Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Kelompok
.
..
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAKUAN
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
Salah satu masalah yang dihadapi di dunia pendidikan yakni lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan
kemampuan berpikir. Proses belajar dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafalkan informasi; otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
bebagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkan dengan kehidupan sehari-hari. Ketika anak didik lulus dari sekolah,
mereka pintar secara teoretes, tetapi mereka miskin secara aplikasi. Oleh karena itu peran
pendidikan dan pelatihan (diklat) semakin dibutuhkan untuk membina kemampuan
professional, terutama bagi para guru sebagai tenaga kependidikan yang memberikan
bekal pengetahuan dan aplikasi keilmuan kepada anak didik untuk dapat dijadikan rujuan
pendidikan lebih lanjut dan pedoman kehidupan sehari-hari.
Dewasa ini Diklat telah menjurus pada apa yang dibutuhkan? Apa rancangan
yang diusulkan paling tepat? Apakah diklat yang dilakukan itu paling sesuai? Bagaimana
kita mengetahui hasil yang dicapai dalam ke depan? Begitu banyak pertanyaan yang
perlu diajukan baik sebelum dan sesudah diklat dilaksanakan, maka sesungguhnya Diklat
harus dikelola secara baik, karena secara umum bertanggung jawab dalam perencanaan,
pengembangan dan pelatihan, penilaian kinerja, pengembangan hubungan harmonis,
pembangunan dan pemeliharaan moral dan sejumlah kegiatan yang berkaitan lainnya.
Penyelenggaraan Diklat yang berkualitas membutuhkan nasehat dan jasa spesialis
sumber daya manusia. Diklat akan menjadikan sumber daya manusia lebih bernilai bukan
hanya untuk diri sendiri tetapi juga diperlukan untuk orang lain yang berada di
sekelilingnya, tentunya diselenggarakan secara efektif dan efisien.
B. Masalah
Bagaimana penyelenggaraan Diklat yang efektif dan efisien untuk menghasilkan
tenaga kependidikan yang professional Disekolah dasar?
BAB II
ANALISIS DIKLAT
E.PENYELENGGARAAN DIKLAT
Dalam menyelenggaraan diklat yang diperhatikan adalah ;
Apa nama diklat nya, siapa pesertanya, berapa orang peserta diklatnya , yang usia
dari berapa dan sampai usia berapa pesertanya , berapa peserta laki laki dan berapa yang
perempuannya (jenis kelaminnya ) ,dimana tempat pelenggaraannya, kapan waktu
penyelengaraannya
F.PENGELOLAAN DIKLAT
Pengelolaan diklat harus dilakukan oleh orang yang propesional, pengelolaan ini
berhubungan dengan banyak orong.sedikit kesalahan akan merugikan orang banyak.oleh
karena itu diharapkan yang mengelola diklat ini betul-betul di kelola oleh yang
mengetahu bidang tersebut.
G.PEMANTAUAN DILAT
1.Pengertian Pemantauan:
Kegiatan pemantauan adalah suatu kegiatan pengumpulan, pengklasifikasian dan
penyajian data/informasi sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan
penilaian/evaluasi.
Pemantauan bersifat memotret apa adanya (lugas), sesuai dengan data yang ada
tanpa rekayasa dan tidak melakukan penilaian atau koreksi apapun.
Jadi apabila dijumpai penyimpangan-penyimpangan cukup dicatat sebagai bahan untuk
melaksanakan tindakan koreksi.
Agar kegiatan pemantauan mendapatkan hasil yang maksimal, maka perlu
memperhatikan prinsip-prinsip pemantauan sebagai berikut:
1. Pemantauan dilaksanakan secara berkesinambungan dan terus menerus.
2. Mendiskripsikan apa adanya.
3. Selalu didukung data yang akurat.
4. Menggunakan alat pencatat dan pelaporan.
5. Terencana dan sistematis.
6. Dilaksanakan oleh Tim/petugas yang telah ditunjuk.
dengan baik oleh para guru sekolah dasar negeri di Kecamatan Tanjungkerta
Sumedang. Hasil analisis dan temuan dari penelitian ini selanjutnya dikategorisasi
berdasarkan kebutuhan, yaitu; (a) memerlukan pelatihan, dan (b) tidak
memerlukan pelatihan. Berikut tabel hasil analisisnya :
Tabel hasil analisis tersebut menunjukan data bahwa perlu adanya pelatihan
yang mendalam mengenai beberapa kompetensi yang belum dimiliki oleh para
guru, diantaranya yaitu :
Kompetensi Guru M.P* T.M.P*
dasar mata pelajaran yang diampu
c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif
d.Mengambangkan keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif
e. Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri
Kompetensi Kepribadian
a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial dan kebudayaan nasional
Indonesia
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia dan teladan bagi
peserta didik dan masyarakat
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
d. Menunjukan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri
e. Menjungjung tinggi kode etik profesi guru
Kompetensi Sosial
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondiri, fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua dan masyarakat
c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah RI yang memiliki keragaman
sosial budaya
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara
lisan dan tulisan atau bentuk lain.
Catatan :
* M.P : Memerlukan Pelatihan
* T.M.P = Tidak Memerlukan Pelatihan
a. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.
Penyelenggaran pembelajaran yang efektif di sekolah dasar ditunjang oleh
banyak unsur, salah satunya adalah keterampilan guru dalam
mempersiapkan, mengelola dan menilai. Beberapa indikator dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik adalah sebagai berikut :
1) Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang
mendidik.
2) Mengembangkan komponen- komponen rancangan pembelajaran.
3) Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk
kegiatan di dalam kelas, laboratorium, maupun lapangan.
4) Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di kelas, laboratorium,
maupun di lapangan.
5) Mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan
karakteristik peserta didik.
6) Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata
pelajaran sesuai dengan situasi yang berkembang.
b. Memanfaatkan TIK untuk kepentingan pembelajaran.
Kemampuan memanfaatkan TIK dalam kegiatan pembelajaran
merupakan salah satu kompetensi yang penting,terlebih saat ini
kemajuan TIK sangat pesat dan memungkinkan untuk dimanfaatkan untuk
kelancaran proses pembelajaran. Sayangnya memang
kompetensi ini masih belum dikuasai secara baik oleh guru sekolah dasar di
Kecamatan Tanjungkerta Sumedang.
c. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. Guru
dituntut untuk mampu dengan baik melakukan penilaian
dan evaluasi proses maupun hasil belajar yang pada akhirnya
akan meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran selanjutnya. Indikator
dari kemampuan ini ditunjukan dengan beberapa hal berikut ini :
1) Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran.
2) Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk
dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karateristik lima mata pelajaran.
3) Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi hasil belajar.
4) Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
5) Mengadministrasikan penilaian proses dan evaluasi hasil belajar secara
berkesinambungan dengan menggunakan berbagai instrumen.
6) Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai
tujuan.
7) Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.
d. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk
kepentingan pembelajaran.
Hasil penilaian dan evaluasi dapat digunakan untuk beberapa kepentingan, salah
satunya adalah untuk perbaikan kegiatan pembelajaran selanjutnya.
Pemanfaatan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran
diantaranya melalui indikator sebagai berikut ini :
1) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan
ketentuan belajar.
2) Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang
program remedial dan pengayaan.
3) Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi kepada pemangku
kepentingan.
4) Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi pembelajaran untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
e. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu
secara kreatif.
Pengembangan materi pembelajaran secara kreatif dan menyenangkan untuk
dipelajari menjadi kompetensi yang seharusnya dimiliki dengan baik oleh guru
sekolah dasar. Hal ini karena peserta didik di sekolah dasar memiliki karakteristik
dalam masa perkembangan yang berbeda setiap anaknya. Berikut beberapa
indikator dalam kompetensi ini :
1) Memilih materi lima mata pelajaran SD/MI yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.
2) Mengolah materi lima mata pelajaran SD/MI secara integratif dan kreatif
sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
f. Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri.
Selain untuk keperluan pembelajaran, guru sekolah dasar juga perlu
memanfaatkan TIK dalam pengembangan dirinya. Indikator dari pemanfaatan TIK
untuk pengembangan diri adalah sebagai berikut :
1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam berkomunikasi.
2) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan
diri.
Hasil identifikasi ini memperlihatkan bahwa para guru memang
membutuhkan peningkatan kompetensinya. Solusi yang bisa dilakukan dari
permasalahan tersebut adalah dengan melakukan pelatihan dengan tujuan supaya;
a. Memberikan bekal kepada para guru mengenai kompetensi yang belum dimilikinya
dengan baik.
b. Memberikan keseragaman kompetensi para guru sesuai dengan yang
distandarkan pada peraturan pemerintah yang mengaturnya.
c. Pelatihan dianggap sebagai cara yang paling efektif bagi para guru karena
memberikan wadah dalam menerima informasi, membekali keterampilan dan sikap
secara menyeluruh.
Oleh karena itu perlu dirancang sebuah pelatihan yang efektif. Pelatihan yang
efektif adalah pelatihan yang matang dalam hal perencanaannya. Dengan demikian
perlu dikembangkan sebuah kurikulum pelatihan kompetensi guru sekolah dasar yang
cocok sesuai dengan kebutuhannya.