Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Produk hortikultura tersebut merupakan sumber penghasilan bagi petani kecil di Bedugul.
Sebagian besar, warganya bekerja di sektor pertanian. Pada pemasarannya, petani cenderung
bekerja sendiri. Sistem pemasaran produk hortikultura di daerah tersebut masih merugikan petani,
sebab petani tidak mengetahui permainan pasar. Umumnya, petani menjual produk hortikulltura
ke local collector. Petani tidak menjual ke tempat lain, karena sebelum panen, produk hortikultura
tersebut sudah dibeli oleh local collector. Akibatnya, harga produk hortikultura tersebut dipatok
sesuai keinginan local collector. Keputusan untuk petani terlibat dalam pasar tradisional dan
kolektor lokal daripada pemasok disebabkan oleh kesulitan dalam memenuhi tuntutan kualitas dan
kontinuitas. Biasanya dalam pemasaran, petani cenderung tidak memberikan perlakuan khusus
pada produk, sebab alat dan biaya yang tidak memadai, petani hanya menyimpan produk di
keranjang hingga mulai dipasarkan. Keputusan petani menjual produk hortikultura mereka ke
collector local karena mereka tidak perlu mempertimbangkan untuk biaya transportasi, karena
jarak yang masih terbilang cukup dekat.
Dari local collector, sayuran dikirim ke city collector. Biasanya sayuran dikirim ke pasar
tradisional yang berada di daerah perkotaan. Sayuran dikirim pada sore harinya, kemudian
sebagian dijual eceran pada malam harinya, kemudian dini hari dipasaran, tetapi harga yang
dipatok berbeda-beda. Ketika dini hari, harga yang dipatok masih terbilang cukup murah,
dibandingkan dengan siang hari. Sebab sayuran yang dipasarkan masih berupa sayuran segar
dengan stok yang banyak serta bervariatif.
Selanjutnya, supplier hotel, restoran, dan catering. Dalam hal ini, kurang pertimbangan
tentang keamanan pangan. Penanganan pascapanennya hanya meliputi pemangkasan, pemilahan,
pemeringkatan, pembersihan, pengepakan dan penyimpanan waktu singkat. Sebagian besar hotel
tidak memberikan pertimbangan mengenai kualitas namun beberapa hotel internasional dan
layanan catering telah meminta sertifikasi mengenai kualitas produk yang akan mereka terima.
Sistem kontrak didasarkan pada harga dan volume. Order dari pelanggan di pagi hari atau sehari
sebelumnya, persiapan di sore hari dan pengiriman di pagi hari berikutnya.
Berikutnya ialah, supplier pada supermarket. Hampir sama dengan supplier pada hotel
maupun restoran, hanya saja setelah diterima dari petani, produk biasanya diperlakukan khusus,
dengan menyimpannya pada cold storage sebelum dipasarkan pada konsumen. Sistem kontrak
harganya juga bergantuk pada masing-masing produk tersebut, sebab sewaktu-waktu harga produk
bisa berubah tergantung pada kebutuhan dan permintaan konsumen.
Dalam hal ini, petani tidak tahu berapa harga produk yang dijual oleh supplier kepada
konsumen, karena petani tidak pernah terlibat secara langsung dalam hal pemasaran. Dari kasus
tersebut, pemerintah membuat pasar organic khusus bagi produk pertanian dari petani local. Salah
satu pasar organic tersebut terletak di Ubud. Petani bisa terlibat langsung dalam pemasaran dan
mengetahui kebutuhan serta permintaan pasar, sehingga mereka bisa mematok harga sebagaimana
mestinya. Konsumen juga sangat senang dengan adanya pasar organic tersebut, sebab konsumen
bisa mendapatkan produk yang sehat tanpa bahan kimia.
Direct Marketing.
Pada pemasaran secara langsung. Berdasarkan kriteria balance between price and
value, memenuhi greatest value orientation dimana ia masuk ke dalam karakteristik nilai
biasanya. Nilai biasanya yang dimaksud ialah, nilai yang dibayar sama setiap waktunya,
misalnya pengiriman ke restoran, hotel atau supermarket, biasanya pembayaran yang
dilakukan, ada yang perminggu, bahkan ada yang perbulan. Berdasarkan pada kriteria
jumlah dan jenis informasi yang dibagikan, memenuhi kriteria extensive information
shared. Informasi yang diberikan, baik berupa seberapa besar permintaan di pasaran
sehingga petani bisa menyesuaikan dengan persediaan yang ada. Jika dilihat dari orientasi
waktu, memenuhi karakteristik waktu pendek sampai menengah. Tergantung pada jarak
tempuhnya. Kemudian sifat hubungan, memenuhi kriteria kolaboratif. Interaksi antara
anggota rantai, selalu berbasis pada hubungan antar rantai. Ketergantungan dalam rantai
biasanya bergantung pada orang lain. Kekuatan dalam rantai, konsumen memiliki kekuatan
dalam rantai. Dimana, sumber penghasilan yang utama ialah konsumen dan konsumen
sebagai patokan dalam pemasaran. Dimana, kebutuhan dari konsumen adalah yang utama.
Orientasi anggota rantai, rantai pertama, kedua. Selalu ada koordinasi antara kedua rantai
tersebut.