Вы находитесь на странице: 1из 3

Ketersediaan bahan bakar fosil dan sumber energi tidak terbarukan yang diperkirakan

berkurang dan habis. Hal tersebut Karena sumber daya alam yang terus menerus digunakan secara
berlebihan setiap tahunnya. Batu bara dan minyak bumi merupakan contoh sumber daya alam yang
dikonsumsi tanpa memerhatikan ketersediaan di alam. Hampir semua kendaraan yang ada saat ini
menggunakan bahan bakar tersebut. Hal tersebut melatar belakangi para peneliti mempelajari dan
mencoba memanfaatkan sumber daya alam terbarukan yang ketersediaannya tidak akan habis
sampai kapanpun. Salah satu sumber daya alam terbarukan yang sering kita temukan adalah
matahari.
Panas matahari setara dengan membakar satu miliar triliun ton batu bara per jam. Meskipun
hanya sebagian kecil dari panas yang sampai ke bumi, namun hal tersebut sangat cukup untuk
dirubah menjadi energi yang dapat dimanfaatkan manusia di seluruh dunia. Pada 30.000 SM
manusia mulai menyadari pentingnya matahari untuk kehidupan. Mereka memulai menanam
gandum untuk pertama kali. Mereka menyadari tanaman lebih baik saat ditanam di bawah sinar
matahari dari pada di tempat teduh oleh sebab itu mereka menyembah matahari sebagi Tuhan.
Hingga pada akhirnya ilmu agama dan pengetahuan berkembang pesat dan sampai pada saat ini.
Para ilmuan mulai mempertimbangkan energi yang dihaslikan oleh matahari untuk dimanfaatkan.
Energi matahari adalah energi yang dipancarkan oleh sinar matahari akibat reaksi fusi
nuklir. Energi ini hanya tersedia pada saat siang hari, tetapi hanya perlu sejumlah kecil dari energi
yang dipancarkan untuk dirubah menjadi energi yang dapat disimpan. Pemanfaatan energi
matahari memang belum maksimal, meskipun bahan yang digunakan untuk membuat solar panel
sangat melimpah di dunia, salah satunya silicon yang merupakan elemen paling melimpah kedua
di kerak bumi. Panel surya dapat diletakkan hamper di semua tempat, atap rumah atau di bangunan.
Penggunaan tenaga surya dapat menjadi kenyataan, namun perusahaan minyak, dan
perusahaan terkemuka di bidang nuklir lebih memilih tetap menggunakan energi nuklir Karena
menghasilkan keuntungan. Tenaga surya lebih murah Karena tidak perl mematikan energi
matahari Karena energinya tidak akan habis seperti minyak bumi dan bahan bakar fosil lainya.
Perusahaan minyak membeli perusahaan-perusahaan kecil untuk mengembangkan pembangkit
listrik tenaga surya untuk menjaga keberlangsungan perusahaannya. Perusahaan tersebut
memproduksi solar panel maupun jasa pemasangan pembangkit listrik tenaga surya yang dapat
langsung digunakan. Tidak tanggung-tanggung perusahan-perusahaan tersebut memberikan
pelayanan hingga ke lini rumah tangga.
Semakin tingginya teknologi dan kebutuhan listrik pada lini rumah tangga membuat
pengeluaran semakin meningkat. Oleh sebab itu para kepala rumah tangga berpikir untuk
meningkatkan efisiensi energi yang digunakan. Panel surya merupakan salah satu solusi yang
dapat digunakan di rumah tangga. Namun tak jarang orang-orang yang enggan mengeluarkan dana
yang tinggi untuk memasaang panel surya di rumah.
Pemanfaatan energi matahari sebagai tenaga pembangkit energi listrik bertumpu pada
sebuah elemen fotolistrik syang dapat mengibah energi cahaya ke energi listrik yang disebut sel
surya atau solar cell. Sel surya menghasilkan tegangan dan arus listrik yang sangat kecil oleh
sebab itu perlu dirangkai sehingga membentuk panel surya yang dapat menghasilkan enegri yang
lebih tinggi. Energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya adalah DC. Energi listrik yang dihasilkan
akan disimpan pada akumulator melalui sebuah alat yang di sebut solar charge controller.
Meskipun merupakan energi terbarukan, pembangkit listrik surya ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahan yang akan dihadapi oleh rumah tangga yang akan menggunakan pembangkit
tenaga surya ini adalah keterbatasan energi yang dapat disimpan oleh baterai. Sebuah aki kapasitas
200 Ah (ampere hour) dengan tegangan kerja 12 Vdc hanya menghasilkan daya sebesar 2,4 KWh
(kilo watt hour). Maka jika digunakan untuk menggerakkan pompa air rumah tangga yang berdaya
200 Watt hanya akan bertahan selama 12 jam. Itupun dengan asumsi efisiensi inverter 100%,
padahal faktanya efisiensinya kebanyakan tidak lebih dari 70%. Aki menjadi penghambat utama
karena kebutuhannya yang besar dan umur aki yang rata-rata hanya sampai 2 atau 3 tahun dengan
perawatan yang baik.
Kelemahan kedua adalah kemampuan panel surya dalam menghasilkan energi listrik.
Tingkat efisiensi konversi energi dari solar cell sangat kecil, maksimum hanya 20%. Untuk
menghasilkan energi listrik yang besar dibutuhkan panel surya yang banyak. Hal tersebut
mengakibatkan biaya dari pengadaan selsurya menjadi mahal namun hal tersebut berbanding lurus
dengan lama pemakaian panel surya yang cukup panjang, bias mencapai 20 tahun.
Penggunaan pembangkit listrik tenaga surya dalam skala rumah tangga jika dibandingkan
dengan pembangkit listrik negara cukup memadai untuk mengurangi konsumsi listrik. Untuk
peralatan kecil seperti kipas angina, lampu, dan televisi sudah dapat menggunakan energi matahari,
namun untuk peralatan dengan daya besar seperti pompa air, kulkas, dan mesin cuci masih harus
menggunakan pembangkit listrik dari pemerintah.

Вам также может понравиться