Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kata Kunci : kitosan, perekat, papan isolasi, cangkang udang, dan jerami padi
PEREKAT BERBASIS KITOSAN
UNTUK PAPAN ISOLASI
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
Pada Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Menyetujui:
Dosen Pembimbing
Mengetahui:
Dekan Fakultas Kehutanan
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus:
PERNYATAAN
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan Penelitian 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 3
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Isolasi Limbah Udang 6
3.2. Pembuatan Papan Isolasi 7
3.3. Pengujian Kitosan 9
3.4. Pengujian Papan Isolasi. 10
3.5. Rancangan Percobaan dan Analisis Statistik 12
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Sifat Kitosan 14
4.2. Sifat Papan Isolasi 17
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 24
5.2. Saran 24
DAFTAR PUSTAKA 25
LAMPIRAN 28
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
viskositas dan derajat deasetilasi kitosan. Sifat kitosan yang dihasilkan dari
variasi prosedur pembuatan kitosan dapat dilihat dari mutu produk dimana
kitosan diaplikasikan. Di dalam penelitian ini, sifat-sifat tersebut akan dilihat
pada aplikasi kitosan dalam pembuatan papan isolasi berbahan dasar jerami
padi.
air minum (memiliki daya koagulasi), meningkatkan zat warna dalam industri
kertas, tekstil dan pulp (Alamsyah 2001).
Suhu 100C
14-18 menit
a - b
Kadar air (%) = x 100%
c
dimana : a = berat wadah dan sampel awal (gr)
b = berat wadah dan sampel setelah dikeringkan (gr)
c = berat sampel (gr)
P0
A Log
P
Dimana P0 adalah jarak antara garis dasar terpilih dan garis singgung.
Sedangkan P adalah jarak antara garis dasar terpilih dan lembah.
Derajat deasetilasi ditunjukkan oleh nilai N-deasetilasi yang dihitung
berdasarkan serapan pada frekuensi 1655 cm-1 dan 3450 cm-1. Nilai N-
deasetilasi sempurna (100%) memiliki nisbah antara serapan frekuensi 1655
cm-1dan 3450 cm-1 sebesar 1.33. Derajat N-deasetilasi dihitung menggunakan
rumus berikut:
A1655 1
A 1 x x100%
A3450 1.33
Gambar 5. Skema pembuatan contoh uji papan isolasi (JIS A 5905 : 2003)
x
R f (m2 .K / W )
k
pengetahuan nilai pancaran (T) dan nilai serapan (A), yang dihitung
menggunakan rumus:
It dan A 1
T Log 10
I0 T
RAL faktorial :
Yijk = + i + j + ()ij + ijk
Yijk = nilai pengamatan ulangan ke-k dari perlakuan ke-i dan perlakuan
ke-j
= nilai tengah
i = pengaruh protokol produksi kitosan dari perlakuan ke-i
j = pengaruh konsentrasi kitosan dari perlakuan ke-j
()ij = pengaruh interaksi antara protokol produksi kitosan perlakuan ke-
i dan konsentrasi kitosan perlakuan ke-j
ijk = galat percobaan
13
Gambar 6. Derajat deasetilasi dan kadar air kitosan dari beragam protokol
produksi.
Nilai derajat deasetilasi (DD) kitosan hasil penelitian ini berkisar dari
39.29% hingga 45.80%. Protokol produksi MAP memiliki nilai DD tertinggi
(45.80%), diikuti protokol APM, MPA, PMA, PAM, dan AMP masing-
masing sebesar 45.75%, 44.76%, 40.25%, 39.95%, dan 39.29%. Derajat
deasetilasi hasil penelitian ini jauh dibawah nilai minimum 70% seperti
disyaratkan oleh Protan Laboratorium. Wibowo (2006) juga menyatakan
bahwa kitosan adalah kitin dengan derajat deasetilasi minimum 55%-65%.
Derajat deasetilasi merupakan parameter mutu kitosan, dengan demikian
kitosan yang diperoleh dalam penelitian ini bermutu sangat rendah atau masih
mendekati kitin.
Derajat deasetilasi dipengaruhi oleh konsentrasi larutan NaOH dan
waktu reaksinya. Larutan NaOH yang dipergunakan dalam tahap deasetilasi
kitin berfungsi memutuskan ikatan antara gugus karboksil dan atom nitrogen
kitin (Angka dan Suhartono 2000). Demineralisasi dengan asam encer
(Hardjito 2006) nampaknya cenderung memberikan DD yang lebih tinggi
(Gambar 6). DD sangat bergantung pada suhu dan lama proses deasetilasi.
Derajat deasetilasi kitosan kepiting dan udang meningkat dengan
meningkatnya waktu dan suhu deasetilasi (Odote et al. 2005). Peneliti ini
menggunakan waktu deasetilasi 3 8 jam untuk memperoleh kitosan dengan
nilai DD yang tinggi. Dengan demikian, nilai DD cangkang udang yang
16
MPA 280
PMA 860
MAP 540
AMP 17180
PAM 140
APM 340
Tabel 2. Hasil rata-rata pengujian sifat-sifat papan isolasi dari jerami padi
Sifat Papan DM DP DA
Isolasi 2% 4% 2% 4% 2% 4%
Kadar Air (%) 7.07 7.48 7.47 6.98 7.80 6.96
Kadar air rata-rata papan isolasi berkisar dari 6.96% hingga 7.80%
(Lampiran 3) dan memenuhi standar JIS A 5905 : 2003 untuk papan isolasi
kelas A yang mensyaratkan kadar air 5% -13%. Papan isolasi hasil penelitian
ini memiliki kerapatan rata-rata dari 0.30 gr/cm3 hingga 0.35 gr/cm3, sesuai
kerapatan target menurut standar JIS A 5905 : 2003 yaitu kurang dari 0.35
gr/cm3. Pengembangan tebal papan isolasi yang dibuat berkisar dari 16.22%
hingga 21.43%, sehingga tidak memenuhi standar JIS A 5905 : 2003 (10%).
JIS A 5905 : 2003 tidak memiliki persyaratan daya serap air, MOE, MOR, dan
koefisien absorbsi suara. Lampiran 3 menyajikan data tentang sifat-sifat
papan isolasi ini. Nilai konduktivitas panas yang ditemukan pada papan
isolasi penelitian ini berkisar dari 0.1095 W/m.K hingga 0.1266 W/m.K,
memenuhi persyaratan standar JIS A 5905: 2003 (0.0552 W/m.K).
Kemampuan kitosan membentuk gel yang stabil (Suptijah 2006)
menyebabkannya berfungsi sebagai perekat di dalam papan isolasi. Fungsinya
sebagai perekat diharapkan mampu meningkatkan sifat-sifat papan isolasi
melalui peningkatan potensi ikatan antar serat pulp sebagaimana fungsi dari
pati tapioka (Tsoumis 1991). Tetapi nilai DD yang sangat rendah diduga
menghambat fungsi kitosan sebagai perekat. Kegagalan peningkatan ikatan
antar serat oleh kitosan dimanifestasikan oleh tingginya kadar rongga yang
berakibat tertampungnya air secara berlebihan (Emilia 2001). Sifat kekuatan
yang rendah juga dapat menjadi indikasi rendahnya ikatan antar serat yang
merupakan faktor utama sifat kekuatan ini (Scott 1996 dalam Lertsutthiwong
et al. 2000).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Modifikasi
Daya Konduktivitas
proses Konsentrasi Kadar Kerapatan Pengembangan MOR MOE Koefisien
Ulangan serap air panas
produksi perekat (%) air (%) (g/cm3) tebal (%) (kg/cm2) (kg/cm2) absorpsi suara
(%) (W/m.K)
kitosan
1 8.65 0.32 23.37 277.168 0.0581 0.0148 0.1224 4.93
2
DM 2 6.69 0.28 16.87 275.047 0.0092 0.0290 0.1210 1.04
Demineralisasi 1 7.81 0.31 25.00 308.989 0.0023 0.0302 0.1178 2.09
4
2 7.15 0.29 17.86 282.434 0.0021 0.0269 0.1186 1.38
1 7.49 0.38 21.69 249.029 0.0201 0.0166 0.1045 1.15
2
DP 2 7.44 0.28 14.10 206.455 0.0005 0.0235 0.1144 2.61
Deproteinasi 1 6.85 0.33 20.78 238.681 0.0149 0.0300 0.1348 2.07
4
2 7.11 0.32 18.82 227.760 0.0043 0.0250 0.1183 1.93
1 8.69 0.36 20.51 218.166 0.0055 0.0304 0.0980 2.16
2
DA 2 6.90 0.33 20.24 244.325 0.0030 0.0239 0.1280 3.34
Deasetilasi 1 6.63 0.34 16.47 216.260 0.0209 0.0226 0.1192 1.77
4
2 7.29 0.28 15.96 271.998 0.0101 0.0166 0.1223 2.60
JIS A 5905 papan isolasi kelas A 5-13 < 0,35 10 - - - 0,0552 -
26
KA
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 13.605 5 2.721 1.558 .301
Within Groups 10.477 6 1.746
Total 24.081 11
30
Viskositas
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 468115866
5 93623173.333 17126.190 .000
.667
Within Groups 32800.000 6 5466.667
Total 468148666
11
.667
Homogeneous Subsets
Viskositas
Duncan
N Subset for alpha = .05
Modifikasi 1 2 3 4 5 1
C 2 140.00
A 2 280.00 280.00
E 2 340.00
B 2 540.00
D 2 860.00
F 2 17180.00
Sig. .107 .448 1.000 1.000 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000.
31
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Lampiran 10. Analisis keragaman dan uji lanjut Duncan daya serap air papan
isolasi.
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Duncan
N Subset
Protokol 1 2 3 1
0 4 .00000
DP 4 230.48125
DA 4 237.68725
DM 4 285.90950
Sig. 1.000 .603 1.000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
Based on Type III Sum of Squares
The error term is Mean Square(Error) = 357.361.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000.
b Alpha = .05.
35
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Dependent Variable: KP
Type III Sum
Source of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model .042(a) 6 .007 99.069 .000
Intercept .126 1 .126 1767.070 .000
Protokol 1.94E-005 2 9.68E-006 .136 .875
Konsentrasi .000 1 .000 2.133 .178
Protokol * Konsentrasi .000 2 .000 1.493 .275
Error .001 9 7.12E-005
Total .169 16
Corrected Total .043 15
a R Squared = .985 (Adjusted R Squared = .975)
38
Value Label N
Protokol 0 4
1 DM 4
2 DP 4
3 DA 4
Konsentrasi 0 4
1 2% 6
2 4% 6
Dependent Variable: AS
Type III Sum
Source of Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 17.784(a) 6 2.964 2.685 .089
Intercept 45.799 1 45.799 41.492 .000
Protokol .622 2 .311 .282 .761
Konsentrasi .958 1 .958 .868 .376
Protokol * Konsentrasi .938 2 .469 .425 .666
Error 9.934 9 1.104
Total 73.518 16
Corrected Total 27.718 15
a R Squared = .642 (Adjusted R Squared = .403)