Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
Dalam suatu perusahaan, pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi perusahaan
dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari beberapa unsur
yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus meneru diperoleh, diproduksi dan
dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik mungkin sehingga
tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan. Pelaporan persediaan
yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang berguna bagi
perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan mengakibatkan
kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh. Jika persediaan akhir
dinilai terlalu rendah dan mengakibatkan harga pokok barang yang dijual terlalu rendah, maka
pendapatan bersih akan mengalami peningkatan. Begitu juga dengan lamanya persediaan yang
tersimpan digudang akan mempengaruhi biaya sehingga kemungkinan akan terjadinya kerusakan
yang mengakibatkan kerugian dan kemungkinan juga persediaan akan kadaluarsa sehingga tidak
laku dipasar.
Dari penjelasan diatas, maka dapat diketahui bahwa persediaan sangat penting artinya
bagi perusahaan. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk lebih mengetahui dan memahami
bagaimana persediaan dimanage secara benar yang diterapkan dalam suatu perusahaan agar
membawa manfaat yang baik dalam pencapaian laba yang diinginkan. Menurut prinsip-prinsip
akuntansi persediaan merupakan barang dagang yang disimpan kemudian dijual dalam operasi
normal perusahaan.
Persediaan merupakan unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan dagang
dan perusahaan industry serta perusahaan jasa. Tanpa adanya persediaan, para pengusaha
akan dihadapkan pada keadaan bahwa perusahaannya pada suatu waktu tidak dapat
memenuhi keinginan para pelanggannya sehingga kontinuitas perusahaan dapat teranggu
karena sumber utama pendapatan perusahaan berasal dari penjualan persediaan. Ini
berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang
seterusnya didapatkan.
Persediaan mempunyai arti dan peranan yang penting dalam suatu perusahaan.
Persediaan barang dagangan yang secara terus menerus dibeli dan dijual yang merupakan
salah satu unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan, baik itu perusahaan dagang
maupun perusahaan industry. Penjualan barang dagangan merupakan sumber utama
penghasilan bagi perusahaan, karena sebagian besar sumber perusahaan tertanam dalam
persediaan.
2. Fluctuation Stock
Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
konsumen yang dapat diramalkan. Dalam hal ini perusahaan mengadakan persediaan
untuk dapat memenuhi permintaan konsumen. Apabila tingkat permintaan menunjukkan
keadaan yang tidak beraturan atau tidak tetap dan fluktuasi permintaan yang sangat besar,
maka persediaan yang dibutuhkan sangat besar pula untuk menjaga kemungkinan naik
turunnya permintaan tersebut.
3. Anticipation Stock
Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang
dapat diramalkan berdasarkan pola musiman yang terdapat dalam satu tahun dan untuk
menghadapi penggunaan/penjualan atau permintaan yang meningkat. Disamping itu,
menurut Rangkuti Freddy dalam buku Manajemen Persediaan, anticipation stock juga
dimaksudkan untuk menjaga kemungkinan sukarnya diperoleh bahan-bahan sehingga
tidak mengganggu jalannya produksi atau untuk menghindari kemacetan produksi.
1. Persediaan bahan baku (Raw Material Stock) : Yaitu persediaan dari barang-barang
berwujud yang digunakan dalam proses produksi.
a. Inventori Produksi
Yang termasuk dalam klasifikasi invetori produksi adalah bahan baku dan bahan-
bahan lain yang digunakan dalam proses produksi dan merupakan bagian dari produk.
Bisa terdiri dari dua tipe yaitu item spesial yang dibuat khusus untuk spesifikasi
perusahaan dan item standart produksi yang dibeli secara off-the-self.
c. Inventori In-Process
Yang termasuk dalam katagori inventori ini adalah produk setengah jadi. Produk
yang termasuk dalam katagori inventori ini bisa ditemukan dalam berbagai proses
produksi.
d. Inventori Finished-goods
Semua produk jadi yang siap untuk dipasarkan termasuk dalam katagori inventori
finished goods.
Contoh : PT XYZ adalah sebuah swalayan yang menjual produk-produk yang siap untuk
dipakai. Tidak ada proses pengolahan yang ada disana, sehingga semua inventori yang
dimilikinya termasuk dalam katagori ini. Setelah diperhatikan definisi inventory diatas,
dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan persediaan bahan baku adalah barang-
barang berwujud yang dimiliki dengan tujuan untuk diproses menjadi barang jadi. Barang
ini dihasilkan sendiri dan dibeli dari perusahaan lain yang merupakan produk akhir dari
perusahaan itu sendiri barang ini merupakan bahan utama dalam menghasilkan produk
akhir, persediaan barang penolong atau pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan
untuk menghasilkan produk akhir, api tidak secara langsung ikut serta dalam hasil produk
akhir. Persediaan barang dagangan adalah barang-barang yang dibeli dan dimiliki oleh
perusahaan dagang untuk dijual kembali. Salah satu perlunya inventory dilaksanakan
dengan baik yaitu mengetahui secara pasti harga pokok dari barang-barang dagangan
yang terjual. Disamping itu untuk menjamin lancarnya arus lintas barang maka perlu
diadakan pencatatan terhadap segala penerimaan barang yang berasal dari supplier,barang
yang dipesan oleh langganan, barang yang terjual, barang yang dikembalikan oleh
langganan dan penyesuaian-penyesuaian (adjusment) terhadap barang. Atas dasar
pencatatan tersebut nantinya dapat diketahui antara lain barang mana yang banyak
tertimbun (over stock) barang mana yang harus dipesan kembali kepada supplier karena
persediannya sudah menipis, apabila terjadi pemesanan barang kepada supplier, maka
pemesanan ini perlu pula dicatat untuk mendapatkan informasi tentang inventory yang
lengkap, bila segala transaksi yang disebut 4 diatas tidak dicatat dengan baik maka akan
menemui kesulitan untuk mengetahui keadaan inventory secara pasti pada suatu saat
misalnya kesulitan untuk mengetahui berapa jumlah persedian barang yang ada dan yang
sudah dipasarkan serta jumlah barang yang sudah dipesan oleh langganan (Quantity
Committed) dan berapa jumlah barang yang dipesan kepada supplier (Quantity Sold) dan
informasi penting lainnya. Mengurangi inventori barang. Inventori merupakan aset
perusahaan yang berkisar antara 30%-40% sedangkan biaya penyimpanan barang
berkisar 20%-40% dari nilai barang yang disimpan.
4.1 Kesimpulan
Perusahaan dalam melakukan pelaporan mengenai persediaan sangat penting bagi
perusahaan dalam mengambil suatu keputusan dan persediaan merupakan salah satu dari
beberapa unsur yang paling aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus meneru diperoleh,
diproduksi dan dijual. Oleh karena itu, system akuntansi itu sendiri harus dilaksanakan sebaik
mungkin sehingga tidak mengalami hal-hal yang mengganggu jalannya operasi perusahaan.
Pelaporan persediaan yang diteliti dan relevan dianggap vital untuk memberikan informasi yang
berguna bagi perusahaan. Apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan persediaan, maka akan
mengakibatkan kesalahan dalam menentukan besarnya laba perusahaan yang diperoleh.
4.2 Saran
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran bahwa
penerapan Manajemen Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif, karena akan
menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Rangkuti Freddy, Manajemen Persediaan, Cetakan Pertama, raja Grafindo Persada, Jakarta,
1995.
Warren, Fess, Niswonger, Prinsip-Prinsip Akuntansi, edisi kesembilan belas, Jilid 1Penerbit
Erlangga, Jakarta 1999.
Riyanto, Bambang, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi kedua Cetakan kedelapan,
Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 1993.