Вы находитесь на странице: 1из 10

Pengaruh Metabolisme Asam Amino terhadap Pertumbuhan

Sharon Lorisa Simamora (102011115), Anisa Aulia Reffida (102013553), Andres Vidianto
Salim (102014048), Irena (102014054), Ria Novelina (102014150), Vania Christy (102014201),
Muhammad Imran Amin Bin Md Jelani (102014233)

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat. Tlp. 11510

Abstrak

Asam amino dapat diperoleh dari protein yang kita makan atau dari hasil degradasi protein di
dalam tubuh kita. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis
protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keton yang dapat masuk ke dalam
siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea. Urea adalah suatu zat yang mengandung nitrogen,
senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral dan hasil ekskresi ginjal. Penyebab
kekurangan asam amino yang menimbulkan keseimbangan nitrogen negatif adalah bahwa tubuh
memerlukan komplemen lengkap ke-20 jenis asam amino untuk mensintesis protein.
Kekurangan pasokan salah satu asam amino akan membatasi jumlah total protein yang dibentuk.

Kata kunci : asam amino, degradasi, keseimbangan nitrogen, urea

Abstrack

Amino acids can be obtained from the protein we eat , or from the degradation of proteins in our
body . When there is an excess of the amount of amino acids used for protein biosynthesis ,
excess amino acids are converted into ketone acids that can be entered into the citric acid cycle
or converted to urea . Urea is a nitrogen-containing substance , a compound easily soluble in
water , is neutral and the results of renal excretion . Causes of amino acid deficiencies that
cause a negative nitrogen balance is that the body requires a full complement of all 20 amino
acids to synthesize proteins. Insufficient supply of one of the amino acids will limit the total
amount of protein formed
Keywords : amino acids , degradation , balance nitrogen , urea
Pendahuluan

1
Asam amino merupakan unit dasar penyusun struktur protein yang dibutuhkan oleh
tubuh. Asam amino memiliki fungsi yang sangat penting, yaitu merupakan kerangka dasar
sejumlah senyawa penting dalam metabolisme seperti enzim, hormon, asam nukleat, dan
vitamin.Hati adalah organ tubuh dimana terjadi reaksi Anabolisme dan Katabolisme. Proses
Metabolik dan katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat
dalam darah berasal dari tiga sumber yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian
protein dalam sel dan hasil sintesis asam amino dalam sel. Hati berfungsi sebagai pengatur
konsentrasi asam amino dalam darah.1

Proses pembentukan asam amino

Sekitar 75% asam amino digunakan untuk sintesis protein. Asam-asam amino dapat
diperoleh dari protein yang kita makan atau hasil degradasi protein di dalam tubuh kita.1
Protein yang terdapat dalam makanan kita dicerna dalam lambung dan usus menjadi asam-asam
amino, yang diabsorbsi dan dibawa oleh darah ke hati. Sebagian asam amino diambil oleh hati,
sebagian lagi diedarkan ke dalam jaringan-jaringan di luar hati. Protein dalam sel-sel tubuh
dibentuk dari asam amino. Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk
biosintesis protein, kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keton yang dapat masuk ke
dalam siklus asam sitrat atau diubah menjadi urea.1
Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi katabolisme maupun anabolisme.
Asam amino yang dibuat dalam hati, maupun yang dihasilkan dari proses katabolisme protein
dalam hati, dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan. Proses anabolik maupun
katabolik juga terjadi dalam jaringan di luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal
dari tiga sumber, yaitu absorpsi melalui dinding usus, hasil penguraian protein dalam sel dan
hasil sintesis asam amino dalam sel. Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan penggunaannya. Hati berfungsi sebagai
pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.1

2
Katabolisme asam amino

Asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino berlebihan atau
terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam
amino sebagai sumber energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan
pelepasan gugus amin. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Ada dua tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
Transaminasi yaitu : Enzim aminotransferase memindahkan gugus amin kepada -ketoglutarat
menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartate.Deaminasi oksidatif
yaitu : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium.2

Contoh reaksi transaminasi. Perhatikan alanin mengalami transaminasi menjadi glutamat. Pada
reaksi ini dibutuhkan enzim alanin aminotransferase. Glutamat juga dapat memindahkan gugus
amin ke rantai karbon lainnya, menghasilkan asam amino baru.Contoh reaksi deaminasi
oksidatif. glutamat mengalami deaminasi menghasilkan amonium (NH4+). Selanjutnya ion
amonium masuk ke dalam siklus urea.2

Ringkasan skematik mengenai reaksi transaminasi dan deaminasi oksidatif adalah Setelah
mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat melalui
jalur yang beraneka ragam. Tempat-tempat masuknya asam amino ke dalam sikulus asam sitrat
untuk produksi energi. Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang
selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.2

Tahapan-tahapan proses yang terjadi di dalam siklus urea:

Urea adalah suatu zat yang mengandung nitrogen, senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat
netral dan hasil ekskresi ginjal. Urea terbentuk melalui reaksi deaminasi, yaitu gugus NH2
dilepaskan dalam bentuk amonia yang kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh dalam urine.Urea
terbentuk dari amonia dan karbondioksida melalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus,
yang mereka namakan siklus urea.Pada siklus ini salah satu atom nitrogen pada urea yang
disintetis pada jalur ini, berasal dari asam amino aspartat. Nitrogen yang lain berasal dari NH4+,

3
dan atom karbon berasal dari CO2. Oritin, suatu asam amino yang bukan merupakan pembangun
protein, merupakan penghubung atom-atom karbon dan nitrogen tersebut.2

Asam Amino Esensial dan Non Esensial

Dari kurang lebih dua puluhan asam amino yang kita kenal, sekitar sepuluh macam tidak
bisa dibentuk oleh tubuh manusia dan didapatkan dari asupan makanan. Itulah yang disebut asam
amino esensial, sering juga disebut asam amino indispensable. Asam amino esensial ini
diperlukan untuk pertumbuhan tubuh. Jika kekurangan kelompok asam amino ini akan menderita
busung lapar (Kwashiorkor). Berbeda dengan lemak atau karbohidrat yang bisa disimpan, tubuh
kita tidak dapat menyimpan asam amino. Itu sebabnya asupan asam amino yang cukup dari
makanan selalu diperlukan setiap hari.3

Sebenarnya dari beberapa jenis asam amino esensial seperti arginin dapat dibuat oleh
tubuh, tetapi prosesnya sangat lambat dan tidak mencukupi untuk seluruh kebutuhan. Jadi juga
harus disuplai dari makanan. Selain itu beberapa jenis asam amino juga berfungsi saling
melengkapi satu sama lain. Contohnya metionin diperlukan untuk memproduksi sistein, atau
fenilalanin diperlukan untuk membentuk tirosin.Berikut ini adalah daftar asam amino esensial :
Glutamat, Glutamin, Prolin, Aspartat ,Asparagin, Alanin, Glisin,Serin, Sistein,Tirosin.3

Ada sepuluh asam amino yang bisa dibentuk oleh tubuh manusia, dan disebut asam amino non
esensial atau asam amino dispensable. Karena bisa dibentuk sendiri oleh tubuh maka tidak harus
memperoleh asupan dari makanan.Berikut ini adalah daftar asam amino non esensial: Isoleusin,
LeusinLisin,Metionin,Fenilalanin, Treonin,Triptofan,Valin,Arginin,Histidin.3

Sifat asam amino

Umumnya asam amino larut dalam air dan tidak larut dalam pelarut organik non polar
seperti eter, aseton, dan kloroform. Sifat asam amino ini berbeda dengan asam karboksilat
maupun dengan sifat amina. Asam karboksilat alifatik maupun aromatik yang terdiri atas

4
beberapa atom karbon umumnya kurang larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik.
Demikian pula pada amina umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik.3

Perbedaan sifat antara asam amino dengan asam karboksilat dan amina terlihat juga pada
titik leburnya. Asam amino mempunyai titik lebur yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan
asam karboksilat atau amina. Kedua sifat fisika ini menunjukkan bahwa asam amino cenderung
mempunyai struktur yang bermuatan dan mempunyai polaritas tinggi dan bukan sekedar
senyawa yang mempunyai gugus COOH dan gugus NH2. Hal ini tampak pula pada sifat asam
amino sebagai elektrolit.3,4

Apabila asam amino larut dalam air, gugus karbosilat akan melepaskan ion H+ .Oleh
adanya kedua gugus tersebut asam amino dalam larutan dapat membentuk ion yang bermuatan
positif juga negatif (zwitterion) atau ion amfoter. Keadaan ion ini sangat tergantung pada pH
larutan. Apabila larutan asam amino dalam air ditambah dengan basa, maka asam amino akan
terdapat dalam bantuk ( I ) karena konsentrasi ion OH yang tinggi mampu mengikat H+ yang
terdapat pada gugus NH3+. Sebaliknya apabila ditambahkan asam kedalam larutan asam amino,
maka konsentrasi ion H+ yang sangat tinggi mampu berikatan dengan ion coo- , sehingga
terbentuk gugus COOH. Dengan demikian asam amino terdapat dalam bentuk ( II ).

H2N CH COO NH3+ CH COOH

R R

Dalam basa bantuk ( I ) Dalam asam bentuk ( II )

Setelah mengalami pelepasan gugus amin, asam-asam amino dapat memasuki siklus asam sitrat
melalui jalur yang beraneka ragam.

Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke
dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui
ginjal berupa urin. Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa
tahap yaitu:

5
Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP. Dengan peran enzim ornitin
transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan
gugus fosfat dilepaskan.Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan
L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP. Dengan
peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin.
Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan menghasilkan L-ornitin
dan urea.4

Asam amino dikelompokkan menjadi tiga kategori yaitu asam amino glukogenik, ketogenik serta
glukogenik dan ketogenik :

Asam amino ketogenik adalah asam-asam amino yang dapat masuk ke jalur produksi
piruvat atau intermediat siklus asam sitrat seperti -ketoglutarat atau oksaloasetat. Semua asam
amino ini merupakan prekursor untuk glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Lisin dan leusin
adalah asam amino yang semata-mata ketogenik, yang hanya dapat masuk ke intermediat asetil
KoA atau asetoasetilKoA. Asam amino glukogenik dan ketogenik adalah Sebagian kerangka
karbon nya membentuk asetil-KoA atau asetoasetil-KoA, sedangkan lainnya
membentuk senyawa yang potensial untuk sintesis glukosa. Asam amino yang bersifat
glukogenik dan ketogenik yaitu isoleusin, fenilalanin, threonin, triptofan, tirosin, valin dan
metionin. Asam amino glukogenik adalah asam amino yang dipecah menjadi piruvat, -
ketoglutarat dan suksinil KoA, fumarat atau oksaloasetat. Asam amino yang memiliki sifat asam
amino glukogenik yaitu aspartat, asparagin, glutamat, glutamin, prolin,arginin, glisin, alanin, dan
serin.4
Jadi yang masuk kedalam jalur metabolism utama yaitu alanin, glisin, serin,
treonin,tripthopan, asparganin, aspartat, fenilalanin, isoleusin, metionin, valin, leusin,
lisin,tryosin, glutamate, glutamine, prolin, dan arginin.4

Biosintesis Asam Amino

Biosintesis yang terjadi pada asam amino non-essensial adalah sebagai berikut:

6
Biosintesis glutamat dan aspartat : Glutamat dan aspartat disintesis dari asam -
ketoglutarat dengan reaksi transaminasi sederhana. Katalisator reaksi ini adalah enzim glutamat
dehidrogenase dan selanjutnya oleh aspartat aminotransferase, AST. Aspartat juga diturunkan
dari asparagin dengan bantuan asparaginase. Peran penting glutamat adalah sebagai donor amino
intraseluler utama untuk reaksi transaminasi. Sedangkan aspartat adalah sebagai prekursor
ornitin untuk siklus urea. Aspartat berfungsi untuk membantu perubahan karbohidrat menjadi
energi sel, melindungi hati dengan membantu mengeluarkan amonia berlebih dari tubuh dan juga
membantu fungsi sel dan pembentukan RNA/DNA.4
Biosintesis alanin : Alanin dipindahkan ke sirkulasi oleh berbagai jaringan, tetapi
umumnya oleh otot. Alanin dibentuk dari piruvat. Hati mengakumulasi alanin plasma, kebalikan
transaminasi yang terjadi di otot dan secara proporsional meningkatkan produksi urea. Alanin
dipindahkan dari otot ke hati bersamaan dengan transportasi glukosa dari hati kembali ke otot.
Proses ini dinamakan siklus glukosa-alanin. Dari siklus ini adalah bahwa dalam 1 molekul,
alanin, jaringan perifer mengekspor piruvat dan amonia ke hati, di mana rangka karbon didaur
ulang dan mayoritas nitrogen.4
Biosintesis sistein : Sulfur untuk sintesis sistein berasal dari metionin. Kondensasi dari
ATP dan metionin dikatalisis oleh enzim metionin adenosiltransfrease menghasilkan S-
adenosilmetionin (SAM) SAM merupakan precursor untuk sejumlah reaksi transfer metil
(misalnya konversi norepinefrin menjadi epinefrin). Akibat dari tranfer metil adalah perubahan
SAM menjadi S-adenosilhomosistein. S-adenosilhomosistein selanjutnya berubah menjadi
homosistein dan adenosin dengan bantuan enzim adenosilhomosisteinase. Homosistein dapat
diubah kembali menjadi metionin oleh metionin sintase Dalam sintesis sistein, homosistein
berkondensasi dengan serin menghasilkan sistationin dengan bantuan enzim sistationase.
Selanjutnya dengan bantuan enzim sistationin liase sistationin diubah menjadi sistein dan -
ketobutirat. Gabungan dari 2 reaksi terakhir ini dikenal sebagai trans-sulfurasi.4

Biosintesis tirosin: Tirosin diproduksi di dalam sel dengan hidroksilasi fenilalanin.


Setengah dari fenilalanin dibutuhkan untuk memproduksi tirosin. Jika diet kita kaya tirosin, hal
ini akan mengurangi kebutuhan fenilalanin sampai dengan 50% . Fenilalanin hidroksilase adalah
campuran fungsi oksigenase: 1 atom oksigen digabungkan ke air dan lainnya ke gugus hidroksil
dari tirosin. Reduktan yang dihasilkan adalah tetrahidrofolat kofaktor tetrahidrobiopterin, yang

7
dipertahankan dalam status tereduksi oleh NADH-dependent enzyme dihydropteridine reductase
(DHPR ) Biosintesis ornitin dan prolin
Biosintesis serin :Jalur utama untuk serin dimulai dari intermediat glikolitik 3-
fosfogliserat. NADH-linked dehidrogenase mengubah 3-fosfogliserat menjadi sebuah asam keto
yaitu 3-fosfopiruvat, sesuai untuk transaminasi subsekuen. Aktivitas aminotransferase dengan
glutamat sebagai donor menghasilkan 3-fosfoserin, yang diubah menjadi serin oleh fosfoserin
fosfatase
Biosintesis glisin : Jalur utama untuk glisin adalah 1 tahap reaksi yang dikatalisis oleh serin
hidroksimetiltransferase. Reaksi ini melibatkan transfer gugus hidroksimetil dari serin untuk
kofaktor tetrahidrofolat (THF), menghasilkan glisin dan N5, N10-metilen-THF.4

Keseimbangan Nitrogen

Keseimbangan nitrogen adalah perbedaan antara jumlah nitrogen yang masuk kedalam
tubuh setiap hari terutama dari protein makanan dan jumlah senyawa bernitrogen yang keluar
melalui air kemih,keringat,tinja dan sel-sel yang terlepas. Sebagian besar nitrogen asam amino
dieksresikan melalui urin. Keseimbangan nitrogen pada orang dewasa adalah nol, yaitu jumlah
nitrogen yang diperoleh dari makanan setara dengan jumlah yang keluar. Apabila nitrogen yang
keluar lebih banyak dari yang diperoleh dari makanan,akan terjadi apa yang disebut sebagai
keseimbangan nitrogen negatif. Sebaliknya,apabila lebih banyak nitrogen yang masuk dari pada
yang keluar terjadilah keseimbangan nitrogen positif.4

Keseimbangan nitrogen negatif timbul pada dua keadaan: apabila seseorang memakan
terlalu sedikit protein atau seseorang memakan protein yang kandungan satu atau lebih asam
aminonya terlalu sedikit. Penyebab kekurangan asam amino yang menimbulkan keseimbangan
nitrogen negatif adalah bahwa tubuh memerlukan komplemen lengkap ke-20 jenis asam amino
untuk mensintesis protein. Kekurangan pasokan salah satu asam amino akan membatasi jumlah
total protein yang dibentuk. Apabila keseimbangan nitrogen negatif tersebut berlangsung lama,
fungs i-fungsi tubuh akan terganggu karena hilangnya protein-protein penting. Apabila seseorang
membentuk jaringan baru juga terjadi keseimbangan nitrogen positif misalnya selama masa
kanak-kanak,remaja dan kehamilan.4,5

8
Penyakit yang Berhubungan Dengan Asam Amino

Phenylketonuria atau yang disingkat PKU adalah penyakit yang bersifat genetik autosom
resesif. Tubuh penderita fenilketonuria tidak memiliki atau kekurangan enzim fenilalanin
hidroksinase (PAH). Pada keadaan normal, fenilalanin dapat diubah menjadi tirosin. Namun
ketika tidak ada enzim fenilalanin hidroksinase, kadar fenilalanin menjadi sangat tinggi dalam
darah dan sangat berbahaya bagi tubuh. Akibatnya adalah dapat menumpuk dalam darah,
menjadi racun bagi otak, Asam amino merupakan komponen protein yang memiliki banyak
fungsi di dalam tubuh. Kelainan asam amino herediter yang diturunkan bisa disebabkan oleh
gangguan pemecahan asam amino atau ketidakmampuan tubuh untuk memasukkan asam amino
ke dalam sel. Beberapa gangguan yang sering terjadi biasanya rutin diperiksa segera setelah bayi
dilahirkan, seperti :

Fenilketonuria: Penyakit ini terjadi pada bayi yang lahir dengan ketidakmampuan untuk
memecahkan asam amino fenilalanin. Fenilalanin, yang bersifat toksik untuk otak, menjadi
terakumulasi di dalam darah

Maple Syrup Urine Disease: Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan enzim yang dibutuhkan
untuk metabolisme asam amino. Produk sampingan dari asam amino ini menyebabkan air kemih
berbau seperti sirup maple

Homosistinuria: Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk
metabolisme homosistein

Tirosinemia: Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan enzim yang dibutuhkan untuk
metabolisme tirosin.5

Kesimpulan

Bila ada kelebihan asam amino dari jumlah yang digunakan untuk biosintesis protein,
kelebihan asam amino akan diubah menjadi asam keton yang dapat masuk ke dalam siklus asam

9
sitrat atau diubah menjadi urea. Urea adalah suatu zat yang mengandung nitrogen, senyawa yang
mudah larut dalam air, bersifat netral dan hasil ekskresi ginjal. Urea adalah suatu zat yang
mengandung nitrogen, senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral dan hasil ekskresi
ginjal. Urea terbentuk melalui reaksi deaminasi dilepaskan dalam bentuk ammonia yang
kemudian dikeluarkan dari dalam tubuh berupa urin.

Daftar pustaka

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. Ed. 8. Jakarta: EGC; 2014. h.43
2. Marks DB, Marks DA, Smith MC. Biokimia kedokteran dasar. Jakarta: EGC;2006
.h.556-565
3. Mayer, Peter A. Biokimia harper. Edisi 20. Jakarta: Erlangga;2008.h.223-6
4. Sumardjo H .Pengantar kimia: buku panduan kuliah mahasiswa kedokteran program
strata I bioeksakta. Jakarta: EGC;2009. h.65-9
5. Behrman, Kliegman, Arvin. Ilmu kesehatan anak. Edisi 15. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran EGC; 2000.h.92-6

10

Вам также может понравиться