Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Gangguan citra tubuh adalah konfusi pada gambaran mental fisik diri seseorang
Perubahan perkembangan
Penyakit
Persepetual
BATASAN KARAKTERISTIK
Baik (A) maupun (B) harus ada untuk menegakkan diagnosis gangguan citra tubuh.
Batasan karakteristik yang tersisa harus digunakan untuk memvalidasi adanya (A)
atau (B)
(A) respons verbal perasaan atau persepsi yang mencerminkan perubahan actual dan
persepsi perubahan struktur, penampilan atau fungsi tubuh
(B) respons nonverbal terhadap perubahan actual atau persepsi perubahan struktur,
penampilan, atau fungsi tubuh
Subjektif
Depersonalisasi bagian tubuh atau kehilangan melalui kata gantiretral
Perasaan negative tentang tubuh (misalnya, perasaan putus asa, tidak mampu, atau
tidak berdaya)
Personalisasi dari bagian tubuh atau bagian tubuh yang hilang dengan penggunaan
nama
Objektif
Perubahan actual pada struktur atau fungsi tubuh
Menutupi atau terlalu memperlihatkan bagian tubuh (dengan dengaja atau tidak sengaja)
1. Tidak pernah
2. Jarang
3. Kadang-kadang
4. Sering
5. Selalu
Indikator 1 2 3 4 5
Kesesuaian antara realitas tubuh, ideal tubuh, dan
perwujudan tubuh
Kepuasan terhadap penampilan dan fungsi tubuh
Keinginan untuk menyentuh bagian tubuh yang
mengalami gangguan
Contoh lain
Pasien akan:
Mengidentifikasi kekuatan personal
Intervensi NIC
Pengkajian
Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan noverbal pasien terhadap tubuh pasien
Tentukan apakah perubahan fisik saat ini telah dikaitkan ke dalam citra tubuh pasien
Identifikasi pengaruh budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia pasien menyangkut
citra tubuh
Rujuk pasien untuk mendapat terapi fisik untuk latihan kekuatan dan fleksibilitas,
membantu dalam berpindah tempat dan ambulasi, atau penggunaan prosthesis
Rujuk ke tim interdisipliner untuk klien yang memiliki kebutuhan kompleks (misalnya,
komplikasi pembedahan)
Aktivitas lain
Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas kekhawatiran terhadap
perawatan, kemajuan, dan prognosis
Beri dorongan kepada pasien dan keluarga untuk mengungkapkan perasaan dan untuk
berduka, jika perlu
Dukung mekanisme koping yang biasa digunakan pasien; sebagai contoh, tidak meminta
pasien untuk mengeksplorasi perasaanya jika pasien tampak enggan melakukannya
Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi dan menggunakan mekanisme koping
Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan mengenali keterbatasan
mereka
Berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi, jaga privasi dan martabat
pasien
Hati-hati dengan ekspresi wajah anda ketika merawat pasien dengan cacat tubuh;
pertahankan ekspresi netral
Bantu pasien dan keluarga untuk secara bertahap menjadi terbiasa dengan perubahan
pada tubuhnya, mungkin menyentuh area yang terganggu sebelum melihatnya
Mengungkapkan secara verbal kekhawatiran tentang hubungan personal yang dekat dan
respons orang lain terhadap perubahan tubuhnya
Fasilitasi kontak dengan individu yang mengalami perubahan citra tubuh yang mirip
dengan pasien
Gunakan latihan pengungkapan diri dengan kelompok remaja atau pengungkapan lain
keputusasaan atas karakteristik fisik normal lain
Beri tahu anak mengenai fungsi berbagai bagian tubuh, jika diperlukan
Ajarkan orang tua mengenai pentingnya respons mereka terhadap perubahan tubuh
anak dan penyesuaian dimasa mendatang, jika diperlukan
Perawatan dirumah
Selain intervensi diatas, intervensi tambahan antara lain:
Kaji dampak perubahan pada kondisi keuangan, jika ada, dan laporkan ke petugas
social, jika diperlukan
Kaji lingkungan rumah untuk keamanan dan kebutuhan terhadap paralatan adaptif