Вы находитесь на странице: 1из 14

PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

ARSITEKTUR DEKONTRUKSI
KESAN MANIPULASI PADA FASAD

[1] PENDAHULUAN
[1.1]Latar belakang

Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang


berpengaruh dalam perkembangan perancangan sejak awal kemunculannya. prinsip
dekonstruksi telah melahirkan bangunan-bangunan luar biasa dengan bentukan dan
gubahan massa yang tidak teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravitasi.
Arsitektur dekontruksi memberikan kesempatan untuk menampilkan realisasi dari
model atau ide apapun menjadi bangunan yang dapat digunakan untuk menambah
nilai estetika dan menyampaikan pesan.
Arsitektur dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung
berbentuk aneh. Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan
keabsolutan terhadap keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.
Massa bangunan pada arsitektur dekontruksi didesain dengan mengedepankan
imajinasi dan inovasi dalam penggunaan material maupun struktur dan konstruksinya.
Untuk dapat menghasilkan bentukan dari bentuk bentuk geometris yang ditonjolkan
dengan tidak beraturan dan berkesan dimanipulasi tentunya juga mengandalkan
kemampuan teknologi dan pemilihan bahan yang tepat dan memiliki spesifikasi yang
tepat dan tentunya berkualitas tinggi.
Dekontruksi telah memberi perspektif baru dalam dunia rancang bangun, namun
rancangan dekontruksi memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang tinggi. Tanpa
itu semua yang terjadi adalah rancangan yang betul-betul semrawut baik tampilan
maupun konsep dan logika berpikirnya.
Aspek manipulasi fasasd pada arsitektur dekonstruksi yang menarik untuk
diterapkan sebagai salah satu substansi dalam perancangan objek arsitektural.
perkembangan pembangunan yang secara global telah semakin pesat. Melalui
berbagai macam media massa baik cetak, elektronik, kita dapat menyaksikan
kehadiran berbagai jenis bangunan dengan variasi langgam arsitektur yang beberapa
diantaranya mengacu pada prinsip-prinsip dekonstruksi yang menjadikannya sebagai
karya masterpiece yang selain mempopulerkan nama arsitek perancangnya, juga
mampu menjadi bagian penting yang menggantikan peran bangunan pendahulunya
sebagai ikon yang turut membangun citra kota tempatnya dibangun terhadap dunia.

[1.2] Tujuan penulisan


Tujuan penulisan ini antara lain:
1. Mengidentifikasi kesan manipulasi pada fasad pada arsitektur dekonstruksi
2. menyajikan khazanah sejarah arsitektur dekontruksi yang informatif,

1 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

[2] EKSPLORASI
[2.1] Post Modern
Postmodern bisa dimengerti sebagai filsafat, pola berpikir, pokok berpikir, dasar
berpikir, ide, gagasan, teori. Masing-masing menggelarkan pengertian tersendiri tentang
dan mengenai Postmodern, dan karena itu tidaklah mengherankan bila ada yang
mengatakan bahwa postmodern itu berarti `sehabis modern (modern sudah usai);
`setelah modern (modern masih berlanjut tapi tidak lagi populer dan dominan); atau
yang mengartikan sebagai `kelanjutan modern (modern masih berlangsung terus, tetapi
dengan melakukan penyesuaian/adaptasi dengan perkembangan dan pembaruan yang
terjadi di masa kini).
Di dalam dunia arsitektur, Post Modern menunjuk pada suatu proses atau kegiatan
dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam Postmodern. Dalam
kenyataan hasil karya arsitekturnya, langgam ini muncul dalam tiga versi/sub-langgam
yakni Purna Modern, Neo Modern, dan Dekonstruksi. Mengingat bahwa masing-masing
pemakai dan pengikut dari sub-langgam/versi tersebut cenderung tidak peduli pada sub-
langgam/versi yang lain, maka masing-masing menamakannya langgam purna-modern,
langgam neo-modern dan langgam dekonstruksi.

1. Purna Modern
a. Purna Modern merupakan penggunaan unsur arsitektur tradisional
b. Menyertakan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut
diproses dengan bentuk dan ruang.
c. Tokohnya antara lain : Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell.
2. Neo Modern
a. Tidak menampilkan ornamen dan dekorasi lama tetapi menojolkan Tektonika (The
Art of Construction). Arsitekturnya dimunculkan dengan memamerkan kecanggihan
yang mutakhir terutama teknologi.
b. Sepintas tidak terlihat jauh berbeda dengan Arsitektur Modern yakni menonjolkan
tampilan geometri.
c. Menampilkan bentuk-bentuk tri-matra sebagai hasil dari teknik proyeksi dwi matra
(misal, tampak sebagai proyeksi dari denah). Tetapi, juga menghadirkan bentukan
yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang dwimatra).
d. Tokohnya antara lain: Richard Meier, Richard Rogers, Renzo Piano, Norman Foster.

2 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

3. Dekonstruksi
a. Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D
bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut.
b. Tokohnya antara lain: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank OGehry.

Pokok-pokok pikiran yang dipakai arsitek Post Modern yang tampak dari ciri-ciri di atas
berbeda dengan Modern. Karakteristik post modern:

1. Tidak memakai semboyan Form Follows Function


Arsitektur arsitektur post modern mendefinisikan arsitektur sebagai sebuah bahasa
dan oleh karena itu arsitektur tidak mewadahi melainkan mengkomunikasikan.
Apa yang dikomunikasikan?
Yang dikomunikasikan oleh ketiganya itu berbeda-beda, yaitu :
A. Purna Modern
yang dikomunikasikan adalah identitas regional, identitas kultural, atau identitas
historikal. Hal-hal yang ada di masa silam itu dikomunikasikan, sehingga orang bisa
mengetahui bahwa arsitektur itu hadir sebagai bagian dari perjalanan sejarah
kemanusian.
B. Neo Modern
mengkomunikasikan kemampuan teknologi dan bahan untuk berperan sebagai
elemen artistik dan estetik yang dominan.
C. Dekonstruksi
yang dikomunikasikan dalam arsitektur dekontruksi adalah:
a. Unsur-unsur yang paling mendasar, essensial, substansial yang dimiliki oleh
arsitektur.
b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial
maupun substansial.

Karena pokok-pokok pikiran itu dapat pula dikatakan bahwa:


Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past),
Arsitektur neo modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa ini (The Present),
sedangkan arsitektur dekonstruksi tidak mengikatkan diri kedalam salah satu dimensi
Waktu (Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan
terhadap Dekonstruksi yang berbunyi Ini merupakan kesombongan dekonstruksi.
3 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI
PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

2. Fungsi bukan hanya untuk aktivitas


Fungsi bukan sebagai aktivitas atau apa yang dikerjakan oleh manusia terhadap
arsitektur, yang dimaksud dengan `fungsi di sini bukanlah `aktivitas, bukan pula `apa
yang dikerjakan/dilakukan oleh manusia tehadap arsitektur (keduanya diangkat
sebagai pengertian tentang `fungsi yang lazim digunakan dalam arsitektur modern).
Dalam arsitektur arsitektur post modern yang dimaksud fungsi adalah peran adan
kemampuan arsitektur untuk mempengaruhi dan melayani manusia, yang disebut
manusia bukan hanya pengertian manusia sebagai mahluk yang berpikir, bekerja
melakukan kegiatan, tetapi manusia sebagai makhluk yang berpikir, bekerja, memiliki
perasaan dan emosi, makhluk yang punya mimpi dan ambisi, memiliki nostalgia dan
memori.Manusia bukan manusia sebagai makhluk biologis tetapi manusia sebagai
pribadi. Fungsi merupakan apa yang dilakukan arsitektur, bukan apa yang dilakukan
manusia; dan dengan demikian, FUNGSI bukan AKTIVITAS. Dalam arsitektur
postmodern, perancangan dimulai dengan melakukan analisa fungsi arsitektur, yaitu :

Arsitektur mempunyai fungsi memberi perlindungan kepada manusia


Arsitektur memberikan perasaan aman, nyaman, nikmat,
Arsitektur mempunyai fungsi untuk menyediakan dirinya dipakai manusia untuk
berbagai keperluan,
Arsitektur berfungsi untuk menyadarkan manusia akan budayanya akan masa
silamnya,
Arsitektur memberi kesempatan pada manusia untuk bermimpi dan berkhayal,
Arsitektur memberi gambaran dan kenyataan yang sejujur-jujurnya.
Berdasarkan pokok pikiran ini, maka :
A. Purna Modern
yang ditonjolkan didalam fungsinya itu, adalah fungsi-fungsi metaforik (=simbolik)
dan historikal.
B. Neo Modern
menunjuk pada fungsi-fungsi mimpi, yang utopi (masa depan yang sedemikian
indahnya sehingga tidak bisa terbayangkan).
C. Dekonstruksi
menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.

4 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

3. Bentuk dan Ruang


Pada arsitektur post modern, bentuk dan ruang adalah komponen dasar yang tidak
harus berhubungan satu menyebabkan yang lain (sebab akibat), keduanya menjadi 2
komponen yang mandiri, sendiri-sendiri, merdeka, sehingga bisa dihubungkan atau
tidak. bentuk berbeda secara substansial, mendasar dari ruang. Ciri pokok dari bentuk
adalah ada dan nyata/terlihat/teraba, sedangkan ruang mempunyai ciri khas ada dan
tak-terlihat/tak-nyata. Kedua ciri ini kemudian menjadi tugas arsitek untuk
mewujudkannya. Berdasarkan pokok pikiran ini, maka dalam arsitektur :
1. Purna Modern bentuk menempati posisi yang lebih dominan daripada ruang,
2. Neo Modern sebaliknya bertolak belakang , menempatkan ruang sebagai unsur
yang dominan, sedangkan dalam
3. Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan
ruang memiliki kekuatan yang sama.

[2.2] Arsitektur dekontruksi


[2.2.1] Definisi Dekonstruksi
Secara etimologis, dekonstruksi (english: deconstruction) berasal dari gabungan
kata de- (menyatakan kebalikan) dan construction (konstruksi, susunan) yang secara
sederhana berarti memecah ke dalam bagian-bagian. Istilah dekonstruksi lahir pada
akhir abad ke-19, namun baru dikenal secara luas sejak tahun 1967 setelah seorang
filsuf Perancis keturunan Yahudi bernama Jacques Derrida menerbitkan karyanya
berjudul Of Grammatology, yang diakui sebagai fondasi awal terhadap segala karya
tulis yang berhubungan dengan kritik dekonstruktif. Beberapa definisi dekonstruksi
dalam bidang filsafat maupun arsitektur
antara lain adalah sebagai berikut:
Oxford English Dictionary
Deconstruction [f. DE + CONSTRUCTION] a..The action of undoing the
construction of a thing. b. Philos. and Lit. Theory. A strategy of critical analysis
associated with theFrench philosopher Jacques Derrida (b. 1930), directed towards
exposing unquestioned metaphysical assumptions and internal contradictions in
philosophical and literary language.
Kamus Besar Bahasa Indonesia

5 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

Dekonstruksi / dkonstruksi/ n 1 Penataan ulang; 2 n bentuk struktur


bangunan yang tidak lazim, misalnya bangunan berbentuk miring
Nicholas Royle
Deconstruction n. not what you think: the experience of the impossible: what
remains to be thought: a logic of destabilization always already on the move in
things themselves: what makes every identity at once itself and different from
itself: a logic of spectrality: a theoretical and practical parasitism or virology: what
is happening today in what is called society, politics, diplomacy, economics,
historical reality, and so on: the opening of the future itself.
John D. Caputo (Deconstruction in a nutshell)
The very meaning and mission of deconstruction is to show that things text,
institution, traditions, societies, beliefs, and practices of whatever size and sort
you need don not have definable meaning and determinable mission, that they
exceed the boundaries they currently occupy. Every time you try to stabilize the
meaning of a thing, to fix in its missionary position, the thing itself, is there
anything at al to it, slips away.

Arsitektur Dekonstruktif lahir dengan dasar teori Dekonstruksi yang merupakan


bagian dari bentuk analisis Semiotik. Di dalam kamus filsafat dan kamus Bahasa Inggris,
seperti dikutip oleh Royle, dekonstruksi didefinisikan sebagai suatu tindakan untuk
mengubah konstruksi dari suatu benda. Berdasarkan keilmuan Dekonstruksi
merupakan cara pandang yang membatasi pandangan mutlak dimana dituntut untuk
memahami suatu hal secara benar tanpa ada kemutlakan pada pemahaman yang
diambil.
Pada pameran tahun 1988 ditekankan bahwa dekonstruksi bukanlah sebuah
langgam baru atau sebuah gerakan. Dekonstruksi tidak memiliki ideologi ataupun
tujuan formal, kecuali semangat untuk membongkar kebakuan. Berdasarkan preseden,
dekonstruksi membawa bentuk-bentuk geometri yang cenderung berbentuk aneh.
Hal ini disebabkan oleh adanya pembatasan penerimaan keabsolutan terhadap
keaslian bentuk-bentuk geometri yang selama ini dikenal.
Massa bangunan pada arsitektur dekontruksi didesain dengan mengedepankan
imajinasi dan inovasi dalam penggunaan material maupun struktur dan konstruksinya.
Untuk dapat menghasilkan bentukan dari bentuk bentuk geometris yang ditonjolkan

6 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

dengan tidak beraturan dan berkesan dimanipulasi tentunya juga mengandalkan


kemampuan teknologi dan pemilihan bahan yang tepat dan memiliki spesifikasi yang
tepat dan tentunya berkualitas tinggi.
Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang
berpengaruh dalam perkembangan perancangan sejak awal kemunculannya. prinsip
dekonstruksi telah melahirkan bangunan-bangunan luar biasa dengan bentukan dan
gubahan massa yang tidak teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravitasi.
Arsitektur dekontruksi memberikan kesempatan untuk menampilkan realisasi dari
model atau ide apapun menjadi bangunan yang dapat digunakan untuk menambah
nilai estetika dan menyampaikan pesan.

[2.2.2] PRINSIP PRINSIP DEKONTRUKSI


Dekonstruktivisme dalam arsitektur menggariskan prinsip-prinsip penting sebagai
berikut, bahwa:
Tidak ada yang absolut dalam arsitektur. Tidak ada satu cara atau gaya yang
terbaik, atau landasan hakiki dimana seluruh arsitektur harus berkembang. Gaya
klasik, tradisional, modern dan lainnya mempunyai posisi dan kesempatan yang
sama untuk berkembang.
Tidak ada ontologi dan teologi dalam arsitektur. Tidak ada tokoh atau figure yang
perlu didewakan atau disanjung.
Dominasi pandangan dan nilai absolut dalam arsitektur harus segera diakhiri.
Perkembangan arsitektur selanjutnya harus mengarah pada keragaman
pandangan dan tata nilai.
Visiocentrism atau pengutamaan indera penglihatan dalam arsitektur harus
diakhiri. Potensi indera lain harus dimanfaatkan pula secara seimbang.
Arsitektur tidak lagi identik dengan produk bangunan. Arsitektur terkandung
dalam ide gambar, model dan fisik bangunan, dengan jangkauan dan aksentuasi
yang berbeda. Prioritas yang diberikan pada ide, gambar, model dan bangunan
harus setara, karena ide, gambar dan model tidak hanya berfungsi sebagai simulasi
atau representasi gedung, tetapi juga bisa menjadi produk atau tujuan akhir
arsitektur.
Arsitektur dekonstruksi bisa lahir dari pengaruh filsafat Derrida, sehingga

7 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

disebut sebagai dekonstruksi derridean. Selain daripada itu, arsitektur dekonstruksi


juga bisa hadir sebagai produk pragmatis dan formal yang disebut sebagai dekonstruksi
non-derridean

[2.2.3] Dekonstruksi Derridean


Berikut ini adalah beberapa pemikiran Derrida yang mempunyai hubungan langsung
dengan rancangan.
Pembedaan Dan Penundaan Makna
Derrida mempersoalkan seluruh tradisi filsafat Barat yang bermuara pada
pengertian ada sebagai kehadiran, atau yang disebut metafisika kehadiran
(metaphysics of presence). Pemahaman terhadap metafisika kehadiran dapat

dijelaskan sebagai yang hadir itulah yangada. Apabila sesuatu yang tidak hadir

ingin dihadirkan maka tanda dapat menjadi penggantinya. Tanda menghadirkan


atau merepresentasikan yang tidak hadir (absence). Menurut Derrida, kata atau
tanda kini tidak mampu lagi menghadirkan makna sesuatu yang dimaksud secara
serta-merta. Makna harus dicari dalam rangkaian tanda yang lain yang mendahului

tanda yang pertama. Derrida menciptakan konsep differance, yang secara

etimologis berasal dari paduan dua kata dalam bahasa Inggris, yaitu to differ
(membedakan) dan to defer (menunda). Dalam sistem tanda, konsep differance
melihat bahwa antara yang hadir dan yang absen berada dalam kondisi saling
tergantung, bukannya saling meniadakan. Kehadiran baru mempunyai makna bila
ada kemungkinan absen yang setara.
Pembalikan Hierarki
Dalam memahami suatu fenomena, Strukturalisme selalu mengadakan
pemilahan (differensiasi) ke dalam elemenelemen yang merupakan hasil abstraksi.
Differensiasi secara ketat menghasilkan perbedaan dua kutub yang dipertentangkan
secara diamatral yang dikenal sebagai oposisi biner (binary opposition). Derrida
melakukan dekonstruksi terhadap pandangan oposisi ini dengan menempatkan
kedua elemen tersebut tidak secara hierarki yang satu di bawah yang lain, tetapi
sejajar sehingga secara bersamasama dapat menguak makna (kebenaran) yang
lebih luas.
Pusat Dan Marjinal
8 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI
PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

Perbedaan antara pusat dengan marjinal merupakan konsekwensi dari

adanya hierarki yang ditimbulkan oposisi biner. Marjinal adalah segala sesuatu yang
berada pada batas, pada tepian, maupun diluar (outside), karena itu dianggap tidak
penting. Sementara pusat adalah yang terdalam, pada jantung daya tarik dan
makna dimana setiap gerakan berasal dan merupakan tujuan gerakan dari yang

marjinal. Derrida mempertanyakan keabsahan posisi ini dalam konsep parergon

(para: tepi, ergon: karya), yaitu bingkai lukisan. Sebagai yang marjinal, parergon
oleh Derrida diberi peranan yang penting untuk menunjukkan sikap pembalikan
hierarki, sehingga memiliki posisi setara dengan yang utama dan mempunyai
otonominya sendiri.
Pengulangan Dan Makna
Suatu kata atau tanda memperoleh maknanya dalam suatu proses berulang
(iterative) pada konteks yang berbeda. Dalam arsitektur, penggunaan metafora
secara berulang-ulang akan membuka pemahaman yang lebih baik terhadap makna
yang dimaksudkan oleh suatu objek arsitektural.

[2.2.4] Dekonstruksi Non-Derridean


Dekonstruksi non-derridean mencakup dekonstruksi bentuk dan struktur bangunan

yang didasarkan pada konsep konsep seperti disruption, dislocation, deviation

dan distortion, sehingga menyebabkan stabilitas, kohesi dan identitas bentuk-bentuk


murni menjadi terganggu. Dekonstruksi Non-Derridean dikelompokkan kedalam lima
kelompok utama oleh Aaron Betsky, yaitu sebagai berikut:
Revelatory Modernist
Diantara semua kelompok yang termasuk dalam Dekonstruksi Non-Derridean,
kelompok ini merupakan kelompok yang paling konservatif. Kelompok ini masih
mengutamakan prinsip abstraksi dan mengutamakan fungsi, mengoptimalkan
kemungkinan hasil industry bahan dan prefabrikasi dengan menciptakan
fragmentasi potongan-potongan, konteks dan program prefabrikasi tersebut dan
hasilnya adalah kumpulan ruang dan objek yang terfragmentasi. Arsitek-arsitek
yang termasuk dalam kelompok ini adalah Gunther Behnish, Jean Nouvel, Helmut
Jahn, Emilio Ambasz, dan Eric Owen Moss.
Shard & Sharks

9 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

Kelompok ini menampilkan bentuk-bentuk yang menyerupai serpihan batang


dan lempeng yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga menampilkan kesan
yang semrawut dan penuh teka-teki. Diantara semua kelompok yang termasuk
dalam Dekonstruksi Non-Derridean, kelompok ini adalah yang paling radikal.
Programnya adalah membedah, mengolok-olok dan merombak falsafah arsitektur
modern sehingga mencerminkan suatu tatanan yang tidak beraturan (chaos).
Arsitek-arsitek yang termasuk dalam kelompok ini adalah Frank Gehry, Gunther
Domenig, Coop Himme(l)blau, Kazuo Shinohara, dan Zaha Hadid.
Textualist
Kelompok ini melihat bahwa arsitektur yang ada sebagai built language, yang
tidak mampu lagi mencerminkan struktur dan kebenaran yang ada, seperti halnya
kata sebagai tanda tidak mampu secara serta-merta menyampaikan makna
(kelompok ini sebenarnya masih termasuk dalam kelompok Dekonstruksi
Derridean). Denah dan tampak bangunan yang ada hanyalah menampilkan bias
yang pucat (topeng) dari struktur-struktur kenyataan yang ada dengan terlalu
banyak diredam (repressed). Untuk itu strukturstruktur yang diredam (absence)
perlu ditampilkan dengan mengangkat konflikkonflik internal yang ada. Arsitek-
arsitek yang termasuk dalam kelompok ini adalah Peter Eisenman, Bernard
Tschumi, Ben Nicholson, Steven Holl, dan Diller + Scofidio.
New Mythologist
Utopia merupakan mitos yang selalu ada pada setiap kurun waktu, karena tiada
harapan tanpa utopia. Utopia arsitektur modern adalah dunia yang satu, utuh dan
nyaris sama (international style), yang telah gagal memenuhi misi kemanusiaannya.
Utopia kedua adalah kebalikannya; Dystopia atau vision of self-destruction yang
tidak berkembang karena kesadaran manusia untuk tetap mempertahankan
kehidupan. Kelompok ini ingin menciptakan suatu utopia sebagai suatu mitologi
baru, suatu dunia lain yang lokasi dan kaitannya dengan masa lalu, masa kini dan
masa mendatang tidak dikenali. Diilhami cerita dan film-film fiksi seperti Star Wars,
Blade Runner dan Star Trek, kelompok ini menggagas proyek-proyek imajiner yang
menerobos kungkungan gravitasi, iklim, langgam dan semua tatanan yang ada.
Arsitek-arsitek yang termasuk dalam kelompok ini adalah Paulo Soleri, Lebbeus
Woods, serta Hodgetts & Fung Design Associates.
Technomoprisme

10 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

Pada mulanya manusia menciptakan teknologi hanya sebagai perpanjangan


tangannya, namun seiring dengan perkembangannya, hubungan manusia dengan
teknologi telah menjadi sedemikian menyatu. Sebagai penerus proyek arsitektur
modern yang belum selesai, kelompok ini mengakomodasi teknologi dan
membuatnya menjadi artefak yang tidak hanya menjadikan teknologi sebagai usaha
untuk menciptakan ekstensi, manipulasi, mediasi, representasi serta memetakan
kembali self-nya. Arsitek-arsitek yang termasuk dalam kelompok ini adalah
MacDonald +Salter, Toyo Ito, Morphosis Architects, Holt, dan Hinshaw.

[2.2.5] Dekonstruksi Bentuk Arsitektural


Dekonstruksi bentuk arsitektural dapat dilakukan melalui beberapa cara:
Secara intelektual melalui permainan sistem-sistem geometri yang kompleks dan
melibatkan teknologi canggih, seperti yang banyak dilakukan oleh Peter Eisenman.
Secara pragmatik atau mekanik melalui model trial and error, sketsa dan
eksperimen lapangan, seperti dilakukan oleh Frank Gehry, Zaha Hadid dan Coop
Himme(l)blau.
Secara intuitif melalui pengembangan respons dan impuls kreatif dalam diri arsitek,
seperti terjadi pada Rem Koolhaas dan OMA.

[2.2.6] Dekonstruksi Struktur


Dekonstruksi struktur umumnya dilakukan melalui metoda pragmatis trial and error,
dan dibedakan sebagai berikut:
Dekonstruksi konstruksi massa, seperti pada Chora L Works karya Peter
Eisenman dan Jacques Derrida.
Dekonstruksi konstruksi bidang, seperti pada Best Products karya James Wines
atau Jewish Museum karya Daniel Libeskind.
Dekonstruksi konstruksi baja, seperti pada karya-karya Coop Himme(l)blau.
Dekonstruksi konstruksi kulit, yangmasih jarang ditemukan.

[2.2.7] Strategi Implementasi Dekonstruksidalam Perancangan Objek Arsitektural


Dekonstruksi dapat dilakukan terhadap program yang dominan dalam tradisi
arsitektur modern, seperti konsepestetika murni, kaitan bentuk dengan fungsi, dan lain-
lain. Dekonstruksi program berusaha mematahkan otonomi modernism dan kaidah-

11 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

kaidahnya dengan menggunakan pembalikan konsep-konsep yang diturunkan dari


modernism sendiri atau sumber-sumber lain. Bernard Tschumi melakukan dekonstruksi
program dengan beberapa pendekatan, yakni:
Crossprogramming
Menggunakan konfigurasi spatial tertentu untuk program yang sama
sekaliberbeda; misalnya bangunan rumah ibadah digunakan untuk klub malam.
Menempatkan suatu konfigurasi spatial pada lokasi yang tidak berkaitan; misalnya
museum diletakkan dalam bangunan parkir.
Transprogramming
Mengkombinasikan dua program yang sifat dan konfigurasi spatialnya
berbeda; misalnya planetarium dikombinasikan dengan roller-coaster,
perpustakaan dengan trek balap mobil.
Disprogramming
Mengkombinasikan dua program sedemikian rupa sehingga konfigurasi ruang
program pertama mengkontaminasi program dan konfigurasi ruang kedua;
misalnya supermarket dikombinasikan dengan perkantoran.
Strategi Dekonstruksi Peter Eisenman
Peter Eisenman menggunakan beberapa strategi untuk melakukan dekonstruksi
program, yaitu:
Penolakan terhadap antroposentrisme dalam desain, yaitu rujukan pada
proporsi fisik tubuh manusia sebagai ukuran ideal bagi segalanya. Penerapan
proses scaling melalui pengembangan tiga konsep destabilisasi, yaitu
discontinuity, recursibility, dan self-similarities.
Penolakan terhadap center sebagai bagian paling penting dan memiliki hirarki
lebih tinggi dibanding bagian lain.
Penolakan terhadap kekakuan oposisi dialektis dan kategori hirarkis tradisional
seperti form follows function, ornament added to structure, digantikan
oleh existing between, almost this or almost that, but not quite either.
Pemahaman arsitektur secara tekstual dalam kaitan dengan otherness, trace
dan absence.
Eisenman dalam proyek Romeo and Juliet untuk Venice Biennale 1986
mencoba memperlakukan lahan sebagai palimpsest dan quarry yang
memiliki jejak-jejak memori dan potensi untuk digali lebih lanjut, sementara

12 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

dalam proyek House X, ia mencoba menghindari adanya pusat di dalam


rumah.

[3] Kesimpulan
Dalam merancang dengan berpegang pada kaidah kaidah dekonstruksi, suatu objek akan
mengalami dua proses utama secara garis besar, yang pertama adalah objek objek itu akan
diuraikan (deconstructing), ataupun dihancurkan (destroy) ke dalam potongan-potongan
(fragment). Yang kedua adalah potongan potongan tersebut dirangkaikan kembali
(reconstructing) menjadi suatu bentuk baru yangidentitasnya sama sekali berbeda dengan
sebelumnya
Dekonstruktivisme dalam arsitektur telah menjadi suatu fenomena yang berpengaruh
dalam perkembangan perancangan sejak awal kemunculannya. prinsip dekonstruksi telah
melahirkan bangunan-bangunan luar biasa dengan bentukan dan gubahan massa yang tidak
teratur, terdistorsi, abstrak dan bahkan antigravaitasi. Arsitektur dekontruksi memberikan
kesempatan untuk menampilkan realisasi dari model atau ide apapun menjadi bangunan yang
dapat digunakan untuk menambah nilai estetika dan menyampaikan pesan.

REFERENSI
Ikhwanuddin. (2005). Menggali Pemikiran Postmodernisme Dalam Arsitektur.Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.[Jenis ref: Buku]

Artikel jurnal dari internet:


Bennington, Geoffrey. 2001. Deconstruction Is Not What You Think. Deconstruction : A Reader.
Taylor & Francis publication.
(http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r
&cad=4#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12/2013)
Culler, jonathan D. 1982. Chapter Two Deconstruction. On Deconstruction : Theory and Critism
After Structuralism. Cornell University Press. Halaman 85.
(http://books.google.co.id/books?id=YxY5DV0UCIQC&pg=PA85&hl=id&source=gbs_toc_r
&cad=3#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12/2013)
Derrida, Jacques & John D. Caputo. 1997. Deconstruction in a Nutshell: A conversation with
Jaques Derrida. Fordham University Press,

13 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI


PRODI ARSITEKTUR UNS | SEJARAH PERKEMBANGAN ARSITEKTUR DUNIA | SEMESTER AGUSTUS-DESEMBER 2013

(http://books.google.co.id/books?id=ETbfOXdyd1EC&hl=id&source=gbs_book_similarboo
ks, diakses tanggal 27/12/2013)
Gasch, Rodolphe. 2001. Deconstruction, Post-Modernism and the visual arts. Deconstruction :
A Reader. Taylor & Francis publication.
(http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r
&cad=4#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12/2013)
Mantiri , Hyginus J. & Indradjaja Makainas. 2011. Eksplorasi Terhadap Arsitektur Dekonstruksi.
[pdf]. vol8 No2,. (http://www.gunadarma.ac.id/library/abstract/gunadarma_20305085-
ssm_ftsp.pdf , diakses tanggal 23/11/2013)
McQuillan, Martin. 2001. Introduction : Five Strategies For Deconstruction. Deconstruction : A
Reader. Taylor & Francis publication.
(http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA1&hl=id&source=gbs_toc_r&c
ad=4#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12/2013)
Norris, Christopher & AndrewBenjamin. 1988. What is deconstruction? London, Academy
Editions,(http://books.google.co.id/books/about/What_is_Deconstruction.html?id=9sRP
AAAAMAAJ&redir_esc=y, diakses tanggal 27/12/2013)
Nugraha, Adiaksa S & Meydian S. Dewi, ST., M Ars. 2008.Langgam dekontruksivisme pada
arsitektur post Modern: Study Kasus karya frank o gehry. [pdf]. Penulisa Ilmiah. Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan
(http://www.gunadarma.ac.id/library/abstract/gunadarma_20305085-ssm_ftsp.pdf ,
diakses 26/12/2013)
Tschumi, Bernard. 2001. Violence Of Architecture. Deconstruction : A Reader. Taylor & Francis
publication.
(http://books.google.co.id/books?id=AAXvLjuaUlkC&pg=PA126&hl=id&source=gbs_toc_r
&cad=4#v=onepage&q&f=false, diakses tanggal 27/12/2013)

Artikel umum dari internet


Hartanto, Robin. 2011.Konstruktivisme dan Dekonstruksi. [online].
(http://robinhartanto.wordpress.com/2011/05/23/konstruktivisme-dan-dekonstruksi/
diakses 27/12/13)
Dekonstruction. [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstruction, diakses 29/12/13)
Deconstructivism. [online]. http://en.wikipedia.org/wiki/Deconstructivism, diakses 29/12/13
Deconstruction. [online]. http://oxforddictionaries.com/definition/deconstruction, diakses
29/12/13
14 | Imas Kartika [I0212040]- MANIPULASI PERMUKAAN STRUKTUR ARSITEKTUR DEKONTRUKSI

Вам также может понравиться