Вы находитесь на странице: 1из 35

UM UM PERJAN]E.

4il+
=YA*AT-SYARAT

A, KET=NTUAN UMUM

i. Definisi
?2.
23. istiiah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Un'lum
Perjan_ilan ini harus mempunyai arti atau tafsiran seperti
i,ang
dimaksudkan sebagai berikut:
a. AP ir adalah PT Angkasa pura II (persero) sebagai pemberi rugas.
b' KONTRAKToR adalah penyedia Jasa (badan usaha yang berbadan
hukum/tidak berbadan hukum) atau orang perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan rayanan pekerjaan Konstruksi yang
telah ditetapkan sebagai pelaksana pekerjaan ini oreh Ap II.
c. Pekerjaan adalah rayanan peraksanaan pekerjaan konstruksi yang
perencanaan teknis dan spesifikasinya ditetapkan Ap II dan
ciisepakati KONTRAKTOR sebagaimana tertuang dalam syarat-Syarat
Khusus Perjanjian, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat reknis dan
perubahan-perubahannya dalam Berita Acara penjelasan pekerjaan
dan proses serta pelaksanaan pekerjaan diawasi oleh Karyawan Ap II
atau Konsultan pengawas yang ditugasi.
d. Perjanjian Pengadaan Jasa Konstruksi adalah bentuk ikatan
kerjasama yang disetujui, disepakati dan ditandatangani Ap II
dengan KONTRAKTOR. Dokumen yang menjadi rampiran dari
Perjanjian yang mencakup syarat-syarat Umum perjanjian (sSUp) ini
dan syarat-syarat Khusus perjanjian (ssKp) serta dokumen lain
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan perjanjian
Pengaciaan Jasa Konstruksi serta mempunyai kekuatan hukum yang
mengikat sesuai dengan hierarki yang ditetapkan dalam perjanjian.
e. syarat-syarat Khusus perjanjian (ssKp) adalah ketentuan-
ketentuan yang bersifat khusus dan/atau lebih rinci dan/atau spesifik
yang apabira terjadi perbedaan dengan syarat-syarat umum
Perjanjian, maka syarat-syarat Khusus perjanjian lebih mengikat dari
Syarat-Syarat Umum perjanjian.
f" syarat-syarat umum perjanjian (ssup) adalah Syarat-syarat
Umum Perjanjian, berisikan ketentuan-ketentuan umum perjanjian.
g. Pengawas,Pekerjaan adalah Unit reknis Ap II atau konsultan yang
ditunjuk oleh Ap II untuk mengawasi peraksanaan pekerjaan.
h. sub Kontraktor adalah penyedia jasa yang mengadakan ikatan
kerjasama dengan KoNTRAKToR, untuk melaksanakan sebagian
pekerjaan setelah disetujui oleh Ap II.

35
ieni= i{ontrak adalah Jenis Kontrak yang diientukan .=ieil Ap li
daiam syai'at-syarat Khusus per-janjian dan c'isepakaii oieh
KCI'JTRAKTOR.

J' Biaya Pelaksanaan adalah seluruh biaya yang disepakati oieh A.p II
dan KONTRAKTOR yang tercantum dalarn perjanjian.
Dokumen Pengadaan adalah dokumen yang disiapkan oieh AF iI
,vang berisi Instruksi Kepada Peserta, Syarat-S-varat Umum perjanjian
dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat reknis sebagai pedoman dalam
proses pembuatan dan penyampaian penawaran oieh calon peserta
serta sebagai pedoman evaluasi penawaran oleh Ap IL
I Daftar Kuantitas dan Harga adalah daftar kuantitas yang telah diisi
harga satuan dan jumlah biaya keseluruhannya yang merupakan
bagian dari penawaran.
m. Pekerjaan utama adalah jenis pekerjaan yang secara langsung
menunjang terwujudnya dan berfungsinya suatu konstruksi sesuai
peruntukannya yang ditetapkan dalam Dokurnen pengadaan.
n. Harga satuan Dasar (HsD) adalah harga satuan komponen dari
harga satuan pekerjaan (HSp) per satu satuan terLentu, misalnya
antara lain:
- Upah tenaga kerja (per jam, perhari)
- Bahan (per m, per m2, per m3, per kg, per ton)
- Peralatan (per jam, per hari)
o. Harga satuan Pekerjaan (Hsp) adalah harga satu jenis pekerjaan
tertentu per satu satuan tertentu.
p. Metode Pelaksanaan pekerjaan adalah cara kerja yang layak,
realistik dan dapat dilaksanakan untuk menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan, dengan tahap pelaksanaan yang sistematis berdasarkan
sumber daya yang dimiliki penawaran.
q. Metode Pekerjaan adalah cara kerja untuk menghasilkan sesuatu
jenis pekerjaan/ bagian pekerjaan tertentu sesuai dengan spesifikasi
teknik yang ditetapkan dalam Dokumen pengadaan.
r. Jadwal Waktu Pekerjaan adalah jadwal yang menunjukkan
rencana waktu pelaksanaan yang terkait dengan lamanya waktu
pelaksanaan sesuai dengan tahapan pelaksanaan yang diperlukan
untuk menyelesaikan Pekerjaan, terdiri atas tahap pelaksanaan yang
disusun secara logis, realistik dan dapat dilaksanakan.
S, Jangka waktu Pelaksanaan pekerjaan adalah jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan yang diberikan oleh Ap II kepada
KONTRAKTOR untuk menyelesaikan pekerjaa n.
t. Jaminan Pelaksanaan adalah jaminan yang bersifat mudah
dicairkan dan tidak bersyarat (unconditional), yang diserahkan oleh

36
K,JNTR,AKTCR kepada AP II ,;ntuk- menjamin terOenuhlnya kewajiban
KOI"!TP.AKTCR,.

u. Personil Inti adaiah tenaga inti (ticiak iermasuk pekeria cjan


mandor) yang diperlukan untuk melaksanakan pekeijaan di
!apangan.
v. Sagian Pekerjaan Yang Disubkontrakkan adaiah bagian
pekerjaan bukan peker-jaan utama, yang pelaksanaanya diserahkan
kepada Sub Kontraktor.
w. Analisa Harga satuan Pekerjaan adalah uraian perhitungan
kebutuhan biaya tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk
mendapatkan harga satu satuan jenis pekerjaan tertentu'
x. Pekerjaan Harian adalah uraian perhitungan kebutuhan biaya
tenaga kerja, bahan dan Peralatan'
y. Pekerjaan sementara adalah pekerjaan penunjang yang diperlukan
untuk pelaksanaan pekerjaan permanen.
z. Perintah Perubahan adalah perintah teftulis yang diberikan oleh AP
II kepada KONTMKTOR untuk melakukan perubahan pekerjaan'
aa. Tanggal Mulai Kerja adalah tanggal mulai kerja KoNTRAKTOR yang
dinyatakan pada Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK), ;vang
ditandatangani oleh AP II dan KONTRAKTOR'
bb. Lokasi adalah lahan yang disediakan oleh AP II dimana Pekerjaan
harus dilaksanakan dan lokasi-lokasi lain yang secara khusus
ditunjukkan dalam Perjanjian sebagai bagian dari Lokasi, dimana
penyerahannya dilakukan dengan Berita Acara serah Terima Lokasi.
cc. Berita Acara Serah Terima Lokasi adalah berita acara untuk
melakukan serah terima Lokasi tempat pelaksanaan Pekerjaan dari
AP II kepada KONTRAKTOR.
dd. Tangga! Penyelesaian Pekerjaan adalah tanggal penyerahan
pekerjaan selesai 100o/o (seratus persen) Bagian atau keseluruhan
Pekerjaan dinyatakan oleh Pengawas Pekerjaan atau Pengawas
Pekerjaan setelah melalui pengujian yang ditindaklanjuti dengan
Berita Acara Serah Terima Pertama yang ditandatangani oleh AP II
dan KONTRAKTOR.
ee. Pengujian saat Penyelesaian adalah pengujiqn-pengujian yang
disyaratkan dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya yang
hasilnya disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, AP II dan KONTRAKTOR
sebelum Pekerjaan atau Bagian Pekerjaan atau sebagian Pekerjaan
diserahterimakan kePada AP II.
ff . Berita Acara Serah Terima adalah suatu berita acara yang dibuat
dalam rangka penyerahan Pekeriaan dan/atau Bagian Pekerjaan dari
KONTRAKTOR kePada AP II.

-)/
gg. Be:'ita Acara Serah Terirna Sagian adaiah Der-iia aca:"a ciaiam
i'angka serah terima Eagian Pekerjaan dari }<-OI{TR.AKTOR kepada AP
iI yang ditentukan daiam Perjanjian dan lampiran-larnpirannya.
hh. Berita Acara Serah Terima Pertama adalah bei-iia aca:'a daiam
rangka serah terirna Pekerjaan l-00o/o (seratus persen) ciai-!
KONTRAKTOR kepada AP II.

ii. Kegagalan Konstruksi adalah keadaan hasil Per<erjaan ya*g iidak


sesuai dengan Spesifikasi Pekerjaan sebagaii'nana disepakati daiani
Perjanjian baik sebagian maupun keseluruhan sebaga! akioat
kesalahan KONTRAKTOR.
jj. Pekerjaan Tambah/Kurang adalah suatu pekerjaan yang terjadi
karena kondisi Lokasi dan pelaksanaan Pekerjaan yang tidak
diperhitungkan (tak terduga) akan terjadi dan tidak dapat dielakkan
dalam rangka penyelesaian pekerjaan semula, sehingga
mengakibatkan bertambah/berkurangnya volume dan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya.
kk. Masa Pemeliharaan adalah suatu masa (jangka waktu) tertentu
setelah bagian/seluruh Pekerjaan selesai dilaksanakan dan diserah-
terimakan oleh KONTRAKTOR kepada AP II, dihitung sejak tanggal
penyerahan pertama pekerjaan.
ll. Berita Acara Serah Terima Kedua adalah berita acara ciaiam
rangka serah terima Pekerjaan setelah Masa Pemeiiharaan dari
KONTRAKTOR kepada AP II.

2. Penerapan
24.
25. Ketentuan-ketentuan pada Syarat-Syarat Umum Perjanjian harus
diterapkan secara luas tanpa melanggar ketentuan yang ada dalam
dokumen Perjanjian keseluruhan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

3. Penggunaan Dokumen Perjanjian Dan Informasi

KONTRAKTOR tidak diperkenankan menggunakan dokumen Perjanjian


dan informasi yang ada kaitannya dengan Perjanjian di luar keperluan
dari pekerjaan yang tersebut dalam Perjanjian, kecuali lebih dahulu
mendapat ijin tertulis darl AP II.

4. Tanggung fawiO Umum KONTRAKTOR


a. KONTRAKTOR merencanakan (sejauh disyaratkan dalam Perjanjian)
dengan hati-hati dan teliti, melakukan dan menyelesaikan Pekerjaan
dan mernperhatikan kerusakan-kerusakan yang terjadi sesuai
ketentuan Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya. KONTRAKTOR

38
inenvediakail se!-nua peiaksana, Bek=i-ja, 3::=lg, i-rr=te i-i=:_ peraia;an
dan sebagainya, baik oersrfat semeni-ia ar=i-i ietaD, 'i;=ilg d;m;iria
untuk perencanaan, peiaksanaan. pe;-i.,,eies_=ian jan
=e:o=i!,-an
kerusakan sepanjang diperrukan daiai-n spesifii.:asi atar-r sepan;ang
yang diariikan dalam perjanjian.
L
U. KCNTRAKTOR harus segera memberitahr..:kan Ap iI, ;ika crten-:ukan
kesalahan, kekurangan, kekeliruan atau cacai iairnya paca
perencanaan atau Spesiflkasi pekerjaan ketri-ia men:erixsa perjanj'ian
atau melaksanakan pekerjaan.
KoNTRAKToR harus meraksanakan peker-jaan sesuai dengan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) dan Rencana Kerja dan Svarat-syarat
Teknis (RKST) yang terdiri dari pedoman peiaksanaan cian Spesifikasi
Material Umum, serta ketentuan rain yang ditetapkan daram
Perja njlan.

d. KONTP.AKTOR tetap bertanggung jawab penuh atas peraksanaan


keseluruhan Pekerjaan.
e' KONTMKTOR tidak dapat menyerahkan, membebankan, dan/atau
mengikat perjanjian ini sebagai jaminan pinjaman kepada pihak
ketiga. Semua transaksi yang mengakibatkan Denyerahan,
pembebanan, pengikatan atas perjanjian ini dinyatakan
batai dengan
Perjanjian ini.
5. Kegiatan Lokasi Dan Metode Konstruksi
a. KONTMKTOR bertanggung jawab penuh atas kemampuan,
kemantapan dan keselamatan semua kegiatan Lokasi dan metocje
pelaksanaan.
b' KONTRAKTOR tidak berLanggung jawab (kecuali bita dinyatakan
di
bawah ini atau bira disepakati) atas perencanaan atau Spesifikasi
Pekerjaan Tetap atau pekerjaan sementara yang bukan dibuat
oleh
KONTRAKTOR, namun KONTRAKTOR tetap bertanggung jawab penuh
atas bagian pekerjaan tersebut, meskipun sudah ada persetujuan
Ap
II.
6. Tanggung Jawab Gabungan Dan Terpisah
a. Dalam hal KONTRAKTOR merupakan joint venture, joint
operation,
konsorsium, asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih
perusahaan, maka semua perusahaan itu secara gabungan
dan
terpisah, terikat kepada Ap II untuk memenuhi persyaratan
Perjanjian dan mereka harus menunjuk sarah satu perusahaan yang
akan bertindak sebagai pimpinan dengan wewenang yang mengikat
jaint venturg dan seterusnya tersebut.
b. Susunan atau bentuk joint venture, joint operation, konsorsium,
asosiasi atau kerjasama yang terdiri dari dua atau lebih perusahaan
tidak boleh dirubah tanpa persetujuan tertulis dari Ap II terlebih
dahulu.

39
c' Daiam hal susunen ai=u DEri:iik jclr. v.'ent!:r=, jc!ni operaticn,
konsorsium, asosiasi atau ker-jasa=la '.,/arc i:rcir-i ,,,alr d,-.:a ei=r,; !=bii:
perusahaan mengaiami le iU r"r4 ili fi rL li:rr s=ian
satu/beberapa/mayoritas anggota susunan atau jcint venture, i*lnt
operationt konsorsium, asosiasi atau kerjasama yang terdiri cjari cua
atau lebih perusahaan mundur ciari susunan anggoia atau dinyatakan
pailit ciengan putusan pengadilan atau berubahnya susunan
kepemilikan anggota -7binf venture, iaint operatian, konsor-sium,
asosiasi atau kerjasama, KoNTRAKTOR ietap rvajib meiaksanakan
Pekerjaan sebagaimana dimaksud perjanjian ini.
d. Ketentuan pada huruf c diatas wajib dimasukkan ke dalam interna!
operation agreement yang menjadi acuan internai KONTRAKTOR.
7. Jenis Perjanjian
Jenis Perjanjian adalah sebagaimana tersebut dalam SSKp.
8. Hak Atas Kekayaan Intelektual
a. KONTRAKToR wajib menjamin dan melindungi serta menjaga Ap II
dari segala ancaman atau tuntutan tanggung jawab atas pelanggaran
hak paten, hak cipta, merek dagang atau hak rancangan industr-i
yang timbul karena penggunaan barang atau pelanggaran cialam
bentuk apapun atas barang-barang oleh KoNTRAKTOR ataupun untuk
setiap penemuan yang telah terdaftar maupun belum terdaftar- yang
diserahkan oleh KONTRAKTOR kepada Ap IL
b. Dalam hal terdapat tuntutan hukum atau klaim pelanggaran Hak atas
Kekayaan Intelektual dari pihak lain kepada Ap II sehubi;nqan
dengan penggunaan dan pengoperasian barang, KoNTRAKToR hai-us
menggunakan usaha-usaha terbaiknya untuk:
1) memperoleh lisensi dari pihak keilga tersebut apabila
KONTRAKToR mengakui bahwa terah terdapat pelanggaran Hak
atas Kekayaan Intelektual;
2) memberikan pembelaan atas tuntutan atau klaim tersebut
sampai dengan keluarnya putusan yang berkekuatan hukum
tetap.
3) Pilihan-pilihan diatas harus dikomunikasikan secara terbuka
dengan PT ANGKASA puRA II (PERSERo) dan harus memperoleh
persetujuan terlebih dahulu dari Ap II sebelum pglaksanaannya.
c. KONTRAKToR wajib memberikan kompensasi sebesar total kerugian
yang diderita oleh AP II, baik yang langsung maupun tidak langsung
diderita- akibat pelanggaran Hak atas Kekayaan Intelektual, dan
KONTRAKTQR dengan ini membebaskan Ap II dari segala tuntutan
hukum, baik di pengadilan atau forum lainnya, dan KoNTRAKTOR
harus menyelesaikan tuntutan hukum atas biayanya sendiri.
a.

40
9, .laminanPelaksamaan
a. KONTLAKTTIR *;ajib men.,,eiahkaii jai*lnan peiaksa:':aan kepaca AF ii
seiambat-lambatnya 10 iseouiuh) hari ker-ja seteiah diterbiike:-lny-a
Surat Pemberitalruarr dengan keteniuari sebagai beriki.:t:
1) Jaminan Pelaksanaan berupa uang ti:nai atau surat Jaminan
yang diterbitkan oleh Bank ijmum (ticiak termesuk Bank
Perkreditan Rakyat);
2) Besai'nya jarninan pelaksanaan adaiah sebesar 5olo (lima per-seni
dari Biaya Pelaksanaan, atau 5o./o (lirna pei'sen) dai'i niiai HFS
apabila Biaya Pelaksanaan kurang dari gOc/o (deiapan uluh
persen) dari nilai HPS atau ditentukan lain cialam SSKp;
3) Jangka waktu berlakunya Jaminan Pelaksanaan aclalah sekurang-
kurangnya sama dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan
dan dapat diperpanjang atas permintaan Ap II;
4) Dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan pekerjaan,
maka PEMBORONG wajib untuk memperpanjang masa berlat<u
Jaminan Pelaksanaan sebelum masa berlaku Jaminan
Pelaksanaan berakhir;
5) Dalam hal terdapat penambahan Biaya pelaksanaan yang
disebabkan oleh adanya pekerjaan tambah, maka pEMBORONG
wajib menyerahkan Jaminan pelaksanaan sebesar 5a/o iiirna
persen) dari nilai pekerjaan Tambah;
b. Apabila KoNTRAKToR tidak menyerahkan jaminan pelaksanaan
sebagaimana diatur pada huruf a di atas maka penetapan pernenanc
dapat dibatalkan dan pemenang kedua akan diusulkan kepada
Pejabat Yang Berwenang untuk ditetapkan sebagai pemenang.
c. Jaminan Pelaksanaan tersebut diserahkan kepada Vice President tlang
membidangi administrasi keuangan untuk kantor Pusat atau Manager
yang membidangi administrasi keuangan untuk kantor cabang.
d. Jangka waktu jaminan pelaksanaan tersebut sesuai jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan pengadaan Barang/Jasa ditambah minimal 30
(tiga puluh) hari katender.
e. Apabila terjadi pekerjaan tambah dan/atau perpanjangan waktu
pekerjaan yang menyebabkan terjadinya perubahan nilai/iangka
waktu pelaksanaan pekerjaan sebagaimana yang tercantum calam
Perjanjianlsurat Perintah Kerja (spK), maka kepada KoNTRAKTOR
wajib untuk menambah nilailjangka waktu jaminan pelaksanaan.
f. Untuk menjamin terpenuhinya masa berlaku jaminan pelaksanaan
sesuai butir f, 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum jangka waktu
pelaksanaan pekerjaan berakhir, vice president yang membidangi
keuangan di Kantor Pusat dan Manager yang membidangi keuangan
di Kantor cabang wajib memberitahukan kepada KONTRAKTOR untuk
melakukan perpanjangan jaminan pelaksanaan.
g. Apabila setelah adanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada
huruf g dan KONTRAKTOR tidak memperpanlang jamlnan
4t
pcleksanaan r! iaka i-:;-n!ner: )eiai.:san:;i.i a.3a,3i dia.,,:-kai-, !jan :n..i-;;a;
millk Al' iI, sei-"ra Unii Teki,s caDat meccneniiKJr^: i,-Kf ilid.:il
h. jaii-iinan peiaksanaan menjadi :-ni!ik .l.p II, arar-1:!= i:ci'.ir*.A.KTCFi
ii,:ai:
menyelesaikan pekerjaan derrgan caik.
i. jaminan pelaksanaan ciikembaiikan kepada KOItTRAKTCR. be:-samaen
dengan penyerahan prestasi fisik iOCo.zo isei-atrrs sesual :ranC
=ei-ser-:)r
tertuang daiam Perjanjian rni.
10. Asuransi
KoNTRAKTOR harus menyediakan Asuransi aias nama A.p II can
KoNTRAKToR, asuransi 'yang mencakup dai'i saat mu!ai pe!aksanaan
pekerjaan, sampai dengan akhir masa perneliharaan, yaitu:
a. Semua barang dan peralatan-peralatan.iang mempuiiyai resiko
tinggi terjadi kecelakaan, pelaksanaan pekerjaan, serta personii
untuk pelaksanaan pekerjaan atas segala resiko i,,aitu keceiakaan,
kerusakan-kerusakan, kehilangan, serta resikc lain yang tidar ,iapat
diduga;
b. Pihak ketiga sebagai akibat kecelakaan cli tempat kei-ja;
c. Perlindungan terhadap kegagalan bangunan.
11. Keselamatan Kerja
KONTRAKToR bertanggung jawab atas keselamatan kerja di lapangan
sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan ying
berlaku.
12. Pembayaran
a. Cara pembayaran prestasi pekerjaan
1) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh AP II, apabira KONTRAKTOR terah mengajukan tagihan
disertai laporan kemajuan hasil pekerjaan.
2) Pembayaran prestasi hasil pekerjaan hanya dapat dilakukan
senilai pekerjaan yang telah terpasang, tidak termasuk bahan-
bahan, alat-alat yang ada di lapangan;
3) AP II dalam kurun waktu 7 (tujuh) hari sudah mengajukan surat
permintaan pembayaran ;
4) sistem pembayaran prestasi pekerjaan sesuai dengan ketentuan
dalam SSKp;
5) Bila terdapat ketidaksesuaian dalam perhitungan pembayaran,
tidak akan menjadi alasan untuk menunda pembayaran. Ap II
dapat meminta KoNTRAKToR untuk menyampaikan perhitungan
prestasi sementara dengan mengesampingkan hal_hal yang
sedang menjadi perserisihan dan besarnya tagihan yang dapat
disetujui untuk dibayar setinggi-tingginya sebesar sesuai
ketentuan dalam SSKp;
6) setiap pembayaran harus memperhitungkan denda (bila ada),
42
dan pajak.
b. Perrrbayaran ciiiaksanakan oieh aF ii kepai= iiCliTF:Ai<.TC*. setambai-
lambainya ciaiam kurun waktu 14 {emDai beias) hari sejak
KONTRAKToR telah mengajukan tagihan ;vang telah ciisetujui cten
Pengawas Pekerjaan dan Ap iI cengan melampiri dar'". melengkaoi
Cokumen-dokumen sebagai berikui:
1) Kwitansi bermeterai cukup;
2) Perjanjian ini (Asli);
3) Berita Acara berikut dokumen pendukung lainnya yang terkait;
4) Perhitungan jumlah denda meliputi denda kelaiaian dan/atau
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oieh
KONTRAKTOR, apabila pelaksanaan pekerjaan mengalami
keterlambatan.
13. Penyerahan Lokasi/Lahan
a' AP II wajib menyerahkan seluruh/sebagian lokasi oekerjaan kepada
KONTRAKTOR.

b. sebelum penyerahan lokasi, Ap II bersama-sama KONTRAKTOR


melakukan pemeriksaan lapangan berikut bangunan, bangunan
pelengkap dan seluruh aset milik Ap Ii yang akan menjadi tanggung
jawab KONTRAKToR, untuk dimanfaatkan, dijaga dan ciipelihara.
c' Hasil pemeriksaan lapangan dituangkan daiarn berita aca!'a serarl
terima lokasi/lahan yang ditandatangani kedua pihak.
14. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
a. sPMK diterbitkan oleh Ap II setelah dilakukan penyerahan
lokasi/lahan oleh Ap II kepada KONTRAKTOR.
b. Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan
pekerjaan yang akan dinyatakan KoNTRAKToR dalam pernyataan
dimulainya pekerjaan.
15. Persiapan Pelaksanaan pekerjaan
a. sebelum pelaksanaan pekerjaan, Ap II bersama-sama dengan
KONTRAKTOR, unsur perencanaan, dan unsur pengawasan,
menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan.
b. AP II harus menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan
pekerjaan selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal
diterbitkannya SPMK.
c' Beberapa h-al yang dibahas dan disepakati dalam rapat adalah:
1) Organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan;
3) ladwal pelaksanaan pekerjaan;

43
4'; iaiit,ai pengadaan bahan, monilrsasi *eraiai=n
dan perscnii;
5) Pen.vusunan rencana pemeriksaan iepangan;
6) Penyusunan prograrfi rnutu.
16, Frogram Mutu
a. Untuk pengadaan Bareng yang r-:lemedukan instalasi, iesting dan
kalibrasi KONTRAKTOR berkewajiban uniuk men.verahkan program
mutu pada rapat perslapan pelaksanaan Perjanjian untuk disetujui
oleh Pejabat Yang Berwenang.
b. Program mutu disusun oleh KONTRAKTOR paling sedikit berisi:
1) informasi lengkap tentang Barang;
2) organisasi kerja KONTRAKTOR;
3) jadwal pelaksanaan pekerjaan; dan
4) prosedur pelaksanaan pekerjaan.
c. Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi laoangan.
d. KONTRAKTOR berkewajiban untuk memutakhirkan program mutu jika
terjadi adendum kontrak.
e. Pemutakhiran program mutu harus menunjukan perkembangan
kemajuan setiap pekerjaan dan dampaknya terhadap pen_iadwaian
sisa pekerjaan. Pemutakhiran program mutu harus menciaoat
persetujuan dari Pejabat Yang Berwenang.
f. Persetujuan Pejabat Yang Berwenang terhadap program mutu tidak
mengubah kewajiban kontraktuai KONTRAKTOR.
17. Perkiraan Arus Uang
a. KONTRAKTOR jasa wajib menyerahkan perkiraan arus uang (cash
flow forecast) sesuai dengan program kerja kepada AP IL
b. Apabila suatu program kerja telah dimutakhirkan, maka
KONTRAKTOR wajib memperbaiki perkiraan arus uang dan
diserahkan kepada AP IL
18. Instruksi
a. KONTRAKTOR wajib melaksanakan semua instruksi AP II yang
berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
b. Semua instruksi harus dilakukan secara tertulis.
19. Penundaarf Atas Perintah AP II
AP II dapat memerintahkan KONTRAKTOR untuk menunda dimulainya
pelaksanaan pekerjaan atau memperlambat kemajuan suatu kegiatan
pekerjaan.

44
2O. Penyedia iese L=innya
b. hai Daiaksan=aii pekerjaan te;-kaii cengafi Di-i.sediE j=s=
Dalas-n
iainnya aiau insiansi pen'ierintah !ainnya rnaka KoNTRA.KTCR waj;b
bekerja sama cjan berkcor'dinasi sefta menggunakan lapai-:gan secara
bersama-sama dengan penyedia jasa lalnn.ya, petugas-petugas
pemerintah, petugas-petugas utilitas, dan Ap iI.
2L. Pengawasan
c. Untuk melakukan Denqawasan dan pemeriksaan atas sei'!iua
pelaksanaan pekerjaan di lapangan yang sedang atau ielah dilaksanakan
oleh KONTRAKTOR, dilakukan oleh pengawas peker-iaan.
22. Kepala Proyek
a. Untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik, KONTRAKTOR wajib
menunjuk dan menempatkan Kepala proyek yang mernpunyai
wewenang/diberi kekuasaan penuh untuk bertinciak mewakili
KONTRAKToR dalam pelaksanaan pekerjaan dan wajib menerirna
dan/atau menyelesaikan perintah atau petunjuk dari Ap II.
b. Penunjukan Kepala Proyek harus mendapatkan persetujuan tertulis
dari AP IL
c. Kepala Proyek harus menguasai bicl.angnya cian telah berpengalaman
sebagaimana telah ditetapkan dalam Dokumen pengadaan.
d. Apabila AP II menilai bahwa Kepaia proyek yang ditunjuk tidak
memadai atau tidak sesuai dengan Dokumen penawaran, maka Ap II
secara tertulis dapat meminta KoNTRAKTOR untuk mengganti
dengan personil lain yang kualifikasi, kemampuan dan
pengalamannya melebihi wakil KONTRAKTGR yang diganti selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari dan wakil KONTR.AKTOR yang akan
diganti harus meninggalkan lapangan selambat-lambatnya 14 (empat
belas) hari.
23. Personil
a. Dalam pelaksanaan pekerjaan, KONTRAKTOR harus mengikuti
struktur organisasi dan menggunakan tenaga kerja/personil dengan
kualifikasi yang telah disetujui oleh Ap II sebagaimana tersebut pada
dokumen penawaran yang diajukan oleh KONTRA1ffOR.
b. Apabila Personil Inti/Ahli dinilai oleh Pengawas' Pekerjaan telah
melakukan kesalahan serius dan/atau mengabaikan pekerjaan vang
menjadi tugasnya atau terlibat dalam tindak picana/kejahatan maka
KONTRAKTOR wajib menyediakan pengganti datam waktu 7 (tujuh)
hari katender sejak diterimanya permintaan dari Kepala pelaksana.
c. Apabila terdapat lowongan atau kekosongan tenaga kerja karena
meninggal dunia, sakit, cacat, diberhentikan atau mengundurkan diri,
maka KONTRAKTOR wajib segera mengusahakan penggantinya yang
apabila hal tersebut berkenaan dengan tenaga kerja inti disyaratkan
kualifikasinya minimal setara dengan tenaga personil yang diganti.

45
Apa=i:a kaaena s-ssuSiu i-rai i!=e;"i-i.:.ait -sngganl;=x iei-h;aap: perscrrii
pade -iii--k-iui- c;-ge;-::s=::, n:ai-a i=i:iji p=n,;ga:it!=- pe i-scr;;! ie;-sei:i;i,
!':.Ci(TF-*i<TCR ,+taji:-: .-^ieiliapaii{a:': pe:-seiuji_jail SeC.?i-e ieIi.:iis cai-! A.p
ii.
KOI{TRAl-.JCP. tldak berhak aias klaln-: apaL-run untuk bia'.,;a lamba:ren
!'ang iirobr-ii, terk=it GenEan perr-rbahan ,1an,r4i3* pei-rEgantian
pe:-scnii Inii,rAhii. Perub=han cersonii Inii/Ahii atar_i pei-a!aran yang
diiakukan nai-rrs diiuangkan daiai-n Beriia Acara yailq diianCaiangani
oleh AP Ii dan KOIJTRAKTGiT.
24. Tata - Tertib
a. Selama melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan ini,
KONTRAKTOR wajib mentaati setiap keientuan yang berlaku di
Bandar Udara atau di lingkungan kerja AP iI.
b, KONTRAKTCR dalam rnelaksanakan pekerjaan wajib memelihara
keamanan, ketertiban dan ketenangan di wilayah pekerjaan.
KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya terhadap pengamanan
para pegawainya dalam melaksanakan peker-jaan yang ciperjanjikan
ini dari kemungkinan kejahatan. tindakan kriminal yanE akan
merugikan AP Itr dan atau oihak lain.
d. KONTRAKTOR bertanggung jawab sepenuhnya cian wajib
memperbaik! dan atau menggant! setiap kerusakan/kerugian yang
diderita AP II 'yang ditimbulkan oteh KONTRAKTOR dan/atau
pegawainya, baik karena xesengajaan ataupun karena kelaiaian.
25. Keselarnatan, Keamanan Dan Perlindungan Lingkungan
a. selama pelaksanaan, penyelesaian cjan perbaikan kerusakan dalam
Pekerjaan, KONTRAKTOR harus :

1) Memperhatikan keselamatan dan menjaga semua personil,


tenaga kerja, Lingkungan di Lokasi (sejauh yang ada dalarn
pengendaliannya) dan Pekerjaan (sejauh yang belum seiesai atau
belum dipakai oleh AP II) daiam kearJaan ieratur demi
menghindari bahaya terhadap personil, tenaga kerja, Lingkungan
dan Pekerjaan tersebut di atas;
2) menyediakan dan memelihara atas biayanya senciiri semua
fasilitas penerangan, penjaga, pagar, rambu dan sebagainya, bila
diminta oleh AP II atau instansi yang berwenang, untuk
perlindungan Pekerjaan dan untuk keselamatan dan kemudahan
masyarakat dan untuk menjamin keamanan sepenuhnya di
Lokasi dan Lingkungan sekitarnya;
3) mengambil tindakan yang perlu untuk melindungi lingkungan di
Lokasi dan sekitarnya, mencegah kerusakan dan gangguan
terhadap orang atau milik masyarakat, yang disebabkan oleh
polusi, kebisingan dan lain-lain yang muncul akibat pelaksanaan
pekerjaan yang digunakan. Segaia akibat dari peiaksanaan
pekerjaan sebagaiiilane Perja-+jian in!, ia*ggung jarr;aD
lingku;'lqan ya+g E:ffibir! menjadi iaaggungan KCt'.iTRAK?GR
sepenuhn-r,a;
4i menyediakan, mernelihara, dan mera!ndahkan (biia periu) lampu-
lampu sementai'a dan i'arnbu-rarnbu untuk pengaturan
pei'ge;'akar-': crang cian kenciaraan seperii yang diminia oieh AP II
atau iilstansi yang berv,renang di bandar udara;
5) penyelenggaraan cekerja sistern identifrkasi cian keai'nanan
sesuai dengan persyaraian-persyar-atan dai'i AP ii dan instansi
yang berwenang di Bandar Udara.
b. Pelaksanaan Keselarnatan, Keamanan dan Perlindungan Lingkungan
(K3L) dilaksanakan sebagaimana diatur pedoman K3L yang diajukan
oleh KONTRAKTOR dan disetujui oleh AP II sebelum pelaksanaan
Pekerjaan.
26, Gangguan Terhadap Lalu Lintas Dan Lingkungan
a. Semua kegiatan yang diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian
dan perbaikan kerusakan Pekerjaan, sejauh yang sesuai dengan
persyaratan Perjanjian, wajib dilaksanakan ciengan tidak
mengganggu cian/atau merusak :
1) Kenyanrananmasyarakat;
2) Jalan masuk, penggunaai-r dan pemanfaatan jalan umum atau
pribadi atau hak miiik AP ii dan crang iain; atau
3) Kegiatan operasi Bandar Uciai-a rei-masuk iandasan pacu, taxiway
dan apron selama Perjanjian dalam hai kegiatan Pekerjaan di
Bandar Udara.
b. KONTRAKTOR bertanggung jawab dan memberi ganti rugi kepada AP
II terhadap semua tuntutan, pengaduan, biaya, denda dan
pengeluaran apapun yang timbul akibat dari, atau sehubungan
dengan gangguan yang diakibatkan Pekerjaan.
27. Menghindari Kerusakan Jaian
KONTRAKTOR bertanggung jawab menjaga keutuhan jalan dan jembatan
menuju ke Lokasi dan rnemperbaiki kerusakan karena kendaraan
KONTRAKTOR atau Sub-Perjanjiantor, serta memiiih dan membatasi lalu
lintas dan rute jalan masuk ke Lokasi yang ciipakai oleh angkutan Barang,
material, peralatan KONTRAKTOR, dan sebagainya sehingga kerusakan
jalan dan jembatan atau Pekerjaan Sementara dari dan ke Lokasi dapat
dicegah sernaksimal mungkin, sehingga tidak terjadi kecelakaan atau
cacat yang tidak perlu yang dapat terjadi di jalan dan jernbatan tersebut.
28. Pengangkutan Alat Berat KONTRAKTOR Atau Pekerjaan Sementara
Kecuali ditentukan lain daiam Perjanjian, KOTITRAKTOR berianggung
jawab unttik membayar biaya-biaya perkuatan jembatan atau pengalihan
dan perbaikan perkerasan jalan ke Lokasi, untuk memperlancar angkutan
angkutan Barang, materia!, peralatan KONTRAKTOR dan Pekerjaan
Sementara, dan KONTRAKTOR wajib memberi ganti i'ugi kepada AP II

47
rernadap semija tu::tuian ganti i-ugi b'agi kerusakan jalen dan jer*batan
.ei'sehui, yang clse baul,i;an clei.! kegiaiai"i cj; aias ieri"+asuk iu*tuian
iangsung kepacie A.P ii, dan :-::erundingkan ,jan i-nernbayar sei-nua
tuntuta;': iei'sebut.
29. Pengangkutan Barang Atau Materiai
a. Meskipun Ciatur daiam ketentuan pada angka 28 daias, jlka terjadi
kerusakan jalan atau jembatan ke Lokasi akibat pengangkutan
Barang, nrateria!, oeralatan KCi'iTRAKTGR, KOIJTF$KTCR segera
rnei'nberi tahu Pengawas Pekerjaan dengan iembusan kepada Ap II,
segera setelah kerusakan tei-sebut cjiketahui atau segera setelah
pihak yang berwenang mengajukan tuniuian.
b. Bila sesuai Undang-Undang atau peraturar: ,vang acia pengangkutan
Barang, materiai, peralatan KONTRAKTOR tersebut mengakibatkan
ganti rugi jika terjadi kerusakan jalan/jembatan kepada Dinas
Pekerjaan Umum setempat, maka AP II tidak bertanggung jawab atas
semua biaya, denda atau pengeiuarannya-pengeluarannya yang
terjadi untuk itu.
c. Kecuali bila tuntutan tersebut, dalam pendapat pengawas pekerjaan,
karena kegagalan KONTR.AKTOR untuk melaksanakan kewajibannya
sesuai ketentuan 30.i, maka jumlah i.iang tuntutan tersebut wajib
dibayarkan oieh KGNTRAK_TOR ciengan cara pengui-angan dari jumlah
pembayaran yang menjadi hak KOI.JTRAKTOR oleh Ap II, dan
Pengawas Pekerjaan memberitahukan KoNTRAKTOR cialam hal ini,
dengan tembusan kepacia Ap ii.
3O, Jaminan Sosial Tenaga Kerja
KONTRAKTOR wajib mengikutsertakan semua tenaga kerja yang
dipekerjakan daiam program jaminan sosial tenaga kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku paling lambat 2 (dua) buian sejak
ditandatanganinya Perjanjian.
31. Izin Masuk Bandara
Untuk pelaksanaatr Pekerjaan pada lokasi Non Public Area oan Restricted
Area, KONTRAKToR wajib mengajukan permohonan ke otoritas Bandara
untuk mendapat izin masuk bandara sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
32. Hak Dan Kewajiban Para Pihak
a. Hak dan kewajiban AP II:
1) Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh
KONTRAKTOR.

2) Meminta laporan-laporan secara periodik mengenai pelaksanaan


pekerjban yang diiakukan oleh KONTRAKTOR.
3) Melakukan perubahan Perjanjian.
4) Menangguhkan pembayaran.
5) Mengenakan denda keterlarnbatan.

48
6) Meiakukan pe*iSayara* stas aekerjaan yeng ieiah ciiiarsanakan
sesuai kei=nitia;.r-
7j Menyeranka* seiuruh atai; sebagian iapangan peker-jaan untuk
peiaksanaan peke;'jaan.
S) Memberikan instruksi sesua! jadwal.
b. Hak dan rewajlban KONTRAKTOR.
1) Menerima pemba.yaran sesuai keteniuan dalam Perjanjian atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan.
2) Meiaksanakan dan menYelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pekerjaan yang teiah ditetapkan dalam Perjanjian.
3) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada AP II.
4) Memberikan pei'ingatan dini cian keterangan-keterangan yang
dapat Cilakukann oleh AP II.
5) Menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian'
6) Mengambil iangkah-langkah yanE memadai untuk melindungi
lingkungan baik di dalam maupun di luar tempat kerja dan
membatasi perusakan dan pengaruh/gangguan kepada
masyai-akai maupun miliknya, sebagai akibat polusi, kebisingan
dan kerusakan iainn vang disebabkan kegiatan KONTRAKTOR.
33. Rlsiko KONTPAKTOR
d. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas risiko sebagai berikut:
a. Risikc kecelakaan, kematian, kerusakan atau kehilangan harta benda
(di luar pekerjaan, peralatan, instalasi dan bahan untuk pelaksanaan
peker-jaan) yang disebabkan oleh:
1) Penggunaan atau penguasaan lapangan dalam rangka
peiaksanaan pekerjaan yarrg tidak dapat dihindari sebagai akibat
pererjaan tersebut; atau
2) Keteledoran, pengabaian kewajiban dan tanggungjawab,
gangguan terhadap hak yang legal oleh KONTRAKTOR.
b. Risiko kerusakan terhadap pekerjaan, peralatan, instalasi, dan bahan
yang disebabkan oleh kesalahan KONTRAKTOR, pencemaran/
terkontaminasi limbah radio aktif/nuklir.
c. Risiko terkait dengan kerugian atau kerusakan dari pekerjaan,
peralatan, instalasi dan bahan sejak saat pekerjaan selesai sampai
berakhirnya masa pemeliharaan, kecuali apabila :

1) K6rusakan yang terjadi pada masa pemeliharaan; atau


2) Kejadian sebelum tanggal penyerahan pertama pekerjaan yang
bukan tanggung jaurab AP II.

49
;='+. L=p=r-=rr #as!i P=i<=rja=+
z. Etii'.u iar-ial .i:::=! cieh i..Oi'i:RAF:TCR dan.iii<eiahui o!eh AP iI'
:-Iai:cai3t seiLiiuii !-encena can reaiisas! aktir.,itas pekerjaan sebagai
i;ahan iapcran irai-iaii.
b. Lapci-an hai'ian cibuat o!eh KOITiTR.AIiTCR, ciiperiksa dan ciisetului
oien .nP ii.
c. l-aporan ha:'!ai:
=ei-isi:
1) Tuqas, penenrpatan 'Jan -iumian ienaga kerja di lapangan;
2i ienis cian kuantiias bahan di iapangan;
3) ienis, jumlan ian kondisi pe:-aiatan c1i !apangan;
4) ienis dan kuantitas pekei-jaan yanE dllaksanakan;
5) Cuaca dan peristiwa alam iainnya yang mempengaruhi
pelaksanaan pekerjaan ;

6) Cacatan lain yang diangap perlu.


al Laporan mingguan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman
laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan
serta catatan yang dianggao pei'iu.
Laporan bulanan dibuat oleh KONTRAKTOR, terdiri dari rangkuman
laporan mingguan dan berisi hasii kemajuan fisik pekerjaan bulanan
serta catatan yang Cianggap periu.
Untuk kelengrapan iaporan, KGNTMKTOR- wajib membuat foto-foto
dokumentasi peiaksanaan pekerjaan.
35. Cacat ivlutu
a. AP II berhak memeriksa pekerjaan KONTRAKTOR dan memberitahu
KONTMKTOR apabila terdapat cacat mutu dalam pekerjaan. AP II
dapat memerintahkan KONTRAKTOR untuk rnenguji hasil pekerjaan
yang dianggap terdapat cacat mutu.
b. Apabila AP II memerintahkan KONTRAKTOR untuk melaksanakan
pengujian dan ternyata pengujian memperlihatkan adanya cacat
rnutu, maka biaya pengujlan dan perbaikan menjadi tanggungjawab
KONTMKTOR. Apabila tidak ditemukan cacat mutu, maka biaya
pengujian dan perbaikan menjadi tanggungjawab AP II'
C. Setiap kali pemberitahuan cacat mutu, KONTRAKTOR harus segera
memperbaiki dalam waktu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan AP II.
o. AP II dapat meminta pihak ketiga untuk memperbaiki cacat mutu
apabila KONTRAKTOR tidak meiaksanakannya dalam waktu masa
perbaikan cacat mutu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan AP II dengan biaya dibebankan kepada KONTRAKTOR.

50
petama peker;aan
j. :-=-=- ' -.. :':---: a :":il3ll''l se il'i';l^' l'ini''i'aiiex
,:laii 5ai=-:a i-,;sa ;enigiir'=raai' Pil)';e'-ahail pei-tama peker;aan oan
cacat muiu selesai
i-nasa p= -isiina;-aan aapa' iipei-lan';ai:g sampai
dice;-Daix-r,

35. f aelwal Peiaksa+aan Pex*i'iaan


a.wakiupeiak-sana=nF=rjan;ianacaian;ar-rgkav;aktu'Tangditentukan
sejak tangga! mulai
caiain S!,,arat-S./ai.ai Kh,JSuS Perjanjran dihitung
ker-ja yang tercantum da!an-i SPiviK'

b'i4obiiisasihai.ilsi^nuiaidiiak.sanakanselambat-lambatnyadalam
wak.tu30(iigapuluh)harisejakditer"bitkarrSPMK,yaituantaralain
alat laboratorium'
3
menCatangkJn peraiatan berat' kendaraan'
menyiapkanfasiiitasKantoi-,rumahgedunglaboratorium'bengkel'
guciang,danmendatangkanpersoni!.Mobilisasiperalatandan
perscnildapatciilakukanSeCaraber.tahapsesuaidengankebutuhan.
telah
c. Pekerjaan dinvatakan selesai apabiia KONTRAKTORsesuai
(seratus persen)
rnelaksanakan pekerlaan seiesai 10oo/o
berita acara serah
ketentuan Perjanjian dan teiah dinyatakan dalam
terimaperiamapekerjaanyangditandatanganiolehPARAPlHAK'
,j.ApabilaKCNTR'A.KI-ORDerpendaDattidakdapatmenyelesaikan
oekerjaansesuaijad'walkai.enakeaciaandiluarpengendaliannya
rnakaKONTRAKTCRwa;ibmeiaporkankejadiantersebutkepadaAP
T:
t1.

3?. Penernuan-Penemuan
yang secara
o, semua benda yang memiliki nilai sejarah atau kekayaan
hak milik AP II'
iidak sengaja ditemukan di lapangan adalah menjadi
pekerja-pekerjanya atau
b. KONTM.KTOR ber-tanggung jawab mencegah
tersebut
orang-orang lain dari mengambil atau merusak benda-benda
di atas, serta segera memberitahukan AP II tentang
penemuan itu
disebabkan petuniuk
dan mematuhi AP II dalam ha! tersebut. Apabila
danperintahituKONTRAKToRmengalamiketerlambatan,maka
KONTRAKTOR dapat mengajukan
penambahan jangka waktu
pelaksanaan Pekerlaan.

38. Kerlasama Antara KONTRAKTOR Dan Sub Kontraktor


KoNTMKTORwajibbekerjasamadenganpenyediajasagolongan
usaha kecil termasuk koperasi kecil, yaitu dengan
mensubkontrakkan
sebagian pekerjaan yang bukan pekerjaan utama'
oleh AP II dan
b. Bagian pekerjaan yang disubkontrakan harus disetujui
tetap menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR'
AP II Inempunyar hak intervensi atas pelaksanaan
sub kontrak
meliputi pelaksanaan pekerjaan dan pembayaran'

5l
39- Pei:ggiinaEil Penyedia -Easa Usaha HeeiE Termasuk Koperasi Kecil
e. Apabiia ilCf'iT*.AKTCR acaiah pen'.;edia jasa usaha kecil/kopei'asi
kecii, maka pekerjaan tersebut harus diiaksanakan sendiri oieh
penyedia jasa yang ciitunjuk dan dilarang diserahkan atau
ciisubkcnirekkan kepada pihak lain.
b. Apabiia KONTR.AKTOR adalan Fen;rg6i, jasa bukan usaha
kecil/koperasi kecil, maka :
1) KONTRAKTOR u,,a-lib beke4asama dengan penyedia jasa usaha
kecil/koperasi keci!, ciengan mensubkontrakan sebagian
pekerjaan;
2) Bentuk kerjasama tersebut hanya untuk sebagian pekerjaan,
diiarang mensubkontrakan seluruh pekerjaan;
3) KCNTRAKTOR tetap bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan
keseluruhan pekerjaan ;

4) Apabila ketentuan tersebut diatas dilanggar, maka Perjanjian


akan batal dan KONTRAKTOR dimasukan dalam daftar hitam
seiama 2 (dua) tahun.
c. KONTMKTOR yang terbukti menyalahgunakan fasilitas dan
kesen'ipatan yang Ciperuniukan bagi usaha kecil termasuk kopersi
kecil dixenakan sanksi sesuai ketentuan dalam SSKP.
4O. Pengaiihan Ferjanjian
Tanpa persetujuan tertuiis sebelumnya dari AP II, KONTRAKTOR tidak
dibena:-kan rnengalihkan Pei-lanjian ini atau bagian Perjanjian ini, atau
keuntungan atau kepentingan dalam Perjanjian ini.
41. Subkontrak
a. KONTRAKTOR oilarang mengalihkan (mensubkontrakkan) seluruh
pekerjaan atau pekerjaan utamanya kepada PIHAK KETIGA.
b. Kecuali diatur iain cialam Perjanjian ini, KONTRAKTOR tidak boleh
mensubkontrakan sebagian Pekerjaan tanpa persetujuan tertulis
sebelumnya ciari AP II. Persetujuan tertulis tersebut tidak
mernbebaskan KONTR-AKTOR dari tanggung jawab atau kewajibannya
sesua! Perjanjian.
c. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas tindakan, kesalahan dan
kelalaian Sub Kontraktor, agen, personil atau 'pekerjanya secara
penuh seperti halnya jika tindakan, kesalahan atau kelalaian itu
dilakukan oleh agen, personil atau pekerja KONTRAKTOR.
d. KONTRAKTOR wajib mengajukan daftar Sub-Penyedia kepada AP II,
sepanjang tidak termasuk daftar hitam (black list) AP II. Khusus
untuk Sub-Penyedia Pekerjaan Tetap dan pekerjaan yang bersifat
sistem, termasuk perubahan Sub Kontraktor (bila ada), KONTRAKTOR
wajib mendapatkan persetujuan tertulis dari AP IL

52
e. SeiiaP pei-ubahar: cefiai Su-b-Pen,vedia, KCNTRAKTOR v'iajib
II selarnbat-lambain.ya 3 (tiga)
meiapcrkan secai-a te:-tuEis kepac:a F.P
hari seiax: pe*yei'ahan daftar Sub Kontraktci', cian AP II wajib
memberlkan persetuli;an aiaij penoiakan atas usuian tersebut.
f . Sub Korriraktor ha;us sanggup meiaksanakan jenis pekerjaan yang di
Sub Konti-aktor.
g. Daiam hal ciirninta oleh AP II, KONTRAKTOR berkerruajiban untuk
mernperlihatkan kepada AP ii mengenai rincian semua sub
Kontraktor yang dipakai atau yang akan dipakai oleh KoNTRAKTOR.
42. Pengalihan Kewajiban Sub-Penyedia
Dalam hai Sub-Peiiyedia telah melaksanakan pekerjaan yang telah
diselesalkan uniuk KO|.ITRAKTOR, atau penyerahan barang-barang,
materiai atau pelayanan yang disediakan Sub-Penyedia, maka kewajiban
KO[\TRAKTOR- selanlutnya yang melewati jangka waktu yang tercantum
dalam Masa Pemeliharaan sesuai Perjanjian, akan diserahkan
KONTRAKTOR kepada AP II, setelah berakhirnya Masa Pemeliharaan
tersebut.
43. Tanggung Jawab KONTR.AKTOR Kepada Sub-Penyedia
KONTRAKTOR bertanggung jawab penuh atas prestasi sub-Penyedia dan
wajib menjamin seita mernbebaskan AP II dari segala gugatan, tuntutan,
kiaim aiau ganti kerugian dari Sub-Penyedia yang dapat timbul selama
atau seteiah jangka waktu Perjanjian terkait dengan pelaksanaan
Pekerjaan.
44, Rapat Peiaksanaan
Ap Ii cian KOI.ITRAKTOR dapat meminta dilakukan rapat pelaksanaan
yang ciihadiri semua pihak, untuk membahas pelaksanaan pekerjaan dan
memecahkan masalah yang timbul sehubungan dengan peringatan ciini'
45, Pemanfaatan Milik KONTRAKTOR
Semua bahan, peralatan, instalasi, pekerjaan Sementara, dan fasilitas
milik KoNTRAKTOR, dapat dimanfaatkan oleh AP II apabila terjadi
pemutusan Perjanjian oleh AP II.
46. Pemeriksaan Bersama
a. Pada tahap awal pelaksanaan pekerjaan, setelah penerbitan sPMK,
AP II bersama-sama dengan KoNTRAifiOR dan Pengawas Pekerjaan
melaksanakan pemeriksaan lapangan bersama dengan melakukan
pengukuran dan pemeriksaan detail kondisi lapangan untuk setiap
rencana mata pembayaran guna menetapkan kuantitas awal.
b. Hasil pemeriksaan lapangan bersama dituangkan dalam berita acara.
c. selahjutnya pemeriksaan lapangan bersama terhadap setiap mata
pembayaran harus dilajukan oleh AP II dan KONTRAKTOR selama
periode pelaksanaan Perjanjian untuk menetapkan kuantitas
pekerjaan yang telah dilaksanakan guna pembayaran hasil pekerjaan.

53
47, Perne#*saan Dan PengulEa-
a. Petaksai-iaan Pe;"aerik-saan dan Pengujian Bai-ang atau materiai yang
diieniukan daiam Perjanjian, dilakukan oleh pihak ,vang diusulkan
KOi{TRAKTOR cjan disetujui AP II melalui Pengawas Pekerjaan atau
pihak yeng cltunjuk iangsung oleh AP II'
b. Pengawas Pekeryaan berhak untuk melakukan Pemeriksaan dan/atau
menyalcsikan Pengujian oleh pihak yang diusulkan KoNTRAKTOR. dan
ciisetuju! ,AP II rneialui Pengawas Pekerjaan di tempat Pemeriksaan
cian Pengu-:ian tersebut.
c. Pemeriksaan dan pengujian tidak membebaskan KONTRAKTOR dari
kewajiba n -!.:e',vaj iba n nya da la m Perja njia n.
d. Dalam hal Pengawas Pekerjaan dengan persetujuan AP II
memerirriahkan KoNTRAKTOR untuk melaksanakan pengujian yang
tidak dipersyaratkan dalam spesifikasi untuk menguji apakah suatu
pekerjaan merupakan Pekerjaan cacat atau tidak, dan ternyata
pengujian membuktikan adanya Pekerjaan Cacat, maka
KONTRAKTOR harus menanggung seluruh biaya yang berkaitan
dengan pengujian tersebut. lika hasil pengujian membuktikan
seballknya, maka biaya pengujian tersebut menjadi tanggung jawab
AP II.
e. Dalam hal KCNTRAKTOR melakukan pengujian sebagaimana
dirnaksud pada huruf d diatas atas permintaan Pengawas Pekerjaan
tanpa persetujuan nP II maka biaya pengujian menjadi tanggung
jawab KONTRAKTCR sePenuhnYa'
48. Waktu Untuk Pemeriksaan Dan Pengujian
a. KONTRAKTOR harus berkoordinasi dengan Pengawas Pekerjaan
tentang waktu dan tempat untuk pemeriksaan dan pengujian Barang
atau material yang diatur dalam Perjanjian. KoNTRAKTOR harus
memberitahukan rencana pemeriksaan dan pengujian itu kepada
Pengawas Pekerjaan paiing lambat 2 (dua) hari sebelumnya.
b. Jika Pengawas Pekerjaan atau wakilnya tidak hadir pada waktu yang
oisepakati, KONTRAKTOR dapat melaksanakan pengujian yang
dianggap dihadiri Pengawas Pekeljaan dan Pengawas Pekerjaan harus
mengakui keabsahan hasil pengujian itu.
c. KONTRAKTOR harus menyerahkan tembusan hasil pengujian yang
dikeluarkan oleh Penguji kepada Pengawas Pekerjaan.
49. Pengujian Kembali Dan Penolakan
a. Terhadap hasil pengujian yang tidak sesuai dengan spesifikasi dalam
Perjanjian, Pengawas Pekerjaan segera memberitahukan
KONTMKTOR untuk diadakan pengujian kembali atau menolak
Barang atau material tersebut.
b. Pemberitahuan Pengawas Pekerjaan sebagaimana dimaksud
Ketentuan 49.a. tersebut harus menunjukkan alasan-alasan dan
54
t_
ii::=e= !ai-r:ui ai=s i:asii pengljian' i'(ONTP'AKTCR hartj:' segera
irrei ; n,:;a k!- r1 ut; pem i;ei-iia ii ua n Pengawas Peker;aan'
c. 3ia';a penEuiangan pemeriksaan dan pengujian, dibebank:an kecaCa
<CI{TP,AKTCR.

5G. Peke:-j==n Pe:'balkan


a. Kerugian ataii kerusakan atas Pekerjaan atau Barang/Material yang
akan digunakan dalam Pekerjaan, yang terjadi sejak
ditandatanganinya surat Perintah Mulai Kerja hingga akhir 14asa
pemelihai-aan, harus ciperbaiki oleh KoNTRAKTOR atas biayanya
sendii-! apabila kerugian atau kerusakan tersebut timbul akibat
tindakan atau kelalaian KONTRAKTOR.
b. iika KONTRAKTOR menolakuntuk melaksanakan pekerjaan perbaikan
maka AP II dapat menunjuk Pihak Ketiga untuk melakukan pekerjaan
perbaikan. Biaya perbaikan yang dikeluarkan oleh AP II akan
ditagihkan kepada KoNTRAKTOR atau diperhitungkan dari uang
retensi KONTRAKTOR.
51. Penilaian Pekerjaan
a. Pengawas Pekerjaan yang ditunjuk oleh AP II harus melakukan
peniiaian atas hasil pekerjaan dalam masa pelaksanaan pekerjaan.
b. Penilaian atas hasil pekerjaan dilakukan terhadap mutu dan
kemajuan fisik Pekerjaa n'
52. Percepatan
a. Apabiia AP II
menginginkan agar KONTRAKTOR rnenyelesaikan
pekerjaan sebelum rencana tanggal penyelesaian pekerjaan, maka AP
II akan meminta usulan biaya yang diperlukan oleh KoNTRAKTOR
untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Dalam hal AP II dapat
menei-ima usulan biaya tersebut, maka rencana tanggal penyelesaian
pekerjaan dipercepat dan disahkan bersama oleh AP II dan
KONTRAKTOR.

b. Apabila AP II menerima usulan biaya untuk percepatan pelaksanaan


pekerjaan, maka usulan biaya tersebut ditambahkan dalam Biaya
pelaksanaan dan diperlakukan sebagai perintah perubahan untuk
ciiproses menjadi Addendum Perjanjian'
53. Serah Terima Pekerjaan
a. Setelah pekerjaan selesai 100o/o (seratus persen), KONTRAKIOR
mengajukan permintaan secara tertulis kepada AP II untuk
penyerahan Pertama Pekerjaan.
b. dalam hal te;dapat kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan,
KONTRAKTOR wajib menyelesaikan/memperbaiki, kemudian AP II
akan melakukan pemeriksaan kembali dan apabila sudah sesuai
dengan ketentuan dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya, maka
dibuat berita acara serah terima pertama pekerjaan'

-55
i.i. <'--= n-iba r F=!= -=a -= ar:

e= Ii, gambai'peiaksanaail
KCi'iifi.A,r',lTCR harus menyerahkan keoada AP
ias cuilr Crawing) paiing iarnbai 14 (emoat belas) har! sebeium
penye;-ahan akhir pekerjaan.
|1
Apaoila KOI-,ITRAKTOR terlambat menyerahkan ganrbar pelaksanaan,
maka AP Mapat menahan se-iumlah uang sesuai keteniuan daiam
SSKP.

Apabita KONTR.AKTOR tidak dapat menyerahkan gambar


pelaksanaanr i'naka AP II dapat memperhitungkan pembayaran
kepada KONTRAKTOR sesuai dengan ketentuan dalam SSKP.
55. Ferhiiungan Akhir
KONTRAKTOR wajib mengajukan kepada AP II mengenai perhitungan
terinci mengenai jumiah yang harus dibayarkan kepadanya sesuai
ketentuan Perjanjian dan lampiran-lampirannya sebelum penyerahan
pertama pekerjaan.
56. Masa Pemeliharaan
a. Dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Syarat-Syarat
Khusus Per;anjian setelah dilaksanakannya Serah Terima Pertama,
pemeiiharaan hasil pekerjaan tetap menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR.

b. Selama masa pemeliharaan, KONTRAKTOR wajib melakukan


pemeiiharaan dan memperbaiki barang/peralatan/hasil pekerjaan
yang diserahkan agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya, kecuali
kerusakan tersebut akibat kelalaian/kesalahan AP II dan/atau pihak
ketiga.
c. Selama masa pemeliharaan, KONTMKTOR atas perintah AP II wajib
melakukan perbaikan atas segala kerusakan, kekurangan dan/atau
cacat, termasuk perbaikan/penggantian suku cadang tanpa tambahan
biaya, sehingga barang/hasil pekerjaan tersebut memenuhi
persyaratan cian ketentuan sebagaimana tersebut dalam Perjanjian
cian lampiran-lampirannya.
ci. Apabila KONTRAKTOR tidak melaksanakan perintah sebagaimana
dimaksud pada huruf b, maka AP II berhak memerintahkan PIHAK
KETIGA untuk melaksanakan pekerjaan tersebut dan biayanya
dibebankan kepada KONTRAKTOR sepenuhnya.
e. Apabila setelah masa pemeliharaan terdapat pekerjaan perbaikan
yang belum terselesaikan dimana perbaikan tersebut dimulai sebelum
berakhirnya masa pemeliharaan, pekerjaan tersebut harus tetap
dilaksanikan sampai selesai oleh KONTRAKTOR.
f. Setelah semua perbaikan diselesaikan serta pekerjaan dapat diterima
dengan baik oleh AP II dengan memenuhi persyaratan dan ketentuan
sebagaimana tersebut pada Perjanjian dan lampiran-lampirannya dan
masa pemeliharaan telah berakhir, maka KONTRAKTOR setelah

56
mei?capei perseiujiran Pengawas Fekerjaan, dapai menyerahka;i
nasii pekerjaan kepada F.P il yang diiaksanakan dengan Bei'ii= Acai-a
Serah Terima Kedua.

E. Pembayaran ini menjadi milik AP iI apabila KONTRAKTCR. tidak


melaksanakan tugas-tugasnya dalam masa peme!iharaan.
57. Pedoman Pengoperasian Dan Pemeliharaan
a. KCI{TRAKTOR wajib memberikan pedoman kepada AP iI teniang
pengoperasian dan pemeliharaan.
b. Apabila KONTRAKTOR tidak menyerahkan pedoman pengoperasian
dan pemeliharaan, maka AP II dapat memperhitungkan pembayaran
kepada KONTRAKTOR.
58. Pengambilalihan
AP II akan mengambil alihlokasi dan hasil pekerjaan dalam jangka waktu
7 (tujuhi hari setelah diterbitkan Berita Acara Serah Terima Akhir
Pekerjaan.
59. Hambatan Atau Keadaan Tidak Terduga
a. Dalam hal selama pelaksanaan Pekerjaan oleh KONTRAKTOR
dijumpai hambatan atau keterbatasan, selain dari Keadaan Memaksa
di Lokasi, kecuali hambatan cuaca di Lokasi, yang menurut pendapat
KONTRAKTOR yang berpengalaman ternyata hambatan atau
keierbatasan itu bersifat tidak terduga, maka KONTRAKTOR wajib
segera memberitahukan AP Ii.
b. KCNTRAKTOR wajib menyampaikan peringatan dini kepada AP II
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sejak terjadinya peristiwa-
peristiwa tertentu atau keadaan-keadaan yang dapat berakibat buruk
terhadap pekerjaan atau keterlambatan tanggal penyelesaian
pekerjaan. AP II dapat meminta KONTRAKTOR untuk membuat
. perkiraan akibat yang akan timbul terhadap pekerjaan terhadap
penyelesaian pekerjaan. Perkiraan tersebut wajib diserahkan
KONTRAKTOR sesegera mungkin.

c. KONTRAKTOR wajib bekerja sama dengan AP II dalam menyusun dan


membahas upaya-upaya untuk menghindari atau mengurangi akibat
dari kejadian atau keadaan tersebut.
d. KONTRAKTOR tidak berhak menerima pembayaran tambahan untuk
biaya-biaya yang sesungguhnya dapat dihindarl melalui peringatan
dini.
6O, Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
a. Apabila - KONTRAKTOR terlambat melaksanakan pekerjaan sesuai
jadwal maka AP II dapat membuat peringatan secara tertulis atau
dikenakan klausul Perjanjian kritis.

57
t_
b.ApabilaketerlambatanpeiaksailaanDekei.jaancisebabkanciehAFli,
maka}<ONTRAKTORberhakatasper-panjangar:ja-'rgkewaKtu
Pelaksanaan Pekerjaan'
c.Apabilaketerlambatanpelaksanaanpekerjaantei.jadikarenakeadaa;.:
peringatan'
kahar, maka KONTRAKTOR tidak dikenakan
51. Perianlian Kritis
a. Perianjian dinyatakan kritis apabiia:
1)Dalamperiodel(rencanafisikpelaksanaanoo/o-7oo/cdari
Per.janjian),realisasifisikpelaksanaanterlambatlebihbesari0o/o
dari rencana'
2)Dalamperiodell(rencanafisikpelaksanaanToo/o-100o/odari
Perjanjian),realisasifisikpelaksanaanterlambat|ebihbesar5o/o
dari rencana'
3)RencanafisikpelaksanaanToo/o-100%dariPerjanjian,realisasi
rencana'
fisik pelaksanaan terlambat lebih besar 5olo dari
sebagai berikut:
b. Penanganan Perjanjian kritis dilaksanakan
e'Dalamhalterjadiketerlambatansebagaimanatersebutpada
Perjanjian kritis
ketentuan 62.a.1) dan 62,a.2), penanganan
dilaksanakan dengan keientuan sebagai berikut:
1) Rapat pembuktian (Show Cause Meeting/SCM)
a) Pada saat Perjanjian dinyatakan kritis' AP II menerbitkan
suratperingatankepadaKoNTRAKToRdanselanjutnya
menYelenggarakan SCM'
b) Dalam SCM, AP II dan KONTRAKTOR membahas dan
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus dicapai oleh
KoNTRAKloRdalamperiodewaktutertentu(ujicoba
tahap I'
pertama) yang dituangkan dalam berita acara SCM
pertama' maka
c) Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba
harus diselenggarakan SCM Tahap II yang membahas
dan
yang harus dicapai oleh
menyepakati besaran kemajuan fisik
(uji coba kedua)
KONTRAKTOR dalam periode waktu tertentu
yang dituangkan dalam berita acara SCM Tahap
II'
Apabila KONTRAKTOR gagal pada uji coba
kedua' maka
d)
harus diselenggarakan SCM Tahap III
yang membahas dan
dicapai oleh
menyepakati besaran kemajuan fisik yang harus
(uji coba ketiga)
KONTRAKTOR dalam periode waktu tertentu
yang dituangkan dalam berita acara SCM Tahap III'

- e) ::n ;"irx,#1"'":;J.T?3i?il,#"x .H:'?"ff'["fJ:T::


realisasi fisik pelaksanaan pekerjaan'
Apabila pada uji coba ketiga masih
gagal' maka AP II dapat
f) tiga pihak
menyelesaikan pekerjaan melalui kesepakatan
58
KOIJTP-AKTOR. capaimelakuKanpei-ubairanPei-jan;i=;:yan'qn:+ii=i;ii
antara iair:
kuantiias oekerjaan'/arig i=icai'iiui-r
1) Menarnbah alau mengLli-angi
;
dalam Perjanjian dan iamPiran-iamPirann'7a
jenis pekerjaan'/mata pembaYaran;
)'\ Menambah atau mengurangi
cian garnbai' Pekei-jaan sesuai
3) Mengubah sPesifikasi teknis
dengan kebutuhan iaoangan'
dibuat oleh AP I1 secara tertulis
Perintah perubahan pekerjaan
dengan negosiasi ieknis
b. dan
O"O"O. KONTRAKTOR, ditindaklanjuti daiam
pada ketentuan yang tercantum
nurgu dengan tetap mengacu
Perjanjian dan lampiran-lampirannya'
berita acara sebagai dasar
c. Hasil negosiasi dituangkan dalam
penyusunan Addendum Perjanjian'
Dan Harga
64. Perubahan Daftar Kuantitas
Dan Harga digunakan untuk
a. Harga Satuan daiam Daftar Kuantitas
membaYar Prestasi Pekerjaan'
pembayaran baru' maka KONTMKTOR
b. Apabila diperlukan mata II'
narga satuannya 'f"'pudu AP
harus *"ny"'uhkun analisa peniUayaran baru dilakukan dengan
Penentuan har:ga satuan mata
negosiasi.

65. Addendum Perjaniian


dilaksanakan atas dasar kesepakatan
a. SetiaP Perubahan hanYa daPat
PARA PIHAK Yang dituangkan
,u.uru tertulis' Perubahan Perjanjian
daPat terjadi aPabila:
sesuatu hal Yang dilakukan
1) Perubahan pekerjaan dlsebabkan.olehsehingga mengubah lingkuP
oleh PARA PIHAK dalam Perjanjian
Perjanjian ;
Pekerjaan dalam
pekerjaan akibat adanya
2) Perubahan jadwal pelaksanaan
perubahan Pekerjaan;
akibat adanya perubaha n
3) Perubahan Biaya Pelaksanaan pekerjaan'
pekerjaan dan perubahan pelaksanaan
tambah o"rri?::.:
b. Dalam hal terjadi pekerjaan
',i il ;i''"r:l :: *fi
";'#; * * ;; Jl':1'.1, ::::tii:: Hff:;
:: :: L.:Tiff
[il:.5TJ:fifi
I
'
;;;; u*'un nll:" :i:11^,^'"::n
1,
n i n i, a ia u
-:?:'#lH
- I " "

::rff ?J#i,iil,ll, r,;;n pelr: a ni i a


ii::
: :"::J:"T::T.',jff
aaram r,a,gu saruan pekerjaan
dararn
fl?lX? :ffi:I5i'it ",.*n,r*
lamPiran Perjanjian ini'
n dilakukan sebagai berikut:
C. Prosedur Addendum Perjanjia
UNTUK
1) AP II memberikan perintah tertuls kepada KONTMKTOR
atau KONTRAKTOR
melaksanakan perubahan Perianiian
mengusulkan perubahan Perjanltan;
60
[_

?\
Lj
ptrNi'rtrDiA. hai-us rnei-nberikan ian=ng=p=n aia= !'ei-inian
pe i-ubahan ciari AP II dan mengusu!r an pe i-ub;h='-: hai-g=
danialau waktu pelai<sanaan ibiia a,3a) seiai-r:i;;i-!amLrai;l'la
daiam waktu 7 (tuiuh) hai-i;
3) Apabila terdapat item oekeryaan i,.ai-u cian nai"ga satlian
pekerjaan tidak tercantum dalarn lamp!ran Perlanj!an, ma<a
dilakukan negosiasi dan dibuat Berita Acara Acjdeniurn:
4) Bercjasarkan Berita Acai'a Adden,jum d!Or-rat ACGeni,..ifi-|
Perjanjian.
55. KeaCaan Kahar
a. Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Perjanjian ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, tetapi hanya dalam batas dimana keadaan
tersebut secara langsung dan substansial mempengaruhi kemampuan
pihak yang terkena untuk melaksanakan kewajibannya sesuai dengan
Perjanjian ini, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam Perjanjian
menjadi tidak dapat dipenuhi oleh salah satu pihak.
b, Yang digolongkan keadaan kahar termasuk namun tidak terbatas
pada:
1) Peperangan;
2) Kerusuhan;
3) Revolusi;
4) Bencana alam: banjir, gempa bumi, badai, gunung meletus,
tanah longsor, wabah penyakit, dan angin topan;
5) Pemogokan;
6) Kebakaran;

6t
Keadaan kahar ini iiciak- te;"rnasi:k nai-il;i 'r'ang i;:=rugikan':ariQ
disebabkan oieh pei'b'.-ratan araL! xe!alai=- PA.'R-11. Pi:"jAK'
d. Keteriai-nbatan pelaksanaan peker-jaan :..'ang diari+aikan oieh i'.a:'ena
terjadinya keadaan kahar ticiak dapai Cikenai senksi'
e. Tindakan yang diarirbil untuk mengatasi terja'Jin"'a readaan kairar
dan yang rnenanggung kei'ugian akibai te!-jai!*'ya keaiaan kahai-,
ditentukan berdasarkan kesepakaian dari PAR.A' PiHAK'
f. Bila terjadi keaciaan kahar, nraka KONTR'AKTOR memberitahukan
kepada AP iI selambat-lambatnya 14 (empat belas) nari setelah
terjadinya keadaan kahar.
g. Bila keadaan sudah pulih normal, maka secepat mungkin
KONTRAKTOR memberitahukan kepada AP II bahwa keaciaan telah
kembali normal dan kegiatan dapat dilanjutkan'
67. Kegagalan Bangunan
a. KONTRAKTOR bertanggung jawab atas kegagalan bangunan jika
kegagalan bangunan tersebut secara nyata dan terbukti secai'a
hukum disebabkan karena kesalahan pelaksanaan konstruksi dari
KONTRAKTOR sesuai dengan penilaian dari pihak ketiga sebagai
penilai ahli sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang
berlaku.
b. Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR
jasa ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan sesuai
dengan umur konstruksi yang direncakan dan secara tegas
dinyatakan dalam dokumen perencanaan paling lama 10 (sepuluhi
tahun.
Hal-hal yang menjadi tanggung jawab para Pihak dalam Kegagalan
Bangunan antara lain:
1) KONTRAKTOR harus bertanggung jawab untuk Kegagalan
Bangunan selama jangka waktu 10 tahun dari tanggal
penyerahan akhir Pekerjaan, apabila terjadi kegagalan dan
penyebabkegagalanadalahakibatkelalaianKoNTRAKToRyang
dinilai oleh Penilai Ahli.
2) Untuk pengajuan ini, KoNTRAKTOR menjaga dan memelihara
dokumen-dokumen pelaksanaan konstruksi yang akan
dipergunakan sebagai bukti dalam peristiwa Kegagalan Bangunan
untuk 10 tahun dari tanggal penyerahan akhir Pekerjaan'
3) KONTRAKTOR wajib mengganti kerugian kepada AP II terhadap
' kehilangan dan kerusakan pekerjaan, kematian atau luka-luka
pada seseorang, dan kehilangan atau kerusakan harta milik
akibat Kegagalan Bangunan melalui perusahaan asuransi. Premi
asuransi menjadi tanggung jawab KoNTRAKTOR, dan bagian dari
biaya Pekerjaan.
4) i(egagaian SailgUIlan ai.:an ,i,i;i- ai ut.iIr'ii. !ii.l li,.tilr. l;n',;.;i;:n
iermasuK crnding ,lan aiap lagian ii:a:-, aei=ii iiiEk da=at ';ic=i''ai
g i''-= pa n r')'='
u n tu k pe ke rj a a n n o n -sirLi kiu i- i a n De i-ie
L1

58, Penangguhan PembaYaran


a. Apabila KoNTRAKTOR ticjak meiakukan kewajiban sesuai keiertuan
dalam Perja njia n ca n iampiran-ian-:oira nn-:"'a, maKs dikenakan sanxsi
penangguhan pembayaran seteiah AP il memberirahukan
penangguhan pembayaran terebui secara ie;-tulis'
b. Pemberitahuan penangguhan pembayai-an rnemuat i'incian
keterlambatan disertai alasan-aiasan yang jelas cjan kehai-usan
KONTRAKTOR untuk memperbaiki dan menyelesaikan pekerjaan
dalam jangka waktu sesuai yang tercantum dalam surat
pemberitahuan penangguhan pembayaran'
69. Sanksi Dan Denda
a. Denda adalah sanksi finansial yang dikenakan kepada KONTRAKTOR,
karena terjadinya cidera janji terhadap ketentuan yang tercantum
dalam Perjanjian dan lampiran-lampirannya'
b. Dalam hal KONTRAKTOR melakukan kelalaian terhadap ketentuan
atau persyaratan dalam Perjanjian ini dalr lampii-an-lampirannya,
atau kelalaian terhadap perintah/petunjuk ter-tulis dari Pengawas
Pekerjaan, maka KoNTRAKTOR diberikan surat teguran dan
dikenakan denda sebesar Rp 1'000'000,00 (satu juta
rupiah) atau besaran nilai yang ditetapkan dalam syarat-syarat
Khusus Perjanjian, dan KoNTRAKTOR tetap berkewajiban untuk
melaksanakan atau memperbaiki pekeriaan tersebut'
Dalam halKoNTRAKTOR tidak dapat menyelesaikan seiuruh
pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan, maka
untuk setiap hari keterlambatannya KONTRAKTOR dikenakan denda
sebesar 1oloo (satu perseribu) dari total Biaya Pelaksanaan dengan
ketentuan denda maksimum sebesar 5olo (lima perseratus) da;i total
Biaya Pelaksanaan yang akan diperhitungkan langsung pada waktu
pembayaran.
d. Untuk setiap kelalaian terhadap ketentuan atau persyaratan dalam
Perjanjian ini dan lampiran-lampirannya, atau kelalaian terhadap
perintah/petunjuk tertulis dan Pengawas Pekerjaan, yang dinyatakan
dengan surat teguran, maka KoNTRAKTOR dikenakan denda
sebagaimana tersebut dalam ssKP, dan dengan ketentuan bahwa
KONTRAKTOR tetap harus melaksanakan pekerjaan tersebut.

terjadi peristiwa sebagaimana tersebut pada Ketentuan


._Dalam hal
70.b'dan70.c',dandendamaksimumsudahtercapaimakaAPll
dapat membatalkan/memutuskan secara sepihak Perjanjian ini, atau
mengalihkan penyelesaian pekerjaan kepada PIHAK KETIGA'

63
-
7 0, Pen i; ni a an i Pen g a kh i ran.1 Fe= b=:3 i 3i'i / Pe -1 -iu s4n Per=!==j!a +
a. AP II berhak |nenr.;n,ia can,,'ei.:u n:gn':laiai,:.:a;-i 3i*Ses il=i:,'ai.',-i
pelaksanaan Perjanjian ini secai'a sepihak, baik sebagian mar..ip';.i
seiuruhnya, apabiia ierciapat ii':dik=si pen'.;in-icangan iaitrlalau
=den),'a
kecurangan dalam prcses dan/atau peiaksanaan Peilanjian in! ;'iang
menyebabkan kerugian bagi AP II.
b. Penyimpangan dan/atau kecui-angan sebaga!mana Ci;-naksu.d oada
huruf a diatas adalah sebagai berikui:
1) adanya indikasi rnanipuiasi hai'ga baik penggeiembungar; {mark
up) maupun menguranEi (mark down); alau
2) adanya indikasi proyek fiktif; atau
3) adanya indikasi pemalsuan identitas KONTRAKTOR; atau
4) adanya indikasi barang dan/atau jasa di bawah spesifikasi
dan/atau kualitas yang disepakati.
c. AP II dapat meminta auditor eksternai untuk melakukan pemeriksaan
atau audit untuk menemukan adanya indikasi penvinrpangan
dan/atau kecurangan sebagaimana dimaksud Kete ntuan 70.b. Dalam
hal ditemukan indikasi penyimpangan danT'atau kecurangan maka
biaya pemeriksaan/audit adalah tanggung jawab KONTRAKTOR.
d. Tindakan penundaan dan/atau pembataian proses danlatau
pelaksanaan Perjanjian ini karena adanya penyimpangan dan/atau
kecurangan sebagaimana dimaksud pada Ketentuan 70.a. ini tldak
dapat dilakukan apabila :

1) kerugian AP II yang ditimbulkan akibat indikasi penyimpangan


dan/atau kecurangan dapat diatasi; atau
2) penundaan transaksi bisnis menyebabkan kerugian yang lebih
besar bagi AP II; atau
3) penundaan transaksi bisnis menghambat/mengganggu program
pemerintah.
p Dalam hal KONTRAKTOR terbukti melakukan penyimpangan dan/atau
kecurangan sebagaimana dimaksud Ketentuan 70.b. maka AP II
dapat melakukan penundaan pembayaran, pemutusan Perjanjian
atau kebijakan strategis dari AP II untuk menanggulangi tindakan
penyimpangan dan/atau kecurangan tersebut.
f. KONTRAITOR sepakat untuk melepaskan tanggung jawab AP II
apabila AP II menunda dan/atau membatalkan proses dan/atau
pelaksanaan Perjanjian secara sepihak baik sebagian maupun
selgruhnya apabila terdapat indikasi adanya penyimpangan dan/atau
kecurarygan dalam proses dan/atau pelaksanaan Perjanjian.
g. Pengakhiran Perjanjian dapat dilakukan karena pekerjaan sudah
selesai.
n. AP i1 dapar i-nembaiajkan atau :e.=r= sep!na<
Per-ranrian ;ir<,a KCiiiP.A.i.TCR. ==mutusi.,_=!i
n-i:e !aKui:an oeia!.1gg-ren ai.3s pe i-_ien;re+
dengail ticak rnengesamp!!-!gKan keienru=n cei-:i=. peiai-:ggai-an
arGS
Pe;-jan.1ian adaiah sebagai be:-jkui :

1) KONTRAKTOR terbukti rneiakukan kecurangan daiam proses


pelelangan atau rnembuat dan/atau menyan:paikan
iokurnen
dan/atau keterangan lain .rrang tidak benar untuk memenuhi
persyaratan pengadaan barang clanTatau jasa
vang ditentuka,,r
dalam dokumen pengadaan maupun Deiaksanaan perjan;ian;
atau
2) KoNTRAKToR terribat daiam praktek korupsi, penipuan
atau
penggerapan daram persaingan untuk mendapatkan perjanjian
atau daram peraksanaan perjanjian. Maksud dari ketentr",
ini
yaitu sebagai berikut:
a) "Praktek Korupsi,,, berarti tindakan menawarkan,
memberikan, menerima atau mengupayakan sega!a
sesuatu yang terencana sedemikian rupa sehingga dapat
mempengaruhi tindakan pejabat Ap II daiam proses
pelelangan atau dalam pelaksanaan perjanjian;
atau
b) "Praktek penipuan", be.arti suatu upaya memarsukan
fakta
untuk mempengaruhi suatu proses pengadaan atau proses
pelaksanaan perjanjian yang dapat rnerugikan
Ap II,
termasuk pula upaya praktek kolusi c!i antara para peserta
(yang dilakukan seberum atau seterah pemasukan
penawaran) dengan tujuan yang telah direncanakan
untuk
menciptakan harga penawaran pelelangan yang tidak
iagi
mengandung unsur persaingan murni dan meleny,apkan
makna dari suatu pelelangan yang terbuka bebas dan
sehat sehingga dapat merugikan Ap II; atau
c) "Praktek Korusi", berarti kerja sama di antara dua peserta
atau lebih, dengan atau tanpa sepengetahuan Ap II, yang
dimaksudkan untuk suatu pengaturan nilai_niiai
penawaran sedemikian rupa sehingga pelelangan
menjadi
tidak murni dan tidak mengandung unsur persaingan atau
kompetisi; atau
d) "Praktek pemaksaan,,, berarti upay? untuk mencederai
atau mengancam untuk mencederai, langsunE maupun
tidak langsung, orang-orang atau milik_miliknya untuk
maksud mempengaruhi keikutsertaan mereka daram
proses pengadaan atau mempengaruhi pelaksanaan
suatu
' Perjanjian; atau
3) KONTRAKTOR tidak mulai melaksanakan pekerjaan
selambat-
lambatnya 14 (empat belas) hari setelah Surat Perintah
Mulai
Kerja ditandatangani oteh pARA pIHAK;

65
4) KONTRA.KTOR a:enghentlkan Pek=er;aan iebih 4ari 28 iiua puiui:
deiapan) har! kaiender, sedangkan pengherliian iersebut iidak
clitunjukkan dalarn iaciwai Peiaksanaan Pekerjaan yang teiah
disepakati PARA PIHAK dan penghentian seCemikian iicak
diperintahkan oleh AP iI; aiau
5) KONTRAKTCR teiah
menyerahkan,/mei-nborongkan pekerjaan
yang diperjanjikan ini, baik sebagian dan/aiau seluruhnya
kepada Pihak Ketiga tanpa pei'seiujuan ieriuiis dari AP ii; atau
6) KONTRAKTOR terbukti secara iangsung aiau ticjak langsung
dengan sengaja memperlambat penyeiesaian pekerjaan; atau
7) KONTRAKTOR cidera janji (wanprestasii atau ticjak memenuhi
kewajiban dan tanggung jawabnya baik sebagian maupun
seluruhnya sebagaimana tersebut dalam Perjanjian dan
la m pi ra n -la mpira n nya ;

8) KONTRAKTOR terlambat menyelesaikan Pekerjaan cjan


melampaui jumlah denda keterlambatan maksimum sebesar
5%o dari total Biaya Pelaksanaan; atau

9) KONTRAKTOR gagal pada uji coba dalam melaksanakan SCM;


10) KONTRAKTOR tidak berhasil memperbaiki suaiu kegagaian
pelaksanaan, sebagaimana dirinci dalam sui-ai pemberitahuan
penangguhan pembayaran;
11) KONTRAKTOR dinyatakan pailit atau dilikuidasi yang bukan
merupakan perombakan atau penggabungan perusahaann'ya;
atau
L2) KONTRAKTOR gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian
perselisihan;
13) Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan sudah melampaui
besarnya jaminan pelaksanaan ;
14\ Terjadi keadaan kahar dan KONTRAKTOR tidak dapat
melaksanakan pekerjaan,
Atas pemutusan Perjanjian yang timbul karena salah satu kejadian
yang diuraikan dalam ketentuan 71.h. angka 1 sampai L4.
KONTRAKI-OR dikenakan sanksi sebagai berikut:
1) Jaminan pelaksanaan dicairkan oleh AP II dan menjadi milik AP
II;
2) Sanksi administratif berupa Pengenaan daftar hitam untuk
jangka waktu 2 (dua) tahun.
Perirutusan Perjanjian oleh AP II dilakukan sekurang-kurangnya 30
(tiqa puluh) hari setelah AP II menyampaikan pemberitahuan rencana
pemutusan Perjanjian secara tertulis kepada KONTRAKTOR.

66
--

lieteia."r iP i.i =le;.}yainttri;.iar L,e :-nba:liairuan tailt:_tt:J:.an i.Ci-_iAr;;,-:r;


keCaca KCi'iTilAi-{TU:R- sei;eiii-; t3ilcq=i i:ei-ia<unv= ilei*rrulijsair
te i-seb ui KC i.iTP.A.i..TC F. ;i a rus :

1) l'{engakhir! Deiaks.3ilaan pe,L:e,iaai-i sesuai iengan .1-lg


diietapkan da!an-i penibe i'iiar.ruai-: pernutusan pe{en;;:ri,
mengamankan dan ;.:ei:jamin i_ckasi ainail sei-ta mei-iingga!kan
Lokasi sesegei-a m u n,qki r .l :

2) Mengaiihkan hak dan i-nen.verahkan serni;a hasii pelaxsana=n


pekerjaan. PenEalinan hak Can penverahan iersebut hai-us
diiakukan dengan cara dan pacia waktu .vang ditenti;kan oien Ap
II;
3) Menyerahkan semua fasilitas yang dibiayai oleh .a.p ii.
j. Dalam hal terjadi pemutusan Perjanjian oleh Ap II maka:
1) AP II berhak menunjuk Pihak Ketiga/pihak Lain untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut, atas biaya KGNTRAKTOR dan
untuk itu KONTRAKTOR wajib menyerahkan seluruh Dokumen
Perjanjian, perhitungan-perhitungan dan keterangan-keterangan
yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan.
2) PARA PIHAK menunjuk Konsulian peniiai (Anoraisal) independen
untuk menilai progress atau kemajuan pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh KONTRAKTOR serta sisa pekerjaan yang akan
dilaksanakan oleh PIHAK KETIGA, dengan biarTa jasa Appraisal
menjadi beban KONTRAKTOR sepenuhnya.
3) AP II akan menunjuk PIHAK KETIGA untuk melaksanakan
pekerjaan dengan menggunakan harga satuan sebagaimana
tersebut dalam Perjanjian dan/atau lampiran perjanjian. Daiam
hal PIHAK KETIGA mengusutkan harga satuan yang lebih tinggi
dari harga satuan yang tersebut dalam lampiran perjanjian maka
selisih biaya menjadi tanggung jawab KONTRAKTOR yang akan
diperhitungkan dalam sisa pembayaran yang belum dibayarkan
oleh AP II kepada KONTRAKTOR. Dalam hal masih terdapat
kekurangan biaya atas harga satuan pekerjaan yang diusulkan
oleh PIHAK KETIGA maka menjadi tanggung jawab
KONTRAKTOR.

4) KONTRAKTOR harus sudah menge!uarkan atau mengangkut


seluruh peralatan kerjanya dari lokasi proyek dengan biaya
sendiri selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah tanggal surat
pemutusan Perjanjian. Dalam hal jangka waktu pengeluaran
- terlampaui dan KONTRAKTOR belum atau masih ada peralatan
yalg belum dikeluarkan dari lokasi proyek maka Ap II dapat
menunjuk PIHAK KETIGA untuk membongkar atau mengeluarkan
dari lokasi proyek dengan biaya dibebankan kepada
KONTRAKTOR dan AP II tidak bertanggung jawab terhadap
kerusakan barang dan/atau peralatan seiarna pembongkaran dan
di lokasi penyimpanan.

67
5) KONTP.AKIOR ee;'tanggung jawab ;neng=iuar<an seiurul: oegawai
atau peker_janya keiuar iokasi pro:vek selambat-ia.i'bainya daian'i
waktu 1 isatui *-iinggu, dan semua bia'ya dan ke'*rajiban yang
timbui sepenuhnya men_iaCi tanggung jarrab KONTRAKTCR-.
6) AP Ii iidak berianggungjawab terhaciepsemua hutang-piuieng
KONTR.AKTOR kepacia Pii-iAK KETIGA termasuk pegai,"'ai aiau
pekerjanya aiaupun tanggung jatr*ab untuk penveciiaan lapangan
kerja '
7) AP II Ciberi kuasa )/ang tidak dapai Cieabut kembali aieh
ketentuan Undang-undang maupun seDab apapun yang aapat
menghentikan kuasa, untuk mencairkan Jaminan Peiaksanaan
yang diberikan oleh KONTRAKTOR untuk disetorkan ke Kas .AP II
dan hasil pencairan semua Jaminan Pelaksanaan sepenuhnya
menjadi hak AP II.
k. Dalam hal terjadi pembatalan atau pemutusan Perjanjian ini, PARA
PIHAK sepakat dan setuju untuk mengesampingkan ketentijan
sebagaimana tersebut pada Pasal 1266 dan Pasal 7267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata.
71. Penyelesaian Perselisihan
a. Perjanjian dibuat dalam Bahasa Indonesia serta tuncjuk kepada
peraturan perundang-undangan yang beriaku di indonesia.
b. Apabila terjadi perselisihan dalam peiaksanaan Perjanjian ini maka
PARA PIHAK akan menyelesaikannya melalui musyawai-ah untuk
mencapai mufakat.
c. Apabila setelah L4 (empat belas) hari kalender sejak ilmbulnya
perselisihan ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah,
maka PARA PIHAK setuju untuk menyerahkan penyelesaian
perselisihan tersebut kepada Pengadilan Negeri Tangerang.
d. Semua akibat yang timbul dalam pelaksanaan Perjanjian ini, PAP.A
PIHAK memilih tempat kedudukan hukum (domisili) yarig tetap dan
umum di Pengadilan Negeri Tangerang.
e. KONTRAKTOR dilarang menangguhkan Pekerjaan sesuai dengan
jadwal waktu yang disepakati ketika menunggu keputusan
penyelesaian perselisihan tentang suatu masalah dalam Perjanjian.
f. Apabila KONTRAKTOR melakukan gugatan melalui pengadilan atau
arbitrase, maka selama proses penyelesaian perselisihan tersebut
berjalan sampai dengan adanya putusan yang berkekuatan hukum
- tetap, KONTRAKTOR bersangkutan tidak dapat diikutsertakan dalam
' pengadaan Barang/lasa di lingkungan AP II.
g. Apabila ternyata putusan pengadilan atau arbitrase memenangkan RP
II maka KONTRAKTOR tidak dapat diikutsertakan dalam pengadaan
Barang/Jasa di lingkungan AP II sekurang-kurangnya selama 1 (satu)

68
<e::l'h i=nrl';ai L';itilan
:3lii:', '-ln ri-ia^-silll;i 2 icj:-:a) iaiil ;:i'i:i''l':
varg cei-x ekuaiall nui'l'lm i=!3t'
n. ADaDiie tein.laia putijsai"i pengaltlan 3Ia''' 3i-t;iru="
1ie.^:r:airEk-an

KoiiTRi.i.TGR-,maxaKo!..]TRAKTo.E..lersebt.,:i.jiii<uise*akankemba!i
oieh AP Ii'
daiam kegiatan penEadaan '.vang diiaksanakan
72. Perpaiakan
dan patuh tei-nadap
a. KOI{TRAKTOp. harus rnengetanui, nien-iahanii
paiak 'i=ng beriaku di
semua Deraiuran perundang-undangan ientang
penau'taran'
Indonesia dan sudah diperhiiungkan da!arn
b.SepanjangtidakrliteniukaniainciaianlPei-janjianinidaniampii"an-
lampirannrTa,semuapajakyangada/timbuiseieiahPerlanSianini
ditandatanganiolehPARAPlHAK,menjadlbe.Dancantanggungjawab
KONTRAKTOR'

73. KoresPondensi
bila dibuat secara
a. Komunikasi antara PARA PIHAK hanya beriaku
tertulis.
b'Korespondensidapatdikir.inrlangsung,ataume!aiuiPoS,teiex,
kawat, Faksirnili'
c'Alamatpar.apihakditetapkansebelumiai-:daiangani.:cnti.ak'
indonesia'
d. Korespondensi harus menggunakan Bahasa
74. Itikad Baik
a'ParapihakbertindakberdasarkanaSaSsaiinEpei-ee'ia.ianE
k'cnlrai('
daiam
disesuaikan dengan hak-hak yang tercapai
jujui- ianpa
b. para pihak setuju untuk melaksanakan Perjan-iian cenEan
pihak'
menonjolkan kepentingan masing-masing
C.Apabilaselamakontrak,salahsatupihakmerasaclirugikan,maka
diupayakantindakanyangterbaikuntukmengatasikeaciaantersebut'

69
t_
SYA RAY_SYA R.AE i.# USLES P=-:A <F i
== =] =ArE iSS

1. Waktu Pe n'r,-=;
==U
i a n Pei.:=:-!= e r
Jaagka v'vaKtij Den'yelesa!an pe<e:-jaa:r aCaiah selama:
( i hai'i kaiende;-.

Senis Kont:'ak
lenis Perjanjian yang digunakan ui-iiuk pekerjaan Ir tt adalah

3. Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan berlaku selama

4. Pembayaran Prestasi Pekerjaan

Pembayaran Prestasi peke4'aan ciilaxukan dengan cara


(Term inlBu lanan/Sekaligus)
Pembayaran cara tersebut diatas diiakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:_
Dokumen penunjang yang disyaratkan untuk mengajukan iagihan
pembayaran prestasi pekerjaan :

70

Вам также может понравиться