Вы находитесь на странице: 1из 15

KONFLIK HUBUNGAN INDUSTRIAL

Riza Dahlia1
Wiwin Dinar Prastiti2
Susatyo Yuwono3

1.2.3 Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstract. The background of this research is the harmony in industrial relationship that
hasnt been found between the employees, management and share holders in companies
world-wide including Indonesia. This research is intended to understand the background of
conflicts and the type of relationship conflict in an Industry. The subject of this research is
the employee of Bukit Asam coalmine company (persero), Ltd. (PTBA). The method of this
research is qualitative with the data collecting tools as observation, interview and
documentation. Thus, the data analysis implements inductive analysis. Analysis results
shows that the cause of conflict in PTBA is the obstacles and communication problems, duty
dependence, jender difference, working boundaries and individual characteristics. Based
on the cause of conflict it could be concluded that among the conflict that happens in PTBA
is (1) hierarchy conflict; which is felt by the contract labors, bad interaction between employees
and management. (2) Conflict in troubleshooting experienced by the development and training
team. (3) Internal personal conflict; felt by the DS Subject, retired men and trainees. (4)
Conflict caused by superiors which is power conflict.

Key words: jender, employee, management

Abstrak. Latar belakang penelitian ini adalah keharmonisan hubungan industrial yang
belum tercipta antara karyawan, manajemen dan pemegang saham di perusahaan-
perusahaan yang ada di seluruh dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui latar belakang konflik dan bentuk konflik hubungan industrial. Subjek penelitian
ini adalah karyawan Perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Tbk. (PTBA).
Metode penelitian ini adalah metode kualitatif dengan alat pengumpulan data observasi,
interview dan dokumentasi. Sehingga, analisis data menggunakan analisis induktif. Hasil
analisis data dan pembahasan menunjukkan latar belakang konflik yang terjadi di PTBA
adalah rintangan dan masalah komunikasi, ketergantungan tugas, perbedaan jender,
kekaburan batas-batas bidang kerja dan sifat individu. Berdasarkan latar belakang konflik
dapat disimpulkan bahwa bentuk konflik yang terjadi di PTBA antara lain: (1) Konflik
hirarki, yang dirasakan oleh tenaga kontrak, interaksi yang kurang baik antara pihak
karyawan dengan manajemen. (2) Konflik cara menyelesaikan masalah yang dialami pihak
satuan kerja pengembangan dan latihan. (3) Konflik intra perorangan; yang dirasakan
subjek DS, para pensiunan dan peserta pelatihan anak putus sekolah. (4) Konflik yang
timbul karena atasannya yaitu konflik kekuasaan.

Kata kunci: jender, karyawan, manajemen

69
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
70 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

K onflik hubungan industrial Undang-undang yang dikeluarkan


bukan masalah baru bagi pengusaha dan tersebut dapat menyelesaikan konflik
perusahaan yang berkembang di seluruh hubungan industrial dan menciptakan
dunia. Indonesia juga mengalami hubungan industrial yang baik serta
masalah yang sama, apalagi Indonesia profesional.
merupakan negara yang menggunakan Perselisihan hubungan industrial
sistem padat karya. Guncangan krisis adalah perbedaan pendapat atau
moneter beberapa tahun lalu juga perselisihan pengusaha dengan pekerja
memperparah keadaan ekonomi Indone- dan atau serikat pekerja berkaitan
sia yang mempengaruhi hubungan indus- dengan syarat-syarat kerja seperti
trial perusahaan-perusahaan yang pemenuhan hak-hak pekerja dan atau
berkembang di Indonesia. Konflik serikat pekerja, harapan atau
hubungan industrial yang dialami sebuah kepentingan pekerja, dan pemutusan
perusahaan bukan tolak ukur untuk hubungan kerja, serta perselisihan antar
mengatakan perusahaan itu lemah serikat pekerja di satu perusahaan
karena terkadang konflik membawa (Simanjutak, 2003). Konflik sendiri
dampak atau manfaat bagi perusahaan. merupakan perselisihan yang terjadi
Namun, apabila konflik tidak segera antara dua orang atau kelompok yang
diselesaikan akan mempengaruhi mengakibatkan keinginan untuk
perusahaan secara keseluruhan. menghambat, mengganggu, merugikan
Komunikasi yang kurang baik pihak yang menjadi lawannya.
antara pihak manajemen dengan Dari asumsi di atas, pertanyaan
karyawan/pekerja menjadi salah satu penelitian yang diajukan adalah, apa
penyebab konflik hubungan industrial. latar belakang konflik hubungan indus-
Dampak masalah ini adalah unjuk rasa trial dan bagaimana bentuk konflik yang
atau demo karyawan. Di media massa terjadi di perusahaan?
dan elektronik pemberitaan tentang
Penelitian ini memiliki tujuan untuk
masalah ini menjadi topik yang hangat
mengetahui latar belakang konflik
untuk dibicarakan. Pemerintah
hubungan industrial dan bentuk-bentuk
mengantisipasi dengan mengeluarkan
konflik hubungan industrial. Diharapkan
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003
penelitian ini memberi manfaat bagi
Tentang Ketenagakerjaan dan Undang-
pekerja untuk memperbaiki dan menjalin
undang Nomor 2 Tahun 2004 Tentang
hubungan dengan karyawan yang lain,
Penyelesaian Perselisihan Hubungan
manajemen dan pemegang saham serta
Industrial. Pemerintah berharap
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 71

bagi pengusaha untuk memperbaiki metode ini karena konflik hubungan in-
sistem manajemen dan mencari solusi dustrial di suatu perusahaan bersifat
konflik. rahasia. Di samping itu, peneliti ingin
mengungkap latar belakang konflik
METODE PENELITIAN hubungan industrial, sehingga apabila
ditanyakan langsung kepada pihak
Pemilihan PT. Tambang Batubara karyawan dan manajemen, diasumsikan
Bukit Asam (Persero) Tbk sebagai akan lebih efektif daripada menggunakan
tempat penelitian memiliki alasan yang angket. Alat pengumpulan data yang
kuat. Di satu sisi, PT. Tambang Batubara digunakan dalam observasi penelitian ini
Bukit Asam (Persero) Tbk yang dikenal adalah catatan anecdotal. Proses
dengan nama PTBA merupakan salah observasi anecdotal yaitu observer
satu perusahaan energi pengganti mencatat hal-hal yang penting.
minyak bumi yang pemasarannya sudah Pencatatan dilakukan sesegera mungkin
mencapai skala internasional. Di sisi lain, pada tingkah laku yang istimewa. Ob-
kantor pusat PTBA berada di sebuah server harus mencatat secara teliti apa
kecamatan dan jauh dari pusat dan bagaimana kejadiannya, bukan
keramaian. Di samping itu, PTBA bagaimana menurut pendapatnya
memiliki anak perusahaan dan cabang (Rahayu dan Ardani, 2004).
di beberapa kota di Pulau Sumatra dan
Alat pengumpulan data dalam
Pulau Jawa. Lokasi penelitian ini adalah
metode wawancara penelitian adalah
PT. Tambang Batubara Bukit Asam
hasil wawancara. Bentuk wawancara
Persero) Tbk, yang terletak di Kota
yang digunakan adalah wawancara
Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim,
bebas terpimpin atau semi-structured
Propinsi Sumatera Selatan.
interviews. Dokumentasi yang
Gejala penelitian penulis fokuskan digunakan dalam penelitian ini berupa
kepada konflik hubungan industrial yang foto, berkas pemeriksaan dan kebijakan
berarti perselisihan yang terjadi di dalam perusahaan. Metode analisis data yang
organisasi atau perusahaan baik antar digunakan dalam wawancara ini adalah
karyawan, manajemen, atau pemegang analisis kualitatif. Analisis data dalam
saham. Metode yang digunakan peneliti penelitian kualitatif dilakukan dengan
dalam pengumpulan data penelitian cara induktif.
adalah observasi, interview dan
dokumentasi. Alasan pengambilan
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
73 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

HASIL DAN PEMBAHASAN Bukit Asam di Sumatera Selatan dan


Tambang Batubara Mahakam di
Orientasi Kancah. Kantor Pusat Kalimantan Timur, disatukan dalam PN
PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tambang Batubara dan masing-masing
(Persero), Tbk berada di Jl. Parigi No. tambang tersebut menjadi Unit Produksi.
1 Tanjung Enim 31716. Saat ini PTBA Perkembangan selanjutnya Unit
memiliki 2 unit tambang yaitu Unit Produksi Mahakam ditutup pada tahun
Pertambangan Tanjung Enim dan Unit 1979 berdasarkan pertimbangan
Pertambangan Ombilin. PTBA memiliki ekonomi dan suramnya pemasaran
Kantor Perwakilan dan Unit batubara sebagai akibat berkembangnya
Pengembangan Briket di Jakarta. penggunaan mesin diesel di semua
Perusahaan briket batubara berada di bidang angkutan dan pembangkit listrik.
tiga tempat yaitu Unit Usaha Briket PN Tambang Batubara Bukit Asam
Tanjung Enim, Unit Usaha Briket berdiri dengan Kantor Pusat di Tanjung
Lampung dan Unit Usaha Briket Gresik. Enim, Sumatera Selatan berdiri pada 2
Di samping itu, PTBA memiliki kantor Maret 1981 dan berubah menjadi
pengangkutan batubara di tiga Perusahaan Umum Tambang Batubara
Pelabuhan yaitu Dermaga Kertapati tahun 1984. Melalui PP No. 56 tahun
Palembang, Dermaga Teluk Bayur 1990 Perum Batubara digabung menjadi
Padang dan Pelabuhan Bakauheni PT. Tambang Batubara Bukit Asam
Tarahan Bandar Lampung. Sejarah (Persero) disingkat PTBA dan mengelola
singkat berdirinya PT Tambang dua unit penambangan yaitu Unit
Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk Pertambangan Ombilin (UPO) dan Unit
adalah sebagai berikut, kegiatan Pertambangan Tanjung Enim (UPTE).
penambangan batubara di Tanjung Enim, PTBA mengembangkan briket batubara
Sumatera Selatan dimulai tahun 1919 sebagai energi alternatif pengganti
oleh pemerintah Belanda dengan nama minyak tanah dan kayu bakar pada
Boekit Asam Mijnen Steem Kolen tahun 1993. PTBA memiliki anak
berdasarkan Staatsblad No. 198 tahun perusahaan yaitu PT Batubara Bukit
1919. Kendi yang dibentuk 1996 dan
Berdasarkan Peraturan berkedudukan di Tanjung Enim. PTBA
Pemerintah No.23 tahun 1968 ketiga melaksanakan IPO pada tanggal 23
tambang batubara yang masih bekerja, Desember 2002 dan resmi menjadi
yaitu Tambang Batubara Ombilin di Perusahaan Publik atau Terbuka (Tbk).
Sumatera Barat, Tambang Batubara PTBA mengalami pergantian Direksi
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 74

ketika penelitian dilakukan. Pergantian menetapkan Direksi PTBA yang baru.


ini dimulai dengan penetapan pengakhiran Direksi akan menjabat selama lima tahun
masa jabatan Direksi PTBA yang lama yaitu periode 2006-2011. Acara
tanggal 15 November 2006 di Jakarta. pelantikan dan pisah sambut telah
Direksi lama memulai masa jabatannya dilakukan di Tanjung Enim, tanggal 29
sejak 15 November 2001. Mengingat Desember 2006.
pemegang saham Dwiwarma yang juga Penelitian ini dilaksanakan di
pemegang saham mayoritas belum satuan kerja Sumber Daya Manusia.
mengajukan nama-nama penggantinya, Unit kerja SDM berada di bawah jajaran
maka sejak 15 November 2006 posisi Direksi SDM dan Umum yang terdiri
Direksi kosong. Komisaris Perseroan ini dari 4 bagian yaitu:
untuk sementara waktu merangkap a. Perencanaan
melaksanakan tugas Direksi sehari-hari b. Pengembangan dan Pelatihan
sampai adanya Direksi PTBA yang baru. c. Hubungan industrial
Tanggal 27 Desember 2006 PTBA d. Administrasi dan Pengelolaan
mengadakan RUPSLB di Jakarta untuk Kinerja

Tabel Karakteristik Subjek Penelitian


S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
N BJ TS SYB SMB DS TK SDW
JK LK LK LK LK LK LK PR
U 48 TH 48 TH 53 TH 46 TH 45 TH 49 TH 49 TH
JB SP SDM SP SDM SP SDM SP SDM EDP EDP SP SDM
JJ 4A 4A 4B 4C 4A 4A 4B
SK PR SDM Diklat SDM Hubin SDM Adm SDM KBL KBL Adm SDM

*keterangan
N : Nama SP : Spesialis SDM
JK : Jenis Kelamin EDP : Evaluator Data dan Pelaporan
U : Usia PR : Perencanaan
JB : Jabatan Diklat : Pendidikan dan Latihan
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
74 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

JJ : Jenjang Jabatan Adm : Administrasi


SK : Satuan Kerja Hubin : Hubungan Industrial
LK : Laki-Laki KBL : Kemitraan dan Bina Lingkungan
PR : Perempuan

Latar Belakang / Penyebab Industrial menangani masalah rumah


Konflik tangga yang kebanyakan
Konflik yang dihadapi subjek dilatarbelakangi masalah material,
penelitian beragam tergantung masalah konflik atasan-bawahan yang
yang dihadapi. Bagian Perencanaan dilatarbelakangi oleh pemberdayaan
mempunyai masalah dengan tenaga kerja bawahan dan atasan, pencurian
kontrak. Masalah ini muncul karena dan masalah lain yang berkaitan dengan
tenaga kontrak perusahaan mengalami karyawan.
ketidakjelasan status menjadi karyawan Contoh kasus yang terjadi di PTBA
padahal sudah bekerja lebih dari dua adalah kasus pencurian yang dilakukan
tahun dan adanya karyawan yang ingin Pak T dan Pak N, kasus drg. R yang
mutasi. melakukan tuntutan hukum, kasus rumah
Bagian Pengembangan dan Latihan tangga karyawan, kasus serikat pekerja
mempunyai masalah dengan anak putus dan masalah komunikasi antar satuan
sekolah yang dilatih di satuan kerja kerja. Rintangan komunikasi menjadi
Pengembangan dan Latihan Sumber masalah bagi karyawan PTBA.
Daya Manusia (SDM) atas program Masalah ini terlihat ketika komunikasi
satuan kerja Kemitraan dan Bina yang terjadi di lingkungan kerja
Lingkungan (KBL) yang bekerja sama merupakan inisiatif masing-masing
dengan Disnaker Muara Enim. individu. Pertemuan di luar kantor juga
Karyawan tidak mau mengikuti pelatihan tidak efektif karena karyawan malas
yang diselenggarakan satuan kerja atau enggan datang. Di samping itu,
Pengembangan dan Latihan SDM dan kekakuan atasan dan bawahan di satuan
komunikasi dengan bagian lain. Bagian kerja tambang juga mempengaruhi
Administrasi dan Pengelolaan Kinerja hubungan silaturahmi karyawan.
Pegawai memiliki masalah dengan Masalah rumah tangga
pensiunan yang ingin uang pensiunnya mempengaruhi kinerja karyawan. Kasus
dinaikkan. Sedangkan, Bagian Hubungan rumah tangga yang ditangani pihak
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 75

hubungan industrial kira-kira 15 kasus Mosi tidak percaya kepada ketua


pertahun. Penyebab masalah ini adalah serikat pekerja dan perbedaan keinginan
material. Masalah rumah tangga ini menjadi masalah serikat pekerja di
terjadi di berbagai satuan kerja. Tetapi, PTBA. Masalah ini termasuk masalah
kasus ini kebanyakan dari satuan kerja komunikasi yang di kemukakan Handoko
tambang daripada kantor. Satuan kerja dalam Martoyo (2000) tentang salah
Hubungan Industrial Sumber Daya pengertian yang berkenaan dengan
Manusia selama penelitian berlangsung kalimat bahasa yang kurang atau sulit
menangani beberapa kasus rumah dimengerti, atau informasi yang mendua
tangga yang bisa dijadikan contoh kasus dan tidak lengkap, serta gaya individu
yang dialami oleh perusahaan. yang tidak konsisten.
Konflik yang disebabkan oleh Tindakan mencari muka yang
tenaga kontrak disebabkan mereka ingin dikemukakan Robbins dalam Umar
terus bekerja dan tidak mau (2001) dirasakan oleh subjek DS. Hal
diberhentikan. Di samping itu, Undang- ini dilakukan oleh orang yang ingin naik
undang memberikan kesempatan tenaga jenjang. Sifat individu yang diprediksikan
kontrak untuk menjadi karyawan tetap. oleh Robbins dalam Umar (2001)
Kronologis kasus drg. R menjadi penguat menjadi salah satu penyebab konflik. Hal
masalah yang dialami manajemen ini dirasakan subjek DS saat
dengan tenaga kontrak. Masalah ini pembandingan yang dilakukan oleh
termasuk masalah struktural organisasi subjek yang sarjana kepada karyawan
yang dikemukakan Handoko dalam lulusan SMA yang mendapatkan
Martoyo (2000) karena perusahaan kenaikan jenjang.
memiliki ketergantungan tugas kepada Contoh lain, karyawan yang ingin
pihak tenaga kontrak. mutasi karena kejenuhan dan dorongan
Perbedaan kesempatan yang keluarga melakukan tekanan atau
dilakukan oleh perusahaan terhadap ancaman serta uang pensiun yang kecil
karyawan laki-laki dan perempuan dan domisili pensiun yang tersebar di
merupakan faktor penyebab konflik yang seluruh Indonesia membuat pelayanan
dilihat dari segi jender yang kurang maksimal.
dikemukakan oleh Edelmann (2001).
Penyebab lain masalah adalah usia atasan Bentuk Konflik
lebih muda daripada bawahan. Edelmann Bentuk konflik yang dihadapi subjek
(2001) mengemukakan salah satu BJ adalah konflik tenaga kontrak dengan
penyebab konflik adalah perbedaan usia. manajemen. Salah satu kasusnya adalah
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
76 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

drg. R. Konflik ini termasuk konflik oleh Indrawijaya (2000). Konflik Pak H
hirarki yang dikemukakan Indrawijaya timbul karena kekuasaan yang dimiliki
(2000). Tekanan yang dilakukan drg. R oleh manajernya.
adalah keinginan menjadi karyawan/
pengangkatan pegawai. Jenis Konflik
Konflik karyawan dengan Simanjuntak (2003) mengemu-
manajemen antara lain, keinginan kakan salah satu perselisihan hubungan
karyawan untuk mutasi, karyawan industrial adalah perselisihan hak dan
merasa keberatan mengikuti pelatihan, kewajiban. Hal ini juga ditercantum
kasus pencurian, ketua serikat pekerja dalam UU No. 2 Tahun 2004.
yang meminta pembelaan hukum ke Perselisihan yang terjadi di PTBA
Depnakertrans Jakarta dan jenjeng karir mengenai kenaikan jenjang yang berhenti
yang tidak jelas. Masalah ini adalah atau SK mentok. Karyawan
bentuk konflik dalam kelompok yaitu menganggap kenaikan jenjang dan peta
konflik interaksi. Penyebab masalah karir yang tidak jelas merupakan suatu
yang dihadapi subjek berkenaan dengan pelanggaran terhadap hak. Perselisihan
interaksi yang kurang baik. Konflik yang antar serikat pekerja yang terjadi di
PTBA adalah Serikat Pegawai Bukit
terjadi ketika diskusi di satuan kerja
Asam (SPBA) memiliki masalah dengan
BangLat merupakan konflik dalam
PPBA yang berkaitan dengan
kelompok yang dikemukakan oleh
penyesuaian hak yang diberikan kepada
Indrawijaya (2000) tentang konflik serikat pekerja.
pemecahan persoalan yang terjadi jika
beberapa orang mempunyai pandangan Dampak Positif
yang berbeda tentang cara memcahkan Edelmann (2001) menyatakan
masalah. konflik akan meningkatkan harga diri.
Konflik batin yang dirasakan subjek Hal ini dirasakan oleh subjek TK yang
DS, konflik pensiunan yang ingin merasa puas telah menyampaikan
kenaikan uang pensiun dan konflik keluhan dan bisa mewakli rekannya yang
peserta pelatihan merupakan konflik in- lain dan subjek DS mengatakan Pak An
tra perorangan yang dikemukakan merasa prihatin dan akan memikirkan
Winardi (2001). Konflik atasan masalah yang dihadapinya.
bawahan yang dihadapi Pak H termasuk Kepercayaan subjek TK semakin
konflik fungsional yang dikemukakan besar kepada Pak An yang sudah
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 77

memberikan perubahan dengan Ancaman dilakukan karyawan


keluarnya SK sebagai pembatalan SK yang ingin mutasi merupakan masalah
mentok. Dampak positif tentang moral yang ditimbulkan sebagai dampak
kepercayaan ini dikemukakan oleh negatif konflik yang dikemukan oleh
Edelmann (2001). Pickering (2000) Pickering (2000). Pickering (2000)
menyatakan motivasi akan meningkat menyatakan dampak negatif konflik
ketika menghadapi konflik. Karyawan adalah produktivitas menurun. Kekakuan
bagian perencanaan motivasinya silaturahmi dan komunikasi karyawan
meningkat ketika tenaga kontrak yang tambang menyebabkan karyawan tidak
dipindahkan ke pihak ketiga. Subjek produktif dalam bekerja. sehingga
SMB mempunyai kepuasan ketika karyawan yang memiliki masalah rumah
melayani karyawan. Kepuasan kerja tangga akan larut dalam masalahnya.
yang dirasakan subjek sesuai dengan Dampak negatif yang dikemukan
dampak positif konflik yang diprediksi Edelmann (2001) adalah tingkat
oleh Edelmann (2001). psikologis dan gangguan tingkah laku.
Tingkat psikologis yang dialami subjek
Dampak Negatif adalah subjek DS merasa cemas
Pickering (2000) mengemukakan sekaligus berharap ketika menghadap
waktu terbuang sia-sia sebagai dampak Pak An dan subjek TK menanyakan
negatif konflik. Kasus yang dialami kepada diri sendiri tentang orang yang
PTBA tentang pensiunan yang membuat kebijakan SK mentok.
melakukan segala cara untuk menaikkan Perasaan sedih dan merasa tidak dihargai
uang pensiun yang dirasakannya oleh subjek DS dan TK ketika
kekecilan. Masalah ini membuat waktu menghadapi masalah SK mentok.
mereka terbuang sia-sia untuk mengatasi Tingkat psikologis yang dialami oleh
hal ini karena pemegang saham tidak subjek BJ adalah subjek harus hati-hati
menyetujui kenaikan pensiun. Karyawan dalam menangani tenaga kontrak agar
yang tidak mau mengikuti diklat juga tidak menuntut menjadi karyawan tetap.
membawa dampak waktu yang terbuang Masalah ini menyebabkan tenaga
sia-sia karena karyawan harus mengikuti kontrak menuntut karyawan bagian
pelatihan jadwal selanjutnya atau perencanaan secara pribadi. Gangguan
karyawan akan kehilangan tingkah laku juga dialami subjek DS
kesempatannya , karena pelatihan hanya yaitu subjek merasa kinerjanya menjadi
satu kali. Dampak lainnya menjadikan menurun, masa bodoh dan benci akibat
pelatihan dibuat menjadi dua angkatan. masalah yang dihadapinya.
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
78 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

Cara Mencegah Konflik kesehatan diberlakukan sejak karyawan


Cara mencegah konflik yang berobat dan akan dikurangi/dibatasi
dipakai perusahaan adalah serikat ketika karyawan telah pensiun. Hal ini
pekerja dan PKB. Hal ini sesuai dengan bisa dibuktikan dengan melihat contoh
teori yang dikemukakan oleh Rusli slip gaji karyawan yang ada di lampiran.
(2003), Simanjuntak (2003) dan UU No. 13 tahun 2003 dan PKB
Suprihanto (2002). Pencegahan konflik perusahaan telah mengatur tentang jam
juga dilakukan dengan menerapkan kerja yaitu lima hari kerja untuk
peraturan perusahaan yang termaktub karyawan kantor dengan waktu bekerja
dalam PKB dan SK Direksi misalnya cuti 8 jam per hari dan enam hari kerja untuk
dan asuransi. karyawan tambang dengan waktu
bekerja 7 jam per hari.
Pihak perusahaan telah melakukan
kewajibannya terhadap karyawan Pelatihan yang diselenggarakan
meliputi gaji, cuti, jam kerja, jaminan oleh satuan kerja BangLat juga untuk
sosial dan keselamatan serta kesehatan mengatasi mutasi yang dilakukan oleh
kerja. Hal ini sesuai dengan syarat-syarat bagian perencanaan. Karyawan yang di
kerja yang dikemukakan Haryani (2002) mutasi di PTBA memerlukan pelatihan
dan permasalahan hubungan industrial karena penempatannya terkadang
yang diprediksi Suprihanto (2002). berbeda dengan pekerjaan karyawan
Sehingga perusahaan tidak memiliki sebelumnya.
masalah dalam hal tersebut. Norma karyawan yang
Cuti dan THR tidak menjadi dikemukakan oleh Sastrohadiwiryo
masalah di PTBA. Cuti karyawan (2003) yang diterapkan telah disepakati
mendapatkan uang dan THR merupakan oleh karyawan yaitu, jam masuk dan
keputusan menteri. Sedangkan, asuransi pulang kerja, seragam, absensi, alat
yang merupakan jaminan bagi karyawan keamanan karyawan tambang. Di
sudah diberikan yaitu Jamsostek, samping itu, mekanisme peminjaman
Taspen, BumiPutera, Jiwasraya , Dana yang dilakukan karyawan harus
Pensiun dan asuransi kesehatan dari sepengetahuan bagian administrasi SDM
Tugu Mandiri. dan karyawan tidak boleh meminjam
lebih dari 40% agar kerjanya tetap baik.
Penerimaan Jamsostek, Taspen
Peraturan lain yang diterapkan oleh
dan BumiPutera diterima sekaligus.
perusahaan yaitu tentang kerja suami
Sedangkan, Dana Pensiun dan
dan istri yang ada di PKB telah
Jiwasraya diterima bertahap. Asuransi
diterapkan oleh perusahaan. Suami istri
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 79

tidak boleh bekerja di perusahaan sejak bersangkutan. Kemudian, masalah akan


tahun 1998 dan suami istri yang telah ditangani satuan kerja Hubungan Indus-
bekerja di perusahaan sebelum trial. Masalah yang tidak bisa
tahun1998 tidak boleh bekerja dalam satu diselesaikan oleh pihak Hubin akan
satuan kerja. diserahkan ke MPKP (Majelis
Hubungan kerja yang dikemukakan Pertimbangan Kinerja pegawai).
Haryani (2002) dan Sastrohadiwiryo Penyelesaian yang dilakukan
(2003) menjadi masalah di perusahaan manajemen PTBA sesuai dengan teori
yaitu mengenai kekuasaan dan yang dikemukakan oleh Indrawijaya
wewenang. Peraturan yang diterapkan (2000) mengenai strategi penyelesaian
perusahaan yang dikemukakan konflik melalui musyawarah, subordinasi
Suprihanto (2002) menjadi masalah di kepentingan dan tujuan, dan meminta
PTBA. Masalah yang dihadapi bantuan pihak ketiga.
karyawan PTBA adalah masalah jenjang Cara penyelesaian konflik
karir yang tidak jelas dan produktivitas hubungan industrial belum bisa
kerja karyawan yang tidak pernah diterapkan di PTBA karena Lembaga
diukur. Di perusahaan ada Penilaian Bipartit belum terbentuk di PTBA.
Prestasi Kerja Pegawai (PPKP) yang Konflik manajemen dengan tenaga
berisi kinerja dan produktivitas tetapi kontrak diatasi dengan memindahkan
hasil akhirnya untuk penilaian kinerja satu tenaga kontrak tersebut kepada pihak
semester. Mekanisme PPKP dilakukan ketiga yaitu Koperasi atau PT. Batubara
oleh atasan langsung karyawan dan Bukit Kendi. Pemindahan tenaga
hasilnya dikumpulkan ke satuan kerja kontrak tersebut membuat masalah baru
Sumber Daya Manusia. Pengumpulan bagi karyawan perencanaan SDM yaitu,
PPKP ini akan berdampak kepada tenaga kontrak yang mempunyai
karyawan yaitu tunjangan kinerja yang masalah dengan pihak ketiga akan
diberikan setahun dua kali. diserahkan kepada manajemen PTBA.
Pendirian Dana Pensiun sebagai anak
Cara Penyelesaian Konflik perusahaan yang bertujuan untuk
Penyelesaian masalah Pak H meningkatkan uang pensiun juga
dengan atasannya, masalah manajemen merupakan solusi yang dilakukan
dengan pensiunan diselesaikan dengan manajemen untuk mengatasi masalah
sistem berjenjang. Masalah akan dengan pensiunan di kemudian hari.
ditangani oleh atasan satuan kerja yang
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
80 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

SIMPULAN kerja yang tidak pernah diukur. Di


samping itu, perusahaan memiliki
Hasil analisis data dan pembahasan peraturan tentang suami istri yang tidak
menunjukkan latar belakang konflik yang boleh bekerja di perusahaan sejak tahun
terjadi di PTBA adalah rintangan dan 1998 dan mekanisme peminjaman uang
masalah komunikasi, ketergantungan harus sepengetahuan pihak administrasi.
tugas, perbedaan jender, kekaburan
Konflik hubungan industrial
batas-batas bidang kerja dan sifat
memiliki dampak. Dampak positif konflik
individu. Berdasarkan latar belakang
adalah meningkatnya harga diri,
konflik dapat disimpulkan bahwa bentuk
kepercayaan yang semakin besar,
konflik yang terjadi di PTBA antara lain:
motivasi meningkat dan kepuasan kerja.
1. Konflik hirarki yang dirasakan oleh Sedangkan dampak negatif konflik
tenaga kontrak interaksi yang adalah waktu terbuang sia-sia, masalah
kurang baik antara pihak karyawan moral berupa ancaman, produktivitas
dengan manajemen. menurun, gangguan tingkah laku
2. Konflik cara menyelesaikan misalnya, kinerja menurun, benci dan
masalah yang dialami pihak masa bodoh, serta tingkat psikologis
BangLat. meliputi cemas, hati-hati, perasaan tidak
3. Konflik intra perorangan yang dihargai, dan sedih. Cara pencegahan
dirasakan subjek DS, pensiunan konflik yang dipakai di PTBA adalah
dan peserta pelatihan anak putus serikat pekerja dan PKB. Masalah yang
sekolah. ada di PTBA ditangani oleh satuan kerja
4. Konflik yang timbul karena masing-masing. Kemudian diserahkan
atasannya, yaitu konflik kekuasaan. ke Hubin untuk dilakukan pemeriksaan.
Masalah yang fatal dan tidak bisa
Sedangkan jenis konflik yang
diselesaikan pihak Hubin, diselesaikan
muncul adalah perselisihan hak antara
melalui MPKP. Cara penyelesaian
karyawan dan manajemen, perselisihan
konflik belum bisa dilakukan karena
serikat pekerja antara SPBA dan
lembaga bipartit belum terbentuk.
PPBA. Pihak perusahaan telah
melaksanakan syarat kerja. Namun,
perusahaan masih memiliki konflik. SARAN
Masalah tersebut mengenai hubungan Berdasarkan hasil penelitian dan
pengusaha dan pekerja yaitu jenjang kesimpulan yang diperoleh selama
karir yang tidak jelas dan produktivitas pelaksanaan penelitian maka diharapkan
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 81

penulis memberikan sumbangan, saran- 2. Pihak Pengusaha.


saran yang dapat bermanfaat bagi : a. Pihak pengusaha disarankan
1. Pihak pekerja. agar secepatnya melakukan
pembentukan lembaga Bipartit
a. Pihak pekerja agar memperbaiki
untuk menyelesaikan masalah
dan meningkatkan kualitas
karyawan dan perusahaan.
komunikasi antar karyawan dan
manajemen atau pihak b. Pihak pengusaha disarankan
pengusaha. melakukan pengukuran
produktivitas kerja karyawan
b. Pihak pekerja agar memperbaiki
agar tercipta kepuasan kerja.
disiplin kerja agar tercipta
kinerja yang baik bagi c. Pihak pengusaha agar
perusahaan. memberikan pelatihan untuk
karyawan Hubin agar bisa
melakukan pemeriksaan secara
standar.

DAFTAR RUJUKAN

Anonim. (2002). Karyawan PTBA Periode 2006- 2007. Diperoleh


Pertanyakan Tunjangan dari http://members.bumnri. com/
Peralihan. Sriwijaya Post Online. ptpn12/news.html?news_id=13871.
Diperoleh dari http://
www.Indomedia.com/sripo/2002/ Edelmann, R.J.. (1999). Konflik
08/01/0108dae6.htm. Interpersonal Di Tempat Kerja .
Cetakan kelima (Terjemahan oleh
Anonim, (2004). HAM Dan Jender Srikandi Waluyo). Yogyakarta :
Sering Pengaruhi Keharmonisan Kanisius.
Hubungan Industrial. Berita
Tenagakerja-Dinas Informasi Dan Haryani, S. (2002). Hubungan
Komunikasi, 04 Oktober 2004. industrial di Indonesia.
Diperoleh dari www.jatim.go.id. Yogyakarta: AMP YKPN.

Anonim. (2006). Penandatanganan Hamidi. (2005). Metode Penelitian


Perjanjian Kerja Sama (PKB) Kualitatif. Cetakan ketiga. Malang:
Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi
82 Vol. 9, No. 2, November 2007: 69 - 83

Universitas Muhammadiyah Sastrohadiwiyo. B.S.. (2003).


Malang. Manajemen Tenaga Kerja
Indonesia Pendekatan
Indrawijaya, I.A. (2000). Perilaku Administratif Dan Operasional.
Organisasi. Cetakan keenam. Cetakan kedua. Jakarta: Bumi
Bandung : Sinar Baru Algensindo. Aksara.
Siagian, Sondang.P. (2004).
Martoyo, S. (2000). Manajemen
Manajemen Sumber Daya
Sumber Daya Manusia. Edisi
Manusia. Cetakan kesebelas.
Keempat. Yogyakarta: BPFE.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mutalazimah. (2002). Diktat Metode
Penelitian. Surakarata: Fakultas Simanjuntak, Payaman. (2003).
Ilmu Kesehatan UMS. Manajemen Hubungan
Industrial. Cetakan pertama.
Nurkholis. (2002). PTBA Jangan Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Abaikan Karyawan. Sriwiyaja
Post Online. Diperoleh dari http://
Soemartono, G. (2006). Arbitrase dan
Indomedia.com/sripo/2002/08/03/
0308hot1.htm. Mediasi di Indonesia . Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Pickering. (2000). Kiat Mengatasi
Konflik . Edisi 3 (Terjemahan Maris Sudarsono, R. (2002). Kompensasi
Masri). Jakarta:Erlangga. Manajemen Dan Kinerja: Upaya
Pengendalian Agency Conflict,
Poerwandari. E. K dan Hassan, F.
Jurnal Administrasi Dan Bisnis
(1998). Pendekatan Kualitatif
vol 2, no3/4/5, 35-36. Jakarta:
Dalam Penelitian Psikologi.
Fakultas Psikologi UI. LPSP3. Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Katolik Indonesia
Rahayu. T.R dan Ardani.T.A..(2004). Atmajaya Jakarta.
Observasi Dan Wawancara.
Malang : Bayumedia Publishing.
Suprihanto, J. (2002). Hubungan
Rusli, Hardijan. (2004). Hukum Industrial Sebuah Pengantar.
Ketenagakerjaan 2003. Cetakan Edisi pertama. Cetakan ketiga.
pertama. Jakarta : Ghalia Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Konflik Hubungan Industrial
Riza Dahlia, Wiwin Dinar Prasasti, dan Susatyo Yuwono 84

Sugiyono. (2005). Memahami Pengembangan Ekonomi Fakultas


Penelitian Kualitatif. Cetakan Ekonomi UMS.
Pertama. Bandung : ALFABETA.
Winardi, J..(2001). Motivasi Dan
Umar, H. (2001). Riset Sumber Daya Pemotivasian Dalam Manajemen.
Manusia Dalam Organisasi. Edisi Edisi pertama. Cetakan pertama.
Revisi. Jakarta: Gramedia Pustaka Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Utama.
Wiyadi. (2003). Pengelolaan Konflik
Undang-undang Ketenagakerjaan. Dalam Organisasi, Jurnal
(2006). Jakarta: Pustaka Pelajar. Manajemen Dan Bisnis, Vol 7, no
1, 33-43, Surakarta: Balai Penelitian
Wibisono, K. (2005). Manajemen dan Pengembangan Ekonomi
Konflik Sebagai Variabel Fakultas Ekonomi UMS.
Pemoderasi Hubungan Antara
Relationship Conflict Dengan
Kreativitas Dan Kepuasan Anggota
Tim, Jurnal Manajemen Dan
Bisnis, Vol 9, No 1,hal 72-85.
Surakarta: Balai Penelitian dan

Вам также может понравиться