Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu
sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama (WHO). Komunitas
adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dibawah pemerintahan
yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang
mempunyai interest yang sama (Riyadi). Dalam rangka mewujudkan kesehatan masyarakat yang
optimal maka dibutuhkan perawatan kesehatan masyarakat, dimana bidang itu adalah bidang
keperawatan yang merupakan paduan antara kesehatan masyarakat dan perawatan yang
didukung peran serta masyarakat dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh.
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan serta
memberikan bantuan melalui intervensi keperwatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. keperawatan komunitas belum menjadi suatu hal
yang biasa dikalangan masyarakat secara merata. Sementara ini orang masih mengenal
posyandu, puskesmas atau rumah sakit, manakala menjumpai masalah kesehatan aktual atau
emergency.
Perkembangan pembangunan di bidang kesehatan dewasa ini berkembang dengan pesat.
Berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi pun semkin kompleks. Hal ini tidak dapat
dihindari sebagai akibat dari tuntutan masyarakat, baik di dalam maupun di luar negri. Kemajuan
masyarakat yang pesat adanya transisi epidemiologi, transisi demografi, serta transformasi sosial,
menuntut adanya perawat komunitas di puskesmas (Mubarak dan Cayatin, 2009). Keperawatan
komunitas sebagai suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan
dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif
serta mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu bertujuan agar
individu, keluarga dan lembaga masyarakat termasuk swasta mengambil tanggung jawab
terhadap masyarakat atas kesehatan diri, mengembangkan kemampuan untuk menyehatkan diri,
serta menjadi pelaku atau perintis kesehatan dan pemimpin yang menggerakkan kegiatan
masyarakat dibidang kesehatan berdasarkan asas kemandirian dan kebersamaan. Dari hal
tersebut masyarakat dapat berperan serta dengan menyumbangkan tenaga, fikiran atau
pengetahuan, sarana, dana yang dimilikinya untuk upaya kesehatan (Mubarak dan cayatin,
2009).
Proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah,
sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan dari klien, keluarga kelompok atau masyarakat. Sasaran proses keperawatan pada
komunitas mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, yang mempunyai masalah
kesehatan akibat faktor ketidak tahuan, ketidak mauan atau pun ketidak mampuan dalam
menyelesaikan masalah kesehatannya. Prioritas sasaran adalah yang mempunyai masalah
kesehatan terkait dengan masalah kesehatan prioritas daerah yaitu belum kontak dengan sarana
pelayanan kesehatan atau sudah memanfaatkan tetapi memerlukan tindak lanjut. Fokus utama
pada keluarga rawan kesehatan yaitu keluarga miskin yang rentan dan keluarga yang termasuk
resiko tinggi untuk meningkatkan kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri
dalam upaya kesehatan (Depkes RI, Radley, Logan, dan Dakwin)
Asuhan keperawatan komunitas, perawat melaksanakan kesehatan masyarakat yang dapat
melakukan pendekatan untuk merubah perilaku kesehatan masyarakat ke arah positif dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari
alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan yang dibuat serta mengevaluasi hasil yang
telah dicapai. Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas, perawat kesehatan masyarakat
dapat melakukan pendekatan untuk merubah perilaku masyarakat ke arah positif dalam
memelihara kesehatan dan keperawatan yang mereka hadapi, memprioritaskan dan mencari
alternatif pemecahan masalah melalui perencanaan yang dibuat serta mengevaluasi hasil yang
telas dicapai. Berdasarkan hasil pengumpulan data yang dilakukan mahasiswa program studi
ilmu keperawatan Stikes Tengku Maharatu Pekanbaru di RW 11Kelurahan Rejosari Kecamatan
Tenayan Raya terhadap kepala keluarga yang dilaksanakan mulai tanggal 17 Januari 2015
sampai dengan 01 Januari 2015 maka ditemukan beberapa masalah, yaitu :
Resiko berhenti penggunaan alat kontrasepsi terhadap PUS di wilayah RW 11Kelurahan
Rejosari Kecamatan Tenayan Raya B.D kurangnya Pengetahuan PUS terhadap informasi
tentang KB lainnya.
Berdasarkan masalah kesehatan yang ditemukan oleh mahasiswa praktik keperawatan komunitas
STIKes Tengku maharatu pekanbaru di RW 11Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai, maka
pemecahan masalah kesehatan yang dilakukan akan dilaksanakan secara bersama-sama sesuai
dengan perencanaan yang akan dimusyawarahkan pada MMD (Musyawarah Masyarakat Desa) I.
Berikut akan diuraikan hasil pelaksanaan dari proses keperawatan komunitas yang dimulai dari
pengkajian, perumusan masalah keperawatan yang muncul di masyarakat pada Musyawarah
Masyarakat Desa sampai dengan evaluasi di RW 11Kelurahan Limbungan Kecamatan Rumbai
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan asuhan keperawatan komunitas sesuai dengan konsep
keperawatan komunitas di lapangan dalam praktik keperawatan komunitas di RW 11Kelurahan
Limbungan Kecamatan Rumbai.
2. Tujuan Khusus
a) Mahasiswa mampu melakukan pengkajian kesehatan masyarakat dengan berbagai metode
pengumpulan data di RW 11 Kelurahan Rejosari Kecamatan Tenayan Raya Mahasiswa mampu
merumuskan masalah dan menegakkan diagnosa keperawatan berdasarkan masalah yang
diprioritaskan.
b) Mahasiswa mampu menyusun rencana tindakan keperawatan komunitas untuk mengatasi
masalah kesehatan yang timbul berdasarkan pengumpulan data yang telah diprioritaskan.
c) Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana tindakan
keperawatan komunitas yang telah disusun.
d) Mahasiswa mampu melakukan evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah berjalan dan
mahasiswa mampu membuat rencana tindak lanjut keperawatan komunitas.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. KONSEP MDGS
Millennium Development Goals (MDGs) adalah sebuah komitmen bersama masyarakat
internasional untuk mempercepat pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Deklarasi
MDGs merupakan komitmen negara-negara dan komunitas internasional untuk mencapai sasaran
pembangunan.
Para pemimpin dunia berkomitmen untuk mengurangi separuh lebih jumlah orang-orang yang
menderita kemiskinan dan kelaparan, menjamin semua anak untuk menyelesaikan pendidikan
dasarnya, mengentaskan kesenjangan gender pada semua tingkat pendidikan, mengurangi
kematian anak balita hingga 2/3, dan mengurangi hingga separuh jumlah orang yang tidak
memiliki akses air bersih pada tahun 2015. Berikut adalah 7 target MDGs:
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan ekstrem
Seandainya tidak ada orang miskin, hampir semua masalah kita praktis terselesaikan. Ketika
anda punya uang, anda tentu bisa memeriksakan diri ke dokter yang baik. Anda juga bisa
memperoleh sambungan jaringan air minum serta makanan berkualitas. Karena itu, tujuan
pertama dalam MDGs adalah mengurangi jumlah penduduk miskin.
2. Mewujudkan pendidikan dasar untuk semua
Tampaknya, di bidang pendidikan, Indonesia lebih berhasil. Tujuan kedua MDGs ini
adalah memastikan bahwa semua anak menerima pendidikan dasar.