Вы находитесь на странице: 1из 10

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kenakalan di Indonesia yang dilakukan oleh remaja sudah melebehi

batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang sudah mengenal

rokok, narkoba, seks bebas dan terlibat tindakan kriminal lainnya.

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikatagorikan kedalam

perilaku menyimpang. Dalam perspektif perilaku penyimpang masalah

sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-

aturan sosial sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya

sistem sosial. Hampir setiap hari kasus kenakalan remaja selalu kita

temukan di media-media massa, dimana sering terjadi di kota-kota besar

seperti Jakarta, Surabaya dan Medan (Murtiyani, 2013).

Kondisi ini menjadi semakin rumit pada kondisi yang destruktif

dalam perspektif norma-norma dan susila, para ilmuwan, rohaniawan, para

pemuka masyarakat dan juga pemerintah telah berusaha secara lebih

maksimal dengan melakukan langkah-langkah nyata untuk mencegah dan

menanggulangi kenakalan remaja, termasuk juga meresosialisasi anak-anak

yang terlibat dalam kenakalan remaja. Walaupun telah berusaha secara

maxirnal dan intensif oleh pemerintah bersama masyarakat, namun begitu

tingkat keberhasilannya belumlah maksimal dan ternyata di kota-kota besar

sampai ke pelosok daerah tingkat kenakalan remaja dari tahun ke tahun

cenderung terus mengalami peningkatan (Murtyani, 2013).

1
2

Beberapa faktor yang mempengaruhi kenakalan pada remaja. Faktor

pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan

mempengaruhi persiapan mereka menjalankan pengasuhan. Ada beberapa

cara yang dapat dilakukan untuk menjadi peran pengasuhan antara lain,

mengamati segala sesuatu dengan beroientasi pada masalah anak, selalu

berupaya menyediakan waktu untuk anak-anak dan menilai perkembangan

fungsi keluarga dan kepercayaan anak. Orang tua yang sudah mempunyai

pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak akan lebih siap menjalankan

peran asuh, selain itu orang tua akan lebih mampu mengamati tanda-tanda

pertumbuhan dan perkembangan yang normal, faktor lingkungan,

lingkungan banyak mempengaruhi perkembangan anak, maka tidak

mustahil jika lingkungan juga ikut serta mewarnai pola-pola pengasuhan

yang memberikan orang tua terhadap anaknya, dan faktor budaya, sering

kali orang tua mengikuti cara-cara yang dilakukan oleh masyarakat dalam

mengasuh anak. Karena pola-pola tersebut dianggap berhasil dalam

mendidik anak kearah kematangan (Murtiyani, 2013).

Tahap mendidik anak ala Rasullullah Saw. : Mendidik anak di usia

0-6 tahun perlakukan anak dimana memperlakukan anak seperti raja karena

di usia ini merupakan usia emas atau golden age. Rasullullah sendiri

menganjurkan kepada kita untuk senantiasa berlemah lembut terhadap anak

kita yang masih berusia dari 0 hingga 6 tahun. Memanjakan, memberikan

kasih sayang, merawat dengan baik dan membangun kedekatan dengan anak

merupakan pola mendidik yang baik (Tambak, 2013).


3

Mendidk anak usia 7-14 tahun perintahkan anak-anakmu untuk

shalat saat mereka telah berusia 7 tahun, dan pukulah mereka jika

meninggalkan ketika mereka berusia 10 tahun, dan pisahkan tempat tidur

mereka (HR. Abu Dawud). Perkenalkan anak dengan tanggung jawab dan

kedisplinan pada usia ini. Kita bisa melatihnya dari memisahkan tempat

tidurnya dan mendirikan shalat 5 waktu (Tambak, 2013).

Mendidik anak usia 15-21 tahun Rasullullah menganjurkan

perlakukanlah anak seperti sahabat pada usia ini, karena anak pada usia ini

adalah dimana anak akan cenderung memberontak. Oleh karena itu

dibutuhkan pendekatan yang baik kepada anak. Fungsinya adalah agar kita

bisa meluruskan anak ketika anak berbuat kesalahan, karena kita dekat

dengan anak (Tambak, 2013).

Beberapa kenakalan pada remaja di Indonesia seperti seks bebas,

menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

(BKKBN) jumlah seks bebas dikalangan remaja usia 10-14 tahun mencapai

5,38%, sedangkan pada usia 14-19 seks bebas mencapai 51,8%, tak kurang

dari 1 juta remaja melakukan aborsi di setiap tahunnya (BKKBN 2014).

Narkoba di Indonesia, narkoba adalah salah satu kasus kejahatan

yang sangat susah untuk di musnahkan karena banyaknya gembong-

gembong narkoba yang ada, pada tahun 2016 Badan Narkotika Nasional

(BNN) memperkirakan jumlah pengguna narkoba di Indonesia mencapai 5,1

juta orang jumlah ini di perkirakan akan terus bertambah di tahun 2017.

Narkoba pun sudah semakin mengkhawatirkan karena BNN sudah

mensurvei di tahun 2015 angka kematian akibat penyalahgunaan narkoba


4

diperkirakan mencapai 104.000 orang yang berumur 14-18 tahun dan

263.000 orang yang berumur 64 tahun, mereka meninggal akibat mengalami

overdosis. Ini disebabkan adanya salah kaprah mengenai gaya hidup

masyarakat Indonesia khususnya kalangan remaja, dan tawuran pelajar

merupakan tindakan yang sangat meresahkan warga, dalam kasus tawuran

ini sebenarnya sebuah kasus yang dilakukan pelajar karena kurangnya

perhatian dari orang tua, sehingga menimbulkan dorongan dari setiap pelaku

tawuran ini untuk melampiaskan amarah yang dipendamnya dengan cara

tawuran. Kasus kekerasan pada anak di dunia pendidikan belakangan ini

makin marak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) di tahun 2015

mencatat sedikitnya 1.850 kasus kekerasan (bullying) yang terjadi, baik di

lingkungan sekolah maupun di luar sekolah dan kasuh tawuran terdapat 62

kasus pada bulan Januari September 2015 (KPAI, 2015).

Berdasarkan rekapitulasi data kasus yang ditangani Lembaga

Perlindungan Anak (LPA) Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2015

November 2016, di dapatkan data bahwa Anak Berhadapan dengan Hukum

(ABH) pelaku 80 kasus yang terdiri dari 40 pelaku curanmor, 15 pelaku

pencabulan/pemerkosaan/kekerasan, 15 pelaku penyalahan Narkotik dan 10

pelaku Lantas (LPA NTB 2016).

Tabel 1.1 Perilaku kekerasan pada remaja 14 18 tahun menurut POLDA


NTB tiga tahun terakhir 2014-2016.
NO. TAHUN JUMLAH KASUS
1 2014 148

2 2015 169

3 2016 251
5

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti

pada 10 siswa/siswi SMKN 5 Mataramn. Pada 10 orang ini ada yang

melakukan kenakalan sampai 2 atau 3 kenakalan, diantaranya 10 orang

perokok aktif, 9 orang pernah minum-minuman keras dan 1 orang ikut-

ikutan sama teman-temannya yang penting bisa nongkrong. 8 orang pernah

melakukan hubungan seks dengan status belum menikah dengan siswi di

dalam maupun luar sekolah bahkan ada yang sampai menyewa wanita

panggilan dan 2 orang lainnya masih takut pacarnya hamil ketika dia

melakukan hubungan seperti suami istri, semuanya pernah melakukan

tawuran dengan beberapa sekolah lainnya bahkan sama teman sekolah

sendiri dan hampir di tangkap polisi.

Table 1.2 Jumlah Siswa/Siswi SMKN 5 Mataram Tahun 2017


Kelas
NO. Jurusan Kelas I Kelas II Kelas III Total
L P L P L P L+P
1. Teknik Sepeda Motor 37 - 32 - 31 - 100
Desain Dan Produksi Kria
2. 1 43 3 28 7 23 105
Tekstil
3. Desain Komunikasi Visual 23 16 36 33 29 25 162
Desain Dan ProduksiKria
4. 19 - 8 9 1 1 38
Kulit
Desain dan Produksi Kria
5. 1 - 2 - 4 - 7
Keramik
Desain dan produsi kria
6. 25 - 22 2 7 - 56
logam
Desain dan Produksi kria
7. 19 - 19 - 12 - 50
kayu
8. Seni Musik non Klasik 4 2 7 2 4 - 19
TOTAL 537
6

Berdasarkan data di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tersebut judul Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan

Kenakalan Remaja Pada Siswa/Siswi Di SMKN 5 Mataram tahun 2017.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah dan pembatasan

masalah maka dalam penelitian ini adalah banyaknya siswa/siswi yang

melakukan kenakalan remaja seperti seks bebas, narkoba, tawuran dan lain-

lain, adapun permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah

apakah ada hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja pada

siswa/siswi di SMKN 5 Mataram tahun 2017?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan remaja

pada siswa/siswi di SMKN 5 Mataram tahun 2017.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pola asuh orang tua siswa/siswi di SMKN 5

Mataram tahun 2017.

2. Mengidentifikasi kenakalan remaja pada siswa/siswi di SMKN 5

Mataram tahun 2017.

3. Menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan kenakalan

remaja pada siswa/siswi di SMKN 5 Mataram tahun 2017.


7

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Perkembangan ilmu keperawatan

Memberikan kontribusi dalam pengembangan asuhan keperawatan

terkait dengan pediatric nursing khususnya pada remaja dalam

konteks hubungan kenakalan pada remaja pada penggunaan pola

asuh tertentu yang diterapkan oleh orang tua.

1.4.2 Metodelogis

Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitan

dengan menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi

kenakalan pada remaja, dan menjadikan penelitian ini data dasar

untuk meneliti selanjutya yang dapat dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan yang diperlukan.

1.4.3 Aplikatif

Berdasarkan hasil penelitian ini, khususnya orang tua diharapkan

dapat mengetahui hubungan pola asuh yang diterapkan pada anak

sehingga dapat mempengaruhi sikap dan tingkahlaku anak di luar

rumah.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini akan meneliti tentang kenakalan remaja yang semakin

meningkat di Indonesia, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya

hubungan pola asuh dengan kenakalan remaja, variabel independen dalam

penelitian ini adalah pola asuh orang tua dan dependen adalah kenakalan

remaja, Desain penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif analitik


8

dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian akan dilakukan di

SMKN 5 Mataram pada jurusan Teknik Sepeda Motor dan Desain dan

Produksi Kria Tekstil di semua kelas (I,II dan III). Penelitian ini perlu

dilakukan karena kasus kenakalan remaja di Indonesia semakin meningkat

setiap tahunnya dengan berbagai kasus.

1.6 Keaslian Penelitian

Tabel 1.3 Keaslian Penelitian

Judul,
Variabe Metode
No Pengarang Hasil Perbedaan Persamaan
l Penelitian
Dan Tahun
1 Hubunga Variabel 1. Desian Hasil 1. Tahun 1. Variabel
n Pola Indepen penelitian : penelitia penelitia Independen
Asuh den desain n n yaitu: Pola
Orang yaitu: deskriptif menunju 2. Jumlah Asuh Orang
Tua Pola analitik kkan sample Tua dan
Dengan Asuh dengan bahwa yang dependen
Kenakala Orang pendekata pola digunaka yaitu:
n Remaja Tua dan n cross asuh n dalam Kenakalan
di RW V depende sectional otoriter penelitia Remaja.
Keluraha n yaitu: study sebanyak n 2. Desain
n Sidkare Kenakal 2. Populasi 26 3. Tempat penelitian
Kecamat an dan remaja penelitia adalah
an Remaja Sample (65%), n dan deskriptif
siduarjo. penelitian sedangka waktu analitik
Ninik : n remaja penelitia dengan
Murtiyan 40 orang dengan n pendekatan
i, SKM., terdiri dari pola cross
(2011). 26 laki- asuh sectional
laki dan 14 permisif study
perempuan hanya 2
3. Analisis remaja
data : (5%) dan
Teknik uji yang
korelasi tergolon
Spearman g remaja
(Rho) yang
dengan nakal
bantuan yaitu
program sebanyak
9

SPSS 33
4. Instrumen remaja
: (82,5%)
Koesioner sedangka
n
tergolon
g remaja
tidak
nakal 7
remaja
(17%).
2 Hubungan Variabel 1. Desain Berdasarka 1. Tahun 1. Variabel
Pola Asuh Indepen penelitian: n hasil penelitia Independen
Orang Tua den mengguna penelitian n yaitu: Pola
Dengan yaitu: kan ini 2. Jumlah Asuh Orang
Kenakalan Pola pendekata ditemukan sample Tua dan
Remaja Pada Asuh n kuntitatif bahwa dari yang dependen
Siswa-Siswi Orang dengan 57 digunaka yaitu:
SMAN 1 Tua dan metode responden n dalam Kenakalan
Kepohbaru, depende penelitian sebanyak penelitia Remaja.
Bojonegoro. n yaitu: korelasion 11 siswa n 2. Desain
Moh. Abdus Kenakal al (19,31%) 3. Tempat penelitian
Sofa, (2010). an 2. Populasi menggunak penelitia adalah
Remaja. dan an pola n dan deskriptif
sample asuh waktu analitik
penelitian : demokratis, penelitia dengan
Populasi = 14 siswa n pendekatan
162 siswa (24,56%) cross
Sampling menggunak Perbedaan sectional
yang an pola dengan study
gunakan = asuh penelitian
57 siswa. otoriter, 15 diatas
3. Intrumen : siswa adalah pada
Mengguna (26,31%) desain
kan angket menggunak penelitian
pola asuh a pola asuh dimana
orang tua. permisif penelitian
dan diatas
sebanyak menggunak
17 siswa an desain
lainnya analitik
(29,82%) korelasiona
menggunak l, jumlah
an pola populasi
asuh dan tehnik
uninvold/p sampling
enelantar. diatas
jumlah
10

populasi 88
orang
dengan
tehnik
sampling
nonprobaili
ty sampling
sampling
sedangkan
pada
penelitian
menggunak
an desain
penelitian
deskriptif
korelasiona
l, jumlah
populasi 35
orang dan
tehnik
sampling
total
sampling

Вам также может понравиться

  • LP - Oksigenasi
    LP - Oksigenasi
    Документ18 страниц
    LP - Oksigenasi
    AhmadDiyan
    Оценок пока нет
  • Nyeri
    Nyeri
    Документ13 страниц
    Nyeri
    novan
    Оценок пока нет
  • Soni
    Soni
    Документ14 страниц
    Soni
    novan
    Оценок пока нет
  • LP Wawan
    LP Wawan
    Документ15 страниц
    LP Wawan
    novan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Illeus
    Laporan Pendahuluan Illeus
    Документ14 страниц
    Laporan Pendahuluan Illeus
    novan
    Оценок пока нет
  • Sepsis Lengkap
    Sepsis Lengkap
    Документ17 страниц
    Sepsis Lengkap
    novan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    novan
    Оценок пока нет
  • Spondilitis TB
    Spondilitis TB
    Документ16 страниц
    Spondilitis TB
    novan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan Efusi Pleura
    novan
    Оценок пока нет
  • LP KDM Nutrisi
    LP KDM Nutrisi
    Документ5 страниц
    LP KDM Nutrisi
    Aini Sky
    67% (18)
  • LP Epididimitis
    LP Epididimitis
    Документ19 страниц
    LP Epididimitis
    novan
    Оценок пока нет
  • Soni
    Soni
    Документ14 страниц
    Soni
    novan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan DM
    Laporan Pendahuluan DM
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan DM
    novan
    Оценок пока нет
  • Kertas Nulis
    Kertas Nulis
    Документ1 страница
    Kertas Nulis
    novan
    Оценок пока нет
  • Askep Pada Anak
    Askep Pada Anak
    Документ16 страниц
    Askep Pada Anak
    novan
    Оценок пока нет
  • Spondilitis TB
    Spondilitis TB
    Документ16 страниц
    Spondilitis TB
    novan
    Оценок пока нет
  • Laporan Pendahuluan DM
    Laporan Pendahuluan DM
    Документ24 страницы
    Laporan Pendahuluan DM
    novan
    Оценок пока нет
  • Kolaborasi Perawat Dan Dokter
    Kolaborasi Perawat Dan Dokter
    Документ11 страниц
    Kolaborasi Perawat Dan Dokter
    NimasAsriSihcahyanti
    Оценок пока нет
  • Perikarditis
    Perikarditis
    Документ20 страниц
    Perikarditis
    novan
    Оценок пока нет
  • Asma
    Asma
    Документ14 страниц
    Asma
    novan
    Оценок пока нет
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Документ1 страница
    Lembar Pengesahan
    novan
    Оценок пока нет
  • Tak Jadi
    Tak Jadi
    Документ31 страница
    Tak Jadi
    novan
    Оценок пока нет
  • Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik
    Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik
    Документ20 страниц
    Asuhan Keperawatan Stroke Non Hemoragik
    Ena Purnama Sari
    Оценок пока нет
  • LP KDM Nutrisi
    LP KDM Nutrisi
    Документ5 страниц
    LP KDM Nutrisi
    Aini Sky
    67% (18)
  • Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi Wal Khabaaitsi: Doa Masuk Kamar Kecil (Toilet)
    Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi Wal Khabaaitsi: Doa Masuk Kamar Kecil (Toilet)
    Документ1 страница
    Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi Wal Khabaaitsi: Doa Masuk Kamar Kecil (Toilet)
    novan
    Оценок пока нет
  • Askep Eklamsia
    Askep Eklamsia
    Документ11 страниц
    Askep Eklamsia
    yuniastin
    100% (4)
  • Laporan Pendahuluan Anemia
    Laporan Pendahuluan Anemia
    Документ11 страниц
    Laporan Pendahuluan Anemia
    novan
    Оценок пока нет
  • Soni
    Soni
    Документ14 страниц
    Soni
    novan
    Оценок пока нет
  • Bab 1 Pendahuluan
    Bab 1 Pendahuluan
    Документ25 страниц
    Bab 1 Pendahuluan
    novan
    Оценок пока нет
  • Askep Eklamsia
    Askep Eklamsia
    Документ11 страниц
    Askep Eklamsia
    yuniastin
    100% (4)