Вы находитесь на странице: 1из 10

BAB I

STATUS PASIEN

Nama Pasien : Ny. SH


STATUS PASIEN MATA Umur Pasien : 42 Tahun
Nama Dokter Muda : Nugraha Akbar Caesar

I. IDENTITAS
Nama Lengkap : Ny. SH
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 42 tahun
Alamat : Jakarta
Datang Ke klinik Mata Tanggal : 3 Maret 2014

II. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Benjolan pada kelopak atas mata kiri sejak 4 hari yang lalu
RPS : Pasien datang ke poli mata RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan
benjolan pada kelopak atas mata kiri sejak 4 hari yang lalu. Pasien
merasakan nyeri pada kelopak atas mata kirinya. Nyeri dirasakan terus
menerus, dan terasa ada yang mengganjal di matanya. Pasien juga
merasa gatal pada kelopak atas mata kirinya. Sedangkan mata kanan
tidak ada kelainan.
RPD : Tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya.
RPK : Pada keluarga pasien tidak ada yang menderita seperti ini.
Riwayat Pengobatan : Pasien sudah di berikan obat, tetapi tidak ada perubahan
Riwayat Alergi : Alergi obat-obatan (-), makanan (-), udara (-)

1
III. PEMERIKSAAN FISIK MATA ( Status Oftalmologikus )
Okuli Dekstra Okuli Sinistra

Orthophoria Kedudukan Orthophoria

Baik ke segala arah Gerak bola mata Baik ke segala arah

Superior : Massa (-), Edema (-), Palpebra Superior : Massa (+), konsistensi
Sikatriks (-), tidak hiperemis, tidak kenyal, ukuran 3 x 2 mm, hiperemis,
ptosis, tidak ada entropion dan Edema (+), Sikatriks (-), tidak ptosis,
ekstropion tidak ada entropion dan ekstropion,
Inferior : Massa (-), Edema (-), nyeri (+)
Sikatriks (-), tidak hiperemis, tidak Inferior : Massa (-), Edema (-),
ptosis, tidak ada entropion dan Sikatriks (-), tidak hiperemis, tidak
ekstropion ptosis, tidak ada entropion dan
ekstropion
Konj.Bulbi: Inj. Konjungtiva (-), In. Konjungtiva Konj. Bulbi: Inj. Konjungtiva (-), In.
Siliar (-), Inj. Episklera (-). Konj. Siliar (-), Inj. Episklera (-). Konj.

Tarsal: folikel(-),papil(-),sikatriks (-) Tarsal: folikel(-), papil(-), sikatriks (-)

Jernih, Infiltrat (-), pannus (-) Kornea Jernih, Infiltrat (-), pannus (-)

Kedalaman sedang Bilik Mata Depan Kedalaman sedang

Warna coklat, kripte jelas, bentuk bulat Iris Warna coklat, kripte jelas, bentuk bulat

Bulat, sentral, d=3mm, Reflex cahaya Pupil Bulat, sentral, d=3mm, Reflex cahaya
(+) (+)

Jernih Lensa Jernih

Tidak dilakukan Vitreus Tidak dilakukan

VOD 6/18 Visus VOS 6/18

2
IV. RESUME

Perempuan usia 42 tahun, datang dengan keluhan terdapat benjolan pada kelopak
mata kiri atas sejak 4 hari yang lalu. Benjolan tersebut dirasakan nyeri, gatal,
kelopak bengkak dan kemerahan.

Pada pemeriksaan fisik mata di dapatkan


Okuli sinistra : palpebra superior terdapat benjolan dengan ukuran 3 x 2 mm
dengan konsistensi lunak dan nyeri tekan, palpebra superior hiperemis dan udem.

V. DIAGNOSA KERJA
Hordeolum eksternum superior OS

Diagnosa banding
Kalazion
Blefaritis

VI. PENATALAKSANAAN
Pengobatan
- Kompres air hangat
- Antibiotik topikal
- Antiinflamasi topikal
- Insisi horizontal bila proses peradangan sudah berhenti
Edukasi
- Hindari terlalu banyak menyentuh mata yang sakit
- Menjaga kebersihan daerah mata
- Kontrol ke poli mata

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Palpebra 1
Palpebra adalah lipatan tipis kulit, otot, dan jaringan fibrosa yang berfungsi melindungi
struktur-struktur mata yang rentan. Palpebra sangat mudah digerakkan karena kulit disini
paling tipis diantara kulit bagian tubuh lain. Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi
lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip
membantu menyebarkan lapis tipis air mata, yang melindungi kornea dan konjungtiva dari
dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi.
Palpebra terdiri dari lima jaringan utama. Dari superfisial ke dalam lapisan kulit, lapis
otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran
mukosa (konjungtiva palpebrae).

Gambar 1. Anatomi Palpebra


Struktur Palpebra
A. Lapis Kulit: kulit palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan
elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.
B. Muskulus Orbikularis Okuli: Fungsi muskulus orbikularis okuli adalah menutup palpebra.
Serat ototnya mengelilingi fisura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati
tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam
palpebra dikenal sebagai bagian pra tarsal; bagian di atas septum orbitale adalah bagian

4
pra septal. Segmen di luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli disarafi
nervus fasialis.
C. Jaringan Areolar: jaringan areolar submuskular terdapat di bawah muskularis orbikularis
okuli berhubungan dengan lapis subaponeurotik dari kulit kepala.
D. Tarsus: struktur penyokong utama dari palpebra adalah jaringan lapis fibrosa padat yang
bersama sedikit jaringan elastis disebut tarsus superior dan inferior. Sudut lateral dan
medial dan juluran tarsus tertambat pada tepian orbita oleh ligamen palpebra lateralis dan
medialis. Tarsus superior dan inferior juga tertambat oleh fascia tipis dan padat pada
tepian atas dan bawah orbita. Fascia tipis ini membentuk septum orbitale.
E. Konjungtiva Palpebrae: bagian posterior palpebra dilapisi selapis membran mukosa,
konjungtiva palpebrae, yang melekat erat pada tarsus. Insisi bedah melalui garis kelabu
dari tepian palpebra membelah palpebra menjadi lamel kulit dan muskulus orbikularis
okuli di anterior dan lamela tarsal dan konjungtiva palpebra di posterior.
Tepian Palpebra
Panjang tepian bebas palpebra adalah 25-30 mm dan lebar 2 mm. Ia dipisahkan oleh garis
kelabu (batas mukokutan) menjadi tepi anterior dan posterior.
A. Tepi Anterior
a. Bulu mata: bulu mata muncul dari tepian palpebra dan tersusun tidak teratur.
b. Glandula Zeis: ini adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil, yang bermuara ke
dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.
c. Glandula Moll: ini adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam
satu baris dekat bulu mata.
B. Tepi Posterior: tepian palpebra posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang
tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasea yang telah dimodifikasi
(glandula Meibom, atau tarsal)
C. Punctum Lacrimale: pada ujung medial dari tepian posterior palpebra terdapat elevasi
kecil dengan lubang kecil di pusat yang terlihat pada palpebra superior dan inferior.
Punctum ini berfungsi untuk menghantar air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke
sakus lakrimalis.
Fissura Palpebra
Fisura palpebra adalah ruang elips diantara kedua palpebra yang dibuka. Fisura ini berakhir di
kanthus medialis dan lateralis.

5
Dua struktur yang terdapat pada lakuna lakrimalis: karankula lakrimalis yang
mengandung modifikasi kelenjar keringat dan kelenjar sebasea besar-besar yang bermuara ke
dalam folikel rambut; dan plika semilunaris.

Kelainan yang Dapat Terjadi pada Palpebra 1

Tabel 1. Kelainan yang dapat terjadi pada palpebra


Infeksi dan Radang dari Palpebra Mikropigmentasi Kosmetik pada Palpebra
Hordeolum Tumor Palpebra
Chalazion Tumor Jinak Palpebra
Blepharitis anterior o Nevus
Blepharitis posterior o Papiloma
Deformitas Anatomik Kelopak Mata o Moluscum contangiosum

Entropion o Xantelasma

Ektropion o Hemangioma

Koloboma Tumor Ganas Primer Palpebra

Epicanthus o Karsinoma sel basal


o Karsinoma sel skwamosa
Telecanthus
o Karsinoma kelenjar sebasea
Blepharochalasis
Karsinoma yang berhubungan dengan
Dermochalasis
Xeroderma Pigmentosum
Blepharospasme
Blepharoptosis

6
HORDEOLUM
Definisi

Hordeolum merupakan infeksi stafilokokus pada kelenjar palpebra; biasanya berbetuk abses
dengan pus; menimbulkan gejala bengkak, kemerahan serta nyeri.2 Infeksi ini menyebabkan
terjadinya inflamasi akut pada palpebra yang dikarakterisasi dengan pembengkakan interna
atau eksterna.3
Infeksi ini merupakan salah satu kelainan tersering pada kelopak mata dan biasanya
dapat sembuh sendiri.4,5

Epidemiologi 2
Tidak terdapat bukti bahwa hordeolum menyerang ras dan jenis kelamin tertentu. Infeksi ini
lebih sering mengenai orang dewasa. Apabila ditemukan pada anak, lesi tersebut cenderung
sukar diobati.

Klasifikasi 4,5,6
Hordeolum diklasifikasikan menjadi dua tipe, yaitu hordeolum interna dan hordeolum
eksterna. Hordeolum interna relatif berukuran lebih besar, melibatkan kelenjar Meibom yang
terletak di dalam tarsus sehingga tipe ini memberikan penonjolan terutama ke daerah
konjungtiva tarsal. Hordeolum ini dapat memecah ke arah kulit atau permukaan konjungtiva.
Tipe hordeolum yang kedua adalah hordeolum eksterna yang juga dikenal sebagai
"sty". Tipe ini berukuran lebih kecil dan superfisial, melibatkan kelenjar Moll atau Zeiss.
Penonjolan pada tipe ini terutama ke daerah kulit palpebra. Nanah dapat keluar dari pangkal
rambut. Hordeolum eksterna selalu pecah ke arah kulit.

7
Etiologi
Penyebab tersering dari infeksi kelopak mata adalah stafilokokus biasanya Staphylococus
aureus, walaupun organisme lain dapat menjadi penyebab. Seborhea dapat merupakan
predisposisi untuk terjadinya hordeolum.
Hordeolum ditemukan lebih sering pada pasien dengan diabetes, sakit berat, blefaritis
kronik, seborea, lipid serum yang tinggi (kadar lipid yang tinggi meningkatkan sumbatan
pada kelenjar sebasea, akan tetapi dengan menurunkan kadar lipid serum pada pasien ini
tidak menurunkan frekuensi rekurensi).7

Patofisiologi 7

Staphylokcocus aureus merupakan agen infeksius pada 90-95% kasus hordeolum. Pada
hordeolum eksterna terjadi sumbatan pada infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum
interna merupakan infeksi sekunder dari kelenjar meibom pada lempeng tarsal. Kedua tipe ini
dapat merupakan komplikasi dari blefaritis.
Pada kasus yang tidak ditangani, hordeolum dapat sembuh secara spontan atau dapat
pula berlanjut menjadi granulasi kronik membentuk chalazion.

Patologi
Terdapat lesi fokal, kronis, gronuloma nodular pada palpebra sebagai akibat dari obstruksi
yang terjadi pada kelenjar Zeiss atau Meibom. Kelenjar Meibom merupakan kelenjar
sebaseus yang terletak di tarsus palpebra. Obstruksi kelenjar Meibom ini menyebabkan
sebum menumpuk di tarsus dan jaringan sekitarnya lalu terjadilah reaksi benda asing.2

Tanda dan gejala4,5,2


Gejalanya berupa pembengkakan palpebra disertai rasa sakit dan mengganjal, merah, dan
nyeri bila ditekan. Selain itu, terdapat rasa tidak nyaman dan sensasi terbakar pada mata.
Adanya pseudoptosis atau ptosis terjadi akibat bertambah beratnya palpebra sehingga
palpebra sukar diangkat. Kelenjar preaurikel biasanya turut membesar.
Pada pemeriksaan fisik ditemukan reaksi inflamasi akut pada palpebra. Bisa terdapat
ocular rosacea. Terjadi selulitis di sekitar jaringan lunak mata. Pada pemeriksaan kelenjar
preaurikular dalat menolong untuk identifikasi penyebaran penyakit. Pada hordeolum
sederhana kelenjar tidak membesar.
Pada pemeriksaan slit lamp, terdapat inflamasi di tepi palpebra pada pasien dengan
blefaritis dan riwayat multipel kalazia.
8
Faktor Resiko 8
Predisposing blefaritis
Higiene kelopak mata yang buruk
Menggunakan lensa kontak
Aplikasi rias wajah

Diagnosis banding 2, 4
Diagnosis banding hordeolum adalah selulitis preseptal, konjungtivitis adenovirus, granuloma
pyogenik, karsinoma sel basal palpebra, kalazion, karsinoma kelenjar sebaseus, karsinoma sel
skuamosa palpebra.

Pemeriksaan penunjang 2
Apabila dilakukan pemeriksaan histologi, akan ditemukan abses atau kumpulan leukosit
polimorfonuklear dan jaringan nekrotik. Secara histopatologi, kalazia menunjukkan
perubahan inflamasi kronik lipogranulomatosa. Dapat juga ditemukan sel benda asing
raksasa, sel epiteloid, leukosit polimorfonuklear, makrofag, limfosit, dan sel plasma.
Pemeriksaan histopatologi dilakukan untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma
sel basal atau karsinoma kelenjar sebasea pada palpebra dan terutama dilakukan pada pasien
dengan lesi berulang atau persisten.

Tata laksana 2,4,5,7,9


Edukasi Pasien
Pasien diinstruksikan untuk membersihkan kelopak matanya dengan air bersih dan pembersih
hipoalergenik secara berkala. Pasien diperingatkan agat tidak menggosok matanya.
Tatalaksana Umum
Pengobatan hordeolum dapat dilakukan dengan kompres hangat, menjaga higiene palpebra,
dan obat antiinflamasi topikal untuk inflamasi akut.
Kompres hangat dilakukan 3-4 kali sehari selama 10-15 menit sampai nanah keluar.
Antibiotik dapat diberikan untuk menghindari terjadinya infeksi sekunder. Salap antibiotik
(seperti eritromisin) dapat diberikan pada sakus konjungtiva setiap 3 jam, terutama bila
berbakat untuk rekuren atau terjadinya pembesaran kelenjar preaurikel; sedangkan antibiotik
sistemik diindikasikan jika terjadi selulitis. Beberapa literatur mengatakan karena infeksi

9
berada dalam jaringan kelopak mata, maka pemberian antibiotik topikal biasanya tidak
efektif. Namun pada beberapa literatur lainnya dikatakan antibiotik topikal masih dapat
dipakai. Antibiotik sistemik yang diberikan ialah eritromisin 250 mg atau dikloksasilin 125-
250 mg 4 kali sehari. Dapat juga diberikan tetrasiklin. Apabila terdapat infeksi stafilokokus di
bagian tubuh yang lain sebaiknya diobati juga bersama-sama.
Jika keadaan tidak membaik dalam waktu 48 jam setelah dilakukan kompres hangat
dan pemberian antibiotik, dilakukan injeksi steroid intralesi atau insisi dan drainase bahan
purulen. Namun, pemberian injeksi triamsinolon intralesi (40 mg/ml; 0,2 ml) tidak selalu
direkomendasikan karena dapat menyebabkan depigmentasi, oklusi pembuluh darah, atau
kehilangan penglihatan.
Tatalaksana Bedah
Sebaiknya, diberikan anestesi topikal dengan pantokain tetes mata sebelum dilakukan insisi
hordeolum. Dilakukan anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum.
Hendaknya dilakukan insisi vertikal pada permukaan konjungtiva untuk menghindari
terpotongnya kelenjar Meibom. Jika hordeolum mengarah ke luar, dibuat sayatan horizontal
pada kulit untuk mengurangi luka parut. Lalu, sayatan tersebut dipencet untuk mengeluarkan
sisa nanah (ekskohleasi atau kuretase) dan diberi salap antibiotik. Setelah didrainase
hordeolum biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari.

Pencegahan 7,8
Higiene palpebra yang baik dapat mencegah untuk terkena hordeolum.

Komplikasi 7,8
Komplikasi jarang terjadi. Namun pada hordeolum internum apabila tidak diterapi dengan
baik dapat menyebabkan selulitis yang menyeluruh pada kelopak mata.

Prognosis 2
Proses inflamasi pada hordeolum biasanya akan sembuh sendiri dalam waktu 5-7 hari setelah
didrainase. Higiene palpebra dan kompres hangat dapat membantu proses penyembuhan.

10

Вам также может понравиться

  • Chronic Renal Failure
    Chronic Renal Failure
    Документ21 страница
    Chronic Renal Failure
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Balloon Angioplasty
    Balloon Angioplasty
    Документ4 страницы
    Balloon Angioplasty
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • DEMAH
    DEMAH
    Документ17 страниц
    DEMAH
    jay elba
    60% (5)
  • Bakt CVS
    Bakt CVS
    Документ13 страниц
    Bakt CVS
    Lia Kamiliah
    Оценок пока нет
  • Pielonefritis Akut
    Pielonefritis Akut
    Документ4 страницы
    Pielonefritis Akut
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Presentasi Kasus Demam Tifoid
    Presentasi Kasus Demam Tifoid
    Документ59 страниц
    Presentasi Kasus Demam Tifoid
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Mata Merah
    Mata Merah
    Документ37 страниц
    Mata Merah
    Jessie Widyasari
    100% (3)
  • Referat Diare Akut
    Referat Diare Akut
    Документ35 страниц
    Referat Diare Akut
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Prescase Konjungtivitis Viral
    Prescase Konjungtivitis Viral
    Документ10 страниц
    Prescase Konjungtivitis Viral
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Parotitis
    Parotitis
    Документ18 страниц
    Parotitis
    FathulRachman
    0% (1)
  • Jurnal Reading 2
    Jurnal Reading 2
    Документ24 страницы
    Jurnal Reading 2
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Bakt Cvs-2 (Streptococcus)
    Bakt Cvs-2 (Streptococcus)
    Документ25 страниц
    Bakt Cvs-2 (Streptococcus)
    Lysnindia Raki Larinta
    Оценок пока нет
  • Hepatology of Hepar
    Hepatology of Hepar
    Документ16 страниц
    Hepatology of Hepar
    Frans Herrin Rengirit
    Оценок пока нет
  • 10 Infeksi Nifas-Plth
    10 Infeksi Nifas-Plth
    Документ8 страниц
    10 Infeksi Nifas-Plth
    Apri Yani
    Оценок пока нет
  • Tifoid
    Tifoid
    Документ10 страниц
    Tifoid
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Panduan Gastroenterologi Dan Hepatologi PDF
    Panduan Gastroenterologi Dan Hepatologi PDF
    Документ271 страница
    Panduan Gastroenterologi Dan Hepatologi PDF
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • 12 Kegawat Daruratan Komprehensif-Plth
    12 Kegawat Daruratan Komprehensif-Plth
    Документ35 страниц
    12 Kegawat Daruratan Komprehensif-Plth
    Apri Yani
    Оценок пока нет
  • 09 Distosia Bahu-Plth
    09 Distosia Bahu-Plth
    Документ17 страниц
    09 Distosia Bahu-Plth
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Jurnal 2 (DR - Roito)
    Jurnal 2 (DR - Roito)
    Документ33 страницы
    Jurnal 2 (DR - Roito)
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Laporan Kasus 2
    Laporan Kasus 2
    Документ10 страниц
    Laporan Kasus 2
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Lapkas Fractur Trochanter Mayor Regio Femur Dextra
    Lapkas Fractur Trochanter Mayor Regio Femur Dextra
    Документ23 страницы
    Lapkas Fractur Trochanter Mayor Regio Femur Dextra
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • 08 Eklampsia-Plth
    08 Eklampsia-Plth
    Документ21 страница
    08 Eklampsia-Plth
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Appendisitis
    Appendisitis
    Документ15 страниц
    Appendisitis
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Nyeri Perut Berulang
    Nyeri Perut Berulang
    Документ19 страниц
    Nyeri Perut Berulang
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Buerger Disease
    Buerger Disease
    Документ14 страниц
    Buerger Disease
    Jessica
    100% (1)
  • Kista Duktus Koledokus
    Kista Duktus Koledokus
    Документ3 страницы
    Kista Duktus Koledokus
    Ira Pratiwi
    Оценок пока нет
  • Appendisitis
    Appendisitis
    Документ15 страниц
    Appendisitis
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет
  • Hepatology of Hepar
    Hepatology of Hepar
    Документ16 страниц
    Hepatology of Hepar
    Frans Herrin Rengirit
    Оценок пока нет
  • Anemia Normokromik Normositer
    Anemia Normokromik Normositer
    Документ9 страниц
    Anemia Normokromik Normositer
    Ahmad Faizal
    Оценок пока нет