Air limbah memerlukan proses pengolahan untuk mereduksi bahan polutan organik hingga memenuhi baku mutu air limbah yang diijinkan. Proses kontak stabilisasi dimaksudkan untuk mengkondisikan mikroorganisme di dalam lumpur aktif kekurangan makanan sehingga dapat mendegradasi air limbah secara optimal. Pengolahan limbah cair dengan sistem lumpur aktif dapat mengeliminasi bahan organik dan nutrien (nitrogen dan fosfor) dari limbah cair terlarut. Di dalam sistem lumpur aktif ditemukan 4 tipe protozoa yaitu amoebae, ciliates (free- swimming and stalked), flagellates dan suctoreans. Selain itu, rotifera multi-sel (metazoa) (Wisconsin Department of Natural). Dalam proses lumpur aktif dibutuhkan aerator dan blower untuk suplai oksigen dan pengadukan yang sempurna. (Anggraeni, 2010) Proses anaerob merupakan pengolahan air limbah memanfatkan aktivitas pertumbuhan mikroorganisme yang berkontak dengan air buangan, sehingga mikroorganisme tersebut dapat menggunakan pencemar yang ada sebagai bahan makanan dalam kondisi lingkungan tanpa keberadaan oksigen. (Qasim, 1985) Limbah cair yang diproduksi oleh industri pabrik memiliki potensi merusak lingkungan. Oleh sebab itu, percobaan pengolahan limbah cair secara anaerob perlu dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh dari penambahan lumpur aktif pada limbah cair dengan parameter analisa Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS).
I.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara meremoval bahan organik (glukosa) dengan menggunakan lumpur aktif danau Kimia FMIPA-ITS dalam keadaan anaerobik?
I.3 Tujuan Percobaan
1. Untuk mengetahui pengaruh removal bahan organik (glukosa) dengan menggunakan lumpur aktif danau Kimia FMIPA-ITS dalam keadaan anaerobik.