Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
RESUME
Oleh:
Kelas H/ Kelompok 1
Pada sebagian transformasi yang telah ditelaah diketahui bahwa ukuran fragmen DNA
donor adalah sekitar 20.000 pasang nukleotida atau sekitar 1/200 panjang kromosom bakteri
secara keseluruhan. Adapula fragmen DNA donor yang sangat kecil ukurannya. Namun
demikian tampaknya ukuran minimum fragmen DNA yang dibutuhkan untuk integrasi adalah
sekitar 500 pasang nukleotida.
C. Pemetaan Kromosom Bakteri melalui Kejadian Transformasi
Secara operasional, transformasi dapat digunakan untuk mengungkap pautan gen,
urutan gen, serta jarak peta. Penanda-penanda genetik pada kromosom donor yang digunakan
berdekatan satu sama lain. Jika letak penanda-penanda tersebut berjauhan dengan kromosom
donor, maka penanda-penanda itu tidak akan pernah terbawa molekul DNA pentransformasi
yang sama; penanda-penanda itu selau terletak pada fragmen DNA yang berlainan.
Beberapa hal yang terkait dengan pemetaan gen pada bakteri yang memanfaatkan
proses transformasi lebih lanjut, misalnya pada gen x dan y. Pada DNA donor terdapat gen
gen x+ y+ sedangkan pada DNA resipien terdapat gen xy. Peluang transformasi simultan
adalah produk dari peluang transformasi tiap-tiap gen. Jika transformasi per gen adalah 2
dalam 103 sel, maka diharapkan frekuensi transformasi x4y4 adalah sebesar 1 dalam 106 sel-
sel resipien. Oleh karena itu, jika jarak dua gen berdekatan sehingga keduanya sering terbawa
pada fragmen DNA yang sama, maka frekuensi kotransformasi seharusnya mendekati
frekuensi transformasi satu gen.
Urutan gen pada kromosom bakteri dapat juga ditetapkan atas dasar kotransformasi.
Sebagai contoh, jika gen p dan q mengalami kotransformasi, demikian pula gen q dan gen o
juga sering mengalami kotransformasi, tetapi gen o dan p jarang mengalami kotransformasi,
maka tentu saja urutan gen pada kromosom bakteri tersebut adalah p-q-o.
Berkenaan dengan pemetaan gen pada kromosom bakteri, pada saat ini dapat
diperoleh dalam lokasi fisik relatif gen-gen sepanjang molekul DNA. Para ahli genetika dapat
mengontrol ukuran fragmen DNA yang digunakan pada suatu percobaan transformasi. Oleh
karena itu, peluang kotransformasi dari dua gen dapat dihubungkan dengan ukuran molekular
DNA pentransformasi. Secara operasional dengan menghubungkan frekuensi pentransformasi
debgan ukuran rata-rata DNA petransformasi dapat menungkap suatu peta fisik gen.
Pertanyaan
1. Mengapa rekombinasi Illegitimate dapat mengganggu fungsi gen tertentu?
Jawab: Rekombinasi Illegitimate misanya adalah antara lain yang berkenaan dengan
insersi elemen transposabel (misalnya elemen Is) ke dalam sesuatu lokus gen (Strickberger,
1985). Pada peristiwa tersebut memang urut-urutan DNA lokus tersebut tidak sama dengan
urut-urutan DNA elemen Is. Sebagaimana diketahui akibat rekombinasi illegitimate yang
melibatkan insersi elemen tersebut, fungsi gen akan terganggu atau hilang. Misalnya insersi
yang dilakukan oleh elemen Is ke dalam berbagai lokus (gen gal, E, K dan T) pada genom E.
coli, yang terbukti menimbulkan mutasi-mutasi sehingga mengganggu metabolisme
galaktose.
2. Mengapa tidak semua sel dapat mengalami rekombinasi?
Jawab: Tidak semua bakteri dapat mengalami transformasi, hanya spesies tertentu
yang memiliki mekanisme enzimatik yang terlibat pada peristiwa pengambilan fragmen DNA
maupun pada proses rekombinasi. Sel-sel yang mampu secara aktif mengambil fragmen DNA
memungkinkan terjadinya trasnformasi disebut sebagai sel-sel kompeten, dimana sel
kompeten memiliki faktor kompeten yaitu suatu protein permukaan sel atau enzim yang
terlibat pengikatan atau pengambilan DNA.