Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komplementer
Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari
pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas yang
digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti teknik
sentuhan, masase dan manajemen stress. Terapi komplementer merupakan terapi
tambahan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai terapi suportif untuk
mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap
penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.
Menurut WHO (World Health Organization) , Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.
Titik akupunktur (acupoint) merupakan sel aktif listrik yang mempunyai sifat
tahanan listrik rendah dan konduktivitas listriknya tinggi sehingga titik akupunktur akan
lebih cepat menghantarkan listrik dibanding sel sel lain. Penjalaran dari 1 titik
akupunktur ke titik akupunktur yang lain melalui meridian (jalur aktif listrik) dimana
migrasinya telah diteliti dan dibuktikan oleh Koesnadi Saputra (1999) menggunakan
technetium pertechnetate pada titik SP 6. Titik akupunktur dijelaskan sebagai suatu
perforasi silindris yang berbatas tegas dari fascia superfisialis , diameter 2-8 mm di tutup
oleh jaringan ikat dimana lewat bundel neuromuskuler , mempunyai sifat biofisik
tahanan listriknya rendah dengan potensial lebih positif.
Akupunktur bekerja melalui 4 domain , yaitu (1) reaksi inflamasi lokal, (2)
transduksi interseluler meridian , (3) refleks kutaneosomatoviscera , (4) tranmisi neural
ke otak (neuro akupunktur). Pada reflek inflamasi lokal , akupunktur menyebabkan
trauma kecil yang akan mengiritasi sel dan akan memproduksi/melepaskan bahan-bahan
kimiawi bradikinin , substansi P dan prostaglandin, yang akan mengaktivasi potensial
membran sel. Adanya ujung saraf dan pembuluh darah yang banyak terdapat disekitar
titik akupunktur akan memperbesar respons. Mast cell melepaskan histamin , heparin dan
kinin protease, menambah vasodilatasi. Histamin membebaskan No (Nitric oxide) dari
endotel vaskuler yang merupakan mediator berbagai reaksi-reaksi kardiovaskuler ,
neurologis , imun , digestif , dan reproduksi. Mast cel juga akan melepaskan platelet
activating faktor (PAF) yang kemudian di ikuti pelepasan serotinin dari platelet.
Serotinin merangsang nosiseptor sendiri dan meningkatkan respon nosiseptor terhadap
bradikinin. Bradikinin merupakan vasodilator kuat menyebabkan peningkatan
permeabilitas vaskuler.
Secara umum, pada titik akupunktur terjadi perubahan energi kimiawi menjadi
energi listrik. Titik akupunktur mempunyai sifat khas high electrical voltage (tegangang
listrik tinggi) dengan low resistance (Tahanan rendah). Transduksi interseluler dari titik
akupunktur terjadi melalui meridian yang merupakan suatu jalur spesifik yang pada
hakekatnya adalah intercelluler signaling. Pada refleks kutaneosomatoviscera , stimulasi
titip akupunktur yang menghasilkan deqi, akan di hantarkan oleh serabut A, serabut C
dan serabut grup 2 di otot akan menuju kornu posterior medula spinalis. Dikornu
posterior bertemu dengan serabut serabut aferen yang berasal dari organ viscera ,
sehingga terjadi lengkung refleks yang menyebabkan efek akupunktur pada organ dalam
segmen sama.
Akupunktur analgesia dimulai dari stimulus saraf dengan diameter kecil di otot yang
akan mengirimkan impuls ke medulla spinalis, kemudian diteruskan ke 3 pusat saraf :
medulla apinalis, mesensefalon, komplek pituitary hypothalamus, yang ketiganya
diaktifkan untuk mrlrpaskan neurotransmitter ( endorphin dan monoamine) yang
menghambat pesan nyeri yang dating berikutnya melalui jalur nyeri lain.
Pada gambar dapat dilihat bahwa rangsangan nyeri akan mengaktifkan reseptor
sensorik saraf aferen A dan C yang kemudian menuju medulla spinalis (1) melalui
radiksdorsalis, sampai di kornu posterior (2) naik menuju thalamus melalui traktur
spinotalamikus. Di thalamus (3) terjadi sinaps yang kemudian impuls dilanjutkan
menyebar ke korteks serebri (korteks prefrontalis, korteks postsentralis) serta sistem
lumbik (4). Di korteks postsentralis akan dipersepsi sebagai nyeri.
Jarum akupunktur yang ditusukan pada titik akupunktur tertentu yang disebut
general points ( LI 4,ST 36, SP 6, PC 6) yang stimulusnya menimbulkan deqi (rasa baal,
berat, kemeng) pada akhirnya akan merangsang pelepasan neurotransmitter penghambat
nyeri melalui mekanisme sebagai berikut : rangsangan jarum akupunktur akan ditangkap
oleh ujung bebas saraf sensorik C/type I diteruskan (5) ke medulla spinalis di kornu
posterior lamina II dan V, dimana terjadi sinaps (6) sebagai antero lateral tract (ALT)
menuju hypothalamus pituitary complex. Cabang kolateral segmental pendek ke sel M
(sel marginal) di tepi lamina II yang akan merangsang stalked cells di lamina II
melepaskan enkefalin, dinorfin (7) yang menyebabkan gerbang pada teori Melzack
&Wall untuk menutup, sehingga tidak memberi kesempatan rangsang nyeri dari tempat
lain untuk diteruskan ke otak. ALT naik dan member kolateral yang menuju ke
mesensefalon dan kelompok pituitary hypothalamus. Dalam perjalanannya dilevel
mesensefalon memberikan cabang ke sel PAG (yang akan melepas -endorfin), sel
nucleus rafe magnus ( yang ada di ujung kaudal medulla oblongata melepas serotonian)
(9) serta ke nucleus retikularis paragigantoselularis ( yang akan melepas noradrenalin)
(10). Ke 3 transmiter tersubut akan menghambat impuls saraf yang membawa pesen
nyeri yang berasal dari tempat lain.
Dalam perjalanan baik ke thalamus, masih ada lagi kolateral yang menuju ke
kompleks pituitary hypothalamus di nucleus arcuatus hipotalami ( yang melepas -
endorfin) (12) serta ke pituitary (13,14) (juga melepas -endorfin yang akan masuk ke
sirkulasi beredar keseluruh tubuh). Akhir dari traktus spinotalamikus adalah nucleus
intralaminar, nucleus dorsemedianus, serta nucleus ventropostero lateral yang kemudian
dari sinapsis di 3 nuklei tadi diteruskan ke korteks prefrontal, korteks post sentralis serta
system limbic.
Tangan merupakan alat yang paling utama untuk melakukan masase. Tapak tangan
yang ideal adalah yang berotot tebal dan lembut, cukup besar dan lebar, hingga dapat
memberikan sentuhan yang lunak dan hangat. Sebaiknya tapak tangan tidak
berkeringat, sebab keringat yang mengucur dari bagian tangan yang lain maupun yang
berasal dari tapak tangan kita sendiri akan sangat mengganggu. Bedak akan menjadi
lengket dan kelembaban tapak tangan akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman
di tubuh pasien.tapak tangan yang banyak keringan karena bawaan dapat dikurangi
dengan selalu menyediakan kain pengering atau handuk. Tangan harus bersih, kuku
digunting pendek dan bersih serta rapi. Cincin, arloji tangan atau benda benda lain
yang biasa dipakai ditangan harus ditanggalkan. Terutama cincin dan kuku yang
panjang dapat melukai tubuh pasien, lebih lebih dalam penggunaan manipulasi
effeurage, petrissage dan friction. Tangan masseur harus cukup kuat, super dan tidak
cepat lelah. Keterampilan dan daya tahan akan dapat didapat dengan banyak berlatih.
Tangan kanan dan kiri harus berkemampuan seimbang. Tangan yang cukup terlatih
akhirnya akan dapat membedakan bermacam-macam keadaan jaringan, yaitu jaringan
yang cukup sehat, jaringan yang kenyal atau yang layuh, jaringan yang menebal,
adanya kekakuan, serta jaringan yang sedang mengalami cedera maupun kelainan-
kelainan yang lain.
Pekerjaan masase adalah pekerjaan yang berat, terutama sport-massage, sebab banyak
dibutuhkan kerja otot yang dibantu dengan penggunaan berat badan. Oleh karenanya
badan masseur harus cukup sehat dan kuat.Kebersihan badan harus selalu dijaga,
tidak adanya bau yang tidak sedap yang muncul dari tubuh. Kebersihan yang
diabaikan akan sangat mengganggu pasien, sehingga tujuan yang hendak dicapai oleh
masase kadang-kadang menjadi berantakan karenanya.Kebersihan dari tubuh pasien
pun tidak kurang pentingnya. Kulit dan pakaian pasien harus bersih, sebab kulit yang
kotor justru akan merugikan pasien itu sendiri. Disamping menyebabkan tidak
sempurnanya pelaksanaan masase, juga kemungkinan timbulnya luka yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu infeksi.
a. Posisi pasien dan Masseur
Pasien dapat di masase dalam posisi tidur telungkup, telentang maupun posisi
setengah tidur dan setengah duduk. Masseur menempatkan diri di tempat-tempat
tertentu hingga dengan mudah dapat menjangkau tubuh pasien dalam sikap yang
enak. Masseur dapat berada di sebelah kiri, kanan, dan di sebelah atas kepala
pasien. Penentuan posisi masseur ini tergantung dari daerah mana yang hendak
dimasase atau manipulasi apa yang akan digunakan. Yang penting harus diingat
adalah bahwa gerak masseur harus tidak terganggu, dan dapat dengan leluasa
pindah dari kiri ke kanan dan seterusnya. Dalam memberikan sport massage
lengkap seluruh tubuh, posisi masseur terhadap pasien ini harus selalu dimulai
dari tempat yang ajeg, supaya tertib dan teratur urutannya. Posisi itu adalah selalu
dimulai dari sebelah kiri pasien pada posisi tertelungkup, hingga bagian kiri
pasien selalu digarap terlebih dahulu, baru kemudian pindah ke bagian kanan.
Sebagai contoh untuk masase daerah tungkai (tungkai atas, bawah dan tapak
kaki), maka tungkai kiri diselesaikan terlebih dahulu dengan menggunakan
seluruh manipulasi yang diperlukan, baru pindah ke tungkai kanan dan
seterusnya. Pada posisi telentang, masseur selalu mulai menggarap bagian kanan
tubuh pasien pada daerah tertentu sampai selesai, baru pindah ke bagian kiri
begitu seterusnya. Masseur berdiri tegak dengan tubuh pasien terletak kira-kira
setinggi pertengahan pahanya (tengah-tengah antara lutut dan pangkal paha).
Dengan ketinggian ini masseur lebih leluasa dalam menggerakkan tangan serta
menggunakan berat badannya untuk membantu memberikan tekanan pada
manipulasinya. Posisi pasien yang terlalu rendah akan menyebabkan kelelahan
yang sangat pada otot-otot pinggang dan punggung masseur, sedangkan posisi
yang terlalu tinggi akan sangat melelahkan otot-otot tangan dan jari-jari masseur.
Sebaliknya dipan massage diletakkan di tengah ruangan, tidak melekat ke dinding
hingga masase dapat lebih lancar dijalankan. Beberapa orang sanggup melakukan
masase dengan pasien dalam posisi tidur di lantai. Sudah tentu masase dalam
posisi ini akan sangat melelahkan masseur dan tidak akan memberi hasil yang
memuaskan.
b. Arah gerakan masase
Sport massage menggunakan jantung sebagai pusatnya, sebab jantung adalah
pusat dari peredaran darah. Tujuannya adalah untuk mempercepat aliran cairan
limpe dan darah venosa ke jantung. Semua pembuluh darah vena menuju ke
jantung, dan untuk vena-vena di bagian bawah jantung dibantu dengan klep-klep
(valvula) yang akan mencegah darah turun kembali ke bawah. Oleh karena semua
gerak sport massage dilakukan ke arah jantung, terutama untuk manipulasi
effleurage. Penggunaan ganjal pada tungkai memungkinkan otot-otot tungkai
bawah dan tungkai atas berada sejajar atau lebih tinggi dari jantung. Posisi ini
akan mempermudah pengaliran darah venous menuju ke jantung. Ditambah
dengan manipulasi masase, maka proses perjalanan darah ke jantung menjadi
semakin lancar. Pada segmen masase untuk cedera, arah masase harus mengikuti
jalur penempelan otot yaitu origo dan insersio pelekatan otot, pergeseran sendi
dan peredaran darah agar dapat mengurangi ketegangan otot dan rasa nyeri akibat
cedera tersebut
c. Dosis dan Frekuensi Masase
Dosis atau takaran untuk masase sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan
serta kondisi pasien. Sport massage membutuhkan waktu kira-kira satu sampai
dua jam. Segment massage, khususnya pada cedera anggota gerak tubuh
memerlukan waktu lima belas sampai tiga puluh menit karena masase hanya
diberikan pada bagian lokal tubuh yang mengalami cedera. Frekuensi dalam
memberikan masase juga bervariasi. Untuk olahragawan yang berlatih secara
teratur, sebaiknya diberi masase seluruh tubuh satu atau dua kali seminggu,
sedangkan masase untuk bagian-bagian tubuh dapat diberikan setiap kali
dibutuhkan. Beberapa pendapat menyebutkan jangka waktu dua hari sekali,
bahkan ada yang menganjurkan untuk setiap hari diberi masase. Sudah pasti hal
itu harus dilihat pula bagaimana pengaruh masase itu terhadap tubuh, terutama
pengaruh terhadap prestasinya. Pada segmen masase untuk cedera akibat aktivitas
olahraga atau aktivitas sehari-hari, masase perlu diberikan dua sampai tiga kali
dan dibantu dengan terapi latihan untuk mempercepat pemulihan anggota tubuh
yang mengalami cedera.
F. Mekanisme Pengobatan Bekam
Menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu
poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling
berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring jarring atau jala. Jalan ini dapat
disamakan dengan meridian. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat
antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh,
antara organ organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan
organ tubuh yang lainnya, atara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan
organ berongga dan lain sebagainya, sehingga membentuk satu kesatuan yang tak
terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi pada satu poin ini
dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu
poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seorang yang
sakit matanya tidak perlu dibekam matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau
sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat
terlihat gambaran penyakit dilidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat
dibekam pada titik point pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati
penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaan.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin
poin itu adalah merupakan poin istimewa motor points pada perlekatan neuromuscular
yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi
mioglobin, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak
mengandung cell mast, kelenjar linfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung
saraf akhir, disbanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada salah satu poin,
maka kulit, jaringan bawah kulit, fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan mast cell dan
lain lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamine,
bradikinin, slow reacting substance ( SRS ), serta zat zat yang belum diketahui. Zat zat
inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada
daerah yang dibekam, dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat
pembekaman.
Reaksi reaksi itu menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah
yang memicu timbulnya efek relaksasi ( pelemasan ) otot otot yang kaku serta akibat
vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari
proses pembekaman pada poin istimewa poin istimewa adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor ( CRF ), serta releasing factor lainnya oleh adenohipofise.
CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan
corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta
menstabilkan permeabilitas sel.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat
syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui
syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan
menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui
serabut aferen simpatik menuju motor neuro dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek
lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Efek pembekaman masih terus berjalan sampai ke system endokrin pada system sentral
melalui hypothalamus dan pituitary. Dua kelenjar penting ini terarngsang sehingga
menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, dan ADM. Kemudian pada system perifer langsung
berefek pada organ untuk menghasilkan hormone hormone insulin, thyroxin, adrenalin,
corticotrophin, estrogen, progesterone, testosterone. Hormone hormone inilah yang
bekerja di tempat jauh dari pembekaman.
G. Mekanisme kerja Reiki
Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada di dunia.
Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922. Reiki berasal dari bahasa
Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki yang berarti energi kehidupan, jadi reiki
berarti energi alam semesta yang dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang
diperoleh sejak ia dilahirkan. Energi ini dapat digunakan untuk memelihara kesehatan serta
menyembuhkan diri sendiri ataupun orang lain.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana dan mudah
dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45 menit dan langsung dapat
digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat permanen.
Kemampuan reiki bisa diperoleh seketika melalui proses attunement/penyelarasan atau
inisiasi yang dilakukan oleh reiki master. Setelah dilakukan proses penyelarasan energi
terhadap sumber energi alam semesta oleh reiki master, secara langsung seseorang memiliki
kemampuan memanfaatkan energi reiki. Cara menggunakanya energi reiki sangat mudah,
hanya meniatkan akan menggunakan energi reiki dan meletakkan tangan pada cakra (pintu
gerbang energi tubuh) atau bagian tubuh yang sakit. (Anthony, 2000.
http://www.reikiattunements.net).
Proses attunement akan memberi efek detokfisikasi pada fisik, biasanya berupa
kelebihan energi yang disertai tanda-tanda rasa panas, mengantuk, meningkatnya frekuensi
buang air kecil maupun besar. Detokfisikasi ini akan diakhiri dengan rasa bugar, tenang dan
nyaman sesudahnya. Pada attunement tingkat kedua, detoksifikasi terjadi pada lapisan mental
dan emosional sehingga pembawaan lebih sabar dan tenang. Terakhir adalah attunement
tingkat master, pada tahap ini detoksifikasi akan terjadi pada lapisan spiritual. Biasanya akan
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih tenang dan mempunyai kepekaan yang tinggi
(Anthony, 2000. http://www.reikiattunements.net).
Praktisi reiki atau master reiki merupakan mediator untuk mengalirkan energi alam
kedalam tubuh manusia melalui kedua tangannya. Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik
dan non fisik yang saling berhubungan, saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh fisikpun
akan tergangu. Terapi reiki tidak langsung ke ditujukan pada bagian fisik tubuh melainkan
dialirkan dalam bentuk gelombang elektro magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura.
Saat melakukan penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari alam
semesta dan menyalurkannya ke tubuh nonfisik si pasien melalui cakra/pintu gerbang energi
yang ada dalam tubuh manusia. Hasil yang diharapkan adalah terjadi
keselarasan/keseimbangan energi dalam tubuh, meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi
tubuh akan membaik dan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga keseimbangan
berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara kesehatan fisik dan mental manusia.
Tujuan akhir aktivasi cakra ini adalah menciptakan manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski
lebih banyak ditujukan untuk tindakan preventif, aktivasi cakra juga dapat menyembuhkan
gejala penyakit yang disebut cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara langsung berbagai
penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan. Kalau pusing, pilek atau stres, masih bisa
ditanggulangi namun untuk penyakit berat seperti kanker, gastritis kronis, gangguan jantung,
dan lainnya, lazimnya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain. Penting untuk diingat
bahwa reiki bukan untuk pengobatan alternative kanker namun reiki adalah terapi
komplementer yang digunakan untuk meringankan efek samping dari pengobatan kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bioenergi yang terdapat dalam tubuh manusia.
Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang mempunyai sifat dasar hampir sama dengan energi
lain seperti energi panas atau energi listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh, bioenergi
tadi mengalir lewat suatu "lorong" yang dinamai meridian. Meridian ini berpangkal pada
titik-titik tertentu pada tubuh, membentuk pusat-pusat energi yang disebut cakra.
Ada tujuh cakra utama yang terdapat pada tubuh manusia yaitu: Cakra Mahkota, Cakra
Ajna, Cakra Tenggorokan, Cakra Jantung, Cakra Solar Plexus, Cakra Seks, Cakra Dasar.
1. Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung
Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan dilambangkan dengan warna
merah berkilauan. Energi dari Bumi masuk lewat cakra ini. Cakra dasar mampu
mengendalikan dan memberi energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi
darah, jika ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra inilah sumber
masalahnya.
2. Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan warna oranye.
Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada organ-organ di rongga panggul,
termasuk organ reproduksi, saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering
bersumber dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran kemih, serta
pembesaran prostat.
1. Pasien duduk dengan posisi tegak lurus di kursi atau kursi roda.
2. Instruksikan klien untuk bernafas secara rileks kemudian Instuktur mengambil
nafas dalam dan menyalurkan energy kepada pasien melalui kedua tangan.
3. Berdiri dibelakang klien, letakkan kedua tangan anda dibahu klien (2-5 menit)
4. Ubah posisi letakkan telapak tangan anda pada puncak kepala pasien dengan ibu
jari menyentuh puncak kepala (2-5 menit)
5. Ubah posisi, pindah kesamping klien, letakkan 1 tangan diatas medulla oblongata
(area antara belakang kepala denhan tulang belakang) sedangkan tangan yang lain
letakkan diatas dahi klien (2-5 menit).
6. Ubah posisi, Letakkan satu tangan di vertebra cervical yang ke 7 yang menonjol
dan tangan yang lain di letakkan di tenggorokan (2-5 menit ).
7. Ubah posisi, Letakkan satu tangan pada dada dan sebelah lagi di punggung pasien
dengan ketinggian yang sama (2-5 menit).
8. Ubah posisi- letakkan satu tangan di solar pleksus yaitu jaringan saraf-saraf
simpatis yg terletak dibelakang lambung dan didepan aorta (perut) dan satu tangan
yang lain dibelakang pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
9. Ubah posisi, letakkan satu tangan diperut bagian bawah dan satu tangan yang lain
di bagian belakang pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
10. Akhiri dengan menyapu tangan pada seluruh bagian tubuh.
11. Tingkat kesulitan: mudah, waktu yang dibutuhkan: 25-45 menit.
Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol penyembuhan Reiki dari
jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze Sho Nen yang memiliki arti no past, no
present, no future (tidak ada masa lalu, tidak ada masa sekarang dan tidak ada masa depan).
Jarak dan waktu tidak menjadi masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini. Trauma dan
pengalaman hidup yang lain, kehidupan sebelum atau kehidupan sekarang dapat
mempengaruhi dan membayangi kehidupan manusia.
Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada usaha penyembuhan
masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi Reiki tanpa batas kemanapun juga, karena
energi Reiki tersebut akan pergi ketempat yang dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan
jarak jauh, energi akan bekerja pada tubuh penerima, pada chakra dan pada aura namun tidak
sebanyak dibandingkan ketika kontak fisik, karena perlu waktu sebelum energi meresap ke
tubuh dan meringankan masalah, seperti: nyeri. Penyembuhan jarak jauh hanya memakan
waktu beberapa menit dibandingkan dengan penyembuhan tangan.
Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi tenang dan si
pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari kulit dan benda-benda yang terbuat
dari logam. Benda ini sebaiknya dilepas terlebih dahulu karena kedua bisa menghambat
penyaluran energi.
2. Menelusuri aura-dalam
3. Menyapu (membersihkan): umum dan setempat
(Prana yang diproyeksikan dapat ditolak karena alasan-alasan berikut ini : pertama,
jika ia mempunyai prasangka buruk terhadap jenis penyembuhan seperti ini; kedua,
jika ia tidak menyukai pribadi penyembuh; dan ketiga, jika ia sendiri tidak ingin
sembuh).
Cara latihan dasar prana sekarang dilanjutkan menggunakan energi prana untuk terapi.
sebelum melanjutkan tehnik penyembuhan dilanjutkan dulu cara memperkuat energi prana
kita gunakan saja cara yang mudah tapi efektif :
1. letakkan tangan di depan dada telapak tangan kanan dan kiri terbuka saling
berhadapan.
2. jarak antara telapak tangan kira-kira 15-20 cm.
3. pejamkan mata dengan tenang. biarlah diri tenang beberapa saat.
4. niatkan menghimpun energi prana air/prana api/prana angin/rrana tanah/prana listrik
silahkan dipilih salah satu dulu.
5. jangan membayangkan dan berpikir bagaimana cara kerjanya karena jiwa kita lebih
cerdas dan akan melaksanakan niat kita.
6. dengan telapak tangan saling berhadapan nikmati yang terasa di antara telapak kanan
dan kiri. silahkan dinikmati semaunya makin lama makin baik.
Setelah sering dilatih sebelum dilanjutkan ke terapi coba kita latihan merubah suasana
dulu misalnya keadaan ruangan yang panas kita rubah menjadi sejuk atau sebaliknya.
Caranya sama seperti latihan diatas. misal ingin menghangatkan ruangan kita ambil
posisi seperti latihan diatas lalu niat menghimpun prana api sekitar 10 menit. setelah itu
cukup dengan niat lepaskan dengan rilek ke seluruh ruangan. tanya pada orang sekitar kita
merasakan perubahan suasana, kalau belum ada perubahan silahkan latihan lagi.
Latihan kepekaan tangan berfungsi untuk melatih rasa dan kepekaan telapak tangan
dalam meraba energi halus (aura, tubuh halus lain dan sebagainya) caranya :
1. duduk bersila dengan rilek angkat ke dua tangan didepan dada seperti kita berdoa.
2. pejamkan mata niat mengikuti gerakan alam.
3. jangan dibuat-buat/direkayasa namun bila ada gerakan lembut ikuti saja.
4. kuncinya pasrah, latihan menundukan akal. kalau tidak pasrah latihan ini akan sulit.
5. dalam tingkat lanjut kita benar-benar merasakan gerakan sirkulasi darah, detak
jantung, pergerakan sel kita sama persis dan seirama dengan geraknya angin,
geraknya daun dan gerakan benda-benda lain di jagad raya.
I. Mekanisme Pengobatan Healing touch
Sentuhan adalah kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Anak-anak menginginkan hal itu,
remaja juga ingin, dan orang dewasa berkembang di atasnya. Kulit adalah organ yang paling
sensitif . Ini memfasilitasi komunikasi nyata antara individu. Bayi dan anak-anak yang
menderita kekurangan sentuhan biasanya mengalami kelainan perilaku di kemudian hari.
Anak-anak menuntut keamanan dan kepastian tangan orang tua ketika mereka memasuki
tempat yang asing yang tampaknya gelap, atau mengancam. Sebuah tepukan di punggung
menegaskan, atau pelukan apresiasi telah membantu banyak teman atau anggota keluarga
merasa terhubung. Dalam dunia kanker, sel-sel tumor tumbuh aneh ketika mereka gagal
untuk mengenali sel sebelah menyentuh mereka.
Dalam penelitian terbaru, pertumbuhan, perkembangan mental, dan pola tidur bayi yang
normal secara signifikan ditingkatkan dengan menerima secara rutin menyentuh kulit-ke-kulit
dari orang tua mereka setidaknya 2-3 kali sehari. Yang sebelumnya dalam hidup mereka,
mereka menerima terapi sentuhan, yang lebih baik adalah perkembangan mereka. Terapi
sentuhan juga memfasilitasi fisiologis dan perilaku kesejahteraan bayi prematur, seperti
peningkatan koordinasi dalam mengisap dan menelan. Terapi pijat ibu untuk bayi prematur
difasilitasi berat badan dan penurunan lama tinggal di rumah sakit.
Di Barat, sistem medis telah dilihat oleh beberapa orang sebagai dingin dan terpisah, penuh
dengan mesin dan teknologi. Praktisi kesehatan sekarang menyadari pentingnya sentuhan
bisa berguna dalam proses penyembuhan. Beberapa pusat kanker besar di AS telah mulai
memanfaatkan terapi pijat untuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kelelahan, sakit,
kecemasan, dan mual. Pijat dapat meningkatkan kadar limfosit dan sel-sel pembunuh alami.
Pijat adalah praktek yang tanggal kembali ribuan tahun. Yunani, Romawi, tulisan-tulisan
Cina, dan Mesir Kuno membuat referensi untuk pijat. Hari ini, bagian dari efektivitas praktek
medis yang saling melengkapi, seperti pijat dan hidroterapi, tergantung pada terapi sentuhan
dari pengasuh. Pijat digunakan untuk berbagai alasan untuk menghilangkan rasa sakit,
rehabilitasi cedera olahraga, mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, mengobati kronis
nyeri punggung bawah, dan meningkatkan kualitas hidup.
J. Mekanisme Pengobatan Healing touch
merupakan perubahan medan energi. Terapis menggunakan tangan untuk mengarahkan
energi dalam mencapai keseimbangan. Therapeutic touch didasarkan pada empat asumsi.
Pertama, seorang manusia adalah sebuah sistem energi yang terbuka. Kedua, secara anatomis
manusia adalah bilateral simetris. Ketiga, penyakit adalah ketidakseimbangan energi
individu. Keempat, manusia mempunyai kemampuan alami untuk mengubah dan melampaui
kondisi hidup mereka.8 Setelah menjalani therapeutic touch, pasien akan mendapatkan
respons relaksasi dalam 2 sampai 5 menit setelah pengobatan telah dimulai dan beberapa
klien dapat tertidur atau merasakan nyerinya berkurang.9Beberapa penelitian membuktikan
bahwa therapeutic touch dapat mengurangi nyeri pada berbagai kondisi pasien. Therapeutic
touch dapat mengurangi nyeri lutut yang disebabkan oleh artritis.6 Therapeutic touch lebih
efektif dalam mengurangi rasa sakit dan kelelahan pasien kanker yang menjalani
kemoterapi.7 Therapeutic touch pun dapat mengurangi nyeri akibat artritis, udema, ulcers,
fraktur, penyakit paru obstruksi kronik.3Teknik napas dalam yang merupakan teknik
relaksasi pada pasien dapat mengurangi ketegangan otot dan kecemasan pasien sehingga otot-
otot menjadi relaks dan emosi pasien terkontrol. Pada akhirnya, nyeri berkurang. 9 Bernapas
melalui perut atau diafragma membawa udara terhirup ke dasar paru-paru dan oksigen akan
ditransfer ke dalam aliran darah. Pernapasan perut secara lambat melibatkan napas dalam
(sekitar 10 napas permenit), dengan napas lebih lama dari inhalasi. Awalnya pasien diminta
untuk berlatih pernapasan perut dua kali sehari selama 5 sampai 10 menit. Pasien juga
diminta untuk mengingat kata relaks dalam irama napas mereka. Hal ini berfungsi sebagai
isyarat untuk memicu respons relaksasi secara cepat.10 Hal ini juga dibuktikan oleh Manias,
dkk,11 dalam penelitiannya di Melbourne tahun 2005 bahwa teknik napas dalam dapat
mengurangi nyeri pasca pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA