Вы находитесь на странице: 1из 23

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komplementer
Komplementer merupakan metode penyembuhan yang caranya berbeda dari
pengobatan konvensional di dunia kedokteran, yang mengandalkan obat kimia dan
operasi, yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan. Banyak terapi modalitas yang
digunakan pada terapi komplementer mirip dengan tindakan keperawatan seperti teknik
sentuhan, masase dan manajemen stress. Terapi komplementer merupakan terapi
tambahan bersamaan dengan terapi utama dan berfungsi sebagai terapi suportif untuk
mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan berkontribusi terhadap
penatalaksanaan pasien secara keseluruhan.
Menurut WHO (World Health Organization) , Pengobatan komplementer adalah
pengobatan non-konvensional yang bukan berasal dari negara yang bersangkutan. Jadi
untuk Indonesia, jamu misalnya, bukan termasuk pengobatan komplementer tetapi
merupakan pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional yang dimaksud adalah
pengobatan yang sudah dari zaman dahulu digunakan dan diturunkan secara turun
temurun pada suatu negara. Tapi di Philipina misalnya, jamu Indonesia bisa
dikategorikan sebagai pengobatan komplementer.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan definisi pengobatan komplementer


tradisional alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang diperoleh melalui pendidikan terstruktur dengan kualitas,
keamanan dan efektifitas yang tinggi berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi
belum diterima dalam kedokteran konvensional. Dalam penyelenggaraannya harus
sinergi dan terintegrasi dengan pelayanan pengobatan konvensional dengan tenaga
pelaksananya dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan lainnya yang memiliki pendidikan
dalam bidang pengobatan komplementer tradisional alternatif.

Terapi komplementer (complementary therapies) adalah semua terapi yang


digunakan sebagai tambahan untuk terapi konvensional yang direkomendasikan oleh
penyelenggaraan pelayanan kesehatan individu (Perry, Potter, 2009). Bagi perawat yang
tertarik mendalami terapi komplementer dapat memulai dengan tindakan tindakan
keperawatan atau terapi modalitas yang berada pada bidang keperawatan yang dikuasai
secara mahir berdasarkan perkembangan teknologi terbaru.

B. Pengertian Keperawatan Komplementer


Keperawatan komplementer adalah cabang ilmu keperawaratan yang menerapkan
pengobatan non konvensional yang ditujukan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berfungsi
sebagai terapi suportif untuk mengontrol gejala, meningkatkan kualitas hidup, dan
berkontribusi terhadap penatalaksanaan pasien secara keseluruhan, diperoleh melalui
pendidikan terstruktur dengan kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi
berlandaskan ilmu pengetahuan biomedik tapi belum diterima dalam kedokteran
konvensional
Untuk mengubah pelayanan kesehatan untuk memasukkan praktek yang berpusat
pada pasien dan melibatkan perawat dalam hubungan yang memadukan terapi
komplementer atau alternatif . Terapi ini menyebabkan perkembangan penyembuhan
individu, organisasi, dan masyarakat. Mayoritas masyarakat sudah menggunakan terapi
ini, dan permintaan hanya terus berkembang. Hal ini penting bagi perawat untuk
memiliki sumber daya yang tersedia dan memberikan informasi terkini tentang
pengobatan komplementer dan alternatif (CAM). Perawat perlu sumber daya untuk
menyediakan pasien dengan dasar informasi serta jawaban atas pertanyaan mereka
tentang CAM terapi, termasuk pertanyaan tentang keamanan dan kemanjuran. Perawat
professional perlu informasi tentang potensi kontraindikasi untuk terapi ini serta potensi
interaksi mereka dengan bersamaan ditentukan terapi medis konvensional. Kita juga
perlu pengetahuan tentang terapi diri kita sendiri sehingga kita dapat menawarkan pasien
sebagai pilihan yang diperluas untuk kenyamana. Perawat tidak kehilangan kesempatan
untuk mempekerjakan terapi yang bisa menguntungkan pasien yang kesakitan (dapat
meringankan) atau mencegah kegelisahan, juga penting bagi perawat untuk
mengidentifikasi terapi yang mungkin disalahgunakan atau memiliki efek samping pada
pengguna. Penggunaan terapi komplementer adalah sebuah usaha di mana perawat dapat
integral terlibat. Banyak perawat telah menyediakan kepemimpinan dalam penelitian,
pendidikan, dan praktek aplikasi terapi ini. Sebagai permintaan konsumen untuk
penggunaan terapi komplementer terus meningkat, sangat penting bahwa perawat
mendapatkan pengetahuan tentang terapi pelengkap, sehingga mereka dapat memilih dan
memasukkan pasien dalam praktek, dan memberikan pasien dengan informasi tentang
terapi, dihubungi tentang penelitian dan praktek pedoman yang berkaitan dengan
pelengkap terapi, pasien waspada terhadap kontraindikasi mungkin dan bahkan
menggabungkan beberapa terapi ini ke perawatan diri mereka.
C. Jenis Pengobatan Komplementer
1. Pengertian Akupunktur
Akupunktur adalah salah satu dari cabang utama kedokteran Tradisional Cina.
Dalam praktiknya, sebuah terapi akupunktur melibatkan penggunaan jarum yang
ditusukkan ke beberapa titik spesifik pada tubuh. Proses ini dipercaya dapat
menyesuaikan dan mengubah aliran energi menuju pola yang lebih sehat, dan ini
digunakan untuk mengatasi berbagai macam penyakit dan keluhan kondisi
kesehatan.
Akupunktur adalah metode pengobatan yang mendorong tubuh untuk
meningkatkan kesehatan dan mengurangi rasa sakit dan penderitaan. Hal ini
dilakukan dengan menusukkan jarum dan menerapkan panas atau stimulasi listrik
pada titik-titik akupunktur yang tepat.
2. Pengertian Massage.
Kata massage berasal dari kata Arab mash yang berarti menekan dengan
lembut atau kata Yunani massien yang berarti memijat atau melulut.
Selanjutnya massage disebut pula sebagai ilmu pijat atau ilmu lulut. Daalam
bahasa Indonesi, tulisan massage diadaptasi menjadi masase. Para pelku massage
biasa disebut masseur untuk pria dan masseur untuk wanita yang diambil dari
bahasa Perancis. Dalam perkembangannya, massase dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, diantaranya adalah Sport Massage dan Segment Massage. Sport
Massage yaitu masase yang khusus digunakan atau diberikan kepada orang orang
yang sehat badannya, terutama olahragawan. Segment Massage merupakan masase
yang ditujukan untuk membantu penyembuhan terhadap gangguan fisik, baik
disebabkan oleh cedera maupun penyakit.
3. Pengertian bekam
Bekam adalah istilah Melayu yang berarti membuang darah atau membuang
angin. Istilah Al-Hijamah berasal dari istilah bahasa Arab : Hijama yang berarti
pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping,
dan dalam bahasa Melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula
dengan istilah kop atau cantuk. Bekam atau Hijimah adalah teknik pengobatan
dengan jalan membuang darah kotor ( racun yang berbahaya ) dari dalam tubuh
melalui permukaan kulit menurut paham umum, sebenarnya ia berfungsi untuk
membuang darah yang telah rusak atau teroksidasi karena tingginya oksidan dalam
tubuh.
Bekam adalah suatu teknik pengobatan menggunakan sarana gelas, tabung,
bamboo yang prosesnya diawali dengan melakukan pengekopan ( membuat
tekanan negative dalam gelas, tabung, atau bamboo ) sehingga menimbulkan
bendungan local di permukaan kulit dengan tujuan agar sirkulasi energy
meningkat, menimbulkan efek analgetik, anti bengkak, mengusir pathogen angin
dingin maupun angin lembab, mengeluarkan racun, serta oxidant dalam tubuh.
4. Terapi Energi
Terapi energi merupakan terapi yang melibatkan penggunaan medan energi. Terapi
energi yang dilakukan seperti terapi reiki dan sentuhan terapiutik. Terapi reiki merupakan
Terapi yang berasal dari praktik budha kuno di mana praktisi menempatkan tangannya
pada atau diatas bagian tubuh dan memindahkan keharmonisan dan keseimbangan untuk
mengobati gangguan kesehatan. Sentuhan terapiutik Pengobatan melibatkan pedoman
keseimbangan energi atau praktisi dalam suatu cara yang disengaja tidak semua pasien.
D. Mekanisme Pengobatan Akupunktur
Akunpunktur adalah the insertion of dry needles into the body , at specially chosen
sites for the treatment or prevention of symptoms and condition. Akupunktur
dilaksanakan dengan cara menusukkan jarum pada titik akupunktur (acupoint) yang
stuudah dipetakan ditubuh manusia. Terdapat lebih dari 360 titik akupunktur yang sudah
masuk nomenklatur international , di antaranya dikenal titik general yang dibuktikan
mampu

menyebabkan pelepasan endorfin (endogenous morphin) yaitu L1 4 (Usus Besar 4) , PC


6 (Perikardium 6) , ST 36 (Lambung 36) , SP 6 (Limpa 6).

Titik akupunktur (acupoint) merupakan sel aktif listrik yang mempunyai sifat
tahanan listrik rendah dan konduktivitas listriknya tinggi sehingga titik akupunktur akan
lebih cepat menghantarkan listrik dibanding sel sel lain. Penjalaran dari 1 titik
akupunktur ke titik akupunktur yang lain melalui meridian (jalur aktif listrik) dimana
migrasinya telah diteliti dan dibuktikan oleh Koesnadi Saputra (1999) menggunakan
technetium pertechnetate pada titik SP 6. Titik akupunktur dijelaskan sebagai suatu
perforasi silindris yang berbatas tegas dari fascia superfisialis , diameter 2-8 mm di tutup
oleh jaringan ikat dimana lewat bundel neuromuskuler , mempunyai sifat biofisik
tahanan listriknya rendah dengan potensial lebih positif.

Akupunktur bekerja melalui 4 domain , yaitu (1) reaksi inflamasi lokal, (2)
transduksi interseluler meridian , (3) refleks kutaneosomatoviscera , (4) tranmisi neural
ke otak (neuro akupunktur). Pada reflek inflamasi lokal , akupunktur menyebabkan
trauma kecil yang akan mengiritasi sel dan akan memproduksi/melepaskan bahan-bahan
kimiawi bradikinin , substansi P dan prostaglandin, yang akan mengaktivasi potensial
membran sel. Adanya ujung saraf dan pembuluh darah yang banyak terdapat disekitar
titik akupunktur akan memperbesar respons. Mast cell melepaskan histamin , heparin dan
kinin protease, menambah vasodilatasi. Histamin membebaskan No (Nitric oxide) dari
endotel vaskuler yang merupakan mediator berbagai reaksi-reaksi kardiovaskuler ,
neurologis , imun , digestif , dan reproduksi. Mast cel juga akan melepaskan platelet
activating faktor (PAF) yang kemudian di ikuti pelepasan serotinin dari platelet.
Serotinin merangsang nosiseptor sendiri dan meningkatkan respon nosiseptor terhadap
bradikinin. Bradikinin merupakan vasodilator kuat menyebabkan peningkatan
permeabilitas vaskuler.

Transduksi interseluler disimpulkan pada penelitian Saputra , yang menggunakan


pendekatan Biofisika pada titik SP 6 dan Biomolekuler melalui penyuntikan isotop
technetium pertechnetate , menunjukkan migrasi isotop yang berbeda dan menunjukkan
fenomena titik akupnktur yang karakteristik. Titik akupunktur yang merupakan
sekumpulan sel aktif listrik , dengan perangsangan yang minimal akan lebih mudah
terjadi pertukaran ion , sedangkan pada bukan titik akupunktur tidak menunjukkan
perubahan.

Secara umum, pada titik akupunktur terjadi perubahan energi kimiawi menjadi
energi listrik. Titik akupunktur mempunyai sifat khas high electrical voltage (tegangang
listrik tinggi) dengan low resistance (Tahanan rendah). Transduksi interseluler dari titik
akupunktur terjadi melalui meridian yang merupakan suatu jalur spesifik yang pada
hakekatnya adalah intercelluler signaling. Pada refleks kutaneosomatoviscera , stimulasi
titip akupunktur yang menghasilkan deqi, akan di hantarkan oleh serabut A, serabut C
dan serabut grup 2 di otot akan menuju kornu posterior medula spinalis. Dikornu
posterior bertemu dengan serabut serabut aferen yang berasal dari organ viscera ,
sehingga terjadi lengkung refleks yang menyebabkan efek akupunktur pada organ dalam
segmen sama.

Pada neuro akupunkur, mekanisme kerja akupunkur analgesia melalui transmitter


neural ke otak pada prinsipnya adalah akupunktur mengktifkan sistem modulasi nyeri
dengan cara menekan transmisi dan persepsi dari rangsangan nyeri pada level yang
berbeda dari sistem saraf pusat. Yang sangat menarik perhatian adalah titik akupunktur,
jaras saraf yang diaktifkan dari insersi dan stimulus jarum neurotransmitter yang
dilepaskan pada level medulla spinalis dan level level yang lebih tinggi serta
keterlibatan yang menonjol dari endogenous opoid. Perlu diingat bahwa sel saraf
sensorik diklarifikasikan menurut ukuran serta asalnya ( dari kulit atau otot). Sel saraf
bermyline diameter besar disebut A (kulit) atau type I (otot), membawa pesan rabaan
dan propriosepsi. Sel saraf bermeylin diameter kecil disebut A (kulit) atau type II dan
III (otot) membawa pesan nyeri sel saraf tak bermyelin diameter paling kecil disebut C
(kulit) atau type IV (otot) membawa pesan nyeri.

Akupunktur analgesia dimulai dari stimulus saraf dengan diameter kecil di otot yang
akan mengirimkan impuls ke medulla spinalis, kemudian diteruskan ke 3 pusat saraf :
medulla apinalis, mesensefalon, komplek pituitary hypothalamus, yang ketiganya
diaktifkan untuk mrlrpaskan neurotransmitter ( endorphin dan monoamine) yang
menghambat pesan nyeri yang dating berikutnya melalui jalur nyeri lain.

Pada gambar dapat dilihat bahwa rangsangan nyeri akan mengaktifkan reseptor
sensorik saraf aferen A dan C yang kemudian menuju medulla spinalis (1) melalui
radiksdorsalis, sampai di kornu posterior (2) naik menuju thalamus melalui traktur
spinotalamikus. Di thalamus (3) terjadi sinaps yang kemudian impuls dilanjutkan
menyebar ke korteks serebri (korteks prefrontalis, korteks postsentralis) serta sistem
lumbik (4). Di korteks postsentralis akan dipersepsi sebagai nyeri.
Jarum akupunktur yang ditusukan pada titik akupunktur tertentu yang disebut
general points ( LI 4,ST 36, SP 6, PC 6) yang stimulusnya menimbulkan deqi (rasa baal,
berat, kemeng) pada akhirnya akan merangsang pelepasan neurotransmitter penghambat
nyeri melalui mekanisme sebagai berikut : rangsangan jarum akupunktur akan ditangkap
oleh ujung bebas saraf sensorik C/type I diteruskan (5) ke medulla spinalis di kornu
posterior lamina II dan V, dimana terjadi sinaps (6) sebagai antero lateral tract (ALT)
menuju hypothalamus pituitary complex. Cabang kolateral segmental pendek ke sel M
(sel marginal) di tepi lamina II yang akan merangsang stalked cells di lamina II
melepaskan enkefalin, dinorfin (7) yang menyebabkan gerbang pada teori Melzack
&Wall untuk menutup, sehingga tidak memberi kesempatan rangsang nyeri dari tempat
lain untuk diteruskan ke otak. ALT naik dan member kolateral yang menuju ke
mesensefalon dan kelompok pituitary hypothalamus. Dalam perjalanannya dilevel
mesensefalon memberikan cabang ke sel PAG (yang akan melepas -endorfin), sel
nucleus rafe magnus ( yang ada di ujung kaudal medulla oblongata melepas serotonian)
(9) serta ke nucleus retikularis paragigantoselularis ( yang akan melepas noradrenalin)
(10). Ke 3 transmiter tersubut akan menghambat impuls saraf yang membawa pesen
nyeri yang berasal dari tempat lain.

Dalam perjalanan baik ke thalamus, masih ada lagi kolateral yang menuju ke
kompleks pituitary hypothalamus di nucleus arcuatus hipotalami ( yang melepas -
endorfin) (12) serta ke pituitary (13,14) (juga melepas -endorfin yang akan masuk ke
sirkulasi beredar keseluruh tubuh). Akhir dari traktus spinotalamikus adalah nucleus
intralaminar, nucleus dorsemedianus, serta nucleus ventropostero lateral yang kemudian
dari sinapsis di 3 nuklei tadi diteruskan ke korteks prefrontal, korteks post sentralis serta
system limbic.

E. Mekanisme Pengobatan Massage


1. Tangan Masseur dan Masseuse

Tangan merupakan alat yang paling utama untuk melakukan masase. Tapak tangan
yang ideal adalah yang berotot tebal dan lembut, cukup besar dan lebar, hingga dapat
memberikan sentuhan yang lunak dan hangat. Sebaiknya tapak tangan tidak
berkeringat, sebab keringat yang mengucur dari bagian tangan yang lain maupun yang
berasal dari tapak tangan kita sendiri akan sangat mengganggu. Bedak akan menjadi
lengket dan kelembaban tapak tangan akan menimbulkan perasaan yang tidak nyaman
di tubuh pasien.tapak tangan yang banyak keringan karena bawaan dapat dikurangi
dengan selalu menyediakan kain pengering atau handuk. Tangan harus bersih, kuku
digunting pendek dan bersih serta rapi. Cincin, arloji tangan atau benda benda lain
yang biasa dipakai ditangan harus ditanggalkan. Terutama cincin dan kuku yang
panjang dapat melukai tubuh pasien, lebih lebih dalam penggunaan manipulasi
effeurage, petrissage dan friction. Tangan masseur harus cukup kuat, super dan tidak
cepat lelah. Keterampilan dan daya tahan akan dapat didapat dengan banyak berlatih.
Tangan kanan dan kiri harus berkemampuan seimbang. Tangan yang cukup terlatih
akhirnya akan dapat membedakan bermacam-macam keadaan jaringan, yaitu jaringan
yang cukup sehat, jaringan yang kenyal atau yang layuh, jaringan yang menebal,
adanya kekakuan, serta jaringan yang sedang mengalami cedera maupun kelainan-
kelainan yang lain.

2. Kesehatan dan Kebersihan Badan

Pekerjaan masase adalah pekerjaan yang berat, terutama sport-massage, sebab banyak
dibutuhkan kerja otot yang dibantu dengan penggunaan berat badan. Oleh karenanya
badan masseur harus cukup sehat dan kuat.Kebersihan badan harus selalu dijaga,
tidak adanya bau yang tidak sedap yang muncul dari tubuh. Kebersihan yang
diabaikan akan sangat mengganggu pasien, sehingga tujuan yang hendak dicapai oleh
masase kadang-kadang menjadi berantakan karenanya.Kebersihan dari tubuh pasien
pun tidak kurang pentingnya. Kulit dan pakaian pasien harus bersih, sebab kulit yang
kotor justru akan merugikan pasien itu sendiri. Disamping menyebabkan tidak
sempurnanya pelaksanaan masase, juga kemungkinan timbulnya luka yang dapat
menyebabkan terjadinya suatu infeksi.
a. Posisi pasien dan Masseur
Pasien dapat di masase dalam posisi tidur telungkup, telentang maupun posisi
setengah tidur dan setengah duduk. Masseur menempatkan diri di tempat-tempat
tertentu hingga dengan mudah dapat menjangkau tubuh pasien dalam sikap yang
enak. Masseur dapat berada di sebelah kiri, kanan, dan di sebelah atas kepala
pasien. Penentuan posisi masseur ini tergantung dari daerah mana yang hendak
dimasase atau manipulasi apa yang akan digunakan. Yang penting harus diingat
adalah bahwa gerak masseur harus tidak terganggu, dan dapat dengan leluasa
pindah dari kiri ke kanan dan seterusnya. Dalam memberikan sport massage
lengkap seluruh tubuh, posisi masseur terhadap pasien ini harus selalu dimulai
dari tempat yang ajeg, supaya tertib dan teratur urutannya. Posisi itu adalah selalu
dimulai dari sebelah kiri pasien pada posisi tertelungkup, hingga bagian kiri
pasien selalu digarap terlebih dahulu, baru kemudian pindah ke bagian kanan.
Sebagai contoh untuk masase daerah tungkai (tungkai atas, bawah dan tapak
kaki), maka tungkai kiri diselesaikan terlebih dahulu dengan menggunakan
seluruh manipulasi yang diperlukan, baru pindah ke tungkai kanan dan
seterusnya. Pada posisi telentang, masseur selalu mulai menggarap bagian kanan
tubuh pasien pada daerah tertentu sampai selesai, baru pindah ke bagian kiri
begitu seterusnya. Masseur berdiri tegak dengan tubuh pasien terletak kira-kira
setinggi pertengahan pahanya (tengah-tengah antara lutut dan pangkal paha).
Dengan ketinggian ini masseur lebih leluasa dalam menggerakkan tangan serta
menggunakan berat badannya untuk membantu memberikan tekanan pada
manipulasinya. Posisi pasien yang terlalu rendah akan menyebabkan kelelahan
yang sangat pada otot-otot pinggang dan punggung masseur, sedangkan posisi
yang terlalu tinggi akan sangat melelahkan otot-otot tangan dan jari-jari masseur.
Sebaliknya dipan massage diletakkan di tengah ruangan, tidak melekat ke dinding
hingga masase dapat lebih lancar dijalankan. Beberapa orang sanggup melakukan
masase dengan pasien dalam posisi tidur di lantai. Sudah tentu masase dalam
posisi ini akan sangat melelahkan masseur dan tidak akan memberi hasil yang
memuaskan.
b. Arah gerakan masase
Sport massage menggunakan jantung sebagai pusatnya, sebab jantung adalah
pusat dari peredaran darah. Tujuannya adalah untuk mempercepat aliran cairan
limpe dan darah venosa ke jantung. Semua pembuluh darah vena menuju ke
jantung, dan untuk vena-vena di bagian bawah jantung dibantu dengan klep-klep
(valvula) yang akan mencegah darah turun kembali ke bawah. Oleh karena semua
gerak sport massage dilakukan ke arah jantung, terutama untuk manipulasi
effleurage. Penggunaan ganjal pada tungkai memungkinkan otot-otot tungkai
bawah dan tungkai atas berada sejajar atau lebih tinggi dari jantung. Posisi ini
akan mempermudah pengaliran darah venous menuju ke jantung. Ditambah
dengan manipulasi masase, maka proses perjalanan darah ke jantung menjadi
semakin lancar. Pada segmen masase untuk cedera, arah masase harus mengikuti
jalur penempelan otot yaitu origo dan insersio pelekatan otot, pergeseran sendi
dan peredaran darah agar dapat mengurangi ketegangan otot dan rasa nyeri akibat
cedera tersebut
c. Dosis dan Frekuensi Masase
Dosis atau takaran untuk masase sangat bervariasi, tergantung dari kebutuhan
serta kondisi pasien. Sport massage membutuhkan waktu kira-kira satu sampai
dua jam. Segment massage, khususnya pada cedera anggota gerak tubuh
memerlukan waktu lima belas sampai tiga puluh menit karena masase hanya
diberikan pada bagian lokal tubuh yang mengalami cedera. Frekuensi dalam
memberikan masase juga bervariasi. Untuk olahragawan yang berlatih secara
teratur, sebaiknya diberi masase seluruh tubuh satu atau dua kali seminggu,
sedangkan masase untuk bagian-bagian tubuh dapat diberikan setiap kali
dibutuhkan. Beberapa pendapat menyebutkan jangka waktu dua hari sekali,
bahkan ada yang menganjurkan untuk setiap hari diberi masase. Sudah pasti hal
itu harus dilihat pula bagaimana pengaruh masase itu terhadap tubuh, terutama
pengaruh terhadap prestasinya. Pada segmen masase untuk cedera akibat aktivitas
olahraga atau aktivitas sehari-hari, masase perlu diberikan dua sampai tiga kali
dan dibantu dengan terapi latihan untuk mempercepat pemulihan anggota tubuh
yang mengalami cedera.
F. Mekanisme Pengobatan Bekam
Menurut kedokteran tradisional, di bawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu
poin atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya saling
berhubungan membujur dan melintang membentuk jarring jarring atau jala. Jalan ini dapat
disamakan dengan meridian. Dengan adanya jala ini, maka terdapat hubungan yang erat
antara bagian dalam dengan bagian luar, antara bagian kiri tubuh dan bagian kanan tubuh,
antara organ organ tubuh dengan jaringan bawah kulit, antara organ yang satu dengan
organ tubuh yang lainnya, atara organ dengan tangan dan kaki, antara organ padat dengan
organ berongga dan lain sebagainya, sehingga membentuk satu kesatuan yang tak
terpisahkan dan dapat bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi pada satu poin ini
dapat ditularkan dan mempengaruhi poin lainnya. Juga sebaliknya, pengobatan pada satu
poin akan menyembuhkan poin lainnya. Teori ini dapat menjelaskan bahwa seorang yang
sakit matanya tidak perlu dibekam matanya, namun dapat dibekam didaerah kepala atau
sekitar tengkuknya. Atau seseorang yang mengalami gangguan pada pencernaannya dapat
terlihat gambaran penyakit dilidahnya. Sehingga untuk mengobati pencernaannya dapat
dibekam pada titik point pencernaan atau lidahnya, dan sebaliknya untuk mengobati
penyakit pada lidah dapat dibekam di poin saluran pencernaan.
Penelitian terbaru di dunia kedokteran modern ternyata menemukan bahwa poin
poin itu adalah merupakan poin istimewa motor points pada perlekatan neuromuscular
yang mengandung banyak mitokondria, kaya pembuluh darah, mengandung tinggi
mioglobin, sebagian besar selnya menggunakan metabolisme oksidatif, dan lebih banyak
mengandung cell mast, kelenjar linfe, kapiler, venula, bundle dan pleksus saraf, serta ujung
saraf akhir, disbanding dengan daerah yang bukan poin istimewa.
Para peneliti membuktikan bahwa apabila dilakukan pembekaman pada salah satu poin,
maka kulit, jaringan bawah kulit, fascia dan ototnya akan terjadi kerusakan mast cell dan
lain lain. Akibat kerusakan ini akan dilepaskan beberapa zat seperti serotonin, histamine,
bradikinin, slow reacting substance ( SRS ), serta zat zat yang belum diketahui. Zat zat
inilah yang menyebabkan terjadinya dilatasi kapiler dan arteriol, serta flare reaction pada
daerah yang dibekam, dilatasi kapiler juga dapat terjadi ditempat yang jauh dari tempat
pembekaman.
Reaksi reaksi itu menyebabkan terjadinya perbaikan mikrosirkulasi pembuluh darah
yang memicu timbulnya efek relaksasi ( pelemasan ) otot otot yang kaku serta akibat
vasodilatasi umum akan menurunkan tekanan darah secara stabil. Fakta terpenting dari
proses pembekaman pada poin istimewa poin istimewa adalah dilepaskannya
corticotrophin releasing factor ( CRF ), serta releasing factor lainnya oleh adenohipofise.
CRF selanjutnya akan menyebabkan terbentuknya ACTH, corticotrophin, dan
corticosteroid. Corticosteroid ini mempunyai efek menyembuhkan peradangan serta
menstabilkan permeabilitas sel.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa pembekaman di kulit akan menstimulasi kuat
syaraf permukaan kulit yang dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui
syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamicus ke arah thalamus yang akan
menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan lainnya akan diteruskan melalui
serabut aferen simpatik menuju motor neuro dan menimbulkan reflek intubasi nyeri. Efek
lainnya adalah dilatasi pembuluh darah kulit, dan peningkatan kerja jantung.
Efek pembekaman masih terus berjalan sampai ke system endokrin pada system sentral
melalui hypothalamus dan pituitary. Dua kelenjar penting ini terarngsang sehingga
menghasilkan ACTH, TSH, FSH-LH, dan ADM. Kemudian pada system perifer langsung
berefek pada organ untuk menghasilkan hormone hormone insulin, thyroxin, adrenalin,
corticotrophin, estrogen, progesterone, testosterone. Hormone hormone inilah yang
bekerja di tempat jauh dari pembekaman.
G. Mekanisme kerja Reiki

Reiki merupakan salah satu dari 1800 jenis terapi komplementer yang ada di dunia.
Reiki ditemukan pertama kali oleh Mikao Usui pada tahun 1922. Reiki berasal dari bahasa
Jepang yaitu rei yang artinya alam semesta dan ki yang berarti energi kehidupan, jadi reiki
berarti energi alam semesta yang dikarunia Tuhan sang maha pencipta kepada manusia yang
diperoleh sejak ia dilahirkan. Energi ini dapat digunakan untuk memelihara kesehatan serta
menyembuhkan diri sendiri ataupun orang lain.
Teknik Penyembuhan reiki adalah teknik penyembuhan sangat sederhana dan mudah
dipelajari oleh semua orang hanya dalam waktu inisiasi 30-45 menit dan langsung dapat
digunakan untuk menyembuhkan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat permanen.
Kemampuan reiki bisa diperoleh seketika melalui proses attunement/penyelarasan atau
inisiasi yang dilakukan oleh reiki master. Setelah dilakukan proses penyelarasan energi
terhadap sumber energi alam semesta oleh reiki master, secara langsung seseorang memiliki
kemampuan memanfaatkan energi reiki. Cara menggunakanya energi reiki sangat mudah,
hanya meniatkan akan menggunakan energi reiki dan meletakkan tangan pada cakra (pintu
gerbang energi tubuh) atau bagian tubuh yang sakit. (Anthony, 2000.
http://www.reikiattunements.net).
Proses attunement akan memberi efek detokfisikasi pada fisik, biasanya berupa
kelebihan energi yang disertai tanda-tanda rasa panas, mengantuk, meningkatnya frekuensi
buang air kecil maupun besar. Detokfisikasi ini akan diakhiri dengan rasa bugar, tenang dan
nyaman sesudahnya. Pada attunement tingkat kedua, detoksifikasi terjadi pada lapisan mental
dan emosional sehingga pembawaan lebih sabar dan tenang. Terakhir adalah attunement
tingkat master, pada tahap ini detoksifikasi akan terjadi pada lapisan spiritual. Biasanya akan
lebih mendekatkan diri kepada Tuhan, lebih tenang dan mempunyai kepekaan yang tinggi
(Anthony, 2000. http://www.reikiattunements.net).
Praktisi reiki atau master reiki merupakan mediator untuk mengalirkan energi alam
kedalam tubuh manusia melalui kedua tangannya. Tubuh manusia tersusun atas tubuh fisik
dan non fisik yang saling berhubungan, saat tubuh non fisik terganggu maka tubuh fisikpun
akan tergangu. Terapi reiki tidak langsung ke ditujukan pada bagian fisik tubuh melainkan
dialirkan dalam bentuk gelombang elektro magnetik melalui medan radiasi tubuh atau aura.
Saat melakukan penyembuhan, seorang praktisi reiki akan menyerap energi reiki dari alam
semesta dan menyalurkannya ke tubuh nonfisik si pasien melalui cakra/pintu gerbang energi
yang ada dalam tubuh manusia. Hasil yang diharapkan adalah terjadi
keselarasan/keseimbangan energi dalam tubuh, meningkatkan kerja sel tubuh sehingga fungsi
tubuh akan membaik dan dapat melakukan pemeliharaan dan perbaikan kesehatan.
Aktivasi cakra (pusat penyalur energi) dalam tubuh dapat menjaga keseimbangan
berbagai sistem dalam tubuh, hal ini dapat memelihara kesehatan fisik dan mental manusia.
Tujuan akhir aktivasi cakra ini adalah menciptakan manusia yang sehat jiwa dan raga. Meski
lebih banyak ditujukan untuk tindakan preventif, aktivasi cakra juga dapat menyembuhkan
gejala penyakit yang disebut cakra healing
Sesuai namanya, chakra healing dapat menyembuhkan secara langsung berbagai
penyakit, meski terbatas pada penyakit ringan. Kalau pusing, pilek atau stres, masih bisa
ditanggulangi namun untuk penyakit berat seperti kanker, gastritis kronis, gangguan jantung,
dan lainnya, lazimnya dikombinasikan dengan metode pengobatan lain. Penting untuk diingat
bahwa reiki bukan untuk pengobatan alternative kanker namun reiki adalah terapi
komplementer yang digunakan untuk meringankan efek samping dari pengobatan kanker.
Chakra healing memanfaatkan tenaga bioenergi yang terdapat dalam tubuh manusia.
Bioenergi ini merupakan tenaga vital yang mempunyai sifat dasar hampir sama dengan energi
lain seperti energi panas atau energi listrik. Jika darah mengalir lewat pembuluh, bioenergi
tadi mengalir lewat suatu "lorong" yang dinamai meridian. Meridian ini berpangkal pada
titik-titik tertentu pada tubuh, membentuk pusat-pusat energi yang disebut cakra.
Ada tujuh cakra utama yang terdapat pada tubuh manusia yaitu: Cakra Mahkota, Cakra
Ajna, Cakra Tenggorokan, Cakra Jantung, Cakra Solar Plexus, Cakra Seks, Cakra Dasar.
1. Cakra dasar terletak di dasar tulang punggung
Berfungsi sebagai akar penunjang kehidupan, dan dilambangkan dengan warna
merah berkilauan. Energi dari Bumi masuk lewat cakra ini. Cakra dasar mampu
mengendalikan dan memberi energi pada susunan tulang, sistem otot, dan reproduksi
darah, jika ada gangguan menyangkut kerja otot atau tulang, cakra inilah sumber
masalahnya.
2. Cakra seksual.
Terletak di sekitar organ seksual, sering diidentifikasi dengan warna oranye.
Tugasnya mengendalikan dan memberi energi pada organ-organ di rongga panggul,
termasuk organ reproduksi, saluran kemih dan sekitarnya. Penyakit yang sering
bersumber dari pusat energi ini: kemandulan, impotensi, infeksi saluran kemih, serta
pembesaran prostat.

3. Cakra solar plexus.


Letaknya di bagian kosong pertemuan antara tulang rusuk dan ulu hati,
dilambangkan dengan warna kuning. Titik ini berfungsi sebagai pusat emosi, seperti
berani, ulet, aktif, marah, benci, hingga sakit hati. Selain itu, cakra ini mampu
mengendalikan energi pada hati, pankreas, lambung, usus besar, dan usus kecil. Juga
berhubungan dengan sistem pencernaan dan pembuangan sisa makanan.
4. Cakra jantung
Terdapat pada bagian tengah dada depan dan belakang, lazimnya divisualisasikan
dalam warna hijau zamrud cemerlang. Dikenal juga sebagai pusat emosi halus,
seperti belas kasih, kedamaian, kegembiraan, keramahan, kepekaan, sumber cinta
kasih dan nurani. Cakra jantung mengendalikan energi pada jantung, kelenjar timus
serta paru-paru.
5. Cakra tenggorokan
Diasosiasikan dengan warna biru yang berfungsi sebagai pusat energi yang
mengekspresikan pemikiran, perasaan, dan keinginan. Dalam kerja samanya dengan
organ-organ tubuh lain, cakra tenggorokan bertanggung jawab atas pemberian energi
pada tenggorokan, saluran pernafasan serta kelenjar tiroid.
6. Cakra master atau cakra ajna.
Pusat energi satu ini punya kedudukan cukup istimewa karena melambangkan
kebijaksanaan. Warnanya biru keunguan atau nila, yang bertugas untuk
mengendalikan dan memberi energi pada kelenjar-kelenjar, sistem endokrin, dan
cakra utama lainnya.
7. Cakra mahkota.
Posisinya paling tinggi di antara pusat energi yang ada, karena terletak pada bagian
atas kepala atau ubun-ubun. Cakra ini bertanggung jawab mengendalikan dan
memberi energi pada sistem saraf, otak serta keseimbangan kiri-kanan. Penyakit-
penyakit yang berhubungan dengan gangguan saraf terjadi bila cakra mahkota
terganggu.

Adapun prosedur pelaksanaan terapi komplementer reiki:

1. Pasien duduk dengan posisi tegak lurus di kursi atau kursi roda.
2. Instruksikan klien untuk bernafas secara rileks kemudian Instuktur mengambil
nafas dalam dan menyalurkan energy kepada pasien melalui kedua tangan.
3. Berdiri dibelakang klien, letakkan kedua tangan anda dibahu klien (2-5 menit)
4. Ubah posisi letakkan telapak tangan anda pada puncak kepala pasien dengan ibu
jari menyentuh puncak kepala (2-5 menit)
5. Ubah posisi, pindah kesamping klien, letakkan 1 tangan diatas medulla oblongata
(area antara belakang kepala denhan tulang belakang) sedangkan tangan yang lain
letakkan diatas dahi klien (2-5 menit).
6. Ubah posisi, Letakkan satu tangan di vertebra cervical yang ke 7 yang menonjol
dan tangan yang lain di letakkan di tenggorokan (2-5 menit ).
7. Ubah posisi, Letakkan satu tangan pada dada dan sebelah lagi di punggung pasien
dengan ketinggian yang sama (2-5 menit).
8. Ubah posisi- letakkan satu tangan di solar pleksus yaitu jaringan saraf-saraf
simpatis yg terletak dibelakang lambung dan didepan aorta (perut) dan satu tangan
yang lain dibelakang pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
9. Ubah posisi, letakkan satu tangan diperut bagian bawah dan satu tangan yang lain
di bagian belakang pada ketinggian yang sama (2-5 menit)
10. Akhiri dengan menyapu tangan pada seluruh bagian tubuh.
11. Tingkat kesulitan: mudah, waktu yang dibutuhkan: 25-45 menit.
Terapi Reiki juga dapat dilakukan dari jarak jauh. Simbol penyembuhan Reiki dari
jarak jauh (distant healing) adalah Hon Sha Ze Sho Nen yang memiliki arti no past, no
present, no future (tidak ada masa lalu, tidak ada masa sekarang dan tidak ada masa depan).
Jarak dan waktu tidak menjadi masalah ketika menggunakan simbol Reiki ini. Trauma dan
pengalaman hidup yang lain, kehidupan sebelum atau kehidupan sekarang dapat
mempengaruhi dan membayangi kehidupan manusia.

Selama melakukan penyembuhan jarak jauh, jangan berfokus pada usaha penyembuhan
masalah seperti: sakit kepala. Kirimkan energi Reiki tanpa batas kemanapun juga, karena
energi Reiki tersebut akan pergi ketempat yang dibutuhkan. Ketika melakukan penyembuhan
jarak jauh, energi akan bekerja pada tubuh penerima, pada chakra dan pada aura namun tidak
sebanyak dibandingkan ketika kontak fisik, karena perlu waktu sebelum energi meresap ke
tubuh dan meringankan masalah, seperti: nyeri. Penyembuhan jarak jauh hanya memakan
waktu beberapa menit dibandingkan dengan penyembuhan tangan.

Terapi penyembuhan dengan reiki sebaiknya dilakukan dalam kondisi tenang dan si
pasien siap menerima. Jangan menggunakan pakaian dari kulit dan benda-benda yang terbuat
dari logam. Benda ini sebaiknya dilepas terlebih dahulu karena kedua bisa menghambat
penyaluran energi.

H. Mekanisme Pengobatan Prana


Prana adalah istilah sansekerta yang berarti energi vital atau daya hidup yang
memberikan kehidupan bagi seluruh alam semesta termasuk kehidupan manusia. Prana
adalah universal. Di China disebut Chi, di Jepang Ki, di Yunani Pneuma, di Polynesia
Mana, dan dalam bahasa Ibrani disebut dengan Ruah yang kesemuanya mempunyai arti
yang sama yaitu Nafas Kehidupan. Energi Prana tersedia sangat berlimpah dimuka bumi
ini, sumbernya antara lain di udara, bumi dan matahari.
Penyembuhan Prana, suatu metode peyembuhan yang dikembangkan oleh Mr. Choa
Kok Sui adalah suatu ilmu, seni dan teknologi penyembuhan, yang memanfaatkan Prana
untuk menyembuhkan tubuh manusia, dengan dilandasi konsep adanya perpindahan energi
Prana dari seorang praktisi ke tubuh pasien.
Penyembuhan dengan prana didasarkan atas struktur keseluruhan tubuh manusia.
Tubuh seseorang sebenarnya terdiri dari dua bagian tubuh fisik dan tubuh energi. Tubuh
fisik dapat dilihat, disentuh dan paling kita kenal, sedangkan tubuh energi tak tampak mata
yang disebut sebagai tubuh bioplasmik. Tubuh bioplasmik merupakan tubuh energi
bercahaya yang tidak tampak dan meliputi serta merembes kedalam tubuh fisik, meluas
empat atau lima inci oplasmik yang tubuh eterik atau eterik ganda.
Penyembuhan pranik atau penyembuhan dengan prana merupakan pengetahuan dan
seni penyembuhan kuno yang menggunakan prana atau ki atau energi vital untuk
menyembuhkan tubuh fisik dengan melibatkan manipulasi ki dan bahan bioplasmik tubuh
penderita. Cara penyembuhan ini sering pula disebut penyembuhan psikis, penyembuhan
magnetik, penyembuhan kepercayaan, penyembuhan ki, penyembuhan vitalik, peletakan
tangan, sentuhan terapeutik, dan penyembuhan karismatik.
Penyembuhan Prana bukanlah penyembuhan alternatif, karena tidak dimaksudkan
menggantikan penyembuhan medis, melainkan lebih untuk melengkapinya. Karena itu lebih
tepat dikatakan sebagai Penyembuhan Komplementer. Selama proses Penyembuhan Prana
metode Mr. Choa Kok Sui seorang praktisi tidak menyentuh tubuh pasien dan tanpa
memberikan obat ataupun ramuan.
Penyembuhan Prana berlangsung di tubuh energi pasien. Pada umumnya penyakit
terlebih dahulu timbul pada tubuh energi, sebelum bermanifestasi ke tubuh fisik pasien.
Seorang praktisi Prana melalui penelusuran dapat mengetahui tubuh pasien akan terkena
penyakit sebelum pasien menyadarinya, sehingga Penyembuhan Prana juga merupakan
sebuah Penyembuhan Preventif.
Penyembuhan Prana sangat mudah dipelajari, dengan mengikuti teknik-teknik yang
bersifat mekanistik dan bimbingan pada saat mengikuti Diklat Prana. yang diperlukan
hanyalah niat, sedikit kepedulian terhadap kemanusiaan, dan sedikit komitmen untuk
menyembuhkan serta terus berlatih. Sebenarnya daya penyembuhan alami ini sudah ada pada
setiap manusia. Melakukan Penyembuhan Prana Membangkitkan kembali Daya
Penyembuhan Alami ini.
Pada penyembuhan dengan prana terdapat dua prinsip dasar, yakni:

1. Membersihkan (dengan sweeping atau penyapuan) dan


2. Memberi energi pada tubuh bioplasmik penderita dengan prana atau energi vital.
Penyembuhan dicapai dengan membersihkan atau menghilangkan bahan bioplasmik
berpenyakit (limbah bioplasmik) dari chakra yang terganggu dan organ yang sakit, kemudian
memberi energi pada chakra yang terganggu dan organ yang sakit tersebut dengan prana atau
energi vital yang cukup.
Pembersihan limbah bioplasmik diperlukan untuk mempermudah penyerapan prana
atau ki oleh bagian yang terganggu. Pemberian energi tanpa didahului dengan pembersihan
bagian yang dirawat seibarat menuang kopi segar kedalam cangkir yang telah berisi kopi
basi. Cara seperti ini lambat dan boros. Prana segar tidak dapat mengalir dengan mudah
kedalam bagian yang sakit karena bagian itu terisi bahan bioplasmik berpenyakit dan saluran
bioplasmik tertutup. Prana segar yang diproyeksikan juga tidak sepenuhnya diserap oleh
bagian yang dirawat, oleh karena itu kemungkinan besar penyakitnya akan kambuh dengan
segera atau dalam waktu dekat.
Berbasis pada dua prinsip tersebut diatas maka, maka diperlukan urutan teknik yang
harus dilakukan demi menguasai skill untuk dapat melakukan tahapan penyembuhan pranik
tingkat dasar. Adapun tekni-teknik tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membuat tangan peka

2. Menelusuri aura-dalam
3. Menyapu (membersihkan): umum dan setempat

4. Meningkatkan kemampuan pasien menerima cara perawatan ini

(Prana yang diproyeksikan dapat ditolak karena alasan-alasan berikut ini : pertama,
jika ia mempunyai prasangka buruk terhadap jenis penyembuhan seperti ini; kedua,
jika ia tidak menyukai pribadi penyembuh; dan ketiga, jika ia sendiri tidak ingin
sembuh).

5. Pemberian energi dengan prana:

a. Teknik Chakra tangan


b. Menyerap/menarik prana
c. Menyalurkan prana
6. Memantapkan prana yang disalurkan

7. Melepaskan energi prana yang diproyeksikan

Cara latihan dasar prana sekarang dilanjutkan menggunakan energi prana untuk terapi.
sebelum melanjutkan tehnik penyembuhan dilanjutkan dulu cara memperkuat energi prana
kita gunakan saja cara yang mudah tapi efektif :

1. letakkan tangan di depan dada telapak tangan kanan dan kiri terbuka saling
berhadapan.
2. jarak antara telapak tangan kira-kira 15-20 cm.
3. pejamkan mata dengan tenang. biarlah diri tenang beberapa saat.
4. niatkan menghimpun energi prana air/prana api/prana angin/rrana tanah/prana listrik
silahkan dipilih salah satu dulu.
5. jangan membayangkan dan berpikir bagaimana cara kerjanya karena jiwa kita lebih
cerdas dan akan melaksanakan niat kita.
6. dengan telapak tangan saling berhadapan nikmati yang terasa di antara telapak kanan
dan kiri. silahkan dinikmati semaunya makin lama makin baik.
Setelah sering dilatih sebelum dilanjutkan ke terapi coba kita latihan merubah suasana
dulu misalnya keadaan ruangan yang panas kita rubah menjadi sejuk atau sebaliknya.

Caranya sama seperti latihan diatas. misal ingin menghangatkan ruangan kita ambil
posisi seperti latihan diatas lalu niat menghimpun prana api sekitar 10 menit. setelah itu
cukup dengan niat lepaskan dengan rilek ke seluruh ruangan. tanya pada orang sekitar kita
merasakan perubahan suasana, kalau belum ada perubahan silahkan latihan lagi.
Latihan kepekaan tangan berfungsi untuk melatih rasa dan kepekaan telapak tangan
dalam meraba energi halus (aura, tubuh halus lain dan sebagainya) caranya :

1. duduk bersila dengan rilek angkat ke dua tangan didepan dada seperti kita berdoa.
2. pejamkan mata niat mengikuti gerakan alam.
3. jangan dibuat-buat/direkayasa namun bila ada gerakan lembut ikuti saja.
4. kuncinya pasrah, latihan menundukan akal. kalau tidak pasrah latihan ini akan sulit.
5. dalam tingkat lanjut kita benar-benar merasakan gerakan sirkulasi darah, detak
jantung, pergerakan sel kita sama persis dan seirama dengan geraknya angin,
geraknya daun dan gerakan benda-benda lain di jagad raya.
I. Mekanisme Pengobatan Healing touch
Sentuhan adalah kebutuhan manusia yang sangat mendasar. Anak-anak menginginkan hal itu,
remaja juga ingin, dan orang dewasa berkembang di atasnya. Kulit adalah organ yang paling
sensitif . Ini memfasilitasi komunikasi nyata antara individu. Bayi dan anak-anak yang
menderita kekurangan sentuhan biasanya mengalami kelainan perilaku di kemudian hari.
Anak-anak menuntut keamanan dan kepastian tangan orang tua ketika mereka memasuki
tempat yang asing yang tampaknya gelap, atau mengancam. Sebuah tepukan di punggung
menegaskan, atau pelukan apresiasi telah membantu banyak teman atau anggota keluarga
merasa terhubung. Dalam dunia kanker, sel-sel tumor tumbuh aneh ketika mereka gagal
untuk mengenali sel sebelah menyentuh mereka.
Dalam penelitian terbaru, pertumbuhan, perkembangan mental, dan pola tidur bayi yang
normal secara signifikan ditingkatkan dengan menerima secara rutin menyentuh kulit-ke-kulit
dari orang tua mereka setidaknya 2-3 kali sehari. Yang sebelumnya dalam hidup mereka,
mereka menerima terapi sentuhan, yang lebih baik adalah perkembangan mereka. Terapi
sentuhan juga memfasilitasi fisiologis dan perilaku kesejahteraan bayi prematur, seperti
peningkatan koordinasi dalam mengisap dan menelan. Terapi pijat ibu untuk bayi prematur
difasilitasi berat badan dan penurunan lama tinggal di rumah sakit.
Di Barat, sistem medis telah dilihat oleh beberapa orang sebagai dingin dan terpisah, penuh
dengan mesin dan teknologi. Praktisi kesehatan sekarang menyadari pentingnya sentuhan
bisa berguna dalam proses penyembuhan. Beberapa pusat kanker besar di AS telah mulai
memanfaatkan terapi pijat untuk meningkatkan kualitas tidur, mengurangi kelelahan, sakit,
kecemasan, dan mual. Pijat dapat meningkatkan kadar limfosit dan sel-sel pembunuh alami.
Pijat adalah praktek yang tanggal kembali ribuan tahun. Yunani, Romawi, tulisan-tulisan
Cina, dan Mesir Kuno membuat referensi untuk pijat. Hari ini, bagian dari efektivitas praktek
medis yang saling melengkapi, seperti pijat dan hidroterapi, tergantung pada terapi sentuhan
dari pengasuh. Pijat digunakan untuk berbagai alasan untuk menghilangkan rasa sakit,
rehabilitasi cedera olahraga, mengurangi stres, meningkatkan relaksasi, mengobati kronis
nyeri punggung bawah, dan meningkatkan kualitas hidup.
J. Mekanisme Pengobatan Healing touch
merupakan perubahan medan energi. Terapis menggunakan tangan untuk mengarahkan
energi dalam mencapai keseimbangan. Therapeutic touch didasarkan pada empat asumsi.
Pertama, seorang manusia adalah sebuah sistem energi yang terbuka. Kedua, secara anatomis
manusia adalah bilateral simetris. Ketiga, penyakit adalah ketidakseimbangan energi
individu. Keempat, manusia mempunyai kemampuan alami untuk mengubah dan melampaui
kondisi hidup mereka.8 Setelah menjalani therapeutic touch, pasien akan mendapatkan
respons relaksasi dalam 2 sampai 5 menit setelah pengobatan telah dimulai dan beberapa
klien dapat tertidur atau merasakan nyerinya berkurang.9Beberapa penelitian membuktikan
bahwa therapeutic touch dapat mengurangi nyeri pada berbagai kondisi pasien. Therapeutic
touch dapat mengurangi nyeri lutut yang disebabkan oleh artritis.6 Therapeutic touch lebih
efektif dalam mengurangi rasa sakit dan kelelahan pasien kanker yang menjalani
kemoterapi.7 Therapeutic touch pun dapat mengurangi nyeri akibat artritis, udema, ulcers,
fraktur, penyakit paru obstruksi kronik.3Teknik napas dalam yang merupakan teknik
relaksasi pada pasien dapat mengurangi ketegangan otot dan kecemasan pasien sehingga otot-
otot menjadi relaks dan emosi pasien terkontrol. Pada akhirnya, nyeri berkurang. 9 Bernapas
melalui perut atau diafragma membawa udara terhirup ke dasar paru-paru dan oksigen akan
ditransfer ke dalam aliran darah. Pernapasan perut secara lambat melibatkan napas dalam
(sekitar 10 napas permenit), dengan napas lebih lama dari inhalasi. Awalnya pasien diminta
untuk berlatih pernapasan perut dua kali sehari selama 5 sampai 10 menit. Pasien juga
diminta untuk mengingat kata relaks dalam irama napas mereka. Hal ini berfungsi sebagai
isyarat untuk memicu respons relaksasi secara cepat.10 Hal ini juga dibuktikan oleh Manias,
dkk,11 dalam penelitiannya di Melbourne tahun 2005 bahwa teknik napas dalam dapat
mengurangi nyeri pasca pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA

Ari.N. 2011. Tren Isu Terapi Komplementer. Available on :


https://www.scribd.com/doc/164763610/Tren-Isu-Terapi-Komplementer (Diakses
tanggal 26 Agustus 2015)
Aris.S.2012. Makalah Bekam Kelompok. dokumen.tips/document/makalah-bekam-
kelompok.html (Diakses tanggal 26 Agustus)
Novirman. F. 2012. Powerpoint Komplementer. Available on :
https://www.scribd.com/doc/136658958/Powerpoint-Komlementer (Diakses
tanggal 26 Agustus 2015)
Ratnawati. 2013. Keperawatan Holistik II Terapi Komplementer dan Alternatif Hipnoterapi.
Available On :
http://www.academia.edu/8659531/KEPERAWATAN_HOLISTIK_II_TERAPI_K
OMPLEMENTER_DAN_ALTERNATIF_HIPNOSIS_HIPNOTERAPI_Dosen_N
s (Diakses tanggal 26 Agustus 2015)
Saputra.K & Syarif Sudirman. 2009. Akupunktur Untuk Nyeri. Sagung Seto:Surabaya.

Вам также может понравиться