Вы находитесь на странице: 1из 18

2.

4 Identifikasi Masalah
1. Mutu pelayanan RS Sehat selalu telah menurun karena Direktur RS
tersebut dituntut oleh keluarga pasien sehubngan dengan kejadian
kesalahan pemberian obat sehingga pasien meninggal.
2. Kronologis kejadiannya adalah terdapat pasien seorang lelakiumut 70
tahuan dirawat karena nyeri lambung dan didiagnosis oleh Dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) pada saat masuk Rumah Sakit
adalah GERD, kemudian malam hari pasien mengeluh nyeri lambung dan
melapor kepada perawat melapor kepada perawat kemudian perawat
melapor kepada Dokter yang terjadi komunikasi melalui telefon. Dokter
memerintah pasien diberi suntikan pantoprazol namun karena standar
komunikasi via telefon tidak dilaksanakan, oleh perawat diberi suntikan
pancuranium sehingga pasien meninggal dunia. Obat pantoprazol dan
Pancuronium merupakan obat-obatan yang harus diwaspadai karena obat
LASA (Like alike sound alake).
3. Seharusnya kejadian ini tidak terjadi kerena RS Sehat Selalu telah
diakreditasi.

2.5 Analisis Masalah


1. Mutu pelayanan RS Sehat selalu telah menurun karena Direktur RS
tersebut dituntut oleh keluarga pasien sehubngan dengan kejadian
kesalahan pemberian obat sehingga pasien meninggal.
a. Apa kriteria mutu pelayanan RS ?
Jawab :
Indikator penilaian mutu pelayanan kesehatan, yaitu:
1. Indikator yang mengacu pada aspek medis.
2. Indikator mutu pelayanan untuk mengukur tingkat efisiensi
RS.
3. Indikator mutu yang mengacu pada keselamatan pasien.
4. Indikator mutu yang berkaitan dengan tingkat kepuasaan
pasien.

Kedokteran Keluarga Page 1


Lori Di Prete Brown, et. al dalam Wijono, 1999, menjelaskan
bahwa kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dalam beberapa
dimensi:
1. Kompetensi teknis, yang terkait dengan keterampilan,
kemampuan dan penampilan petugas. Kompetensi teknis
berhubungan dengan standar pelayanan yang telah ditetapkan.
Kompetensi teknis yang tidak sesuai standar dapat merugikan
pasien.
2. Akses terhadap pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh
keadaan geografis, sosial dan ekonomi, budaya atau hambatan
bahasa. 3.
3. Efektifitas, kualitas pelayanan kesehatan tergantung dari
efektifitas pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar
yang ada.
4. Hubungan antar manusia, berkaitan dengan interaksi antara
petugas kesehatan dan pasien, manajer, petugas serta antar tim
kesehatan. Hubungan antar manusia yang baik menanamkan
kepercayaan dan kredibilitas dengan cara menghargai, menjaga
rahasia, menghormati, responsif , dan memberikan perhatian.
5. Efisiensi, pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh efisiensi
sumber daya pelayanan kesehatan. Pelayanan yang efisien akan
memberikan perhatian yang optimal daripada memaksimalkan
pelayanan pasien dan masyarakat.
6. Kelangsungan pelayanan, klien menerima pelayanan yang
lengkap sesuai yang dibutuhkan. Klien hendaknya mempunyai
terhadap pelayanan rutin dan preventif.
7. Keamanan dan kenyamanan klien, mengurangi risiko cedera,
infeksi, efek samping, atau bahaya lain yang berkaitan dengan
pelayanan. Keamanan pelayanan melibatkan petugas dan pasien.

Kedokteran Keluarga Page 2


8. Keramahan/kenikmatan (amenietis) berkaitan dengan pelayanan
kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas
klinik tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan bersedia
untuk kembali ke fasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan
berikutnya.

Dimensi mutu yang lain menurut Dep Kes 2006, yaitu keprofesian,
efisiensi, keamanan pasien, kepuasan pasien, aspek sosial budaya.
Penilaian mutu menurut Dep Kes R.I, 2006 terdiri dari struktur,
proses, dan outcome. Struktur adalah sumber daya manusia,
sumber daya fisik, sumber daya keuangan, dan sumber daya pada
fasilitas pelayanan kesehatan. Proses adalah kegiatan yang
dilakukan dokter dan tenaga profesi lain terhadap pasien, evaluasi,
diagnosa keperawatan, konseling, pengobatan, tindakan dan
penanganan pasien secara efektif dan bermutu. Outcome adalah
kegiatan dan tindakan dokter dan tenaga profesi lain terhadap
pasien dalam arti perubahan derajat keseahtan dan kepuasan
pelanggan.

b. Bagimana cara meningkatkan mutu pelayanan RS ?


Jawab :
1. Dilakukan akreditasi secara berkala minimal 3 (tiga) tahun
sekali.

c. Apa makna direktur RS dituntut oleh pihak keluarga pasien ?


Jawab : Sanksi
PMK No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Dalam rangka pembinaan dan pengawasan, Menteri, Pemerintah
Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat
mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap

Kedokteran Keluarga Page 3


pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat
(1) dan Pasal 11 ayat (1), berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; atau
c. penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional.

Izin Rumah Sakit dapat dicabut jika: a. habis masa berlakunya; b. tidak
lagi memenuhi persyaratan dan standar; c. terbukti melakukan
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan; dan/atau d. atas
perintah pengadilan dalam rangka penegakan hukum.
Sumber : UU RI No 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT

d. Bagaimana dasar hukum yang mengatur tanggung jawab direktur


RS ?
UU No 44 Tahun 2009

e. Apa tanggung jawab direktur RS ?


Jawab :
Sumber : UU RI No 44 TAHUN 2009 TENTANG RUMAH SAKIT
(1) Kepala Rumah Sakit harus seorang tenaga medis yang mempunyai
kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan.
(2) Tenaga struktural yang menduduki jabatan sebagai pimpinan harus
berkewarganegaraan Indonesia.
(3) Pemilik Rumah Sakit tidak boleh merangkap menjadi kepala
Rumah Sakit.

f. Apa hak & kewajiban direktur RS ?


g. Apa hak & kewajiban pasien ?

Kedokteran Keluarga Page 4


h. Apa saja bentuk kesalahan pemberian obat ?
Jawab :
1. Tepat diagnosis
2. Tepat indikasi
3. Tepat pemilihan obat
4. Tepat dosis
5. Tepat cara pemberian
6. Tepat interval waktu pemberian
7. Tepat lama pemberian
8. Waspada efek samping
9. Tepat penilaian kondisi pasien
10. Obat harus aman, bermutu, tersedia dan terjangkau
11. Tepat informasi
12. Tepat tindak lanjut
13. Tepat penyerahan obat
14. Pasien patuh
Sumber : MODUL PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
KEMENKES RI 2011

2. Kronologis kejadiannya adalah terdapat pasien seorang lelakiumut 70


tahuan dirawat karena nyeri lambung dan didiagnosis oleh Dokter
penanggung jawab pelayanan (DPJP) pada saat masuk Rumah Sakit
adalah GERD, kemudian malam hari pasien mengeluh nyeri lambung dan
melapor kepada perawat melapor kepada perawat kemudian perawat
melapor kepada Dokter yang terjadi komunikasi melalui telefon. Dokter
memerintah pasien diberi suntikan pantoprazol namun karena standar
komunikasi via telefon tidak dilaksanakan, oleh perawat diberi suntikan
pancuranium sehingga pasien meninggal dunia. Obat pantoprazol dan
Pancuronium merupakan obat-obatan yang harus diwaspadai karena obat
LASA (Like alike sound alake).
a. Apa tanggung jawab dokter penanggung jawab pelayanan ?

Kedokteran Keluarga Page 5


Jawab :
Seorang dokter penanggung jawab pelayanan bertugas mengelola
asuhan medis pasien antara lain :
a. Mengadakan pemeriksaan medis dalam rangka penegakan
diagnosa
b. Memberi terapi
c. Melakukan tindak lanjut / follow up
d. Rehabilitasi
e. Bila perlu melakukan konsultasi , baik
i. Hanya untuk pendapat ,
ii. Atau rawat bersama
2. Rencana pelayanan harus dimuat dalam berkas rekam medis
3. Pada rencana pelayanan lengkap adalah memuat segala aspek pelayanan
yang akan diberikan , termasuk pemeriksaan , konsultasi , rehabilitasi
pesien dan sebagainya
4. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan secara
jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil
pelayanan , pengobatan atau proserud untuk pasien. Termasuk terjadinya
kejadian yang diharapkan dan tidak diharapkan .

b. Bagaimana prosedur tatalaksana pasien yang mengalami nyeri


lambung ?
Jawab :

c. Bagaimana seharusnya prosedur komunikasi efektif di RS untuk


keselamatan pasien ?
Jawab :
Komunikator Pesan Komunikan Media/Saluran
a. Latar belakang budaya. Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari
pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama
latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka
komunikasi semakin efektif.
b. Ikatan kelompok atau group Nilai-nilai yang dianut oleh suatu
kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.

Kedokteran Keluarga Page 6


c. Harapan Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat
menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan.
d. Pendidikan Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks
sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan.
e. Situasi Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.
a. Jenis komunikasi
Secara umum, jenis komunikasi antar petugas yang dapat terjadi di
suatu organisasi layanan kedokteran yang besar antara lain: (1)
Komunikasi antara manajer fasilitas kesehatan dengan petugas
kesehatan, (2) Komunikasi antara dokter dengan perawat/bidan, dan
(3) Komunikasi antara dokter dengan dokter, misalnya komunikasi
antara dokter spesialis dengan dokter ruangan atau antar dokter
spesialis yang merawat pasien, (4) Komunikasi antara dokter/bidan/
perawat dengan petugas apotik, (5) Komunikasi antara dokter/
bidan/perawat dengan petugas administrasi/keuangan, (6) Komunikasi
antara dokter/bidan/perawat dengan petugas pemeriksaan penunjang
(radiology, laboratorium, dsbnya). Jenis-jenis komunikasi tersebut
tentunya bisa lebih banyak lagi bergantung kepada besarnya organisasi
dan banyaknya jenis pelayanan yang diberikan. Semakin banyak jenis
komunikasi yang ada pada suatu organisasi tersebut, kemungkinan
terjadinya gangguan komunikasi juga lebih besar

d. Apa indikasi & kontrainikasi dari Pantoprazol ?


Jawab :
1. Pantoprazole
a. Indikasi: refluks esofagitis sedang s/d berat, kondisi
hipersekresi patologis yang berhubungan dengan zollinger-
ellison/keganasan lain.
b. Kontraindikasi: hipersensitivitas terhadap pentaoprazole

Kedokteran Keluarga Page 7


e. Apa indikasi & kontrainikasi dari Pancuronium ?
Jawab :
2. Pancuronium
a. Indikasi : sebagai tambahan pada anastesi umum untuk
intubasi trakea dan untuk relaksasi otot saat pembedahan
b. Kontraindikasi : hipersensitivitas terhadap pancuronium
Sumber : https://www.drugs.com/pro/pancuronium.html
ISO, ikatan apoteker indonesia vol 50 tahun 2016. jakarta

f. Apa penyebab kematian pasien di tinjau dari aspek pasien sefety ?


Jawab :
Terjadinya insiden.
Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Nyaris Cedera, Kejadian Tidak
Cedera, Kejadian Potensial Cedera dan kejadian sentinel.
1. Kejadian Tidak Diharapkan, selanjutnya disingkat KTD adalah
insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
2. Kejadian Nyaris Cedera, selanjutnya disingkat KNC adalah
terjadinya insiden yang belum sampai terpapar ke pasien.
3. Kejadian Tidak Cedera, selanjutnya disingkat KTC adalah insiden
yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak timbul cedera.
4. Kondisi Potensial Cedera, selanjutnya disingkat KPC adalah
kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi
belum terjadi insiden.
5. Kejadian sentinel adalah suatu KTD yang mengakibatkan
kematian atau cedera yang serius
Sumber: PMK No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

Kedokteran Keluarga Page 8


g. Apa prinsip patient safety ?
Jawab :
Standar Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. hak pasien;
b. mendidik pasien dan keluarga;
c. keselamatan pasien dalam kesinambungan pelayanan;
d. penggunaan metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien;
e. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien;
f. mendidik staf tentang keselamatan pasien; dan
g. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien
PMK No 1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi tercapainya hal-hal sebagai berikut:
a. Ketepatan identifikasi pasien;
b. Peningkatan komunikasi yang efektif;
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai;
d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien operasi;
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.

h. Apa langkat-langka patient sefety ?


Jawab :
Enam tujuan penanganan patient safety menurut Joint Commission
International antara lain: mengidentifikasi pasien dengan benar,
meningkatkan komunikasi secara efektif, meningkatkan keamanan
dari high-alert medications, memastikan benar tempat, benar
prosedur, dan benar pembedahan pasien, mengurangi risiko infeksi

Kedokteran Keluarga Page 9


dari pekerja kesehatan, mengurangi risiko terjadinya kesalahan yang
lebih buruk pada pasien.
Salah satu penyebab utama kesalahan yang tidak dapat dihindarkan
oleh pasien dalam organisasi perawatan kesehatan adalah kesalahan
pengobatan. Pengobatan dengan risiko yang paling tinggi yang
menyebakan luka melalui penyalahgunaan (meliputi kemoterapi,
konsentrasi cairan elektrolit, heparin, IV digoxin, dan adrenergic
agonists) adalah dkenal sebagai high-alert drugs.

i. Bagaimana seharusnya penemuan pengobatan patien sefety pada


pasien ini ?
Jawab :

Kedokteran Keluarga Page 10


Kedokteran Keluarga Page 11
Kedokteran Keluarga Page 12
j. Bagaimana SOP t sefety ?

Kedokteran Keluarga Page 13


k. Apa obat-obatan yang harus di waspadai karena LASA ?
Jawaban :

Sumber :
http://www.who.int/patientsafety/solutions/patientsafety/PS-
Solution1.pdf

Kedokteran Keluarga Page 14


Kedokteran Keluarga Page 15
3. Seharusnya kejadian ini tidak terjadi kerena RS Sehat Selalu telah
diakreditasi.
a. Mengapa RS harus di akreditasi ?
Jawab :
Pasal 2
Akreditasi bertujuan untuk:

Kedokteran Keluarga Page 16


a. meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit;
b. meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit;
c. meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber
dayamanusia Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi; dan
d. mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.

b. Apa saja penilaian akreditasi RS ?


Jawab :

c. Siapa yang melakukan akreditasi RS ?


Jawab :
Akreditasi hanya dapat dilakukan oleh lembaga independen
penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri.
(2) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berasal dari dalam maupun luar negeri.
(3) Lembaga independen penyelenggara Akreditasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bersifat mandiri dalam proses pelaksanaan,
pengambilan keputusan dan penerbitan sertifikat status Akreditasi.

d. Apa syarat akreditasi RS ?


Jawab :

4. NNI ?

2.6 Kesimpulan
Mutu pelayanan RS sehat selalu mengalami penurunan, akibat tidak
menerapkan SOP (komunikasi efektif) dan pengetahuan obat yang di
waspadai (LASA) dalam prinsip patient sefety.
2.7 Kerangka Konsep

Kedokteran Keluarga Page 17


Tidak menerapkan komunikasi Tidak menerapkan
efektif pengetahuan LASA

Prinsip patient sefty


tidak di laksanakan

Pasient meninggal

Mutu pelayanan RS menurun

Kedokteran Keluarga Page 18

Вам также может понравиться