Вы находитесь на странице: 1из 6

KALIMAT MAJEMUK

A. Adalah penggabungan antara dua/lebih dari kalimat KALIMAT AKTIF DAN KALIMAT PASIF
tunggal a. Kalimat Pasif adalah Kalimat yang subyeknya menjadi
B. Macam-macam kalimat majemuk: penderita. Biasanya kata kerja diawali
Kalimat Majemuk Setara dengan imbuhan di
Adalah penggabungan dua kalimat yang pola Contoh: Anjing dilempar Jarot
kalimatnya sama. S P O
Contoh: Ayah mencuci mobil, sedangkan ibu b. Kalimat Aktif adalah Kalimat yang subyeknya
memasak nasi. melakukan pekerjaan. Biasanya kata
S P O S P kerja diawali dengan imbuhan me
O Contoh: Jarot melempar Anjing
Kalimat Majemuk Bertingkat S P O
Contoh:
Kalimat Majemuk Rapatan KALIMAT TRANSITIF DAN INTRANSITIF
Adalah Penggabungan beberapa kalimat tunggal. a. Kalimat Transitif adalah Kalimat yang memiliki objek di
Contoh belakangnya
Kalimat Majemuk Campuran Contoh: Ayah membeli mobil
Contoh S P O

KALIMAT LANGSUNG DAN KALIMAT TAK LANGSUNG


a. Kalimat Langsung adalah Kalimat yang diucapkan b. Kalimat Intransitif adalah Kalimat yang tidak memiliki
sendiri oleh yang bersangkutan obyek di belakangnya
atau yang penulisannya mengutip Contoh: Saya menangis
langsung kalimat yang diucapkan S P
oleh yang bersangkutan
Contoh: Ana berkata, Ayahku sedang KATA MAJEMUK
tidur Adalah penggabungan antara dua kata yang memiliki
b. Kalimat Tak Langsung adalah Kalimat yang berasal makna yang berbeda-beda hingga menjadi makna
dari seseorang yang kemudian baru
disampaikan kembali oleh Contoh: 1. Sapu + Tangan = Sapu tangan
orang lain 2. Mata + Angin = Mata angin
Contoh: Ana mengatakan bahwa
ayahnya sedang tidur
KATA HUBUNG ANTONIM, SINONIM, DAN HOMONIM
Adalah Kata yang menjadi penghubung antara beberapa A. Antonim adalah lawan kata. Contoh: tinggi x
kalimta tunggal hingga menjadi kalimat mejemuk rendah
Contoh: sedangkan, yang, ketika, karena, sebab, dll. B. Sinonim adalah persamaan kata. (Beda kata, namun
sama makna)
KATA KETERANGAN Contoh: pemandangan = panorama, bagus=baik
Adalah semua kata yang menerangkan atau C. Homonim adalah kata yang sama lafal dan/ejaannya
memberikan keterangan kepada selain benda. tetapi maknanya berbeda. (Sama kata, namun beda
Macam-macam kata keterangan: makna)
Kata keterangan tempat (disini, disitu, di jakarta, di Contoh: 1. Ular memiliki bisa
sekolah, di pasar, dll) 2. Saya bisa mengerjakan tugas ini
Kata keterangan tujuan (ke depan, ke belakang, ke
jakarta, ke sekolah, ke pasar, dll) MAKNA KONOTASI DAN MAKNA DENOTASI
Kata keterangan tekanan (pula, juga, jua) A. Makna konotasi adalah makna yang bukan
Kata keterangan keadaan (tekun, rajin, cepat, tinggi, sebenarnya/makna kiasan
rendah, dll) Contoh: Kue ini keras sekali
Kata keterangan kesungguhan ( tentu, pasti, B. Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya
niscaya, semoga, mudah-mudahan, dll) Contoh: Anak itu keras kepala

FRASE IDIOMATIK FUNGSI IMBUHAN (AWALAN DAN AKHIRAN)


Adalah penggabungan antara dua kalimat hingga
menimbulkan makna khusus/kiasan A. Awalan ME
Contoh: Kepala + Batu = Kepala batu (Anak itu kepala 1. Melakukan pekerjaan. Contoh: Menulis =
batu = sulit diatur) melakukan pekerjaan tulis
2. Pembentukan kalimat aktif Contoh: a. Adi
KATA SERAPAN digendong ibu
Adalah kata yang berasal dari bahasa daerah/asing dan b. Ibu menggendong
sudah dibakukan menjadi bahasa Indonesia yang Adi
disempurnakan/dibakukan
Contoh: Sekolah (School: Inngris), Musyawarah B. Awalan PE
(Musyawaroh: Arab), Buku (Book: Inggris) 1. Membentuk kata kerja menjadi kata benda
Contoh: Jepit Penjepit = Alat untuk menjepit
2. Menyatakan alat
Contoh: Peledak = Alat ntuk meledakkan 1. Menyatakan memberi Contoh: Mewarnai =
3. Menyatakan keahlian memberi warna
Contoh: Pelukis = Ahli melukis 2. Menyatakan berulang kali
4. Menyatakan tukang/juru Contoh: Memukuli = berulang kali memukul
Contoh: Penyanyi = Tukang nyanyi

C. Awalan BER KATA DI dan KE


1. Memakai Contoh: Bermobil = memakai A. DI dan KE Sebagai awalan biasanya menjadi kata
mobil kerja dan penulisannya harus disambung
2. Menjadi Contoh: Berteman = menjadi
teman Contoh: di + pukul = dipukul di + tulis
3. Mengeluarkan Contoh: Bersuara = = ditulis
mengeluarkan suara ke + pukul = kepukul ke +
4. Mengusahakan Contoh: Berkebun = lewat = kelewat
mengusahakan kebun
5. Melakukan Contoh: Berjoget = melakukan B. DI dan KE sebagai kata depan biasanya di
joget menunjukkan tempat dan ke menunjukkan
6. Mempunyai Contoh: Beruang = tujuan. Penulisannya harus dipisah dari
mempunyai uang kata dasarnya.
Contoh: di + Jakarta = di Jakarta di + kelas
= di kelas
D.Awalan TER Ke + Jakarta = ke Jakarta ke
1. Menyatakan paling atau sangat Contoh: + kelas = ke kelas
Terdepan = paling depan
2. Menyatakan dapat atau berhasil FUNGSI TANDA BACA
Contoh: Terkalahkan = dapat/berhasil dikalahkan I. Tanda baca koma (,)
3. Menyatakan tidak sengaja 1. Memisahkan persepuluhan, rupiah, dan sen
Contoh: Terpukul = tidak sengaja kena pukul Contoh: Rp. 15,50 Rp. 100,00
4. Menyatakan tiba-tiba Contoh: Terbangun = 2. Menuliskan kalimat langsung
tiba-tiba bangun Contoh: Kata ayah, Saya senang sekali
3. Menuliskan tempat dan tanggal
E. Akhiran I Contoh: Saya lahir di Bogor, 27 Juli 1978
4. Memisahkan anak kalimat dan induk kalimat
Contoh: Kalau hari ini hujan, saya tidak pergi ke 3. Sebagai pengganti kata dan dan kata atau
sekolah Contoh: putra/putri siswa/siswi
5. Dipakai dibelakang kata seru
Contoh: Wah, hebat sekali! PANTUN
Syarat Pantun:
II. Tanda Titik (.) 1. Tiap bait terdiri dari 4 baris
1. Mengakhiri kalimat yang bukan kalimat tanya atau 2. Tiap baris terdiri dari 8 12 suku kata
kalimat seru 3. Berumus (berima) a b a b
2. Pada akhir singkatan nama orang 4. 2 baris pertama merupakan sampiran, 2 baris ke dua
Contoh: Muh. Saleh A. M. Sangaji adalah isi
3. Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat,
dan sapaan Contoh pantun:
Contoh: Ir. (Insinyur), Kep. (Kepala), Kol. (Kolonel), Jalan-jalan ke kalibata Memang enak si
Sdr. (Saudara) agar-agar
4. Memisahkan angka jam, menit, dan detik Mampir sebentar ke rumah teman Rasanya manis
Contoh: pukul 4.10.11 (pukul 4 lewat 10 enit 11 detik) lagi segar
Hati siapa tak kan gembira Kalau kamu masih
III.Tanda Titik Dua (:) belajar
1. Untuk memisahkan antara pelaku dan percapan Karena telah lulus ujian Jangan dulu cari
dalam sebuah teks percakapan pacar
Contoh: Ayah : Keluarkan oplet itu, Dul!
Dul : Baik, Yah
2. digunakan pada akhir pernyataan yang memerlukan PERIBAHASA
perincian Adalah Ungkapan yang berisi perumpamaan, nasihat,
Contoh: Yang dibutuhkan adalah: meja, kursi, pulpen, prinsip hidup, dan aturan tingkah laku
dan lemari.
1. Air susu di balas air tuba (Kebaikan dibalas dengan
IV. Tanda Garis Miring (/) kejahatan)
1. Untuk memisahkan antara nomor, kode, bulan, dan 2. Air cucuran atap jatuhnya kepelimbahan juga (Sifat
tahun pada surat resmi orang tua biasanya t urun ke anaknya)
Contoh: No. 10/MI-YAPITA/V/2002 3. Air beriak tanda tak dalam (Orang bodoh biasanya
2. Menyatakan harga satuan atau per banyak bohong dan banyak omong)
Contoh: Harga mangga ini Rp. 1.000,00/buah
4. Ada gula ada semut (Di tempat yang ada rezeki pasti 19. Diluar bagai madu di dalam bagai empedu
dikerumuni orang) (Perbuatannya kelihatannya baik padahal hatinya
5. Buruk muka cermin dibelah (Dia yang berbuat orang jahat)
lain yang disalahkan) 20. Datang tampak muka pergi tanpak punggung (Datang
6. Belum bertaji sudah berkokok (Belum ada kekuatan permisi pergi tidak permisi)
sudah menyombongkan diri) 21. Gajah di pelupuk mata tak tampak semut di sebrang
7. Bergantung di akar lapuk (Minta pertolongan pada lautan tampak (Kesalahan sendiri walaupun besar tak
yang lemah) terlihat, kesalahan orang lain walaupun kecil terlihat)
8. Berat sama dipikul ringan sama dijinjing (Susah dan 22. Habis manis sepah dibuang (Sesuatu yang
senang sama-sama merasakan) dilupakkan/dicampakkan setelah digunakan)
9. Bagai menghitung bintang dilangit (Mengharapkan 23. Hidup segan mati tak mau (Tidak ada gairah hidup)
sesuatu yang tak mungkin) 24. Jauh panggang dari api (Jawaban yang menyimpang
10. Besar pasak dari tiang (Lebih besar pengeluaran jauh dari pertanyaannya)
daripada pendapatan) 25. Ke bukit sama didaki, ke lembah sama dituruni
11. Bagaikan katak dalam tempurung (Seorang yang (Susah senang selalu bersama)
sangat picik dan dangkal pengetahuan) 26. Kalah jadi abu menang jadi arang (Orang yang
12. Bagai telur diujung tanduk (Seorang yang dalam berkelahi siapa yang menang dan yang kalah sama-
keadaan gawat/membahayakan) sama merugi)
13. Bagai pungguk merindukan bulan (Seorang yang 27. Kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang
menginginkan sesuatu namun tak mungkin diperoleh) galah (Kasih sayang anak tak akan mampu
14. Bagai air di atas daun keladi/talas (Seorang yang tak mengalahkan kasih sayang ibu kepada anaknya)
mempunyai pendirian) 28. Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya
15. Bagaikan air dengan minyak (Dua orang yang tidak (Setiap daerah mempunyai tatacara/adat berbeda-
mau bersatu) beda)
16. Bagaikan ayam kehilangan induk (Anak buah/anggota 29. Lempar batu sembunyi tangan (Tidak
yang kebingungan karena kehilangan pemimpinnya) bertanggungjawab atas perbuatannya)
17. Cepat kaki ringan tangan (Suka 30. Menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri
membantu/menolong) (Membuka rahasia keluarga, diri sendiri yang merugi)
18. Daripada hidup bercermin bangkai lebih baik mati 31. Menegakkan benang basah (Melakukan pekerjaan
berkalang tanah (Lebih baik mati dari pada sia-sia)
menanggung malu) 32. Musang berbulu domba (Menyembunyikan kepalsuan
di balik kepandaiannya)
33. Nasi sudah menjadi bubur (Sesuatu yang sudah
terjadi tak bisa dihindari)
34. Panas setahun dihapus hujan sehari (Kebaikkan yang
lama dipupuk dirusak dalam waktu sekejap)
35. Pikir itu pelita hati (Dengan pikiran akan mendapatkan
kebaikkan)
36. Pucuk dicinta ulam tiba (Mendapatkan sesuatu yang
memang diharap-harapkan)
37. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh ke
tanah (Sepandai-pandanya orang pasti akan
menemukan kesulitan)
38. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui
(Sekali bekerja berbagai masalah dapat diselesaikan)
39. Sebab nila setitk rusak susu sebelangga (Kebaikan
yang banyak rusak hanya dengan kejelekkan yang
sedikit)
40. Tak ada gading yang tak retak (Tiada sesuatu di
dunia ini yang sempurna)
41. Tak lekang oleh panas tak lapuk oleh hujan (Tetap
tegar walau banyak godaan)

Вам также может понравиться