaction performance
Merupakan persepsi pelanggan terhadap seberapa baik produk yang
ada saat ini dalam memuaskan pelanggan. Tingkat kepuasan diperoleh dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
= ........................(2.5)
DKepuasan i = derajat kepuasan responden ke-i
n = jumlah responden
c. Harapan Pengguna
Merupakan harapan pengguna terhadap produk yang akan dirancang
berdasarkan atribut yang telah dibangun. Tingkat harapan pengguna diperoleh
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
= (2.6)
d. GAP
Merupakan selisih nilai penilaian dengan harapan pengguna terhadap atribut
suatu produk. Rumus yang digunakan mencari besarnya inlay GAP adalah sebagai
berikut:
GAP = - ....(2.7)
II - 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Simbol Pengertian
P Pengaruh positif sangat kuat
+ Pengaruh positif kuat
Kosong Tidak ada pengaruh
- Pengaruh negatif kuat
x Pengaruh negatif sangat kuat
Sumber: Wasseman (1993)
commit to user
II - 19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II - 20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil wawancara yang berupa data mentah dicatat dan dirangkum yang
nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam merinci kebutuhan responden
terhadap alat pengemas vakum. Penentuan atribut ini dilakukan oleh peneliti
dengan mengacu pada data hasil wawancara.
III-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
- Positif sangat kuat berarti suatu keadaan dimana karakteristik teknis yang
satu akan sangat mendukung karakteristik teknis yang lain untuk memenuhi
kebutuhan pengguna.
- Positif kuat pengaruhnya tidak sebesar positif sangat kuat, namun tetap
saling mendukung guna pencapaian tujuan pengembangan.
- Tidak ada hubungan berarti antara karakteristik teknis yang satu dan yang
lain tidak saling berpengaruh atau tidak ada hubungan sama sekali dalam
pencapaian tujuan pengembangan.
- Negatif kuat berarti antar karakteristik teknis tersebut tidak saling
mendukung atau saling bertentangan. Misal adanya penambahan pada
karakteristik teknis tertentu akan mengakibatkan kekurangan pada
karakteristik teknis yang lain.
- Negatif sangat kuat berarti antar karakteristik teknis tidak saling mendukung
sama sekali. Pertentangan hubungan antara karakteristik teknis bersifat
mutlak atau sudah tidak dapat ditoleransi.
2. Menghitung skor (bobot dari tiap karakteristik teknis dan GAP)
HOQ juga menunjukkan bobot karakteristik teknis dan GAP atau selisih
tingkat penilaian pengguna dengan harapan pengguna. Penghitungan bobot ini
dapat dilakukan dengan menggunakan persamaan 2.7.
3. Pemilihan rancangan
Rancangan diprioritaskan pada karakteristik teknis yang memiliki bobot
tinggi dan nilai GAP yang paling negatif.
III-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
4. Control panel
5. Rangka
commit to user
III-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Pada bab ini akan disajikan pengumpulan dan pengolahan data. Data yang
dikumpulkan adalah data mengenai hasil wawancara dan observasi kepada
pengguna alat pengemas vakum yang diolah menjadi Voice of Customer.
Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan House of Quality,konsep perancangan,
perhitungan teknik, visualisasi rancangan, estimasi biaya perancangan alat
pengemas vakum. Tahapan-tahapan tersebut akan dijelaskan pada subbab berikut.
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keluhan yang mereka ungkapkan. Keinginan dan kebutuhan tersebut yaitu ukuran
alat yang kecil dan tidak memakan tempat, ukuran alat sesuai dengan produk yang
dikemas, ringan dan mudah dipindahkan, perbaikan pada sealer, perubahan sistem
pengoperasian yang sederhana.
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Contoh perhitungan:
1. Atribut ke 1 :
5 + 4 + 4 + + 5 + 4 + 5
= 4,0
10
2. Atribut ke 2:
5 + 4 + 3 + + 4 + 5 + 4
= 4,1
10
Dari hasil perhitungan dapat diketahui bahwa atribut yang memiliki tingkat
kepentingan paling tinggi adalah atribut keenam yaitu Penggunaan Heat seal
yang bagus dan rapat dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,2.
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Contoh perhitungan:
1. Atribut ke 1 :
3 + 2 + 3+ + 3 + 2 + 4
= 3,1
10
2. Atribut ke 2:
2 + 2 + 3 + + 3+ 2 + 1
= 2,4
10
commit to user
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Atribut ke 2:
5 + 4 + 4 + + 4+ 5 + 5
= 4,1
10
Dari hasil perhitungan secara keseluruhan dapat diketahui bahwa atribut
yang memiliki tingkat harapan paling tinggi adalah atribut kedua yaitu Harga
yang terjangkau dengan nilai tingkat harapan sebesar 4,1. Artinya responden
mengharapkan atribut tersebut lebih ditekankan pada perancangan alat pengemas
vakum.
commit to user
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5.0
4.0
3.0
2.0 Penilaian
Harapan
1.0
GAP
0.0
1 2 3 4 5 6
-1.0
-2.0
IV-8
Tabel 4.10 Karakteristik teknis
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.8 Beban kontruksi rangka
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
MA = -125 x F1 + 250 . RB
200 . F1 = 250 . RB
125x 49
RB =
250
= 24,5 N
Syarat setimbang RA + RB = F1
RA = F1 RB
= 49 24,5
RA = 24,5 N
MA = -125 x F1 + 250 x RB
= -125 x 49 + 250 x 24,5
= -6125 + 6125
=0
MF1 = RA x 200
= 24,5 x 200
= 49
MB =0
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1 2
3 4
5 7
6
Keterangan :
1. Meja untuk proses vakum
2. Seal Jaw Unit
3. Rangka
4. Pompa vakum
5. Pencekam plastik kemasan
6. Control Panel
7. Pipa vakum yang dimasukkan ke dalam plastik kemasan
commit to user
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Total
Harga
No Nama Part Material Satuan Unit Harga
per unit
(Rp)
1 Meja Vakum Kayu (400x250x10 mm) Lembar 117000 1 117000
2 Rangka L Profile 40x40x3 Meter 14000
L Profile 40x40x3 Meter 14000 2,84 80000
L Profile 40x40x3 Meter 14000
3 Engsel 1 Ms (31x26x23 mm) Kg 22000 1 3467
4 Engsel 2 Ms (16x11x10 mm) Kg 22000 1 22000
5 Cover Heater Ms Plate (240x18x15 mm) Kg 22000 1 22000
6 Stopper Ms Plate (251x6x6 mm) Kg 22000 1 22000
7 Clamp Ms Plate (50x20x2 mm) Kg 22000 2 44000
8 Pin / Pasak Ms commit to user Buah 10000 3 30000
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Total
Harga
No Nama Part Material Satuan Unit Harga
per unit
(Rp)
9 Karet Stopper Rubber (205x14x5 mm) Buah 25000 1 25000
10 Tombol Buah 20000 1 20000
11 Control Panel Acrilic Board Buah 20000 1 20000
12 MCB Buah 50000 1 50000
13 Switch Buah 10000 2 20000
14 Lampu Buah 10000 1 10000
15 Sekering Buah 5000 1 5000
16 Selang Selang angin (1000 mm) Meter 10000 1 10000
17 Pipa Pipa Stainless (5x30mm) Buah 15000 1 15000
18 Limit Switch Buah 50000 1 50000
19 Pressure Gauge Buah 50000 1 50000
Sealing Jaw
20
Unit Buah 225000 1 225000
21 Baut Buah 1000 15 15000
22 Vacuum Pump Buah 1200000 1 1200000
23 Cat Minyak Kg 50000 1 50000
24 Tinner Kg 40000 0.5 20000
TOTAL (A) 2144000
commit to user
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
9
10 6 18 3
1
8
5
20
4
13
17
14
11
15
12 16
19
22
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan :
Mill = Milling
Cut = Cutting
Weld = Welding
Drill = Drilling
BW = Bench Work
commit to user
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas tentang analisis dari hasil penelitian dan output yang
didapatkan. Analisis yang akan dibahas adalah bab ini adalah analisis house
of quality, GAP, karakteristik teknis, hasil usulan rancangan dan analisis biaya
perancangan Alat pengemas vakum. Analisis dan interpretasi hasil dalam
penelitian ini diuraikan pada sub bab berikut.
Pembuatan HOQ pada usulan rancangan alat pengemas vakum ini dilakukan
sampai pada tahap pembobotan karakteristik teknis saja. Metode QFD digunakan
untuk mendapatkan suara konsumen atau pengguna dan karakteristik teknis untuk
menyikapi suara konsumen tersebut. Responden yang diambil dalam penelitian ini
berjumlah sepuluh orang, mengingat pengguna alat pengemas vakum yang ada
sedikit. Dengan jumlah responden tersebut, sudah memenuhi syarat minimal
responden yang diambil yaitu sepuluh responden.
Dengan pengolahan data metode QFD sampai pada pembobotan karateristik
teknis, informasi tentang kebutuhan responden dan respon teknis yang akan
dilakukan pengembang produk sudah dapat terpenuhi. Dengan kata lain data yang
akan diambil dari metode QFD dirasa sudah cukup. Maka dari itu pemakaian
metode QFD dilakukan sampai pada tahap pembobotan karakteristik teknis saja.
Setelah diperoleh suara konsumen yang kemudian diteruskan dengan pembuatan
karakteristik teknis, dibuat diagam HOQ yang berisi tentang what and how. What
berisi suara-suara konsumen (VOC) yang kemudian dijawab atau dihubungkan
dengan How yang berisikan karakteristik teknis. Dilakukan pembobotan untuk
mengetahui hubungan antar what and how-nya. Selain itu, terdapat hubungan
antar karakteristik teknis yang menjelaskan hubungan sedang, kuat dan lemah.
Penelitian dengan cara ini pernah dilakukan oleh Indah (2006) dan Hastanti
(2011), dimana pada saat pembuatan HOQ hanya sampai pada tahap karakteristik
teknis, karena suara dan respon teknis dari responden sudah dapat terpenuhi.
commit to user
V-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
5.2 GAP
GAP
0.0
-0.2 Ukuran alat Harga yang Tekanan Alat pengemas Alat ringan dan Penggunaan
-0.4 disesuaikan terjangkau penghampaan diganti dengan mudah Heat seal yang
dengan produk disesuaikan sistem manual dipindahkan bagus dan
-0.6 yang dikemas dengan produk yang rapat
-0.8 yang dikemas sederhana
-1.0
-1.2
-1.4
-1.6
-1.8
Gambar 5.1 Diagram GAP
Dari keenam atribut yang ada, yang memiliki nilai GAP terkecil adalah
adalah atribut tekanan penghampaan disesuaikan dengan produk yang dikemas
dengan nilai -0,1. Atribut yang memiliki nilai terkecil dapat diartikan bahwa
atribut tersebut sudah terpenuhi pada alat pengemas vakum yang ada pada saat ini.
Kemudian atribut yang memiliki nilai tertinggi adalah atribut harga yang
terjangkau dengan nilai GAP sebesar -1,7. Dengan demikian dapat diartikan
bahwa atribut tersebut belum dapat dipenuhi pada alat pengemas vakum yang ada
saat ini. Rata-rata nilai GAP sebesar -0,58. Semakin besar nilai GAP suatu atribut
berarti atribut tersebut semakin belum dapat terpenuhi oleh produk yang ada saat
ini.
Dikarenakan keterbatasan waktu dan kepentingan responden, dalam setiap
penyebaran kuesioner berbeda-beda jumlah respondennya, akan tetapi
berdasarkan Ulrich dan Eppinger (2001) dimana jumlah minimal data dapat
dikatakan valid adalah berdasarkan pendapat minimal 10 orang dan maksimal 50
orang, sehingga dalam pengambilan data melalui kuesioner dianggap valid.
commit to user
V-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit
dapat diartikan bahwa karakteristik to user
teknis yang memiliki nilai bobot tertinggi
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
commit to user
VI-1