Вы находитесь на странице: 1из 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Salah satu penyebab infertilitas laki-laki adalah varikoke. Varikokel
merupakan penyebab tersering infertilitas pada laki-laki'. Hal ini ditemukan
pada sekitar 10% sampai 20% laki-laki dalam populasi dan mencapai 35%
sampai 40% pada laki-laki dengan masalah infertilitas.
Varikokel pertama kali dikenal sebagai masalah klinis pada abad ke-16.
Ambrois pare (1500-1590), ahli bedah yang paling terkenal dari zaman
renaissance menggambarkan abnormalitas vaskular ini sebagai hasil dari darah
melankolis. Barfield ahli bedah inggris pertama kali mengajukan hubungan
antara infertilitas dan varikokel pada akhir abad ke-19. Tak lama kemudian
dokter bedah lain melaporkan bahwa varikokel dikaitkan dengan penangkapan
sekresi sperma.
Varikokel sering terkena pada laki-laki sekitar 15 % dan ini adalah yang
paling sering didiagnosis sebagai penyebab ketidak suburban pada laki-laki,
walaupun hamper dua pertiga dari laki-laki dengan varikokel tetap subur.
Alasan perbedaan ini belum bisa diketahui meskipun sudah diberi
tahukan bahwa penyebab ketidak suburan berhubungan baik dengan suhu dan
waktu.

1.2 Rumusan masalah


Sesuai dengan latar belakang diatas, maka fokus dari permasalahan pada
makalah ini adalah:
1. Apa definisi dari varikokel ?
2. Bagaimana epidemologi dari varikokel ?
3. Bagaimana etiologi yang terjadi pada varikokel ?
4. Apa saja klasifikasi dari varikokel ?
5. Bagaimana patofisiologi yang terjadi pada varikokel ?
6. Bagaimana manifestasi klinis dari varikokel ?

Konsep Askep Varikokel 1


7. Apa saja pemeriksan penunjang yang di gunakan pada varikokel ?
8. Bagaimana penatalaksanaan dari varikokel ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang masalah serta tindakan asuhan
keperawatan pada varikokel

2.3.1 Tujuan Khusus


1. Mampu mengetahui tentang definisi dari varikokel
2. Mampu mengetahui epidemologi dari varikokel
3. Mampu mengetahui etiologi dari varikokel
4. Mampu mengetahui klasifikasi dari varikokel
5. Mampu mengetahui patofisiologi dari varikokel
6. Mampu mengetahui manifestasi klinis dari varikokel
7. Mampu mengetahui pemeriksaan penunjang dari varikokel
8. Mampu mengetahui penatalaksanaan dari varikokel

Konsep Askep Varikokel 2


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Varikokel ialah dilatasi kompleks vena pampiniformis pada funikulus spermatikus
(MOSBY 2008). Varikokel merupakan dilatasi pleksus pampiniformis akibat gangguan
aliran darah balik vena spermatika interna di atas testis.
Pleksus pampiniformis bermuara ke dalam vena spermatika interna, yang mengalir
ke dalam vena renalis di kiri dan vena kava di kanan (Sabiston, 1994). Varikokel ini
terbentuk dari massa yang mengalami konvolusi dari vena yang berdilatasi dalam
pleksus venosus korda. Karena varikokel terbentuk dari vena yang terisi darah,
maka varikokel tidak mengirimkan cahaya seperti hidrokel. Varikokel merupaka salah satu
penyebab infertilitas pada pria dan didapatkan 21-41 % pria yang mandul menderita
varikokel.

Gambar 2.1 varikokel

2.2 Epidemologi
Umumnya prevalensi dari varikokel pada populasi laki-laki dewasa
adalah sekitar 15 %. Prevalensi varikokel adalah 30-40 % pada pria dengan
infertilitas primer dan 50-80 % pada pria dengan infertilitas sekunder.

Konsep Askep Varikokel 3


Varikokel berkembang pada masa pubertas selama pertumbuhan dari
testicel dan berhubungan dengan pembuluh darah. Oster mengamati bahwa
tidak ada varikokel terdeteksi pada anak laki-laki usia 6-9 tahun, tetapi
mereka mendeteksi dengan peningkatan prevalensi anak laki-laki usia 10-40
tahun yang menunjukkan bahwa varicoceles berkembang pada masa pubertas.
Baru-baru ini Akbay et al. menemukan bahwa prevalensi anak laki-laki yang
varikokel usia 2-10 tahun adalah 0,9 % dibandingkan 11,0 % pada laki-laki
berusia 11-16. Akbay et al. juga menemukan bahwa prevalensi atrofi testis
meningkat terkait dengan usia.

2.3 Etiologi
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab
varikokel tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri
lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri 7093
%). Hal ini disebabkan karena vena spermatika interna kiri bermuara pada
vena renalis kiri dengan arah tegak lurus, sedangkan yang kanan bermuara
pada vena kava dengan arah miring. Di samping itu vena spermatika interna
kiri lebih panjang daripada yang kanan dan katupnya lebih sedikit dan
inkompeten. Jika terdapat varikokel disebelah kanan atau varikokel bilateral
patut dicurigai adanya: kelainan pada rongga retroperitoneal (terdapat
obstruksi vena karena tumor), muara vena spermatika kanan pada vena renails
kanan, atau adanya situs inversus.

2.4 Klasifikasi
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
a. Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien
melakukan manuver valsava.
pemeriksaan dapat dilakukan dengan mengedan atau melakukan sebuah
manuver, yaitu menghembuskan nafas secara maksimal dalam keadaan
mulut dan hidung yang tertutup atau bisa juga denga menarik napas dalam-
dalam dan menahannya ketika Anda jongkok (Valsava manuver). Jika
terdapat varikokel maka pada pemeriksaan akan ditemukan benjolan

Konsep Askep Varikokel 4


seperti kumpulan cacing dalam sebuah kantung yang terletak di atas testis
(buah zakar).
b. Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan
manuver valsava
c. Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa
melakukan manuver valsava.
2.5 Patofisiologi
a. Peningkatan Tekanan Vena
Perbedaan letak vena spermatika interna kanan dan kiri
menyebabkan terplintirnya vena spermatika interna kiri, dilatasi dan terjadi
aliran darah retrogard. Darah vena dari testiskanan dibawa menuju vena
cava inferior pada sudut oblique (kira-kira 30o). Sudut ini, bersamaan
dengan tingginya aliran vena kava inferior diperkirakan dapat
meningkatkan drainase pada sisi kanan (Venturi effect). Vena renalis kiri
dapat juga terkompres di daerah prok simal diantara arteri mesenterika
superior dan aorta, dan distalnya diantara arteri iliakakomunis dan vena.
Fenomena ini dapat juga menyebabkan peningkatan tekanan pada
sistemvena testikular kiri.
b. Anastomosis Vena Kolateral
c. Katup yang Inkompeten

Varikokel dapat menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui


beberapa cara, antaralain:
a. Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami
hipoksia karena kekurangan oksigen.
b. Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (antara lain katekolamin dan
prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis.
c. Peningkatan suhu testis.
d. Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan,
memungkinkan zat-zat hasil metabolit tadi dapat dialirkan dari testis kiri
ke testis kanan sehingga menyebabkan gangguan spermatogenesis testis
kanan dan pada akhirnya terjadi infertilitas.

Konsep Askep Varikokel 5


Pathway

Idiopatik

Peningkatan Anastomosis Katup yang


tekanan vena Vena Kolateral Inkompeten

Varikokel

Suhu anastomosis melalui vena stagnasi darah


testis antara pleksus spermatika balik pada
pampiniformis interna ke sirkulasi testis
kiri dan kanan testis.

Refluks hasil Kekurangan


metabolit ginjal O2
Pembedahan dan adrenal
pampiniformis
kiri dan kanan
balik pada Testis
sirkulasi testis hipoksia
Kurang Insisi
pengetahuan bedah

Gangguan
spermatogenesisi
Ansietas Trauma Masuknya
jaringan organ-organ
sekunder Infertile

Gangguan konsep
Nyeri akut Resiko infeksi diri (HDR)

Konsep Askep Varikokel 6


2.6 Manifestasi klinis
Varicokel memiliki beberapa tanda dan gejala yang sering dijumpai
(Jennifer P. Kowalak 2011), yaitu:
a. Nyeri jika berdiri terlalu lama. Hal ini bisa terjadi karena pada saat berdiri
beban untuk darah kembali ke arah jantung akan semakin besar, dan akan
semakin banyak darah yang terperangkap di testis. Dengan membesarnya
pembuluh darah, maka akan mengenai ujung saraf, sehingga terasa sakit.
b. Perasaan berat dan penuh (pegal) pada sisi yang terkena.
c. Masalah kesuburan. Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa 40% dari
pria-priainfertile merupakan penderita varicocele (hal ini akan dijelaskan
lebih lanjut)
d. Atrofi testis. Atrofi testis banyak ditemukan pada penderita varicocele,
namun setelah perawatan lebih lanjut biasanya akan kembali ke ukuran
normal

2.7 Pemeriksaan penunjang


a. Angiografi/venografi
Venografi merupakan modalitas yang paling sering digunakan
untuk mendeteksi varikokel yang kecil atau subklinis, karena dari
penemuannya mendemonstrasikan refluks darah vena abnormal di daerah
retrograd menuju ke ISV dan pleksus pampiniformis. Karena pemeriksaan
venografi ini merupakan pemeriksaan invasive. Teknik ini biasanya hanya
digunakan apabila pasien sedang dalam terapi oklusif untuk menentukan
anatomi dari vena. Biasanya teknik ini digunakan pada pasien yang
simptomatik
b. Positif palsu/negatif
Vena testikular seringkali spasme, dan terkadang ada opasifikasi
dari vena dengan kontras medium dapat sulit dinilai. Selebihnya masalah
dapat diatasi dengan menggunakan kanul menuju vena testikular kanan
c. Ultrasonografi
Penemuan USG pada varikokel termasuk :

Konsep Askep Varikokel 7


a) Struktur anekoik terplintirnya tubular yang digambarkan yang letaknya
berdekatan dengan testis. Pasien dengan posisi berdiri tegak, diameter
dari vena dominan pada kanalis inguinalis biasanya lebih dari 2-5 mm
dan saat valsava manuever diameter meningkat sekitar 1 mm
b) Varikokel bisa berukuran kecil hingga sangat besar, dengan beberapa
pembesaran pembuluh darah dengan diameter 8 mm
c) Varikokel dapat ditemukan dimana saja di skrotum (medial, lateral,
anterior, posterior, atau inferior dari testis)
d) USDoppler dengan pencitraan berwarna dapat membantu
mendiferensiasi channel vena dari kista epidermoid atau spermatokel
jika terdapat keduanya

2.8 Penatalaksanaan
Tindakan yang dikerjakan adalah :
a. Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi
terbuka atau bedah laparoskopi. Ligasi varikokel pada remaja dengan
atrofi testikular ipsilateral memberi hasil peningkatan volume testis untuk
itu tindakan operasi sangat direkomendasikan pada pria golongan usia ini.
Remaja dengan varikokel grade I & II tanpa atrofi dilakukan pemeriksaan
tahunan untuk melihat pertumbuhan testis
b. Jika terdapat testis yang hilang disarankan untuk melakukan
Varikokelektomi cara Ivanisevich
c. Atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam
vena spermatika interna (embolisasi)

Gambar 2.2 varikokel cara ivanisevich dan cara perkutan

Konsep Askep Varikokel 8


BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

3.1 Pengkajian
1. Identitas : nama, umur, jenis kelamin (pada laki-laki dewasa 15%),
alamat, pekerjaan,
2. Riwayat kesehatan :
a) KU : biasanya klien mengeluh ada benjolan pada kantong zakar
kiri dan terasa nyeri.
b) Riwayat kesehatan dahulu : kaji apakah klien pernah mengalami
Trauma, kecelakaan sehingga testis rusak, Konsumsi obat-obatan
yang mengganggu spermatogenesis, Pernah menjalani operasi yang
berefek mengganggu organ reproduksi.
c) Riwayat Kesehatan Sekarang : klien mengeluh benjolan semakin
membesar disertai rasa nyeri saat tersentuh. Keluhan kantong zakar
terasa berat terutama saat posisi berdiri
d) Riwayat Kesehatan Keluarga: kaji apakah saudara / keluarga klien
memiliki penyakit dengan aberasi genetic.
3. Pemeriksaan fisik :
Status generalis
Keadaan umum : biasanya tampak sakit sedang
Kesadaran : composmentis
TTV :
- TD : biasanya bisa naik, turun dan terkadang normal (N:110-
120/70-80 mmHg)
- Nadi: biasanya takikardi (N:60-100x/menit)
- Suhu : biasanya hipertermi (N: 36,5-37,5 oC)
- RR: biasanya Takipnea (N:20-24 x/menit)

Konsep Askep Varikokel 9


Review of system
a. B1 (Breath)
Biasanya pasien dengan varikokel tidak di temukan masalah
pada sistem pernafaan. Kecuali jika ada penyakit yang
menyertai atau kemungkinan komplikasi.
b. B2 (Blood)
Biasanya pasien varikokel terjadi takikardi
c. B3 (Brain)
Biasanya GCS Normal, Pendengaran, penciuman, perabaan dan
penglihatan klien normal.
d. B4 (Bladder)
Biasanya pada varikokel akan terjadi nyeri saat BAK karena
ada benjolan pada kantong zakar.
e. B5 (Bowel)
Biasanya pada varikokel tidak terjadi penurunan nafsu makan.
f. B6 (Bone)
Biasanya terjadi kesulitan untuk beraktivitas karena adanya
benjolan pada kantong zakar yang menyebabkan nyeri.
4. Activity daily living
1) Aktivitas
Biasanya pada pasien dengan varikokel terjadi kesulitan
beraktivitas.
2) Sirkulasi
Biasanya pasien varikokel terjadi takikardi
3) Eliminasi
Biasanya pasien dengan varikokel akan terjadi nyeri saat BAK
karena ada benjolan pada kantong zakar.
4) Makanan dan cairan
Biasanya pasien varikokel tidak terjadi penurunan nafsu makan
5) Neurosensori
Biasanya pasien dengan varikokel peka terhadap rangsang

Konsep Askep Varikokel 10


6) Nyeri/kenyamanan
Biasanya pasien dengan varikokel mengalami gangguan rasa
nyaman nyeri karena terdapat benjolan pada kantong zakar

3.2 Diagnosa Keperawatan


Pre operasi :
1. Gangguan konsep diri, harga diri rendah b.d gangguan fertilitas
2. Kecemasan b.d kurang informasi tentang prosedur pembedahan dan
perawatan pasca operasi
Post operasi :
1. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder akibat
pembedahan
2. Resiko infeksi b.d tempat masuknya organisme sekunder akibat
pembedahan

3.3 Rencana Keperawatan


Pre operasi
Dx 1. Gangguan konsep diri, harga diri rendah b.d gangguan fertilitas
Tujuan : setelah diberikan tindakan perawatan selama 2x24 jam,
konsep diri dan persepsi diri dan persepsi klien menjadi
stabil.

KH :
- Klien mampu mengekspresikan perasaan tentang infertile
- Terjalin kontak mata saat berkomunikasi
- Klien mampu mengidentifikasi aspek positif diri

Intervensi
1. Kontak dengan klien sering dan perlakuan klien dengan hangat dan
sikap positif
R/untuk mengurangi rasa malu klien dan membantu klien untuk
menerima keadaanya

Konsep Askep Varikokel 11


2. Berikan dorongan pada klien untuk mengekspresikan perasaan dan
pikiran tentang kondisi, kemajuan, prognosa, sifat pendukung dan
pengobatan.
R/ dapat mengetahui keterbukaan klien terhadap apa yang
dialaminya
3. Bantu klien mengidentifikasi potensial kesempatan untuk hidup
mandiri, hubungan inter personal, kekuatan pribadi dan pengertian
serta perkembangan spiritual dan normal.
R/ memberikan rasa percaya diri pada klien
4. Kaji respon negatif terhadap perubahan penampilan
R/ seberapa besar klien mampu menerima perubahan penampilan

Dx 2. Kecemasan b.d kurang informasi tentang prosedur pembedahan


dan perawatan pasca operasi

Tujuan : setelah dilakukan tindakan perawatan selama 1 x 24


jam,ansietas / cemas berkurang.
KH :
- Ansietas berkurang
- Klien dapat mengungkapkan kecemasan yang dirasakan
- Klien dapat menyebutkan kembali tentang prosedur pembedahan
- Ekspresi wajah tidak tegang
- TTV dalam batas normal
Intervensi
1. Kaji tingkat ansietas klien
R/ tingkatan ansietas seeorang berbeda dan menentukan seberapa
bear orang itu mengalami kecemasan
2. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya
R/ dengan pengungkapan perasaan,dapat diketahui keberhasilan
intervensi
3. Identifikasi support system dalam keluarga
R/ support system dari keluarga dapat mengurangi kecemasan klien

Konsep Askep Varikokel 12


4. Dorong diskusi terbuka system dalam keluarga
R/dapat membantu mengurangi tingkat kecemasan klien

Post operasi
Dx 1. Nyeri akut b.d trauma jaringan dan refleks spasme otot sekunder
akibat pembedahan
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 x 24 jam
diharapkan klien tahu cara mengatasi nyeri.
KH :
- Klien mengekspresikan keluhan nyeri berkurang
- Skala nyeri berkurang 0-1
- Klien tidak tampak meringis
- TTV dalam batas normal
Intervensi
1. Observasi tanda vital setiap 8 jam
R/ Kecepatan jantung biasanya meningkat karena nyeri. TD
mungkin meningkat karna ketidaknyamanan insisi tetapi dapat
menurun atau tkidak stabil.
2. Observasi cemas, mudah terangsang, menangis, gelisah, gangguan
tidur.
R/ Petunjuk non verbal ini dapat menindikasikan adanya/ derajat
nyeri yang dialami
3. Libatkan keluarga dalam melakukan intervensi
R/ dengan melibatkan keluarga maka klien mendapat dukungan
dari keluarga
4. Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi
R/ dapat membantu mengurangi kapaitas nyeri
5. Kolaborasi pemberian analgetik
R/ Biasanya diberikan untuk control nyeri adekuat dan menurunkan
tegangan otot, yang memperbaiki kenyamanan pasien dan
meningkatkan penyembuhan

Konsep Askep Varikokel 13


Dx 2. Resiko infeksi b.d tempat masuknya organisme sekunder akibat
pembedahan
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan klien dapat melaporkan factor resiko yang
berkaitan dengan infeksi dan kewaspadaan yang diperlukan
KH :
- Klien dapat menhidentifikasi factor-faktor resiko dan intervensi
untuk mengurangi infeksi
- Tidak terjadi tanda-tanda infeksi seperti rubor, kalor, dolor,
tumor dan fungsiolesa
- TTV dalam batas normal
Intervensi
1) Observasi tanda vital setiap 8 jam
R/ Peningkatan atau penurunan tanda vital dapat membantu menilai
keadaan pasien.
2) Periksa kulit untuk memeriksa adanya infeksi yang terjadi.
R/ Gangguan pada integritas kulit atau dekat dengan lokasi operasi
adalah sumber kontaminasi luka
3) Identifikasi gangguan pada tehnik aseptic dan atasi dengan segera
pada waktu terjadi.
R/ Kontaminasi dengan lingkungan/ kontak personal akan
menyebabkan daerah yang steril menjadi tidak steril sehingga dapat
meningkatkan resiko infeksi.
4) Kolaborasikan pemberian antibiotic jika perlu.
R/ Dapat diberikan secara profilaksis bila dicurigai terjadinya
infeksi atau kontaminasi.

Konsep Askep Varikokel 14


BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1) Varikokel ialah dilatasi kompleks vena pampiniformis pada funikulus
spermatikus (MOSBY 2008). Varikokel merupakan dilatasi pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika
interna di atas testis.
2) Umumnya prevalensi dari varikokel pada populasi laki-laki dewasa
adalah sekitar 15 %. Prevalensi varikokel adalah 30-40 % pada pria
dengan infertilitas primer dan 50-80 % pada pria dengan infertilitas sekunder.
3) Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab
varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah
kiri lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan (varikokel sebelah kiri
7093 %).
4) Klasifikasi varikokel :
a. Derajat kecil: adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien
melakukan manuver valsava.
b. Derajat sedang: adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa
melakukan manuver valsava.
c. Derajat besar: adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya
tanpa melakukanmanuver valsava.
5) Patofisiologinya terjadi karena adanya Peningkatan Tekanan Vena,
Anastomosis Vena Kolateral dan Katup yang Inkompeten
6) Manifestasi klinis
Varicokel memiliki beberapa tanda dan gejala yang sering dijumpai
(Jennifer P. Kowalak 2011), yaitu: Nyeri, Perasaan berat dan penuh
(pegal) pada sisi yang terkena, Masalah kesuburan, Atrofi testis
7) Pada pemeriksaan penunjang yang di gunakan ialah
Angiografi/venografi, Positif palsu/negative, dan Ultrasonografi

Konsep Askep Varikokel 15


8) Penatalaksanaan atau Tindakan yang dikerjakan ialah :
a. Ligasi tinggi vena spermatika interna secara Palomo melalui operasi
terbuka atau bedah laparoskopi,
b. jika didapatkan testis yang menghilang pada sisivarikokel, maka
disarankan untuk dilakukan varikokelektomi cara Ivanisevich
c. atau secara perkutan dengan memasukkan bahan sklerosing ke dalam
vena spermatikainterna (embolisasi)

4.2 Saran
1. Perawat hendaknya mampu memberikan asuhan keperawatan pada
klien dengan varikokel secara holistik didasari dengan pengetahuan
yang mendalam mengenai penyakit tersebut.
2. Klien dan keluarganya hendaknya ikut berpartisipasi dalam
penatalaksaan serta meningkatkan pengetahuan tentang varikokel yang
dideritanya.

Konsep Askep Varikokel 16


DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2009. Patofisiologi: Buku Saku. Jakarta : EGC

Jennifer P. Kowalak, William Welsh dkk. 2011. Ali Bahasa, Andry Hartono
Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta : EGC

McPhee, Stephen J. 2010. Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran


Klinis. Jakarta : EGC

MOSBY. 2008. Kamus Saku MOSBY. Jakarta : EGC

Price, Sylvia Anderson. 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses


Penyakit. Jakarta : EGC

http://www.scribd.com/doc/40084476/Varicocel

Konsep Askep Varikokel 17

Вам также может понравиться

  • Askep Pada Pasien TBC Kel 1
    Askep Pada Pasien TBC Kel 1
    Документ13 страниц
    Askep Pada Pasien TBC Kel 1
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Satuan Acara Penyuluhan DHF 2015
    Satuan Acara Penyuluhan DHF 2015
    Документ9 страниц
    Satuan Acara Penyuluhan DHF 2015
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Askep DBD
    Askep DBD
    Документ18 страниц
    Askep DBD
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Welcome Lovely Customer
    Welcome Lovely Customer
    Документ1 страница
    Welcome Lovely Customer
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ7 страниц
    Bab 2
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Nasional
    Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Nasional
    Документ7 страниц
    Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Ideologi Nasional
    ekamisdi
    88% (8)
  • FARMAKOLOGI
    FARMAKOLOGI
    Документ242 страницы
    FARMAKOLOGI
    Rahmadi Ibnu Syarif
    100% (1)
  • PRE TEST Dan Post Tes Iht Hiv Aids
    PRE TEST Dan Post Tes Iht Hiv Aids
    Документ5 страниц
    PRE TEST Dan Post Tes Iht Hiv Aids
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Jadwal Irna Juni-3
    Jadwal Irna Juni-3
    Документ1 страница
    Jadwal Irna Juni-3
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Tugas Al Islam HAJI DAN UMRAH
    Tugas Al Islam HAJI DAN UMRAH
    Документ7 страниц
    Tugas Al Islam HAJI DAN UMRAH
    SyamsulArief
    Оценок пока нет
  • A K』ᴘυтʀɪ
    A K』ᴘυтʀɪ
    Документ3 страницы
    A K』ᴘυтʀɪ
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Bab 2
    Bab 2
    Документ7 страниц
    Bab 2
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Amal Usaha Muhammadiya
    Amal Usaha Muhammadiya
    Документ3 страницы
    Amal Usaha Muhammadiya
    Aichsaniar
    90% (10)
  • A K』ᴘυтʀɪ
    A K』ᴘυтʀɪ
    Документ3 страницы
    A K』ᴘυтʀɪ
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Документ18 страниц
    Bab Ii
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Askep Trimester 3 Semester 5 C
    Askep Trimester 3 Semester 5 C
    Документ36 страниц
    Askep Trimester 3 Semester 5 C
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Print 2
    Print 2
    Документ7 страниц
    Print 2
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • (Kel 6) CA MAMMAE
    (Kel 6) CA MAMMAE
    Документ16 страниц
    (Kel 6) CA MAMMAE
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Print 2
    Print 2
    Документ7 страниц
    Print 2
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Efektifitas Fototerapi Ganda Dan Tunggal
    Efektifitas Fototerapi Ganda Dan Tunggal
    Документ6 страниц
    Efektifitas Fototerapi Ganda Dan Tunggal
    Nanang Ilham Setyaji
    Оценок пока нет
  • BAB 2 pebARUAN
    BAB 2 pebARUAN
    Документ8 страниц
    BAB 2 pebARUAN
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • BAB 2 pebARUAN
    BAB 2 pebARUAN
    Документ8 страниц
    BAB 2 pebARUAN
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • 12.2.05.01.0001 Penting
    12.2.05.01.0001 Penting
    Документ21 страница
    12.2.05.01.0001 Penting
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • LAPORAN PENDAHULUAN Jiwa
    LAPORAN PENDAHULUAN Jiwa
    Документ19 страниц
    LAPORAN PENDAHULUAN Jiwa
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • SAP Fixxx
    SAP Fixxx
    Документ4 страницы
    SAP Fixxx
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Sap Poli Obgyn Revisi Cover
    Sap Poli Obgyn Revisi Cover
    Документ1 страница
    Sap Poli Obgyn Revisi Cover
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Combus Icu
    Combus Icu
    Документ21 страница
    Combus Icu
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    Документ2 страницы
    COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • Integumen
    Integumen
    Документ21 страница
    Integumen
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет
  • COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    Документ2 страницы
    COVER Kelompok Pak Udin ICCU
    PutriNurraIndahRahmawati
    Оценок пока нет