Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Oleh
Laila Maratul Ulya (1202100002)
Kelas 1A
KEMENTRIAN KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
TAHUN AJARAN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan judul
makalah Dampak Penggunaan Pestisida Terhadap Kesehatan Reproduksi Wanita.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu saya sehingga makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca dan bermanfaat untuk
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman sampul
Kata pengantar..2
Daftar isi..3
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.5
BAB II PEMBAHASAN
Reproduksi Wanita..12
3.2 Saran.26
PENDAHULUAN
Negeri dengan penduduk sekitar 250 juta mutlak membutuhkan perhatian besar
terhadap aspek industri pertanian. Kebutuhan pangan penduduk yang begitu banyak,
dengan keinginan maju yang amat kuat dari segenap rakyat, sangat membutuhkan pola
pengelolaan industri pertanian yang mapan dan masif sebagai pendukung utama
Untuk itu optimalisasi industri pertanian harus dilakukan secara lebih terarah dan
Namun pestisida selain mempunyai sisi positif berupa terhindarnya tanaman dari
gangguan hama atau penyakit, pestisida juga menjadi ancaman yang sangat serius
bagi lingkungan. Bahaya serius ini dapat mengancam populasi hewan dan juga memiliki
dipandang sebagai suatu hal yang perlu diuraikan dalam makalah ini. Berdasarkan
studi dari beberapa literatur atau bahan bacaan, penyusun akan merumuskan beberapa
dampak yang ditimbulkan oleh pestisida terhadap kesehatan reproduksi serta solusi
oleh pelaku industri pertanian dan masyarakat yang terlibat dalam pertanian saat ini.
Kesadaran terhadap tingginya potensi bahaya yang ditimbulkannya diharapkan dapat
beracun ini.
menanggulanginya?
1.3 Tujuan
reproduksi wanita.
PEMBAHASAN
Pestisida tersusun dan unsur kimia yang jumlahnya tidak kurang dari 105 unsur.
Namun yang sering digunakan sebagai unsur pestisida adalah 21 unsur. Unsur atau
atom yang lebih sering dipakai adalah C, H, O, N, P, Cl, Fe, Cu, Hg, Pb, dan Zn. Setiap
pestisida mempunyai sifat yang berbeda. Sifat pestisida yang sering ditemukan adalah
daya, toksisitas, rumus empiris, rumus bangun, formulasi, berat molekul dan titik didih.
1. Insektisida, berasal dari kata latin insectum yang berarti potongan, keratan
2. Bakterisida, berasal dari kata latin bacterium atau kata Yunani bacron.
3. Nematisida, berasal dari kata latin nematoda atau bahasa Yunani nema yang
berarti benang. Berfungsi untuk membunuh nematoda (semacam cacing yang hidup di
akar).
4. Herbisida, berasal dari kata latin herba yang berarti tanaman setahun.
6. Rodentisida, berasal dari kata Yunani rodera yang berarti pengerat. Berfungsi
8. Akarisida, berasal dari kata akari yang dalam bahasa Yunani berarti tungau
atau kutu. Akarisida sering juga disebut sebagai mitesida. Fungsinya untuk membunuh
9. Larvisida, berasal dari kata Yunani lar. Berfungsi untuk membunuh ulat atau
larva.
10. Avisida, berasal dari kata avis yang dalam bahasa latinnya berarti burung.
Berfungsi sebagai pembunuh atau zat penolak burung serta pengontrol populasi
burung.
11. Piscisida, berasal dari kata Yunani piscis yang berarti ikan. Berfungsi untuk
membunuh ikan.
12. Ovisida, berasal dari kata latin ovum yang berarti telur. Berfungsi untuk
membunuh telur.
13. Algisida, berasal dari kata alge yang dalam bahasa latinnya berarti ganggang
14. Termisida, berasal dari kata Yunani termes yang berarti serangga pelubang
16. Predisida, berasal dari kata Yunani praeda yang berarti pemangsa. Berfungsi
17. Silvisida, berasal dari kata latin silva yang berarti hutan. Berfungsi untuk
membunuh pohon.
antara lain :
1. Atraktan (zat kimia yang baunya dapat menyebabkan serangga menjadi tertarik
perangkap).
2. Kemosterilan (zat yang berfungsi untuk mensterilkan serangga atau hewan bertulang
belakang).
4. Desiccant (zat yang digunakan untuk mengeringkan daun atau bagian tanaman
lainnya).
mikroorganisme).
6. Zat pengatur tumbuh (zat yang dapat memperlambat, mempercepat dan menghentikan
pertumbuhan tanaman).
7. Repellent (zat yang berfungsi sebagai penolak atau penghalau serangga atau hama
yang lainnya, contohnya kamper untuk penolak kutu, minyak sereb untuk penolak
nyamuk).
8. Sterilan tanah (zat yang berfungsi untuk mensterilkan tanah dari jasad renik atau biji
gulma).
10. Stiker (zat yang berguna sebagai perekat pestisida supaya tahan terhadap angin dan
hujan).
11. Surfaktan dan agen penyebar (zat untuk meratakan pestisida pada permukaan daun).
13. Stimulan tanaman (zat yang berfungsi untuk menguatkan pertumbuhan dan
golongan resisten dan pestisida kurang resisten. Pestisida resisten adalah pestisida
yang meninggalkan pengaruh terhadap lingkungan secara signifikan dan sangat sulit
untuk diuraikan secara alami. Sedangkan yang kurang resisten adalah pestisida yang
pengaruhnya terhadap lingkungan lebih kecil dari pada pestisida resisten bahkan dapat
diabaikan.
Pestisida ini meninggalkan residu yang terlalu lama dan dapat terakumulasi dalam
bentuk murni biasanya diproduksi oleh pabrik bahan dasar, kemudian dapat diformulasi
sendiri atau dikirim ke formulator lain. Oleh formulator baru diberi nama. Nama
formulasi pestisida yang sering dijumpai antara lain : formulasi cairan emulsi
formulasi debu (dust), formulasi tepung (powder), formulasi oli (oil), dan formulasi
fumigansia (fumigant).
1. Pestisida kontak, berarti mempunyai daya bunuh setelah tubuh jasad terkena sasaran.
2. Pestisida fumigan, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran terkena uap
atau gas
4. Pestisida lambung, berarti mempunyai daya bunuh setelah jasad sasaran memakan
pestisida.
pest dan sida. Pest meliputi hama penyakit secara luas, sedangkan sida berasal dari
kata caedo yang berarti membunuh. Pada umumnya pestisida, terutama pestisida
sintesis adalah biosida yang tidak saja bersifat racun terhadap jasad pengganggu
sasaran. Tetapi juga dapat bersifat racun terhadap manusia dan jasad bukan target
meracuni manusia tidak hanya pada saat pestisida itu digunakan di lahan pertanian,
manusia, terutama wanita. Setiap hari ribuan petani dan para pekerja di pertanian
diracuni oleh pestisida dan setiap tahun diperkirakan jutaan orang yang terlibat
AP,2001). Di samping itu masyarakat sekitar lokasi pertanian sangat beresiko terpapar
pestisida melalui udara, tanah dan air yang ikut tercemar, bahkan konsumen melalui
juga dominan dan paling beresiko terhadap dampak pestisida. Berdasarkan data yang
perempuan yang terlibat di sektor pertanian meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah
tenaga kerja perempuan dalam sektor pertanian mengalami peningkatan hampir empat
kali lipat dari tahun 1960 sebanyak 7,43 juta menjadi 20,82 juta orang pada tahun 2000
(Data FAO,2000). Meskipun FAO belum pernah mengeluarkan data jumlah petani
terutama petani perempuan yang terkena dampak pestisida, namun ada beberapa studi
ternak melalui mulut, kulit, dan pernafasan. Sering tanpa disadari bahan kimia beracun
tersebut masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa menimbulkan rasa sakit yang
keracunan kronis, ketahuan setelah selang waktu yang lama, setelah berbulan atau
bertahun. Keracunan kronis akibat pestisida saat ini paling ditakuti, karena efek racun
(kerusakan genetik untuk generasi yang akan datang), dan teratogenic (kelahiran anak
Salah satu jenis pestisida adalah atrazine, atrazine merupakan pembunuh gulma
yang banyak digunakan di pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran. Para ilmuwan
dan dokter mengemukakan bahwa pestisida ini meningkatkan risiko keguguran dan
Pestisida yang tidak sengaja termakan oleh ibu hamil dapat menyebabkan bayi
cacat lahir. Cacat lahir seperti spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor, dan sindrom
down bisa diakibatkan paparan pestisida. Untuk memperkecil resiko, ibu hamil harus
akan meningkatkan resiko keguguran spontan pada ibu hamil. Selain itu, bayi yang
janin dalam kandungan. Residu pestisida bisa meningkatkan risiko kelainan bawaan
mampu mendetoksifikasi racun yang ada. Sementara otak dan sistem saraf sendiri
Pada anak, paparan pestisida dapat menurunkan stamina tubuh serta perhatian
dan konsentrasinya. Begitu pun memori dan koordinasi tangan mata yang terganggu,
serta semakin besar kesulitan anak dalam membuat gambar garis sederhana.
Anak yang terpapar residu pestisida sejak balita, ketika usia SD kecerdasannya
akan menurun. Sebuah penelitian yang dilakukan di Meksiko terhadap anak yang
Jangka panjang dari paparan pestisida secara terus menerus dalam waktu
sekitar 20-30 tahun akan terjadi perubahan hormonal dan sistem reproduksi. Pada anak
India, pestisida menjadi penyebab utama yang telah membinasakan hidup penduduk
desa Kasargod, Kerala. Di temukan bahwa selama dua setengah dekade, pestisida
buah jambu monyet di beberapa desa daerah Kasargod yang dilakukan oleh perusahan
berbagai macam penyakit dan menderita gangguan kesehatan akibat terpapar pestisida
seperti kanker rahim dan kanker payudara. Ditemukan fakta anak-anak yang dilahirkan
yang tinggal di daerah yang penggunaan pestisidanya tinggi, mempunyai resiko 1,9
sampai 2 kali lebih tinggi beresiko melahirkan bayi dalam keadaan cacat, dibandingkan
perempuan Amerika meninggal dunia karena racun ini. Zat klorine yang umumnya ada
pada pestisida seperti Dioksin, PCB dan DDT, senyawa ini mampu lama berakumulasi
dalam tubuh manusia dan lingkungan. Pencemaran lingkungan oleh kimia ini berkaitan
dengan kemandulan dan pertumbuhan yang tidak seimbang tidak saja pada manusia
menyatakan 50,28% dari total jumlah tenaga kerja di sektor pertanian atau sebesar
49,60 juta adalah perempuan, kenyataannya masih sedikit penelitian terhadap tingkat
pencemaran yang ditimbulkan oleh pestisida baik itu pada proses pertanian maupun
pada produk makanan. Sehingga hanya beberapa kasus keracunan pestisida maupun
yang dialami oleh salah seorang petani dari Sumatera Barat akibat penggunaan
fakta bahwa pestisida sangat berbahaya bagi perempuan terutama bagi kesehatan
reproduksinya. Pestisida dapat meracuni embrio bayi dalam kandungan yang sama
berbahaya seperti meracuni ibunya, bahkan yang belih buruk lagi kerusakan dapat
terjadi sebelum masa kehamilan. Berdasarkan hasil sebuah studi di universitas Sidney
pada tahun 1996 menyatakan bahwa perempuan yang terkena pestisida masa awal
Kasus lain, hasil penelitian yang dilakukan oleh PAN Indonesia terhadap petani
perempuan di desa Bukit dan desa Sampun, Berastagi Sumatera Utara, mengenai
pencemaran yang terjadi pada petani perempuan tersebut sudah melampau batas yang
Pestisida
pantai utara Jawa Tengah, ternyata mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
kelompok wanita usia subur, yaitu usia sekitar 15-49 tahun. Penggunaan pestisida
hormon tiroid cukup bagi ibu hamil. Kasus ini juga ditemukan berkembang di daerah
Apabila terjadi pada wanita hamil, hipotiroidisme yang ringan sekalipun dapat
kecerdasan dan gangguan perkembangn fungsi motorik pada anak yang kelak
dilahirkan.
dalam air, tanah, dan produk-produk pertanian di daerah itu menyebabkan asupan
yodium kurang. Akibatnya, kelenjar tiroid kekurangan bahan baku untuk sintesis
hormon tiroid. Salah satu tanda disfungsi tiroid adalah terjadinya pembesaran kelenjar
tiroid atau sering disebut penyakit gondok (goiter) atau gangguan akibat kekurangan
iodium (GAKI).
Selain itu, gangguan klinis hipotiroidisme antara lain kelelahan, lesu, intoleransi
dingin, gangguan menstruasi, penyakit gondok, dan sulit buang air besar.
Apabila terjadi pada wanita hami, hipotiroidisme dapat menyebabkan
khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat digunakan efektif, maka
Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan tersebut antara lain ditentukan bahwa:
Tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi
semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk:
Memberantas gulma
diinginkan
Memberantas atau mencegah hama luar pada ternak dan hewan piaraan
Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam rumah tangga
pada manusia atau binatang yang dilindungi, dengan penggunaan pada tanaman,
Sesuai dengan definisi tersebut di atas maka suatu bahan akan termasuk dalam
pengertian pestisida apabila bahan tersebut dibuat, diedarkan atau disimpan untuk
Act, pestisida adalah semua zat atau campuran zat yang khusus untuk memberantas
virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali virus, bakteria atau jasad renik
yang terdapat pada manusia dan binatang lainnya. Atau semua zat atau campuran zat
Usaha atau tindakan yang dapat kita lakukan sebagai pencegahan terhadap
pestisida, karena jika tanah sering disemprot pestisida, tingkat kesuburan tanah juga
menurun. Selain itu juga bisa terjadi resistensi terhadapa serangga pengganggu.
3. Jangan salah pakai pestisida. Lihat faktor lainnya seperti jenis hama dan
tercecer.
pestisida
6. Ketahui dan pahami dengan yakin tentang kegunaan suatu pestisida. Jangan
serangga. Hasilnya, serangga yang dimaksud belum tentu mati, sedangkan tanah dan
menggunakannya.
Selain upaya diatas, ada beberapa langkah untuk mengurangi residu yang
menempel pada sayuran, antara lain dengan mencuci sayuran atau makanan yang
mengalir, bukan dengan air diam. Jika yang kita gunakan air diam (direndam) justru
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
perawatan kesehatan, orang yang sering berhubungan dengan pestisida, secara lambat
hanya pada saat pestisida itu digunakan di lahan pertanian, tetapi juga saat
antara lain terjadinya gangguan terhadap sistem reproduksi perempuan, seperti kanker
rahim dan kanker payudara. Ditemukan fakta anak-anak yang dilahirkan mengalami
cacat fisik, keterlambatan mental, serta kekebalan tubuh rendah, hal itu terjadi di
Negara India.
menyebabkan kemandulan bagi kaum perempuan dan keguguran kehamilan dan lain-
lain.
3.2 Saran
terutama kesehatan reproduksi yang ditimbulkan oleh penggunaan pestida. Selain itu
pihak Pemerintah juga tidak boleh berdiam diri dalam menghadapi masalah ini.
pestisida. Karena dengan dosis yang tepat akan meminimalisir permasalahan yang
Selain pihak industri pestisida dan Pemerintah, pihak pengguna atau pemakai
mengetahui bagaimana penggunaan, kegunaan, aturan pakai dan dosis yang harus
penggunaan pestisida.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://luphlyfm.blogspot.com/2009/06/dampak-pestisida-tehadap-kesehatan.html
2. http://petunjukbudidaya.blogspot.com/2013/02/bahaya-pestisida-bahaya-pestisida-bagi.html
3. http://sita-laksita.blogspot.com/2012/11/dampak-penggunaan-pestisida-bagi.html
4. http://julhasratman.blogspot.com/2012/01/pestisida-aspek-dan-dampak-lingkungan.html
5. http://usitani.wordpress.com/2009/02/26/dampak-negatif-penggunaan-pestisida/
6. http://anhoevolution.blogspot.com/2012/10/normal-0-false-false-false-en- us-x-none.html
7. http://id.wikipedia.org/wiki/Pestisida