Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Besi murni pada suhu dibawah 910C mempunyai struktur kristal Body
Centered Cubic (BCC). Besi BCC dapat melarutkan karbon dalam jumlah sangat
rendah, yaitu sekitar 0,02 % maksimum pada suhu 723C. Larutan pada
intensitas dari karbon didalam besi ini disebut juga besi alpha () atau fasa ferit.
Pada suhu diantara 910C sampai 1.390C, atom-atom besi menyusun diri menjadi
bentuk kristal Face Centred Cubic (FCC) yang juga disebut besi gamma () atau
fasa austenit. Besi gamma ini dapat melarutkan karbon dalam jumlah besar yaitu
sekitar 2,06 % maksimum pada suhu sekitar 1.147C. Penambahan karbon ke dalam
besi FCC ditransformasikan kedalam struktur BCC dari 910C menjadi 723C pada
kadar karbon sekitar 0,8 %. Diantara temperatur 1.390C dan suhu cair 1.534C,
besi gamma berubah menjadi susunan BCC yang disebut besi delta ().
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan didalam diagram Fe Fe3C yaitu,
perubahan fasa ferit atau besi alpha (), austenit atau besi gamma (), sementit atau
karbida besi, perlit dan sementit akan diuraikan dibawah ini :
1. Ferrite atau besi alpha ()
Merupakan modifikasi struktur besi murni pada suhu ruang, dimana ferit
menjadi lunak dan ulet karena ferit memiliki struktur BCC, maka ruang antara atom-
atomnya adalah kecil dan padat sehingga atom karbon yang dapat tertampung hanya
sedikit sekali.
Kekuatan tarik (tensile sterngth) akan meningkat. Hal ini disebabkan karena pada
pengujian tarik beban yang bekerja adalah secara aksial yang berlawanan dengan
arah dari tegangan dalam, sehingga dengan naiknya kekerasan akan meningkatkan
kekuatan tarik dari suatu material.
Hardening
Hardening adalah perlakuan panas terhadap baja dengan sasaran
meningkatkan kekerasan alami baja. Perlakuan panas menuntut pemanasan benda
kerja menuju suhu pengerasan didaerah atau di atas daerah kritis dan pendinginan
berikutnya secara cepat dengan kecepatan pendinginan kritis. Akibat penyejukan
dingin dari daerah suhu pengerasan ini dicapailah suatu keadaan paksa bagi struktur
baja yang membentuk kekerasan. Oleh karena itu maka proses pengerasan ini di
sebut juga pengerasan kejut atau pencelupan langsung kekerasan yang tercapai pada
kecepatan pendinginan kritis (martensit) ini di iringi kerapuhan yang besar dan
tegangan pengejutan.
Pada setiap operasi perlakuan panas, laju pemanasan merupakan faktor yang
penting. Panas merambat dari luar ke dalam dengan kecepatan tertentu bila
pemanasan terlalu cepat, bagian luar akan jauh lebih panas dari bagian dalam oleh
karena itu kekerasan di bagian dalam benda akan lebih rendah dari pada di bagian
luar,dan ada nilai batas tertentu. Namun air garam atau air akan menurunkan suhu
permukaan dengan cepat, yang diikuti dengan penurunan suhu di dalam benda
tersebut sehingga di peroleh lapisan keras dengan ketebalan tertentu.
Quenching
Quenching adalah proses pendinginan setelah mengalami pemanasan. Media
quenching dapat berupa oli, air, air garam, dan lain-lain sesuai dengan material yang
diquenching. Dimana kondisi sangat mempengaruhi tingkat kekerasan. Pada
quenching proses yang paling cepat akan menghasilkan kekerasan tertinggi.
Jika suatu benda kerja diquench ke dalam medium quenching, lapisan cairan
disekeliling benda kerja akan segera terpanasi sehingga mencapai titik didihnya dan
berubah menjadi uap. Berikut adalah 3 tahap pendinginan :
Gambar 2.7 Diagram Tahap Pendinginan
3. Udara
Metode Rockwell
Dalam metode ini penetrator ditekan dalam benda uji. Harga kekerasan
didapat dari perbedaan kedalaman dari beban mayor dan minor. Beban minor adalah
beban pertama yang diberikan identer kepada specimen pada saat mencapai
permukaan specimen juga berfungsi sebagai landasan untuk beban mayor. Sedangkan
beban mayor adalah beban yang diberikan pada benda uji sampai mencapai
kedalaman tertentu pada specimen dari identer. Jadi nilai kekerasan didasarkan
pada kedalaman bekas penekanan.
Metode ini sangat cepat dan cocok untuk pengujian massal. Karena hasilnya
dapat secara langsung dibaca pada jarum penunjuk, maka metode ini sangat efektif
untuk pengetesan massal.
Uji kekerasan ini banyak digunakan disebabkan oleh sifat-sifatnya yang cepat
dalam pengerjaannya, mampu membedakan kekerasan pada baja yang diperkeras,
ukuran penekanan relative kecil, sehingga bagian yang mendapatkan perlakuan
panas dapat diuji kekerasannya tanpa menimbulkan kekerasan. Uji ini
menggunakan kedalaman lekukan pada beban yang konstan sebagai ukuran
kekerasan.
Mula-mula diberikan beban kecil sebesar 10 kgf untuk menempatkan benda
uji. Hal ini untuk memperkecil kecenderungan terjadinya penumbukan keatas atau
penurunan yang disebabkan oleh identer. Kemudian diberikan beban yang besar
sebagai beban utama , secara otomatis kedalaman bekas penekanan akan terekam
pada gauge penunjuk yang menyatakan angka kekerasannya.
Pengujian kekerasan Rockwell didasarkan pada kedalaman masuknya penekan
benda uji, makin keras benda yang akan diuji makin dangkal masuknya penekan
tersebut. Sebaliknya semakin dalam masuknya penekan tersebut berarti benda uji
makin lunak. Cara Rockwell disukai karena dapat dengan cepat mengetahui harga
kekerasan suatu material tanpa menghitung seperti cara brinell dan Vickers. Nilai
kekerasan dapat langsung dibaca setelah beban utama dihilangkan, dimana beban awal
masih menekan benda tersebut.
Uji kekerasan Rockwell mempunyai kemampuan ulang (reproduciable), namun
perlu diperhatikan :
Penekan dan landasan harus bersih dan terpasang dengan baik.
Permukaan yang diuji harus bersih, kering, halus, dan bebas dari pengotor.
Permukaan harus datar dan tegak lurus terhadap penekan.
Menguji permukaan silinder memberikan hasil pembacaan yang rendah.
Pengukuran pada permukaan silinder memerlukan koreksi dimana data-data
koreksinya secara teoritis dan empiris telah dipublikasikan.
Kecepatan pembebanan harus sama dengan waktu pemberian beban, baik untuk
pengujian pertama maupun selanjutnya.
Tebal benda uji harus sedemikian rupa sehingga tidak terjadi gembung
pada permukaan dibaliknya. Dianjurkan agar tebal benda uji minimal 10
kali kedalaman bekas penekanan. Pusat dari penekanan tidak boleh kurang
dari 2,5 kali garis tengah penekanan dari tiap sisi benda uji tersebut dan
dari segala macam penekan lainnya.
Tabel 2.1 Skala Kekerasan Rockwell
Skala Beban Mayor Tipe Identor Tipe material uji
(kg)
Kekurangan :
Skala kekerasan pengukuran yaitu kombinasi antara penetrator yang digunakan
dan beban penekanan yang diijinkan untuk setiap material berbeda-beda, sehingga
harus disesuaikan.
Dengan bekas tekanan yang kecil maka kekerasan rata-rata tidak dapat ditentukan
untuk bahan yang tidak homogeny.
Dengan pembesaran dalamnya bekas tekanan yang kecil terdapat kesalahan
pengukuran yang besar.