Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
(SAP)
Di Susun Oleh:
LEMBAR PENGESAHAN
Satuan Acara Penyuluhn (SAP) telah disahkan dan disetujui sebagai Laporan Praktek
Kebidanan 1 yang dilaksanakan pada tanggal 02 Mei di Ruang Nicu RSU Haji Surabaya.
Mahasiswa Praktek
Mengetahui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Praktek Klinik
D3 Kebidanan Mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Surabaya
I. Latar belakang
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari
2500 gram (WHO, 1994:9). Berat lahir dipengaruhi dua proses penting, yaitu: lamanya (umur)
kehamilan dan pertumbuhan intrauterine. Resiko kematian neonatal dengan BBLR adalah 6,5
kali lebih besar bila dibandingkan dengan bayi lahir berat badan cukup (Ronoatmodjo, 1996).
BBLR dapat berakibat pada terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan, ganguan
pendengaran, penglihatan, ganguan belajar, serta rentan terhadap infeksi saluran pernafasan
bagian bawah.
Sekitar 45 % kematian bayi berat lahir rendah (BBLR) (Depkes, 1996). Penelitian ini di
amerika menyatakan bahwa risiko kematian neonatal pada bayi dengan BBLR hamper 40 kali
lebih besar bila dibandingkan dengan bayi yang lahir dengan berat badan cukup. Selain itu bayi
berat lahir rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang
selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi (Anonim, 2006). WHO
memperkirakan lebih dari 20 juta bayi berat lahir rendah (BBLR) lahir setiap tahun dan
mempengaruhi sekitar 16 % dari BBLR di Negara berkembang.
Di Indonesia kejadian BBLR bervariasi, secara nasional menurut analisa SDKI 2002-2003
kejadian BBLR sebesar 6 %. Kejadian BBLR berdasarkan provinsi bervariasi dengan rentang 2
%-15,1 % dimana yang terendah di provinsi sumatera utara dan tertinggi di provinsi Sulawesi
selatan. Di jawa berat BBLR merupakan penyebab kematian bayi (0-1 tahun) nomor 3 pada
tahun 1998 (8,5 %) dan nomor 4 pada tahun 1999 (8,71 %).
II. Tujuan instruksional umum
Setelah selesai mengikuti penyuluhan tentang bayi baru lahir, ibu dapat memahami dan
mengerti tentang:
1. Pengertian BBLR
2. Klasifikasi BBLR
3. Etiologi BBLR
4. Manifestasi Klinis BBLR
5. Diagnosis BBLR
6. Masalah masalah kelainan pada BBLR
7. Penatalaksanaan BBLR
V. Proses Pelaksanaan
MATERI
BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH
A. Pengertian BBLR
BBLR adalah Bayi dengan berat badan kurang dari 2500 gram terjadi karena umur
kehamilan kurang dari 37 minggu ,berat badan lebih rendah dengan semestinya sekalipun umur
kehamilan cukup (manuaba,2007).
Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi
(sarwono,2004).
Menurut WHO menyatakan BBLR merupakan bayi (neonates) yang lahir dengan memiliki
berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram(hiidayat,2005).
B. Klasifikasi BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Menurut harapan hidupnya:
Bayi berat lahir rendah (BBLR) berat lahir 1500-2500 gram
Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR) berat lahir <1500 gram
Bayi berat lahir ekstrim rendah (BBLER) berat lahir < 1000 gram
2) Menurut masa gestasi:
Prematuritas murni yaitu bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan
sesuai berat badan untuk usia kehamilan
Dismaturitas yaitu bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia
kehamilan.
C. Etiologi
1. Dari factor ibu
a. umur ibu hamil kurang dari 20 minggu atau diatas 35 tahun
b. jarak kelahiran terlalu dekat
c. gizi saat hamil yang kurang
d. factor pekerja yang terlalu berat
e. keadaan social
f. penyakit ibu seperti toksaemia gravidarum, perdarahan antepartum, trauma fisik, DM,
2. Dari factor kehamilan
a. hamil ganda
b. hamil dengan hidramnion
c. perdarahan anterpartum
d. komplikasi kehamilan
2. Dari factor janin
a. cacat bawaaan
b. infeksi dalam Rahim
c. hidramnion
d. kehamilan ganda
3. Dari factor pendukung
a. nutrisi
b. perokok,alcohol,budaya
c. social
2. Pernafasan
a) Pusat pengatur pernafasan belum sempurna
b) Otot pernafasan lemah
3. Alat pencernaan makanan
a) Penyerapan makanan lemah
b) Mudah terjadi reguritasi
c) Otot pencernaan
G. Penatalaksaan BBLR
Perawatan pada bayi berat lahir rendah (BBLR) :
1) Pengaturan Suhu
Mempertahankan suhu tubuh dengan ketat. BBLR mudah mengalami hiportemi, oleh sebab itu
suhu tubuhnya harus dipertahankan dengan ketat.
Prinsip untuk menjaga kehangatan tubuh bayi
Bayi harus tetap berpakaian atau diselimuti setiap saat agar tetap hangat walaupun dalam
keadaan dilakukan tindakan. Kepala bayi ditutup topi.
Rawat bayi kecil diruang yang hangat
Jangan meletakkan bayi dekat dengan benda dingin
Jangan meletakkan bayi langsung di permukaan yang dingin
Ganti popok setiap kali basah
Jangan memandikan atau menyentuh bayi dengan tangan dingin
7) Perawatan di rumah sakit kalau ada masalah pernafasan kita pasang nasal jika ada
masalah pencernaan kita pasang sonde
bayi premature atau BBLR mempuyai masalah menyusui karena reflek menghisapnya masih
lemah.untuk bayi demikian sebaiknya ASI dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan
pada bayi dengan pipa lambungtau pipet.dengan memegang kepala dan menahan bawah dagu
,bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah dikeluarkan yang diberikan
dengan pipet atau selang kecil untuk menempel pda puting
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bahwa pentingnya menjaga suhu tubuh bayi tetap hangat akan berdampak Pada
perkembangan bayi dan sistem motorik pada bayi sehingga disini para petugas agar tetap
menjaga merawat dengan baik agar tidak berdampak fatal .
2. Saran
Meningkatkan pengawasan pada bayi baru lahir dengan BBLR
Menambah informasi dan pengetahuan tentang asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan
BBLR
Meningkatkan pelayanan pada bayi baru lahir dengan BBLR