Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sekitar 28 dari 42 liter cairan tubuh ada di dalam 75 triliun sel dan secara
keseluruhan disebut cairan intrasel. Cairan intrasel merupakan 40% dari berat
badan orang rata-rata. Cairan masing-masing sel mengandung campurannya
tersendiri dengan berbagai zat, namun konsentrasinya mirip antara satu sel dan
sel lainnya.
Semua cairan yang berada diluar sel disebut sebagai cairan ekstrasel .
Cairan ini merupakan 20% dari berat badan atau sekitar 14 liter pada orang
dewasa normal dengan berat badan 70 kilogram. Dua kompartemen terbesar
dari cairan ekstrasel adalah cairan interstisial yang berjumlah bagian cairan
ekstraseluler, dan plasma yang berjumlah hampir seperempat cairan ekstrasel,
atau sekitar 3 liter.
Plasma adalah bagian darah yang tak mengandung sel. Plasma terus
menerus menukar zat dengan cairan interstisial melalui pori-pori membran
kapiler. Pori-pori membran kapiler bersifat sangat permeabel untuk hampir
semua zat terlarut dalam cairan ekstrasel kecuali protein. Maka, biasanya kadar
protein dalam plasma lebih banyak.
4. Homeostasis Air2
Peningkatan volume ECF akan meningkatkan volume darah dan tekanan
darah. Sebaliknya, penurunan volume ECF akan menurunkan volume darah dan
tekanan darah. Jika asupan air terlalu banyak, tubuh akan mengurangi sekresi
ADH (antidiuretik hormon) dari hipofisis posterior untuk mengurangi
reabsorpsi air di tubulus distal dan duktus kolingentes nefron ginjal dan
dikeluarkan sebagai urine.
Peningkatan volume plasma disertai dengan peningkatan venous return,
yang akan meregang pada dinding atrium. Rangsangan pada reseptor regang
pada dinding atrium kanan akan merangsang pelepasan Atrial Natriuretic
Peptide (ANP) yang menghambat sekresi aldosteron dan diikuti peningkatan
pengeluaran natrium dan air melalui urin.
Pada keadaan hipovolemia, tubuh menghambat pengeluaran air dengan
menambah sekresi ADH yang meningkatkan reabsorpsi air di ginjal. Juga
timbul rasa haus. Penurunan volume ECF yang disertai dengan penurunan
tekanan darah akan merangsang sistem renin-angiotensin sehingga timbul
respon berupa pengurangan produksi urin (restriksi pengeluaran cairan) dan
peningkatan rasa haus.