Вы находитесь на странице: 1из 4

1.

Hagameter

1.1 Pengertian Dan Fungsi Hagameter

Hagameter adalah alat untuk mengukur tinggi pohon. alat ini juga difungsikan untuk
mengukur tinggi apa saja, termasuk kelerengan. Kecenderungan pengukuran tinggi pohon
dengan Hagameter selama ini pada posisi relatif datar. Bagaimana cara penggunaannya pada
kondisi lapangan yang relatif tidak datar.

Panjang total batang-skala sekitar 14 cm atau 5,5 inchi. Sekitar 11,5 cm (4,5 inchi)
yang dimanfaatkan untuk penulisan skala. Batang-skala tersebut bersisi 6 yang terdiri dari 6
skala ukur yaitu 5 skala ukur derajat/jarak dan 1 skala ukur persen. Kelima skala ukur
derajat/jarak terdiri dari 1 skala Britis (inchi/feet) dan 4 skala matriks (meter/derajat).
Rumusan dasarnya didasarkan pada rumus tangen dengan ilustrasi pengukuran segitiga-
samasisi.
Batang-skala Hagameter diilustrasikan sebagai berikut.

Memperhatikan skala ukur yang ada dapat dibagi dua bagian yaitu skala derajat (a e) dan
skala persen (f).
Keterangan :
B1 = jendela ; B2 = pisir
P = batang skala dengan pemutar P
S = skala pada batang
J = jarum skala
K = Pengunci (K1 = buka; K2 = tutup)
L = lubang penggantung tali

1.2 Prinsip Kerja Hagameter

Prinsip hagameter adalah sebagai berikut :


1. Tentukan skala sudut

a. jika menggunakan skala derajat (15, 20, 25, 30 m dan 66 ft), maka perkirakan dulu
tinggi pohon yang akan diukur. Misalnya diperkirakan 15 meter, maka ukur jarak dari
si pengukur ke batang pohon yang bersangkutan sejauh 15 meter. Putar batang-skala
hingga tampak skala ukur untuk jarak 15 meter (b)
b. jika menggunakan skala persen (%lereng atau %sudut), maka perkirakan dulu tinggi
pohon yang akan diukur (cukup hanya memperkirakan). Perkiraan tersebut misalnya 15
meter, maka ukur jarak dari si pengukur ke batang pohon yang bersangkutan sejauh 15
meter. Putar batang-skala hingga tampak skala ukur untuk %lereng (f)
2. Buka kunci K1 (tekan) agar jarum bergerak bebas. Kemudian arahkan Haga ke batang
pohon (A = pangkal batang, B = setinggi mata dan C = tajuk). Pengertian tajuk disini dapat
berupa puncak tajuk (ujung batang), pada diameter tertentu atau pada bebas cabang. Setelah
pembidikan tepat di titik A atau B atau C tutup kunci K2 (tekan). Catat hasil pembacaan yang
ditunjukkan jarum skala saat pembidikan titik A atau B atau C.
3. Tinggi pohon (T = AC)
Rumusan perhitungan tinggi yang digunakan
a. jika menggunakan skala ukur derajat (derajat-sudut)
T = (tg tg ) . Jd
b. jika menggunakan skala ukur persen (%sudut)
T = [(%MC %MA)/100].Jd

2. Lightmeter

Lightmeter Adalah alat uji yang berfungsi sebagai pengukur intensitas cahaya, Lightmeter
sendiri terdapat 2 jenis lightmeter, yaitu Reflected lightmeter dan Incident lightmeter.

a. Reflected lightmeter
Reflected lightmeter adalah sebagai sistem pengukuran cahaya di dalam sebuah
kamera serta bisa diaktifkan pada lightmeter eksternal.
Lightmeter akan melakukan penghitungan cahaya yang telah dipantulkan oleh subjek serta
akan memilih sebuah setting exposure kamera (aperture, shutter speed dan ISO) agar supaya
tonalnya menjadi 18% abu-abu atau gray.
Pada kamera, cara mengaktifkannya hanya cukup menekan setengah pada tombol
shutter. sedangkan pada lightmeter eksternal seperti bidik, Sekonic atau mengarahkan ke
daerah midtone atau area yang sedang (midtone terang dan gelapnya), serta pada layar LCD
akan memperlihatkan setting exposure yang termasuk f-stop yang akan direkomendasikan
agar dipakai.
Masalah pada reflected mode ialah lightmeter bisa keliru ketika objek yang dipotret
terlalu banyak bidang berwarna putih ataupun hitam. Juka terlalu banyak putih akan
memberikan pantulan yang terlalu banyak cahaya sehingga menyebabkan foto atau gambar
yang diambil menjadi agak gelap (abu-abu). Sedangkan apabila yang dipotret terlalu banyak
warna hitam, maka akan menghasilkan foto atau gambar menjadi tidak terlalu terang juga
alias abu-abu.
b. Incident lightmeter
Cara menghitung cahaya yang jatuh atau tertangkap pada subjek foto, menggunakn
mode incident lightmeter akan lebih akurat karena akan mengukur langsung kuantitas cahaya
yang jatuh pada subjek, melainkan bukan yang dipantulkan.
Untuk Cara menggunakannya adalah dengan meletakkanya ke arah subjek foto serta
mengarahkan kubah putih pada lightmeter agar menghadap arah cahaya kemudian menekan
tombol pada lightmeter.
Jika arah cahaya yang menerangi pada subjek foto datang dari arah samping,
arahkanlah kubah ke arah lensa agar memperoleh perhitungan f-stop yang lebih akurat.
Setting F-stop yang benar akan terlihat pada layar LCD.
Tipe incident lightmeter cocok untuk digunakan pada foto portrait dengan flash, sebagai
pengukur perbedaan exposure pada cahaya utama (main) serta pengisi (fill).
Sedangkan untuk pemandangan, pemakaian lightmeter tipe reflected akan lebih efektif
dikarenakan incident lightmeter tidak bisa digunakan pada arah cahaya dari belakang yang
biasa ditemukaan pada saat memotret sunrise dan sunset.

Вам также может понравиться