Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Load Balancing
Oleh :
I Wayan Alit Rangkan Nuaja (1404505057)
Dewa Gede Yudiana (1504505017)
Ni Wayan Ovitalidyastuti (1504505018)
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
1.1 Pendahuluan
Cloud Computing hadir untuk menjawab tantangan akan kebutuhan teknologi
yang efektif. Pada era komunikasi ini Cloud Computing merupakan teknologi yang
sedang hangat diperbincangkan oleh para ahli dan ilmuan. Banyak fitur yang dapat
user gunakan dalam teknologi ini seperti layanan penyimpanan file, layanan
pengolahan dokumen/produktivitas, email, sosial network, instan massaging, dan lain
sebagainya serta membagiseluruh layanan kedalam sub-sub layanan Cloud yang
menggunakan sistem langganan.
Secara otomatis ketika mempelajari Cloud Computing maka akan dihadapkan
dengan virtualisasi, layanan web, software, dan jaringan. Penulis meninjau Cloud
Computing baru ini dan menunjukan tantangan utama untuk perkembangan di masa
depan, salah satunya masalah load balancing. Menariknya konsep load balancing
yang diterapkan dalam sistem Cloud Computing yang kita tau keduanya secara luas
berbeda.
Load balancing di jaringan complete concern untuk menghindari masalah
overload dan muatan di setiap jaringan server dari Cloud Computing yang melibatkan
unsur berbeda metrik keamana, kendala, throughput, toleransi, layanan permintaan,
biaya, dan sebagainya. Melalui elemen kami menghindari berbagai masalah node
penyebaran dimana menunggu permintaan dan lain lain, yang dimuat melalui
respond time, dan optimasi kinerja yang terintegrasi.
Dalam tugas ini penulis akan membahas mengenai load balancing lebih jauh
dan pemanfaatannya, serta bagaimana teknik ini menciptakan sistem yang mimiliki
kinerja efektif dan efisien, pemanfaatan dengan biaya minimunm dengan kinerja
maksimum, dan fokus utama menganalisa berbagai load yang di aplikasikan
dilingkungan Cloud, berdasarkan jurnal yang telah terkumpul pada dosen
pembimbing, dan kasus yang diberika yaitu penanganan bottleneck atau kemacetan
pada sistem, penulis meriview kembali jurnal tersebut dengan bahasa penulis agar
lebih mudah dipahami
1.2 Load Balancing
Load balancing merupakan metode yang digunakan untuk membagi atau
mengurangi atau menyeimbangkan beban kerja pada infrastuktur teknologi informasi
pada suatu instansi/perusahaan. Ketika user melakukan akses ke server maka sever
sebenarnya sedang terbebani, jika pengguna mengalami peningkatan maka traffic
akan meningkat. Perangkat Cloud Computing menangkap/menahan traffic yang
bertujuan kepada sebuah alamat kemudian me-redire traffic tersebut kepada server
yang beroperasi dibalik alamat.
Load balancing lingkungan Cloud benar-benar berbeda dari pemahaman
klasik di perangkat ini menggunakan server komoditas untuk melakukan
penyeimbangan beban pada sistem Cloud Computing. Load Balancing digunakan
untuk mendistribusikan beban pengelola yang lebih besar untuk dikelola server yang
lebi kecil yang bertujuan utuk meningkatkan kinerja secara menyeluruh.
Adapun beberapa beban yang ada pada load balancing algoritma di Cloud Computing
Dalam tabel dan grafik 1.3 (RT di Throttled) dan 2.3 (RT di Honey Bee)
menunjukkan perbandingan waktu respon di kedua algoritma. Ditunjukan pada waktu
rata-rata di UB1 Throttled adalah 50,884 dan Max adalah 60,033, UB2 adalah 50,707
dan Max adalah 61,033 dan masing-masing. Seperti halnya Throttled, algoritma
Honey Bee UB1 mengambil 50,879 di avg. dan Max adalah 60,031, UB2 mengambil
50,701 dan Max 61,754. Penulis menganalisis masing-masing semua Pengguna Basa
dan mendapatkan hasil yang diberikan oleh algoritma Honey Bee yang lebih efisien
dibandingkan dengan Throttled di permintaan Waktu.
1.6 Kesimpulan
Pada analisis yang dilakukan dengan menggunakan metode algoritma
Throttled dan Honey bee, biaya waktu respon dan data transfer adalah tantangan
utama masalah di lingkungan cloud karena banyak faktor salah satunya
bottleneck/kemacetan yang membuat sebagian dari akses dikeluarkan dan hal itu
mempengaruhi kinerja Cloud. Penulis bertujuan untuk membandingkan algoritma
load balancing di lingkungan Cloud untuk mengatasi masalah ini. Algoritma Honey
Bee menjadi yang terbaik dibandingkan Throttled atas dasar parameter yang sama.
Detail hasil yang diperoleh algoritma Honey merupakan perbandingan dengan
algoritma Throttled. Algoritma Honey Bee bekerja lebih unggul dari algoritma
Throttled load balancing dan dapat diakses di lingkungan cloud.
Daftar Pustaka