Вы находитесь на странице: 1из 6

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran : 2017

I. PENDAHULUAN
Maksud dan tujuan pembuatan metode Pekerjaan ini agar pekerjaan dapat dilaksanakan dapat tepat
waktu dengan kualitas pekerjaan sesuai dengan yg diinginkan dari pekerjaan persiapan hingga
pekerjaan finishing nantinya.
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah:
A. PEKERJAAN PERSIAPAN
B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI
C. PEKERJAAN BETON
D. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
E. PEKERJAAN PAGAR BESI
F. PEKERJAAN TIANG BESI SIKU DAN KAWAT DURI
G. PEKERJAAN PENGECETAN

II. METODE PELAKSANAAN


Pekerjaan awal yang akan dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan yakni melaksanakan survey
lapangan dan Pengukuran, pengukuran ini menggunakan alat ukur Meteran. Lokasi yang telah
diukur dipasang patok-patok untuk menentukan elevasi. Hasil pengukuran tersebut dijadikan
sebagai pedoman untuk pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai dengan
gambar kerja (Sub Drawing) dan petunjuk dari Direksi pekerjaan. Pengukuran lapangan kerja ini
sebagai pedoman untuk membuat bowplank dan titik elevasi/ peil bangunan.

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pembersihan lahan dilakukan pada areal pekerjaan dari segala kotoran/sampah dan akar-akar
kayu. Pembongkaran bangunan lama dilaksanakan dengan tidak menggangu/merusak
bangunan lain yang telah ada. Sebelum memulai pekerjaan pembangunan pagar, penyediaan
jasa wajib membersihkan lokasi dari puing-puing, tumbuh-tumbuhan, batu-batuan serta
benda lainnya yang dianggap dapat menggangu pelaksanaan Pemabungan.
Pekerjaan Pengukuran & Pemasangan Bouwplank
Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dari papan dan kayu 5/7, untuk papan diketam halus
atau lurus pada sisi atasnya dan dipasang Waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya
yang siku. Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk menentukan dimana lokasi pembangunan
yang akan dilaksanakan nantinya dan juga dalam pekerjaan ini akan ditentukan ketinggian
lantai yang akan dilaksanakan. Pemasangan Bouwplank/Pengukuran ini dilakukan bersama-
sama dengan Pemilik Proyek, Pelaksana Proyek, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas
dan Instansi Lain yang terkait.
Pembuatan Gudang Semen dan Alat Alat
Gudang dibuat sedemikian rupa sehingga kemanan barang-barang terjamin. Gudang ini
diberei pintu dan jendela kaca dilengkapi dengan satu stel meja tulis buku tamu dan buku
instruksi serta satu lemari untuk menyimpan berkas-berkas yang diperlukan.
Papan Nama Proyek
Papan Nama Proyek akan dibuat dan dipasang pada awal pelaksanaan kegiatan. Papan
Nama Proyek ini dibuat dari triplek t. 6 mm dengan ukuran 100 x 120 cm, ditopang kayu
kaso (5/7) kelas 2 dengan tinggi 250 cm dari permukaan tanah dan dicat dasar warna yang
sesuai dan huruf cetak berwarna hitam yang berisi informasi mengenai cakupan kegiatan
yang akan dilaksanakan, antara lain :
Nama Kegiatan
Pekerjaan yang harus dilaksanakan
Biaya pekerjaan/ nilai kontrak
Sumber dana
Jangka waktu
Nama penyedia jasa
Administrasi dan Dokumentasi
Administrasi yang dimaksud yaitu pengurusan perijinan, pelaporan, termin, atau surat
menyurat lainya yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan. Dokumentasi dibuat
sebanyak lima kali yaitu foto kondisi sebelum pelaksanaan pekerjaan 0 %, foto kondisi
pelaksanaan 25 %, 50 %, 75 % dan foto kondisi selesai pelaksanaan.

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI


Pek. Galian Tanah Biasa
Setelah selesai pengukuran dan titik peil yang telah disetujui, barulah dilakukan dengan Pek.
Galian pondasi .Pekerjaan Galian Tanah pondasi dilaksanakan dengan menggunakan Tenaga
Manusia (manual). Galian Pondasi harus sesuai dengan ukuran di dalam bestek, dilakukan
oleh para pekerja dengan diawasi oleh mandor, pekerjaan galian yang digunakan secara
manual, maka pelaksana harus memperhatikan kondisi para pekerja dan juga harus
menyiapkan peralatan yang dibutuhkan seperti : cangkul, sekop, linggis, ember/ karung
pembuang tanah, kereta dorong dan lain lain. Jika proses penggalian sudah selesai,
pengawas harus melakukan pengecekan kembali ukuran dan elevasi kedalaman galian
apakah sudah sesuai dengan gambar rencana.
Pek. Galian Tanah Lumpur Untuk Pondasi Strauss Pile
1. Sebelum pekerjaan dimulai tahap pertama yang harus dilakukan adalah persiapan alat
strauss pile mata bor yang hendak dikerjakan.
2. Persiapan kerja, yaitu merangkai peralatan kerja (mata bor, pipa, stang bor, dll..) hingga
menjadi satuan alat bore pile (strauss pile) yang siap untuk mengerjakan proses
pengeboran.
3. Proses pengeboran
Pengeboran (strauss pile) dikerjakan minimal tenaga 2 orang untuk memutar mata bornya
yaitu alat diputar serta diberi tekanan hingga mata bor sudah dirasa dipenuhi dengan
tanah, kemudian mata bor diangkat untuk membuang tanah yang sudah memenuhi mata
bor. Kegiatan tersebut dilakukan terus menerus sampai dengan kedalaman yang
diinginkan.
Pek. Mengurug Kembali Galian
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjaan pondasi sudah selesai dilakukan. Pekerjaan ini
merupakan pengurugan kembali tanah galian pondasi sehingga tanah bekas galian pondasi
tidak tampak lagi.
Pek Timbunan Padat Per sirtu Per Kelas c atau Setara & Pek. Memadatkan
Timbunan ( Per 20 cm )
Timbunan diangkut dari quary kelokasi pekerjaan menggunaakan dump truck
Sebelum penghamparan timbunan pada setiap tempat, semua bahan yang tidak diperlukan
harus dibuang.
- Penghamparan timbunan
Timbunan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar dalam
lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan. Bilamana timbunan dihampar lebih dari satu lapis, lapisan-lapisan tersebut
sedapat mungkin dibagi rata sehingga sama tebalnya. Tanah timbunan umumnya
diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah disiapkan pada
saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya
tidak diperkenankan, terutama selama musim hujan. Penimbunan kembali di atas pipa
dan di belakang struktur harus dilaksanakan dengan sistematis dan secepat mungkin
segera setelah pemasangan pipa atau struktur. Akan tetapi, sebelum penimbunan
kembali, diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 8 jam setelah pemberian adukan
pada sambungan pipa atau pengecoran struktur beton gravity, pemasangan pasangan batu
gravity atau pasangan batu dengan mortar gravity. Sebelum penimbunan kembali di
sekitar struktur penahan tanah dari beton, pasangan batu atau pasangan batu dengan
mortar, juga diperlukan waktu perawatan tidak kurang dari 14 hari.
- Pemadatan
Setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis / 20 cm harus dipadatkan
dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui sampai mencapai kepadatan yang
disyaratkan. Seluruh timbunan batu harus ditutup dengan satu lapisan atau lebih setebal
20 cm dari bahan bergradasi menerus dan tidak mengandung batu yang lebih besar dari 5
cm serta mampu mengisi rongga-rongga batu pada bagian atas timbunan batu tersebut.
Lapis penutup ini harus dilaksanakan sampai mencapai kepadatan timbunan tanah yang
disyaratkan. Setiap lapisan timbunan yang dihampar harus dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepadatannya sebelum lapisan berikutnya dihampar.
Pekerjaan Mengurug Pasir Urug
Pasir urug yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung potongan-potongan bahan
keras yang berukuran lebih besar dari 1.5 cm. Urugan pasir dipasang pada dasar
galian pondasi secara merata dengan ketebalan urugan 5 cm. Urugan pasir dipadatkan
lapisan tersebut tidak terdapat gerakan tegak / labil pada urugan tersebut
Pek. Ponadasi Batu Kali, Camp 1 PC Banding 4 PP
Semua bahan untuk pondasi batu kali menggunakan batu yang berkualitas baik, dalam
pelaksanaannya menggunakan campuran adukan 1b: 4 ( adukan molen ) seperti yang telah
disyaratkan oleh perencana dan direksi. Dalam pelakasanaannya bentuk dan ukuran pondasi
disesuaikan dengan yang tercantum dalam gambar rencana atau sesuai petunjuk Direksi
atau Konsultan Pengawas. Pertama bagian dasar akan diberi adukan campuran antara pasir
dan semen kemudian batu disusun membentuk pondasi sesuai dengan gambar yang ada,
Pada saat pemasangan setiap celah batu kali harus diberi perekat adukan pasir dan semen 1
: 4 sampai mencapai ketinggian pondasi yang sesuai. Pada pasangan pondasi batu kali tidak
boleh ada celah kosong semua celah harus diisi dengan adukan semen dan Pasir
Pek. Batu Kosong (aanstamping)
Pada saat pengerjaan lubang galian pondasi telah selesai dilakukan, makabagian paling dasar
dari lubang pondasi diberi lapisan pasir yang dipadatkan setebal 5 cm, diatasnya diberi
lapisan batu gunung/kali (Aanstamping) yang dipadatkan setebal 10 cm. Batu gunung/batu
kali disusun dengan teratur, antara batu dengan batu harus diberi pemisah pasir urug. Batu
gunung yang digunakan bermutu tinggi, kuat, bersih, tanpa retak-retak dan tidak ada cacat
yang mempengaruhi mutunya.

C. PEKERJAAN BETON
Pek. Pondasi Beton Bertulang Per Strauss Pile Tambah Bekisting
Pekerjaan ini dikerjakan seteleh penggalian tanah Stauss pile selesai dikerjakan dan disetujui
direksi
Menyiapkan bahan bahan yang diperlukan
1. Pembesian
Pada pembesian untuk pekerjaan jasa strauss pile dimulai dengan sengkang dan
pemotongan besi pokok yang panjangnya dilebihkan untuk stek. Kedua jenis besi
tersebut di rangkai lalu di ikat dengan kawat sehingga menjadi satu tulangan besi lalu
dimasukkan ke lobang bor.
2. pembekestingan
Para pekerja memotong kayu dan papan bekisting dengan gergaji sesuai dimensi beton
yang akan di buat kemudian merangkai dengan pengaku paku kayu sesuai gambar
3. Pengecoran
Yang perlu diperhatikan dalam proses pengecoran pada cara pelaksanaan pekerjaan
strauss pile (borpile manual) ini adalah apabila lubang bor di penuhi dengan air maka
dalam pelaksanaannya harus menggunakan pipa paralon yang fungsinya untuk
menghantar cor hingga ke dasar lubang cor. Namun apabila lubang cor kering 4ong
langsung memasukkan adukan ke lubang.
Pek. Sloof Beton Bertulang Tambah Bekisting
Pekerjaan ini dilakukan setelah selesai dan disetujuinya pekerjaan pondasi
Metode Pelaksanaan Pekerjaan ini meliputi pembesian, bekisting, pengecoran beton
Pembesian
Para Pekerja memotong besi menggunakan alat pemotong besi dan merangkainya dengan
kawat ikat sesuai gambar dan bahan sesuai dengan spesifikasi teknis.
Pembekistingan
Para pekerja memotong kayu dan papan bekisting dengan gergaji sesuai dimensi beton
yang akan di buat kemudian merangkai dengan pengaku paku kayu sesuai gambar dan
spesifikasi teknis.
Pengecoran
Para pekerja mengaduk campuran semen, pasir beton dan kerikil beton serta air
menggunakan mesin pengaduk berupa molen, pekerja mengangkut adukan semen dengan
timba dan kereta sorong kelokasi yang sedang dikerjakan, tukang dan pekerja akan
menuangkan adukan semen tersebut kedalam mal/bekisting yang terlebih dahulu telah
dikerjakan oleh tukang termasuk pembesian yang telah dirangkai dengan kawat ikat oleh
tukang besi. Seluruh pekerjaan ini akan dikerjakan sesuai dengan gambar bestek dan
spesifikasi teknis.
Pek. Kolom Beton Bertulang Tambah Bekisting
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjan pondasi selesai dikerjakan dan disetujui oleh
konsultan. Setelah selesai pekerjaan pondasi dan kondisi telah kering dan rangkaian
pembesian kolom telah selesai maka langkah selanjutnya adalah membuat bekisting untuk
kolom. Setelah selesai bekisting kolom dan mendapat persetujuan konsultan maka langkah
selanjutnya adalah dengan melakukan pengecoran.
Pek. Ring Balok Beton Bertulang Tambah Bekisting
Pekerjaan ini dilakukan setelah pekerjan pasangan batu tela dan pekerjaan pengecoran
kolom selesai dikerjakan dan disetujui oleh konsultan. Setelah selesai pekerjaan pengecoran
kolom dan pasangan batu tela dan kondisi telah kering dan rangkaian pembesian ring balok
telah selesai maka langkah selanjutnya adalah membuat bekisting. Setelah selesai bekisting
ring balok dan mendapat persetujuan konsultan maka langkah selanjutnya adalah dengan
melakukan pengecoran.

D. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


Pek. Dinding Batu Tela Tebal 1 Batu Camp. 1 PC 4 PP
Pasangan bata dengan menggunakan adukan 1PC : 4Psr.
Sebelum bata dipasang terlebih dahulu direndam dalam air jenuh, agar air semen adukan
tidak terserap dalam bata yang mana akan mengakibatkan adukan mudah rontok dan dan
pasangan batu bata cukup kuat.
Buat adukan untuk pasangan dinding bata.
Pasang profil dan benang serta unting-unting untuk acuan pasangan dinding bata.
Pasang dan susun bata pada area yang telah diberi tanda marking dengan menggunakan
perekat adukan.
Pek Plesteran 1 PC Banding 4 PP Tebal 15 mm & Pek Acian
Plesteran menggunakan adukan 1 PC : 4 Psr dan plesteran
Pekerjaan plesteran dinding harus tepat pada sudut sikunya serta tegak lurus terhadap lantai
yang ada di sekitarnya, permukaan rata tidak bergelombang.
Sebelum diplester, lakukan penyiraman/curring terlebih dahulu pada permukaan dinding
bata untuk menghindarkan keretakan.
Buat adukan untuk plesteran dinding bata.
Buat kepalaan plesteran dengan jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alat bantu unting-
unting untuk loting, waterpass dan jidar alumunium.
Lekatkan adukan plesteran pada permukaan dinding sekityarnya, kemudian ratakan dengan
raskam dan jidar.
Perataan plesteran dengan acuan kepalaan yang telah dibuat.
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah kering (cukup umur).
Permukaan plesteran sebelum diaci telebih dahulu disiram air. Untuk memperoleh hasil
acian yang halus, setelah plesteran diberi lapisan acian semen, permukaan acian sebelum
mengering digosok dengan menggunakan kertas gosok.
E. PEKERJAAN PAGAR BESI
Pekerjaan pagar dan pintu pagar terlebih dahulu dikerjakan pengelasan dalam artinyaagar disaat
pengecoran tiang pagar dan pintu pagar sudah siap dilapangan pekerjaan. Teknis pemasangan
pekerjaan pagar dan pintu pagar besi, dilakukan atau dikerjakan bersamaan dengan pengecoran
tiang sehingga sudah disetel sesuai dengan apa yang ada dalam gambar.

F. PEKERJAAN TIANG BESI SIKU DAN KAWAT DURI


Pek. Tiang Besi Siku 50x50x5 (Dengan Pengaku) Untuk Kawat Duri
Pekerjaan ini dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan pengecoran ring balok
Para tukang las besi memotong tiang besi siku 50x50x5 dan merakit seusai gambar kerja.
Saat pengecoran ring balok dilaksanakan, tiang besi siku lengkap dengan pengaku dipasang
dan sebagian ujung tiang besi siku ditanam ke dalam ringbalok. Pekerjaan tiang besi siku
50x50x5 di pasang pada pagar tipe A
Pek. Kawat Duri
Pemasangan kawat duri dilakukan dengan teliti agar susunan kawatduri itu terlihat tegang
dan rapi yang sesuai spesipikasi atau gambar yang ada. Kawat kawat duri dipasang pada
tiang besi siku yang terlebih dahulu dikerjakan.

G. PEKERJAAN PENGECETAN
Pek. Cat Tembok
Aplikasi pengecatan dengan menggunakan roll dan untuk bagian sudut menggunakan kuas.
Pastikan dahulu permukaan dinding dalam keadaan kering tidak lembab.
Permukaan dinding dibersihkan dahulu sebelum di cat, yaitu dengan diampelas, sikat kawat
atau gurinda jenis mangkok (bila ada plesteran + aci yang tidak rata).
Setelah permukaan dinding bersih, diberi lapisan plamir dinding supaya pori-pori/lubang-
lubang kecil dan retak-retak halus tertutup.
Setelah plamir kering, permukaan dinding diampelas lagi agar mendapatkan permukaan
yang bersih/halus.
Selanjutnya permukaan dinding diberi lapisan dasar sealer (untuk pengikat cat). Apabila
setelah disealer timbul retak rambut, maka dilakukan plamir ulang dan diampelas.
Pengulangan cat dilakukan setelah lapisan cat sebelumnya telah kering.
Pek. Cat Besi Siku dan Pagar Besi
Membersihkan bidang pagar yang akan dicat, lalu mendempul bagian sambungan dan sudut
pagar.
Mengecat pagar (tiga) kali, sehingga menghasilkan bidang pengecatan yang merata sama
dan tidak terdapat belang-belang atau nado mengelupas.

..

..

..
.

Вам также может понравиться